Anda di halaman 1dari 62

PERHITUNGAN STRUKTUR PERKERASAN JALAN

I. KRITERIA DESAIN
1. Nama Ruas Jalan : Ruas Jalan Ketiat - Sekayok
2. Status Jalan : Kabupaten
3. Panjang Ruas Jalan Fungsional : 9.50 Km (Berdasarkan SK)
4. Panjang Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 4.40 Km (DD1 2019)
5. Panjang Non Perkerasan Ruas Jalan Fungsional (Tanah) : 5.10 Km (DD1 2019)
6. Jenis Penanganan : Pembangunan Jalan
7. Panjang Penanganan Ruas Jalan Yang Diusulkan : 6.60 Km (Sta 02+900 s.d Sta 09+500 )
8. Panjang Rencana Penanganan Ruas Jalan Efektif : 5.10 Km (Sta 04+400 s.d Sta 09+500 )
9. Lebar Perkerasan Jalan Eksisting : 3.00 Km (Sta 00+000 s.d Sta 03+000 )
10. Lebar Badan Jalan Eksisting (Tanah) : 7.00 Km (Sta 04+400 s.d Sta 09+500 )
11. Fungsi Jalan Rencana : Lokal
12. Kelas Jalan Rencana : Kecil / III
13. Kecepatan Jalan Rencana : 30-60 Km/Jam (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
14. Ruang Manfaat Jalan : 8.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
15. Badan Jalan Minimum 7.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
16. Lebar Jalur Lalu Lintas : 5.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
17. Lebar Bahu Jalan Rencana : 1 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
18. Tipe Jalan : 2/2 TT (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
19. Jumlah Lajur : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
20. Jumlah Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
21. Jumlah Lajur Setiap Arah : 1 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
22. Kemiringan Perkerasan : 3% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
23. Kemiringan Bahu : 6% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
24. Super Elevasi Paling Besar : 8% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
25. Kelandaian Paling Besar : 10% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
26. Umur Rencana (Paling Sedikit) Lokal : 5 tahun (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
27. Jenis Perkerasan Rencana : Perkerasan Lentur
28. Jenis Permukaan : Aspal

II. LANGKAH PERHITUNGAN


1. Menentukan Umur Rencana Perkerasan (UR)
a. Jenis perkerasan rencana : Perkerasan Lentur
b. Elemen perkerasan :
i. Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir : 20 Tahun
ii. Fondasi Jalan : 40 Tahun

2. Menentukan nilai ESA 4 dan atau ESA 5 sesuai umur rencana yang dipilih
a. Data Lalu Lintas

Lintas Harian Rata-


Jenis Kendaraan
Rata (2 Arah) 2019
Mobil penumpang dan
624
kendaraan lainnya
5A 1
5B 4
6A 6
6B 5

b. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %)


i. Digunakan faktor pertumbuhan lalu lintas : sesuai Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) yang dapat digunakan (2015-2035)
ii. Fungsi jalan : Lokal
iii. Pada tabel digunakan : Kolektor Rural
iv. Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (i%) : 3.5

c. Faktor Distribusi Arah (DD)


i. Jumlah arah : 2
ii faktor distribusi arah : 0.50

d. Faktor Distribusi Lajur (DL)


i. Jumlah lajur setiap arah : 1
ii. Faktor distribusi lajur (DL) : 100%

e. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor / VDF)

Kalimantan
Jenis Kendaraan Beban Aktual Beban Normal
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
5A 0.3 0.2 0.3 0.2
5B 1 1 1 1
6A 0.55 0.5 0.55 0.5
6B 4.8 8.5 3.4 4.7
f. Menghitung Beban Sumbu Standar Komulatif (Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL))

i. Data Lalu Lintas : 2019


ii. Jalan dibangun tahun : 2020
iii. Jalan dibuka tahun : 2021
iv. Umur Rencana Masa Layan : 20 ( 2021 - 2041 )
v. Umur Rencana Pembukaan Lalu Lintas : 2 ( 2019 - 2021 )

Lintas Harian R 2021 (UR Kalimantan Esa Beban Normal (> 2020)
Jenis
Rata-Rata (2 = 2 tahun) LHR 2021 Beban Aktual Beban Normal DD DL R
Kendaraan ESA 4 (2021-2041) ESA 5 (2021-2041)
Arah) 2019 (2019-2021) VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
a b c d=b*c e f g h i j k l=(d*g)*365*i*j*k m=(d*h)*365*i*j*k
5A 1 2.035 2.035 0.3 0.2 0.3 0.2 0.50 100% 20 2,228.32 1,485.55
5B 4 2.035 8.14 1 1 1 1 0.50 100% 20 29,711.00 29,711.00
6A 6 2.035 12.21 0.55 0.5 0.55 0.5 0.50 100% 20 24,511.57 22,283.25
6B 5 2.035 10.175 4.8 8.5 3.4 4.7 0.50 100% 20 126,271.75 174,552.12
Jumlah ESA 182,722.65 228,031.92
Jumlah CESA(2021-2041) 182,722.65 228,031.92

vi. dari perhitungan di atas didapatkan :


CESA4(2021-2041) = 182,722.65 < 8 x 105
CESA5(2021-2041) = 228,031.92
untuk nilai CESA4 yang didapatkan lebih kecil dari nilai CESA4 untuk jalan lokal yang diperoleh dari Tabel 4.6. Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan Lalu Lintas Rendah

3. Menentukan tipe perkerasan berdasarkan Tabel 3.1 atau pertimbangan biaya (analisis discounted life-cycle cost)
Nilai CESA4(2021-2041) yang didapatkan antara 0 - 0,5 x 106 dan 0,1 - 4 x 106, maka didapatkan 4 alternatif desain yaitu :
a. Perkerasan tanpa penutup (japat, jalan kerikil) : Bagan desain 7
b. AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir : Bagan desain 3 A
c. Burda atau Burtu dengan LPA Kelas A atau batuan asli : Bagan desain 5
d. Lapis Fondasi Soil Cement : Bagan desain 6
Berdasarkan kriteria desian yang ditetapkan maka dipilih bagan desain 3 A yaitu AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir
4. Menentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam
a. Data CBR
No Nilai CBR
Sta (xi - x)2
n xi
1 07+000 4.00 0.0406
2 07+200 4.78 0.3323
3 07+400 3.80 0.1631
4 07+600 5.80 2.5559
5 07+800 5.02 0.6717
6 08+000 5.96 3.1031
7 08+200 3.93 0.0735
8 08+400 4.72 0.2649
9 08+600 3.89 0.0957
10 08+800 3.43 0.5964
11 09+000 3.07 1.2836
12 09+200 3.90 0.0926
13 09+400 2.74 2.1466
14 09+500 3.79 0.1684
Jumlah 58.82 11.5885
Rata-Rata (x) 4.20

b. menghitung CBR karakteristik :


i. Metode distribusi normal standar
√(∑▒ 〖 (𝑥_𝑖− √(11,5884560172809/(14−1))
deviasi standar =𝑥) 〗 ^2/ = = 0.94
(𝑛−1))
CBR Karakteristik = 4.20 - ( 0.842 x 0.94 ) = 3.41

ii. Metode persentil

No Urut Nilai CBR n = 14


1 2.74 indeks percentil = 10% x n
2 3.07 = 10% x 14
3 3.43 = 1.4
4 3.79 ≈ 2 (pembulatan ke bilangan bulat terdekat)
5 3.80 CBR Karekteristik = hitung mulai dari data terkecil hingga mencapai data diurutan
6 3.89 yang diperoleh dari langkah indeks percentil
7 3.90 = 3.07
8 3.93
9 4.00
10 4.72
11 4.78
12 5.02
13 5.80
14 5.96
Jml 58.82

digunakan CBR terkecil dari kedua metode di atas yaitu = 3.07 %

5. Menentukan struktur fondasi perkerasan


a. CBR karakteristik = 3.07 %
b. Umur Rencana Fondasi Jalan = 40 tahun
c. CESA5(2021-2061) = 456,063.85 < 2 x 106

Lintas Harian R 2021 (UR Kalimantan Esa Beban Normal (> 2020)
Jenis
Rata-Rata (2 = 2 tahun) LHR 2021 Beban Aktual Beban Normal DD DL R
Kendaraan ESA 4 (2021-2041) ESA 5 (2021-2041)
Arah) 2019 (2019-2021) VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
a b c d=b*c e f g h i j k l=(d*g)*365*i*j*k m=(d*h)*365*i*j*k
5A 1 2.035 2.035 0.3 0.2 0.3 0.2 0.50 100% 40 4,456.65 2,971.10
5B 4 2.035 8.14 1 1 1 1 0.50 100% 40 59,422.00 59,422.00
6A 6 2.035 12.21 0.55 0.5 0.55 0.5 0.50 100% 40 49,023.15 44,566.50
6B 5 2.035 10.175 4.8 8.5 3.4 4.7 0.50 100% 40 252,543.50 349,104.25
Jumlah ESA 365,445.30 456,063.85
Jumlah CESA(2021-2041) 365,445.30 456,063.85
d. Tebal minimum perbaikan tanah dasar (bagan desain - 2) = 150 mm

e. Cek Persyaratan tinggi timbunan dapat terdiri atas lapisan perbaikan tanah, lapis penopang, lapisan timbunan pilihan, lapisan drainase
dan kemiringan permukaan atau superelevasi di atas tanah lunak :

Tanah dasar merupakan tanah dasar normal (CBR > 2,5 %), maka tinggi timbunan diambil yang terbesar dari perhitungan berikut :
i. Perbaikan tanah dasar (Bagan Desain 2) = 150.00 mm
Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x5500 ) = 440.00 mm
Total = 590.00 mm
ii. Persyaratan tinggi minimum di atas muka air tanah yang dilengkapi dengan lapis drainase (lihat Tabel 5.1) = 400.00 mm
Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x5500 ) = 440.00 mm
Total = 840.00 mm
digunakan tinggi timbunan = 840.00 mm

6. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan Desain - 3 atau Bagan Desain lainnya yang sesuai

nilai CESA5(2021-2041) yang didapatkan kurang dari 0,5 x 106 (FF1), maka dari Bagan Desain - 3A. Desain Perkerasan Lentur dengan HRS
didapatkan jenis dan tebal perkerasan sebagai berikut :

Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam


Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 50

LFA Kelas A 150

LFA Kelas A atau LFA Kelas B


atau kerikil alam atau lapis
150
distabilisasi dengan CBR
>10%3
7. Menentukan standar drainase bawah permukaan yang dibutuhkan
Dikarenakan menggunakan perbaikan tanah dasar dengan tinggi timbunan = 840.00 mm
maka lapis fondasi bawah lebih tinggi dari ketinggian tanah disekitarnya, sehingga tidak diperlukan pemasangan subdrain (drainase
bawah permukaan).
Desain yang diterapkan untuk menghasilkan faktor m (koefisien drainase) ≥ 1, sehingga tidak diperlukan koreksi terhadap tebal desain
fondasi agregat.

8. Menetapkan kebutuhan daya dukung tepi perkerasan


D = HRS WC + LFA Kelas A + LFA Kelas B
= 50 + 150 + 150
= 350 mm

S = 840.00 mm
C = 0.00 mm

D+S+C = 350 + 840.00 + 0.00


= 1,190.00 mm

V H
Kemiringan 1 : 3 = 396.67 : 1,190.00
≈ 400.00 : 1,200.00

9. Menentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan


a. CBR Karakteristik Tanah Dasar = 3.07 %
b. Beban Gandar Komulatif 20 Tahun (CESA42021-2041) = 182,722.65
c. Beban rencana bahu jalan = 10 % x CESA42021-2041 = 10% x 182,722.65 = 18,272.26
d. Dengan menyiapkan fondasi yang sama dengan lajur utama diperoleh daya dukung fondasi perkerasan bahu jalan ekuivalen CBR 6%
i. Berdasarkan bagan desain 7 (Gambar G.1) untuk beban 10E+06 ESA dan CBR 6% diperlukan penutup setebal 380 mm
ii. Tebal total perkerasan lajur utama = 350 mm < 380 mm (tebal minimum perlu perkerasan bahu jalan)
iii. Tebal lapis beraspal pada lajur utama 50 mm, gunakan permukaan bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 125 mm.
iv. Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang LFA kelas A di bawah LFA kelas S
dengan tebal 255 mm (380 mm – 125 mm) di bawah lapis permukaan LFA kelas S
v. Struktur perkerasan bahu jalan sebagai berikut :

Lapisan Tebal Lapisan (mm)


Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam
LFA Kelas S 125
Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 50
LFA Kelas A 255
LFA Kelas A 150
jumlah 380 LFA Kelas A atau LFA Kelas B
atau kerikil alam atau lapis
150
distabilisasi dengan CBR
>10%3
jumlah 350
10. Desain Tebal Perkerasan dan Bahu Jalan

Bahu Jalan Perkerasan Jalur Utama

50 HRS WC
LFA Kelas S 125
150 LFA Kelas A

LFA Kelas A 255 150 LFA Kelas B


255

Perbaikan Tanah Dasar


840
Dengan Tanah Timbunan
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEKADAU
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Komplek Perkantoran Pemkab. Sekadau, Jl. Pangeran Natakusuma
SEKADAU

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN METODE MANUAL DESAIN


PERKERASAN JALAN 2017
I. KRITERIA DESAIN
1. Nama Ruas Jalan : Tapang Pulau - Simpang SP 2 Belitang
2. Status Jalan : Kabupaten
3. Panjang Ruas Jalan Fungsional : 11.14 Km (Berdasarkan Hasil Survey)
4. Panjang Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 11.14 Km
5. Panjang Non Perkerasan Ruas Jalan Fungsional (Tanah) : 0.00 Km
6. Jenis Penanganan : Pembangunan Jalan Bar
7. Panjang Penanganan Ruas Jalan Yang Diusulkan : 9.20 Km (Sta 01+940 s.d Sta 11+140 )
8. Fungsi Jalan Rencana : Lokal
9. Kelas Jalan Rencana : Kecil / III
10. Kecepatan Jalan Rencana : 30-60 Km/Jam (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
11. Ruang Manfaat Jalan : 8.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
12. Badan Jalan Minimum 7.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
13. Lebar Jalur Lalu Lintas : 5.5 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
14. Lebar Bahu Jalan Rencana : 1 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
15. Tipe Jalan : 2/2 TT (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
16. Jumlah Lajur : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
17. Jumlah Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
18. Jumlah Lajur Setiap Arah : 1 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
19. Kemiringan Perkerasan : 1 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
20. Kemiringan Bahu : 6% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
21. Super Elevasi Paling Besar : 8% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
22. Kelandaian Paling Besar : 10% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
23. Umur Rencana (Paling Sedikit) Lokal : 5 tahun (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
24. Jenis Perkerasan Rencana : Perkerasan Lentur
25. Jenis Permukaan : Aspal

II. LANGKAH PERHITUNGAN


1. Menentukan Umur Rencana Perkerasan (UR)
a. Jenis perkerasan rencana : Perkerasan Lentur
b. Elemen perkerasan :
i. Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir : 20 Tahun
ii. Fondasi Jalan : 40 Tahun

2. Menentukan nilai ESA 4 dan atau ESA 5 sesuai umur rencana yang dipilih
b. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %)
i. Digunakan faktor pertumbuhan lalu lintas : sesuai Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) yang dapat digunakan (2015-2035)
ii. Fungsi jalan : Lokal
iii. Pada tabel digunakan : Kolektor Rural
iv. Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (i%) : 3.5

c. Faktor Distribusi Arah (DD)


i. Jumlah arah : 2
ii faktor distribusi arah : 0.50

d. Faktor Distribusi Lajur (DL)


i. Jumlah lajur setiap arah : 1
ii. Faktor distribusi lajur (DL) : 100%

e. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor / VDF)

Kalimantan
Jenis Kendaraan Beban Aktual Beban Normal
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan Lain - - - -

5A 0.3 0.2 0.3 0.2


5B 1 1 1 1
6A 0.55 0.5 0.55 0.5
6B 4.8 8.5 3.4 4.7
7A1 9.9 18.3 4.1 5.3
7A2 9.6 17.7 4.2 5.4
7B1 - - - -
7B2 - - - -
7C1 11.7 20.4 7 10.2
7C2A 8.2 14.7 4 5.2
7C2B - - - -
7C3 13.5 22.9 9.8 15
f. Menghitung Beban Sumbu Standar Komulatif (Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL))
i. Data Lalu Lintas : 2019
ii. Jalan dibangun tahun : 2020
iii. Jalan dibuka tahun : 2021
iv. Umur Rencana Masa Layan : 20 ( 2021 - 2041 )
v. Umur Rencana Pembukaan Lalu Lintas : 2 ( 2019 - 2021 )
Lintas Harian R 2021 (UR Kalimantan Esa Beban Normal (> 2020)
Jenis
Rata-Rata (2 = 2 tahun) LHR 2021 Beban Aktual Beban Normal DD DL R
Kendaraan ESA 4 (2021-2041) ESA 5 (2021-2041)
Arah) 2019 (2019-2021) VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
a b c d=b*c e f g h i j k l=(d*g)*365*i*j*k m=(d*h)*365*i*j*k
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan Lain 624 1.07 668.4444 - - - - 0.50 100% 28.28 0.00 0.00
5A 1 1.07 1.071 0.3 0.2 0.3 0.2 0.50 100% 28.28 1,658.59 1,105.73
5B 4 1.07 4.285 1 1 1 1 0.50 100% 28.28 22,114.55 22,114.55
6A 6 1.07 6.427 0.55 0.5 0.55 0.5 0.50 100% 28.28 18,244.50 16,585.91
6B 5 1.07 5.356 4.8 8.5 3.4 4.7 0.50 100% 28.28 93,986.83 129,922.97
7A1 - 1.07 - 9.9 18.3 4.1 5.3 0.50 100% 28.28 - -
7A2 - 1.07 - 9.6 17.7 4.2 5.4 0.50 100% 28.28 - -
7B1 - 1.07 - - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7B2 - 1.07 - - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7C1 - 1.07 - 11.7 20.4 7 10.2 0.50 100% 28.28 - -
7C2A - 1.07 - 8.2 14.7 4 5.2 0.50 100% 28.28 - -
7C2B - 1.07 - - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7C3 - 1.07 - 13.5 22.9 9.8 15 0.50 100% 28.28 - -
Jumlah ESA 136,004.47 169,729.16
Jumlah CESA(2021-2041) 136,004.47 169,729.16

vi. dari perhitungan di atas didapatkan :


