Anda di halaman 1dari 34

Dokumen Usulan Teknis

MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

E.1.4. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Tahapan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas secara garis
besar terdiri dari kegiatan koordinasi/persiapan, pengawasan teknis dan pelaporan.
1. Koordinasi / Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Menyusun Jadwal Penyerahan Laporan Pengawasan.
c. Persiapan administrasi dan keuangan/financial.
d. Mobilisasi personil, peralatan maupun bahan yang diperlukan.
e. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
f. Melakukan rapat-rapat koordinasi di lapangan.
g. Memeriksa dan menyetujui Jadwal Pelaksanaan Konstruksi (time
schedule)/Bar Chart, S-curve/Network Planning.

2. Pengawasan Teknis
Kegiatan ini meliputi :
a. Pelaksanaan pengawasan secara umum/pengawasan lapangan, koordinasi
dan inspeksi kegiatan konstruksi, agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis dapat dilakukan secara terus menerus hingga pekerjaan
diserahkan.
b. Pengawasan atas kebenaran metoda pelaksanaan, ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan komponen bangunan, komposisi campuran, peralatan
dan perlengkapan selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau di tempat
kerja lainnya.
c. Pengawasan kemajuan pelaksanaan dan pengambilan tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan, serta pengendalian waktu secara efektif dan efisien dalam
melaksanakan tahapan pekerjaan.
d. Pengukuran dan perhitungan volume setiap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor dan disusun dalam bentuk data pendukung kuantitas (back-
up quantity).

BAB E – 16
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

e. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang perubahan volume dan jenis


pekerjaan, agar hasil pekerjaan lebih baik dan optimal sampai dengan
kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.
f. Memberikan petunjuk dan perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu, serta tidak menyimpang dari kontrak, setelah
mendapat persetujuan PPK.
g. Pemberhentian pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam dokumen kontrak fisik, penolakan terhadap bahan yang tidak
memenuhi spesifikasi.
h. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor dalam melakukan
sosialisasi dengan masyarakat dan aparat pemerintah, serta mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
i. Pemberian bimbingan/petunjuk kepada Kontraktor dalam hal
tahapan/metoda pelaksanaan, agar hasil pelaksanaan memenuhi spesifikasi
yang ditentukan oleh PPK.
j. Pengendalian mutu guna menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
syarat umum kontrak dan spesifikasi.
k. Pengendalian volume, menyangkut : volume pekerjaan, volume bahan dan
pengukuran pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
l. Pengelolaan administrasi pelaksanaan kegiatan, meliputi : administrasi
personil, keuangan, teknis dan laporan, sehingga segala sesuatu dapat
direkam dan dicatat, serta disimpan demi pelaksanaan kegiatan yang efektif,
efisien dan tertib.

3. Konsultasi
Kegiatan ini meliputi :
a. Melakukan konsultasi bersama Pengawas/Direksi Pekerjaan dan PPK untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama pelaksanaan
pekerjaan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan Direksi Pekerjaan dan
PPK, sedikitnya 2 kali dalam sebulan, dengan tujuan untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian membuat

BAB E – 17
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang terlibat, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin, apabila dianggap mendesak.

4. Pelaporan
Pelaporan merupakan sarana untuk mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan
yang terdiri dari :
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Direksi Pekerjaan dan PPK mengenai volume, prosentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang yang dialksanakan oleh Kontraktor.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan hasil pemeriksaan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor, terutama
yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya pekerjaan, perhitungan
dan gambar konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (shop drawing).

5. Dokumen
Kegiatannya meliputi :
a. Menerima dan menyiapkan berita acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayarannya.
c. Mempersiapkan formulir, berita acara kemajuan pekerjaan, berita acara
penyerahan pertama, serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan dokumen pelaksanaan konstruksi.
d. Menyusun hasil MC-0%/rekayasa lapangan (Field Engineering/FE)
dan contract change order (CCO), laporan data pendukung kualitas dan
kuantitas (Back-up Quantity & Quality) untuk setiap tagihan yang akan
diajukan oleh Kontraktor.
e. Laporan Pendahuluan (draft dan final), Laporan Harian, Mingguan
dan Bulanan, Laporan Pertengahan, Laporan Kualitas dan Kuantitas dan

BAB E – 18
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Laporan Akhir (draft dan final) yang disertai dengan catatan hasil
evaluasinya.

E.1.4.1. Pendekatan Penanganan Pada Tahap Pelaksanaan Pekerjaan


Tim Pengawas yang dipimpin Ketua Tim akan secara terus menerus
melaksanakan pengawasan atas pekerjaan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana seluruh pekerjaan harus sesuai dengan yang disyaratkan di
dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Fisik.
Pengawasan ini meliputi pekerjaan - pekerjaan berikut :
A. Tahap Persiapan/Pra Pelaksanaan
 Mempelajari data dan dokumen
 Kaji ulang (review) dan evaluasi pengendalian mutu
 Kaji ulang (review) jadwal pengerahan peralatan Kontraktor
 Kaji ulang (review) daftar personil Kontraktor
 Kaji ulang (review) rencana penggunaan Sub Kontraktor
 Kaji ulang (review) kebijakan asuransi Kontraktor
 Kaji ulang (review) rencana kerja Kontraktor
 Kaji ulang (review) desain dan rekayasa lapangan

B. Tahap Mobilisasi
 Pengawasan pekerjaan persiapan Kontraktor
- Gambar kerja (shop drawings)
- Stake out (uitzet)
- Data bor/sondir
- Dan lain-lain
 Persiapan peralatan Kontraktor
 Persiapan material untuk pelaksanaan

C. Tahap Pelaksanaan Secara Umum


Pemeriksaan pematokan dan referensi pengukuran topografi :
 Titik kontrol vertikal dan horizontal.
 Usulan tambahan patok bench mark (BM), bila diperlukan.

BAB E – 19
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Membahas dan menyelesaikan hasil pemeriksaan, bila terdapat kesalahan


atau penyimpangan.
 Pelaporan data lapangan yang berkaitan dengan pematokan dan pekerjaan
survei.
Pengujian bahan :
 Penyiapan jadwal (schedule)
- Penyiapan rencana jadwal pengujian, jumlah yang diuji, jumlah contoh
uji dan tahapan pengujian.
 Jenis pengujian
- Pengujian rutin, yaitu : pengujian nilai sesuai Dokumen Kontrak Fisik
untuk pengujian mutu bahan yang digunakan di laboratorium maupun
di lapangan sesuai standar pada Dokumen Kontrak Fisik.
- Pengujian tidak rutin, seperti : uji petik.
 Cakupan pengujian, antara lain :
- Beton
- Kuat tekan
- Semen
- Kekerasan batuan
- Gradasi batuan
- Slump test
- Pumping test
 Pengujian tanah, antara lain meliputi :
o Analisa butiran
o Atterberg limit
o Kadar air
o Kepadatan
o California Bearing Ratio (CBR)

D. Pengawasan Pekerjaan
 Kesesuaian hasil pelaksanaan dan spesifikasi yang disyaratkan.
 Pemberitahuan secara tertulis kepada Kontraktor untuk melaksanakan
perbaikan yang diperlukan.

BAB E – 20
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Usaha untuk membantu Kontraktor memperbaiki kesalahan yang dibuat.


 Efisiensi biaya dan waktu yang digunakan sebaik mungkin.
 Penyiapan prosedur pengawasan meliputi :
- Pelaporan.
- Pemberitahuan/instruksi kepada Kontraktor secara tertulis.
- Injin untuk Kontraktor, agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
permohonan dari Kontraktor.
- Penyiapan prosedur pelaksanaan, meliputi :
o Jenis peralatan.
o Pengujian yang harus dilaksanakan.
o Setelah disetujui oleh Konsultan dan Kontraktor, metode
pelaksanaan dibagikan ke Mandor dan Pengawas Lapangan
(disiapkan Kontraktor, dievaluasi Konsultan sebagai pedoman, agar
dapat memperlancar pekerjaan dan mutu sesuai spesifikasi).
 Penyiapan laporan harian (oleh Pengawas Lapangan yang dilaporkan
kepada Ketua Tim), berisi :
- Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
- Lokasi pekerjaan
- Kondisi cuaca
- Jumlah tenaga yang bekerja di lapangan :
o Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan di lapangan
o Perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh
 Pengawasan Konsultan, agar jumlah buruh dan kualitas buruh, serta
peralatan yang memadai digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Pemeriksaan berkala peralatan Kontraktor dan memberi informasi kepada
Kontraktor tentang kekurangan, kerusakkan dan perbaikan yang harus
dilakukan, agar peralatan dapat berfungsi dengan baik.
 Pemeriksaan hasil/produk terhadap jadwal yang diajukan Kontraktor, agar
sejalan dengan jadwal yang direncanakan.
 Pemeriksaan bahan/material yang akan digunakan, serta jaminan
penyimpanan yang baik, agar mutu dan volume tetap terjaga.
 Penyiapan instruksi mengenai metode penyimpanan bahan, bila terdapat
penyimpangan.

BAB E – 21
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Pemeriksaan volume bahan/material, agar pasokan/supply bahan/material


tetap terjaga dan tidak terjadi kelambatan.
 Penyiapan Laporan Bulanan berisi ringkasan hasil yang diperoleh dari
pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
 Jika ada masalah-masalah khusus yang akan muncul, maka Direksi
Pekerjaan/PPK akan diberi informasi melalui surat, laporan atau rapat
(berupa rincian permasalahan dan langkah penyelesaiannya).

E. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Persetujuan atau Penolakan Hasil


Pekerjaan)
 Pemeriksaan untuk menerima hasil pekerjaan secara tepat pada setiap
bagian-bagian pekerjaan yang telah selesai.
- Jika hasil memuaskan dan sesuai dengan spesifikasi dan bagian lain
dari Kontrak.
- Konsultan akan membuat rekomendasi secara resmi kepada Direksi
Pekerjaan/PPK untuk penerimaan pekerjaan.
- Jika hasil pekerjaan tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan
spesifikasi yang dikarenakan oleh :
o Hasil pelaksanaan yang buruk.
o Pemakaian bahan-bahan yang rusak.
o Sebab-sebab lain.
Konsultan akan memberi catatan penolakan secara tertulis, serta
alasan-alasan penolakan.

F. Pengendalian Kuantitas
 Pengolahan data pembiayaan proyek/kegiatan.
- Menggunakan bantuan sistem mikro komputer dengan keuntungan
sebagai berikut :
o Mempercepat proses perhitungan/analisa, serta laporan.
o Mempertinggi tingkat ketelitian/perhitungan.
o Mempermudah proses perhitungan/analisa dan pelaporan, bila ada
perubahan.
- Ketepatan waktu pembayaran kepada Kontraktor.

BAB E – 22
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

- Pemeriksaan dan penentuan pengukuran material yang diterima sesuai


ketentuan dokumen kontrak fisik.
- Pemeriksaan secara cepat dan teliti pengukuran hasil pelaksanaan yang
disiapkan dan diajukan kontraktor.
- Penyiapan sertifikat pembayaran bulanan atas pekerjaan yang telah
selesai dan disetujui.
- Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung sesuai harga satuan
dan jumlah pekerjaan yang sudah disetujui oleh Konsultan.
- Penandatanganan sertifikat bulanan oleh wakil dari konsultan dan
Kontraktor yang diteruskan kepada Direksi Pekerjaan/PPK.
 Pemeriksaan jumlah material sisa dan pengukuran biaya secara berkala.
- Evaluasi dan pemeriksaan secara berkala pekerjaan sisa untuk
membuat perkiraan biaya untuk semua pekerjaan yang masih akan
dilaksanakan.
- Menginformasikan secara berkala dan berkesinambungan kepada
Direksi Pekerjaan/PPK.
- Penyiapan jadwal pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan yang
diperkirakan dan diperbaharui secara berkala sejalan dengan kemajuan
pekerjaan sebenarnya, serta setiap perubahan jadwal pekerjaan.
 Pekerjaan tambah kurang (Contract Change Orders/CCO).
- Penyiapan kemungkinan timbulnya perubahan instruksi yang timbul
dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
- Penyiapan langkah untuk melakukan perubahan :
o Konsultan memberi catatan kepada Direksi Pekerjaan/PPK.
o Membuat studi dan data penunjang yang disiapkan, seperti :
rencana pendahuluan/sketsa, kuantitas pekerjaan, perkiraan
kebutuhan tenaga/peralatan, waktu penyelesaian, perkiraan biaya
dan pengaruh secara keseluruhan akibat perubahan.
o Pengajuan (studi dan data penunjang) kepada Direksi
Pekerjaan/PPK untuk dikaji ulang (review) dan disetujui.
o Konsultan menyiapkan perintah perubahan, termasuk : rencana
seluruhnya, spesifikasi dan data penunjang, alternatif perubahan,
waktu pelaksanaan dan langkah untuk menekan biaya.

BAB E – 23
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

o Dasar perkiraan biaya sesuai dokumen Kontrak Fisik. Bila tidak


termuat, Konsultan akan merekomendasikan harga baru.

G. Administrasi Pelaksanaan

E.1.4.2. Pendekatan Pekerjaan


Secara umum tugas dari Tim Pengawas Teknik adalah melakukan pengawasan
terhadap Pekerjaan Pembangunan Gedung Galeri UMKM Provinsi
Kalimantan Timur, pekerjaan ini dapat dikelompokkan dalam pekerjaan –
pekerjaan berikut :
 Pengawasan lapangan (field supervision).
 Evaluasi jadwal kerja Kontraktor (work schedule).
 Rekayasa lapangan (field engineering).
 Pengawasan (supervision).
 Uji material (material testing).
 Administrasi (contract administration).
 Penyerahan pekerjaan konstruksi (provisional hand over).
 Pelaporan (reporting).

