Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN

1. LATAR BELAKANG
Kawasan Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai yang resmi dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2008 yangterletak di Kenagarian Parit Malintang Kecamatan Enam
Lingkung, untuk mendukung perkembangan Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai , maka diperlukan
ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran yang memadai. dalam rangka pembinaan teknis, berupaya
meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan untuk mendorong
terselenggaranya system penataan bangunan dan penataan lingkungan sesuai dengan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah.
Pelaksanaan kegiatan fisik di daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kepulauan Mentawai berupa Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor.
Untuk menjaga agar kegiatan-kegiatan yang difasilitasi oleh APBD dapat terlaksana secara optimal,
berkesinambungan dan efektif seperti yang direncanakan, maka perlu dilakukan pengawasan pelaksanaan
konstruksi secara rutin dalam tiap tahapan pelaksanaannya.

2. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


a. Uraian Kegiatan
1. Supervisi / Pengawasan teknis Pemeliharaan Gedung dan Bangunan.

2. Menyiapkan dokumen kontrak pekerjaan fisik dilapangan.

3. Melakukan supervisi / pengawasan teknis pekerjaan konstruksi dilapangan.

b. Batasan Kegiatan
Melaksanakan supervisi teknis atau pengawasan teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi Rehab Gedung
BLK Muara Siberut.

3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


a. Maksud Kegiatan
Terdokumentasinya seluruh tahapan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan. Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini dimaksud sebagai petunjuk bagi Konsultan pengawas yang memuat aturan, masukan, azas,
criteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan dalam pelaksanaan tugas pengawasan
terutama untuk Rehab Gedung BLK Muara Siberut.
b. Tujuan Kegiatan
Tercapainya hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang diinginkan yaitu tepat mutu, waktu, dan biaya baik
dari segi kualitas dan kuantitasnya. Dengan kerangka acuan kerja ini, diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.
c. Sasaran Kegiatan
Teridentifikasinya kendala atau masalah yang akan timbul atau yang timbul selama masa pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat teratasi

4. INDIKATOR KELUARAN
a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Terarahnya pelaksanaan kegiatan fisik pekerjaan sehingga tepat mutu, waktu, dan biaya
b. Keluaran (Kuantitatif)
Untuk memenuhi persyaratan administrasi, maka seluruh rangkaian kegiatan ini dituangkan dalam bentuk
pelaporan sebagai berikut :
1. Laporan Supervisi Pelaksanaan Konstruksi
Penyedia jasa harus menyerahkan laporan kepada pengguna jasa yang mencakup :
Laporan Bulanan, berisi tentang hasil pelaksanaan pekerjaan (fisik) dilapangan setiap bulan, yang
harus diserahkan secara berkala setiap bulan berikutnya, selama pelaksanaan paket pekerjaan oleh
kontraktor (penyedia jasa) dengan jumlah laporan 5 (lima) eksemplar/minggu

Laporan supervisi harus diserahkan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak
penyerahan pekerjaan tahap pertama (PHO). Jumlah laporan yang disampaikan kepada pengguna jasa
sebanyak 5 (lima) eksemplar/bulan.

5. LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


a. Mengadakan evaluasi pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh kontraktor pelaksana, yang
meliputi program-program pencapaian konstruksi, penyediaan, dan penggunaan tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program quality assurance/quality
control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan
kualitas) pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan
kerja
c. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpanan teknis dan manajerial yang timbul, usulan
koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan lapangan

2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik

4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi

5. Menyelenggarakan kegiatan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan-laporan yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana (pemborong)

6. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,


pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertaama dan kedua pekerjaan konstruksi

7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pemborong

8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, dan mengawasi perbaikannya
pada masa pemeliharaan

9. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan persoalan-


persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi

6. BENTUK TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWASAN


Secara umum tanggung jawab konsultan pengawasan, harus menjaga agar proyek memiliki:
a. Ketepatan waktu pelaksanaan pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/waktu yang telah ditetapkan

b. Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang ditetapkan

c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/peraturan yang berlaku sehingga proyek mencapai
hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin serta memenuhi syarat teknis yang dapat
dipertanggung jawabkan

7. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Metode Pelaksanaan
 Konsultan diwajibkan untuk melakukan seluruh persiapan dan mobilisasi sumberdaya yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas seperti tercantum pada uraian dan batasan kegiatan

 Dalam pelaksanaan pekerjaannya konsultan agar selalu berkonsultasi dengan tim teknis yang
susunannya disampaikan kemudian

 Melakukan pengumpulan data dan informasi terkait

 Melaksanakan survey dan observasi

 Melakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil survey dan observasi


b. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan di Muara Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai

c. Penanggung jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kepulauan Mentawai

d. Jadwal Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak diterimanya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK)

e. Biaya
1) Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan Nilai HPS sebesar Rp. 12.498.600,- (Dua Belas Juta Empat
Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Rupiah) dibebankan pada anggaran APBD Kabupaten
Kepulauan Mentawai Tahun Anggaran 2023.

2) Dalam pengajuan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan
ketentuan yang berlaku

3) Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual antara Pengguna Jasa dengan Penyedia
Jasa/Konsultan, dan merupakan kontrak yang tetap dan pasti atau lumpsum.

8. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh penyedia jasa konsultansi yang berpengalaman dalam bidang
pengawasan kegiatan fisik.
Tenaga ahli yang dibutuhkan :
1. Tenaga Pendukung yaitu Pengawas Lapangan dengan kualifikasi pendidikan (S1) jurusan teknik
sipil dengan pengalaman pengawasan bangunan gedung sekurang-kurangnya 1 tahun.

Untuk menjelasakan bahwa Tenaga ahli yang diusulkan tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

9. TENAGA PENUNJANG / PENDUKUNG


Diharapkan pada konsultan, dalam melaksanakan tugas Supervisi.

10. PENUTUP
a. Setelah KAK ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang
telah diterima dan mencari bahan masukan (input) yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan
ini.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut agar konsultan segera menyusun Program Kerja dan dibahas
bersama dengan Satker/Pemimpin Kegiatan dan/atau tim teknis yang telah ditentukan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MOTISHOKI HURA, SE
NIP. 197004007 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai