UMUR RENCANA 01
Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR)
Pertimbangan utama:
• Discounted-Life-cycle-
cost
• Kapasitas jalan
• Ketersediaan
anggaran
Menurut Suplemen MDP, ruas jalan dengan volume lalu lintas rendah adalah yang memiliki
beban lalu lintas rencana Dibawah Satu juta ESA.
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan
DESAIN PERKERASAN 03
DESAIN STRUKTUR PERKERASAN LENTUR MDP
Desain tebal perkerasan didasarkan pada nilai ESA pangkat 4 dan pangkat 5 tergantung pada
model kerusakan (deterioration model) dan pendekatan desain yang digunakan. Gunakan nilai
ESA yang sesuai sebagai input dalam proses perencanaan.
Pangkat 4 digunakan pada desain perkerasan lentur berdasarkan Pedoman Perencanaan
Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002-B atau metode AASHTO 1993 (pendekatan statistik
empirik).
Pangkat 4 digunakan untuk bagan desain pelaburan tipis (seperti Burtu atau Burda),
perkerasan tanpa penutup (Unsealed granular pavement) dan perencanaan tebal overlay
berdasarkan grafik lendutan untuk kriteria alur (rutting).
Pangkat 5 digunakan untuk desain perkerasan lentur (kaitannya dengan faktor kelelahan
aspal beton dalam desain dengan pendekatan Mekanistik Empiris) termasuk perencanaan
tebal overlay berdasarkan grafik lengkung lendutan (curvature curve) untuk kriteria retak
lelah (fatigue).
Desain perkerasan kaku menggunakan jumlah kelompok sumbu kendaraan berat (Heavy
Vehicle Axle Group, HVAG) dan bukan nilai ESA sebagai satuan beban lalu lintas untuk
perkerasan beton.
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
DIMENSI DAN
TEBAL
PERKERASAN
LENTUR
ACBC ACBC
ACBC ACBC
Dgn/Tanpa Dgn/Tanpa
Dgn/Tanpa Dgn/Tanpa ACBase ACBase
ACBase ACBase
15 cm
15 cm
Agregat Agregat 15 cm
Kelas A Agregat 15 cm
Kelas A Agregat
Kelas A
Kelas A
B Desain - 3(1) 2020 B Desain - 3(2) 2020 B Desain - 3(3) 2020 B Desain - 3(4) 2020
Dgn 150 mm CTB Dgn 200 mm CTB Dgn 250 mm CTB Dgn 300 mm CTB
ACWC ACWC
ACBC Dgn/Tanpa
ACBC
Dgn/Tanpa Dgn/Tanpa
ACBase
ACBase
Beban Normal
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
Disribusi Axle Group Setiap Kelas Kendaraan
Kelas Jumlah Sumbu Jenis Sumbu
Kendaraan (HVAG) STRT STRG STdRT STdRG STrRG
5B (BUS) 2 1 1
6B 2 1 1
7A1 2 1 1
7A2 2 1 1
7B1 4 1 3
7B2 4 3 1
7C1 3 1 1 1
7C2A 3 1 2
7C2B 3 1 1 1
7C3 3 1 1 1
Tanah Dasar
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan
DRAINASE PERKERASAN 04
KETENTUAN DRAINASE BAWAH
PERMUKAAN
Drainase bawah permukaan (sub surface pavement drainage) harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:
• Seluruh lapis fondasi bawah (subbase) harus dapat mengalirkan air atau cukup permeable.
• Desain pelebaran perkerasan harus memastikan bahwa air dari lapis granular terbawah perkerasan eksisting
dapat dialirkan dengan baik.
• Lintasan drainase yang kurang dari 500 mm dari tepi luar lapis granular ke tepi verge timbunan dapat
mengalirkan air.
• French drains dalam arah melintang pada setiap titik terendah arah memanjang dan setiap 10 m dianggap
dapat mengalirkan air dari lapis fondasi bawah.
• Jika lapis fondasi bawah lebih rendah dari ketinggian tanah disekitarnya, maka harus dipasang subdrain
(apabila memungkinkan hindari kondisi seperti ini dengan membuat desain geometrik yang baik).
• Subdrain harus dibuat berdekatan dengan saluran U atau struktur lain yang berpotensi menghalangi aliran air
dari setiap lapisan fondasi bawah. Sulingan pada dinding saluran tepi tidak dapat diandalkan untuk berfungsi
sebagai subdrain.
• Subdrain harus dipasang dengan kemiringan seragam tidak kurang dari 0.5% untuk memastikan bahwa air
dapat bebas mengalir melalui subdrain ke titik-titik pembuangan. Selain itu, harus disediakan akses untuk
memudahkan pembersihan subdrain pada interval jarak tidak lebih dari 60 m. Level inlet dan outlet subdrain
harus lebih tinggi dari level banjir
AIR PADA PERKERASAN JALAN
PENGARUH AIR PADA
PERKERASAN JALAN
Sumber air yang masuk ke dalam lapis fondasi permeable berasal dari:
• Infiltrasi Air ke Perkerasan
• Air Tanah, yang bersumber dari air gravitasi dan aliran air artesis
Apabila aliran air mengalir dari tanah butir halus menuju tanah yang lebih kasar, maka
material lapis fondasi permeable harus diperiksa kesesuaiannya dengan Spek Umum
Bina Marga tentang Drainase Porous.
Hal ini dilakukan untuk melindungi lapis fondasi permeable dari instrusi tanah butir
halus.
Jika tidak memenuhi, maka perlu ditambahkan lapisan filter di antara tanah butir halus
dan lapis fondasi permeable untuk mencegah instrusi dan penyumbatan.
PERENCANAAN DRAINASE PERKERASAN
Perencanaan teknis drainase bawah permukaan dengan
menggunakan filter geotekstil SE Menteri PUPR Nomor :
34/SE/M/2015
Aliran air yang masuk ke perkerasan dihitung dengan menggunakan Metode Infiltrasi Retak
(Crack Infiltration). Metoda lainnya adalah metode infiltration ratio. Metode infiltrasi retak
lebih rasional karena berdasarkan pengukuran lapangan sedangkan metoda infiltrasi ratio
bersifat empiris.
Metode Infiltrasi retak, besarnya infilitrasi air ke perkerasan dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut: Dimana:
𝐼𝑐 : Laju infiltrasi air melalui retakan, m3/day/m2 (ft3/day/ft2). Nilai yang disarankan
𝑁𝐶 𝑊𝐶
𝑞𝑖 = 𝐼𝑐 + + 𝑘𝑝 adalah 𝐼𝑐 = 0,223 m3/day/m2, atau 𝐼𝑐 = 2,4 ft3/day/ft2 (Ridgeway, 1976)
𝑊 𝑊.𝐶𝑠 𝑁𝑐 : Banyak retak longitudinal
Time to drain adalah waktu untuk mengalirkan air dari lapis fondasi
permeable. Nilai ini berhubungan dengan kualitas drainase lapis fondasi
permeable (SE Menteri PU No. 12/SE/M/2013). Semakin kecil nilai time
to drain maka kapasitas pengaliran air dari lapis fondasi permeable akan
semakin baik. Dimana:
𝑡 : time-to-drain (jam);
𝑇50
𝑡 = 𝑇50 . 𝑚𝑑 . 24 : time factor untuk derajat kejenuhan 50%;
menghitung nilai factor kemiringan 𝑛𝑒 : porositas efektif lapisan drainase (tanpa satuan)
Untuk menentukan nilai T50 digunakan grafik. Grafik ini hanya dapat digunakan untuk satu derjat
kejenuhan drainase saja yaitu U=50%.
Kapasitas aliran rencana dari pipa saluran samping (sub drain) dihitung
menggunakan persamaan:
𝜋. 𝐾. 𝑆1/2 . 𝐷8/3 𝑄 : kapasitas pengaliran pipa (m3/detik)
n : koefisien manning; 0,012 untuk pipa mulus dan 0,024 untuk pipa bergelombang
(corrugated).
𝑞𝑑 = 𝑞𝑛 × 𝐿𝑅
Spasi Outlet
Spasi outlet dihitung dengan
𝐿
menggunakan persamaan:
: spasi outlet (m);
𝑜
𝑞𝑑
SUB-DRAIN / EDGE DRAIN
• Drainase sub-drain adalah elemen kunci
untuk mengalirkan air yang telah
dikumpulkan oleh sistem drainase Permeable
Base
perkerasan. Dengan Sub
• Hal penting dalam disain dan Drain
pemasangannya adalah bahwa harus
terdapat sistem aliran yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengaliran air
Nonerodible
Base dengan
pipa sub drain