Anda di halaman 1dari 32

RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM

KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 1 U M U M
1 . Mobilisasi - Penyewaan atau pembelian sebidang - Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah
lahan untuk base camp tanggal mulai kerja, rapat persiapan
- Semua personil penyedia jasa sesuai pelaksanaan harus dilaksanakan dan
dengan struktur organisasi dihadiri wakil pengguna jasa, pengawas
- Mobilisasi dan pemasangan instalasi pekerjaan dan penyedia jasa
konstruksi dan semua peralatan sesuai - Dalam waktu 14 hari setelah rapat persiapan
dengan daftar peralatan yang tercantum pelaksanaan, penyedia jasa harus
- Penyediaan dan pemeliharaan base menyerahkan program mobilisasi dan
camp penyedia jasa jadwal kemajuan pelaksanaan kepada
- Perkuatan jembatan eksisting untuk pengawas pekerjaan
pengangkutan alat berat (jika diperlukan)
- Personil inti dan peralatan utama dapat
dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan lapangan

2 . Kantor Lapangan dan Fasilitasnya - Umum - Harus mentaati peraturan-peraturan


- Kantor penyedia jasa dan fasilitasnya nasional maupun daerah
- Bengkel dan gudang penyedia jasa - Harus ditempatkan sesuai dengan lokasi
- Kantor dan akomodasi untuk pengawas umum dan denah lapangan yang telah
pekerjaan disetujui dan merupakan bagian dari
program mobilisasi
- Harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga terbebas dari polusi yang
dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan
- Harus mempunyai kekuatan struktural
yang baik, tahan cuaca, dan elevasi
lantai yang lebih tinggi dari tanah
di sekitarnya
- Harus diberi bahan pelindung yang
cocok sehingga bahan-bahan yang
disimpan tidak akan mengalami
kerusakan
- Bangunan dapat dibuat di tempat atau
dirakit dari komponen-komponen
pra-fabrikasi
- Harus didirikan di atas fondasi yang
mantap dan dilengkapi dengan peng-
hubung dengan untuk pelayanan utilitas
- Bahan, peralatan dan perlengkapan
yang digunakan untuk bangunan dapat
baru atau bekas pakai
- Harus ditimbun dan diratakan sehingga
layak untuk ditempati bangunan, bebas
dari genangan air, diberi pagar keliling
dan dilengkapi minimum dengan jalan
masuk kerikil serta tempat parkir
- Harus menyediakan sarana dan prasarana
untuk keselamatan dan kesehatan kerja
- Harus dapat menginformasikan arah
evakuasi menuju titik kumpul pada
keadaan darurat bencana
- Dapat mengakomodasi kebutuhan gender

3 . Fasilitas dan Pelayanan Pengujian - Harus menyediakan pelayanan pengujian - Harus menggunakan SNI yang relevan atau
dan fasilitas laboratorium sebagaimana setara untuk menggantikan standar-standar
disyaratkan untuk memenuhi seluruh lain yang mungkin ditunjukkan dalam
ketentuan pengendalian mutu Spesifikasi ini
- Harus menyediakan dan memelihara - Personil yang bertugas pada pengujian
sebuah laboratorium lengkap dengan bahan haruslah terdiri atas tenaga-tenaga
peralatannya sesuai dengan lingkup yang mempunyai pengalaman cukup dan
pekerjaannya di lapangan telah terbiasa melakukan pengujian bahan
- Laboratorium haruslah merupakan yang diperlukan
bangunan terpisah dengan luas bangunan - Harus memberitahu Pengawas Pekerjaan
sekurang-kurangnya 108 m2 yang di rencana waktu pelaksanaan pengujian,
tempatkan sesuai dengan Lokasi Umum paling sedikit satu hari sebelum pengujian
dan Denah Tempat Kerja yang telah disetujui dilaksanakan
- Bangunan harus dilengkapi dengan lantai - Laporan pengujian harus segera dikerjakan
beton beserta fasilitas pembuangan air dan didistribusikan sehingga memungkinkan
kotor, dan dilengkapi dengan 2 buah untuk melakukan pengujian ulang,
pendingin udara masing-masing penggantian bahan atau pemadatan ulang
berkapasitas minimum 1,5 PK (jika diperlukan) sedemikian hingga dapat
- Perlengkapan di dalam ruangan bangunan mengurangi keterlambatan dalam pelaksana
harus terdiri atas meja kerja, lemari, ruang -an Pekerjaan
penyimpanan yang dapat dikunci, tangki
perawatan, laci arsip, meja dan kursi
dengan mutu standar dan jumlah yang
mencukupi kebutuhan
- Peralatan dan perlengkapan laboratorium
yang terdaftar harus sudah disediakan
dalam waktu 45 hari terhitung sejak tanggal
Mulai Kerja
- Alat-alat ukur seperti timbangan, proving
ring, pengukur suhu, dan lainnya harus
dikalibrasi oleh instansi yang berwenang

4 . Transportasi dan Penanganannya - Sebelum memulai setiap kegiatan di jalan- - Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada
jalan umum yang akan digunakan untuk Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah
mengangkut bahan penyedia jasa harus yang berlaku maupun ketentuan-ketentuan
menyediakan informasi Peta terinci yang tentang pelestarian sumber daya alam dan
menunjukkan rute jalan dari lokasi semua lingkungan hidup
sumber bahan (quarry) untuk semua - Harus melakukan koordinasi yang diperlukan
kegiatan dalam kegiatan transportasi untuk pekerjaan
- Harus memporoleh izin dari pemerintah yang sedang dilaksanakan atau yang sedang
setempat, batas tekanan gandar sepanjang dilaksanakan dalam kontrak-kontrak lainnya
semua rute yang ditentukan - Harus bertanggung jawan atas setiap
- Harus memporoleh izin dispensasi dari kerusakan jalan maupun jembatan yang
penyelenggara jalan sebagaimana diperlu disebabkan oleh kegiatan pelaksanaan
-kan jika penyedia jasa berencana pekerjaan
membawa muatan yang melampaui batas - Harus mengatur pembuangan bahan di luar

ebook
yang disyaratkan melewati setiap jalan Ruang Milik Jalan dan tumpukan bahan
- Harus melakukan survei yang lengkap tidak boleh menggangu lingkungan sekitar
terhadap semua infrastruktur pada jalur-
jalur pengangkutan di bawah pengawasan
Pengawas Pekerjaan

5 . Pembayaran Sertifikat Bulanan - Harus disiapkan menurut formulir yang - Setiap usulan sertifikat bulanan harus diberi
ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan tanggal menurut tanggal terakhir dari bulan
- Harus dilengkapi dengan dokumen kalender, tetapi jumlah tuntutan penagihan
pendukung yang cukup, pengajuan (claim) harus didasarkan atas nilai yang
tersebut lengkap dan dapat dipertanggung sudah diselesaikan sampai hari kedua puluh
-jawabkan lima pada periode bulan yang bersangkutan
- Usulan sertifikat bulanan yang sudah - Usulan sertifikat bulanan harus merangkum
dilengkapi dengan dokumen pendukung ringkasan nilai semua jenis pekerjaan yang
harus diserahkan kepada Pengawas telah diselesaikan menurut masing-masing
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang Divisi dari Spesifikasi ini terhitung sejak
disyaratkan Tanggal Mulai Kerja, dan juga harus
- Bilamana penyedia jasa gagal menyiapkan menunjukkan persentase pekerjaan yang
data pendukung yang dapat diterima telah diselesaikan dari setiap Divisi sebagai
Pengawas Pekerjaan, atau dengan perkata nilai pekerjaan yang telah diselesaikan
-an lain terlambat menyerahkan, maka dibandingkan terhadap Harga Kontrak dari
tanggal pelaksanaan pembayaran dapat masing-masing Divisi yang bersangkutan
diundurkan - Selembar atau lebih ringkasan yang terpisah
dan menunjukkan status berikut ini harus
dilampirkan dalam Usulan Sertikat Bulanan
Uang muka dan pengembalian uang muka,
Uang yang ditahan (retensi), Perintah
perubahan yang diminta dan usulan
cara pembayaran (jika ada), Pemotongan
(jika ada) dan PPN
- Penyedia jasa harus memelihara semua arsip
pengukuran yang sudah disetujui beserta
data pendukung lainnya dan harus
mengupayakan semua arsip ini tersedia
setiap saat jika diperlukan oleh Pengawas
Pekerjaan untuk memeriksa ulang
perhitungan kuantitas Penyedia Jasa dalam
Usulan Sertifikat Bulanan
- Jika tidak disebutkan lain dalam syarat-syarat
khusus kontrak dan tanpa mengabaikan
ketentuan-ketentuan dari syarat-syarat umum
kontrak dan syarat-syarat khusus kontrak,
Pengawas Pekerjaan memberikan sanksi
berupa pemotongan pembayaran sebesar
1% dari harga kontrak atau maksimum
Rp. 500.000.000,- mana yang lebih kecil

6 . Pembayaran Sementara (Provisional Sums) Tidak termasuk dalam kontrak ini Tidak termasuk dalam kontrak ini

7 . Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas - Harus menyediakan perlengkapan jalan - Rencana Manajemen dan Keselamatan
dan jembatan sementara dan Tenaga Lalu Lintas (RMKL)
Manajemen Keselamatan Lalu Lintas untuk - Penyedia jasa harus menjaga seluruh
mengendalikan dan melindungi para kegiatan pekerjaan sepanjang jalan dalam
pekerja, dan pengguna jalan yang melalui kondisi sedemikian agar lalu lintas dapat
daerah konstruksi termasuk lokasi sumber terbuka dengan selamat dan seluruh
bahan dan rute pengangkutan pekerja, dan pengguna jalan terlindungi
- Harus menyediakan, memasang dan - Penyedia jasa harus menyiapkan dan
memelihara perlengkapan jalan dan mengajukan kepada Pengawas Pekerjaan,
jembatan sementara dan harus menyedia RMKL untuk kegiatannya selama masa
kan petugas bendera dan/atau alat pelaksanaan
pengaman pemakai jalan sementara - Zona pekerjaan Jalan dibagi menjadi 4 zona
sepanjang Zona kerja saat diperlukan berdasarkan fungsinya yaitu Zona peringatan
selama masa pelaksanaan dini, Zona pemandu transisi, Zona Kerja dan
- Pengaturan lalu lintas harus dituangkan Zona terminasi
dalam Rencana Manajemen dan - Semua tenaga kerja paling sedikit berusia
Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) yang 18 tahun, dan tenaga kerja harus mengenakan
disusu oleh Penyedia Jasa berdasarkan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm
tahapan dan metoda pelaksanaan kerja pada setiap saat selama jam kerja di
pekerjaan dalam daerah kerja
- disediakan dan dipasang oleh Penyedia - Penyedia jasa harus menyediakan petugas
Jasa harus dikaji dan disetujui oleh bendera dan/atau perlengkapan jalan
Pengawas Pekerjaan sementara pada setiap titik lokasi konflik
antara lalu lintas umum dengan kendaraan
dan/atau kegiatan proyek
- Penyedia jasa harus menyediakan perlengkapan
jalan sementara sesuai RMKL atau sesuai
perintah Pengawas Pekerjaan bila dianggap
perlu
- Menyediakan jalan alih sementara dan
pengendalian lalu lintas serta pembersihan
penghalang

8 . Kajian Teknis Lapangan (Field Engineering) - Harus menyediakan personil ahli teknik untuk - Penyedia jasa harus mengerahkan personil - Personil bidang tanah/aspal dan
memperlancar pelaksanaan pekerjaan tekniknya untuk melakukan survey lapangan beton semen yang disediakan
sehingga diperoleh mutu dan kinerja serta dan membuat laporan tentang kondisi fisik dan Penyedia Jasa harus melakukan
serta dimensi yang disyaratkan dalam struktur dari perkerasan, drainase selokan, investigasi sumber bahan,
ketentuan gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya, membuat rancangan campuran
- Personil harus disertakan dalam pelaksanaan dan perlengkapan jalan lainnya seperti rambu, percobaan untuk campuran aspal
survey lapangan yang lengkap dan menyiapkan patok kilometer, pagar pengaman panas dan/atau beton semen dan
laporan hasil survey lapangan untuk - Harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan secara rutin melakukan pengujian
menentukan kondisi fisik dan struktur maksud dari gambar dan spesifikasi, dan tidak laboratorium untuk pengendalian
lapangan yang ada boleh mengambil keuntungan atas setiap mutu
- Personil harus disertakan dalam pematokan kesalahan atau kekurangan dalam gambar atau - Personil bidang rehabilitasi
dan survey seluruh kegiatan, Investigasi dan perbedaan antara gambar dan spesifikasi dan jembatan harus melakukan
pengujian bahan tanah, agregat, dan bahan Penyedia Jasa harus menandai dan pengujian bahan yang akan
aspal/bahan pengikat lainnya, dan kajian teknis memperbaiki setiap kesalahan atau kekurangan digunakan oleh Penyedia Jasa
serta penggambaran untuk menyimpan - Penyedia jasa harus melakukan survey akurat sebelum pekerjaan dilaksanakan
Dokumen Rekaman Kegiatan dan memasang "Bench Mark" pada lokasi - Seluruh pengujian laboratorium
tertentu di sepanjang lokasi kegiatan untuk harus dilakukan oleh penyedia
memungkinkan peninjauan ulang (review) jasa di bawah pengawasan
terhadap gambar Pengawas Pekerjaan
- Memasangan titik patok pelaksanaan yang
menunjukkan garis dan ketinggian untuk
pekerjaan perbaikan tepi perkerasan, lebar
bahu, dan drainase saluran samping sesuai
dengan penampang melintang standar yang
diberikan dalam Gambar

ebook
- Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli
dalam bidang konstruksi yang berpengalaman,
tenaga ahli dalam bidang tanah/aspal dan beton
semen (jika diperlukan)

9 . Standar Rujukan Penggunaan standar yang tercantum


dalam spesifikasi ini mencakup :
- SNI = Standar Nasional Indonesia
- AASHTO = American Association
of State Highway and Transportation
Officials
- ACI = American Concrete Institute
- AISC = American Institute of Steel
Construction
- ANSI = American National Standard
Institute
- ASTM = American Society for Testing
an Materials
- AWS = American Welding Society Inc.
- BS = British Standard
- CRSI = Concrete Reinforcing Steel
Institute
- DIN = Deutsches Institute fur Normung
- EN = European Standards
- ICBO = The Internatinal Conference
of Building Official
- ICRI = International Concrete Repair
Institute
- ISSA = International Slurry Surfacing
Association
- ISO = International Organization
for Standardization
- JIS = Japanase Industrial Standards
- NACE = National Association of
Corrosion Engineers
- NEC = National Electrical Code
- NES = Naval Engineering Standards
- SPPC = The Society for Protective
Coatings

10 . Bahan dan Penyimpanan - Harus memenuhi spesifikasi dan standar yang - Penyedia Jasa harus menentukan sendiri jumlah
berlaku serta jenis peralatan dan tenaga kerja yang
- Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu dibutuhkan untuk menghasilkan bahan yang
yang disyaratkan dalam Gambar dan Seksi lain memenuhi spesifikasi
dari Spesifikasi ini - Pemesanan bahan tidak boleh dilakukan
- Semua produk pabrikan harus baru sebelum mendapat persetujuan tertulis dari
Pengawas Pekerjaan sesuai dengan maksud
penggunaannya
- Jika mutu bahan tidak sesuai dengan mutu
bahan yang sebelumnya telah diperiksa dan
diuji, maka bahan tersebut harus ditolak dan
harus disingkirkan di lapangan dalam waktu
48 jam
- Bahan harus disimpan sedemikian rupa
sehingga mutunya terjamin dan terpelihara
serta siap dipergunakan untuk Pekerjaan
- Tempat penyimpanan di lapangan harus bebas
dari tanaman dan sampah, bebas dari genangan
air dan permukaannya harus lebih tinggi

11 . Jadwal Pelaksanaan - Analisis Jaringan (Network Analysis) - Harus menyiapakan jadwal pelaksanaan dalam
- Jadwal kemajuan keuangan paling lambat 7 hari setelah Tanggal Mulai Kerja
- Jadwal produksi untuk instalasi pencampur - Setiap akhir bulan, Penyedia Jasa harus
aspal (AMP), Instalasi pencampur beton (CBP) melengkapi Jadwal Pelaksanaan untuk
dan peralatan pendukung menggambarkan secara akurat kemajuan
- Jadwal penyedian bahan pekerjaan aktual sampai tanggal 25 bulan tsb
- Jadwal pelaksanaan jembatan - Setiap interval mingguan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan pada setiap hari Senin pagi,
jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan
lokasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan
selama minggu tersebut

12 . Prosedur Perintah Perubahan - Pengguna Jasa memprakarsai Perintah


Perubahan dengan memberitahu secara
tertulis kepada Penyedia Jasa
- Penyedia Jasa dapat mengajukan permohonan
Perubahan dengan memberitahu secara
tertulis kepada Pengguna Jasa
- Pengguna Jasa menyiapkan Perintah Perubahan
dan memberi nomor urut Perintah Perubahan
- Perintah Perubahan akan menguraikan
perubahan dalam pekerjaan, baik penambahan
maupun penghapusan, dengan lampiran
Dokumen Kontrak yang direvisi seperlunya
untuk menentukan detail perubahan
- Perintah Perubahan akan menetapkan dasar
pembayaran dan setiap penyesuaian waktu
yang dibutuhkan sebagai akibat adanya
perubahan tersebut
- Pengguna Jasa menandatangani dan memberi
tanggal Perintah Perubahan tersebut sebagai
perintah supaya Penyedia Jasa sepakat dan
dapat memulai melaksanakan perubahan

