Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN TEKNIS PEMBUATAN DRAINASE JL. GN. PEGAT RT. 35


KEL. MELAYU

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal ini melalui Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi
Kalimantan Timur, akan melaksanakan pekerjaan Kegiatan Pengawasan
Teknis Pembuatan Drainase Jl. Gn. Pegat RT. 35 Kel. Melayu, telah
mengambil langkah tepat dalam rangka pengendalian pelaksanaan pekerjaan
dengan memberi kesempatan kepada Konsultan, ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknis, guna membantu pihak Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal
meningkatkan mutu Pengawasan pekerjaan kegiatan konstruksi demi
tercapainya hasil akhir yang optimal.

Pengawasan yang efektif akan mampu mengendalikan kelangsungan kegiatan


pembangunan, dengan cara senantiasa melakukan hal – hal berikut ini :
 Pengawasan dan Pengendalian Biaya
 Pengawasan dan Pengendalian Waktu
 Pengawasan dan Pengendalian Kuantitas
 Pengawasan dan Pengendalian Kualitas

Bertolak pada hal tersebut maka Konsultan Supervisi secara garis besar harus
selalu mengawasi pelaksanaan pekerjaan secara kontinyu, baik terhadap
biaya, waktu kuantitas dan kualitas serta menyediakan tenaga-tenaga ahli yang
berpengalaman sesuai dengan kebutuhan proyek sehingga akan terciptanya
produk kerja yang maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai
spesifikasi.

B. TUJUAN PEKERJAAN

Secara singkat tugas utama Konsultan Supervisi adalah mengadakan


Pengawasan Teknis dan Administrasi atas pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan
Teknis Pembuatan Drainase Jl. Gn. Pegat RT. 35 Kel. Melayu. Untuk itu
Konsultan berupaya memberikan hasil karya pengawasan dengan segera,
menyeluruh dan terpadu dengan tepat waktu dan akurat sehingga diharapkan
dapat dicapai efisiensi kerja, penghematan biaya, kesesuaian hasil kerja dengan
rencana, ketepatan waktu serta mutu demi terwujudnya sasaran fisik dan
fungsional sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak maupun syarat- syarat
lain yang berlaku.
C. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan, Konsultan Supervisi harus mampu


dan tanggap memikirkan maupun melaksanakan pemecahan segala macam
permasalahan yang timbul dilapangan dengan tetap berorientasi pada kualitas,
kuantitas, efektif serta efisien sesuai dengan standar spesifikasi.

Lingkup kegiatan pekerjaan pengawasan secara global, antara lain meliputi hal-
hal sebagai berikut :
1. Observasi data, baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
kegiatan proyek
2. Pengawasan teknis dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan
3. Pembuatan laporan dan penyelenggaraan administrasi teknis kegiatan
proyek
4. Kegiatan teknis lainnya yang berkaitan dengan layanan Jasa Konsultan
Supervisi sebagaimana ketentuan dokumen kontrak

D. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Untuk menghasilkan suatu keluaran (out put) yang berdaya guna sehingga dapat
dipergunakan dengan layak maka dibutuhkan suatu standar mutu sesuai
dengan dokumen kontrak. Dan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian dan
pengawasan teknis, Konsultan Supervisi akan membuat dan menyampaikan
produk kerja hasil-hasil kegiatan berupa dokumen-dokumen, antara lain :

a. Laporan Mingguan dan Bulanan


Berisikan keterangan mengenai, antara
lain :
 Ringkasan Kemajuan Pekerjaan.
 Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan.
 Rekapitulasi Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan.

b. Laporan Akhir
Berisikan keterangan mengenai, antara lain :
- Summary pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari prestasi dan
volume kuantitas pekerjaan dan qualitas pekerjaan.
- Hal-hal penting yang dianggap perlu

c. Dokumentasi Berwarna
- Dokumentasi kegiatan lapangan dengan menggunakan foto berwarna
E. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah berada di Kec. Tenggarong

F. SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah berasal dari


APBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2020 dengan Nilai Pagu
Rp. 10.600.000,- (Sepuluh Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) dan Nilai Hps Rp.
33.176.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah).

BAB II JADWAL PENEMPATAN PERSONIL DAN KEGIATAN

1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan jasa supervisor.


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi Supervisi pada Pekerjaan
Pengawasan Teknis Pembuatan Drainase Jl. Gn. Pegat RT. 35 Kel. Melayu,
Tahun Anggaran 2020 adalah 60 (Enam Puluh) hari kalender.

2. Rencana jadwal penempatan personil.


Berdasarkan komposisi personil dan “Job Description” yang telah ditentukan
maka disusun rencana jadwal penempatan personil.
Adapun rencana jadwal penempatan personil disertakan pada bagian
lampiran dalam dokumen usulan teknis ini.

3. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan.


Rencana kegiatan Team Supervisi sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh kontraktor diuraikan pada Bab
Metodologi pelaksanaan supervisi.
BAB III METODOLOGI PENGAWASAN

A. UMUM

Pekerjaan pengawasan secara umum dilakukan untuk menjamin agar


penyelesaian Pekerjaan Pengawasan Teknis Pembuatan Drainase Jl. Gn.
Pegat RT. 35 Kel. Melayu, ini sesuai dengan mutu yang disyaratkan dan
selesai tepat pada waktunya serta tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang
ada dalam kontrak. Untuk menjalankan tugas tersebut ada beberapa langkah
kunci yang harus ditempuh yaitu :

1. Pengendali Anggaran
Dalam hal ini penggunaan kuantitas yang tersedia harus betul-betul
dicermati sehingga bisa efektif.

2. Pengendalian Progres Fisik


Pengarahan terhadap metode pelaksanaan dan penjadwalan sesuai
dengan acuan dalam dokumen kontrak.

3. Koordinasi dan Kerja Sama


Konsultan senantiasa mengadakan koordinasi dengan Pengguna
Jasa serta menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak yang terkait
dalam struktur organisasi kegiatan

4. Penugasan Personil
Personil yang akan ditempatkan di lokasi kegiatan harus mempunyai
kualitas dan loyalitas tinggi

B. PROGRAM KONSULTAN
SUPERVISI
Dalam melaksanakan tugas Konsultan Supervisi harus menyusun program
kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pada semua
tahapan periode kerja karena masing-masing mempunyai tahapan
tersendiri. Adapun tahapan periode kerja selama masa pelaksanaan layanan
jasa konsultansi adalah:

1. Periode persiapan pelaksanaan layanan jasa konsultan


a. Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, konsultan akan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut ini:
- Pengadaan material kantor dan perlengkapan
- Mobilisasi peralatan dan personil ke lokasi
- Pengadaan sarana pendukung pekerjaan supervisi
b. Penguasaan semua data dan dokumen kontrak fisik antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
c. Membuat formulir-formulir dokumen yang akan digunakan selama masa
kontrak.

2. Periode pelaksanaan dalam kaitannya dengan kegiatan fisik


Pada periode ini ada beberapa tahapan kerja yang memerlukan
pengawasan dan pengendalian secara terus menerus yaitu :

a. Masa Mobilisasi

Kegiatan pada masa sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi


merupakan langkah awal yang sangat penting bagi suksesnya
pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu
menyangkut Evaluasi Design maupun persiapan kontraktor akan
dilakukan secara detail, antara lain :

I. Rapat Koordinasi dengan Direksi pekerjaan dan Kontraktor


Pelaksana

Dalam hal ini di upayakan agar dapat saling menghormati dan


mengerti akan tugas dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya mewujudkan pelaksanaan kegiatan.

II. Evaluasi Program Mobilisasi Kontraktor

Dalam hal ini akan dilaksanakan pemeriksaan terhadap hal-hal


sebagai berikut ini:
* Jadwal mobilisasi alat dan daftar personil yang dilibatkan
dalam pekerjaan
* Realisasi mobilisasi alat dan personil serta pengadaan
kantor/direksi keet, areal stock pile material maupun base
camp
* Realisasi pemenuhan kontrak atas fasilitas untuk pemilik dan
team supervisi

III. Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam hal ini kontraktor harus membuat jadwal


pelaksanaan dengan memperhatikan waktu yang tersedia,
jenis dan volume pekerjaan yang diselesaikan, serta
ketergantungan antara kegiatan atau pekerjaan tersebut
maupun aspek lain yang mempengaruhi jalannya
penyelenggaraan kegiatan seperti kondisi alam dan musim.
Jadwal pelaksanaan ini penting, nantinya sebagai alat untuk
mengevaluasi kemajuan kegiatan, guna memperbandingkan
realisasi dan rencana, sehingga perlu diadakan penekanan
dan pemeriksaan secara teliti terhadap jadwal pelaksanaan
yang diajukan oleh kontraktor.
IV. Evaluasi Gambar Rencana dan Kerja serta Spesifikasi Teknis

Ada kemungkinan tidak sesuainya gambar rencana dengan kondisi


lapangan pada saat diadakan tinjauan lapangan, yang disebabkan
oleh :
- Gambar rencana dibuat jauh sebelum pelaksanaan
konstruksi sehingga terdapat beberapa bagian gambar
rencana yang tidak sesuai lagi
- Kurang akuratnya detail hasil karya perencanaan, produk kerja
perencana.
- Kajian terhadap dokumen spesifikasi teknis

b. Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik

Pada tahap ini tugas Team Supervisi pada prinsipnya antara lain adalah
sebagai berikut:

I. Pengawasan Mutu Pekerjaan

Konsultan supervisi juga diwajibkan melakukan pengawasan


terhadap pelaksanaan konstruksi secara komprehensif sesuai
dengan prosedur.

II. Pengawasan Kuantitas Pekerjaan

Tugas utama pengawasan kuantitas pekerjaan ini ada pada


Pengawas Lapangan (Inspector), sehingga mereka harus paham
betul masalah aturan dan cara pembayaran yang ada dalam
spesifikasi.

Disini Pengawas Lapangan (Inspector) harus senantiasa mengikuti


data-data yang berhubungan langsung dengan volume pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dapat dikendalikan.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah volume yang tersedia dalam


daftar kuantitas dan harga apabila terjadi kekurangan /
keterlambatan maka harus segera memberi laporan.

III. Pengawasan Biaya (Cost Control)


Pengawasan dan pengendalian biaya yang ada sangat erat
hubungannya dengan pengendalian prestasi kuantitas dan
kuantitas pekerjaan, karena pada umumnya kontrak menggunakan
sistem harga satuan maka pengendalian kuantitas juga merupakan
pengendalian anggaran.
IV. Pengawasan Administrasi
Guna menunjang kerja dan proses penyelenggaraan pelaksanaan
kegiatan perlu diciptakan tertib administrasi, adapun hal – hal
utama yang harus mendapat perhatian khusus antara lain adalah :

1. Pemeriksaan terhadap surat ijin bekerja (Request For Work)


Kontraktor harus mengajukan permintaan untuk memulai suatu
pekerjaan dari suatu tahapan konstruksi pada team supervisi
untuk diteliti segala sesuatunya yang berhubungan dengan
pekerjaan bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan mulai
kerja, tanpa ada persetujuan dilarang memulai pekerjaan.

Untuk itu dalam mengajukan Request For Work tersebut harus


dijelaskan hal- hal antara lain:
- Konstruksi yang akan dikerjakan
- Lokasi Pekerjaan
- Tenaga, alat dan bahan yang dipakai
- Volume pekerjaan
- Material sesuai dengan spesifikasi
- Kondisi konstruksi sebelumnya maupun perkiraan waktu
penyelesaian

2. Menyiapkan format yang akan di pakai dan surat-surat


instruksi berkaitan dengan dokumen kontrak. Hal ini
dilaksanakan agar proses pelaksanaan administrasi dapat
terekam secara sistematis dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan berlangsung dengan baik

3. Penelitian Sertifikat Pembayaran dan Sertifikat Bulanan


Team Supervisi harus memeriksa serta meneliti sertifikat
pembayaran dan sertifikat bulanan dalam setiap angsuran
pembayaran yang diajukan kontraktor sesuai dengan prestasi
pekerjaan.

4. Contract Change Order / Addendum


Apabila selama jangka waktu pelaksanaan terdapat hal-hal
yang tidak sesuai dokumen kontrak terutama dalam kaitannya
dengan volume atau biaya harus ada perintah perubahan dari
pemilik. Jika perubahan itu bersifat mendasar termasuk
perubahan spesifikasi teknis serta anggaran yang melebihi
biaya kontrak harus dibuat addendum. Addendum / CCO
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
dokumen kontrak sebelumnya karena tanpa adanya perintah
perubahan ini kontraktor tidak akan bisa dibayar seandainya
terjadi volume yang melebihi kontrak.
V. Pengendalian Progress Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor

Mengingat proses pembangunan pada hakekatnya merupakan


rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk maka
diperlukan pengendalian pada setiap periode kerja untuk suatu
tahapan konstruksi tertentu agar tidak menyimpang dari spesifikasi
dan tepat waktu. Untuk maksud tersebut maka dalam proses
penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan Site
Meeting secara berkala dengan melibatkan unsur pelaku kegiatan
yang berperan langsung, antara lain :

 Kontraktor Pelaksana
 Konsultan Supervisi
 Direksi (owner) dari unsur Pengguna Jasa

Meeting diadakan untuk membicarakan, menampung dan


membahas serta memecahkan masalah yang timbul dalam
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.
Dalam proses pengendalian ini team supervisi akan melakukan
hal-hal, antara lain sebagai berikut :
 Pengawasan terhadap prestasi kemajuan pekerjaan dan
melakukan tindakan-tindakan yang tepat serta cepat terhadap
hal-hal yang tidak sesuai spesifikasi
 Pengawasan terhadap kebenaran dimensi produk kerja,
kualitas dan kuantitas material serta peralatan yang
digunakan selama melaksanakan kegiatan.
 Memberi petunjuk, perintah mengenai pekerjaan yang
dikerjakan oleh kontraktor agar sesuai kontrak

c. Masa Akhir Pelaksanaan

Pada akhir masa pelaksanaan, kontraktor diwajibkan membuat


As Built Drawing (gambar terlaksana) yang merupakan salah satu
persyaratan dasar pembayaran terakhir.
Team Supervisi bertanggung jawab untuk memeriksa kebenaran
gambar terlaksana tersebut dan memberikan persetujuan bahwa
gambar tersebut mencerminkan kenyataan di lapangan yang telah
dikerjakan kontraktor. Supaya pada saat akhir pekerjaan tidak
terlalu membebani tugas yang harus diselesaikan maka As-Built
Drawing harus disiapkan seiring dengan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
BAB IV MANAJEMEN PELAKSANA SUPERVISI

A. TUGAS-TUGAS TEAM SUPERVISI

Tugas-tugas Team Supervisi dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Mengadakan inspeksi secara kontinyu terhadap kuantitas dan kualitas


dalam pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung, untuk menjamin
bahwa seluruh pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan dokumen
kontrak.
2) Membantu Pengguna Jasa dalam menerbitkan instruksi yang
diperlukan kepada kontraktor Pelaksana sebagai pertanggung jawaban
teknis Konstruksi yang disampaikan oleh Pengguna Jasa serta
menjamin bahwa seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku dalam dokumen kontrak.
3) Membantu menjaga agar program yang dicapai sesuai rencana yang
disetujui.
4) Membantu memberikan petunjuk dan pengarahan kepada kontraktor
dalam segala hal sehubungan dengan interpretasi dokumen kontrak,
kontrol kualitas dan hal lainnya yang berhubungan dengan penyesuaian
kontrak maupun progress kegiatan.
5) Membantu dalam pemeriksaaan terhadap semua pelengkapan kontraktor
berupa gudang, peralatan dan akomodasi lainnya untuk menjamin agar
sesuai dengan pernyataan yang ada dalam dokumen kontrak.
6) Membantu Serah Terima Pekerjaan pada saat selesainya
pelaksanaan pekerjaan dan memberikan laporan fisik pekerjaan yang
telah selesai dengan baik serta dapat diterima oleh Pengguna Jasa
serta mengadakan pengecekan maupun persetujuan terhadap “As
built Drawing” pekerjaan yang telah selesai sebelum memberikan
laporan penyelesaian kepada Pengguna Jasa .

B. ORGANISASI TEAM SUPERVISI

Untuk melaksanakan tugas-tugas supervisi, diperlukan sarana manajemen


berupa Field Supervision Team yang merupakan suatu organisasi lapangan
dari para supervisor yang akan melaksanakan tugas Layanan Jasa Konsultan.

Struktur organisasi team supervisi harus mampu melayani keperluan kegiatan


terutama menyangkut aspek Pengawasan Teknis sehingga hubungan
kontraktual maupun operasional dari semua unsur yang terlibat langsung dan
tidak langsung sebagai pelaku dalam penyelenggaraan kegiatan dapat berjalan
lancar.
Dengan memperhatikan hal- hal tersebut diatas yang merupakan
parameter praktis penentu terciptanya struktur organisasi Team Supervisi
yang mampu menghasilkan produk kerja optimal dengan dan efektif.
Adapun komposisi personil team supervisi dalam menangani pekerjaan ini terdiri
dari :
1. Inspector

C. MEKANISME KERJA KONSULTAN PENGAWAS.

Untuk menciptakan suatu produk kerja yang optimal menyangkut aspek


Pengawasan Pekerjaan, diperlukan proses berupa rangkaian tahapan kerja
personil di setiap jenjang Struktural dalam suatu kerangka jaringan tata cara
kerja sama dengan teratur dan kontinyu.

Dengan demikian perlu adanya mekanisme kerja didalam suatu tata hubungan
yang bulat atas teknik kerja, prosedur kerja dan metode kerja tertentu untuk
dapat membuat para personil bekerja serta kerja sama sesuai ketentuan yang
telah digariskan.

Dengan mengacu pada bagan tersebut maka mekanisme kerja team


supervisi adalah sebagai berikut :

1. Inspector mendiskusikan dengan stafnya mengenai antara lain:


 Kebenaran Shop drawing.
 Kesiapan Kondisi lingkungan lokasi pekerjaan berdasarkan
metode pekerjaan.
 Kesiapan Material bahan Konstruksi.
 Kesiapan Peralatan di lapangan

2. Inspector senantiasa membuat catatan harian bilamana ada hal-hal yang


dianggap penting.
3. Diadakan rapat rutin untuk menentukan prestasi kemajuan pekerjaan yang
telah dicapai.
4. Inspector membuat laporan kepada Pengguna Jasa secara bulanan dan
akhir kegiatan.
5. Setiap bulan berikutnya, Inspector berdasarkan laporan dari
lapangan, menyiapkan laporan bulanan.

Dengan adanya suatu mekanisme kerja yang akurat akan mudah


dilaksanakan kontrol pada setiap jenjang dan tahapan konstruksi sehingga
devisa dapat terdeteksi.
D. URAIAN TUGAS PERSONIL TEAM SUPERVISI.

Agar keberadaan Team Supervisi pada kegiatan ini dapat dirasakan manfaat atas
perannya maka team ini harus didukung oleh tenaga yang cakap, loyal dan
ahli pada bidangnya masing-masing sehingga misi konsultan sebagai
pengontrol dinamis, motoris dan pengarah kerja terhadap kontraktor dapat
diwujudkan.

Adapun uraian tugas masing-masing personil team supervisi adalah sebagai


berikut :
1. Inspector
Jumlah Personil yang dibutuhkan : 1 (satu) orang
Persyaratan :
- Pendidikan SMA/ SMK Bangunan
- Memiliki Sertifikasi Keterampilan Kerja / SKT Pengawasan
- Memiliki Pengalaman kerja minimal 1 (Satu) tahun pada bidang yang
sesuai.

E. KETENTUAN LAIN.

Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang digunakan untuk kegiatan ini adalah :
- Kualifikasi Bidang Usaha : Kecil
- Sub Kualifikasi
Jasa Pengawas Pekerjaan
Konstruksi Teknis Sipil Air (RE 203)
BAB V PENUTUP

Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan lewat Kerangka Acuan Kerja
sebagai salah satu bahan evaluasi dalam mengikuti proses Pengadaan
Langsung Jasa Konsultan Supervisi pada Pekerjaan Pengawasan Teknis
Pembuatan Drainase Jl. Gn. Pegat RT. 35 Kel. Melayu.

Dengan harapan semoga Kerangka Acuan Kerja ini mampu menjadi acuan
atas pelaksanaan supervisi yang baik sehingga hasil Pekerjaan kelak dapat
memenuhi tuntutan akan kebutuhan sesuai rencana semula.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan perhatian
serta kepercayaan kepada kami untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
kegiatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih.

Tenggarong, Agustus 2020

Pejabat Pembuat Komiten


(PPK)

HIRLAN SETIOKO, ST
NIP. 19750219 200312 1 005

Anda mungkin juga menyukai