CESA4(2021-2041) = 136,004.47 < 8 x 105
CESA5(2021-2041) = 169,729.16
untuk nilai CESA4 yang didapatkan lebih kecil dari nilai CESA4 untuk jalan lokal yang diperoleh dari Tabel 4.6. Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan Lalu Lintas Rendah

3. Menentukan tipe perkerasan berdasarkan Tabel 3.1 atau pertimbangan biaya (analisis discounted life-cycle cost)
Nilai CESA4(2021-2041) yang didapatkan antara 0 - 0,5 x 10 6 dan 0,1 - 4 x 106, maka didapatkan 4 alternatif desain yaitu :
a. Perkerasan tanpa penutup (japat, jalan kerikil) : Bagan desain 7
b. AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir : Bagan desain 3 A
c. Burda atau Burtu dengan LPA Kelas A atau batuan asli : Bagan desain 5
d. Lapis Fondasi Soil Cement : Bagan desain 6
Berdasarkan kriteria desian yang ditetapkan maka dipilih bagan desain 3 A yaitu AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir
4. Menentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam
a. Data CBR
No Nilai CBR
Sta (xi - x)2
n xi
1 07+000 6.34 2.6526
2 07+200 6.67 1.6824
3 07+400 6.88 1.1887
4 07+600 6.40 2.4782
5 07+800 8.54 0.3209
6 08+000 6.32 2.7125
7 08+200 6.57 1.9674
8 08+400 8.19 0.0498
9 08+600 7.52 0.1999
10 08+800 9.20 1.5162
11 09+000 9.15 1.3891
12 09+200 7.87 0.0097
13 09+400 8.23 0.0676
14 09+500 13.70 32.7872
Jumlah 111.57 49.0221
Rata-Rata (x) 7.97

b. menghitung CBR karakteristik :


i. Metode distribusi normal standar
√(∑▒ 〖 (𝑥_𝑖 √(11,5884560172809/(14−1))
deviasi standar =−𝑥) 〗 ^2/ = = 0.94
(𝑛−1))

CBR Karakteristik = 7.97 - ( 0.842 x 0.94 ) = 7.17

ii. Metode persentil

No Urut Nilai CBR n = 14


1 6.34 indeks percentil = 10% x n
2 6.67 = 10% x 14
3 6.88 = 1.4
4 6.40 ≈ 2 (pembulatan ke bilangan bulat terdekat)
5 8.54 CBR Karekteristik = hitung mulai dari data terkecil hingga mencapai data diurutan
6 6.32 yang diperoleh dari langkah indeks percentil
7 6.57 = 6.67
8 8.19
9 7.52
10 9.20
11 9.15
12 7.87
13 8.23
14 13.70
Jml 111.57

digunakan CBR terkecil dari kedua metode di atas yaitu = 6.67 %

5. Menentukan struktur fondasi perkerasan


a. CBR karakteristik = 6.67 %
b. Umur Rencana Fondasi Jalan = 40 tahun
c. CESA5(2021-2061) = 507,454.35 < 2 x 106

Lintas Harian R 2021 (UR Kalimantan Esa Beban Normal (> 2020)
Jenis
Rata-Rata (2 = 2 tahun) LHR 2021 Beban Aktual Beban Normal DD DL R
Kendaraan ESA 4 (2021-2041) ESA 5 (2021-2041)
Arah) 2019 (2019-2021)
Lintas Harian R 2021 (UR
Jenis
Rata-Rata (2 = 2 tahun) LHR 2021 DD DL R
Kendaraan ESA 4 (2021-2041) ESA 5 (2021-2041)
Arah) 2019 (2019-2021) VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
a b c d=b*c e f g h i j k l=(d*g)*365*i*j*k m=(d*h)*365*i*j*k
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan Lain 624 1.07 668.44 - - - - 0.50 100% 84.55

5A 1 1.07 1.07 0.3 0.2 0.3 0.2 0.50 100% 84.55 4,958.84 3,305.89
5B 4 1.07 4.28 1 1 1 1 0.50 100% 84.55 66,117.83 66,117.83
6A 6 1.07 6.43 0.55 0.5 0.55 0.5 0.50 100% 84.55 54,547.21 49,588.37
6B 5 1.07 5.36 4.8 8.5 3.4 4.7 0.50 100% 84.55 281,000.78 388,442.26
7A1 - 1.07 0.00 9.9 18.3 4.1 5.3 0.50 100% 84.55 - -
7A2 - 1.07 0.00 9.6 17.7 4.2 5.4 0.50 100% 84.55 - -
7B1 - 1.07 0.00 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7B2 - 1.07 0.00 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7C1 - 1.07 0.00 11.7 20.4 7 10.2 0.50 100% 84.55 - -
7C2A - 1.07 0.00 8.2 14.7 4 5.2 0.50 100% 84.55 - -
7C2B - 1.07 0.00 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7C3 - 1.07 0.00 13.5 22.9 9.8 15 0.50 100% 84.55 - -
Jumlah ESA 406,624.66 507,454.35
Jumlah CESA(2021-2041) 406,624.66 507,454.35
d. Tidak Diperlukan Perbaikan Tanah Dasar

e. Cek Persyaratan tinggi timbunan dapat terdiri atas lapisan perbaikan tanah, lapis penopang, lapisan timbunan pilihan, lapisan drainase
dan kemiringan permukaan atau superelevasi di atas tanah lunak :

Tanah dasar merupakan tanah dasar normal (CBR > 2,5 %), maka tinggi timbunan diambil yang terbesar dari perhitungan berikut :

i. Perbaikan tanah dasar (Bagan Desain 2) = 0.00 mm


Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x5500 ) = 440.00 mm
Total = 440.00 mm
ii. Persyaratan tinggi minimum di atas muka air tanah yang dilengkapi dengan lapis drainase (lihat Tabel 5.1) = 400.00 mm
Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x5500 ) = 440.00 mm
Total = 840.00 mm
digunakan tinggi timbunan = 840.00 mm

6. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan Desain - 3 atau Bagan Desain lainnya yang sesuai

nilai CESA5(2021-2041) yang didapatkan kurang dari 0,5 x 10 6 (FF1), maka dari Bagan Desain - 3A. Desain Perkerasan Lentur dengan HRS
didapatkan jenis dan tebal perkerasan sebagai berikut :

Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam


Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 50

LFA Kelas A 150

LFA Kelas A atau LFA Kelas B


atau kerikil alam atau lapis
150
distabilisasi dengan CBR
>10%3
7. Menentukan standar drainase bawah permukaan yang dibutuhkan
Dikarenakan menggunakan perbaikan tanah dasar dengan tinggi timbunan = 840.00 mm
maka lapis fondasi bawah lebih tinggi dari ketinggian tanah disekitarnya, sehingga tidak diperlukan pemasangan subdrain (drainase
bawah permukaan).
Desain yang diterapkan untuk menghasilkan faktor m (koefisien drainase) ≥ 1, sehingga tidak diperlukan koreksi terhadap tebal desain
fondasi agregat.

8. Menetapkan kebutuhan daya dukung tepi perkerasan


D = HRS WC + LFA Kelas A + LFA Kelas B
= 50 + 150 + 150
= 350 mm

S = 840.00 mm
C = 0.00 mm

D+S+C = 350 + 840.00 + 0.00


= 1,190.00 mm

V H
Kemiringan 1 : 3 = 396.67 : 1,190.00
≈ 400.00 : 1,200.00

9. Menentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan


a. CBR Karakteristik Tanah Dasar = 6.67 %
b. Beban Gandar Komulatif 20 Tahun (CESA4 2021-2041) = 136,004.47
c. Beban rencana bahu jalan = 10 % x CESA42021-2041 = 10% x 136,004.47 = 13,600.45
d. Dengan menyiapkan fondasi yang sama dengan lajur utama diperoleh daya dukung fondasi perkerasan bahu jalan ekuivalen CBR 6%
i. Berdasarkan bagan desain 7 (Gambar G.1) untuk beban 10E+06 ESA dan CBR 6% diperlukan penutup setebal 380 mm
ii. Tebal total perkerasan lajur utama = 350 mm < 380 mm (tebal minimum perlu perkerasan bahu jalan)
iii. Tebal lapis beraspal pada lajur utama 50 mm, gunakan permukaan bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 125 mm.
iv. Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang LFA kelas A di bawah LFA kelas S
dengan tebal 255 mm (380 mm – 125 mm) di bawah lapis permukaan LFA kelas S
v. Struktur perkerasan bahu jalan sebagai berikut :

Lapisan Tebal Lapisan (mm)


Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam
LFA Kelas S 125
Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 50
LFA Kelas A 255
LFA Kelas A 150
jumlah 380 LFA Kelas A atau LFA Kelas B
atau kerikil alam atau lapis
150
distabilisasi dengan CBR
>10%3
jumlah 350
10. Desain Tebal Perkerasan dan Bahu Jalan

Bahu Jalan Perkerasan Jalur Utama


50 HRS WC
LFA Kelas S 125
150 LFA Kelas A

LFA Kelas A 255 150 LFA Kelas B

Perbaikan Tanah Dasar


840
Dengan Tanah Timbunan
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017
I. KRITERIA DESAIN
1. Nama Ruas Jalan : Batas Kota Singkawang - Bengkayang
2. Status Jalan : PROVINSI
3. Panjang Ruas Jalan Fungsional : 55.240 Km (Berdasarkan Hasil Survei Pendahuluan)
4. Panjang Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 55.240 Km
5. Panjang Non Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 0.00 Km
6. Jenis Penanganan : Peningkatan
7. Panjang Penanganan Ruas Jalan Yang Diusulkan : 0.000 Km
8. Panjang Rencana Penanganan Ruas Jalan Efektif : 0.000 Km
9. Lebar Perkerasan Jalan Eksisting : 6.00 M
10. Lebar Badan Jalan Eksisting : 6.00 M
11. Fungsi Jalan Rencana : 6 M
12. Kelas Jalan Rencana : LOKAL
13. Kecepatan Jalan Rencana : 15 - 30 Km/Jam (Permen PU No. 5 Tahun 2023)
14. Ruang Manfaat Jalan : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
15. Badan Jalan Minimum : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
16. Lebar Jalur Lalu Lintas : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
17. Lebar Bahu Jalan Rencana : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
18. Tipe Jalan : 1/2 TT (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
19. Jumlah Lajur : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
20. Jumlah Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
21. Jumlah Lajur Setiap Arah : 1 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
22. Kemiringan Perkerasan : 3% (Permen PU No. 5 Tahun 2023)
23. Kemiringan Bahu : 5% (Permen PU No. 5 Tahun 2023)
24. Super Elevasi Paling Besar : 8% (Permen PU No. 5 Tahun 2023)
25. Kelandaian Paling Besar : 6% (Permen PU No. 5 Tahun 2023)
26. Umur Rencana (Paling Sedikit) 6 : 20 tahun (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
27. Jenis Perkerasan Rencana : Perkerasan Lentur
28. Jenis Permukaan : Aspal

II. LANGKAH PERHITUNGAN


1. Menentukan Umur Rencana Perkerasan (UR)
a. Jenis perkerasan rencana : Perkerasan Lentur
b. Elemen perkerasan :
i. Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir : 20 Tahun
ii. Fondasi Jalan : 40 Tahun

2. Menentukan nilai ESA 4 dan atau ESA 5 sesuai umur rencana yang dipilih
a. Data Lalu Lintas

Lintas Harian Rata-Rata


Jenis Kendaraan (2 Arah) 2019
Mobil penumpang
dan kendaraan 248
lainnya
5A 1
5B 1
6A 3
6B 20
7A1 1
7A2 2
7B1 -
7B2 -
7C1 -
7C2A -
7C2B -
7C3 -
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017
b. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %)
i. Digunakan faktor pertumbuhan lalu lintas : sesuai Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) yang dapat digunakan (2021-2041)
ii. Fungsi jalan : 6
iii. Pada tabel digunakan : Kolektor
iv. Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (i%) : 3.5

c. Faktor Distribusi Arah (DD)


i. Jumlah arah : 2
ii faktor distribusi arah : 0.50

d. Faktor Distribusi Lajur (DL)


i. Jumlah lajur setiap arah : 1
ii. Faktor distribusi lajur (DL) : 100%

e. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor / VDF)

Kalimantan
Jenis Kendaraan Beban Aktual Beban Normal
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan Lain - - - -

5A - - - -
5B 1.2 1.3 1.2 1.3
6A 0.5 0.4 0.5 0.4
6B 1.7 2.4 0.8 0.8
7A1 - - - -
7A2 4.8 8.3 2.0 2.5
7B1 - - - -
7B2 - - - -
7C1 3.4 5.1 2.1 2.5
7C2A 15.5 30.3 4.2 5.3
7C2B 10.4 19.9 2.4 2.6
7C3 7.6 13.3 2.3 2.6
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

f. Menghitung Beban Sumbu Standar Komulatif (Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL))

i. Data Lalu Lintas : 2023 2.03


ii. Jalan dibangun tahun : 2024
iii. Jalan dibuka tahun : 2024
iv. Umur Rencana Masa Layan : 20 ( 2024 - 2044 )
v. Umur Rencana Pembukaan Lalu Lintas : 2 ( 2023 - 2025 )

Kalimantan Esa Beban Aktual (> 2023)


Jenis Lintas Harian Rata- Beban Aktual Beban Normal
Kendaraan Rata (2 Arah) 2023 LHR 2023 DD DL R
ESA 4 (2023-2043) ESA 5 (2023-2043)
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5

a b c d e f g h i j k=(c*f)*365*h*i*j l=(c*g)*365*h*i*j
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan
Lain
248 265.66 - - - - 0.50 100% 28.28 - -
5A 1 1.07 - - - - 0.50 100% 28.28 - -
5B 1 1.07 1.20 1.30 1.20 1.30 0.50 100% 28.28 6634 7187
6A 3 3.21 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 100% 28.28 8293 6634
6B 20 21.42 1.70 2.40 0.80 0.80 0.50 100% 28.28 187974 265375
7A1 1 1.07 - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7A2 2 2.14 4.80 8.30 2.00 2.50 0.50 100% 28.28 22115 27643
7B1 - - - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7B2 - - - - - - 0.50 100% 28.28 - -
7C1 - - 3.40 5.10 2.10 2.50 0.50 100% 28.28 - -
7C2A - - 15.50 30.30 4.20 5.30 0.50 100% 28.28 - -
7C2B - - 10.40 19.90 2.40 2.60 0.50 100% 28.28 - -
7C3 - - 7.60 13.30 2.30 2.60 0.50 100% 28.28 - -
Jumlah ESA 225,015.53 306,839.36
Jumlah CESA(2023-2043) 225,015.53 306,839.36

vi. dari perhitungan di atas didapatkan :


CESA4(2023-2043) = 225,015.53 = 2.25E+05
CESA5(2023-2043) = 306,839.36 = 3.07E+05

3. Menentukan tipe perkerasan berdasarkan Tabel 3.1 atau pertimbangan biaya (analisis discounted life-cycle cost)
Nilai CESA5(2023-2043) yang didapatkan antara > 0 - 0,5 Juta ESA, maka didapatkan alternatif desain yaitu :
a. Perkerasan kaku dengan lalu lintas rendah : Bagan Desain 4
b. AC tebal ≥ 100 mm dengan lapis fondasi berbutir (ESA pangkat 5) : Bagan Desain 3B
Berdasarkan kriteria desian yang ditetapkan maka dipilih bagan desain 3B yaitu AC tebal ≥ 100 mm dengan lapis fondasi berbutir (ESA pangkat 5)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

4. Menentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam


a. Data CBR Asumsi Tanah Dasar
No Nilai CBR Nilai CBR x Faktor Musim
Sta (xi - x)2 (xii - x)2
n xi xii = (xi * 0,8)
1 8.00 6.40 84.6400 116.6400
2 14.00 11.20 10.2400 36.0000
3 27.30 21.84 102.0100 21.5296
4 22.10 17.68 24.0100 0.2304
5 21.00 16.80 14.4400 0.1600
6 16.00 12.80 1.4400 19.3600
7 12.00 9.60 27.0400 57.7600
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
120.40 120.40 263.82 251.68
17.20 17.20

b. menghitung CBR karakteristik :


i. Metode distribusi normal standar
√(∑▒ 〖 (𝑥_𝑖
deviasi standar = 〗 ^2/
−𝑥) = = 6.48
(𝑛−1))

CBR Karakteristik = 17.20 - ( 1.282 x 6.48 ) = 8.90 %


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

5. Menentukan CBR rencana untuk stabilitas tanah dasar


a. CBR karakteristik = 8.90 %
b. Umur Rencana Fondasi Jalan = 40 tahun
c. CESA5(2023-2043) = 917,384.91 = 9.17E+05 > 4 x 106

Kalimantan Esa Beban Normal (> 2023)


Jenis Lintas Harian Rata-
Kendaraan Rata (2 Arah) 2023 LHR 2023 Beban Aktual Beban Normal DD DL R
ESA 4 (2023-2043) ESA 5 (2023-2043)
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
a b c d e f g h i j k=(c*f)*365*h*i*j l=(c*g)*365*h*i*j
12:00 AM 248 265.66 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
5A 1 1.07 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
5B 1 1.07 1.20 1.30 1.20 1.30 0.50 100% 84.55 19835 21488
6A 3 3.21 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 100% 84.55 24794 19835
6B 20 21.42 1.70 2.40 0.80 0.80 0.50 100% 84.55 562002 793414
7A1 1 1.07 - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7A2 2 2.14 4.80 8.30 2.00 2.50 0.50 100% 84.55 66118 82647
7B1 - - - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7B2 - - - - - - 0.50 100% 84.55 - -
7C1 - - 3.40 5.10 2.10 2.50 0.50 100% 84.55 - -
7C2A - - 15.50 30.30 4.20 5.30 0.50 100% 84.55 - -
7C2B - - 10.40 19.90 2.40 2.60 0.50 100% 84.55 - -
7C3 - - 7.60 13.30 2.30 2.60 0.50 100% 84.55 - -
Jumlah ESA 672,748.93 917,384.91
Jumlah CESA(2023-2063) 672,748.93 917,384.91
d. Tidak perlu perbaikan tanah dasar dikarenakan Nilai CBR 8.90 %
Berdasarkan Bagan desain 2 diketahui bahwa dengan nilai CBR 8,90 % Tidak diperlukan lapis penopang untuk perkerasan

i. CBR stabilisasi = 8.90 %


ii. Tebal Lapis Stabilisasi Tanah = 200 mm
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

6. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan Desain yang sesuai

nilai CESA5(2023-2043) yang didapatkan antara ≤ 1 x 106 (FFF(2)1^2), maka dari Bagan Desain - 3B (2) 2020 Suplemen Desain Perkerasan
Lentur dengan AC didapatkan jenis dan tebal perkerasan sebagai berikut :

Jenis Permukaan AC dan Lapis Fondasi


Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
AC - WC 40

AC - BC 70

AC-BASE 0

LFA Kelas A 400

Timbunan Pilihan 0

7. Menentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan


a. CBR Karakteristik Tanah Dasar = 8.90 %
b. Beban Gandar Komulatif 20 Tahun (CESA4 2021-2041) = 225,015.53
c. Beban rencana bahu jalan = 10 % x CESA42021-2041 = 10% x 225,015.53 = 22,501.55 = 2.25E+04 ESA
d. Dengan fondasi yang sama dengan lajur utama diperoleh daya dukung fondasi perkerasan bahu jalan ekuivalen CBR 5%
i. Berdasarkan bagan desain 7 (Gambar E.1) untuk beban 4,20E+04 ESA4 dan CBR 4.00% diperlukan penutup setebal 100 mm
ii. Tebal total perkerasan lajur utama = 510 mm > 380 mm (tebal minimum perlu perkerasan bahu jalan)
iii. Tebal lapis beraspal pada lajur utama 110 mm , gunakan permukaan bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 160 mm (F-1 paragraf 2)
iv. Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang LFA kelas A di bawah LFA kelas S dengan tebal 350 mm

v. Struktur perkerasan bahu jalan sebagai berikut :

Lapisan Tebal Lapisan (mm)


Jenis Permukaan AC dan Lapis Fondasi
LFA Kelas S 160
Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
AC - WC 40
LFA Kelas A 350
AC - BC 70
Timbunan Pilihan 0
AC-BASE 0
jumlah 510
LFA Kelas A 400

Timbunan Pilihan 0
jumlah 510
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KALIMANTAN BARAT

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

8. Desain Tebal Perkerasan dan Bahu Jalan

Bahu Jalan Perkerasan Jalur Utama

40 AC - WC
LFA Kelas S 160
70 AC - BC
LFA Kelas A 350
400 LFA Kelas A
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEKADAU
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Komplek Perkantoran Pemkab. Sekadau, Jl. Pangeran Natakusuma
SEKADAU

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN METODE MANUAL DESAIN


PERKERASAN JALAN 2017
I. KRITERIA DESAIN
1. Nama Ruas Jalan : Ruas Jalan Lingkar Kota ( Barat)
2. Status Jalan : Kabupaten
3. Panjang Ruas Jalan Fungsional : 9.20 Km (Berdasarkan Hasil Survey)
4. Panjang Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 0.00 Km
5. Panjang Non Perkerasan Ruas Jalan Fungsional (Tanah) : 9.20 Km
6. Jenis Penanganan : Pembangunan Jalan Baru
7. Panjang Penanganan Ruas Jalan Yang Diusulkan : 9.20 Km (Sta 00+000 s.d Sta 09+200 )
8. Fungsi Jalan Rencana : Kolektor (Kelas I, II, III)
9. Kelas Jalan Rencana : I
10. Kecepatan Jalan Rencana : 80 Km/Jam (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
11. Ruang Manfaat Jalan (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
- Lebar : 31 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
- Tinggi : M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
- Dalam : M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
12. Badan Jalan Minimum 8 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
13. Lebar Jalur Lalu Lintas : 4 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
14. Lebar Bahu Jalan Rencana : 1 M (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
15. Tipe Jalan : 4/2 UD (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
16. Jumlah Lajur : 4 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
17. Jumlah Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
18. Jumlah Lajur Setiap Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
19. Kemiringan Perkerasan : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
20. Kemiringan Bahu : 6% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
21. Super Elevasi Paling Besar : 8% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
22. Kelandaian Paling Besar : 10% (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
23. Umur Rencana (Paling Sedikit)
Kolektor (Kelas I, II, III) : 5 tahun (Permen PU No. 19/PRT/M/2011)
24. Jenis Perkerasan Rencana : Perkerasan Lentur
25. Jenis Permukaan : Aspal

II. LANGKAH PERHITUNGAN


1. Menentukan Umur Rencana Perkerasan (UR)
a. Jenis perkerasan rencana : Perkerasan Lentur
b. Elemen perkerasan :
i. Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir : 20 Tahun
ii. Fondasi Jalan : 40 Tahun
2. Menentukan nilai ESA 4 dan atau ESA 5 sesuai umur rencana yang dipilih

a. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %)


i. Digunakan faktor pertumbuhan lalu lintas : sesuai Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) yang dapat digunakan (2015-2035)
ii. Fungsi jalan : Arteri
iii. Pada tabel digunakan : Arteri & Perkotaan
iv. Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (i%) : 5.14

c. Faktor Distribusi Arah (DD)


i. Jumlah arah : 2
ii faktor distribusi arah : 0.50

d. Faktor Distribusi Lajur (DL)


i. Jumlah lajur setiap arah : 2
ii. Faktor distribusi lajur (DL) : 80%
e. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor / VDF)

Kalimantan
Jenis Kendaraan Beban Aktual Beban Normal
VDF 4 VDF 5 VDF 4 VDF 5
Mobil Penumpang dan
Kendaraan Ringan Lain - - - -
5A 0.3 0.2 0.3 0.2
5B 1 1 1 1
6A 0.55 0.5 0.55 0.5
6B 4.8 8.5 3.4 4.7
7A1 9.9 18.3 4.1 5.3
7A2 9.6 17.7 4.2 5.4
7B1 - - - -
7B2 - - - -
7C1 11.7 20.4 7 10.2
7C2A 8.2 14.7 4 5.2
7C2B - - - -
7C3 13.5 22.9 9.8 15
f. Menghitung Beban Sumbu Standar Komulatif (Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL))
i. Data Lalu Lintas : Menggunakan Data Perkiraan Lalu Lintas Rendah
ii. Jalan dibangun tahun : 2021
iii. Jalan dibuka tahun : 2022
iv. Umur Rencana Masa Layan : 20 ( 2022 - 2042 )
v. Umur Rencana Pembukaan Lalu Lintas : 0 ( 2019 - 2019 )

vi. dari Tabel 4.6 Perkiraan Lalu Lintas Rendah di bawah didapatkan :
CESA4(2022-2042) = 8 x 105
untuk nilai CESA4 digunakan nilai CESA4 untuk jalan lokal yang diperoleh dari Tabel 4.6. Perkiraan Lalu Lintas untuk Jalan Lalu Lintas Rendah

3. Menentukan tipe perkerasan berdasarkan Tabel 3.1 atau pertimbangan biaya (analisis discounted life-cycle cost)
Nilai CESA4(2022-2042) yang didapatkan antara 0,1 - 4 x 106, maka didapatkan 4 alternatif desain yaitu :
a. Perkerasan Kaku dengan Lalu Lintas Rendah : Bagan desain 4A
b. AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir : Bagan desain 3 A
c. Burda atau Burtu dengan LPA Kelas A atau batuan asli : Bagan desain 5
d. Lapis Fondasi Soil Cement : Bagan desain 6
Berdasarkan kriteria desian yang ditetapkan maka dipilih bagan desain 3 A yaitu AC atau HRS tipis diatas lapis fondasi berbutir
4. Menentukan segmen tanah dasar dengan daya dukung yang seragam
a. Data CBR
No Nilai CBR
Sta (xi - x)2
n xi
1 00+000 3.43 0.1136
2 00+500 2.88 0.7936
3 01+000 2.64 1.2874
4 01+500 3.88 0.0131
5 02+000 3.01 0.5720
6 02+500 4.78 1.0281
7 03+000 2.00 3.1269
8 03+500 3.45 0.1044
9 04+000 3.80 0.0010
10 04+500 3.35 0.1730
11 05+000 3.75 0.0003
12 05+500 5.14 1.8740
13 06+000 2.81 0.9138
14 06+500 2.38 1.9334
15 07+000 11.61 61.4435
16 07+500 4.42 0.4279
17 08+000 3.38 0.1541
18 08+500 2.70 1.1497
19 09+000 2.20 2.4560
Jumlah 71.63 77.5659
Rata-Rata (x) 3.77

b. menghitung CBR karakteristik :


i. Metode distribusi normal standar
√(∑▒ 〖 (𝑥_𝑖 √(77,5659/(19−1))
deviasi standar =−𝑥) 〗 ^2/ = = 2.08
(𝑛−1))

CBR Karakteristik = 3.77 - ( 1.282 x 2.08 ) = 1.11

ii. Metode persentil

No Urut Nilai CBR n = 19


1 2.00 indeks percentil = 10% x n
2 2.20 = 10% x 19
3 2.38 = 1.9
4 2.64 ≈ 2 (pembulatan ke bilangan bulat terdekat)
5 2.70 CBR Karekteristik = hitung mulai dari data terkecil hingga mencapai data diurutan
6 2.81 yang diperoleh dari langkah indeks percentil
7 2.88 = 2.20
8 3.01
9 3.35
10 3.38
11 3.43
12 3.45
13 3.75
14 3.80
15 3.88
16 4.42
17 4.78
18 5.14
19 11.61
Jml 41.79

digunakan CBR terbesar dari kedua metode di atas yaitu = 2.20 %

5. Menentukan struktur fondasi perkerasan


a. CBR karakteristik = 2.20 %
b. Umur Rencana Fondasi Jalan = 40 tahun
d. Tebal minimum perbaikan tanah dasar (bagan desain - 2) = 1000 mm

e. Cek Persyaratan tinggi timbunan dapat terdiri atas lapisan perbaikan tanah, lapis penopang, lapisan timbunan pilihan, lapisan drainase
dan kemiringan permukaan atau superelevasi di atas tanah lunak :

Tanah dasar merupakan tanah dasar normal (CBR < 2 %), maka tinggi timbunan diambil yang terbesar dari perhitungan berikut :
Tanah dasar merupakan tanah dasar normal (CBR < 2 %), maka tinggi timbunan diambil yang terbesar dari perhitungan berikut :
i. Perbaikan tanah dasar (Bagan Desain 2) = 1,000.00 mm
Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x8000 ) = 640.00 mm
Total = 1,640.00 mm
ii. Persyaratan tinggi minimum di atas muka air tanah yang dilengkapi dengan lapis drainase (lihat Tabel 5.1) = 400.00 mm
Perbedaan elevasi akibat super elevasi (8%x8000 ) = 640.00 mm
Total = 1,040.00 mm
digunakan tinggi timbunan = 1,640.00 mm

6. Menentukan struktur perkerasan yang memenuhi syarat dari Bagan Desain - 3 atau Bagan Desain lainnya yang sesuai

nilai CESA5(2022-2042) yang didapatkan diantara 0,5 ≤ FF2≤4.0 , maka dari Bagan Desain - 3A. Desain Perkerasan Lentur dengan HRS
didapatkan jenis dan tebal perkerasan sebagai berikut :

Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam


Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 30

HRS Base 35

LFA Kelas A 250

LFA Kelas A atau LFA Kelas B


atau kerikil alam atau lapis
125
distabilisasi dengan CBR
>10%3
7. Menentukan standar drainase bawah permukaan yang dibutuhkan
Dikarenakan menggunakan perbaikan tanah dasar dengan tinggi timbunan = 1,640.00 mm
maka lapis fondasi bawah lebih tinggi dari ketinggian tanah disekitarnya, sehingga tidak diperlukan pemasangan subdrain (drainase
bawah permukaan).
Desain yang diterapkan untuk menghasilkan faktor m (koefisien drainase) ≥ 1, sehingga tidak diperlukan koreksi terhadap tebal desain
fondasi agregat.
8. Menetapkan kebutuhan daya dukung tepi perkerasan

D = HRS WC + LFA Kelas A + LFA Kelas B


= 30 + 250 + 125
= 405 mm

S = 1,640.00 mm
C = 0.00 mm

D+S+C = 405 + 1,640.00 + 0.00


= 2,045.00 mm

V H
Kemiringan 1 : 3 = 681.67 : 2,045.00
≈ 400.00 : 1,200.00

9. Menentukan kebutuhan pelapisan (sealing) bahu jalan


a. CBR Karakteristik Tanah Dasar = 2.20 %
b. Beban Gandar Komulatif 20 Tahun (CESA42022-2042) = 8 x 105
c. Beban rencana bahu jalan = 10 % x CESA42022-2042 = 10% x 8 x 105 = 80,000.00
d. Dengan menyiapkan fondasi yang sama dengan lajur utama diperoleh daya dukung fondasi perkerasan bahu jalan ekuivalen CBR 6%
i. Berdasarkan bagan desain 7 (Gambar G.1) untuk beban 10E+06 ESA dan CBR 6% diperlukan penutup setebal 450 mm
ii. Tebal total perkerasan lajur utama = 440 mm < 450 mm (tebal minimum perlu perkerasan bahu jalan)
iii. Tebal lapis beraspal pada lajur utama 65 mm, gunakan permukaan bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 125 mm.
iv. Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang LFA kelas A di bawah LFA kelas S
dengan tebal 315 mm (440 mm – 125 mm) di bawah lapis permukaan LFA kelas S
v. Struktur perkerasan bahu jalan sebagai berikut :

Lapisan Tebal Lapisan (mm)


Jenis Permukaan HRS atau Penetrasi makadam
LFA Kelas S 125
Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
HRS WC 30
LFA Kelas A 325 HRS BASE 35
LFA Kelas A 250
jumlah 450 LFA Kelas A atau LFA Kelas B
atau kerikil alam atau lapis
125
distabilisasi dengan CBR
>10%3
jumlah 440
10. Desain Tebal Perkerasan dan Bahu Jalan

Bahu Jalan Perkerasan Jalur Utama

30 HRS WC
LFA Kelas S 125 35 HRS BASE
LFA Kelas A
250

LFA Kelas A 325 125 LFA Kelas B

Perbaikan Tanah Dasar


1,640
Dengan Tanah Timbunan
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Alamat: Jl. A. Yani No.03 Singkawang (79123)
SINGKAWANG
Alamat: Jl. M. Hambal No.10 Telp. (0561) 731148 Fax (0561) 731148 Pontianak 78121

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017
I. KRITERIA DESAIN
1. Nama Ruas Jalan : Ruas Jalan SM. Tsjafioeddin
2. Status Jalan : Kota
3. Panjang Ruas Jalan Fungsional : 0.857 Km (Berdasarkan Hasil Survei Pendahuluan)
4. Panjang Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 0.857 Km
5. Panjang Non Perkerasan Ruas Jalan Fungsional : 0.00 Km
6. Jenis Penanganan : Pelebaran Jalan
7. Panjang Penanganan Ruas Jalan Yang Diusulkan : 0.857 Km
8. Panjang Rencana Penanganan Ruas Jalan Efektif : 0.857 Km
9. Lebar Perkerasan Jalan Eksisting : Km
10. Lebar Badan Jalan Eksisting : Km
11. Fungsi Jalan Rencana : -
12. Kelas Jalan Rencana : -
13. Kecepatan Jalan Rencana : 40-60 Km/Jam (Permen PU No. 19/PRT/M/20
14. Ruang Manfaat Jalan : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/20
15. Badan Jalan Minimum : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/20
16. Lebar Jalur Lalu Lintas : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/20
17. Lebar Bahu Jalan Rencana : - M (Permen PU No. 19/PRT/M/20
18. Tipe Jalan : 2/2 TT (Permen PU No. 19/PRT/M/20
19. Jumlah Lajur : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/20
20. Jumlah Arah : 2 (Permen PU No. 19/PRT/M/20
21. Jumlah Lajur Setiap Arah : 1 (Permen PU No. 19/PRT/M/20
22. Kemiringan Perkerasan : 3% (Permen PU No. 19/PRT/M/20
23. Kemiringan Bahu : 5% (Permen PU No. 19/PRT/M/20
24. Super Elevasi Paling Besar : 8% (Permen PU No. 19/PRT/M/20
25. Kelandaian Paling Besar : 5% (Permen PU No. 19/PRT/M/20
26. Umur Rencana (Paling Sedikit) - : 40 tahun (Permen PU No. 19/PRT/M/20
27. Jenis Perkerasan Rencana : Perkerasan Kaku
28. Jenis Permukaan : Lapis Beton Semen

II. LANGKAH PERHITUNGAN


1. Menentukan Umur Rencana Perkerasan (UR)
a. Jenis perkerasan rencana : Perkerasan Kaku
b. Elemen perkerasan :
i. : 40 Tahun
Lapis Fondasi Atas, Lapis Fondasi Bawah, Lapis Beton Semen
ii. Fondasi Jalan : 40 Tahun

2. Menentukan volume kelompok sumbu kendaraan niaga


a. Data Lalu Lintas (2022)

Jenis Kendaraan Lintas Harian Rata-Rata (2 Arah) 2019


Mobil penumpang dan kendaraan lainnya 8,765
5A 11
5B 3
6A 28
6B 41
7A1 -
7A2 -
7B1 -
7B2 -
7C1 -
7C2A -
7C2B -
7C3 -

b. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %)


i. Digunakan faktor pertumbuhan lalu lintas : sesuai Tabel 4.1. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i %) yang dapat digunakan (2015-2035)
ii. Fungsi jalan : -
iii. Pada tabel digunakan : Arteri dan Perkotaan
iv. Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (i%) : 5.14
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Alamat: Jl. A. Yani No.03 Singkawang (79123)
SINGKAWANG
Alamat: Jl. M. Hambal No.10 Telp. (0561) 731148 Fax (0561) 731148 Pontianak 78121

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

Konfigurasi beban sumbu (ton) Jml. STRT STRG STdRT STdRG STrRG
Jumlah Jml.
Golongan Konfigurasi Beban total Kelompok
Jenis Kendaraan Kendaraan Sumbu
Kendaraan sumbu (ton) (kend/hari)
Sumbu per
(bh)
RD RB RGD RGB Kend (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh)

(1) (1) (1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (10) (11) (12) (13)
5B Bus besar Bus 1.2 8 3 5 3 2 6 3 3 5 3 - - - - - -
Truck 2 Sumbu 6 28 - - - - - - - -
6A T 1.1 L 12 6 6 28 2 56
ringan (4 roda) 6 28 - - - - - - - -
Truck 2 Sumbu 6 10 41 2
6B T 1.2 H 16 82 6 41 10 41 - - - - - -
berat 3(6sumbu
Truck roda)
7A.1 T 1.1.2 21 11 10 - 2 - - - 10 - 11 - - - - -
(single)
Truck 3 sumbu
7A.2 T 1.2.2 24 6 18 0 2 - 6 - - - - - 18 - - -
(tandem)
6 - 10 - - - - - - -
Truk Gandeng 4 6 10 10 10 0 4 -
7B.1 TG 1.2+2.2 36 - - 10 - - - - - - -
sumbu
- - 10 - - - - - - -
Truk Gandeng 5 TG - - 10 - 9 - 8 - - -
7B.2 36 9 8 10 10 0 4 -
sumbu 1.1.2+2.2 - - 10 - - - - - - -
Truk 4 sumbu 6 10 18 0 3
7C.1 Tr 1.2.2.2 34 - 6 - 10 - - - 18 - - -
(Trailler/ Kontainer)
Truk 5 sumbu 6 - - - - - 18 - - -
7C.2A tandem (Trailler/ Tr 1.2.2-2.2 42 6 18 18 0 3 -
Kontainer) - - - - - - 18 - - -
Truk 5 sumbu triple 6 10 26 0 3
7C.2B Tr 1.2-2.2.2 42 - 6 - 10 - - - - - 26 -
(Trailler/ Kontainer) Tr 1.2.2-
7C.3 Truk 6 sumbu 45 6 13 27 0 3 - 6 - - - - - 13 - 27 -
2.2.2
TOTAL 100 44 - - -
JKSNH 144
STRT Sumbu tunggal roda tunggal RD Roda depan BS Beban Sumbu
STRG Sumbu tunggal roda Ganda RB Roda Belakang JS Jumlah Sumbu
STdRT Sumbu Tandem roda Tunggal RGD Roda Gandeng Depan
STdRG Sumbu Tandem roda ganda RGB Roda Gandeng Belakang
STrRG Sumbu Tridem roda ganda

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencana (40 tahun)

Umur rencana = 40 tahun


Tahun dasar = 2022
Tahun Umur rencana = 2062
laju pertumbuhan (i) = 5.14% R = 125.007

JKSNH = 144 Buah (Tabel Hasil perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya)

JKSN = 365 x JKSNH x R


= 6,570,392.48

C = 0.5
JKSN rencana = JKSN x C
= 3,285,196.24 (Digunakan kondisi R5 (bagan desain 4, mdp 2017)

3. Tentukan Struktur Fondasi Jalan dari Bagan Desain -2

Berdasarkan Bagan desain -2 diketahui bahwa diperlukan lapis penopang untuk perkerasan diatas tanah lunak setebal 1200 mm untuk mendapat nilai CBR setara 2.5%
dan ditambahkan lagi setebal 150 mm material timbunan pilihan dan 150 mm stabilisasi semen di atas untuk meningkatkan menjadi setara CBR 6%
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Alamat: Jl. A. Yani No.03 Singkawang (79123)
SINGKAWANG
Alamat: Jl. M. Hambal No.10 Telp. (0561) 731148 Fax (0561) 731148 Pontianak 78121

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

i. CBR stabilisasi = 8.90 %


ii. Tebal stabilisasi semen = 300 mm
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Alamat: Jl. A. Yani No.03 Singkawang (79123)
SINGKAWANG
Alamat: Jl. M. Hambal No.10 Telp. (0561) 731148 Fax (0561) 731148 Pontianak 78121

DESAIN TEBAL PERKERASAN JALAN


METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017

4. Tentukan struktur lapisan perkerasan sesuai bagan desain -4 atau -4A

Diketahui JSKN (40 tahun) = 03E+06 (R5)

Sehingga didapat :
Tebal pelat beton = 265 mm
Lapis fondasi LMC = 100 mm
Lapis drainase = 150 mm

Jenis Permukaan Perkerasan kaku dan Lapis Fondasi


Struktur Perkerasan Tebal Lapisan (mm)
Pelat Beton 265

Beton Kurus (LMC) 100

Lapis drainase 150

Lapis Stabilisasi Semen 300


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 252 Kota Pontianak 78124
KALIMANTAN BARAT

KRITERIA DESAIN JALAN PRIMER


JALAN KECIL
SPESIFIKASI PENYEDIAAN
PRASARANA JALAN JALAN BEBAS HAMBATAN JALAN RAYA JALAN SEDANG Untuk Kendaraan Bermotor
Beroda 3 atau Lebih

- Medan Datar ≤ 156000 ≤ 117000 ≤ 78000 ≤ 156000 ≤ 117000 ≤ 78000 ≤ 78000 ≤ 78000

LHR - Medan Bukit ≤ 153000 ≤ 115000 ≤ 77000 ≤ 153000 ≤ 115000 ≤ 77000 ≤ 77000 ≤ 77000

- Medan Gunung
≤ 146000 ≤ 110000 ≤ 73000 ≤ 146000 ≤ 110000 ≤ 73000 ≤ 73000 ≤ 73000
- Arteri (Kelas I, II, III, Khusus) - Arteri (Kelas I, II, III, Khusus) - Arteri (Kelas I, II, III, Khusus)
Fungsi Jalan (Penggunaan Lokal, Lingkungan
Jalan) - Kolektor (Kelas I, II, III) - Kolektor (Kelas I, II, III) - Kolektor (Kelas I, II, III) (Kelas III)
- Lokal (Kelas II, III) - Lokal (Kelas II, III)
Tipe Jalan Paling Kecil 4/2 - T 4/2 - T 4/2 - T 2/2 - TT
Berpenutup Berpenutup Berpenutup Tanpa Penutup
Jenis Perkerasan
Perkerasan Jalan

Aspal/Beton Aspal/Beton Aspal/Beton Kerikil/Tanah


IRI Paling Besar
4 6 8 10
RCI Paling Kecil Baik Baik - Sedang Sedang Sedang
- Medan Datar 80 - 120 60 -120 60 - 80 30 - 60
Vr ( Km/Jam)
Kecapatan
Rencana,

- Medan Bukit 70 - 110 50 - 100 50 - 80 25 - 50

- Medan Gunung 60 - 100 40 - 80 30 - 80 20 - 40


- Lebar - 42.5 - 35.5 - 28.5 - 38 - 31 - 24 13 8.5
Rumaja
Paling - Tinggi 5 5 5 5
Kecil - Dalam 1.5 1.5 1.5 1.5
Rumija Paling Kecil 30 25 15 11
Potongan Melintang

- Arteri 15 15 15

- Kolektor 10 10 20
Ruwasja
Lebar
Paling - Lokal - 7 7 7
Kecil
- JL - 5 5

- Jembatan 100 100 100 100


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 252 Kota Pontianak 78124
KALIMANTAN BARAT

KRITERIA DESAIN JALAN PRIMER


JALAN KECIL
SPESIFIKASI PENYEDIAAN
PRASARANA JALAN JALAN BEBAS HAMBATAN JALAN RAYA JALAN SEDANG Untuk Kendaraan Bermotor
Beroda 3 atau Lebih

- Arteri 21 18 11 11

- Kolektor 21 18 9 9

Badan Jalan, - Lokal - - - 7.5


Lebar Paling
Kecil
- Lingkungan - - - 6.5

- Lingkungan
Untuk Roda 2 - - - 3.5

Vr < 80 Km/Jam 2x(4x3,5) 2x(3x3,5) 2x(2x3,5) 2x(4x3,5) 2x(3x3,5) 2x(2x3,5) 2 x 3,5 2 x 2,75
Lebar Jalur
Lalu Lintas
Vr ≥ 80 Km/Jam 2x(4x3,6) 2x(3x3,6) 2x(2x3,6) 2x(4x3,6) 2x(3x3,6) 2x(2x3,6)
- Medan Datar Bahu luar 3,50 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 2,00 dan bahu dalam 0,50 1 1
Lebar bahu
Jalan Paling - Medan Bukit Bahu luar 2,50 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 1,50 dan bahu dalam 0,50 1 1
Kecil
- Medan Gunung Bahu luar 2,00 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 1,00 dan bahu dalam 0,50 0.5 0.5
9 9

2,80; ditinggikan setinggi kereb dan 1,50; ditinggikan setinggi kereb untuk
Lebar dilengkapi rel pengaman, untuk
kecepatan rencana < 60 Km/Jam dan
menjadi 1,80; jika median dipakai lapak
Median Direndahkan kecepatan rencana < 80 Km/Jam; penye-berang. Konfigurasi lebar bahu
paling kecil, Konfigurasi lebar bahu dalam+bangunan dalam+bangunan pemisah setinggi
kereb+bahu dalam: 0,50+0,50+0,50 dan
m (lebar pemisah setinggi kereb + bahu dalam: 0,50+0,80+0,50 jika dipakai lapak
median 1,00+0,80+1,00. penyeberangan
termasuk
lebar bahu Tanpa Median Tanpa Median
dalam, lebar 3,80; ditinggikan setinggi 1,10m
2,00; ditinggikan 1,10m berupa
marka garis berupa
penghalang beton, untuk kecepatan
tepi penghalang beton, untuk kecepatan
rencana ≥ 60 Km/Jam. Konfigurasi
termasuk rencana ≥ 80 Km/Jam dengan
Ditinggikan konfigurasi lebar bahu
lebar
bahu dalam) dalam+bangunan
bahu dalam+bangunan pemisah
setinggi
pemisah setinggi 1,10m+bahu dalam:
kereb+bahu dalam: 0,75+0,50+0,75
1,50+0,80+1,50.
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 252 Kota Pontianak 78124
KALIMANTAN BARAT

KRITERIA DESAIN JALAN PRIMER


JALAN KECIL
SPESIFIKASI PENYEDIAAN
PRASARANA JALAN JALAN BEBAS HAMBATAN JALAN RAYA JALAN SEDANG Untuk Kendaraan Bermotor
Beroda 3 atau Lebih

- Dengan Rambu Jembatan 2


Lebar
Pemisah
Lajur paling - Tanpa Rambu Jembatan 1 Tanpa Jalur Pemisah Tanpa jalur Pemisah
kecil, m.
Untuk jalan
- Sepeda motor Lebar paling kecil 2 m + pagar pemisah 1

Lebar Trotoar 1 1 1 1

Lebar Saluran Tepi paling Kecil 1 1 1 0.5

Lebar Ambang Pengaman


paling kecil, m 1 1 1 1

Kemiringan Normal
Perkerasan Jalan % 3 3 3 3

Kemiringan Bahu Jalan paling


besar, % 5 6 6 6

Pada jalan arteri paling sedikit 1,00 Pada jalan arteri paling sedikit 1,00 Km
Km dan pada jalan kolektor paling dan pada jalan kolektor paling sedikit
sedikit 0,50 Km. 0,50 Km.
Jarak antar Jalan masuk Pada jalan lama, untuk mengatasi Pada jalan lama, untuk mengatasi jalan
paling dekat, m
jalan masuk yang banyak dapat dibuat masuk yang banyak dapat dibuat jalur -
Pada jalan Bebas Hambatan, tidak jalur samping untuk menampung samping untuk menampung semua
semua jalan masuk dan membatasi jalan masuk dan membatasi bukaan
ada jalan masuk langsung dan bukaan sebagai jalan masuk ke jalur sebagai jalan masuk ke jalur utama
tidak ada Persimpangan sebidang. utama sesuai jarak terdekat di atas. sesuai jarak terdekat di atas.
Jarak antar persimpangan tidak
sebidang paling kecil 5 km.
Potongan Memanjang

Pada jalan arteri jarak antara Pada jalan arteri jarak antara
Jarak antar persimpangan persimpangan sebidang paling persimpangan sebidang paling
sebidang paling dekat, km kecil 3,00 Km dan pada jalan kecil 3,00 Km dan pada jalan -
kolektor 0,50 Km kolektor 0,50 Km

Superelevasi paling besar, % 8 8 8 8

Kekesatan melintang
paling tinggi 0.14 0.14 0.14 0.14
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG BINA MARGA
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 252 Kota Pontianak 78124
KALIMANTAN BARAT

Potongan Memanjang
KRITERIA DESAIN JALAN PRIMER
JALAN KECIL
SPESIFIKASI PENYEDIAAN
PRASARANA JALAN JALAN BEBAS HAMBATAN JALAN RAYA JALAN SEDANG Untuk Kendaraan Bermotor
Beroda 3 atau Lebih

Kekesatan memanjang
paling tinggi 0.33 0.33 0.33 0.14

Alinyemen
Datar 4 5 6 6
Kelandaian Alinyemen
Paling besar, Bukit 5 6 7 8
%
Alinyemen
Gunung 6 10 10 12
REKAPITULASI NILAI CBR (%)
RATA-RATA

Nilai CBR (%)


NO STA.
Rata-Rata
1 00+000 5.37
2 00+000 1.00
3 00+200 3.52
4 00+200 3.88
5 00+673 5.60
6 00+673 3.16
7 00+800 1.72
8 00+800 2.29
9 01+000 6.97
10 01+000 1.47
11 01+200 3.24
12 01+200 3.49
13 01+400 2.61
14 01+400 1.61
15 01+600 3.54
16 01+600 0.78
17 01+800 1.78
18 01+800 1.31
19 02+000 1.21
20 02+000 3.02
21 02+200 1.60
22 02+200 1.29
23 02+400 1.29
24 02+400 1.02
25 02+600 3.75
26 02+600 1.03
27 02+750 6.39
28 02+750 2.13
29 03+150 7.15
30 03+150 1.85
31 03+200 1.85
32 03+200 1.91
33 03+405 1.63
34 03+405 1.39
Rata - Rata 2.70
Nilai Maksimal 7.15
Nilai Minimal 0.78

Anda mungkin juga menyukai