( KAK )
PAKET
TAHUN ANGGARAN
2022
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menjawab tantangan Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal
Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020-2024, Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat Cq. Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan
Jalan Nasional Provinsi Papua Barat bermaksud untuk melaksanakan kegiatan
Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Werianggi - Ambuni dengan rincian
paket yang diawasai sebagai berikut :
Tabel 1.1. Rincian Pengawasan
No PPK/SATKER PAKET FISIK
Satker PJN Wil IV Prov.
1 Pembangunan Jembatan Werianggi - Ambuni
Papua Barat (Bintuni)
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya,
volume, waktu dan pemenuhan kinerja jalan yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa
konstruksi, maka diperlukan adanya suatu tim yang akan bertugas sebagai pengawas yang
berperan membantu Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Papua Barat melalui layanan Jasa Konsultansi pada lokasi pekerjaan sesuai dengan tabel
1.1 di atas dalam melaksanakan pengawasan manajemen mutu pada kegiatan yang
sedang berlangsung. Tim pengawas dimaksud adalah Penyedia Jasa Konsultansi
pekerjaan Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Werianggi - Ambuni.
2.1. Maksud
7) Melakukan verifikasi data dan laporan uji mutu hasil tahapan setiap pekerjaan
konstruksi termasuk kinerja jalan di lapangan yang dilaksanakan Penyedia.
2.2. Tujuan
Tujuan layanan Jasa Konsultansi ini adalah pengendalian dan penjaminan mutu
pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar seluruh pekerjaan yang terdapat dalam Tabel 1.1
dapat diselesaikan dengan Tepat Biaya, Tepat Waktu dan Tepat Mutu.
3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari layanan Jasa Konsultansi Pengawasan ini adalah :
1) Terlaksananya semua pekerjaan mulai dari tahap pelaksanaan konstruksi sampai pada
pemeliharaan dan penjaminan atas cacat mutu selama periode kontrak sesuai dengan
standar, kriteria, dan persyaratan kontrak yang ditetapkan, dan memberikan
rekomendasi komprehensif dalam pelaksanaannya.
2) Memberikan saran dan masukan kepada penyedia jasa dalam menerapkan
manajemen mutu pelaksanaan konstruksi dalam lingkup sebagaimana diatur didalam
pelimpahan tugas oleh PPK pekerjaan konstruksi
4. LOKASI PEKERJAAN
Kegiatan jasa konsultansi ini berlokasi di Wilayah kerja Satuan Kerja PJN Wil IV Prov. Papua
Barat (Bintuni).
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 1.414.976.000 (Satu Milyar
Empat Ratus Empat Belas Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah) termasuk
PPN, sumber dana APBN Tahun Anggaran 2022.
7. DATA DASAR
Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga 2020 – 2024
8. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
1) Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
(Revisi 1) sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bina marga No. 06/SE/Db/2019 tanggal
26 November 2019
2) SOP dan Tata Cara pelaksanaan pekerjaan yang berlaku untuk pekerjaan di lingkungan
Direktorat Bina Marga
9. REFERENSI HUKUM
1) Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2) Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
3) Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Sebagaimana perubahan ketiga dengan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2016;
4) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5) Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistim
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 02/PRT/M/2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014
Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 21/PRT/M/2019
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
10) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 tentang besaran remunerasi minimal tenaga kerja konstruksi pada
jenjang jabatan ahli untuk layanan jasa konsultansi konstruksi;
11) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 15/SE/M/2019
tentang Tata Cara Penjaminan Dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
12) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/SE/M/2019
tentang Standar Susunan Tenaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Melalui Penyedia Jasa;
13) Surat Edaran Nomor 18/SE/M/2021 tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
11. KELUARAN
Konsultan Pengawasan Teknik selama kurun waktu layanannya harus menghasilkan
Keluaran - Keluaran yang disusun berdasarkan keahlian terintegrasi pada setiap tahapan
proses yang mencakup Penyusunan Rencana Mutu, Penerapan Penjaminan Mutu, dan
Pengolahan data / informasi Pengendalian Mutu. Adapun Keluaran - Keluaran tersebut
meliputi tetapi tidak terbatas dari yang disebutkan berikut ini:
• Rencana Mutu (Holding Tables / Jadwal Pengujian Mutu), termasuk pemutakhiran.
• Rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran RMK Kontraktor.
• Hasil Penilaian Pemenuhan Rencana Mutu yang dibuat secara berkala.
• Hasil Pelaksanaan Uji Acak.
• Rekaman hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat mutu (Non Conformance
Product, NCR).
• Perubahan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dan/atau pengendalian mutu.
• Rekomendasi untuk tindakan koreksi terhadap hasil pekerjaan.
• Rekaman tentang masukan untuk pemutakhiran RMK / Program Mutu Kontraktor.
• Hasil pengolahan data/informasi pengendalian mutu.
12. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh penyedia jasa :
• Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada) Untuk menunjang kegiatan pengawasan ini.
• Staf Pengawas / Pendamping
PPK pekerjaan konstruksi akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping / counterpart (yang akan ditentukan kemudian),
atau Project Officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
Konsultan Supervisi juga bertanggung jawab secara profesional atas jasa supervisi yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku. Dalam hal ini pekerjaan yang
dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif, sehingga
Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu pada ketentuan-
ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung jawab Konsultan
Supervisi antara lain:
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan /
Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis
yang berlaku.
b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang berlaku dan
disyaratkan.
c. Hasil evaluasi Supervisi dan dampak yang ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan.
16. PERSONIL
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri dari
sebagai berikut :
KUALIFIKASI Masa
Jumlah
Posisi Layanan
Tingkat Orang
Jurusan Keahlian Pengalaman (Bulan)
Pendidikan
Selain itu diperlukan tenaga - tenaga pendukung lainnya untuk membantu kelancaran kegiatan
yang terdiri dari 1 (satu) Orang Operator Komputer dan 1 (satu) Orang Pesuruh / Penjaga
Kantor.
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, maka tenaga ahli tersebut diatas dibantu oleh
asisten tenaga ahli (sub profesional staf) asisten tenaga ahli, dengan persyaratan pendidikan
minimal S1 (Sarjana Satu) Teknik Sipil pengalaman 0 (nol) tahun atau D3 Teknik Sipil
pengalaman 3 (tiga) tahun pada pekerjaan sejenis.
Pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan Teknis Supervisi dapat dibagi dalam 5 (Lima) kegiatan
yaitu:
1) Pengawasan Lapangan
a. Turut serta dalam pelaksanaan kajian teknis lapangan dan memeriksa Gambar
Kerja (shop-drawing) yang disiapkan oleh Penyedia;
b. Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan secara
professional, efektif dan efisien sesuai dengan persyaratan kontrak sehingga
terhindar dari risiko kegagalan konstruksi;
c. Memeriksa, menolak atau menyetujui laporan uji mutu harian dan mingguan
pekerjaan konstruksi.
d. Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Certificate (MC).
e. Membuat laporan bulanan terkait progres pekerjaan di lapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan kepada Direksi
Pekerjaan dan Satker/PPK Pengawasan.
f. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
g. Melakukan verifikasi dan validasi hasil setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan
Penyedia dan merekomendasikan Pernyataan Tidak Keberatan (No Objection)
kepada Direksi Pekerjaan.
h. Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan tingkat
layanan jalan.
i. Penjaminan mutu pekerjaan di lapangan melalui penerapan prosedur kerja
standar, Instruksi Kerja Standar, dan Daftar Simak setiap tahap pekerjaan yang
harus dilakukan oleh Penyedia sesuai dokumen kontrak.
18. LAPORAN
18.1. Daftar Distribusi Laporan
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa Indonesia
dengan tata bahasa yang baik dan benar. Ukuran kertas masing - masing laporan
adalah A4 (210 x 297 mm), dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap / buku dan diserahkan
kepada:
a. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat
b. Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Papua Barat cq. Core Team Supervisi P2JN Provinsi Papua Barat
c. Kepala Satker PJN Wil IV Prov. Papua Barat (Bintuni)
d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengawasan Satker P2JN Provinsi Papua
Barat
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN Wil IV Prov. Papua Barat (Bintuni)
18.2. Jenis - Jenis Laporan
Jenis – jenis laporan yang harus diserahkan adalah sebagai berikut :
1) Laporan Program Mutu
Laporan Program Mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, Program Mutu harus mencakup :
Informasi Pekerjaan
Organisasi Kerja Penyedia
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Metode Pelaksanaan Kerja
Pengendalian Pekerjaan
Laporan Pekerjaan
Laporan Program Mutu harus didistribusikan 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
mobilisasi konsultan.
2) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan harus sudah mencakup tentang :
Pemahaman terhadap lingkup layanan konsultan selama jangka waktu
kontrak;
Metodologi, Pengujian Awal dan Laporan Hasil Pengujian Pekerjaan (Bila
sudah ada).
Rencana Kerja dan Pengorganisasian Pekerjaan;
Jadwal Pelaksanaan dan Penugasan Tenaga Ahli;
Ringkasan kemajuan pelaksanaan layanan (bila sudah ada);
Jangka waktu 16 (Enam Belas) hari sejak tanggal mobilisasi konsultan;
Pelaksanaan K3.
3) Laporan Profil
Ukuran kertas untuk masing - masing laporan Profil adalah A5 (148 x 210 mm).
Laporan Profil harus sudah mencakup tentang:
Gambaran Umum;
Data Proyek.
Rencana Penanganan.
Kondisi Eksisting.
Jangka waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak tanggal mobilisasi konsultan.
4) Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir bulan masa pelaksanaan paket
pekerjaan dan diserahkan paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya.
Laporan bulanan mencakup tentang :
Rencana kerja untuk selama periode layanan termasuk pemutakhiran periode
sebelumnya.
Kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan.
Total kemajuan kegiatan dan keterlambatan yang terjadi serta sebab -
sebabnya selanjutnya juga membarikan saran untuk mengatasi keadaan
tersebut.
Rencana Kerja untuk sisa masa layanan termasuk pemutakhiran sebagai
konsekuensi jika hasil kemajuan pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana.
Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli sampai dengan periode
bulan terakhir.
Realisasi Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli sampai dengan periode
bulan terakhir.
Laporan Khusus pelaksanaan K3 termasuk dampak konstruksi terhadap
Lingkungan.
6) Laporan Akhir
Laporan akhir harus diserahkan paling selambat-lambatnya pada akhir Masa
Pelaksanaan Kontrak Konsultan beserta media penyimpanan data (flashdisk /
harddisk).
Laporan ini harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak Konsultan yang
memuat :
Rencana Kerja awal untuk selama periode layanan;
Rencana Kerja yang dimutakhirkan selama periode layanan;
Realisasi pelaksanaan layanan selama periode layanan;
Jadwal Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli selama periode layanan;
Realisasi Pelaksanaan dan Penggunaan Tenaga Ahli selama periode
layanan;
Evaluasi layanan secara menyeluruh dan Saran kepada Pengguna Jasa;
Lampiran kegiatan mencakup hasil Uji Laboratorium, Dokumentasi Kegiatan, Final
Quantity, Asbuilt Drawing, dll.