13 . Pemeliharaan Jalan yang Berdekatan dan - Jalan umum dan jembatan yang berdekatan
Bangunan Pelengkapnya dengan lokasi kegiatan Pekerjaan dan
digunakan oleh Penyedia Jasa selama kegiatan
dalam pelaksanaan Pekerjaan, harus dipelihara
secara keseluruhan oleh Penyedia Jasa dengan
biaya sendiri selama waktu yang diperlukan
untuk pekerjaan tersebut
- Seluruh pekerjaan jalan sementara dan
kelengkapan pengendali lalu lintas yang
disediakan oleh Penyedia Jasa di atas jalan
samping atau jalan lokal beserta bangunan
pelengkapnya ke lokasi pekerjaan setiap saat
selama Masa Pelaksanaan harus dipelihara
dalam kondisi aman dan dapat berfungsi

ebook
15 . Dokumen Rekaman Pekerjaan - Dokumen Kerja, Penyedia Jasa dapat
memperoleh 1 set lengkap semua dokumen
dalam bentuk tercetak dan elektronik yang
berhubungan dengan Kontrak tanpa biaya,
mencakup : Syarat-syarat kongtrak, Spesifikasi
Gambar dan Addendum (Bila ada)
- Dokumen kerja harus disimpan dan diarsipkan
dalam rak-rak di kantor lapangan, dan
Penyedia Jasa harus menjaga dokumen kerja
tersebut terlindungi dari kehilangan atau
kerusakan sampai pemindahan data akhir
ke dalam Dokumentasi Pekerjaan Akhir telah
selesai dilaksanakan
- Tujuan Dokumen Pekerjaan Akhir adalah
menyiapkan informasi nyata menyangkut
semua aspek pekerjaan, untuk memungkinkan
modifikasi rancangan di kemudian hari dapat
dilaksanakan tanpa pengukuran ulang yang
lama dan mahal, tanpa investigasi dan
pemeriksaan ulang

15 . Pekerjaan Pembersihan - Penyedia jasa harus melakukan pembersihan


secara teratur untuk menjamin bahwa tempat
kerja, struktur, kantor sementara, tempat
hunian dipelihara bebas dari akumulasi sisa
bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya
yang diakibatkan kegiatan di tempat kerja dan
memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi
dan bersih setiap saat
- harus menjamin bahwa sistem drainase
terpelihara, dan bebas dari kotoran dan bahan
yang lepas, dan berada dalam kondisi siap pakai
- Harus menjamin bahwa rumput yang tumbuh
pada Ruang Milik Jalan dipangkas dan
dipelihara sedemikian rupa sehingga ketinggian
nya maksimum 10 cm
- Harus melakukan pengendalian agar lingkungan
tidak tercemar oleh debu
- Harus menjamin bahwa rambu jalan dan sejenis
nya dibersihkan secara teratur agar terbebas
dari kotoran dan bahan lainnya
- Harus menyediakan drum di lapangan untuk
menampung sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah sebelum dibuang
- Harus membuang sisa bahan bangunan,
kotoran dan sampat di tempat yang telah
ditentukan
- Tidak diperkenankan mengubur sampah atau
sisa bahan bangunan di lokasi kegiatan
- Tidak diperkenankan membuang bahan beracun
dan berbahaya (B3), seperti cairan kimia, minyak
atau thinner cat kedalam saluran yang ada
- Tidak diperkenankan membuang sisa bahan
bangunan ke dalam sungai atau saluran air
- Pada saat akhir pelaksanaan Pekerjaan, tempat
kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan
layak

16 . Pengamanan Lingkungan Hidup - Sebelum pelaksanaan kontrak dimulai, jika - Penyedia Jasa harus membuat/menyiapkan
rencana kegiatan tidak termasuk dalam Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan
kategori wajib dilengkapi dengan dokumen Lingkungan (RKPPL) berdasarkan Dokumen
Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Lingkungan, Surat Keputusan Kelayakan
Hidup) maka Wakil Pengguna Jasa Lingkungan Hidup (SKKLH) dan/atau Izin
menyampaikan secara tertulis kepada Lingkungan yang telah tersedia pada saat
Penyedia Jasa untuk berkewajiban melakukan Rapat Persiapan Pelaksanaan (Pre
pengelolaan lingkungan hidup sesuai Construction Meeting, PCM) untuk dilakukan
ketentuan Spesifikasi ini dan berkewajiban pembahasan bersama Wakil Pengguna Jasa
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dan Pengawas Pekerjaan
dalam peraturan/perundangan lingkungan - Penyedia Jasa juga diwajibkan untuk
hidup bidang jalan, peraturan daerah setempat menyiapkan sendiri semua persyaratan izin
dan peraturan perundangan terkait lainnya Lingkungan yang berkaitan dengan aktivitas
serta berdasarkan persetujuan instansi mereka di semua lokasi kegiatan seperti Quarry
lingkungan hidup terkait. AMP, CBP, Base camp, sesuai persyaratan, dan
- Sebelum pelaksanaan kontrak dimulai, jika melampirkan salinan izin lingkungan tersebut
jika rencana kegiatan termasuk dalam saat Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM) dan
kategori wajib Amdal atau UKL-UPL, maka Laporan Pelaksanaan RKPPL.
Wakil Pengguna Jasa wajib menyampaikan - Pemotongan pohon dilakukan jika diperlukan
pernyataan tertulis kepada Penyedia Jasa untuk pelebaran jalan dan harus mendapat
untuk mematuhi dan mengimplementasikan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Setiap
rencana pengelolaan dan pemantauan pohon yang ditebang harus diganti dengan dua
lingkungan yang tercantum dalam Dokumen pohon yang sudah hampir jadi dengan jenis
Lingkungan, Surat Keputusan Kelayakan yang sama atau sejenis.
Lingkungan Hidup (SKKLH) dan/atau Izin - Untuk mencegah terj adinya penurunan
Lingkungan yang tersedia tersebut. kualitas lingkungan yang mengakibatkan
kelongsoran dan erosi tanah selama penggalian
untuk bahan timbunan, tepi dari galian untuk
bahan timbunan tersebut tidak boleh lebih
dekat 2 meter dari tumit timbunan atau 10
meter dari puncak setiap galian.

17 . Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang Ada Tidak termasuk dalam kontrak ini Tidak termasuk dalam kontrak ini

18 . Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Untuk Mengakomodasi secara keseluruhan - Komponen penerapan SMKK paling sedikit
(Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Pengukuran dan pembayaran seluruh terdiri atas Resiko Keselamatan Konstruksi,
Jenderal Bina Marga No. 12/SE/Db/2022 dan komponen penerapan SMKK, telah diterbitkan Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) dan Biaya
Spesifikasi Khusus SKh-1.1.22 tentang Spesifikasi khusus SKh-1.1.22 tentang Sistem Penerapan SMKK
Sistem Manajemen Keselamatan manajemen keselamatan konstruksi untuk - Penyiapan Dokumen SMKK
Konstruksi/SMKK) pekerjaan bidang jalan dan jembatan sehingga - Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan
sesuai dengan yang diatur dalam Permen PUPR - Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri
No. 1 Tahun 2022 - Asuransi dan Perizinan
- Ketentuan pengukuran dan pembayaran yang - Personel Keselamatan Konstruksi
dilaksanakan menurut seksi 1.8 Manajemen - Fasilitas Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
dan keselamatan lalu lintas, seksi 1.17 - Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang
Pengamanan lingkungan hidup, seksi 1.19 diperlukan atau manajemen lalu lintas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, seksi 1.21 - Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan
Manajemen Mutu dalam spesifikasi umum Konstruksi

ebook
menjadi tidak berlaku - Kegiatan Peralatan terkait dengan pengendali
Resiko Keselamatan Konstruksi termasuk
Biaya Pengujian/Pemeriksaan Lingkungan

19 . Pengujian Tanah - Pekerjaan ini terdiri dari pengujian - Harus melakukan beberapa pengujian bor pada
pengeboran untuk penyelidikan tanah setiap sisi jembatan untuk memberikan profil
di lapangan untuk setiap pondasi struktur lapisan tanah yang benar-benar tepat
yang akan dibutuhkan - Dilakukan sampai mencapai lapisan tanah keras
dan sampai kedalaman yang cukup untuk
membuktikan kesinambungannya. Umumnya
kedalaman 5 meter. Jika lapisan tanah keras
tidak dapat dicapai sampai kedalaman 50 meter,
pengujia bor dapat dihentikan
- SPT dan DS harus diambil dengan interval
2 meter atau pada setiap perubahan strata
tanah mana yang lebih kecil

20 . Manajemen Mutu - Pengendalian Mutu (Quality Control, QC):


Proses memeriksa mutu hasil produk atau
jasa pelayanan tertentu dari Penyedia Jasa
untuk menentukan apakah hasil tersebut
memenuhi standar mutu terkait yang
dipersyaratkan di dalam spesifikasi teknis
-> tanggung jawab Penyedia Jasa
- Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA):
Proses mengevaluasi prosedur standar dan
instruksi kerja seluruh produk atau jasa
pelayanan oleh Pengawas Pekerjaan untuk
dapat menjamin bahwa mutu hasil pekerjaan
dapat diterima atau ditolak sebagai dasar
persetujuan pembayaran pekerjaan yang
memenuhi syarat kontrak.
-> tanggung jawab Pengawas pekerjaan.

ebook
Ringkasan Spesifikasi Umum 2018
Kegiatan Penanganan Jalan dan Jembatan (DIVISI 2-Drainase)
No Jenis Pekerjaan Persyaratan Spesifikasi Persyaratan Pelaksanaan Pengendalian Mutu
1. Elevasi galian dasar selokan tidak boleh 1. Penggalian, penimbunan, dan 1. Bahan timbunan yang digunakan harus sesuai
berbeda lebih dari 3cm dari yang ditentukan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana dengan jaminan mutu yang ditentukan dalam
oleh setiap titik. yang diperlukan agar sesuai dengan kelandaian Seksi 3.2
yang ada digambar dan memenuhi profil jenis
2. Allignment horizontal selokan dan profil selokan 2. Saluran air yang dilapisi pasangan batu dengan
penampang melingtang yang telah selesai mortar harus memenuhi jaminan mutu yang ditentukan
Seksi 2.1 Pek.Selokan dan Saluran Air
tidak boleh bergeser melebihi 5cm 2. Pelapisan Selokan pasangan batu dengan dalam Seksi 3.2.
mortar harus sesuai dengan persyaratan pada
Seksi 2.2

3. Semua bahan hasil galian harus di buang dan


diratakan untuk mencegah dampak lingkungan
1. Sisi muka dari permukaan pasangan batu tidak 1. Fondasi atau galian parit untuk tumit harus 1. Pemeriksaan atau pengujian material
boleh melebihi 1cm dari profil permukaan sesuai dengan Seksi 3.1
rata-rata pasangan batu. 2. Job Mix Formula
2. Tebal landasan adukan semen ≥3 cm
2. Pelapisan saluran dan selokan air, profil 3. Kondisi peralatan campuran.
permukaan saluran dan selokan tidak boleh lebih 3. Pekerjaan dimulai dari dasar lereng menuju ke
3cm dari profil permukaan lantai, dan tidak boleh atas, dan permukaan harus segera diselesaikan 4. Proporsi Campuran
5cm dari profil penampang melintang yang telah setelah innitial setting.
disetujui. 5. Mutu dan ukuran batu. Harus tertahan ayakan
4. Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan no.10 kecuali ditentukan oleh gambar atau spesifikasi
Seksi 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar
3. Tebal minimum setiap pasangan batu dengan harus dipangkas dan dirapikan untuk memperoleh
mortar harus 20cm bidang yang datar dan rapat dengan pasangan 6. Mortar haruslah adukan semen yang memenuhi
batu dengan mortar. ketentuan Seksi 7.8
4. Profil akhir untuk struktur yang tidak memikul
beban seperti lubang penampung dan lantai golak 5. Tumit atau struktur lain yang ada dalam galian
tidak boleh bergeser lebih dari 3cm parit, dapat dilaksanakan dengan mengisi galian
dengan adukan setebal 60% dari ukuran maks batu
5. Untuk Bahan/Material. Sumber bahan yang yang digunakan.
utuh, tidak terbelah, awet, padat, dan tahan terhadap
udara dan air
1. Gorong-gorong atau pipa beton bertulang harus 1. Penggalian, persiapan parit, pondasi (Seksi 3.1)
beton pracetak dengan mutu fc' 30MPa
2. Pemasangan Bahan Landasarn (Seksi 2.4)
2. Gorong-gorong pipa logam bergelombang
(corrugated) harus terbuat dari baja yang digalvanisir 3. Peletakan Pipa Beton harus hati-hati, ujung dengan
alur harus diletak di hulu, dan dimasukkan sepenuhnya
3. Bahan yang digunakan adalah: Beton,Baja Tulangan, ke dalam ujung alur sambungan sesuai kelandaiannya.
pasangan batu, pipa beton bertulang, timbunan, dll
4. Setengah bagian alur bagian hilirdiberi adukan yang
tebal, sampai sisi dalam sambungan penuh dan rata.

5. Setelah pipa beton terpasang, sambungan di berikan


Seksi 2.3 Gorong-gorong dan Selokan Beton U
adukan untuk membentuk selimut adukan disekeliling
sambungan.

6. Penimbunan kembali dilakukan sampai 30cm d atas


puncak pipa, dengan bahan terdiri dari tanah atau
kerikil bebas dari gumpalan lempung, dan tidak
mengandung batu yang tertahan di ayakan 25mm

7. Alat berat tidak boleh beroperasi dengan jarak 1,5m


dari pipa sampai semua pipaterbungkus dengan
ketinggian 60cm dari permukaan pipa, perlengkapan
ringan harus dengan ketebalan 30cm dari pipa
1. Profil Akhir timbunan berbutir untuk drainase porous 1. Pemasangan bahan porous untuk penimbunan harus 1. Uji Kepadatan tanah
tidak boleh lebih dari 2cm secara sistematis, dengan periode minimum selama 14hari
setelah pemasangan adukan pada sambungan pipa. 2. Uji Gradasi Basah
2. Elevasi bahan landasan pipa dan saluran yang dilapisi
beton tidak boleh lebih dari 1cm 2. Bahan Porous untuk penimbunan kembali harus 3.Uji Batas cair
Seksi 2.4 Drainase Porous dipadatkan lapis demi lapis, dengan ketebalan tiap
3. Celah maksimum antara lidah dan alurr sambungan lapisan tidak lebih 15cm sampai mncapai kepadatan 4. Uji Batas Plastis
pipa berlubang banyak (perforated pipes) harus 5mm 95% dari kepadatan kering maksimum.

4. Kemiringan lereng drainase yang menggunakan pipa 3.Tebal landasan untuk pipa tidak boleh kurang dari 10%
berlubang banyak harus 1:1000 dari diameter pipa, dan tidak boleh kurang dari 5cm.

,
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM 2018 REV.2
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN
DEVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

SEKSI 3.1 GALIAN

1 PEKERJAAN PENGGALIAN
i) Galian Tanah Biasa - Dapat secara manual, atau dengan peralatan - Elevasi akhir, garis, dan formasi galian beraspal
- Tanah biasa (dari berbagai jenis Tanah) Buldozer,excavator dan Greader. dan/atau beton.
- Galian tanah lunak dengan CBR < 2,5% - Beda tinggi tidak diizinkan, jika:
- Dipadatkan sampai CBRLapangan > 2,5%
- Galian tanah dasar dengan CBR 2,5% < x < 6% > 2 cm atau lebih < 3 cm pada tiap titik, dan
- Tanah ekspansif adalah tanah yang memiliki Pengembangan - Distabilisasi atau dibuang semua atau ditreament
potensial > 5%. sesuai dengan Tabel 3.1.2.1 dibawah ini. 1 cm pada setiap titik 'u/ galian existing.

- Potongan permukaan lereng tidak boleh berbeda


dari garis profil.
Syarat:
> 10 cm U/ tanah, dan
> 20 cm U/ batu.
- Permukaan galian harus rata dan cukup kemiringan
U/ pengaliran air.

- Field Density Test (kepadatan) bilamana sebagai


Sub Grade.

ii) Galian Batu Lunak - Tidak bisa dengan excavator bucket biasa, namun Menggunakan excavator yang dilengkapi kuku baja
tidak memerlukan pemboran (drilling) atau peledakan khusus (steel tines). - Penyedia jasa menyerahkan:

- Galian ini memiliki kuat tekan uniaksial: 1. Gambar detail penampang melintang,
0,6 - 12,5 MPa (6 - 125 kg/cm2), sesuai dengan SNI 2825:2008. 2. Memasang patok batas, dan penggalian.
3. Metode kerja, dan
4. Gambar detail struktur sementara seperti : shoring,
bracing, cofferdam, cutoff wall.

iii) Galian Batu - Galian ini mencakup galian bongkahan batu dengan kuat tekan - Dapat dilakukan dengan pemboran (drilling), dan - Penyedia jasa memberitahu galian tanah dasar,
uniaksial > 12,5 MPa (> 125 kg/cm2), sesuai SNI 2825:2008. peledakan (dinamit) formasi atau fondasi yang selesai dikerjakan.
- Volume 1 m3 atau > 1 m3 - Kedalaman galian, sifat, dan kekerasan bahan
fondasi harus disetujui pengawas pekerjaan.

- Tidak bisa dibongkar dengan (Ripper) tunggal yang ditarik - Menggunakan pelindung anyaman (heavy mesh - Catatan lokasi, kondisi, dan kuantitas pekerasan
Traktor berat 15 ton dan tenaga 180 PK ( tenaga kuda ). blasting) U/ pekerja selama proses penggalian. beraspal yang akan dikupas atau digali kepada
pengawas.

iv) Galian Struktur - Galian pada segala jenis tanah, kecuali galian biasa, batu, atau - Umumnya dilakukan dengan manual atau dengan - Galian > 5 m harus dibuat bertangga dengan lebar
galian pekerasan beton. alat bantu. teras 1 m u/ menjaga stabilitas lereng.
- Terbatas u/ galian lantai beton fondasi jembatan, tembok penahan - Jarak alat berat > 1,5 m dari tepi galian struktur.
tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya.

v) Galian Perkerasan Beraspal - Galian pada perkerasan existing & pembuangannya dalam detail - Dapat secara manual, atau dengan peralatan - Coffferdam harus dirancang U/ menjamin
gambar kerja. Buldozer,excavator dan Greader. keruntuhan akibat banjir.
- U/ pengupasan perkerasan tanpa pemanasan biasa - Bahan peledak harus disimpan, ditangani, dan
menggunakan Cold Milling Machine . digunakan secara hati-hati dengan ketat.

- U/ galian dengan atau tanpa cold milling maka - Jika tanpa cold milling, tepi lokasi harus dipotong
penggalian material atas atau di bawah harus dengan jack hammer agar bongkaran tak berlebihan.
seminimum mungkin.
- Semua galian harus diberi rambu peringatan dan
pengahalang (barikade) yang aman.

vi) Galian Perkerasan Berbutir Galian perkerasan berbutir existing dengan atau tanpa tulangan, dan - Dapat secara manual, atau dengan peralatan
pembuangan bahan tak terpakai harus sesuai gambar kerja. Buldozer,excavator dan Greader. - Jarak tepi galian sumber bahan harus:

> 2 m dari kaki setiap timbunan atau 10 m


dari puncak setiap galian.

vii) Galian Perkerasan Beton - Galian pada perkerasan beton existing dan pembuangan beton - Dapat secara manual, atau dengan peralatan - Sesuai gambar kerja dan spesifikasi.
tidak terpakai mengacu pada detail gambar kerja. Buldozer,excavator dan Greader.

SEKSI 3.2 TIMBUNAN

1 PEKERJAAN TIMBUNAN
i) Timbunan Biasa - Tidak memiliki plastisitas tinggi atau - Systim pemadatan dilakukan - Elevasi Desain Sub Grade
tidak termasuk dalam klasifikasi tanah dan tebal lapisan 30 cm maks - Job Mix Formula Material
A-7-6 SNI-03-6797-2002 - Pengujian Material / 1000 m3
- Nilai CBR ≥ 6 % (> tnh dasar) - Alat pemadat, Roller * Analisa ayakan = 1 X
- Nilai PI / %Clay maks 1,25 Seafood Roller , Tandem roller * Indeks Plastis = 1 X
* Pemadatan = 1X
- Pembentukan formasi badan * CBR = 1X
Jalan ( Sub Grade ) dgn Greader - Field Density Test( Sand Cone )
interval jarak 100 m panjang

ii Timbunan Pilihan - Systim pemadatan dilakukan dengan cara lapis - Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan:
- Niliai CBR ≥ 10 % demi lapis dan tebal lapisan 30 cm maks.
1. Tidak > 2 cm. atau < 3 cm dari yang ditetukan atau
disetujui.
- Indeks Platisitas maks = 6 % Maksimum
- Alat pemadat, Roller , Seafood Roller , Tandem roller. - Permukaan akhir timbunan harus rata dengan
kelandaian yang cukup agar bebas genangan.
- Kepadatan (Field Density ) :
- Pembentukan formasi badan Jalan ( Sub Grade ) - Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh > 10
* 100 % u / tebal lapisan s/d 30 cm dengan Greader. cm dari garis profil yang ditentukan.

* 95 % u / tebal Lapisan berikutnya > 30 cm, menurut SNI - Timbunan selain lapis penopang di atas tanah lunak
1742:2008. tidak boleh dihampar dalam lapisan tebal
padat > 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal
padat < 10 cm.

iii) Timbunan Pilihan Berbutir di atas Tanah Rawa - Diatas tanah lunak dgn CBR < 2% - Systim pemadatan dilakukan dengan cara lapis - Jumlah pengujian awal mutu bahan paling sedikit 3
demi lapis dan tebal lapisan 30 cm maks contoh yang mewakili bahan yang diusulkan.

- Indeks Platisitas = 6 % Maksimum


- Alat pemadat, Roller, Seafood Roller , Tandem - U/ bahan yang 10% tertahan di ayakan 19mm,
roller kepadatan kering harus dikoreksi terhadap bahan
- Kepadatan (Field Density ) : yang berukuran lebih (oversize).
* 100 % U / tebal lapisan < 30 cm
* 95 % u / tebal Lapisan berikutnya > 30 cm, menurut SNI - Pembentukan formasi badan Jalan ( Sub Grade ) - U/ setiap 1000 m3 bahan timbunan, wajib dilakukan
1742:2008. dengan Greader uji ke ekspansifan tanah sesuai SNI 03-6795-2002.

iv) Penimbunan Kembali Berbutir (Granular Backfill) - Penimbunan kembali berbutir < 15 cm, dan didapatkan sampai - Pemadatan U/ timbunan batu menggunakan penggilas - Lapisan tanah > 30 cm di bawah elevasi tanah
kepadatan 95% dari kepadatan kering maksimum, menurut SNI berkisi (grid) atau pemadat bervibrasi atau berat lainya dasar harus dipadatkan 95% dari kepadatan kering
1743:2008. yang serupa. maksimum sesuai SNI 1742:2008.
- U/ timbunan batu, tidak boleh digunakan pada 15 cm lapisan - Pengujian kepadatan harus dilakukan sesuai SNI
teratas timbunan, dan batu berdimensi > 10 cm tidak diperkenankan 2828:2011 dan/atau Leight Weight Deflectometer
U/ disertakan dalam lapisan teratas ini. (LWD), sesuai Pd 03-2016-B

- Kepadatan (Field Density ) :


* 100 % U / tebal lapisan < 30 cm
* 95 % u / tebal Lapisan berikutnya > 30 cm, menurut SNI
1742:2008.

SEKSI 3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN

1 PENYIAPAN BADAN JALAN


i) Penyiapan, Penggaruan, dan Pemadatan Permukaan Tanah Termasuk pekerjaan tanah dasar U/ lapis fondasi bawah (sub-base) - Pekerjaan tanah dasar harus diperiksa, diuji, dan - Elevasi akhir setelah pemadatan < 2 cm atau lebih
Dasar/Permukaan Jalan Kerikil Existing perkerasan di daerah galian. diterima oleh Pengawas Pekerjaan sebelum lapisan di rendah < 3 cm dari yang disyaratkan.
atasnya dikerjakan.
- Pekerjaan galian U/ tanah dasar harus dilaksanakan sesuai dengan - U/ jalan kerikil, pekerjaan menggunakan motor grader - Toleransi kemiringan melintang akhir ±0,5%
Pasal 3.1.2.1

- Seluruh timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai dengan - Pekerjaan tanah dasar harus diperiksa, diuji, dan - Ketentuan U/ pemadatan dan penjaminan mutu U/
Pasal 3.2.3 diterima oleh Pengawas Pekerjaan sebelum lapisan di tanah dasar diberikan dalam Pasal 3.2.4
atasnya dikerjakan.

- Tanah dasar harus didapatkan sesuai dengan ketentuan yang - U/ jalan kerikil, pekerjaan menggunakan motor grader
releval Pasal 3.2.3.3

- Tanah dasar harus memiliki daya dukung minimum, atau nilai CBR - Pekerjaan tanah dasar harus diperiksa, diuji, dan
> 6% diterima oleh Pengawas Pekerjaan sebelum lapisan di
atasnya dikerjakan.
- U/ jalan kerikil, pekerjaan menggunakan motor grader

SEKSI 3.4 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN, DAN PENEBANGAN POHON

1 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN,DAN PENEBANGAN POHON

i) Pembersihan dan Pengupasan - Pohon dia. 15 cm, tumbang, halangan, semak-semak, dan - Tanah humus, akar harus dibuang sampai kedalaman - Gambar teknis melintang atau gambar teknis
tumbuhan lainnya yang diukur 1 m dari muka tanah. min 30 cm di bawah permukaan tanah asli atau sebelum memulai pekerjaan.

- 30 cm di bawah alas dari lapis permukaan paling


bawah.
- Di daerah galian, tanggul, dan akar harus dibuang sampai - SMK3 sebelum melaksanakan pembersihan,
kedalaman > 50 cm di bawah permukaan akhir dari tanah dasar. pengupasan, dan pemotongan pohon.

ii) Pembuangan Tanah Humus - Tanah humus harus dipisahkan atau dibuang karena mendorong - Pembuangan tanah humus min. kedalaman 30 cm
atau mendukung tumbuhnya tanaman. diukur secara vertikal.

iii) Pemotongan Pohon - Pohon harus dipotong dari atas ke bawah, u/ mencegah kerusakan - Semua pohon, tanggul, akar, dan sampah lainnya
struktur, bangunan (property), gangguan lalu lintas harus dibuang ke Ruang Milik Jalan (Rumija) atau di
lokasi yang ditunjuk oleh Pengawas Pekerjaan.

SEKSI 3.5 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN, DAN PENEBANGAN POHON

1 PEKERJAAN GEOTEKSTIL

i) Geotekstil Filter Drainase Bawah Permukaan Persyaratan Fisik Geotekstil: Pelaksanaan: Sertifikasi:
- Serat (fiber) dan tali (thread)u/ geotekstil terdiri dari polimer sintetik - Geotekstil tidak boleh terekspos unsur-unsur atmosfir - Penyedia jasa menyerahkan sertifikat pabrik
rantai panjang, sekurangnya 95% berat poliolefin atau poliester. > 14 hari u/ mengurangi potensi kerusakan. kepada Pengawas Pekerjaan dengan informasi yang
lengkap.
- Geotekstil u/ drainase bawah permukaan, pemisah (separator) dan - Penyedia jasa harus menyediakan 2 m sambungan - Pihak pabrik bertanggung jawab dalam
stabilisasi harus sesuai persyaratan fisik pada Tabel 3.5.2.1 keliman u/ diuji. pengendalian mutu, sesuai ISO 9001.

- Seluruh nilai, kecuali (Apparent Opening Size, AOS) harus - Sambungan kelim lapangan, digunakan alat dan - Pihak pabrik harus menyatakan bahwa geotekstil
menunjukkan nilai (min average roll value, MARV), dan harus > dari prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam yang diberikan memenuhi syarat nilai MARV.
minimum nilai dalam spesifikasi ini. pelaksanaan penyambungan.

- Tali (thread) harus terbuat dari polipropilena atau poliester dengan - Saat penggalian, harus dicegah rongga besar pada - Penamaan atau penandaan yang salah pada suatu
kukatan tinggi. sisi dan dasar saluran, serta harus rata dan bebas dari bahan harus ditolak.
kotoran atau sisa galian.
Pengambilan Contoh Pengujian dan Penerimaan:
Persyaratan Fisik Geotekstil:

- Tabel 3.5.2.1 memberikan sifat-sifat kekuatan U/ tiga kelas - U/ sambungan keliman ASlapangan, penyedia jasa - Sampel uji harus sesuai ASTM D4354-12, Bab
geotekstil, dan harus sesuai dengan nilai yang tercantum. geotekstil menyediakan sekurangnya 2 m panjang "Procedure for Sampling for Purchaser's
sambungan keliman U/ diuji. Specification Conformance Testing" atau SNI 08-
4419-1997.
- Seluruh nilai pada Tabel 3.5.2.1 menunjukkan nilai Gulungan rata- - Geotekstil u/ drainase digelarkan secara lepas tanpa - Penerimaan produk harus sesuai ASTM D4759-
rata Minimum (MARV). kerutan atau lipatan, dan tanpa rongga antara geotekstil 11(2018).
dan permukaan tanah.

- Kuat sambungan keliman ditentukan berdasarkan SNI 4417:2017, - Lembaran geotekstil harus ditumpang tindihkan
harus ≥ 90% kuat grab (grab strength) yang disyaratkan. (overlapped) min. 300 mm. Pengiriman dan Penyimpanan:

- Lembar bagian hulu berada di atas lembar bagian hilir. - Penanaman, pengiriman,dan penyimpanan
geotekstil harus mengikuti ASTM D4873/D4873M-17

- Lebar saluran > 300 mm, setelah agregat drainase - Temperatur tidak boleh melebihi 71oC yang dapat
dihamparkan. merusak sifat fisik geotekstil.

- Geotekstil dilipat di bagian atas urugan agregat, hingga - Geotekstil disimpan dan dipelihara dengan cara
menghasilkan tumpang tindih min. 300 mm. digulung u/ melindungi dari kerusakan selama
periode pengiriman dan penyimpanan.
- U/ saluran 100 mm < x < 300 mm, lebar tumpang tindih
harus = lebar saluran.

- Jika saluran < 100 mm, maka tumpang tindih


geotekstil haris dijahit atau diikat.

- Geotekstil U/ drainase bawah permukaan harus sesuai Tabel - Luas tambalan harus > 300 mm dari tepi luar area
3.5.2.2. yang rusak atau sebesar persyaratan sambungan
tumpang tindih.
- Nilai-nilai pada Tabel 3.5.2.2 merupakan nilai-nilai baku (default) - Geotekstil harus ditutup dengan agregat setebal 300
yang memberikan daya tahan geotekstil pada berbagai kondisi. mm, sebelum dilakukan pemadatan.

- Geotekstil u/ mencegah pencampuran tanah dasar dengan agregat - Agregat drainase dipadatkan hingga min. 95%
penutupnya (lapis fondasi bawah, lapis fondasi, timbunan pilihan dan kepadatan standar, kecuali saluran penyangga
sebagainya. struktural.
- Penanganan rembesan (seepage) dengan geotekstil bukan - Jika gotekstil lebih tinggi diperlukan, gunakan
merupakan fungsi yang utama. geotekstil Kelas I pada Tabel 3.5.2.1.

ii) Geotekstil Separator - Geotekstil u/ pemisah (separator) struktur perkerasan di atas tanah -Geotekstil harus diratakan, dibersihkan, dipangkas,
dengan nilai: CBR ≥ 3% atau kuat geser > 90kPa. digali,dan ditimbun sampai elevasi rencana.
Kondisi separator sesuai dengan kondisi tanah dasar yang tak jenuh. - Mengupas tanah penutup permukaan dan memangkas
rerumputan.
- Tabel 3.5.2.3 menunjukkan nilai gulungan rata-rata minimum pada - Geotekstil harus digelar secara lepas tanpa lipatan
arah utama terlemah. pada tanah dasar searah dengan lalu lintas.
- Nilai ukuran pori Geotekstil menunjukkan nilai gulungan rata-rata - Tumpang tindih harus dibuat pada arah yang sesuai
maksimum. dengan Gambar.
- Nilai-nilai baku (default) yang memberikan daya bertahan geotekstil - Tabel 3.5.3.1 menunjukkan ketentuan tumpang tindih
pada berbagai kondisi. berdasarkan nilai CBR tanah dasar.
iii) Geotekstil Stabilisator - Spesifikasi ini u/ Geotekstil kondisi basah atau jenuh air sebagai - Geotekstil dapat dilipat atau dipotong U/
pemisah dan juga penyaring (filter). menyesuaikan dengan bentuk lengkungan jalan.

- Geotekstil stabilisasi u/ struktur perkerasan di atas tanah dengan - Lipatan / tumpang tindih harus searah lalu lintas alat
nilai: berat, dan ditahan dengan jepit, staples, atau gundukan
tanah ataupun batu.
- CBR (1 < CBR <3) atau kuat geser antara 30-90 kPa.
- Spesifikasi ini tidak cocok u/ perkuatan timbunan, karena kondisi
tegangan mengakibatkan keruntuhan menyeluruh pada tanah dasar.

- Syarat geotekstil stabilisasi, lihat Tabel 3.5.2.3 dan juga Tabel


3.5.2.5
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 4 PEKERJAAN PREVENTIF


4.1 PENGABUTAN ASPAL EMULSI (FOG SEAL) 1. Aspal Emulsi Kationik - Batas permukaan yang disemprot - Peralatan pengabutan diperiksa dalam
harus diukur dan ditandai kondisi baik. Batang semprot diatur
ketinggian antara nosel dan permukaan
- Lokasi awal dan akhir dilindungi perkerasan, serta ditetapkan sudut yang
bahan cukup kedap. Penyemprotan tepat.
dimulai dan dihentikan diatas bahan
pelindung tersebut - Aspal emulsi harus memenuhi
spesifikasi sesuai contoh dan prosedur
- Jumlah aspal emulsi yang disemprotkan pengujian, bila menggunakan agregat
harus sesuai dan merata pada setiap penutup maka takarannya harus sesuai
titik
- Mutu pekerjaan harus menutup seluruh
2. Aspal Emulsi Anionik - Penyemprotan memperhatikan permukaan perkerasan dan tampak
kecepatan pompa, kecepatan merata.
kendaraan, ketinggian batang semprot
dan penempatan nosel harus sesuai - Permukaan aspal terlihat bintik akibat
penyemprotan aspa emulsi dapat
diterima, jika takaran sesuai.
- Bila penyemprotan satu lajur, lebar
ditambah 20cm sisi kiri dan kanan

- Penyemprotan dihentikan jika ada


ketidaksempurnaan peralatan
3. Aspal Emulsi Modifikasi Polymer penyemprotan

4.2 LABURAN ASPAL (BURAS) Persyaratan Sifat Fisik Agregat Penutup - Permukaan perkerasan harus dibersihkan - Agregat dijaga kebersihan dan aspal dijaga
dan bebas genangan air kemasukan air

- Penyemprotan aspal harus merata dan - Lalu lintas diizinkan melewati permukaan
takaran harus sesuai berkisar 2 - 4 jam

- Agregat segera ditebar setelah


penyemprotan aspal dan ditebar secara
merata

- Pemadatan dengan pemadat roda karet


Gradasi Agregat Penutup atau pemadat roda baja dengan berat
- Tipe 1 digunakan diatas permukaan bertekstur halus tidak kurang dari 1 ton
seperti Lataston
- Tipe 2 digunakan diatas permukaan bertekstur kasar - Kelebihan agregat yang lepas harus
seperti Laston dibersihkan dari permukaan

Persyaratan Aspal untukLaburan Aspal

Takaran Agregat dan Aspal yang Digunakan

4.3 LABURAN ASPAL SATU LAPIS Ketentuan Agregat Penutup


(SINGLE CHIP SEAL) - Pemakaian aspal umumnya dalam rentang - Contoh aspal dan sertifikatnya harus
2,3-3,0 liter/m2 disediakan setiap pengangkutan aspal
*Untuk ruas jalan mantap dengan sistem lalu lintas
lambat atau LHRT < 2000 kendaraan/hari/jalur - Lapis Resap Pengikat dibiarkan mengering - Dua liter contoh aspal harus diambil dari
paling sedikit 48 jam distributor, masing-masing awal dan akhir
penyemprotan
- Rancangan Bahan Aspal Keras dan
Temperatur Penyemprotan - Distributor aspal diperiksa dan di uji
setiap 6 bulan atau 150.000 liter, mana
yang lebih dulu

Toleransi takaran pemakaian bahan aspal


Gradasi Agregat Laburan Aspal Satu Lapis

- Penghamparan agregat harus selesai 5 menit


setelah penyemprotan aspal

Ketentuan Aspal Emulsi Modifikasi Polimer

4.4 LAPIS PENUTUP BUBUR ASPAL EMULSI Ketentuan Agregat


(EMULSIFIED ASPHALT SLURRY SEAL) - Waktu pencampuran lapis penutup dengan - Bahan :
bubur aspal emulsi tidak boleh melebihi Pemeriksaan kadar air agregat stockpile
* Diterapkan dalam kondisi pelayanan mantap 4 menit
* LHRT<1000 kendaraan/hari/arah harus - Uji Agregat
mengandung sedikitnya 50% volume batu - Berat penggilas tanpa ballast maksimum
pecah adalah 7 ton - Uji Aspal
* LHRT Min.1000 kend/hari/arah disyaratkan
100% volume batu pecah - Jumlah penggilasan cukup satu atau dua lintasan - Uji Campuran Lapis Penutup dengan
Bubur Aspal Emulsi

Gradasi Agregat

Karakteristik Campuran Lapis Penutup dengan Bubur

ebook
Aspal Emulsi

Tebal Rancangan Campuran Lapis Penutup dengan


Bubur Emulsi

4.5 LAPIS PERMUKAAN MIKRO ASPAL EMULSI Kententuan Agregat


MODIFIKASI POLIMER (MICRO SURFACING) - Penyemprotan Air - Bahan
Takaran air disesuaikan dengan temperatur, * Pemeriksaan kadar air agregat
tekstur permukaan, kelembapan, dan tingkat * Pemeriksaan aspal emulsi
kekeringan perkerasan
- Campuran
- Kekentalan Campuran Campuran yang menggumpal atau ada
Pengisian kotak penghampar yang terlalu agregat yang tidak terselimuti aspal,
penuh (overloading) harus dihindari maka tidak boleh digunakan

- Sambungan
Persyaratan Gradasi * Tidak boleh ada sambungan tertutup secara
berlebih atau tidak tertutup.
* Tumpang tindih (overlap) sambungan
memanjang diperbolehkan maks.75 mm

- Penggilasan
* Berat penggilas tanpa ballast maks. 7 ton
* Penggilasan cukup 1 - 2 lintasan
* Digilas setelah waktu pengikat dan
sebelum berakhir waktu perawatan
Persyaratan Campuran Lapis Permukaan Mikro
- Pembersihan
Lajur pejalan kaki, lubang saluran air, dan
persimpangan jalan harus dibersihkan

Perkiraan untuk Variasi Kedalaman Alur

4.6 LAPIS TIPIS ASPAL PASIR Gradasi Campuran Lapis Tipis Aspal
-

Ketentuan Sifat Campuran Latasir

LAPIS TIPIS BETON ASPAL (LTBA) Gadasi Agregat Gabungan untuk Lapis Tipis Beton Aspal
4.7 DAN STONE MATRIXAPHALT TIPIS
(SMA TIPIS)

Ketentuan Sifat-Sifat Campuran LTBA

4.8 PENAMBALAN DANGKAL PERKERASAN - Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis - Dimensi penambalan dangkal
BETON SEMEN BERSAMBUNG Tuang Panas (SNI 03-4814-1998) * Panjang, min = 250 mm - Elevasi Perkerasan Tambalan tidak boleh
TANPA TULANGAN * Penetrasi = 25°C, 15gr, 5 detik, ≥ 90°C * Lebar, min = 100 mm lebih rendah dari perkerasan eksisting
* Kelelehan (600°C), Maks = 5 mm * Kedalaman, min = 50 mm
* Pelekatan = 17,8°C - Batas penambalan 75 mm dari batas kerusakan - Elevasi Perkerasan Tambalan tidak boleh
- Kedalaman tambalan harus 15 mm dari lebih tinggi > 3 mm dari perkerasan
- Bahan Perekat Beton (AASHTO M235M/M235-13) kedalaman kerusakan eksisting
* Viscosity campuran, maks = 2.0 Pa.s - Bidang tambalan harus bentuk empat persegi
* Gel time, min = 30 menit panjang atau bujur sangkar
* Bond strength, min - Jarak antar tambalan tidak boleh kurang dari
2 hari = 7,0 MPa 60 cm
7 hari = 10,0 Mpa - Pembongkaran menggunakan jack hammer
* Kuat tekan leleh (7 hari) ≥ 70 Mpa - Tekstur (grooving) berjarak 12,5mm dan
* Modulus kuat tekan, min > 1400 Mpa kedalaman tidak boleh kurang dari 3 mm

4.9 PENAMBALAN PENUH PERKERASAN - Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis - Panjang minimum perbaikan perkerasan 1,8m - Elevasi Perkerasan Tambalan tidak boleh
BETON SEMEN BERSAMBUNG TANPA Tuang Panas (SNI 03-4814-1998) dalam arah memanjang mengunakan ruji lebih tinggi > 3 mm dari perkerasan
TULANGAN * Penetrasi = 25°C, 15gr, 5 detik, ≥ 90°C (dowel) eksisting
* Kelelehan (600°C), Maks = 5 mm - Jarak dari sambungan kebatas penggergajian
* Pelekatan = 17,8°C minimal 0,6m
- Bentuk perbaikan berupa persegi
- Bahan Perekat Beton (AASHTO M235M/M235-13)
* Viscosity campuran, maks = 2.0 Pa.s Pemotongan Beton
* Gel time, min = 30 menit
* Bond strength, min
2 hari = 7,0 MPa
7 hari = 10,0 Mpa
* Kuat tekan leleh (7 hari) ≥ 70 Mpa
* Modulus kuat tekan, min > 1400 Mpa

Perbaikan Penyalur Beban

ebook
Pengecoran dan Penyelesaian Beton

4.10 PENAMBAHAN PENYALURAN BEBAN PADA Penyalur Beban (Dowel) Tata Letek Penyaluran Beban - Permukaan Tambalan Lebih Tinggi dari
PERKERASAN BETON SEMEN * Panjang = 450 mm, toleransi ±9mm batas toleransi
(DOWEL RETROFIT) * Diameter = Min.32 mm
* Mutu BjTP = 280 atau Grade 40 Harus dilakukan penggerindaan (grinding)
(Tegangan leleh min.280 Mpa) tambalan sampai rata dengan permukaan
perkerasan beton
- Bahan Perekat Beton (AASHTO M235M/M235-13)
* Viscosity campuran, maks = 2.0 Pa.s - Hasil tambalan terjadi retak
* Gel time, min = 30 menit Tambalan harus dibongkar dan pekerjaan
* Bond strength, min diulang
2 hari = 7,0 MPa
7 hari = 10,0 Mpa
* Kuat tekan leleh (7 hari) ≥ 70 Mpa
* Modulus kuat tekan, min > 1400 Mpa

Sifat dan Jenis Pengujian Bahan Tambalan

4.11 PENJAHITAN MELINTANG PADA Dimensi batang pengikat dan lokasi lubang pengeboran - Pembuatan lubang untuk batang pengikat - Harus pelaksanaan harus sesuai dengan
PEMELIHARAAN PERKERASAN BETON dengan alat dan mata bor serta mal pelat baja rancangan dan tata letak batang pengikat
SEMEN (CROSS STITCHING)
- Pengeboran mencapai kedalaman tertentu - permukaan hasil penjahitan harus rata
dengan permukaan pelat beton
- Pembersihan lubang mengunakan alat
penyemprotan udara

- Batang pengikat segera dimasukkan kedalam


lubang yang terisi bahan pengisi yg belum
mengeras
Skema lokasi batang pengikat

4.12 PENUTUPAN ULANG SAMBUNGAN DAN Jenis dan Standar Bahan Penutup untuk Perkerasan - Penutupan Ulang Sambungan Melintang - Hasil pelaksanaan harus sesuai dengan
PENUTUPAN RETAK PADA PERKERASAN Beton Semen rancangan dan konfigurasi bahan penutup
BETON SEMEN (JOINT AND CRACK - Penutupan Ulang Sambungan Memanjang
SEALING) - Permukaan hasil penutupan retak harus rata
- Penutupan Retak dengan permukaan pelat beton

* Tipe I - berbentuk batang bulat dengan variasi diameter


untuk bahan penutup dipasang dingin dan panas
* Tipe II - berbentuk lembaran/strip dengan variasi
ketebalan untuk bahan penutup dipasang dingin&panas
* Tipe III - berbentuk batang bulat dengan variasi
diameter untuk bahan penutup dipasang dingin
* Diameter batang penyokong sekitar 25% lebih besar
dari lebar reservoir

Faktor Bentuk Bahan Penutup yg Direkomendasikan

4.13 PENSTABILAN DAN PENGEMBALIAN Tipikal Waktu Pengaliran Campuran Graut - Pelaksanaan Penstabilan Pelat Beton
ELEVASI PELAT BETON DENGAN CARA * Pengeboran untuk membuat lubang injeksi
INJEKSI PADA PERKERASAN BETON SEMEN * Penyiapan bahan graut
* Injeksi bahan graut, dengan tekanan antara
0,15 MPa dan 1,4 Mpa.
Rekomendasi untuk rongga dibawah pelat depan * Pelat terangkat lebih dari 3mm, waktu pompa
kira-kira lebih dari 1 menit
* Lalu lintas diizinkan lewat sekurang-kurangnya
3 jam setelah graut diinjeksikan

- Pelaksanaan Pengembalian Elevasi Pelat


* Pengeboran, injeksi bahan graut sama - Pengendalian Mutu pada Penstabilan
dengan penstabilan pelat beton Pelat Beton
* Injeksi graut tidak lebih dari 6 mm * Mengukur lendutan pelat sebelum dan
* Metode penarikan benang (taut stringline) sesudah dengan alat Falling Weight
Deflectometer (FWD)
* Diizinkan 3 kali upaya penstabilan pelat
* Jika penstabilan pelat gagal, dilakukan
Rekomendasi untuk rongga dibawah pelat depan dan cara lain seperti penambalan penuh
belakang (full depth repair)

- Pengendalian Mutu pada Pengembalian

* Tidak boleh dinaikkan lebih dari 6 mm


setiap lubang
Pemompaan dimulai dari baris tengah * Perbedaan elevasi tiap lubang tidak boleh
dimulai lubang nomor 1. Dimulai dari baris lebih dari 6 mm
luar diikuti baris dalam.

Rekomendasi untuk rongga besar pada sisi pelat


belakang dan depan

Tipikal pola lubang injeksi untuk pelat yang turun pada


permukaan perkerasan beton semen

ebook
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 5 PERKERASAN BERBUTIR


5.1 LAPIS FONDASI AGGREGAT Agregat kasar yang tertahan pada ayakan - Tebal Pemadatan :
4,75 mm terdiri dari pecahan batu keras dan * Tebal maksimum = 20 cm
awet dan memenuhi persyaratan dalam tabel
5.1.2.2
- Pengujian gradasi partikel
- Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm - Jenis alat pemadat : - Pengujian indeks plastisitas
harus terdiri dari partikel pasir alami * Vibro Roller - Penentuan kepadatan kering
( lihat Tabel 5.1.2.2 ) * Tandem atau Tire Roller - Pengujian CBR

- Seluruh Lapis Fondasi Agregat harus bebas - Kadar Air Pemadatan :


dari bahan organik dan gumpalan lempung 3% dibawah OMC atau
atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki 1 % diatas OMC
dan setelah dipadatkan harus memenuhi
ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan - Pemadatan dilaksanakan dari
secara basah) yang diberikan dalam tepi dan bergerak kearah
Tabel 5.1.2.1 sumbu jalan

- Pemadatan bagian super elevasi


dimulai dari bagian sisi yang
rendah bergerak menuju sisi
bagian yang lebih tinggi .

5.2 PERKERASAN BERBUTIR - Memenuhi Gradasi Campuran, - Jenis alat pemadat :


TANPA LAPIS ASPAL ( lihat Tabel 5.2.2.1 ) Spesifikasi * Vibro Roller
* Tandem atau Tire Roller

- Memenuhi sifat sifat bahan (lihat Tabel 5.2.2.2) - Kadar Air Pemadatan :
3% dibawah OMC atau - Pengujian gradasi partikel
- Bahan plastis tidak boleh mengandung 1 % ditas OMC - Pengujian indeks plastisitas
butiran atau lempung lebih dari 4,75 mm - Penentuan kepadatan kering
- Pemadatan dilaksanakan dari
tepi dan bergerak kearah
sumbu jalan

- Pemadatan bagian super elevasi


dimulai dari bagian sisi yang
rendah bergerak menuju sisi
bagian yang lebih tinggi .
- Tebal padat maks = 10 cm (terbuka)
- Tebal padat maks = 15 cm (penutup)

5.3 PERKERASAN BETON SEMEN - Agregat halus harus memenuhi - Peralatan :


SNI 8321:2016 dan Pasal 7.1.2.3 Spesifikasi * Mesin Penghampar dan Pembentuk
* Kendaraan pengangkut bergetar
* Vibrator
- Agregat kasar harus memenuhi SNI 8321 *Gergaji beton - Uji komposisi campuran
:2016 dan Pasal 7.1.2.3 Spesifikasi - Uji kekuatan
- Beton harus dipadatkan secara - Uji kelecakan
- Semen harus memenuhi Pasal 7.1.2.1 merata pada tepi dan sepanjang - Uji keseragaman campuran beton
dari spesifikasi acuan

- Bahan tambah mineral (abu terbang & slag) - Beton harus didistribusi atau disebar
memenuhi Pasal 7.1.2.5 spesifikasi sesegera mungkin setelah beton dicor,
dibentuk dan diratakan dengan mesin
- Baja tulangan memenuhi ketentuan Seksi 7.3 pembentuk (finishing machine)

- Membran kedap air = polyethene 125 mikron

5.4 STABILISASI TANAH - Digunakan semen portland 1 SNI 2049:2015 - Peralatan :


PCC SNI 7064:2014 dan PPC SNI 0302:2014 * Rovator / Pulvimixer
* Mesin stabilisasi satu lintasan
- Air * Sheepfoot
*Penggilas roda karet - Uji kadar air
- Tanah yang akan distabilisasi harus bebas - Pengendalian jumlah semen
dari bahan organik, Ukuran partikel batu maks : Kadar air optimum tanah sebelum - Pengendalian pemadatan (DCP)
75 mm dan kurang dari 50% melewati saringan pencampuran tanah dengan semen - Uji pengendalian kekuatan (SPR dan UCS)
No.200 harus berada di bawah kadar air tanah
untuk Kepadatan Kering Maksimum,
seperti yang ditentukan pada SNI
1742:2008

OMC batas : 2%

Derajat kepadatan yang dicapai di


seluruh tebal Stabilisasi Tanah Dasar atau
Lapis Fondasi Tanah Semen harus lebih
besar dari 97% kepadatan kering maksimum

5.5 LAPIS FONDASI AGREGAT - Digunakan semen portland 1 SNI 2049:2015 - Peralatan :
SEMEN (CTB dan CTSB) PPC SNI 0302:2014 * Self Propelled Mixer
* Vibratory Padfoot Roller

- Agregat kelas A dan B harus memenuhi Persyaratan kuat tekan (unconfined. - Uji kepadatan campuran
Tabel 5.1.2.1 dan Tabel 5.1.2.2 compressive strength) dari Lapis - Uji kekuatan (UCS)
Fondasi Agregat Semen Kelas A (CTB)
- Air harus memenuhi Pasal 7.1.2.2 dan Kelas B (CTSB) dalam umur 7 hari
masing-masing 45 – 55 kg/cm2 dan
35 – 45 kg/cm2

Kepadatan Lapis Fondasi Agregat Semen


setelah pemadatan harus mencapai kepadatan
kering lebih dari 98% kepadatan kering
maksimum sebagaimana yang ditentukan pada
SNI 1743:2008 Metode D

- Kadar Air Pemadatan :


1% dibawah OMC atau
2 % di atas OMC
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

A. PERKERASAN ASPAL
1 . Lapis Resap Pengikat - diencerkan dengan minyak tanah 80 pph s/d 85 pph, - Sebelum Prime Coat , permukaan - Sertifikasi aspal dari pabrik
( Prime Coat ) Equivalent dengan viskositas aspal cair hasil kilang lapisan Base harus kering dan
jenis (MC - 30) / Penetrasi 80/100 atau 60/70 bersih dari bahan organik , - Job Mix Formula
dengan alat Air Compressor
- Rentan takaran pemakaian : - Standart takaran l/m2
0,4 - 1,3 l/m2 pada permukaan LPA - Tidak boleh dilaksanakan saat angin Evaluasi hasil percobaan .
kencang, hujan atau mau hujan

2 . Lapis Perekat - Rentan takaran pemakaian : - Jenis Alat ,


( Tack Coat ) Asphalt Distributor atau
Hand Sprayer Asphalt

DIV. 6
- Lapisan berikutnya di hampar
setelah bahan resap pengikat
telah sepenuhnya meresap ke
dalam lapis atas pondasi, dan
berumur 2 hari minimum, dan
maksimum 14 hari .

- diencerkan dengan minyak tanah 25 pph s/d 30 pph , - Temperatur Penyemprotan :


aspal pen.60/70 atau pen.80/100memenuhi AASHTO M20
No JENIS PEKERJAAN
PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.2 B. LABURAN ASPAL


1 . SATU LAPIS ( BURTU ) - Butiran Aggregate harus bersih dan keras - Peralatan , - Job Mix Formula
2 . DUA LAPIS ( BURDA ) batu pecah dari bahan yang awet . Asphalt Ditributor, mempunyai - Menguji mutu bahan menurut ketentuan agregat lihat Tabel 6.2.2(1).
mesin penggerak sendiri (b) Spesifikasi
- Abrasi , maksimum = 30 %
- Kelekatan aspal,minimum = 95 % Dump Truck Aggregate Sprayding
- Persentase kerikil pecah yang tertahan - Minimal satu (1) kali pengujian untuk 75m3 agregat
ayakan 4,74mm mempunyai dua bidang - Pemadatan dengan Tire Roller
pecah minimum = 90 %
- Penyemprotan bahan aspal harus
- Gradasi Aggregate , lihat Tabel 6.2.2(2) merata pada semua titik .
* Untuk permukaan aspal lama
- Pemakaian bahan, lihat Tabel 6.2.2(3) harus dibersihkan dari semua
kotoran dengan alat Air Comp .

* Untuk permukaan tidak ber Aspal


Harus di Prime Coat dulu, ke -
mudian dibersihkan .
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.3 CAMPURAN ASPAL PANAS


1 . Latasir ( Sand Sheet ) - Grade yang digunakan : - Digunakan untuk lalulintas ringan - Job Mix Formula
HRSS Klass ( A ) - Tebal lapisanSS-A = Min. 1,5 cm
HRSS Klass ( B ) - Tebal lapisanSS-B = Min 2 cm - Tidak boleh digunakan lapis tebal - Kepadatan Lapangan > 98 %
pada lalulintas berat, (karena keta
Combined Grade Campuran : -hanan rendah) terhadap alur - Core Drill dilaksanakan dengan
Ayakan no : HRSS- (A) HRSS-(B) ( rutting ) interval jarak 200 m maks

- Semua campuran beraspal harus mengandung 19 mm 100 100 - Gunakan Pasir yang mempunyai - Gradasi Hot Bin / 250 m3 = 2 X
bahan pengisi yang di tambahkan tidak kurang 9,5 mm 90 - 100 - angularitas yang lebih besar agar
dari 1 % 2,36 mm - 75 - 100 dapat memberikan campuran yang - Sand Equivalent /250 m3 = 1 X
0,075 mm 10 - 15 8 - 13 lebih kuat dan lebih tahan
terhadap deformasi . - Marshall /200 ton Hot Mix = 2 X
- Kuantitas pemakaian additive anti striping dalam - Karakteristik Campuran :
rentang 0,2 % - 0,4 % terhadap berat aspal. Anti * Penyerapan kadar aspal = 2 % maks MANUAL CAMPURAN : - Extraction/200 ton Hot mix = 2 X
striping harus digunakan untuk semua jenis aspal. * Rongga dlm aggt (VMA) = 20 % min 1. Menghitung Kadar Aspal ( Pb )
* Stabilitas Marshall = 200kg min Pb = '0,035 CA + 0,045FA +
* Kelelehan = 2 - 3 0,18 F + k Jika Campuran dengan Manual :
* Marshall Quotient = 80 kg/mm Dengan asumsi gradasi Spec : 1 . Bak campuran dari metal
* Kadar Aspal = sebesar yang - CA = 15 % ; FA = 70 % ; F = 13 % 2 . Alat pengaduk manual
yang diperlukan dan k = 2 % 3 . Alat (takaran) perbandingan
* Rongga dlm camp.(VOLDS) = 3 - 6 % Maka : Volume Campuran .
* Rongga terisi aspal (VFA) = 75 % Kadar Aspal Pb = 8,05 % 4 . Alat pengukur temperatur
- Ketentuan Kepadatan :
* Untuk Lataston (HRS) > 97 % 2. Perhitungan Proporsi Campuran Penghamparan dengan Manual :
* Untuk semua Asumsi : 1 . Kereta sorong angkat hot Mix
Campuran aspal > 98 % BSG = 2,0 ton/m3 2 . Skope, Garu dan alat perata
BD Aspal = 1,036 kg/liter 3 . Buat Mal ditepi mengatur
BD pasir lepas = 1,533 kg/liter Ketebalan dan kerataan
Bilamana benda uji inti dari lapisan beraspal dalam satu segmen tidak memenuhi persyaratan tebal Maka : 4 . Buat garis tepi atau pakai tali
atau kepadatan, maka panjang yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar atau dilapis kembali Perbandingan campuran Panas : untuk mengatur garis tepi agar
dengan tebal nominal minimum yang di syaratkan Aspal = 4 liter tidak berkelok-kelok .
Pasir = 24 liter 5 . Alat pemadat Tandem Roller
lintasan pemadatan cukup

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

2 . Lataston ( HRS ) - Max Size ( 19 mm ) - Ketentuan Viskositas/suhu Campuran - Job Mix Formula
HRS - WC - Tebal minimum HRS-WC = 3,0 cm PA.S Suhu * Combined Grade
HRS - Base - Tebal minimum HRS-BASE = 3,5 cm * AMP 0.2 155±1 Material Cold Bin
* Finisher 0,2 - 1,0 130 - 150 * Combined Grade
- Aggregate Kasar tertahan ayakan no. 8 * Pem. pertama 1-2 125 - 145 Aggregate Hot - Bin
harus batu pecah dan kekuatan sbb : * Pem. Kedua 2 - 20 100 - 125
* Soundness Test = 12 % maks * Pem. Akhir < 20 > 95 - Pengujian Material ,
- Semua campuran beraspal harus mengandung * Abration Test = 40 % maks * Abrasi / 5000 m3 = 1 X
bahan pengisi yang di tambahkan tidak kurang * Kelekatan = 95 % Minimum - Temperature Aggregate, * Gradasi / 1000 m3 = 1 X
dari 1 % * Kepipihan = 10 % maks tidak melampaui 10 C diatas tem- * Gradasi Aggregate Hot Bin
peratur aspal . 250 m3 = 1 X
- Aggregate Halus lolos ayakan no.8 , * Sand Equivalent
- Kuantitas pemakaian additive anti striping dalam boleh menggunakan Pasir maks = 15 % - Kalibrasi bukaan pintu Cold Bin, 250 m3 = 1 X
rentang 0,2 % - 0,4 % terhadap berat aspal. Anti berdasarkan komposisi campuran
striping harus digunakan untuk semua jenis aspal. Gradasi Campuran : praksi material ( Combined Grade ) - Produksi Hit Mix / 200 ton
Ayakan no HRS-WC HRS-Base menetralisir over flow di AMP . * Marshall Test = 2 X
* Extraction Test = 2 X
3/4 ( 19 mm ) 100 100 - Kalibrasi Timbangan ,
1/2 ( 13 mm ) 90 - 100 90 - 100 Tera timbangan( Standart Weigth ) - Kepadatan dan Tebal
3/8 ( 10 mm ) 75 - 85 65 - 90 * Core Drill
No.8 2.36 mm 50 - 72 35 - 55 - Proporsi Campuran- Hot Aggregate interval jarak 200 m panjang
No.30 0,6 mm 35 - 60 15 - 35 dan setting timbangan, berdasarkan Bilamana benda uji inti dari lapisan beraspal dalam
No.200 (0,074) 6 - 10 2 - 9 berat (percentase) combined grade satu segmen tidak memenuhi persyaratan tebal atau
dari Fraksi 2 Material Hot-Bin . kepadatan, maka panjang yang tidak memenuhi syarat
harus dibongkar atau dilapis kembali dengan tebal
- Pen . Grade Asphalt 60/70 yang memenuhi
nominal minimum yang di syaratkan
AASHTO M 20 - Trial Section ,( Uji-coba )
Penghamparan dan pemadatan
- Ketentuan Sifat-sifat Campuran : untuk memastikan jumlah lintasan
* Absorpsi maks 1,7 alat pemadat serta persentase penu
* Kadar Aspal sesuai JMF runan tebal hamparan terhadap
* VMA min (HRS-WC= 18%, HRS Base 17%) tebal padat , dengan demikian
* Voids Field Asphalt Min = 68 dapat ditentukan tebal hamparan
* Stability Min = 800 kg yang menghasilkan tebal padat
* Kelelehan Min = 3 mm sesuai rencana ( gambar )
* Marshall Quotient Min = 250 kg/mm
* Voids Min = 3% - Peralatan :
* Air Compressor
- Ketentuan Kepadatan : * Finisher
* Untuk Lataston (HRS) > 97 % * Roller / Tandem
* Untuk semua * Tire Roller
Campuran aspal > 98 % * Alat pendukung lainnya

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

CAMPURAN ASPAL PANAS - Ketentuan Viskositas/suhu Campuran - Job Mix Formula


3 . Laston PA.S Suhu * Combined Grade
AC - WC - Max Size (19 mm), tebal lapisan = 4 cm (min) * AMP 0.2 155±1 Material Cold Bin
AC - BC - Max Size (25,4 mm), tebal lapisan = 6 cm (min) * Finisher 0,2 - 1,0 130 - 150 * Combined Grade
AC - Base - Max Size (37,5 mm), tebal lapisan = 7,5 cm (min) * Pem. pertama 1-2 125 - 145 Aggregate Hot - Bin
Aggregate tertahan ayakan no.8 , * Pem. Kedua 2 - 20 100 - 125
harus batu pecah dan kekuatan sbb : * Pem. Akhir < 20 > 95
* Soundness Test = 12 % maks - Pengujian Material ,
* Abration Test = 40 % maks - Temperature Aggregate, * Abrasi / 5000 m3 = 1 X
- Semua campuran beraspal harus mengandung * Kelekatan = 95 % Minimum tidak melampaui 10 C diatas tem- * Gradasi / 1000 m3 = 1 X
bahan pengisi yang di tambahkan tidak kurang * Kepipihan = 10 % maks * Gradasi Aggregate Hot Bin
dari 1 % - Aggregate Halus lolos ayakan no.8 , - Kalibrasi bukaan pintu Cold Bin, * Sand Equivalent
boleh menggunakan Pasir maks = 15 % berdasarkan komposisi campuran 250 m3 = 1 X
praksi material ( Combined Grade )
- Kuantitas pemakaian additive anti striping dalam Gradasi Campuran : menetralisir over flow di AMP . - Produksi Hit Mix / 200 ton
rentang 0,2 % - 0,4 % terhadap berat aspal. Anti Ayakan no AC-WC AC -BC AC -Base * Marshall Test = 2 X
striping harus digunakan untuk semua jenis aspal. 37,5 mm 100 - Kalibrasi Timbangan , * Extraction Test = 2 X
25 mm 100 90 - 100 Tera timbangan( Standart Weigth )
19 mm 100 90 - 100 73 - 90 - Kepadatan dan Tebal
12,5 mm 90 - 100 71 - 90 55 - 76 - Proporsi Campuran- Hot Aggregate * Core Drill
9,5 mm 72 - 90 58 - 80 45 - 66 dan setting timbangan, berdasarkan interval jarak 200 m panjang
2,36 mm 28 - 39,1 23 - 34,6 19 - 26,8 berat (percentase) combined grade
1,18 mm 19 - 25,6 15 - 22,3 12 - 18,1 Bilamana benda uji inti dari lapisan beraspal dalam satu
0,60 mm 13 - 19,1 10 - 16,7 7 - 13,6 segmen tidak memenuhi persyaratan tebal atau
0,30 mm 9 - 15,5 7 - 13,7 5 - 11,4 kepadatan, maka panjang yang tidak memenuhi syarat
harus dibongkar atau dilapis kembali dengan tebal
0,15 mm 6 - 13 5 - 11 4,5 - 9
nominal minimum yang di syaratkan
0,075 mm 4 - 10 4 - 8 3 - 7 dari Fraksi 2 Material Hot-Bin .

- Pen . Grade Asphalt 60/70 yang memenuhi - Trial Section ,( Uji-coba )


AASHTO M 20 Penghamparan dan pemadatan
untuk memastikan jumlah lintasan
- Ketentuan Sifat-sifat Campuran : alat pemadat serta persentase penu
Absorpsi maks 1,2 1,2 1,2 runan tebal hamparan terhadap
Kadar Aspal Sesuai kebutuhan JMF tebal padat , dengan demikian
VMA 15 14 13 dapat ditentukan tebal hamparan
VFA 65 63 60 yang menghasilkan tebal padat
Stability (min) 800 800 1800 sesuai rencana ( gambar )
Kelelehan (min) 3 3 4.5
M - Q (min) 250 250 300 - Peralatan :
Voids 1-Jan 2.5 2.5 * Air Compressor
* Finisher
Rongga dlm camp.(VOLDS) = 3 - 5 % * Roller / Tandem
* Tire Roller
- Ketentuan Kepadatan : * Alat pendukung lainnya
* Untuk Lataston > 98 %
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

- kuantitas yang diterima tidak boleh meliputi lokasi dengan tebal hamparan - -
kurang dari tebal minimum lokasi dengan kadar aspal yang tidak memenuhi kadar aspal ketentutan Pasal 6.3.7 berlaku dengan ketentuan tambahan
CAMPURAN ASPAL HANGAT BERGRADASI optimum yang ditetapkan dalam JMF dan dengan toleransi yang
6.4 MENERUS (LASTON HANGAT) diisyaratkan dalam Tabel 6.3.3.2, tidak akan diterima untuk
- Bahan anti pengelupasan akan diukur dan dibayar dengan Mata Pembayaran pembayaran jika digunanakn bahan tambah zeolit untuk campuran laston hangat
6.3.(8)
aspal Tipe I, harus dilakukan pengujian bahan zeolit dengan frekuensi
3√(jumlah kemasan) meliputi pengujian kadar air, ukuran butiran
maksimum, kandungan HCl, kandungan Na dan Ca
-
jika kepadatan rata-rata semua campuran telah dipadatkan (SNI
03-6757-2002) kurang dari ketentuan Pasal 6.4.7 namun semua
aspek memenuhi spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini
harus diperbaiki
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

- aspal Pen.60-70 sesuai ketentuan Pasal 6.3.2.6 - -


6.5 CAMPURAN BERASPAL PANAS bilamana perbaikan dari campuran beraspal panas dengan asbuton
Campuran asbuton butir B5/20 atau B 50/30 dihitung dengan membagi kadar aspal total rata-rata
DENGAN ASBUTON adalah dengan penambahan lapisan di atasnya, makaharus
- campuran beraspal panas dengan asbuton dapat terdiri dari agregat dan asbuton pra- dari hasil ekstrasi dikurangi kadar bitumen asbuton dalam campuran, dengan kadar aspal total
dilengkapi Justifikasi Teknis yang mendapat persetujuan dari
campur atau agregat, aspal, dan asbuton butir dalam rummus campuran kerja dikurangi kadar bitumen asbuton dalam campuran
Pengawas Pekerjaan.

-
jika kepadatan rata-rata semua campuran telah dipadatkan (SNI 03-6757-2002) kurang dari
ketentuan Pasal 6.5.7 namun semua aspek memenuhi spesifikasi, maka kepadatan yang kurang
ini harus diperbaiki

- Khusus untuk pemadatan dengan alat, temperatur pemadatan antara tidak dapat dicapai sesuai
rentang pada tabel 6.5.5.1 di samping, maka disarankan menggunakan 2 pemadat roda karet
(Pneumatic Tire Roller)
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

- - contoh yang dimabil dari penghamparan campuran beraspal setiap hari dengan diuraikan
tebal nominal lapisan CPHMA 30 mm dan toleransi ketebalan minus 3 CPHMA yang dihampar langsung di atas permukaan beraspal eksisting yang di atas dengan frekuensi sesuai pasal 6.6.5.3 a dan 6.6.5.4. enam cetakan Marshall
ASBUTON CAMPURAN PANAS mm dilaksanakan pada kontrak yang lalu, koreksinya dihitung berdasarkan dibuat dari setiap contoh dan benda uji dipadatkan pada temperatur yang disyaratkan.
6.6 HAMPAR DINGIN kepadatan benda uji rata-rata dari seua cetakan Marshall yang dibuat setiap hari akan
menjadi kepadatan Marshall Harian.
- jumlah tonase bahan dan berat jumlah sak.
- toleransi harus sesuai dengan ketentuan ketidakrataan untuk aeah
memanjang dan melintang penyimpangan. Toleransi ketidakrataan - Dan berdasarkan hasil perkalian tebal rata-rata dengan luas penghamparan
atau Cold Paving Hot Mix Asbuton, maksimum 5mm aktual yang diterima dan kepadtan lapangan rata-rata.
CPHMA

-
- jika tebal rata-rata campuran beraspal melampaui perkiraan, maka tebal rata-
kepadatan hasil pemadatan di lapangan dan presentase kepadatan lapangan relatif
rata yang digunakan yang diperhitungkan untuk pembayaran
terhadap kepadatan standar kerja (Job Standard Density) sebagaimana yang diuraikan
pada pasal 6.6.4.1 dari spesifikasi ini untuk setiap benda uji inti dan rasio kepadatannya

-
kadar bitumen aspal hasil ekstraksi dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil
ekstraksi CPHMA paling sedikit dua contoh per hari.
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.7 - Material yang digunakan meliputi : - Penyemprotan Aspal ,


- Gradasi dan Kuantitas agregat pokok dan pengunci
LAPIS PENETRASI MACADAM DAN LAPIS Aggregate Pokok, Pengunci dan penutup Pen . 60/70 temperature 165 - 175
PENETRASI MACADAM ASBUTON Kekuatan Aggregate harus memenuhi Pen. 80/100 temperature 155 - 165
syarat :
- Penetrasi dan Kuantitas Aspal l/m2 dan temperatur
* Abrasi = 40 % maks - Prime Coat,diatas permukaan base
penyemprotan aspal di lapangan
* Kelekatan thd Aspal = 95 % min sudah meresap dan kering
* Indeks Kepipihan = 25 % maks minimal berumur 2 X 24 Jam

- Dimensi , Tebal dan Lebar serta presentase


- Gradasi Fraksi Agregat : 1 .Penghamparan Aggregate Pokok
kemiringan permukaan
Tebal Lapisan dengan jumlah Kg/m2 sesuai
7 -10 5-8 4-5 tebal rencana
Agg.Pokok 2- Gunakan Mal ( balok ) untuk
- Kerataan permukaan hasil pemadatan
75 mm 100 mengatur tebal lapisan dibuat sa-
63 mm 90 - 100 100 ma dengan tebal balok, dan me -
50 mm 35 - 70 95 - 100 100
37,5 mm 0 - 15 35 - 70 95 - 100 - Peralatan penghamparan, asphalt suprayer
25 mm 0-5 0 - 15 - 3 . Pemadatan,
19 mm - 0-5 0-5 Selama pemadatan , kerataan permukaan harus dipelihara
menambah agregat pada bagian yang cekung dan mengurangi
Agg . Pengunci pada bagian yang cembung
25 mm 100 100 100
19 mm 95 - 100 95 - 100 95 - 100
9,5 mm 0-5 0-5 0-5
Agg . Penutup
4 . Penyemprotan aspal panas segera setelah pemadatan
12,7 mm 100 100 100
dilaksanakan
9,5 mm 85 - 100 85 - 100 85 - 100
4,75 mm 10 - 30 10 - 30 10 - 30
2,36 mm 0 - 10 0 - 10 0 - 10
Pen . Aspal 60/70 atau 80/100 (AASHTO M20) 5 . Penghamparan dan pemadatan agregat pengunci dilakukan
segera setelah penyemprotan aspal selesai
Kuantitas Aggregate dan Aspal ,
Kg/m2 lihat Tabel 6.6.3 (1) dan 6.6.3 (2) spec
Contoh Lapen Sebagai Lapis Permukaan :
- Pemadatan dengan Tandem Roller 6-8 ton minimum 6 lintasan
Tebal = 7 Cm; Aggregate, Aspal / m2
dengan kecepatan 3 km/jam
Agregat Pokok Agregat Aspal Agregat
Pengunci Penutup
140 kg 25 kg 5,5 Kg 14 Kg
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 7 7,1 BETON


Struktur - Material - Peralatan Campuran : - Job Mix Formula
* Portland Cement tipe I, II, III, IV, dan V * Pengaduk ( Molen )
* Air bersih, bebas dari minyak, garam, asam, * Vibrator - Slump Test
basa, gula atau organik
- Aggregat - Sebelum Pengecoran Beton - Compressive Strength
* Aggregat kasar terbesar < 3/4 jarak bersih tulangan seluruh acuan , tulangan dan
- Ketentuan gradasi aggregat Tabel 7.1.2 (1) Spesifikasi lain yang harus dimasukkan - Umur Benda Uji Beton
ke dalam beton(seperti pipa atau 7 Hari dan 28 Hari (>90%)
Mutu beton dan penggunaannya : selongsong) harus sudah dipa-
Jenis beton fc' (Mpa) (Kg/cm2) Uraian sang dan diikat kuat supaya tdk - Benda Uji beton berupa silinder
Mutu tinggi ≥ 45 ≥ K500 Beton prategang : tiang bergeser pada saat pengecoran 150 x 300 mm atau kubus
pancang, gelagar, pelat 150 x 150 x 150 mm
beton prategang - Pengecoran Beton harus dilanjut
Mutu sedang 20 ≤ x < 45 K250 ≤ x < K500 Beton bertulang : pelat kan tanpa berhenti sampai dengan - Pengujian kuat beton tidak kurang
lantai jembatan, gelagar, sambungan konstruksi, yang telah dari satu pengujian kuat tekan
diafragma, gorong2 disetujui sebelumnya atau sampai untuk setiap 60 meter kubik.
Mutu rendah 15 ≤ x < 20 K175 ≤ x < K250 Beton tak bertulang : pekerjaan selesai .
beton siklop, trotoar,
pas. batu - Beton harus di cor sedemikian
10 ≤ x < 15 K125 ≤ x < K175 Lantai kerja sehingga terhidar dari segregasi
partikel kasar dan halus campuran
- Ketentuan Mutu Aggregat : Halus (Maks) Kasar (Maks)
* Abrasi - 40% - Beton tidak boleh jatuh bebas ke
* Soundness Test 10% (Na); 18% (Mg) 12% (Na); 18% (Mg) dalam cetakan dengan ketinggian
* Clay Lump 3% 2% > 150 cm dan tidak boleh di cor
* Lolos no.200 5% umum; 3% abrasi 1% langsung di dalam air.

- Ketentuan sifat-sifat campuran - Air tidak boleh di alirkan diatas


* Beton yang digunakan harus memenui kelecakan (slump), atau dinaikkan ke permukaan pe-
kekuatan (strength) dan keawetan (durability) kerjaan beton dalam waktu24 jam

* Bila uji beton < 28 hari , kuat beton yang disyaratkan tidak - Pemadatan : Alat Penggetar mekanis
memenuhi ketentuan di larang untuk melakukan pengecoran dari luar harus mapu menghasilkan
lebih lanjut 5000 putaran / menit
Berat effective = 0,25 Kg
* Beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat di lakukan
pembongkaran dan penggantian seluruh beton - Kondisi tempat kerja:
tingkat penguapan 1,0 kg/m2
- Gradasi Aggregate lengas nisbi udara < 40 %
lihat Tabel 7.1.2 (1) Spesifikasi tidak dalam keadaan hujan dan penuh debu

- Ketentuan sifat2 campuran :


deviasi standar keseluruhan

deviasi standar dalam campuran

- Ketentuan slumflow

- Mutu Aggregat (Tabel 7.1.2.2)

- Ketentuan Penerimaan Hasil Uji untuk SCC

- Bahan tambah kimia <5% dari total berat semen

- Bahan tambah kimia : abu terbang (fly ash) F, semen slag, silica fume

- Faktor pengembangan Agregat Halus

perawatan beton sesuai dengan yang


7.2 BETON PRATEKAN Ketentuan beton sesuai dengan Ketentuan Seksi 7.1 Pengakuran harus mampu menahan paling disyaratkan dalan seksi 7.1
sedikit 95% kuat tarik minimum baja prategang
Ketentuan baja sesuai dengan Ketentuan Seksi 7.3
pengangkuran sistem post-tension dipasang
Kelas untaian kawat dan kuat tarik batas minimum : tegak lurus terhadap sumbu tendon
selongsong untuk tendon post-tension dibentuk dengan
angkur
bantuandilengkapi
selongsongdengan selongsong/penghubung
berusuk yang lentur/ logam
guna grouting dan harus cukup kaku untuk
bergelombang,
mempertahankan profil yang diinginkan antara titik
penunjang selama tekanan diberikan

Dimensi dan toleransi diameter : Pelaksanaan unit-unit post-tension :


1. tempat percetakan disetujui pengawas

2. Rongga dan lubang, harus kaku

3. Perlengkapan prategang
alat penarik minimal 2
alat pengukur harus akurat hingga 1% kapasitas penuh

4. perakitan tendon sesuai dengan petunjuk


5. Selimut beton, tidak boleh kurang dari 2x diameter
tendon atau 3cm
6, pengecoran beton, penyedia memberi tahu pengawas
24 sebelum pengerjaan

7. perawatan, sesuai dengan Seksi 7,1

Sifat mekanis untaian kawat :

ebook
7.3 Baja Tulangan - Baja Tulangan harus baja polos atau berulir - Baja Tulangan diameter ≥ 2 cm harus - Mutu bahan harus sesuai dng standar
dibengkokkan dng mesin pembengkok rujukan : SNI 07-1154-1989,
Tebal Selimut Beton Minimum untuk Acuan Pemadatan Standar SNI 07-1155-1989
Kuat Tekan (Mpa) Tebal Selimut Beton Minimum (cm) - Tulangan harus dibersihkan dari
20 3,5 kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak
25 3 percikan adukan atau lapisan lain
30 2.5 yang dapat merusak beton
35 2.5
40 2.5
Tabel. 7.4.2(1) Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan
Tegangan Leleh Karakteristik
Mutu Sebutan
Baja Tulangan (kg/cm2)
U24 Baja Lunak 2,400
U32 Baja Sedang 3,200
U39 Baja Keras 3,900
U48 Baja Keras 4,800

- Kawat pengikat harus memenuhi SNI 07-6401-2000

Selimut beton untuk acuan dan pamadatan standar :

Selimut beton untuk acuan dan pamadatan intensif :

Selimut beton untuk komponen yang dibuat dengan cara diputar :

Sifat mekanis baja tulangan :

tumpuan untuk tulangan bermutu fc' 20 Mpa

kawat pengikat tulangan memenuhi SNI 07-6401-2000 dipasang bersilangan

7.4 Baja Struktur - Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja seperti rangka - Perakitan unit" harus dilakukan di - Mutu bahan harus sesuai dng standar
dan gelagar baja termasuk komponen baja komposit spt balok, bengkel sebelum dibawah kelapangan rujukan : SNI 07-0722-1989,
pelat, ring, baut, dll SNI 07-3015-1992, SNI 05-3065-1992
- Baut harus dimasukkan ke lubang tanpa
adanyanya kerusakan pada uliran
Sifat Mekanis Baja Struktural
Tegangan Putus Tegangan Leleh Peregangan minimum - Kelandaian bidang kontak antara baut
Jenis Baja
Minimum (MPa) Minimum (MPa) (%) dan murtidak boleh melebihi 1 : 20 thd
BJ 34 340 210 22 bidang tegak lurus sumbu baut
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18 - Permukaan baja harus di cat atau di
BJ 50 500 290 16 galvanis
- kekencangan baut megacu pada pasallll 7.4.2.2 dan
BJ 55 550 360 13 surat edaran mentri PUPRNo.14/SE/M.2015 atau SNI
8458:2012
Ketentuan kekuatan minimun baja struktur

Ketentuan beban tarik baut untuk tipe critical slip joint

ebook
Fondasi Tiang Bor pelaksanaan fondasi tiang bor mengikuti Seksi 7.1, 7.3, bila toleransi pasal 7.6.1.7 tidak terpenuhi,
7.5 Sekan Fondasi tiang bor sekan adalah elemen struktur erupa dan
1. 7.6 :bor primer mutu > fc' 15 Mpa dengan jarak
tiang Mutu pekerjaan
maka :
penyedia harus menyelesaikan setiap
serangkaian tiang bor yang saling berpotongan dan antara tiang yang lebih kecil dari diameter tiang bor langkah
pengujiaperbaikan sesuai kedalaman
tiang mencakup dengan arahantiang
berinteraksi langsung dengan tanah. sekunder
2. tiang bor sekunder mutu fc'<30 Mpa yang pengawas
bor, dan daya dukung sesuai arahan
ditempatkan
3. penghubung beririsan
tiang denga
bor tiang
sekunder bor
dan primer
tiang
4. pengeboran tiang bor sekunder boleh dilakukan bor primer pengawas
tiang bor yang rusak akilbat cacat harus
Mutu bahan, metode kerja, dan hasil pekerjaan yaitu pile
setelah cap.bor primer mencapai mutu 40% dari yang mutu
tiang dibongkar
betondan diperbaiki
harus dengan
tercapai, grouting
jika tidak harus
sesuai seksi 7.1, 7.3, dan 7.6 disyaratkan diperbaiki
5. kemiringan bor tidak boleh melebihi 0,0025 total
panjang tiang
6. siste,m pengaliran air tanah . Dewatering perlu dibuat
penyedia mempersiapkan segala peralatan dalam
pemancangan tiang. Sesuaikan elevaasi tiang pancang bila toleransi pasal 7.6.1.7 tidak terpenuhi,
7.6 Fondasi Tiang Fondasi tiang adalah eleme utama struktur berupa tiang yang Pemancangan
yang tiang jika
direncanakan, : diperlukan lakukan galian tanah makaMutu pekerjaan :
penyedia harus menyelesaikan setiap
berinteraksi langsung dengan tanah berfungsi sebagai terlebih dahulu. Kepala tiang pancang harus dilindungi pengujian langkah perbaikan sesuai dengan
tiang mencakup arahan
kedalaman tiang
penopang akhir dan menyalurkan beban dari struktur dengan topi atau bantalan.
alat pancang yang digunakan : jenis drop hammer, pengawas
pancang dan daya dukung sesuai arahan
pernarikan kembali tiang pancang yang rusak
bangunan atas dan bawah jembatan ke taah tiang pancang
diesel,
bilamana atau harustiang
hodrolik.
tumbukan dipancang
pancang denga penetrasi
untuk pengawas
10 kali pukulan dan pergantiang dengan tiang pancang baru
Mutu bahan, metode kerja, dan hasil pekerjaan maksimum.
Berat
terakhirpalu diesel
telah hammer
mencapai < 2,2
hasil Pekerjaan
ton 25 mm/10x pukulan pemancangan
(maks atau perbaikan
lebih panjang tiang dengan
tiangsesuai
pancangpancang
kedua :di
yang
sesuai seksi 7.1, 7.3, dan 7.7 tinggi palu
untuk tiang<baja
2,5 m diperlukan sisi tiang pancang yang cacat atau
dan 35 mm utuk tiang pancang beton), sepanjang
penumbukan ulangan harus dilakukan dengan hati-hati pendek
Nilai Efisiensi Palu

Nilai keofisien restitusi

Nilai perpendekan elastik kepala tiang pancang dan topu tiang pancag

7.7 Fondasi Sumuran Fodasi sumuran adalah elemen utama struktur dari sumura beton galian dan penurunan
hanya :
boleh dilakukan jika penurunan sudah
yang berinteraksi langsung dengan tanah yang berfungsi sebagai sesuai persyaratan
pernopang akhir dan menyalurkan beban dari struktur jembatan ke diding sumuran
sumuran tidak boleh
diisi dengan betonlangusng
siklop fc' di
15letakan
Mpa ke
tanah pendukung dalam lubang
yg dicor di atasgalian
lapsan beton kedap air fc' 25 Mpa
pekerjaan beton dan baja tulangan memenuhi pasal 7.1.2 dan pasal 7,3,2 tebal < 150 mm
beton fc' = 20 Mpa elevasi 1 m di bawah telapak pondasi
Baja Bj TP 280 sisa 1 meter diisi beton fc' 20 Mpa

ebook
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

7,8 ADUKAN SEMEN - Bahan / Material, - Seluhruh bahan kecuali air - Pemeriksaan / pengujian
(MORTAR) * Semen yang memenuhi ketentuan harus dicampur , baik dalam Material
SNI 15-2049-2004 kotak yang rapat atau dalam
* Aggregate Halus harus memenuhi alat pencampur yang disetujui , - Job Mix Formula
ketentuan dalam AASHTO M45-89 sampai campuran menunjukkan
* Air , Air tawar dan bersih warna campuran yang merata . - Kondisi Peralatan Campuran
Kemudian air ditambahkan .
- Kuat Tekan minimum = 50 Kg / cm2 (28 hari) - Proposi Campuran
Identik dengan Campuran 1 : 5 - Adukan semen yang tidak di -
Perbandingan Campuran ( Volume ) gunakan dalam 45 menit setelah
Kg liter air ditambah harus dibuang .
(1zak) Semen 50 15
Pasir 115 75 - Permukaan yang akan menerima
Air 9 9 w/c = 60 % adukan semen harus dibersihkan
dan dibasahi sampai merata ,se-
- Kekentalan ( konsistensi ) yang diperlukan belum adukan semen di
tetapi tidak boleh melebihi 70 % dari tempatkan.
berat semen yang digunakan .

7,9 PASANGAN BATU - Umumnya digunakan untuk : - Landasan adukan tebal ≥ 3 cm, - Pemeriksaan / pengujian
* Dinding Penahan disiapkan sebelum penempatan Material
* Tembok kepala gorong-gorong masing-masing batu
* Gorong-gorong Pelat - Job Mix Formula
- Batu harus dipasang dengan
- Dimensi Batu , muka yang terpanjang mendatar, - Kondisi Peralatan Campuran
Ukuran batu dalam arah manapun tidak dan muka yang tampak harus di
boleh kurang dari 15 cm (≥ 15 cm) pasang sejajar di muka dinding - Proposi Campuran
dari batu yang terpasang.
- Bentuk Batu,
* Harus lancip atau lonjong - Lubang sulingan D = 50 mm
* Dpt ditempatkan saling mengunci dengan jarak + 2 m dari sumbu
bila dipasang bersama-sama . ke sumbu lainnya .

- Batu , harus bersih , keras dan awet - Timbunan dibelakang deletasi harus
dari bahan drainase porous berbutir
- Adukan pengisi pas. batu kosong harus kasar dengan gradasi menerus .
K175 (fc' 15 Mpa)

7,10 PAS. BATU KOSONG & - Umumnya digunakan perlindungan : - Keranjang bronjong hrs dibentangkan dgn - Memeriksa Kualitas material
BRONJONG * Tebing sungai, Lereng Timbunan kuat utk memperoleh bentuk serta posisi sifat-sifat dan batas normali-
lereng galian dan permukaan lainnya yang benar dgn menggunakan bentang sasi ukuran
yang rawan terhdp erosi penarik, sebelum pengisian batu.

- Kawat bronjong hrs baja seng yg memenuhi - Batu dimasukan satu persatu sehingga
SNI 07-6892-2002 kelas I , lapisan galvanis mencapai kepadatan maks dan rongga
minimum 0,26 kg/m2 seminimal mungkin .

Karakteristik kawat bronjong : - Setelah pengisian tepi dari tutup hrs diben-
- Tulangan tepi dia = 4 mm, 6 SWG tangkan dengan batang penarik atau ulir
- Jaringan dia = 3 mm, 8 SWG penarik pada permukaan atas dan diikat
- Pengikat dia = 2.1 mm, 14 SWG
- Kuat Tarik = 4200 Kg/cm2 - Bilamana keranjang dipasang satu
- Perpanjangan = 10% (min) diatas yang lainnya, sambungan vertikal
harus dibuat berselang - seling.
- Anyaman harus merata berbentuk segi
enam dengan tiga lilitan dan lubang
80 X 60 mm dan tidak lepas-lepas .

- Sifat-sifat Batu,
* Abrasi = 40 % maks
* Berat Jenis = 2,3 ton / m3
* Penyerapan Air =4%
* Soundness = 10% maks

- Bentuk Batu,
* Bersudut tajam, berat > 40 kg
* Dimensi minimum 300 mm

- Batu harus keras dan awet

ebook
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM 2018 Rev.2
DIVISI 8 REHABILITASI JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 8 1. PERBAIKAN RETAK DENGAN


BAHAN EPOKSI - Lebar retak yang terjadi pada struktur yang - Permukaan harus dibersihkan dengan - Semua bahan epoksi diberi tanda
diperbaiki dalam seksi ini adalah lebar retak mesin gerinda atau sikat kawat, khusus pada kaleng epoksi terdiri :
yang melebihi lebar retak izin yaitu bebas dari kotoran selebar 5 cm Komponen A :
lebih dari 0,15 mm dan maksimum 1mm dari sekitar permukaan yang epoksi resin/base agent
dilakukan perbaikan retak, bebas dan Komponen B :
- Bahan Perekat (Epoksi) harus bersih dari minyak dan oli, tidak curing agent/hardener dan sealant
mempunyai daya rekat yang sangat baik, menggunakan bahan pembersih yang
dapat berpenetrasi sampai kedalaman berifat asam atau korosif - Bahan epoksi dan tabung
retak yang paling kecil, bersifat fleksibel penyuntik dilengkapi tanggal
yang dapat menahan vibrasi yang mungkin - Penutupan dengan sealant selebar kemasan dan tanggal kadaluarsa
dalam retakan, tidak boleh mengalami 5 cm dan tebal 3mm sepajang jalur
susut saat mengering, dan tahan terhadap retakan - Bahan epoksi dilengkapi berupa
bahan kimiawi. dokumen keaslian produk dari
Bahan ASTM C881/881M-15 atau AASHTO - Batas pengendalian tekanan tabung pabrik pembuat
M235M/M235-13 Tipe IV penyuntik 3 kg/cm²,
Viscosity camp max : 20 Pa.s (25°C) Grade 1 - Pengujian tambahan :
Gel time : 30 menit - Penyelesaian akhir permukaan Ultra Pulse Velocity (UPV)
Bond strength, minimum kemudian dirapikan dan permukaan
2 Hari : 7,0 MPa struktur harus rata dan rapi
14 Hari : 10,0 MPa
Kuat tekan leleh 7 hari : ≥ 70 MPa
Modulus Kuat tekan min, > 1400 Mpa

- Bahan Penutup Retak (sealant), harus


punya kekuatan untuk menahan tabung
penyuntik tetap dalam posisinya dan mampu
mencegah terjadinya kebocoran/rembesan
bahan epoksi dari celah bahan penutup
tersebut selama pelaksanaan penyuntikan.
Berat Jenis : 1,70± 0,10
Kekuatan lentur : ≥ 40 Mpa
Tegangan leleh tekan : ≥ 60 MPa
Modulus elastisitas tekan : ≥ 4 x10³ Mpa
Kekuatan tarik : ≥ 20 Mpa
Kekuatan kejut : ≥ 1,5 KJ/m²
Kekerasan : ≥ 85 HdD
Tegangan geser tarik : ≥ 11 MPa

- Tabung penyunitk terbuat dari bahan


elastis seperti ABS (Acrylonitrile Butadiene
Styrene) dengan tekanan 3 kg/cm²,
tolerasi 5%

2. PERBAIKAN DIMENSI STRUKTUR


BETON - Penambalan (Patching), bahan yang - Struktur beton yang keropos/lemah - Semua permukaan yang sudah
digunakan adalah beton dengan mutu yang dibersihkan dan dikupas terlebih dipatching dan digraut harus terisi
sama atau lebih tinggi dahulu penuh dan sesuai dengan dimensi
dan elevasi yang sudah ditentukan
- Bahan patching yang akan dilewati - Penggantian baja tulangan yang
kendaaraan umur beton yang lebih awal terekspos disesuaikan dengan ukuran - Semua permukaan dalam kondisi
kuat tekan minimal 21 MPa pada saat baja tulangan eksisting dengan panjang rapi dan bersih
struktur dibukan untuk lalu lintas penyaluran yang memenuhi
persyaratan - Pengujian tambahan :
- Ketebalan permukaan yang akan diperbaiki Ultra Pulse Velocity (UPV) atau
tidak lebih dari tebal elemen beton - Setelah pekerjaan penambalan/Patching Pulse Echo
eksisting atau 80 mm sampai elemen selesai lakukan perawatan (curing)
beton yang baik.

- Syarat bahan jadi/pabrikan untuk kekuatan


awal tinggi (ASTM C928)
Kuat tekan 3 jam min. 3,5 Mpa
1 hari min. 14 Mpa
7 hari min. 28 Mpa
28 hari min. Kuat tekan hari ke -7

Bonding strength, 1 hari min 7 Mpa


7 hari min. 10 Mpa

- Graut, bahan yang


digunakan adalah bahan dengan kuat tekan
minimal dan spesifikasi yang setara
atau lebih besar dari eksisting,
bahan tidak menyusut dan harus kedap

3. PENGECATAN STRUKTUR BETON


- Pengecatan untuk proteksi, dilaksanakan - Harus dipastikan beton telah bebas - Semua permukaan yang dicat
pada kondisi lingkungan daerah pantai, dari segala kerusakan (cacat) dilakukan pemeriksaan akhir dan
polusi tinggi, dengan umur keawetan pengukuran ketebalan dengan alat
min 5 tahun - Persiapan permukaan terdiri dari 2 pengukur ketebalan cat kering.
metode pembersihan :
- Pengecatan yang bersifat dekoratif, Mekanis ASTM D4259-88(2002) - Penyedia jasa harus menyerahkan
dilaksanakan pada elemen jembatan Kimia ASTM D4260-05(2017) sertifikat keaslian produk yang
dengan tujuan untuk menambah nilai menyatakan : nama dan alamat
estetika, dan mempunyai umur - Sebelum pengecatan, jika permukaan pabrik pembuat, refrensi produk,
keawetan 3 tahun beton mengalami retak >0,15 mm nomor batch, jumlah produksi
sampai 1 mm harus diperbaiki sesuai dalam batch, tanggal pembuatan
- Penyedia jasa harus menyediakan alat (Seksi 8.1) dan perbaikan dimensi
pengukur ketebalan cat dalam kondisi (Seksi 8.2) - Ketebalan cat yang dapat diterima
basah (WFT – Wet Film Thickness) dan apabila ketebalannya tidak kurang
alat pengukur ketebalan cat dalam dari 90% rencana dan tidak lebih
konsisi kering (DFT – Dry Film Thickness) dari 15% rencana.

- Penyedia jasa melakukan uji pull off


dan harus memenuhi nilai minimal
1,4 Mpa untuk jenis cat protektif

- Untuk cat dekoratif jenisnya: water-based


Portland cement, water-base polymer
latex, single-component polymer dan
two-component polymer. Selain yg
disebut tadi masuk ke cat proteksi.

4. PERKUATAN STRUKTUR BETON


- Metode perkuatan dengan bahan FRP - Semua jenis lapis - Untuk FRP, data hasil pengujian yang
(Fiber Reinforced Polymer) permukaan harus dibersihkan sampai wajib diserahkan terdiri kuat tarik
dapat digunakan untuk perkuatan lantai permukaan beton kuat. Bagian ujung (tensile strength), kuat lekat ke
jembatan, gelagar utama jembatan, kepala struktur beton yang tajam harus dibulatkan permukaan (bonding strength
jembatan, pilar beton yang mempunyai terlebih dahulu dengan jari-jari min 2 cm to substrate) dan menunjukkan
kuat tekan di atas 20 MPa atau sesuai sertifikat hasil pengujian glass
- FRP yang tidak sejajar serat tidak boleh transition temperature dan garansi

ebook
- Umur keawetan untuk bahan FRP yang lebih dari 5 derajat keawetan (durability) selama 10
digunakan minimal 10 tahun. tahun
- Perlu dilakukan patching terhadap beton
- Metode perkuatan dengan steel plate yang terkespos tulangannya atau - Pembayaran untuk FRP per meter
bonding digunakan pada perkuatan lantai perbaikan struktur yang retak, persegi, untuk steel plate per
jembatan dengan mutu beton minimal 20Mpa. perataan permukaan (Leveling), dan kilogram, dan untuk external
marking area sblm pelaksanaan steel stressing per buah.
- Perkuatan dengan external stressing plate bonding
digunakan hanya untuk perkutan elemen - Semua material bahan FRP atau
utama struktur bangunan atas beton dan - Pekerjaan periapan external stressing : steel plate bonding harus dalam
digunakan untuk peningkatan kapasitas perbaikan retak, keropos, gompal serta kemasan label poduk jelas terlihat
struktur bangunan atas jemabtan beton penyetelan kerataan permukaan, serta nama pabrik pemasok, jenis
bertulang tau beton pratekan dengan mutu pembersihan permukaan. produk, tanggal produksi dan
beton yang sesuai dengan persyaratan tanggal kadaluarsa
minimum untuk masing-masing jenis
strukturnya - Benda uji untuk pengujian FRP
minimal 5 buah dengna mengikuti
- Jenis bahan wet lay-up FRP dapat ketentuan (ASTM D 3039/D3039M-17)
digunakan untuk berbagai lokasi pekuatan, terdiri dari :
sedangkan untuk FRP jenis laminasi hanya Ultimate tensile strength
digunakan untuk perkuatan bagian pelat tensile modulus
lantai beton dengan gelagar beton atau
beton pratekan.

- Bahan steel plate bonding digunakan tebal


pelat baja min 4mm, jumlah dan kedalaman
ankur/baut yang digunakan harus melalui
analisa struktur

5. PENGGANTIAN DAN
PENGENCANGAN BAUT - Jenis baut mutu tinggi A325 yang digunakan - Uliran baut yg sudah dikencangkan
adalah baut tipe 1 yaitu baut yg terbuat harus menonjol minimal 5 ulir dari mur
dari bahan medium carbon steel. pada bagian sisi luar mengacu pada
pedoman pemasangan jembatan rangka
- Untuk baut mutu tinggi A490 adalah jenis baja
alloy steel. Baut biasa adalah dari grade
A,B, dan C. - Pengencangan baut dilakukan untuk
baut biasa atau baut yg terletak pada
elemen sekunder yang mengalami
kelonggaran sesuai cara kondisi
snug-tightened.

- Pengencangan baut mutu tinggi


menggunakan alat torsi momen manual
atau mekanik dengan kekencangan nilai
torsi sesuai mutu, diameter dan
kondisi permukaan baut.

6. PENGELASAN ELEMEN BAJA


STRUKTUR JEMBATAN - Mutu baja yg berbeda dengan elemen - Tipe pengelasan full penetration (las - Permukaan akhir pengelasan
struktur baja yg akan disambung tetapi Tumpul) diperiksa : bebas dari cacat retak,
masih dalam 1 grade atau kelas takikan lasmax 0.4 mm
- Pelaksana pengelasan harus memiliki Cekungan permukaan las max.
- Ketebalan dari bahan baja dasar (base metal) sertifikasi pengelasan yang masih 11,2 mm
yg digunakan setidaknya harus lebih besar berlaku Cembung max 3 mm
atau sama dengan 3mm Tinggi timbunan las min. 1,5 mm

7. PENGECATAN STRUKTUR BAJA


- Kategori tingkat keawetan umur proteksi cat : - Pembersihan permukaan dilaksanakan - Tebal cat harus memnuhi syarat
a. Pendek (keawetan rendah), 2-5 tahun berdasarkan tingkat kerusakan sesuai ketebalan yang ditentukan
b. Sedang (keawetan menengah), 5-15 tahun tabel 8.7.3.1,2&3
c. Panjang (keawetan tinggi), lebih 15 tahun - Warna hasil pengecatan merata,
- Pengecatan cat dasar dilaksanakan tidak ada bercak
- Keawetan sedang : batang tepi atas, sesuai dengan petunjuk dan
diagonal, batang tepi bawah, gelagar persyaratan dari pabrik pembuat - Uji tebal kering min. 80% dari tebal
melintang, gelagar baja komposit syarat, max 120% tebal syarat
- Pengukuran ketebalan cat diperiksa
- Keawetan pendek : elemen sekunder dengan alat sesuai kondisinya
(sandaran/ guardrail)

- Penyedia jasa harus menyediakan alat


pengukur ketebalan cat dalam kondisi
basah (WFT – Wet Film Thickness) dan
alat pengukur ketebalan cat dalam
konsisi kering (DFT – Dry Film Thickness)

- Ketebalan cat untuk elemen utama stuktur


baja ditentukan setebal 240 mikron yang
terdiri atas lapisan dasar dan lapisan akhir
dengan tingkat keawetan sedang/panjang.
Ketebalan cat untuk elemen sekunder,
andaran baja, dan pagar pengaman
(guard rail) adalah 160 mikron.

- Jenis cat yg digunakan sebagai cat dasar


atau akhir pada daerah pasang surut
adalah jenis epoxy polyamine dengan
solid content 100% dan mempunyai
toleransi tinggi terhadap kelembaban,
serta dapat diaplikasikan langsung pada
permukaan yg basah atau terendam air.

8. PERBAIKAN DAN
PENGGANTIAN ELEMEN BAJA - Pemotongan dan penyambungan kembali - Pengamatan lendutan yang terjadi - Pengecekan besar lendutan yang
dengan baja yang baru dapat dilaksanakan sebelum perbaikan dan pegagantian terjadi setelah pekerjaan selesai
dengan menggunakan las dan sambungan elemen baja.
baut. - Pengecekan sambungan harus
- Pelaksanaan perbaikan dan penggantian sesuai persyaratan
- Mutu bahan yang digunakan untuk perbaikan dipastikan tidak menimbulkan adanya
dan penggantian elemen harus dipastikan gaya akibat beban tambahan
sesuai dengan mutu struktur baja yang
terpasang. - Pemotongan dan penyambungan kembali
elemen struktur baja harus dengan
- Perancah penopang struktur dipasang memastikan tidak terjadi pelemahan
pada posisi aman dari gangguan terhadap pada keseluruhan struktur
aliran sungai

9. PERKUATAN STRUKTUR BAJA


- Pemeriksaan visual kondisi jembatan pada - Pengukuran camber atau lendutan yang - Hasil kalibrasi alat penarik kabel
semua elemen utama dan elemen struktur ada pada saat sebelum pelaksanaan (jack)
untuk memastikan bahwa kondisi sama perkuatan
dengan data rancangan perkuatan - Catatan besar pemberian gaya
- Peralatan penarikan kabel jack harus tarik kabel, nilai strain gauge dan
- Pekerjaan perkuatan bisa menggunakan dikalibrasi terlebih dahulu camber
penambahan elemen baja atau dengan

ebook
menambah gaya dengan menggunakan - elemen struktur yang mengalami
kabel prategang pengaruh atau tegangan kristis dari
penarikan kabel diberi strain gauge
- Kondisi lantai jembatan sebelum dan yang terkomputerisasi
sesudah perkuatan tidak rusak
- pengamatan lawan lendut (camber) atau
- Kondisi lantai jembatan sebelum dan lendutan jembatan secara terus
menerus selama proses penarikan
kabel berlangsung

10. PERBAIKAN DAN


PENGGANTIAN STRUKTUR - Mutu kayu yang digunakan untuk struktur - Sambungan dengan baut: - Mutu bahan yang dipasok dan
KAYU jembatan kayu harus mempunyai mutu Ujung baut tidak boleh lebih dari ½ kali cara kerja, proses dan asil akhir
kayu minimal kelas I dengan perlindungan diameter lebih panjang dari mur, dipantau dan dikendalika sesuai
perlindungan terhadap rayap atau keropos. apabila berlebihan maka kelebihan dengan pesyaratan.
panjang itu harus dipotong. Semua
- Bahan lainnya sesaui gambar kerja tempat dimana kepala baut terbenam
harus diisi padat dengan campuran
aspal pasir untuk mencegah masuknya
air ke dalam lubang tersebut.

- perlindungan bahan kayu bisa berupa:


perlindungan terhadap pasang surut,
petrolium jelly, minyak pengawet kayu,
ter.

11. PERBAIKAN DAN


PENGGANTIAN SAMBUNGAN - Rehabilitasi dan penggantian sambungan - Spalling/gompal, dapat terjadi pada beton, - pekerjan yang tidak memenuhi
SIAR MUAI (EXPANSION JOINT) siar muai adalah pembongkaran serta binder aspal pada tipe asphaltic plug, elevasi dan gap seperti gambar
perbaikan elemen utama sambungan siar maupun silicon pengisi pada tipe kerja (trip seal, compression seal,
muai. silicone seal. modular dan finger plate ) harus
diperbaiki dengan pembongkaran
- perbaikan -> pembongkaran dan - Karet yang rusak, kerusakan pada dan pemasangan kembali sesuai
penggantian seluruh siar muai yg rusak. karet pengisi yg sering terjadi antara elevasi dan gap yang disyaratkan
lain karet yg terlepas dari pegangan/
- Sambungan dengan pergerakan kecil = angkurnya, karet pengisi yg putus, dan
< 25 mm karet yg menipis pada expansion joint
Asphaltic plug, Open Joint dan silicon seal tipe compression seal, strip seal,
modular dan juga finger plate. Karet
- Sambungan dengan pergerakan sedang = yang rusak diganti dengan bahan yang
25 - 80 mm mempunyai minimal mutu yg sama.
Compression seal dan Strip seal
- Baut pengikat rusak/putus, baut yang
- Sambungan dengan pergerakan besar = rusak/putus diganti dengan mutu dan
> 80 mm dimensi yang sama
Finger plat/type, Modular
- Finger Joint yg patah, dilakukan
penggantian. Untuk penanganan
sementara, dapat dilakukan dengan
pengelasan pada bagian yang putus.

- Baja Siku, yang mengalami pengikisan


pelindung karat dapat diperbaiki dengan
cara pelapisan kembali. Apabila sudah
cukup parah maka dilakukan
penggantian elemen baja

- Asphaltic Plug, yg rusak harus diperbaiki


dengan menggunakan bahan sesuai
spesifikasi.

12. PERBAIKAN DAN


PENGGANTIAN LANDASAN - Penggantian perletakan harus sesuai - Bangunan atas yg diangkat dengan - Landasan harus memenuhi
(BEARING) dengan jenis landasan eksisting, kecuali dongkrak harus secara simultan dan toleransi pemasangan, pengaruh
sudah tidak sesuai karena perkembangan bersamaan. Cara kontrol elevasi temperatur
lalu lintas. Jenis landasan yang digunakan pengangkatan menggunakan system
pada penggantian landasan sesuai dengan computerzed dan dial untuk menjaga - Landasan yang rusak selama
persyaratan pergerakan lateral longitudinal, elevasi jembatan. penanganan, pemasangan,
vertical, rotasi dan ketahanan terhadap pelepasan, dan pemasangan
beban. kembali, atau selama operasi
lanjutan harus disingkirkan dari
tempat kerja dan diganti

- Seluruh landasan harus


memenuhi persayaratan (mekanis
dan fisik) untuk digunakan
ditunjukkan dengan bukti tertulis

13. PERBAIKAN DAN


PENGGANTIAN SANDARAN - Pekerjaan terdiri dari pembongkaran, - Pekerjaan pembongkaran mengacu - Pekerjaan perbaikan harus
(RAILING) perbaikan serta pengecoran beton untuk pada Seksi 7.15 memenuhi ketentuan mutu
barier dan/atau tiang sandaran beton dan bahan dan dimensi
untuk sandaran baja seperti pengecatan tiang - Perbaikan berupa pelurusan dan
sandaran, pelat dasar, baut pemegang. perataan baja yang bengkok,
penggantian dan penyambungan bagian
rusak/putus dengan pengelasan

- Penggantian komponen dapat diusulkan


jika terdapat kerusakan yang cukup berat

- Baut kendur/cacat dapat dilakukan


pengencangan atau penggantian baut

- Bagian-bagian komponen yang hilang


dapat dilakukan dengan penggantian
komponen

- Kerusakan sandaran beton dapat


dilakukan sesuai Seksi 8.2

14. PERBAIKAN DAN


PENGGANTIAN DRAINASE - pekerjaan perbaikan dan pergantian pipa - Perbaikan dilakukan terhadap bagian- - Selama pengangkutan,
LANTAI JEMBATAN cucuran untuk jembatan. Termasuk pekerjaan bagian pipa yang bocor. penyimpanan, penanganan atau
lain seperti pengelasan, angkur dudukan, pemasangan, setiap pipa cucuran
perbaikan dimensi - Untuk kerusakan pada pipa cucuran yang yang mengalami kerusakan seperti
pecah harus di ganti patah atau rusak, harus diganti.

- Sambungan antara lantai jembatan dan


pipa cucuran harus kedap air dan pipa
cucuran PVC harus dapat diikat dengan
baik ke dalam beton lantai jembatan

ebook
Ringkasan Spesifikasi Umum 2018
Kegiatan Penanganan Jalan dan Jembatan DIVISI 9 (Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain-Lain)
No Jenis Pekerjaan Persyaratan Spesifikasi Persyaratan Pelaksanaan Pengendalian Mutu
1. Bahan dan Peralatan yang digunakan harus sesuai 1. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu
dengan ketentuan mutu dan kinerja dan mendapat Perintah Pekerjaan Harian oleh Pengawas Pekerjaan
persetujuaan dari Pengawas Pekerjaan sebelum
pekerjaan dimulai. 2. Pengawas Pekerjaan akan menandatangani dan
memberikan tanggal Perintah Pekerjaan Harian sebagai
Seksi 9.1 Pekerjaan Harian
perintah pada Penyedia Jasa untuk melaksanakan
pekerjaan.

3.Gambar dan dokumen kontrak yang diperlukan untuk


menentukan detail pekerjaan.
1. Pekerjaan lampu penerangan jala harus mencakup 1.Pemasangan patok harus sesuai dengan perintah pengawas
pengadaan, pengetesan, komisioning, dari semua pekerjaan dengan akurat dan ketinggian sedemikian rupa, hingga
meterial dan peralatan sesuai yang ditentukan. dapat menjamin tertanam kuat ditempatnya

2. Cat harus digunakan sesuai umur kemasana dan 2.Semua patok harus diberi 1 lapis cat dasar, 1 lapis cat bawah
hanya produk yang masih baru digunakan dalam batas permukaan, 1 lapis sebagai lapis permukaan
waktu yang ditentukan pabrik.
3.Pengecatan pelat rambu dilaksanakan dengan cara semprotan
3. Bahan Plat rambu jalan harus merupakan lembaran di permukaan pelat yang kering dan halus
rata dari: Campuran Aluminium Keras, bahan Logam,
bahan Panel Komposit Aluminium, bahan Non Logam. 4.Pengecatan marka jalan harus bersih dan bebas debu dan bahan
bergemuk, cat termoplastik harus dilaksanakan pada temperatur
4. Kerangka dan Pengaku Rambu Jalan harus merupakan 204-218 C
campuran alluminium alloy, dan harus diberi tambahan
rangka pengaku jika ukuran melebihi 1,0 meter 5.Pemasangan blok beton dipilih dari jenis dan warna yang
mendekati blok beton yang lama, dan dipasang diatas landasan
5.Tiang Rambu terbuat dari pipa baja yang digalvanisir pasir dengan tebal gembur 60-70mm yang dipadatkan, dan pada
dengan proses celupan panas. Bahan untuk pelengkap saat penyelesaian harus memiliki lereng melintang minimum 4%
pemegang dan tutup tiang rambu terbuat dari baja profil.
6.Tiang penerangan jalan harus dibungkus spiral satu persatu,
6.Perangkat keras, skrup, baut, mur, dan cincin harus dipak dan dikirim ke lapangan dengan minimum pembebanan.
berupa aluminium atau baja tahan karat yang punya kuat Semua tiang harus tipe angkur terpasang pada batang dan terikat
tarik yang tinggi pada 2 las melingkar, dan pada pondasi dengan kelas fc'15MPa

7.Beton yang digunakan untuk pondasi rambu harus fc'15 7.Stabilisasi dengan tanaman untuk rumput nonVS, taburkan
Mpa, untuk karep pracetak fc'25MPa, untuk beton pemisah pupuk dengan takaran 4kg/100m2, pemupukan tidak boleh
jalur harus fc'20MPa, dilaksanakan 48jam sebelum penanaman.

8.Cat untuk bagian baja harus dari oksida seng kadar tinggi
mengandung minimum 7kg Oksida seng per 100ltr cat.
Seksi 9.2 Pekerjaan Lain-lain
9.Lembaran Pemantul harus merupakan "Scotchlite", jenis
Engineering Grade. Permukaan dari tiap rambu harus
diberi bahan pemantul

10. Rel Pengaman harus dari baja yang digalvanisasi dengan


ketebalan minimum 2,67mm, dengan pemanjangan tidak kurang
12% dari uji tarik pada baut dengan panjang 5cm, punya kuat
tarik batas 4900kg/cm2, dengan berat minimum 550gr/m2 dan
610gr/m2 atau ketebalan minimum 0,08mm, dengan lebar
nominal 483mm dengan toleransi lebar nominal minus 3,2mm

11.Paku Jalan harus tidak memantul, jika memantul maka dgn


pemantul cahaya kuning untuk pemisah jalur atau lajur, pemantul
warna merah untuk garis batas sisi kiri jalan, pemantul warna
putih untuk garis batas sisi kanan jalan.

12.Cat untuk marka Jalan harus memiliki tingkat retroreflektif


minimal 200mcd/m2/lux. Bahan yang digunakan tidak boleh
lebih dari 1 tahun dari tanggal produksi.

13.Blok Beton untuk trotoar harus setebal 60mm dan menggunakan


beton fc'15MPa.

14.Pagar Pemisah Pedestrian dari bahan pipa carbon steel dengan


ketebalan 3mm untuk diameter 3", dan tebal minimum 2mm untuk
diameter 1,5", memiliki kuat leleh minimum 2500kg/cm2, finishing
cat dengan spray,

15.Lampu Penerangan Jalan, untuk Non LED dapat berupa tipe


250watt high pressure sodium. Untuk di bawah jembatan 150watt
pada tiang tinggi harus 600/1000watt
Ringkasan Spesifikasi Umum 2018
Kegiatan Penanganan Jalan dan Jembatan DIVISI 10 (Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja)
No Jenis Pekerjaan Persyaratan Spesifikasi Persyaratan Pelaksanaan Pengendalian Mutu
1.Pekerjaan meliputi: perkerasan, bahu jalan, drainase, 1. Untuk perkerasan berpenutup aspal, pemeliharaannya 1. Perkerasan, Patching:<40%, sealing <10% per 100m,
bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapan jalan berupa penambalan dan penutupan lubang dan galian kecil elevasi pekerjaan juga harus sama
dengan peralatan ringan dengan grader.
2. Leburan aspal pada permukaan retak, luasnya tidak 2. Bahu jalan, pemotongan rumput>5cm pada ruang
boleh lebih dari 10% /100m 2.Untuk bahu jalan pengisian lubang sama dengan agregat milik jalan. Elevasi bahu jalan lebih tinggi atau lebih
bahu jalan, pembuangan semak dan rumput(>5cm) dan rendah 5cm dari perkerasan jalan yang bersebelahan
3. Penambalan lubang tidak boleh lebih dari 40x40cm penghalang lainnya.
Seksi 10.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan 3. Pada drainase dilakukan pengerukan endapan
4. Mutu bahan yang digunakan harus sama atau lebih 3. Untuk drainase, dilakukan penggalian endapan, sampah, dan pembersihan saluran.
tinggi mutunya dari bahan sebelumnya dan pertumbuhan tanaman yang mungkin menghalangi
aliran air permukaan. 4.Pembersihan bangunan pelengkap jalan, dan melakukan
pengecatan marka jalan
4. Pelengkap Jalan, dilakukan pembersihan dan perbaikan
rambu jalan, bagian relpengaman, pagar pengarah, patok,
atau pelengkap jalan lainnya yang rusak, pengecatan, dll
1. Pembersihan jembatan meliputi pembersihan struktur 1.Pemeriksaan dan pelaporan kondisi komponen dan struktur,
secara keseluruhan(bangunan atas, bangunan bawah, dan pembersihan lubang dan kotoran.
bangunan pelengkapnya), pembersihan daerah aliran sungai
(100m ke hulu, 100m ke hilir), pembersihan sampah, 2.Melakukan pembersihan struktur jembatan, pembersihan
pengecatan sederhana pada kareb daerah aliran sungai, perbaikan retak, perbaikan dimensi,
Seksi 10.2 Pemeliharaan Kinerja Jembatan pengecatan, penggantian dan pengencangan baut, perbaikan
2. Perbaikan kerusakan beton berupa perbaikan retak, sandaran, perbaikan fender, perbaikan pasangan batu, perbaikan
perbaikan kropos, spalling, scalling, patching atau grouting, pipa dan drainase, perbaikan sambungan siar muai.
perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti
perbaikan korosi, cover plate, dan perbaikan dan pengamanan
struktur jembatan
https://drive.google.com/file/d/1poiQY8Ma1hsAfBQyVC3E-d6WejbKG12_/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai