Anda di halaman 1dari 25

Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8

CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

D. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

a. Pengertian

Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan merupakan acuan dan pedoman bagi Konsultan dalam suatu
kegiatan proses untuk mencapai bentukan-bentukan atau produk yang dikehendaki dalam
perjanjian.
Oleh karena itu sangatlah penting sekali penelaahan dan pemahaman dengan sebaik-baiknya
kepada pihak pemberi pekerjaan.

b. Pengacuan Terhadap Kerangka Acuan Tugas.

b.1 Tahap Penyusunan Usulan Teknis.


Lingkup pekerjaan : Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8

b.2 Tahap Pelaksanaan Pekerjaan


 Melaksanakan Kegiatan sesuai dengan sebagaimana dimaksud dalam Kerangka Kerja.
 Membuat kesimpulan secara objektif berdasarkan teori terhadap data observasi lapangan
serta analisa yang cermat atas masalah atau persoalan yang terjadi.
 Untuk menjamin kualitas produk yang diharapakan diusahakan rencana operasi dan
sistem pengendalian yang memadai.
Dengan kejelasan pada masalah persoalan ruang lingkup pekerjaan, ketelitian yang di minta
serta produk akhir yang diterapkan, maka konsultan memperoleh cukup titik acuan guna
membuat analisa teknis dalam usulan teknis yang utuh dan memadai. Personil yang diperlukan
diupayakan dan dipersiapkan memenuhi kualifikasi sebagaimana disyaratkan dan jalinan kerja
antara personil dipastikan akan lancar.

E. SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Saran
Kami mengambil kesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang
diminta pihak Pengelola Kegiatan, bila mendapat kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

F. URAIAN PENDEKATAN, METODELOGI DAN PROGRAM KERJA

PENDEKATAN

Pekerjaan pengawasan sangat diperlukan dalam suatu proyek pembangunan untuk tercapainya sasaran
hasil pekerjaan yang maksimal dan sesuai dengan kriteria yang telah disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK).

Tujuan yang ingin dicapai tidak lain adalah tepat kualitas, tepat kuantitas dan tepat waktu, serta dapat
dilaksanakan administrasi yang efektif dan efesien.

Kunci Utama dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek adalah terdapatnya suatu kesatuan bahasa dan
tindakan, oleh karena itu dalam pelaksanaan pengawasan kontruksi, dokumen-dokumen proyek
semaksimal mungkin dipelajari, dihayati dan dimengerti oleh seluruh pihak yang terkait. Dokumen-
dokumen yang dimaksud adalah antara lain, Dokumen Kontrak beserta lampirannya, kebijaksanaan
pemerintah tentang pelaksanaan suatu proyek dan Kerangka Acuan Kerja, serta dokumen-dokumen lain
yang menjadi standar dan peraturan yang berlaku.

Untuk mencapai kelancaran pekerjaan maka konsultan pengawasan akan mebina kerjasama yang baik,
mengadakan koordinasi dan menciptakan sistem komunikasi yang baik dengan Pihak Kontraktor
Pelaksana dan Pengelola Kegiatan,
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Secara umum manajemen pengawasan pelaksanaan proyek akan mencakup kepada hal-hal berikut :

 Memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum pemenuhan kewajiban dan tugas


kontraktor.
 Pelaksanaan ketentuan hukum dari Dokumen Kontrak Fisik, terutama masalah hukum yang
menyangkut tuntutan (claim), perpanjangan waktu pelaksanaan dan lain sebagainya.
 Evaluasi usulan perubahan desain dan penyiapan Contract Change Order dan Addendum.
 Memberikan rekomendasi, Contract Change Order dan Addendum. Pemeriksaan dan
Investigasi atas masalah khusus, misalnya : perubahan item ataupun perubahan volume
pekerjaan fisik.
 Memberikan saran manajemen pelaksanaan pekerjaan (Construction Management).
 Memberikan Laporan Teknis yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan. Pengumpulan data
lapangan rinci untuk peninjauan desain (review design), perhitungan desain, gambar desain
dan surat-menyurat.
 Pengumpulan data lapangan yang lengkap, serta pelaksanaan uji-uji yang diperlukan.
 Penghimpunan data pengendalian mutu pekerjaan.
 Pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan sebagai
dasar pembayaran.
 Monitoring dan pengecekan terus menerus pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta
menandatangani Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate/MC).
 Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (As- Built Drawing)
dan menggambarkan secara rinci bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Melaporkan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Penyusunan Laporan
Bulanan tentang kegitan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan. Membantu pelaksanaan Serah
Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) dan Serah Terima Pekerjaan (Final
Hand Over/FHO) terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu
diperbaiki.

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, tim supervisi akan melakukan survey pendahuluan terhadap paket
pekerjaan yang telah ditentukan untuk membuat rangkuman evaluasi dengan melampirkan sketsa desain
serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan untuk konstruksi :
 Kebutuhan material asphalt, seperti HRS/AC dan ATB
 Kebutuhan material shoulder, seperti aggregate base A/B
 Kebutuhan timbunan/Fill dan galian
 Material struktur pelengkap jalan seperti pasangan batu, gorong-gorong, saluran tepi,
marka jalan dan lain-lain.
 Material struktur jembatan, seperti beton, besi tulang, dll.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

METODELOGI

Metodologi pekerjaan Tim Pengawasan Teknis dikelompokkan dalam pekerjaan– pekerjaan berikut :
 Supervisi lapangan (Field Supervision)
 Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor (Work Schedule)
 Rekayasa Lapangan (Engineering Survey)
 Pengawasan (Supervision)
 Test Material (Material Testing)
 Administrasi (Contract Administration)
 Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional & Final Hand Over)
 Pelaporan (Reporting)

Supervisi lapangan (Field Supervision)

Tim Supervisi yang dipimpin oleh Team Leader yang akan secara kontinyu melaksanakan
supervisi atas pekerjaan–pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor dimana seluruh pekerjaan
ini harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen kontrak pekerjaan fisik, supervisi ini
meliputi pekerjaan - pekerjaan seperti :
(1) Survey lapangan dan desain ulang
(2) Memeriksa dan merekomendasi gambar kerja dan gambar detail
(3) Mengarsipkan gambar-gambar kerja dan revisi yang mungkin dilaksanakan
(4) Persiapan Job Mix Formula untuk campuran aspal, beton, dll.
(5) Mengadakan pertemuan koordinasi rutin dengan kontraktor
(6) Menganalisa hasil pekerjaan kontraktor
(7) Mencatat dan menganalisa peralatan kontraktor
(8) Pencatatan kejadian-kejadian yang timbul pada saat pelaksanaan peekrjaan fisik
(9) Melaporkan keterlambatan serta kemajuan pekerjaan
(10) Penyiapan Contract Change Order
(11) Produksi dari Plant
(12) Kontrol kualitas campuran aspal, beton (kubus), besi, semen dan air
(13) Kontrol penghamparan
(14) Pembuatan laporan-laporan
(15) Mengarsipkan catatan-catatan tentang kuantitas pembayaran
(16) Memeriksa dan menyetujui estimasi pembayaran bulanan
(17) Pengontrolan anggaran proyek

Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor (Work Schedule)

Tim Supervisi akan mengevaluasi rencana kerja kontraktor untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan peralatan, ketersediaan
tenaga kerja dan material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam
penyusunan rencana kerja dan kemudian dimintakan persetujuan kepada Anggota Direksi /
Penggelola Kegiatan yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja keseluruhan.
Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini harus terus menerus dilakukan
sebagai upaya pengendalian waktu dan biaya (lihat Diagram D.1 dan D.2) sehingga dapat
tercapainya jadwal seperti yang diharapkan.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Rekayasa Lapangan (Engineering Survey)


Setiap desain awal dari suatu proyek pada umumnya selalu mengalami revisi– revisi pada saat
pelaksanaannya. Hal ini biasanya diakibatkan kondisi lapangan yang sesungguhnya telah
mengalami beberapa perubahan dibandingkan kondisi pada saat survey untuk pekerjaan desain.
Perubahan/revisi ini dapat berupa revisi yang kecil (penambahan atau pengurangan), tetapi dapat
pula dalam suatu pelaksanaan terjadi revisi desain yang besar sampai kepada penggantian desain
itu sendiri.

Untuk menanggulangi masalah-masalah di atas, maka pada awal pekerjaan, kontraktor di bawah
pengawasan Tim Supervisi harus melaksanakan pekerjaan Staking Out dan revisi pengukuran,
pemasangan patok dan Bench Mark serta survey-survey lain yang diperlukan. Kegiatan survey ini
meliputi pengukuran memanjang/plan, survey potongan memanjang dan pengukuran melintang.
Setelah pelaksanaan staking out diperlukan suatu survey pendahuluan yang biasa disebut rekayasa
lapangan yang bertujuan sebagai pembanding terhadap desain perencanaan serta untuk menentukan
jenis-jenis pekerjaan dalam suatu proyek. Pekerjaan ini merupakan tahap awal dari tahap-tahap
pekerjaan berikutnya.
Dari hasil rekayasa lapangan ini dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut :

 Jenis pekerjaan
 Lokasi pekerjaan
 Desain yang diperlukan
 Ukuran yang diperlukan
 Volume tiap item pekerjaan dan sebagainya.

Hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan dibandingkan dengan volume yang terdapat pada
Dokumen Volume Pekerjaan Fisik, sehingga bisa diketahui variasi pekerjaan yang nantinya akan
dijadikan patokan atau pelengkap dalam dokumen pelaksanaan

Pengawasan (Supervision)

Pengawasan merupakan bagian pokok dari program konsultan yakni monitoring secara kontinyu
setiap pekerjaan kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor di monitor agar
sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan apabila terdapat cara
pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada. Kontraktor harus dapat menjelaskan dan
memberikan argumentasi bahwa metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas
pekerjaan.

Inspector ataupun anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan konstruksi, masalah-masalah yang timbul, revisi-revisi pekerjaan yang telah dilakukan,
lokasi pekerjaan, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan
dan bilamana perlu konsep dan sketsa gambar serta ukuran total kuantitas, kondisi cuaca serta
kondisi lokasi pekerjaan.

Selama Kontraktor melaksanakan pekerjaan, Tim Supervisi akan selalu memonitoring


mengenai pembuatan profil konstruksi, pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar
air, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan) saluran tepi dan lainnya.

Tim Supervisi akan secara bersama memonitoring, memberikan saran saran apa bila diperlukan
dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat kesulitan-kesulitan pelaksanaan
pekerjaan. Untuk pekerjaan pengaspalan/pelapisan ulang akan dilakukan monitoring terhadap
cara dan sistem pemadatannya, material/agregatnya tidak tersegregasi, gradasi kerataan
perkerasan, temperatur aspal, stabilitas dan lain lain. Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan
monitoring terhadap kesetabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan lain-
lain. Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan harian (Daily Record) yang
dilakukan pada saat awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Pengukuran kualitas hasil pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan, Kontraktor dan
Pihak Pemimpin Proyek/Bagian Proyek dimana pengukuran ini dilakukan setelah pekerjaan
tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan (Performance) maupun mutu,
pelaksanaan pekerjaan.

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Tujuan dan pengendalian mutu adalah untuk menjamin bahwa seluruh kegiatan dan bagian kegiatan
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam kontrak. Untuk mencapai
tujuan tersbut diperlukan suatu kerja sama yang mendasar antara Pihak Pengelola Kegiatan, Konsultan
dan Kontraktor. Pengendalian mutu yang efektif akan menjamin kelangsungan pelaksanaan suatu proyek
berjalan dengan baik dan ekonomis.

Pada setiap bagian pekerjaan yang telah selesai, Konsultan Pengawas akan melaksanakan inspeksi dan
control sebagai pernyataan penerimaan dan persetujuan hasil-hasil yang dicapai oleh kontraktor, untuk
melanjutkan dibuatkan Sertifikat Pembayaran yang akan diperiksa dan setujui oleh pihak Pengelola
Kegiatan.

Lingkup Pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :


 Mengikuti petunjuk teknik dan perintah dari Team Leader, senantiasa memberikan informasi
kepada Anggota Direksi / Pengelola Kegiatan tentang kendali mutu
 Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dari laboratorium di lapangan
milik kontraktor (kalau ada), membantu mobilisasi pengujian, serta menjamin bahwa semua
keperluan laboratorium sudah siap bila pekerjaan konstruksi dimulai dan memenuhi persyaratan
yang diminta dalam spesifikasi.
 Melakukan supervisi terhadap pemasangan Concrete Mix (bila ada) dan menjamin semua
peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.
 Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh
kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan ataupun tenaga teknis laboratorium serta
segera memberi laporan tertulis kepada Team Leader / Anggota Direksi / Pengelola Kegiatan bila
ditemukan adanya penyimpangan dalam prosedur pengujian atau kekurangan baik untuk material
/ bahan ataupun tenaga.
 Menganalisa semua data pengujian kendali mutu dan usulan formula campuran yang
diajukan kontraktor untuk material (beton asphalt), dan merumuskan serta memeri
rekomendasi tertulis untuk dapat menerima atau menolak bahan/material, proses
pelaksanaan maupun formula untuk campuran yang dipergunakan untuk dikerjakan.
 Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan kontraktor
(Core Drill, Test CBR, Job Mix), pemilihan sumber material, pengawasan mutu bahan
maupun tenaga, dan segera melaporkan secara tertulis pada Anggota Direksi / Pengelola
Kegiatan Fisik bila terdapat kekurangan dalam prosedur pengujian yang dilaksanakan,
atau kekurangan dari bahan atau kualitas tenaga dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
pada paket kontrak tersebut.
 Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta memberi usulan dalam
menerima atau menolak usulan kontraktor tentang campuran material beton dan atau bahan-
bahan yang digunakan lainnya.
 Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan kendali mutu
yang harus dikirim kepada Anggota Direksi / Pengelola Kegiatan.
 Bekerjasama dengan Anggota Direksi / Pengelola Kegiatan mempersiapkan petunjuk dan
latihan semua personil lapangan dalam menentukan metode pemeriksaan mutu dan
menjamin bahwa formula/bahan untuk pengujian dilaboratorium atau di lapangan telah
digunakan dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik dari dokumen kontrak pekerjaan
Fisik guna cacatan data mengenai pengujian desain campuran.
 Menyiapkan rencana kerja detail untuk pekerjaan penyelidikan (investigation) termasuk
pemboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan semua kegiatan Team
Supervisi Lapangan dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Test Material (Material Testing)


Tim Supervisi selain melaksanakan pengawasan pekerjaan lapangan secara lapangan secara
visual, juga akan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kualitas material dan laboratorium.
Pengawasan ini dimaksudkan agar seluruh material yang dipakai untuk pekerjaan ini sesuai
dengan persyaratan seperti yang diuraikan di dalam dokumen kontrak, khususnya spesifikasi.

Teknisi Laboratorium beserta Team Leader akan memonitoring pekerjaan- pekerjaan


laboratorium seperti analisa test, gradasi material, test stability, test kompaksi/kepadatan, analisa
formula campuran, soundness test untuk agregat, dan test-test laboratorium yang lainya.

Pekerjaan pengendalian mutu dilakukan secara teliti untuk tiap-tiap item pekerjaan dengan
menggunakan prosedur yang berlaku seperti terlihat pada Diagram sesuai tabel berikut :

No. PROSEDUR DIAGRAM ALIR

1. Pengendalian Mutu Diagram D.13.

2. Pengendalian Mutu Tanah Diagram D.14.

3. Pengendalian Mutu Agregat Diagram D.15.

4. Pengendalian Mutu Hot-Mix Diagram D.16.

5. Pengendalian Mutu Beton Diagram D.17.

6. Pengendalian Mutu Pasangan Batu Diagram D.18.


Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Diagram D.13.
Diagram Alir
PENGENDALIAN MUTU

NO NO
MATERIAL USULAN JOB MIX
YES PENGELOLA YES
YANG AKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
DIGUNAKAN KONTRAKTOR SUPERVISI KEGIATAN /
PENGELOLA
KEGIATAN
JOB MIX YANG
DIGUNAKAN

HASIL TEST MATERIAL


DISETUJUI OLEH
PENGELOLA KEGIATAN
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

Administrasi (Contract Administrasi)

Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus diselenggarakan dengan


tertib, karena prosedur administrasi ini sangat penting artinya didalam mendapatkan catatan-
catatan secara tertulis mengenai pekerjaan yang sedang dalaksanakan.

Didalam kaitan ini, Tim supervisi berkewajiban untuk membuat seluruh prosedur pekerjaan
fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada saat pengajuan pekerjaan oleh
Kontraktor (Request of Work), catatan-catatan hasil pengawasan baik secara visual di
lapangan maupun hasil test laboratorium, termasuk juga perhitungan kuantitas hasil pekerjaan
sebagai bahan pembayaran, dimana catatan-catatan ini harus disimpan dan di file-kan dengan
tertib. Surat menyurat dengan kontraktor ataupun dengan Anggota Direksi / Penggelola
Kegiatan baik yang menyangkut pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan di dalam dokumen
kontrak.

Pengajuan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) oleh Kontraktor akan dicocokan dan
dipelajari dengan melihat catatan-catatan harian inspector lapangan dan hasil pengukuran dan
perhitungan bersama (Joint Measurement).

Sebagaimana tercantum didalam syarat-syarat umum kontrak dan spesifikasi teknis, bahwa
sistem pembayaran dilaksanakan berdasarkan sistem satuan kualitas pekerjaan yang telah
diselesaikan.

Konsultan dalam hal ini akan memberikan saran-saran kepada Anggota Direksi / Penggelola
Kegiatan sehubungan dengan metode dan prosedur pengukuran terhadap kualitas pekerjaan,
yang tentunya berpedoman kepada petunjuk-petunjuk pelaksanaannya.

Konsultan pengawas akan memeriksa hasil kuantitas tercapai untuk permbayaran dengan dasar
sistem pencatatan pengukuran dan pengendalian mutu yang dilaksanakan selama pekerjaan
kontruksi.

Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional & Final Hand Over)

Pada akhir dari Pekerjaan, maka kontraktor akan menajukan permintaan PHO (Provisional
Hand Over) kepada Anggota Direksi / Penggelola Kegiatan Keterlibatan Tim Supervisi
dalam hal ini adalah membantu memberikan penjelasan-penjelasan teknis mengenai
pekerjaan, saran-saran teknis, informasi mengenai test laboratorium, kuantitas pekerjaan,
gambar-gambar disain/revisi disain dan lain- lain.

Disamping itu, Tim Supervisi juga akan membuat usulan pekerjaan-pekerjaan yang perlu
diperbaiki oleh Kontraktor dalam bentuk daftar kerusakan yang masih menjadi tanggung
jawab kontraktor selama periode pemeliharaan atau biasa disebut “Defect and Deveciacies”
dan penyerahan berkas-berkas teknis dan administrasi kepada Pemimpin Proyek/Bagian
Proyek.

Pelaporan (Reporting)

 Laporan Pendahuluan
Laporan ini disusun dan disampaikan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu, laporan ini berupa
informasi awal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan diawasinya, rencana kerja
konsultan termasuk jadwal mobilisasi konsultan dan sebagainya.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
 Laporan Bulanan
Setiap bulannya konsultan berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan kepada
Pengelola Kegiatan suatu laporan bulanan, yang dibuat dengan menggunakan bentuk standar
sesuai yang mana dapat diketahui secara lengkap kondisi proyek yang terjadi, kemajuan-
kemajuan fisik maupun hasil yang dicapai, masalah-masalah yang dihadapi, tingkat
penyerapan dana/pembayaran, penyimpangan-penyimpang dari rencana kerja. Pelaporan
tersebut tidak hanya terbatas pada hal-hal yang menyangkut kegiatan dari Kontraktor tetapi
juga berhubungan dengan kegiatan konsultan itu sendiri.

Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format standar yang dilengkapi oleh
masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut:
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan dari proyek
dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan pekerjaan dan biaya;
c. Foto copy sertifikat Monthly Payment secara lengkap dan jelas dengan ditandai "for
Monitoring Used Only";
d. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.

 Laporan Akhir
Pada periode menjelang berakhirnya pelayanan jasa konsultan, maka perlu dipersiapkan segala
sesuatunya dalam rangka pembuatan laporan akhir pekerjaan (Final Report) yang mencakup :
 Metode Pelaksanaan Fisik
 Pelaksanaan Pengawasan Teknis
 Saran-saran untuk melaksanakan pemeliharaan pekerjaan
 Semua masalah-masalah teknis yang ditemui
 Masalah yang akan timbul serta saranpenanggulangannya
 Laporan visualisasi pekerjaan
 As-Built Drawing
Laporan akhir yang berisi uraian-uraian tersebut diatas umumnya terdiri dari beberapa volume
antara lain adalah sebagai berikut :
 Buku 1 …… : Umum
 Buku 2 …… : Pengendalian Mutu
 Buku 3 …… : Kuantitas Akhir
 Buku 4 …… : Dokumen PHO
 Buku 5 …… : As-Built Drawing
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

PROGRAM KERJA

Proses rencana kegiatan dan kualitas Konsultan Pengawasan dalam menangani pelaksanaan proyek ini
akan meliputi beberapa tahapan pekerjaan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan
a. Mobilisasi
b. Survey Lapangan
c. Rapat Pra-Pelaksanaan
d. Arahan Mobilisasi Kontraktor

2. Tahap Konstruksi
a. Proyek Manajemen dan Koordinator
b. Inspeksi dan Pengawasan
c. Pengendalian Mutu Pekerjaan
d. Kontrol Kemajuan Kerja
 Evaluasi Rencana Kemajuan Kerja Kontraktor
 Pengawasan terhadap Kemajuan Pekerjaan
e. Sertifikat Pembayaran
f. Kontrol Terhadap Anggaran
 Pengawasan Terhadap Kemajuan Pembayaran
 Evaluasi Harga Satuan
g. Usulan Perubahan, Perubahan Kontrak dan Tuntutan
h. Manajemen Lalu-lintas dan Sistem Keamanan

3. Tahap Persiapan
a. Mobilisasi
Segera setelah mendapat surat perintah kerja dari Pengelola Kegiatan, konsultan pengawas
akan segera memobilisasi personal inti.

Kegiatan pada saat mobilisasi akan mencakup :


- Melapor dan mengadakan koordinasi kepada pihak Pengelola Kegiatan, Pemimpin Proyek
dan atau pemimpin bagian proyek.
- Persiapan peralatan lapangan dan kantor, meliputi kendaraan, akomodasi, kantor lapangan
dan perabotan kantor.

Sub Profesional Staff dan Supporting Staff akan segera dimobilisasi paling lambat 3 hari
kalender setelah personal inti tersebut mengadakan koordinasi kepada pihak Pengelola
Kegiatan.
Apabila proses mobilisasi telah sepenuhnya terlaksana, konsultan pengawas akan
melaksanakan koordinasi terhadap kontraktor pelaksana dan selanjutnya melaksanakan survey
lapangan secara bersama.

b. Survey Lapangan
Untuk mengetahui dan mengenal kondisi nyata dari proyek yang akan ditangani, baik kondisi
secara umum maupun kondisi yang lebih terperinci. Investigasi biasanya dilakukan baik
secara bersama-sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas maupun secara tersendiri. Secara
bersama dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran bersama tentang kondisi dan situasi
umum dari proyek yang ditangani yang kemudian dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rencana kerja, sedang investigasi secara detail dimaksudkan untuk mendapatkan
data lapangan yang terperinci, baik kondisi.

Lapangan maupun bagian lainnya yang kemudian dipakai dasar pengecekan perkiraan
kuantitas yang ada maupun perencanaan kontruksi selanjutnya. Pekerjaan penelitian dan
pemeriksaan kondisi lapangan ini dilaksanakan dengan teliti terutama apabila Final Desain
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
yang adalah hasil dari Simplified Final Engineering Design, dalam hal mana tidak terdapatnya
peta topografi dari jalan tersebut.
Pekerjaan ini juga digunakan untuk mengontrol titik atau patok-patok baik itu horisontal
ataupun Vertikal, sesuai dengan data yang didalam Gambar Rencana.

c. Rapat Pra-Pelaksanaan
Rapat Pra-pelaksanaan ini akan mengikuti serta seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan
suatu proyek, yaitu Unsur Pengendali (Pihak Pengelola Kegiatan) , Unsur Pengawas
(Konsultan Pengawas), Unsur Pelaksana (Kontraktor).

Rapat ini akan mengatur sistem pengendalian pelaksanaan proyek yang akan mencukup:
 Sistem Organisasi Kerja
 Tata Cara Pengaturan Pelaksanaan
 Peninjauan dan Penyempurnaan terhadap jadwal yang kaitkan dengan target volume, mutu
dan waktu pelaksanaan.
 Penyusunan Rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan dan peninjauan terhadap
Simplified Design.
 Menentukan lokasi bahan dan material (quarry), perkiraan kuantitas dan rencana
pengendalian mutu bahan yang akan digunakan.
 Pendekatan terhadap masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah setempat, terutama
Penyesuaian rencana kerja dan jalan sumber material atau bahan.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanan rapat tersebut antara lain:
 Kesamaan Pengertian terhadap pasal-pasal Dokumen Kontrak
 Kesempatan tentang Tata Cara dan Prosedur Administrasi Proyek
 Kesempatan tentang Tata Cara dan Prosedur Teknik Pelaksanaan Pekerjaan Umum.
 Kemungkinan adanya perubahan komposisi atau jumlah peralatan atau urutan kegiatan
pekerjaan yang telah dituangkan kedalam program mobilisasi dan jadwal pelaksanaan
kontruksi yang telah disepakati menjelang penanda tanganan kontrak.

d. Arahan Mobilisasi Kontraktor


Pada situasi dan kondisi tertentu, adakalanya kontraktor mempunyai kesulitan didalam proses
mobilisasinya secara efesien, yang akan mengakibatkan keterlambatan dalam memulai
pelaksanaan pekerjaan dan pada akhirnya mempengaruhi jadwal pelaksanaan kerja proyek.
Konsultan pengawas berkewajiban membantu penyelesaian permasalahan tersebut dengan
cara memberikan arahan-arahan, yang akan mencakup informasi tentang sumber material
(quarry), prioritas pelaksanaan pekerjaan dan peralatan serta yang diperlukan, juga fasilitas
lain yang diperlukan.

4. Tahap Konstruksi

a. Proyek Manajemen dan Koordinator


Konsultan Pengawas akan berfungsi sebagai wakil langsung dari pihak Pengelola Kegiatan
yang di laksanakan oleh Kontraktor sebagaimana tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja.

Didalam fungsinya, maka Konsultan Pengawasan akan dilaksanakan tugas-tugas dan


kewajiban sebagai berikut :
 Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan desain, persyaratan dan
ketentuan-ketentuan yang tercantun didalam dokumen kontrak serta jadwal waktu yang
telah ditetapkan.
 Memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercatun dalam dokumen
kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.
 Mengantisipasi semua masalah sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk
keterlambatan pencapaian kemajuan fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindakan
yang diperlukan dengan terlebih dahulu mengadakan konsultasi kepada Pengelola
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
Kegiatan, serta antisipasi perubahan-perubahan terhadap kontrak sehingga dapat dibuat
secara optimum dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang ada.
 Memeriksa, menguji dan menyetujui metode pelaksanaan pekerjaan, peralatan dan
perlengkapan kontraktor yang sesuai secara tepat dan efesien, serta memberikan instruksi-
instruksi kepada kontraktor sehubungan dengan proses pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksanakan memonitoring secara cermat dan terus menerus sehubungan dengan
pengendalian mutu dan volume pekerjaan kontraktor.
 Melakukan pengecekan dan menyetujui atas gambar-gambar terlaksana (As-Built
Drawing).
 Menyusun laporan-laporan bulanan, triwulan dan laporan lain yang mencakup laporan
kemajuan pekerjaan dan keuangan serta masalah yang terjadi dalam pelaksanaan.
 Membantu Pemimpin/pemimpin bagian proyek dalam melaksanakan PHO dan FHO,
terutama menyusun daftar kerusakan dan peyimpangan yang perlu diperbaiki.

Pada Periode menjelang konstruksi berlangsung, Konsultan melaksanakan Koordinasi dengan


mengadakan pertemuan-pertemuan berkala secara terus menerus kesegenap lapisan struktur
organisasi pelaksanaan proyek ( Pengelola Kegiatan Konsultan dan Kontraktor ) sehubungan
dengan tujuan dicapainya pengendalian mutu yang baik.

Pertemuan mingguan dengan Kontraktor serta pemimpin proyek dengan tujuan mengevaluasi
rencana dan kemajuan pekerjaan mingguan yang telah lewat dan yang akan datang, sehingga
tercapainya sistem efesiensi dan koordinasi peleksanaan pekerjaan.

Pertemuan bulanan melibatkan unsur-unsur Konsultan Pengawsan dan Pihak Pengelola


Kegiatan dengan tujuan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan mendiskusikan permasalahan
yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun antisipasi terhadap
permasalahan yang akan timbul.

b. Inspeksi dan Pengawasan


Konsultan Pengawasan melaksanakan inspeksi dan pengawasan terhadap seluruh pelaksanaan
pekerjaan kontraktor agar sesuai dengan mutu pekerjaan yang telah disyaratkan dalam
kontrak.
Dalam hal ini kontraktor akan diinstruksikan untuk memperbaiki segala sesuatu yang
berkenan dengan pekerjaan yang menyimpang dari persyaratan, atau terjadinya kerusakan-
kerusakan.

Inspector akan mempersiapkan laporan-laporan yang berisikan rangkuman pelaksanaan


pekerjaan pengawasan, ruang lingkup pekerjaan, peralatan, tenaga-tenaga lapangan, kuantitas
pekerjaan, permasalahan yang terjadi dan sistem pengukuran. laporan ini akan diserahkan
kepada Team Leader dan Anggota Direksi / Penggelola Kegiatan.

Seluruh pelaksanaan pekerjaan Kontraktor, peralatan, tenaga lapangan, material dan bahan
akan diperiksa dan dievaluasi sehubungan dengan pengendalian mutu, dan hasil pekerjaan
serta sistem keselamatan pekerjaan.

Kontraktor diminta untuk mempersiapkan Gambar Kerja, yang kemudian akan diperiksa dan
setujui oleh Konsultan Pengawas selama masa konstruksi berjalan. Hal ini dikarenakan
gambar yang diterima sewaktu lelang atau pada permulaan konstruksi adalah gambar-gambar
standar yang disiapkan sewaktu Final Engineering Design, dimana adakalanya terdapat
perubahan situasi dan kondisi lapangan yang memungkinkan perlunya perubahan-perubahan
konstruksi.

c. Pengendalian Mutu Pekerjaan


Konsultan pengawas bertanggung jawab atas pengawasan dan pengontrolan kualitas, kuantitas
dan pelaksanaan pekerjaan, mengadakan training dan memberikan saran-saran kepada
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
kontraktor sehubung dengan persyaratan kualitas pekerjaan yang dituntut dengan spesifikasi
teknis.

Segala jenis bahan dan material yang akan digunakan dalam kontruksi harus diperiksa dan
diuji terlebih dahulu sesuai dengan standar yang berlaku. Pemeriksaan dan pengujian biasanya
dilakukan oleh kontraktor dan diawasi oleh Konsultan selama masa waktu kontruksi
berlangsung. Pengujian-pengujian tersebut dilaksanakan baik dilapangan maupun
dilaboratorium.
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengawasan kualitas dalam hubungannya dengan prestasi
kerja kontraktor dan pengawasan kualitas terhadap mutu bahan kontruksi.

Setiap pekerjaan/bagian pekerjaan yang telah selesai, konsultan pengawas melaksanakan


inspeksi dan kontrol sebagai pernyataan penerimaan atau penolakan, dan kemudian
memberikan persetujuan atas hasil-hasil yang dicapai oleh kontraktor untuk selanjutnya
dibuatkan berita acara pembayaran.

Untuk pekejaan/bagian pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan, baik itu
disebabkan oleh metode pelaksanaan pekerjaan maupun material dan bahan, akan
direkomendasikan sebagai penolakan dan selanjutnya dikembalikan kepada kontraktor untuk
diadakan perbaikan-perbaikan.

d. Kontrol Kemajuan Kerja


 Evaluasi Rencana Kemajuan Kerja Kontraktor
Menjelang periode pelaksanan konstruksi, kontraktor di wajibkan menyusun dan
menyerahkan rencana kerja kepada konsultan untuk diperiksa dan disetujui.
Rencana kerja pelaksanan akan mencakup rencana kemajuan pekerjaan fisik, jadwal
pembayaran, metode pelaksanaan konstruksi, penyediaan dan stok material dan bahan,
mobilisasi personil dan peralatan, sistem organisasi pelaksnaan dan lain-lain.

Sebagian besar pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja tersebut perlu diperhatikan
hal-hal berikut :
 Type serta jenis pekerjaan
 Kondisi proyek dan lingkungannya, keadaan cuaca serta musim setempat.
 Volume pekerjaan, baik secara keseluruhan maupun dari masing-masing jenisnya.
 Metode Konstruksi yang telah disetujui bersama.
 Mobilisasi serta jumlah peralatan dan personil yang direncanakan.
Rencana kemajuan kerja tersebut dipresentasikan dalam bentuk suatu Bar-Chart, yang
tercatum didalamnya prosentase kamajuan baik rencana maupun kenyataannya. Bar-Chart
atau Bar-Schedule lazim dipakai karena bentuknya yang simple dan mudah dipakai
apabila terjadi perubahan-perubahan, baik perubahan konstruksi maupun perubahan
volume pekerjaannya. Tetapi dapat juga dilaksanakan dengan sistem CPM.

Rencana kerja yang telah mendapat pesetujuan akan selalu dievaluasi dan direvisi sesuai
kebutuhan selama masa konsturksi berlangsung.

 Pengawasan terhadap Kemajuan Pekerjaan


Sistem rencana kerja yang efektif dan efesien akan menghasilkan sistem pengendalian
pelaksanaan pekerjaan yang baik.

Konsultan akan melaksanakan koordinasi terhadap kontraktor dengan memberikan saran-


saran dan petunjuk-petunjuk dalam pembuatan rencana kegiatan pelaksanaan fisik
berdasarkan kondisi nyata dan sumber-sumber data yang ada.
Rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan tersbut dipersiapkan dalam bagian-bagian
periode mingguan, bulanan dan secara keseluruhan kelangsungan pelaksanaan pekerjaan.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
Rencana kemajuan tersebut akan selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan
yang ada dan sumber-sumber data.
Rencana kerja selalu dimonitoring dengan memperhatikan kondisi nyata yang ada
terhadap kondisi rencana semula. Monitoring kemajuan pelaksanaan pekerjaan akan
meliputi sistem pengumpulan data, pencatatan dan pengarsipan data-data, pengukuran
kuantitas, dan pelaporan kamajuan pekerjaan selama masa konstruksi berlangsung.
Konsultan berkewajiban mengatisipasi, mengevaluasi dan memberikan saran-saran serta
petunjuk-petunjuk perbaikan apabila ternyata terjadi keterlambatan kemajuan pekerjaan
fisik.

e. Sertifikat Pembayaran
1. Monthly Certificate, (MC)
Sistem Pembayaran pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan berdasarakan sistem satuan
kuantitas (volume) pekerjaan yang telah terselesaikan.
Pada setiap akhir bulan kelender, kontraktor mempersiapkan dan menyerahkan rincian
pembayaran bulanan atas hasil pekerjaan/bagian pekerjaan yang telah selesai kepada
konsultan. Rincian pembayaran bulanan Kontraktor harus dievaluasikan berdasarkan data-
data pencatatan yang ada pada Konsultan, meliputi pengukuran kuantitas dan hasil testing
terhadap kualitas.

Jika keadaan tertentu terhadap perbedaan antara rincian kontraktor dan pencatatan yang ada
pada konsultan, maka konsultan dan kontraktor bersama – sama melakukan pengecekan
kembali baik langsung kelapangan maupun secara administrasi.

Pada keadaan dimana rincian pembayaran kontraktor telah selesai dengan persyaratan yang
tercakup didalam dokumen kontrak, maka tagihan tersebut akan diserahkan kepada pihak
Anggota Direksi / Penggelola Kegiatan untuk mendapatkan persetejuannya. Rincian
pembayaran kontraktor tersebut akan menjadi sertifikat Pembayaran Bulanan (Monthly
Certificate, MC) apabila telah mendapat persetujuan pembayaran dari Pengelola Kegiatan.

2. Termyn
Sistem Pembayaran pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan berdasarakan Prosentase
kemajuan pekerjaan.
Pada saat kemajuan pekerjaan sudah mencapai prosentase sesuai dengan ketentuan atau
persetujuan pimpinan proyek misalnya 50% atau 60% samapi dengan 100%, kontraktor
dapat melakukan tagihan dengan mempersiapkan dan menyerahkan laporan kemajuan
pekerjaan/bagian pekerjaan yang telah selesai kepada konsultan. Laporan kemajuan
pekerjaan tersebut harus dievaluasikan berdasarkan data-data pencatatan yang ada pada
Konsultan, meliputi pengukuran kuantitas dan hasil testing terhadap kualitas.

Apabila terjadi perbedaan perhitungan antara konsultan dan kontraktor yang tidak dapat
diselesaikan, maka konsultan pengawas melaporkan kepada atasan dalam hal ini
Pemimpin Proyek/Bagian Proyek untuk mendapatkan arahan dan petunjuk-petunjuk
penyelesaian.

f. Kontrol Terhadap Anggaran

 Pengawasan Terhadap Kemajuan Pembayaran


Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap
anggaran akan membuat suatu sistem monitoring kemajuan pembayaran terhadap
pelaksanaan pekerjaan fisik. Sistem monitoring tersebut dapat berupa grafik sederhana
yang menggambarkan variasi dari kamulatif pembayaran terhadap perkiraan pembayaran
dan sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
Konsultan akan membuat suatu jadwal kemajuan pembayaran berdasarkan rencana
kamajuan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik. Selama masih kontruksi berlangsung,
konsultan selalu mengadakan evaluasi dan kontrol atas rencana kemajuan pembayaran
tersebut yang dikaitkan dengan kondisi nyata kemajuan pembayaran yang telah disetujui
oleh Pengelola Kegiatan. Laporan hasil monitoring antara rencana kemajuan pembayaran
dengan realisasi kemajuan pembayaran tersebut akan
memberikan informasi kepada pihak Anggota Direksi / Penggelola Kegiatan tentang status
sistem anggaran/pendanaan yang terjadi untuk proyek yang bersangkutan.

g. Usulan Perubahan, Perubahan Kontrak dan Tuntutan

Pada keadan tertentu, modifikasi/perubahan terhadap desain spesifikasi dapat dilaksanakan


apabila disebabkan karena adanya alasan teknis serta kondisi lapangan yang memerlukan
penyesuaian sepanjang memenuhi persyaratan teknis.

Konsultan pengawas dalam hal ini melaksanakan evaluasi terhadap kemungkinan-kemungkian


dan alternatif-alternatif perubahannya serta efek yang ditimbulkannya terhadap waktu
pelaksanaan dan pembiayaan/ pendanaan proyek, dan mampersiapkan suatu laporan usulan
perubahan beserta lampiran data-data pendukung untuk diserahkan kepada pihak Anggota
Direksi / Penggelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujuannya.

Apabila usulan perubahan tesbut mendapat persetujuan dari Anggota Direksi / Penggelola
Kegiatan, konsultan akan mempersiapkan suatu perubahan kontrak dan atau Addendum
sebagai legalisasi terhadap perubahan kontrak asal dan perubahan ruang lingkup pekerjaan
pelaksanaan fisik. Konsultan akan membantu pihak Pengelola Kegiatan dan mengatisipasi
semua permasalahan yang timbul akibat adanya perubahan kontrak dan ruang lingkup
pekerjaan pelaksanaan fisik. Konsultan akan mengadakan evaluasi terhadap tuntutan-tuntutan
yang terjadi, mengumpulkan data-data berdasarkan pencatatan-pencatatan yang ada, dokumen
kontrak kamajuan pelaksanaan pekerjaan dan data-data yang lainnya. Setelah diperiksa dan
dianalisa, konsultan akan memberikan

rekomendasi atau jawaban/tanggapan atas tuntutan tersebut kepada Anggota Direksi /


Penggelola Kegiatan utnuk mendapatkan pertimbangannya dan persetujuannya.

h. Manajemen Lalu-lintas dan Sistem Keamanan

Sebelum pelaksanaan konstruksi berlansung, konsultan mengadakan pertemuan dengan pihak


Anggota Direksi / Penggelola Kegiatan, Instansi dan pihak-pihak terkait serta kontraktor untuk
membicarakan faktor-faktor keamanan dan keselamatan akibat adanya proyek tersebut, baik
terhadap masyarakat sekitarnya maupun intern antara konsultan dan kontraktor itu sendiri.

Kontraktor kemudian akan merelisasikannnya dalam suatu sistem rencana keselamatan


proyek, yang akan berisi hal-hal lain:
 Menunjuk seorang tenaga ahli yang mengkoordinir atas keselamatan pekerjaan, peralatan
dan personil selama masa penugasan pelaksanaan fisik berlangsung.
 Pemberian dan pemasangan tanda-tanda proyek untuk mengamankan lalu-lintas yang ada.
 Pemasangan batas atau pelindung terhadap lokasi pekerjaan untuk keselamatan pejalan
kaki dan kendaraan.
 Procedure keselamatan kerja, dan lain-lain yang dianggap perlu.
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

4. PRODUK YANG DIHASILKAN

Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :


Pelaporan Pengawasan Teknis berupa :

- Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat hasil survel awal pekerjaan yang akan dilakasanan. Laporan
di serahkan sebanyak 2 (dua) set laporan.

- Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat hasil kemajuan pekerjaan yang dicapai pada setiap bulan
Laporan di serahkan selambat – lambatnya pada akhir bulan sebanyak 2 (dua) set buku
laporan.

- Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat hasil kemajuan pekerjaan selesai seratus persen
Laporan di serahkan selambat – lambatnya pada akhir kontrak sebanyak 2 (dua) set laporan
dan cakram padat (compact disk) jika diperlukan.

Sesuai dengan kegiatan pengawasan teknis yang dilaksanakan selama masa Kontrak.

5. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pengawasan teknis kegiatan, ada 2 (dua) unsur yang terkait yang merupakan suatu mitra
kerjasama yang bertujuan melaksanakan pengawasan teknis sebaik mungkin agar hasil sesuai
dengan yang diharapkan dan tidak menyimpang dari persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditentukan.

Masing-masing unsur akan melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan fungsinya masing-
masing, tetapi tetap melaksanakan koordinasi antara ke dua unsur tersebut.
a. Unsur Pengendalian
Dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum melalui Bidang Bina Marga, yaitu anggota tim
teknis dan penggelola kegiatan.
b. Unsur Pengawas Teknis
Adalah suatu team dari konsultan yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan
teknis, unsur ini akan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab langsung kepada
pemberi tugas, dengan didukung oleh para tenaga utama dan tenaga pendukung yang
berpengalaman sesuai dengan bidangnya masing-masing.

6. STRUKTUR ORGANISASI TIM PENGAWASAN KONSULTAN

Direktur

Pengawas Jalan
Ahli K3 Konstruksi/Ahli
KK/Petugas K3
Administrasi
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

7. PERSONIL DAN TANGGUNG JAWABNYA

Berikut diuraikan tugas-tugas personil yang pihak konsultan siapkan untuk pelaksanaan pekerjaan
pengawasan ini :

A. TENAGA UTAMA
1. Pengawas Jalan
Tugas utama Pengawas jalan adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- merupakan pihak atau orang yang melakukan pengawasan dan
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain dan
persyaratan dalam spesifikasi teknis sebagai dasar pencapaian prestasi
pekerjaan.
- bertanggung jawab kepada Team Leader dan berkedudukan di lokasi
pekerjaan konstruksi.
Dengan kualifikasi sebagai berikut :
Tenaga Ahli Pratama Sipil adalah lulusan S1 Teknik Sipil/D4 Terapan
Pengalaman 3 Tahun sebanyak 1 orang.

2. Ahli K3 Konstruksi/Ahli KK/Petugas K3


Tugas utama Ahli K3 Konstruksi/Ahli KK/Petugas K3 adalah bertanggung jawab
pada hal-hal berikut:
- merupakan pihak atau orang yang memastikan pemenuhan persyaratan
aspek keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
untuk mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
- Ahli K3 Konstruksi/Ahli KK/Petugas K3 bertanggung jawab kepada
Team Leader dan berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.
Dengan kualifikasi sebagai berikut :
lulusan S1/D4 Pengalaman 1 Tahun sebanyak 1 orang.

B. TENAGA PENUNJANG & PENDUKUNG


Didalam Pelaksanaannya Tenaga Ahli di bantu dengan tenaga pendukung
sebagai berikut:
1. Administrasi
Tugas utama Administrasi adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
Ustek - Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
1. Membuat Agenda Kantor
2. Melakukan Arsip Data
3. Pembuatan Surat
4. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik
lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Dengan kualifikasi sebagai berikut :


Tenaga pendukung Administrasi (operator computer), adalah seorang
lulusan SMA/SMK Sederajat dengan disiplin ilmu yang sama
pengalaman 1 tahun sebanyak 1 orang.
Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
( PRA – RK3K )

1. PENDAHULUAN
Perusahaan jasa konsultansi / kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan
alat survey, alat uji bahan, laboratorium dan lain-lain.
Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang penerapannya meliputi Kantor, Project Site serta area pendukung lainnya yang
merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau Occupational
Health and Safety Manajement System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk
menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan
sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada karyawan dan keselamatan
dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dalam rangka
pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan suatu Rencana Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.

2. KEBIJAKAN K3
Saya yang bernama WIWIT SUGIANTO, ST bertindak untuk dan atas nama
CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN menyatakan akan menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan Teknis
Rekonstruksi Jalan Paket 8 sebagaimana termaktub dalam peraturan dan perundangan yang
berlaku untuk kegiatan pekerjaan Jasa Konsultansi maupun Konstruksi.
“CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN bertekad untuk memberikan kepuasan pelanggan
yang setinggi-tingginya tanpa mengabaikan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja
dan kelestarian lingkungan” sudah menjadi kebijaksanaan direksi CV. TEKNIK DESIGN
KONSULTAN agar setiap karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat
dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta
mengambil langkah-langkah positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan
bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan ini adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan
kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset
perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset
perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-
pihak yang berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resikoyang ada seminimal mungkin
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat
dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwah target utama CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN
adalah “zero accident”
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan
dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan
pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang
benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat, instuksi
pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat.
9. Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah
diikuti.
11. Meningkatkan perlindindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah aktivitas dan
meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.

Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggung jawabnya masing-masing
termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan lingkunangan ditempat kerja,
sehubungan dengan kebijakan diatas.

Pangkalan Bun, 15 Juni 2023

CV. TEKNIK DESIGN KONSULTAN

WIWIT SUGIANTO, ST
Direktur
3. PERENCANAAN/PENGAWASAN
1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko
IDENTIFIKASI JENIS
JENIS/TYPE PENGENDALIAN
NO. BAHAYA DAN RESIKO
PEKERJAAN RESIKO K3
K3
1 2 3 4

1 a. Mobilisasi Personil a. Kecelakaan saat a. Mengenakan perlengkapan


b. Pengawasan di mobilisasi personil APD (sepatu safety, dll) yang
Lapangan b. Tertindih / Tertimpa sesuai standar
bahan material di
lokasi suvey
c. Kecelakaan Saat
Menggunakan
kendaraan atau alat
lainnya

2. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang
wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah:
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 23 1992 tentang kesehatan
c. UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
d. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
e. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep – 51/Men/1999 Tentang Nilai
Ambang batas Faktor Fisika ditempat kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor kep- 187/Men 1999 Tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya ditempat kerja
g. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak
lingkungan.
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung
Diri.
i. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja.
j. Keputusan presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan
kerja
k. Keputusan menteri kesehatan Nomor 876/menkes/SK/IX/2001/tentang pedoman teknis
analisis dampak lingkungan
l. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes SK/IX/2001tentang pedoman
penanganan dampak radiasi
m. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite
kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan
n. Permen PU No.9 /PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja
(SMK3) konstriuksi bidang PU

3. Sasaran K3 dan program K3


Sasaran K3
Sasaran kesehatan dan keselamatan kerja dilokasi proyek adalah karyawan dan pekerja
yangb terlibat langsung dengan peralatan kerja dan material serta lingkungan sekitarnya.
Sasaran yang dituju dalam penerapan k3 adalah:
a. Menghindari adanya kecelakaan kerja
b. Menghindari adanya penyakit akibat kerja
c. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
d. Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh
aktifitas kerja
e. Semua karyawan dan pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing.

PROGRAM K3
1. Promosi program K3 Promosi program K3 terdiri dari:
1. Pemasangan bendera K3, bendera RI, bender Perusahaan, bentuk dan cara pemasangan
(Lihat lampiran)
a. Pemasangan sign board K3
b. Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan selamat seperti
contoh pada lampiran.
c. Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi dilokasi
pekerjaan dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan dilapangan.

2. Sarana peralatan untuk K3


sarana peralatan untuk K3 terdiri dari :
a. Yang melekat pada orang, yaitu :
1. Topi helm
2. Sepatu lapangan
3. Sarung tangan (untuk pekerja tertentu)
4. Masker pengaman untuk gas beracun ( untuk pekerjaan tertentu)
5. Obat-obatan untuk P3K

b. Rambu-rambu peringatan
Rambu-rambu peringatan antara lain untuk:
1. Larangan memasuki area tertentu
2. Larangan membawa bahan-bahan yang berbahaya
3. Petunjuk untuk melapor (Keluar Masuk Proyek)
4. Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
5. Peringatan ada alat/masin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)

Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi syarat
peralatan K3 berarti sudah memenuhi persayaratan K3 padahal sarana peralatan K3 ini adalah
baru sebagian dari sistem kerja K3. Bekerja dengan K3 yang benar adalah bila memenuhi 3
hal sebagai berikut:
1. Orangnya
Orangnya (pengawas dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar yaitu:
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani.
2. Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3. Lingkungan kerja sesuai ketentuan
Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
b. Huose keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerangan dan ventilasi
3. Penataan lingkungan
1. Lay out planning (perencanaan tata letak)
Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang akan
bekerja tidak saling terganggu justru saling mendukung sehingga dapat dicapai
pelaksanaan dengan produktivitas tinggi dan aman.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak yaitu :
a. Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian);
b. Gerakan manusia dan alat;
c. Suara (kebisingan);
d. Getaran;
e. Cahaya dan situasi udara.
1. House keeping kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 terdiri atas.
a. Penyediaan air bersih yang cukup;
b. Penyediaan toilet/Wc yang bersih;
c. Penyediaan musholah yang bersih dan terawat;
d. Penyediaan toilet/Wc untuk pekerja proyek;
e. Penyediaan bak-bak sampah pada lokasi yang diperlukan;
f. Pebuatan saluran pembuangan limbah
g. Pembersihan sampah secara teratur;
h. Kerapian penempatan alat-alat kerja dilapangan setelah dipakai (concrete Vibratory,
lampu-lampu penerangan dll).

Organisasi K3 :

Penanggung Jawab K3

Emergency/ Kedaruratan P3K Kebakaran


JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/kota
Sub Kegiatan : Rekonstruksi Jalan
Pekerjaan : Pengawasan Teknis Rekonstruksi Jalan Paket 8
Lokasi : Kecamatan Arut Selatan
Tahun Anggaran : 2023
Masukan MINGGU Ke : -

NO. URAIAN PEKERJAAN Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 KET.


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Tahap Persiapan

1 (satu) Kolom = 1 (satu) Minggu


2. Pengawasan di Lapangan
3. Konsultasi
4. Laporan :
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Bulanan
- Laporan Akhir
5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai