Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN KONSTRUKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PRASARANA

PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO FASE III

A. Latar belakang
Uraian Pendahuluan Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia yang dituangkan
dalam Perpres Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau Renovasi
Pasar rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Sasaran dari kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Prasarana Pendidikan Universitas Tadulako Fase III ini adalah agar kegiatan pelayanan
pendidikan dapat berjalan dengan baik dan dalam rangka percepatan pembangunan
infrastruktur pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Rehabilitasi Prasarana Pendidikan pada Perguruan Tinggi merupakan bagian dari kegiatan
pembangunan infrastruktur pendidikan sebagai kegiatan prioritas yang penanganannya
harus segera dilaksanakan.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu,
biaya, waktu dan pemenuhan kinerja teknologi yang telah ditetapkan dalam kontrak jasa
konstruksi, maka diperlukan adanya Tim Konsultan yang bertugas sebagai pengawas
pekerjaan konstruksi yang membantu Kepala Satuan Kerja dan Pejabat Pembuat
Komitmen dalam melaksanakan pengawasan teknis dan penjaminan mutu teknis pada
kegiatan Konstruksi yang akan dilaksanakan. Tim Pengawas Pekerjaan dimaksud, adalah
Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan pengawasan/Manajemen Konstruksi pekerjaan
konstruksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Prasarana Pendidikan Universitas Tadulako Fase
III.

B. Maksud dan tujuan


1. Maksud
Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi, pengawasan pekerjaan konstruksi ini,
adalah untuk :
1) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melakukan pengawasan
pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga pada Satuan
Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya;
2) Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya;
3) Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
4) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan Manajemen
Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.

2. Tujuan
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah pengendalian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu.
C. Sasaran
Sasaran/target yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konsultansi, antara lain:
1. Terarahnya pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Prasarana Pendidikan
Universitas Tadulako Fase III.
2. Tersusunnya format pengendalian tiap tahapan kegiatan, format pelaporan dan
bentuk tindak turun tangan;
3. Terlaksananya pengendalian tiap tahapan kegiatan secara berkualitas dan tepat waktu;
4. Terlaksananya koordinasi antara instansi pemberi tugas dan penyedia jasa konstruksi
serta pihak Perguruan Tinggi sebagai penerima manfaat sehingga kegiatan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi Prasarana Pendidikan Universitas Tadulako Fase III dapat terlaksana
dengan sinergis;
5. Tersusunnya laporan pengawasan pelaksanaan kegiatan.

D. Lokasi pekerjaan
Lokasi kegiatan ini berada di Universitas Tadulako, yaitu sebagai berikut :
1. Gedung Research Center
2. Gedung IT Center
3. Gedung Lab.2a (Lab.Agroteknologi) & Gedung Lab. 2b
4. Gedung Lab. Ilmu Tanah
5. Gedung Lab. Perikanan 3d
6. Gedung Lab. Perikanan 3b

E. Ruang Lingkup Pekerjaan


a. Persiapan
1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan Pekerjaan;
2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi berbasis kinerja,
termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi,
dan Dokumen Lingkungan;
3) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat Persiapan
Pelaksanaan/Pre Construction Meeting (PCM) dan memeriksa RMK Penyedia Pekerjaan
Konstruksi;
4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai
Dokumen Kegiatan;
5) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
a) Laporan Pendahuluan;
b) Laporan Mingguan;
c) Laporan Bulanan;
d) Laporan Teknis (jika diperlukan);
e) Laporan Back up Termin;
f) Laporan Back up Invoice;
g) Pemeriksaan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
h) Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi laporan kegiatan yang
disiapkan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi;
i) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan;
j) Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat Pembayaran;
k) Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan pengujian bahan;
l) Dokumentasi pekerjaan
6) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masing-masing personil
Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi;
7) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada PPK Pekerjaan Konstruksi pada saat
PCM;
8) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK)
penyedia jasa konstruksi;
9) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan mobilisasi kepada
Direksi Pekerjaan;
10) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta kelayakan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa;
11) Memeriksa daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan Penyedia Jasa;
12) Memeriksa masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh Penyedia Jasa;
13) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah, mutu dan kelaikan
peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa;
14) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan dan
Penyedia Jasa;
15) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan oleh Penyedia Jasa
dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan;
16) Membantu PPK dalam pemeriksaan data adminstrasi dan teknis pekerjaan.

b. Pelaksanaan Pengawasan
1) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa shop
drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa;
2) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi secara professional, efektif dan
efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
3) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan konstruksi;
4) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan di lapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan kepada Pengguna Jasa;
5) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan;
6) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi;
7) Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan uji mutu
pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
8) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa;
9) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan;

c. Pengendalian Pekerjaan Fisik


1) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam rencana mutu unit kerja dan/atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan dan/ atau
Rencana Mutu Kontrak (RMK);
2) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap dokumen kontrak;

Anda mungkin juga menyukai