A. Pengawasan Lapangan (Field Supervision)


Tim Pengawas yang dipimpin oleh Ketua Tim akan secara kontinyu
melaksanakan pengawasan atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini haus sesuai dengan yang disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak Fisik.
Pengawasan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan di bawah ini :
 Pengendalian mutu campuran
 Produksi dari plant
 Pengendalian penghamparan
 Pencatatan kejadian yang timbul

BAB E – 24
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Survey lapangan dan desain ulang


 Mengarsipkan catatan tentang kuantitas pembayaran
 Mengarsipkan gambar kerja dan revisi yang mungkin dilaksanakan
 Menganalisa hasil pekerjaan Kontraktor
 Mengadakan pertemuan koordinasi rutin dengan Kontraktor
 Pencatatan data cuaca dan data hujan
 Membuat dan memelihara administrasi proyek
 Mencatat dan menganalisa peralatan Kontraktor
 Memeriksa dan merekomendasikan gambar kerja dan gambar detail
 Penyiapan contract change orders
 Negosiasi pekerjaan dengan Kontraktor
 Pembuatan laporan
 Memeriksa dan menyetujui perkiraan pembayaran bulanan
 Pengendalian anggaran proyek
 Melaporkan keterlambatan dan kemajuan pekerjaan.

B. Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor (Work Schedule)


Tim Pengawas akan mengevaluasi rencana kerja Kontraktor untuk
disesuaikan terhadap faktor –faktor yang mempengaruhinya, seperti : waktu
yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan peralatan, tenaga kerja dan
material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam
penyusunan rencana kerja dan kemudian dimintakan persetujuan kepada
Direksi Pekerjaan/PPK yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana
kerja keseluruhan.

Pemantauan terhadap pelaksanaan dan rencana kerja ini harus terus menerus
dilakukan untuk dapat tercapainya jadwal sebagaimana yang diharapkan. Pada
evaluasi jadwal kerja ini dapat dilakukan revisi dan perubahan, apabila timbul
keterlambatan pelaksanaan.

C. Rekayasa Lapangan (Field Engineering)

BAB E – 25
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Setiap desain awal dari suatu kegiatan pada umumnya selalu mengalami revisi
dan perubahan pada saat pelaksanaannya. Hal ini biasanya diakibatkan
kondisi lapangan yang sesunggguhnya telah mengalami perubahan
dibandingkan kondisi pada saat survey untuk pekerjaan desain.
Perubahan/revisi ini dapat berupa revisi yang kecil (penambahan atau
pengurangan), tetapi dapat pula dalam suatu pelaksanaan terjadi revisi desain
yang besar hingga pada penggantian desain itu sendiri.
Untuk menanggulangi masalah di atas, maka pada awal pekerjaan, Kontraktor
di bawah pengawasan Tim Pengawas harus melaksanakan pekerjaan staking
out/ uitzet dan revisi pengukuran, pemasangan patok dan Bench Mark, serta
survey-survey lain yang diperlukan.
Setelah pelaksanaan staking out/uitzet diperlukan suatu rekayasa lapangan
yang bertujuan untuk penyesuaian terhadap kondisi di lapangan, serta untuk
menentukan jenis-jenis pekerjaan dalam suatu kegiatan. Pekerjaan ini
merupakan tahap awal dari tahap-tahap pekerjaan berikutnya.
Volume hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan dibandingkan dengan
volume yang terdapat di dalam Kontrak Fisik, sehingga bisa diketahui variasi
pekerjaan yang nantinya akan dijadikan patokan atau pelengkap dalam
dokumen pelaksanaan.

D. Pengawasan (Supervision)
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program pekerjaan konsultan
yakni berupa pemantauan secara kontinyu setiap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja Kontraktor dipantau,
agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan
apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada,
Kontraktor harus menjelaskan dan memberikan argumentasi, bahwa metode
pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas pekerjaan.
Pengawas Lapangan ataupun anggota Tim Pengawas yang lain akan membuat
laporan harian mengenai pelaksanaan konstruksi, masalah-masalah yang
timbul, revisi-revisi pekerjan yang telah dilakukan, lokasi pekerjaan, tenaga
kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan dan

BAB E – 26
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

bilamana perlu konsep dan sket gambar, serta ukuran total kuantitas, kondisi
cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan.
Pekerjaan pengawasan akan dilakukan secara teliti dan terkendali untuk
masing-masing item pekerjaan dengan menggunakan prosedur pengawasan
yang lazim digunakan.
Tim Pengawas akan secara bersama memantau, memberikan saran-saran,
apabila diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh, apabila
terdapat kesulitan-kesulitan pelaksanaan pekerjaan.

E. Uji Material (Material Testing)


Tim Pengawas selain melaksanakan pengawasan pekerjaan lapangan secara
visual, juga akan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kualitas material di
laboratorium. Pengawasan dimaksudkan agar seluruh material yang dipakai
untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan seperti diuraikan di dalam
dokumen kontrak fisik, khususnya spesifikasi.
Pengawas, beserta Ketua Tim akan memantau pekerjaan-pekerjaan
laboratorium, seperti : uji analisa, gradasi material, uji stabilitas, uji
kompaksi/kepadatan, analisa formula campuran, soundness test untuk agregat
dan uji-uji laboratorium yang lainnya.

F. Administrasi (Contract Administration)


Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus
diselenggarakan dengan tertib, karena prosedur administrasi ini sangat penting
artinya didalam mendapatkan catatan-catatan secara tertulis mengenai
pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Didalam kaitan ini, Tim Pengawas berkewajiban untuk membuat seluruh
prosedur pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan, pada saat
pengajuan pekerjaan oleh Kontraktor (request work), catatan-catatan hasil
pengawasan, baik secara visual di lapangan maupun hasil uji laboratorium,
termasuk juga perhitungan kuantitas hasil pekerjaan sebagai dasar
pembayaran, dimana catatan-catatan ini harus disimpan dan diarsipkan
dengan tertib.

BAB E – 27
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pengajuan pembayaran bulanan (Monthly Certificate) oleh Kontraktor akan


dicocokkan dan dipelajari dengan melihat catatan-catatan harian Pengawas
Lapangan dan hasil pengukuran dan perhitungan bersama (joint measurement)
Diagram Akhir (Flow Chart) prosedur pengajuan Monthly Certificate ini akan
mengikuti kaidah-kaidah yang ada.
Pembuatan Perubahan Kontrak (Contract Change Order) akan disiapkan dan
dibuat sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi yang dilengkapi dengan
alasan-alasan dan argumentasi dilakukan perubahan, perhitungan/sketsa
gambar-gambar dan usulan mengenai perpanjangan waktu (apabila
diperlukan) yang berkaitan perubahan tersebut.
Setiap tuntutan (claim) yang diajukan oleh Kontraktor, seperti permintaan
perpanjangan waktu pelaksanaan, pembayaran atas hasil pekerjaan akan selalu
dipelajari dan diperiksa terhadap hasil pemantauan pekerjaan. Saran-saran
teknis, rekomendasi, serta alternatif-alternatif terhadap pemecahan setiap
masalah yang timbul akan selalu diberikan oleh Tim Pengawas kepada
Direksi Pekerjaan/PPK secara lisan maupun tertulis.

G. Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional Hand Over)


Pada akhir dari pekerjaan, maka Kontraktor akan mengajukan permintaah
PHO (Provisional Hand Over) kepada Direksi Pekerjaan/PPK. Keterlibatan
Tim Pengawas, dalam hal ini adalah membantu memberikan penjelasan-
penjelasan teknis mengenai pekerjaan, saran-saran teknis, informasi mengani
uji laboratorium, kuantitas pekerjaan, gambar-gambar disain/revisi disain dan
lain-lain.
Di samping itu, Tim Pengawas akan membuat usulan pekerjaan-pekerjaan
yang perlu diperbaiki oleh Kontraktor dalam bentuk daftar kerusakkan yang
masih menjadi tanggungjawab Kontraktor selama periode pemeliharaan atau
biasa disebut “Defect dan Deficiences” dan penyerahan berkas-berkas teknis
dan administrasi kepada Direksi Pekerjaan/PPK.

E.1.4.3. Pekerjaan Pengawasan


A. Pengendalian Mutu

BAB E – 28
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Selama masa konstruksi, Konsultan akan senantiasa melakukan pengawasan,


arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Kontraktor guna
menjamin, bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kuantitas,
kualitas, waktu dan biaya. Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut, tetapi
tidak terbatas pada :
- Peralatan laboratorium dan personil
- Penyimpanan bahan/material
- Cara pengangkutan material/campuran ke lokasi kegiatan
- Pengujian material yang akan digunakan
- Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
- Uji lapangan, administrasi dan formulir –formulir

Pengendalian kualitas tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut :


- Peralatan Laboratorium dan Personil
Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan, apabila tidak ditentukan
lain dalam spesifikasi adalah sebagai berikut :
 Density Test, metode Sand Cone
 Uji Ekstraksi
 Kadar Rongga Udara Campuran
 Thermometer Logam
 Core Drill, Compaction Test
 CBR Test
 Berat Jenis
 Atterberg Limit Test
 Analisa Ukuran Butir
 Compresive Strength Test, dan lain-lain
Personil yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman
dan mengenal dengan baik cara pengujian laboratorium maupun lapangan.

- Penyimpanan Bahan / Material

BAB E – 29
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Bahan-bahan harus disimpan dengan satu cara sedemikian rupa untuk


menjamin perlindungan kualitas, bahan-bahan ini disimpan dan
ditempatkan pada lokasi yang mudah diperiksa oleh Konsultan.
Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan, akar dan puing,
serta harus mempunyai drainase yang baik. Bahan-bahan yang langsung
diletakkan di tanah tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, kecuali
tempat kerja telah disiapkan dan diberi lapisan atas dengan satu lapisan
pasir atau kerikil setebal 10 cm.
Penumpukan berbagai ragam agregat untuk mortar dan beton harus
dipisahkan dengan papan pembatas guna mencegah tercampurnya bahan.
Tumpukan harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat
yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.
- Cara Pengukuran Material / Campuran
Konsultan akan melakukan pembatasan berat material / campuran yang
diangkut dari atau ke lokasi proyek, untuk perlindungan terhadap setiap
jalan atau stuktur yang ada di sekitar lokasi kegiatan/proyek.
Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan
mempunyai wewenang untuk memerintah Kontraktor, agar melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan perintah Konsultan untuk mempercepat
pelaksanaan dan menentukan pekerjaan yang diperlukan guna
mempercepat penyelesaian seluruh kegiatan/proyek.
- Pengujian Rutin Laboratorium
Selama pelaksanaan, sesuai dengan persyaratan spesifikasi bahan-bahan,
material dan campuran-campuran yang perlu dibuat, perlu dilakukan
pengujian rutin harian atau selama pekerjaan berlangsung, untuk
menjamin kualitas pekerjaan.
Jenis dan frekuensi, serta jumlah pengujian rutin ini seperti yang
disebutkan dalam spesifikasi.
Contoh jenis dan jumlah pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi
tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel E.1 Pengujian Rutin Laboratorium


No Jenis Pengujian Jumlah/Frekuensi

BAB E – 30
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Indeks Plastisitas 5 test setiap 1000 m3


2. Gradasi 5 test setiap 1000 m3
3. Kuat Tekan Beton 1 test setiap 20 m3
4. Exraction Test 1 test setiap 200 m3
5. Analisa Saringan 2 test setiap hari

- Uji Lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan
pengujian lapangan untuk mengetahui apakah hasil produk tersebut
memenuhi persyaratan spesifikasi.
Contoh uji lapangan, jenis dan jumlah/frekuensi adalah antara lain :
Tabel E.2 Pengujian Rutin Lapangan
No Jenis Pengujian Jumlah/Frekuensi
1. Density Test 1 titik setiap 200 m
2. Core Drill 2 titik setiap 100 m
- Administrasi dan Formulir-formulir
Sebelum Kontraktor memulai aktivitas konstruksi, Kontraktor diharuskan
membuat suatu permohonan tertulis kepada Konsultan untuk prosedur
konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.
Untuk maksud tersebut, Konsultan akan :
 Memeriksa dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan
 Memeriksa dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik
 Memeriksa dan menyetujui metoda dan ketelitian pekerjaan konstruksi
 Mengawasi pelaksanaan uji lapangan
 Mengawasi pelaksanaan uji laboratorium terhadap contoh/sampel yang
diambil dari lokasi pekerjaan
 Mengawasi dan merekomendasikan hasil uji sesuai dengan spesifikasi.

E.1.5. Layanan Jasa Konsultansi Yang Diperlukan


Dalam pendekatan teknis ini, layanan jasa konsultansi pengawasan dalam proposal
ini dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kategori dasar, yaitu :
a. Administrasi Kontrak

BAB E – 31
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

b. Pengawasan Teknik

Pendekatan penanganan di dalam bab ini ditujukan untuk tugas-tugas utama yang
harus dilaksanakan oleh Konsultan. Tugas-tugas tersebut tidak diartikan secara
sendiri-sendiri, akan tetapi dilihat secara meyeluruh. Selanjutnya tugas-tugas lain
selama pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
batasan-batasan yang ada.

Bagan alir layanan pengawasan teknis disajikan pada gambar di halaman


berikut.

BAB E – 32
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

E.1.5.1. Administrasi Kontrak


Administrasi kontrak merupakan bagian penting dan menjadi satu kesatuan/
integral dari keseluruhan layanan jasa konsultansi pengawasan dan tidak secara
langsung berhubungan dengan pekerjaan fisik, akan tetapi langsung berkaitan
dengan masalah proses pekerjaan, seperti misalnya dalam hal tindakan yang harus
diambil berkaitan dengan Kontrak antara PPK dengan Kontraktor dan perjanjian
antara PPK dengan Konsultan.
Sebagai contoh, dalam hal change/variation order (CO/VO) diperlukan untuk
mengubah kondisi kontrak yang berkaitan dengan Kontrak antara PPK dengan
Kontraktor. CO/VO tersebut akan disiapkan oleh Ketua Tim dengan bantuan dan
atau bekerjasama dengan Kontraktor, kemudian diserahkan kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan formal sesuai dengan kondisi yang termuat di dalam
perjanjian konsultansi, sebelum diteruskan kepada Kontraktor.
Tujuan utama layanan jasa konsultansi pengawasan selanjutnya adalah untuk
menjamin bahwa kemajuan pekerjaan akan berjalan selancar mungkin, agar
kegiatan Kontraktor dapat sesuai dengan rencana tanpa gangguan, dan bersamaan
dengan itu juga, mengembangkan hubungan–hubungan yang efektif dengan PPK,
agar PPK setiap saat memperoleh informasi secara lengkap terhadap
perkembangan pekerjaan sebagai masukan, sebelum PPK menyetujui pelaksanaan
maupun perubahan–perubahannya.
a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Setelah Kontrak ditandatangani, Ketua Tim memberikan perintah kepada
Kontraktor secara tertulis untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai dengan
tanggal efektif mulai kerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh PPK.
Tanggal ini adalah penting, karena menyangkut masalah saat dimulainya
Perioda Kontrak, Perioda Mobilisasi dan Program Kerja.

b. Penyerahan Lapangan
Penyerahan daerah pekerjaan (site) secara keseluruhan atau sebagian kepada
Kontraktor sebagaimana disebutkan di dalam Dokumen Kontrak, harus segera
dilaksanakan setelah penandatanganan Kontrak dan (lebih baik) setelah
penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

BAB E – 33
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Apabila hanya sebagian daerah pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor,


perlu diyakinkan, bahwa daerah tersebut telah memadai untuk dikerjakan
dengan mempertimbangkan “cost-effective” terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Agenda pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas
menyatakan tanggal terakhir penyerahan daerah berikutnya untuk dikerjakan
oleh Kontraktor.

c. Hubungan Kerja
Kontrak pelaksanaan konstruksi adalah antara pihak PPK Konstruksi sebagai
Pengguna Jasa dengan Kontraktor. Konsultan Pengawas bukan merupakan
bagian dari Kontrak tersebut, meskipun demikian, diakui mempunyai tugas
tertentu dan spesifik yang berhubungan dengan pengawasan pekerjaan. Tugas-
tugas ini didelegasikan oleh PPK (Engineer) kepada Konsultan Pengawas
(Engineer Representative).
Dalam tugas yang didelegasikan ini, Konsultan Pengawas bertanggungjawab
untuk semua aktivitas korespondensi harian yang berkenaan dengan Kontrak,
dan biasanya tidak ada masalah yang timbul, apabila selama korespondensi
tersebut masih didalam lingkup otoritas yang didelegasikan kepada Konsultan.
Meskipun demikian, apabila subjek korespondensi sudah diluar otoritas yang
diberikan, harus ada mekanisme lain yang disetujui, untuk itu diusulkan,
bahwa korespondensi yang berkenaan dengan masalah – masalah diluar
kewenangan yang diberikan kepada Konsultan Pengawas akan dialamatkan
kepada PPK melalui Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas akan
memberikan tanggapan atas isi surat – surat yang dialamatkan secara langsung
kepada PPK, menyiapkan rekomendasi, dan menyiapkan surat tanggapan
untuk ditandatangani PPK. Surat tanggapan tersebut akan dikirimkan kepada
Kontraktor melalui Konsultan.
Prosedur yang diusulkan ini dapat dilihat pada diagram terlampir dan sebagai
tambahan terhadap prosedur formal tersebut di atas, diusulkan adanya
pertemuan (briefing) yang diselenggarakan secara reguler antara PPK,
Konsultan dan Kontraktor.

BAB E – 34
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

HUBUNGAN ANTARA
PEMILIK PEKERJAAN/PPK – KONTRAKTOR – KONSULTAN

a. Korespondensi di dalam kewenangan yang didelegasikan kepada Konsultan

Copy dari seluruh korespondensi Korespondensi

Pemilik Kegiatan/PPK Kepada Pemilik Kegiatan/PPK Konsultan Secara Langsung antara Kontraktor
Konsultan dengan Kontraktor

b. Korespondensi di dalam kewenangan yang didelegasikan kepada Konsultan


a. Dari KONTRAKTOR kepada PEMILIK KEGIATAN/PPK

Kontraktor Korespondensi Konsultan Konsultan menyerahkan Pemilik Kegiatan/PPK


Kepada Pemilik Kegiatan/PPK 1. Surat Asli
2. Tanggapan & rekomendasi
Konsultan
3. Konsep Tanggapan

b. Dari PEMILIK KEGIATAN/PPK kepada KONTRAKTOR

Seluruh korespondensi Surat Asli diberi Surat


dialamatkan Pengantar
Pemilik Kegiatan/PPK Konsultan Kontraktor
Melalui Konsultan Konsultan kepada
Kontraktor

BAB E – 35
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

d. Kewenangan Pemimpin Tim di Lapangan


Kewenangan yang didelegasikan oleh PPK kepada Ketua Tim, umumnya telah
didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.
Penunjukkan dan kewenangan Ketua Tim harus dinyatakan secara tertulis,
agar pihak-pihak yang terlibat didalam pekerjaan memahami hal-hal yang
harus menjadi tanggung – jawab/kewenangan Ketua Tim.

e. Program Kerja
Sebagaimana diatur dalam persyaratan kontrak (conditions of contract),
Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja terinci dan cara atau metoda
pelaksanaannya. Hal ini harus diperlihatkan di dalam format Critical Path
Network (CPN), dan didukung oleh jadual-jadual sumber daya yang
menjelaskan tentang jenis dan jumlah peralatan yang dipergunakan, jumlah
personil yang meliputi pekerjaan manajemen teknik (engineering
management) tenaga terampil dan semi terampil, buruh dan lain sebagainya
yang akan dipekerjakan.
Begitu juga jadual untuk mengantisipasi pengiriman material-material penting
(critical materials), terutama untuk pengiriman jangka panjang dan akibat
pengaruh cuaca. Selain itu, memuat pula ketentuan metoda pelaksanaan kerja,
lokasi dan fasilitas untuk borrow pits, spoil tips, quarries, jalan-jalan untuk
angkutan material, stock piles, concrete batchting plants.
Perlu dipertimbangkan faktor – faktor, seperti ; kondisi geologis setempat,
potensi dampak lingkungan, metoda pelaksanaan kerja yang ekonomis,
terutama yang berkaitan dengan sumber – sumber material, agar supaya tidak
tejadi pemborosan sumber – sumber alami.
Data – data yang dikirim Kontraktor, perlu dikaji ulang secara hati – hati oleh
Engineer/Konsultan Pengawas dan bila perlu didiskusikan dengan Kontraktor,
agar supaya detail program yang sudah diterima dan disetujui oleh Engineer
dapat disepakati oleh kedua belah pihak.

f. Jaminan Pekerjaan

BAB E – 39
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang jaminan


pekerjaan yang diusulkan oleh Kontraktor. Hal ini sangat penting untuk
melindungi PPK/Pengguna Jasa dari kerugian atau kerusakan dan untuk
menghadapi tuntutan/claim dari ketiga unsur pelaksana kegiatan terhadap
kerusakan atau kecelakaan.

g. Sub Kontraktor
Persetujuan atas penggunaan Sub Kontraktor oleh Kontraktor Utama harus
dipertimbangkan secara hati–hati, terutama mengenai pengalaman kerja dan
keahliannya, Kontraktor harus memberikan penjelasan, serta alasan yang rinci
dan jelas.
Sub Kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi untuk
melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan.

h. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan Kontraktor


Usulan yang diajukan oleh Kontraktor, baik berupa uraian kerja atau gambar–
gambar mengenai pekerjaan sementara atau pekerjaan permanen akan
dievaluasi secara hati–hati.
Secara umum Kontraktor diberi keleluasaan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan sumber daya dan metoda pelaksanaan kerja yang dipunyai, akan tetapi
Konsultan akan mengkaji ulang usulan tersebut, agar mengikuti standar–
standar yang dicantumkan dalam Dokumen Kontrak, sehingga tidak akan
menimbulkan kesulitan pada pemeliharaan jangka panjang.
Evaluasi yang dilakukan Konsultan meliputi ; kelayakan, kompetensi teknis
dan biaya yang komparatif atas proposal tersebut yang mencakup seluruh
perhitungan pendukung desain dan atau asumsi – asumsi yang mendasarinya.
Persetujuan terhadap hal ini diberikan secara tertulis oleh Ketua Tim). Apabila
usulan menyangkut amandemen terhadap spesifikasi untuk pekerjaan
permanen, sehingga sudah diluar kewenangan Ketua Tim, maka Ketua Tim
akan membuat laporan rinci mengenai rekomendasi untuk menerima atau
menolak usulan tersebut dan diserahkan kepada PPK untuk dipertimbangkan.

BAB E – 40
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

i. Change Orders/Variation Orders


Apabila selama pelaksanaan pekerjaan menemui kesulitan – kesulitan atau
apabila karena adanya suatu alasan tertentu diperlukan suatu amandemen,
maka Ketua Tim akan mempersiapkan change/variation orders. C.O/V.O ini
akan menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup dan detail variasi yang
harus dibuat untuk Dokumen Kontrak yang bersifat khusus, adanya implikasi
biaya terhadap nilai kontrak atau beberapa perubahan yang dibutuhkan untuk
penyelesaian suatu Kontrak.
C.O/V.O kemudian akan diserahkan kepada PPK untuk dipertimbangkan, dan
apabila disetujui, C.O/V.O kemudian diserahkan kepada Kontraktor untuk
dilaksanakan.

j. Harga Satuan Baru


Apabila dengan adanya C.O/V.O mengakibatkan adanya pekerjaan baru yang
belum mempunyai harga satuan di dalam Bill of Quantities (BOQ) yang
tercantum dalam Kontrak, maka akan ditetapkan harga satuan baru. Untuk
pekerjaan baru yang mempunyai karakter serupa, maka pekerjaan
dilaksanakan dengan kondisi yang serupa dengan detail pekerjaan tersebut dan
harga baru ditentukan berdasarkan perbandingan langsung dengan harga yang
sudah ada.
Bilamana menurut pendapat Ketua Tim tidak ada harga yang memadai, maka
harga baru harus ditentukan oleh Ketua Tim melalui negosiasi dengan
Kontraktor. Negosiasi ini harus mempertimbangkan harga – harga elemen
pekerjaan yang sudah ada untuk mendapat harga baru. Apabila negosiasi gagal
mendapatkan kesepakatan, berdasarkan kondisi kontrak, harga baru akan
ditentukan oleh PPK.
k. Perpanjangan Waktu
Perpanjangan waktu harus diberikan setelah melalui pertimbangan yang teliti.
Alasan yang biasanya dicantumkan di dalam Dokumen Kontrak adalah :
a. Keterlambatan yang muncul disebabkan karena keterlambatan penyerahan
(sebagian) lapangan kepada Kontraktor.

BAB E – 41
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

b. Keterlambatan yang muncul karena terlambatnya persetujuan program


kerja yang dibuat Kontraktor akibat lamanya klarifikasi terhadap gambar
– gambar kerja atau data konstruksi.
c. Kondisi fisik atau hambatan – hambatan artifisial yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.
d. Aktifitas Kontraktor tertunda sementara atau kuantitas pengganti untuk
pekerjaan tambah, lama diperoleh.
e. Pekerjaan – pekerjaan yang telah rusak atau kemajuan terlambat karena
faktor – faktor luar diluar kendali/kemampuan Kontraktor.
Meskipun penundaan muncul karena sebab – sebab di atas, perpanjangan
waktu harus tetap mempertimbangkan pengaruh penundaan terhadap program
kerja yang disetujui, dan meskipun penundaan tersebut tidak dapat dihindari,
harus diupayakan agar penundaan tersebut tidak mempengaruhi penyelesaian
kegiatan secara keseluruhan.
Dalam hal penundaan tidak terhindarkan, maka jadual baru harus dibuat dan
laporan secara menyeluruh perihal penundaan diserahkan kepada PPK.

l. Evaluasi Terhadap Tuntutan Kontraktor


Untuk keperluan evaluasi terhadap tuntutan (claim) dari Kontraktor, diperlukan
catatan data kegiatan harian sejak awal kegiatan. Catatan ini meliputi : peralatan
(plant) Kontraktor, kegiatan pekerja, catatan pengiriman dan penerimaan
material, waktu datangnya masing – masing peralatan (plant), dan sebagainya.
Seluruh Inspector akan diinstruksikan untuk memasukkan di dalam laporan
hariannya, pendayagunaan dari sumber – sumber daya tersebut, terutama
pekerja dan peralatan yang ada dibawah pengawasannya.
Pencatatan meliputi juga peralatan yang ada, tapi tidak digunakan, yang
disebabkan oleh kerusakan teknis maupun kelebihan dari yang dibutuhkan.
Tuntutan/claim yang diajukan oleh Kontraktor harus diajukan secara tertulis
dan rinci.

m. Penyerahan Sementara Pekerjaan

BAB E – 42
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Berdasarkan kondisi kontrak, Kontraktor dapat meminta penyerahan pekerjaan,


baik sebagian maupun keseluruhan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada
PPK. Untuk itu, Konsultan yang menginspeksi pekerjaan dan penyiapan daftar
perincian kerusakan yang ada, bersama dengan daftar pekerjaan yang belum
diselesaikan.
Tambahan waktu penyelesaian pekerjaan setelah penyerahan awal/pertama atau
provisional hand over/PHO yang direkomendasikan oleh Konsultan, biasanya
dipakai sebagai Tanggal Penyelesaian Kontrak dan mulai dari tanggal tersebut
dihitung Masa Pemeliharaan.
Konsultan akan membuat sertifikat penyelesaian pekerjaan berdasarkan tanggal
penerimaan resmi oleh PPK.

E.1.5.2. Pengawasan Teknik


a. Tujuan Utama Jasa Pengawasan
Tujuan utama layanan jasa pengawasan, yaitu untuk menjamin agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang tercantum di
dalam Dokumen Kontrak Fisik, diselesaikan dalam Perioda Kontrak dan di
dalam Nilai Kontrak yang telah disepakati.
Yang pertama dari ketiga tujuan tersebut adalah dibawah pengendalian
langsung Ketua Tim, dan karena itu harus selalu diupayakan. Dua yang terakhir
akan sering tergantung pada hal-hal diluar pengendaliannya, seperti misalnya
kondisi fisik yang tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat menyebabkan
terlambatnya kemajuan pekerjaan dan/atau tambahan biaya pelaksanaan.
Dalam hal kedua terakhir tersebut di atas, Konsultan mempunyai
tanggungjawab untuk mengurangi dan bila mungkin meniadakannya.

b. Tujuan Tambahan Jasa Pengawasan


Meskipun bukan tujuan utama, akan tetapi tujuan tambahan mempunyai tingkat
kepentingan yang sama terhadap aspek layanan pekerjaan pengawasan, yaitu
untuk menjamin standar-standar keselamatan di lapangan setiap saat, dan
mengurangi sekecil mungkin kecelakaan yang dapat terjadi selama
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.

BAB E – 43
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Keselamatan yang dimaksud adalah untuk keselamatan umum dan keselamatan


tenaga kerja, baik dari Kontraktor, Konsultan maupun PPK. Tempat – tempat
yang peka akan dipantau dan mendapatkan penjagaan khusus, seperti tempat
penyimpanan yang mudah meledak/terbakar, areal tempat penyimpanan minyak
dan oli, fasilitas pembangkit tenaga, jalur transmisi tegangan tinggi, tempat
galian terbuka yang dalam, dan lain – lain yang dirasa perlu penjagaan.
Kontraktor akan diberi instruksi secara tertulis, agar supaya peralatan
dioperasikan secara benar dan agar Operator memahami bahaya yang dapat
ditimbulkannya.

c. Sasaran Utama
Aktifitas-aktifitas lapangan yang utama untuk dilaksanakan meliputi:
i) Kantor Lapangan
Sasaran awal Tim Lapangan Konsultan (Field Team) adalah menyediakan
kantor lapangan sesegera mungkin, agar dapat mengadakan hubungan yang
cepat dengan Kontraktor dan pemeriksaan lapangan.
ii) Pemeriksaan Data Survai
Patok Beton Tetap (Bench Mark) dan data kontrol lain yang dibuat dan
dipasang pada waktu perencanaan teknik akan diperiksa bersama-sama
dengan Kontraktor, agar ketepatan dan kebenaran data dapat secara resmi
dikonfirmasikan antara Konsultan dan Kontraktor.
iii) Pemeriksaan Data Topografi
Semua elevasi tanah asli yang dipergunakan untuk perhitungan kuantitas,
seperti volume harian dan lain sebagainya, akan diperiksa oleh Konsultan
disertai dengan Kontraktor dan ditandatangani bersama.
iv) Instalasi Kontraktor
Instalasi dan fasilitas Kontraktor, seperti lapangan untuk peralatan (plant
yard), lapangan/gudang penyimpanan, camp/barak pekerja dan kantor akan
diperiksa terlebih dahulu, agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Selain itu,
akan diperhatikan mengenai tata letak dan penggunaan, kesesuaiannya
dengan tujuan atau penggunaannya, keberhasilan untuk keselamatan dan
kebersihan, serta kesehatan kantor maupun barak/camp pekerja.

BAB E – 44
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

v) Prosedur
Prosedur untuk melaksanakan pekerjaan, pengajuan, serta persetujuan
terhadap pengajuan bagian pekerjaan, diupayakan sejak awal mengikuti
jalur hubungan kerja sebagaimana disebutkan pada Sub Bab sebelumnya.
vi) Gambar kerja
Konsultan akan memeriksa Kontrak dan Gambar Kerja Kontraktor untuk
meyakinkan, bahwa hasil perencanaan dapat dilaksanakan, efektif didalam
pembiayaan (cost effective), dan akan mengeluarkan atau membuat
tambahan gambar yang diperlukan untuk meyakinkan, bahwa pekerjaan
dapat dilaksanakan tanpa penundaan.
vii) Setting Out
Setting out yang dibuat Kontraktor akan secara terus menerus diperiksa
sesuai dengan kemajuan pekerjaan dan sesuai dengan Gambar Kerja yang
ada. Apabila ada koreksi, klarifikasi atau perintah-perintah lebih lanjut,
akan ditertibkan secara tertulis oleh Ketua Tim sesuai dengan kebutuhan.
viii) Raw Materials (Material Yang Belum Diolah)
Raw material dasar, seperti ; material embankment, agregat untuk lapisan
tanah urugan, produksi beton, dan lain sebagainya, sebelumnya harus
diperiksakan di laboratorium lapangan dan dikontrol oleh Konsultan.
Seluruh laporan laboratorium akan diarsipkan untuk mendapatkan catatan
yang menerus.
ix) Material Olahan
Seluruh material yang diolah di lapangan, seperti ; beton insitu, timbunan
padat, beton aspal dan lain sebagainya, sebelumnya harus diperiksa di
laboratorium lapangan sesuai dengan spesifikasi. Material – materil yang
tidak memenuhi persyaratan dan tidak dapat dimodifikasi sesuai dengan
spesifikasi, harus dibuang, kecuali bila menurut pendapat PPK, material
tersebut masih dapat digunakan untuk pekerjaan sementara.
x) Sertifikat Uji
Kualitas seluruh material untuk pekerjaan permanen yang dibuat di luar
lapangan, seperti ; semen, baja tulangan, baja struktur dan lain sebagainya,

BAB E – 45
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

sebelumnya harus sudah mempunyai sertifikat uji atau suatu laporan hasil
pengujian yang dibuat oleh laboratorium independen yang berkualitas.

d. Inspeksi Pekerjaan
Staf dari Konsultan akan berada di lapangan setiap saat pada waktu Kontraktor
bekerja dan seluruh pelaksanaan aktivitas lapangan, terutama yang harus
memperoleh pengawasan khusus, akan dilaksanakan dibawah observasi
langsung dari staf Konsultan.
Konsultan akan meyakinkan PPK, bahwa Kontraktor melaksanakan seluruh
pekerjaan sesuai dengan persyaratan, spesifikasi material dan ketenagakerjaan,
dan mencatat seluruh detail metoda pelaksanaan, serta perlengkapan peralatan
dan tenaga kerja.
Kegagalan Kontraktor dalam melaksanakan (beberapa) pekerjaan akan
dibicarakan oleh anggota/staf Konsultan dan diikuti dengan konfirmasi tertulis
sesegera mungkin.

e. Rapat Mingguan
Pertemuaan yang diadakan secara mingguan akan dihadiri oleh Kontraktor,
Ketua Tim dan bila mungkin oleh PPK, untuk mengkaji ulang dan memecahkan
kesulitan yang mungkin timbul, terutama yang berkaitan dengan pencapaian
kemajuan nyata/aktual di lapangan, agar sesuai dengan jadual/program kerja
yang telah disepakati.
Agenda pertemuan dibuat sesuai dengan catatan yang ada dan ditandatangani
oleh seluruh peserta.

f. Laporan Kemajuan pekerjaan


Konsultan akan mempersiapkan laporan untuk diserahkan kepada PPK, yaitu :
1. Laporan harian yang membuktikan alokasi sumber daya ( tenaga, peralatan,
material, dll ) dalam laporan ini hendaknya dilampirkan kejadian-kejadian
penting :
 Hasil pengujian
 Gambar-gambar shop drawing

BAB E – 46
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Cuaca dalam bentuk tabel


 Tamu-tamu penting
2. Laporan mingguan melaporkan hal-hal sebagai berikut :
 Kapan mulai suatu aktifitas dan penyelesaiannya baik menurut rencana
dan tercantum jadwal induk maupun kenyataan dilapangan
 Peningkatan prestasi kerja yang berupa prosentase bobot pekerjaan yang
diselesaikan
 Besarnya waktu yang telah dilalui dan sisa waktu dalam hari kerja untuk
menyelesaikan sisa aktifitas
Data tersebut diatas dipergunakan untuk bahan untuk menyusun rencana
kerja 2 mingguan.

3. Laporan Bulanan, meliputi :


i. Penjelasan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan selama perioda
tersebut. Laporan ini dibagi ke dalam bagian – bagian sesuai dengan
yang ada dalam Bill of Quantities.
ii. Garis besar masalah yang ditemukan oleh Kontraktor atau Ketua Tim,
bersama dengan cara penanganan yang diambil dan indikasi, serta
implikasi–implikasi yang dapat terjadi terhadap kemajuan pekerjaan
atau biaya pelaksanaan.
iii. Hal – hal yang berhubungan dengan penempatan staf di lokasi
Kegiatan.
iv. Bar chart yang memperlihatkan Jadual Kemajuan Pekerjaan yang
dibuat sejak tanggal dimulainya perioda laporan untuk seluruk
komponen utama pekerjaan.
v. Ringkasan hasil uji labotarium yang dilaksanakan selama perioda
laporan.
vi. Foto – foto kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut diserahkan berikut dengan laporan keuangan,seperti :
 Bagan cash flow yang memperlihatkan pemakaian biaya sampai akhir
perioda laporan dan antisipasi pemakaian biaya akhir.

BAB E – 47
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Ringkasan claim sampai dengan hari yang bersangkutan dan antisipasinya


yang berkaitan dengan implikasi terhadap keuangan.
 Ringkasan change/variation orders & pengaruhnya terhadap biaya akhir.
 Ringkasan sertifikat yang diterbitkan.
g. Pengukuran Lapangan dan Sertifikat Pembayaran
Pengukuran lapangan adalah penting untuk dilakukan sejalan dengan kemajuan
pekerjaan, sehingga nilai pekerjaan untuk masing – masing pembayaran dapat
disertifikasi dengan lebih akurat oleh Kontraktor dan Ketua Tim.
Sertifikat Pembayaran (Payment Certificate) dibuat kumulatif pada bulan
berikutnya dan pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah
kumulatif dikurangi jumlah pembayaran sebelumnya. Cara ini akan dapat
mengoreksi kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi pada bulan
sebelumnya. Seluruh sertifikat sementara akan diperiksa secara rinci oleh
Konsultan, segera setelah diserahkan oleh Kontraktor dan oleh Ketua Tim
bersama Direksi Pekerjaan, kemudian diserahkan kepada PPK untuk dibayar.

BAB E – 48
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

P ROS EDUR P EMBAYARAN HAS IL P EKERJ AAN

PEMBERI TUGAS KONSULTAN KONTRAKTOR

PERSIAPAN

* Data-Data Pendukung

Pengajuan Permohonan
Pemeriksaan dan
Pengukuran Hasil Pekerjaan

PEJABAT PEMBUAT
Laporan PERSETUJUAN Tidak
KOMITMEN

PENGUKURAN BERSAMA

PEJABAT PEMBUAT
Laporan PERSETUJUAN Tidak
KOMITMEN

Ya

PEMERIKSAAN TERHADAP
HASIL PENGUJIAN MUTU
DAN SPESIFIKASI

PEJABAT PEMBUAT Rekapitulasi Tidak PERBAIKAN PEKERJAAN


KOMITMEN
Ya

PERBAIKAN PEKERJAAN

PERIHITUNGAN VOLUME
HASIL PEKERJAAN DISETUJUI

PENYUSUNAN
PEMERIKSAAN AKHIR Tanggapan SERTIFIKAT PEBAYARAN
BULANAN

PEMERIKSAAN AKHIR PERSETUJUAN

Tidak

PERSETUJUAN TIidak

Ya

PEMBAYARAN
HASIL PEKERJAAN

BAB E – 49
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

h. Laporan Akhir Pelaksanaan Pengawasan


Laporan Akhir pelaksanaan dari Konsultan akan diserahkan, segera setelah
sertifikat lengkap diterbitkan, dan mencakup secara lengkap ringkasan seluruh
aspek utama pekerjaan, meliputi ; perencanaan, metoda pelaksanaan, kemajuan
pelaksanaan, biaya konstruksi, keperluan pemeliharaan khusus atau claim.
Laporan ini juga berisi tanggapan atas kesesuaian spesifikasi, kondisi kontrak,
dan Dokumen Kontrak, serta dokumen-dokumen lain yang muncul dari
pengalaman selama pelaksanaan kegiatan. Rekomendasi akan dibuat berkenaan
dengan aplikasi terhadap teknologi baru yang menguntungkan untuk diterapkan
pada kegiatan serupa di kemudian hari.

i. Gambar Terpasang
Konsultan akan memeriksa seluruh Gambar Terlaksana (as-built drawing) yang
dibuat oleh Kontraktor, untuk memeriksa keakuratan dan untuk meyakinkan,
bahwa gambar tersebut memuat informasi yang utama, seperti ; elevasi pondasi,
modifikasi yang disetujui atas desain awal dan pengaruh dari beberapa
change/variation orders.

j. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan


Ringkasan dari pelaksanaan pekerjaan dan prosedur dapat dilihat pada gambar
berikut.

BAB E – 50
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

D.1.6. Manajemen Konstruksi


Konsultan akan mengevaluasi dan memberikan kajian terhadap hal–hal berikut :
 Rekomendasi rencana manajemen lalu lintas selama konstruksi.
 Penyusunan jadual pelaksanaan konstruksi dengan memperhitungkan
pentahapan konstruksi, hari kerja efektif, dan lain–lain.
 Penyusunan jadual pemasokan rinci dari sumber daya Kontraktor (tenaga kerja,
material konstruksi, perlengkapan/peralatan, dan lain – lain).
 Penyusunan prosedur pengawasan konstruksi dengan mempertimbangkan item
pekerjaan kritis.

BAB E – 51
Dokumen Usulan Teknis
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG GALERI UMKM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Penyusunan metoda konstruksi, untuk mencapai efektifitas dan efisiensi


penggunaan sumber daya secara maksimum dengan mempertimbangkan
keselamatan kerja dan gangguan seminim mungkin terhadap lingkungan
sekitarnya.

BAB E – 52

Anda mungkin juga menyukai