Dengan ketentuan:
> Kuat tarik lentur = 4.25 Mpa (fc = 310 kg/cm2, silinder)
> Bahan pondasi bawah = Stabilisasi semen 12,5 cm
> Mutu baja tulangan =
* BJTU 32 (f c = tegangan leleh 3200 kg/cm 2) untuk BMDT
2
* BJTU 24 (f c = tegangan leleh 2400 kg/cm ) untuk BBDT
> Tanpa bahu jalan beton
> Antara pelat beton dan lapis pondasi bawah diberi lapis bound breaker
dengan koefisien gesek µ = 1.5
cc
Langkah 1
Nilai CBR = 4.50%
Langkah 2
2a. Menghitung jumlah konfigurasi beban sumbu untuk masing-masing jenis kendaraan niaga dan JSKN H
Catatan: Kendaraan niaga didefinisikan oleh Uni Eropa sebagai semua tipe kendaraan bermotor Hal. 29
yang konstruksi dan peralatannya dirancang untuk mampu mengangkut, baik dengan
membayar tarif tertentu ataupun tidak. Lebih dari 9 orang termasuk pengemudi.
kendaraan (bh)
kendaraan (bh)
Jumlah sumbu
STRT STRG STdRG
Berat Kendaraan Gandengan
(bh)
Jenis Kendaraan Total Penarik
BS JS BS JS BS JS
RD RB RGD RGB
(ton) (ton) (ton) (ton) (ton) ton bh ton bh ton bh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 7*8 10=3 11 12 13 14 15
Catatan: Eliminasi lalu lintas: Hanya mengambil kendaraan niaga dengan berat ≥ 5 ton
,,,,,,,,,,,,,,,,,,
〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙)= ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160)^4 Pers. 1
〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚)= 〖 0.086 ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160) 〗 ^4 Pers. 2
〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑟𝑖𝑑𝑒𝑚)= 〖 0.053 ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160) 〗 ^4
Pers. 3
Gambar 2
𝑅= ( 〖 (1+𝑖) 〗 ^𝑈𝑅
−1)/𝑖
Tabel 2. Angka Ekivalen Tiap Jenis Kendaraan 100 8160
Truk- 3 as
Uraian MP Bus Truk- 2 as Truk- 2 as tandem Truk Gandeng 5 as Truk Gandeng 6 as
Konfigurasi Sumbu Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Ganda Tungg Tungg Tungg Ganda
% Distribusi beban 50 50 34 66 34 66 34 66 25 75 18 28 18 36 18 28 54
E beban sumbu 0.0002 0.0002 0.0183 0.1410 0.0036 0.0577 0.1410 0.9238 0.0251 8.6647 0.2923 8.6647 0.1410 0.0121 0.2923 8.6647 0.0000 3.1035
2b. Menghitung jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) rencana dicari dengan persamaan 4
Tabel 3. Perhitungan jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) Selama umur rencana
Faktor
Jumlah sumbu Pertumbuhan Pertumbuhan Lalu Nilai Koefisien JSKN Rencana
kendaraan lalu lintas (i) Litas (R) Distribusi (C) Hari dalam
Jenis Kendaraan setahun
1 2 3 4 5 6 7=2x4x5x6
1. Mobil Penumpang - - - - - -
2. Bus 8 ton 484 6.00% 54.86 0.45 365 4,361,564.11
3. Truk 2 as - 6 ton 1,648 6.00% 54.86 0.45 365 14,850,945.57
4. Truk 2 as - 13 ton 840 6.00% 54.86 0.45 365 7,569,656.72
5. Truk 3 as tandem - 20 ton 644 6.00% 54.86 0.45 365 5,803,403.49
6. Truk Gandeng 5 as - 30 ton 168 6.00% 54.86 0.45 365 1,513,931.34
7.Truk gandeng 6 as-40 ton 220 6.00% 54.86 0.45 365 1,982,529.14
Total 4,004 36,082,030.37
Faktor Pertumbuhan
𝑅= ( 〖 (1+𝑖) 〗 ^𝑈𝑅
−1)/𝑖
1 + 6.00% ^ 25 - 1
R =
6.00%
= 54.86
1 2 3 4 5 6 7=4x5x6
6 408 0.1456 0.6998 36,082,030.37 3,676,690.41
5 504 0.1799 0.6998 36,082,030.37 4,541,794.03
STRT 4 824 0.2941 0.6998 36,082,030.37 7,425,472.78
3 242 0.0864 0.6998 36,082,030.37 2,180,782.06
2 824 0.2941 0.6998 36,082,030.37 7,425,472.78
Total 2802 25,250,212.06
8 420 0.5290 0.1983 36,082,030.37 3,784,828.36
7 88 0.1108 0.1983 36,082,030.37 793,011.66
STRG
6 44 0.0554 0.1983 36,082,030.37 396,505.83
5 242 0.3048 0.1983 36,082,030.37 2,180,782.06
Total 794 7,155,127.90
STdRG 14 408 1.0000 0.1019 36,082,030.37 3,676,690.41
Total 408 3,676,690.41
Kumulatif 4004 36,082,030.37
Tabel 4.15
PENGGUNAAN JALAN FAKTOR KEAMANAN
1.2
1. Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan
berlanjut banyak, volume kendaraan niaga tinggi.
1.1
2. Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan
volume kendaraan niaga menengah
1
3. Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah
3b. Jenis perkerasan tipe: BBTT, BBDT dan BMDT
> 60
STRT = x 1.2 = 36 …dst
2
> 80
STRG = x 1.2 = 24 …dst
4
> 140
STdRG = x 1.2 = 21 …dst
8
Tabel Contoh soal. Analisa Fatik dan Erosi
Analisa Fatik Analisa Erosi
Beban Sumbu ton Beban rencana per roda Faktor tegangan dan
Jumlah Sumbu Repetisi yang terjadi Persen Rusak Persen Rusak
(kN) (kN) erosi Repetisi Ijin Repetisi Ijin
(%) (%)
(7) = (4) x 100 / (9) = (4) x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
(6) 100 / (8)
STRT 60 36 3,676,690.41 TE = 0.81 TT 0 TT TT
50 30 4,541,794.03 FRT = 0.19 TT 0 TT TT
40 24 7,425,472.78 FE = 2.24 TT 0 TT TT
30 18 2,180,782.06 TT 0 TT TT
20 12 7,425,472.78 TT 0 TT TT
STRG 80 24 3,784,828.36 TE = 1.34 TT 0 5.0E+06 76
70 21 793,011.66 FRT = 0.32 TT 0 1.5E+07 5
60 18 396,505.83 FE = 2.84 TT 0 3.0E+07 1
50 15 2,180,782.06 TT 0 TT 0
140 21 3,676,690.41 TE = 1.16 TT 0 5.1E+06 72
STdRG FRT = 0.27
FE = 3
TOTAL 0 > 100% 154 > 100%
Persen rusak kedua analisa melebihi 100%, jadi tebal 23 cm tidak memenuhi.
Lakukan pengulangan perhitungan mulai dari 4a lagi. Ambil tebal pelat 24 cm
Tabel Contoh soal. Analisa Fatik dan Erosi
Analisa Fatik Analisa Erosi
Beban Sumbu ton Beban rencana per roda Faktor tegangan dan
Jumlah Sumbu Repetisi yang terjadi Persen Rusak Persen Rusak
(kN) (kN) erosi Repetisi Ijin Repetisi Ijin
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (4) x 100 / (8) (9) = (4) x
(6) 100 / (8)
STRT 60 36 3,676,690.41 TE = 0.76 TT 0 TT
50 30 4,541,794.03 FRT = 0.18 TT 0 TT
40 24 7,425,472.78 FE = 2.19 TT 0 TT
30 18 2,180,782.06 TT 0 TT
20 12 7,425,472.78 TT 0 TT
STRG 80 24 3,784,828.36 TE = 1.26 TT 0 1.1E+07 0
70 21 793,011.66 FRT = 0.30 TT 0 3.0E+07
60 18 396,505.83 FE = 2.79 TT 0 TT
50 15 2,180,782.06 TT 0 TT 0
Jadi tebal pelat beton 24 cm adalah yang paling tipis dan paling ekonomis untuk kondisi sebagaimana yang ditentukan.
> 100%
< 100%