Anda di halaman 1dari 71

2.

Data Perencanaan
1. Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil survei LHRT tahun 2022 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 2100 MHV, 8 5*
379
PC, 2 2079 LB, 8 6*
0
- -- LT, 10 7*
0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalam

Data lain yang diketahui :


Pertumbuhan Lalu Lintas ( i ) : 8.9%
Faktor Jam Puncak (k) : 11.0%
Masa pelaksanaan konstruksi : 2 tahun
Jalan direncanakan dibuka tahun : 2025
Umur rencana jalan : 20 tahun

2. Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Gemetrik Jalan ini adalah 20
tahun (2025 - 2045)

Berdasarkan tabel kelas jalan sesuai penggunaannya maka kelas jalan yang
digunakan adalah kelas I karena jalan yang dirancang berfungsi sebagai arteri
berdasarkan komposisi kendaraan yang terbesar.

Tabel 4.4 Kelas Jalan Sesuai Penggunaannya


Dimensi Kenderaan,
m Muatan Sumbu
Kelas Jalan Fungsi Jalan
Terberat (MST) ton
Lebar Panjang Tinggi
Kelas I Areteri, Kolektor ≤ 2,55 ≤ 18,0 ≤ 4,2 10
Kelas II Arteri, Kolektor, Lokal, ≤ 2,55 ≤ 12,0 ≤ 4,2 8
Kelas III Lingkungan ≤ 2,2 ≤ 9,0 ≤ 3,5 8*)
Kelas Khusus Arteri > 2,55 > 18,0 ≤ 4,2 > 10
Catatan: *) dalam keadaan tertentu dapat <8 ton
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 30
3. Kecepatan Desain (VD)
Tabel 4.5 Korelasi padanan antarpengelompokan jalan berdasarkan SJJ, Fungsi,
Status, Kelas, dan SPPJ serta tipe jalan dan rentang V D

Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang


Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 41

Berdasarkan Tabel 4.5 maka Kriteria Desain Utama dapat ditentukan sebagai
berikut :

Tabel 4.6 Kriteria Desain Utama


Elemen Kriteria
No. Nilai Kriteria Desain Utama
Desain Utama
Titik A ke titik B sebagai bagian dari peran
1. Peran menghubungkan
menghubungkan IKK ke IKC
Jalan umum
SJJ : Primer
Penggolongan Jalan Status : Jalan Kabupaten (Pemerintah Kabupaten)
2.
(Atribut Jalan) Fungsi : Jalan Lokal Primer
Kelas : I
Penggolongan Jalan
2.
(Atribut Jalan)

SPPJ : JSD
3. Rentang VD, Km/Jam Bukit, 20-50 km/jam (Dipilih VD = 40 km/jam)

Tabel 4.7 Kriteria Desain Utama


Elemen Kriteria
JBH Jalan Antarkota Jalan Perkotaan
Desain Utama
Rentang VD, lihat Datar 80 - 180 15 - 100
Tabel 5-1 Bukit 70 - 110 15 - 90 10 - 60
Km/Jam Gunung 60 - 100 15 - 80
Kelas Penggunaan Jalan I I II III JLR I, II. III
Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi ,% Gunung 6 8 10 12 15
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai
tinggi, (fmaks) fungsi dari kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Rmin lengkung Horizontal
V D2
Rmin = (Sumber Tabel 4.7)
127 (fmax + emax)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

Berdasarkan Tabel Bina Marga


emax = 8 %
VD = 40 km/jam
fmax = -0.00065 x VR + 0.193
= 0.167
VD 2
Rmin =
127 (fmax + emax)
40
=
127 (0,1465 + 8)
= 51.006 m
Tabel 4.8 Kontrol Desain (K) untuk lengkung vertikal cembung berdasarkan JPH
VD JPH
K1)
(Km/Jam) (m)
20 20 1
30 35 2
40 50 4
50 65 7
60 85 11
70 105 17
80 130 26
90 160 39
100 185 52
110 220 74
120 250 95
Catatan: Besaran kelengkungan vertikal, K, adalah panjang lengkung (L)/presentase
perbedaab kelandaian aljabar pada kelandaian yang saling bersinggungan (A), K=L/A
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 160

Rmin Lengkung Vertikal Cembung berdasarkan JPH


VD = 40 km/jam
f = 0.167
K = 4
Rmin = f (VD : K)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (40 : 4)
= 1.67 m
Tabel 4.9 Kontrol Desain (K) untuk lengkung vertikal cembung berdasarkan JPM
VD JPM
K1)
(Km/Jam) (m)
30 120 17
40 140 23
50 160 30
60 180 38
70 210 52
80 245 70
90 280 91
100 320 119
110 355 146
120 395 181
Catatan: Besaran kelengkungan vertikal, K, adalah panjang lengkung (L)/presentase
perbedaab kelandaian aljabar pada kelandaian yang saling bersinggungan (A), K=L/A
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 161

Rmin Lengkung Vertikal Cembung berdasarkan JPM


VD = 40 km/jam
f = 0.167
K = 23
Rmin = f (VD : K)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (70 : 52)
= 0.2904 m
Tabel 4.10 Kontrol Desain (K) untuk lengkung vertikal cekung
VD JPH
K
(Km/Jam) (m)
20 20 3
30 35 6
40 50 9
50 65 13
60 85 18
70 105 23
80 130 30
90 160 38
100 185 45
110 220 55
120 250 63
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 166

Rmin Lengkung Vertikal Cekung


VD = 40 km/jam
f = 0.167
K = 9
Rmin = f (VD : K)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (40 : 9)
= 0.742 m
4. Kriteria Desain Teknis
1. Data LHRT
Tabel 4.11 Hasil survei LHRT tahun 2022 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 3*
2100 MHV, 8 5*
379
PC, 2 4*
2079 LB, 8 6*
0
LT, 10 7*
0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalan

2. Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Gemetrik Jalan ini adalah
20 tahun (2025 - 2045)

3. Lebar Lajur Minimum


Tabel 4.12 Lebar Lajur Minimum
VD Lebar lalu lintas paling kecil
(Km/Jam) (m)
Kecepatan tinggi: VD ≥ 80 3.60
Kecepatan sedang: 40 ≤ VD < 80 3.50
Kecepatan rendah: VD < 40 2.75
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021
Tentang Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 169

Berdasarkan Tabel 4.12 Lebar Lajur Minimum untuk kenderaan


kecepatan 50 km/jam masuk kedalam kecepatan sedang, maka lebar lajur
lalu lintas paling kecil adalah 3,50 m
4. Volume Lalu Lintas (qJD)
Tabel 4.13 Ekivalensi kenderaan penumpang (emp) untuk jalan 2/2D
emp
Tipe Arus Total MC
Alinyemen (kend/jam) MHV LB LT Lebar jalur lalu-lintas (m) 0
< 6m 6 - 8 m > 8m 0
0 1.2 1.2 1.8 0.8 0.6 0.4 0
800 1.8 1.8 2.7 1.2 0.9 0.6 0
Datar
1350 1.5 1.6 2.5 0.9 0.7 0.5 0
≥ 1900 1.3 1.5 2.5 0.6 0.5 0.4
0 1.8 1.6 5.2 0.7 0.5 0.3 0
650 2.4 2.5 5.0 1.0 0.8 0.5 0
Bukit
1100 2.0 2.0 4.0 0.8 0.6 0.4 0
≥ 1600 1.7 1.7 3.2 0.5 0.4 0.3 0
0 3.5 2.5 6.0 0.6 0.4 0.2 0
450 3.0 3.2 5.5 0.9 0.7 0.4
Gunung
900 2.5 2.5 5.0 0.7 0.5 0.3
≥ 1350 1.9 2.2 4.0 0.5 0.4 0.3
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Halaman 44

Tabel 4.14 Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan Desain
Jenis LHR LHR
EMP
Kenderaan (kend/hari) (SMP/hari)
MC 3670 0.6 2202
PC, 2 1670 1.0 1670
MHV, 8 367 1.8 660.6
LB, 8 217 1.8 390.6
LT,10 67 2.5 167.5
LHRTTB 5090.7

Diketahui : Faktor pertumbuhan lalulint( i ) = 8.9 %


Faktor jam puncak (K) = 11.0 %
Umur desain (n) = 20 tahun

LHRTD = LHRTTB x (1 + i)n


= 5090.7 x ( 1 + 10,1%)20
= 28011.418
qJD = LHRTD x K
= 28011.418 x 11.0 %
= 3081.256 SMP/hari

Tabel 4.15 Pilihan kriteria desain teknis dalam menetapkan tipe jalan sesuai
dengan qJD dan pilihan tipe perkerasan untuk jalan Antarkota
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021
Tentang Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 49-50
KRITERIA DESAIN
1. Data Perencanaan
1.1Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil Survei LHRT Tahun 2023 Kedua Arah
Jenis Kendaraan, LHR Jenis Kendaraan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 2100 MHV, 8 379
PC, 2 2079 LB, 8 0
-- LT, 10 0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalan

Data lain yang diketahui :


Pertumbuhan Lalu Lintas (i) : 8.9 %
Faktor Jam Puncak (k) : 11 %
Masa pelaksanaan kontruksi : 2 tahun
Jalan direncanakan dibuka tahun : 2025
Umur rencana jalan : 20 tahun

1.2Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Geometrik Jalan ini adalah 20 tahun
(2025 - 2045)

2. Kriteria Desain Utama


2.1Penggolongan Jalan
A. Kelas Medan Jalan
Dari Perhitungan Kelas Medan Jalan Didapatkan "BUKIT"

B. Kendaraan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Berdasarkan Tabel 4.4 Kelas Jalan Sesuai Penggunaannya maka kelas jalan yang digunakan
adalah Jalan Kelas I, karena jalan dirancang berfungsi sebagai arteri berdasarkan
komposisi kendaraan yang terbesar

Tabel 4.4 Kelas Jalan Sesuai Penggunaannya


Dimensi Kendaraan Muatan Sumbu
Kelas Jalan Fungsi Jalan (m) Terberat (MST)
Lebar Panjang Tinggi ton
Kelas I Arteri, Kolektor ≤ 2,55 ≤ 18,0 ≤ 4,2 10
Kelas II Arteri, Kolektor, Lokal, ≤ 2,55 ≤ 12,0 ≤ 4,2 8
Kelas III Lingkungan ≤ 2,2 ≤ 9,0 ≤ 3,5 8*)
Kelas Khusus Arteri ≤ 2,55 ≤ 18,0 ≤ 4,2 > 10
Catatan: *) dalam keadaan tertentu dapat <8 ton
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman Desain
Geometrik Jalan. Halaman 30
C. Kecepatan Desain
Tabel 5.1 Korelasi Padanan Antar Pengelempokan Jalan Berdasarkan SJJ, Fungsi, Status,
Kelas, dan SPPJ Serta Tipe Jalan dan Rentang VD

Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman Desain
Geometrik Jalan. Halaman 41

Kecepatan rencana yang diasumsikan : 40 km/jam

Maka Kriteria Desain Utama dapat ditentukan sebagai berikut :


1. Peran Menghubungkan Jalan = IKK-IKC
2. Sistem Jaringan Fungsi Jalan = Jalan Lokal Primer
3. Status Jalan = Jalan Kabupaten
4. Kelas Penggunaan Jalan = Jalan Kelas I
5. Spesifikasi Penyediaan Prasaranan Jalan = JSD
6. Tipe Jalan = 2/2-TT
7. Kelas Medan Jalan = PERBUKITAN
8. Kecepatan Desain (30-70) km/jam = 40 km/jam
9. Kelandaian Memanjang Maksimum = 8 %
Tabel 5.2 Kriteria Desain Utama
Elemen Kriteria Jalan
JBH Jalan Antarkota
Desain Utama Perkotaan
Rentang VD, Datar 80 - 180 15 - 100
lihat Tabel 5-1 Bukit 70 - 110 15 - 90 10 - 60
Km/Jam Gunung 60 - 100 15 - 80
Kelas Penggunaan Jalan I I II III JLR I, II. III

Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi, % Gunung 6 8 10 12 15
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai fungsi dari
tinggi, (fmaks) kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman
Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

10.Super Elevasi Maksimum = 8 (Sesuai Tabel 5.2)


11Kekesatan Melintang Maksimum

Menghitung kekesatan melintang :


Fmaks = 0 x VD + 0.193
= 0 x 40 + 0.193
= 0.167
12Kekesatan Memanjang
Kekesatan memanjang 0,35 untuk PC dan 0,29 untuk truk
13Rmin Lengkung Horizontal
Rmin = VD2
127 ( Emaks + Fmaks )
= 40
127 ( 8% + 0.167 )
= 51.006 m

1.3 KRITERIA DESAIN TEKNIS


1.3.1 Arus Lalu Lintas Jam Desain
Rumus menghitung besar lalu lintas harian rata-rata (LHR) dengan rumus :
LHR
LHR SMP
Dimana :
= Jumlah Kendaraan x ( 1 + i )n
= Faktor Ekivalen x LHR

LHR : Lalu Lintas Harian Rata-Rata (Kend/Hari)


Faktor Ekuivalen berdasarkan American Assosiation State Highway
Official (ASSHTO) : Pertumbuhan Lalu Lintas
* Kendaraan ringan : Jumlah Tahun Rencana
* BusLHR SMP : Pengekivalenan LHR dalam satuan mobil penumpang
* Truck 2 As
* Truck 3 As

A B C

Keterangan:
A : Data LHR Tahun 2023 dan mulai pelaksanaan konstruksi
B : Jalan dibuka tahun 2025
C : Akhir umur rencana jalan tahun 2045

LHR selama masa pelaksanaan konstruksi (2023-2025), selang waktu 2 tahun


MC : (1 + i)^2 x 2100 = 2490.43 Kend/hari
PC : (1 + i)^2 x 2079 = 2465.53 Kend/hari
MHV : (1 + i)^2 x 379 = 449.46 Kend/hari
LB : (1 + i)^2 x 0 = 0.00 Kend/hari
LT : (1 + i)^2 x 0 = 0.00 Kend/hari
LHR23-25 = 5405.43 Kend/hari

LHR selama umur rencana (2025-2045), selang 20 tahun dengan i = 8%


MC : (1 + i)^20 x 2490.43 = 13703.54 Kend/hari
PC : (1 + i)^20 x 2465.53 = 13566.50 Kend/hari
MHV : (1 + i)^20 x 449.46 = 2473.16 Kend/hari
LB : (1 + i)^20 x 0.00 = 0.00 Kend/hari
LT : (1 + i)^20 x 0.00 = 0.00 Kend/hari
LHR25-45 = 29743.20 Kend/hari
Jadi jumlah LHR dalam satuan mobil penumpang (smp) adalah:
MC : 13703.54 x 0.6 = 8222.12 SMP/hari
PC : 13566.50 x 1.0 = 13566.50 SMP/hari
MHV : 2473.16 x 1.8 = 4451.69 SMP/hari
LB : 0.00 x 1.8 = 0.00 SMP/hari
LT : 0.00 x 2.5 = 0.00 SMP/hari
LHRTOTAL = 26240.31 SMP/hari
Klasifikasi jalan sebagai berikut:
Klasifikasi Fungsi Kelas LHR (smp/jam)
Utama I > 20000
Sekunder II A 6000 - 20000
II B 1500 - 6000
Penghubung II C < 2000
III -

Berdasarkan Daftar Standar Perencanaan Geometrik Jalan, maka jalan dengan LHR
smp/jam termasuk dalam klasifikasi "Jalan Raya Utama Kelas I"

1.3.2 Menghitung Volume Jam Desain


QDH = LHRT x k
QDH = 26240.31 x 11 %
= 2886.435

1.3.3 Menentukan Lebar Jalur


A. Analisa Kapasitas Jalan
Untuk Jalan Tak-Terbagi analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas

Dimana :
C = Kapasitas
Co = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCw = Faktor Penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas
FCsp = Faktor Penyesuaian akibat pemisahan arah
FCsf = Faktor Penyesuaian akibat hambatan samping

Diketahui data dari langkah C-1 : MKJI


Co = 3100 SMP/jam

FCw = 1.00 SMP/jam

FCsp = 1.00 SMP/jam

FCsf = 0.98 SMP/jam

Mencari Kapasitas Jalan (C) :


C = Co X FCw X FCsp X FCsf SMP/jam

C = 3038 SMP/jam

Derajat Kejenuhan (Q) :


QDH
DS = = 1.0 ≤ 1
C
Memenuhi
Catatan: Tingkat Pelayanan D, mendekati arus yang stabil

Dari Kriteria Desain Teknis Diatas Didapatkan :


Volume Jam Desain (QDH) = 2886.435 SMP/jam
Kapasitas Jalan (C) = 3038 SMP/jam
Lebar Jalur = 7 m
Lebar Bahu Jalan = 2 m
Kemiringan Melintang = 6 %
LHR
(kend/hari)
379
0
0

yang digunakan

atan Sumbu
berat (MST)
ton
10
8
8*)
> 10

man Desain
ungsi, Status,

doman Desain
Jalan
Perkotaan Tabel 5.2 Kriteria Desain Utama
Elemen Kriteria Jalan
JBH Jalan Antarkota
10 - 60 Desain Utama Perkotaan
Rentang VD, lihat Datar 80 - 180 15 - 100
I, II. III Tabel 5-1 Bukit 70 - 110 15 - 90 10 - 60
Km/Jam Gunung 60 - 100 15 - 80
5 Kelas Penggunaan Jalan I I II III JLR I, II. III

Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi, % Gunung 6 8 10 12 15
ai fungsi dari
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
bab 5.3.3) Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai fungsi
ng Pedoman tinggi, (fmaks) dari kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45
C
KRITERIA DESAIN
1. Data Perencanaan
1.1 Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil survei LHRT tahun 2023 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 3000 MHV, 8 300
PC, 2 2000 LB, 8 60
- -- LT, 10 60
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalam
Data lain yang diketahui :
Pertumbuhan Lalu Lintas ( i ) : 7.0 %
Faktor Jam Puncak (k) : 7.0 %
Masa pelaksanaan konstruksi : 2 tahun
Jalan direncanakan dibuka tahun : 2025
Umur rencana jalan : 20 tahun

1.2 Umur Desain


Direncanakan umur desain untuk Perancangan Gemetrik Jalan ini adalah 20
tahun (2025 - 2045)

2. Kriteria Desain Utama


2.1 Penggolongan Jalan
A. Kelas Medan Jalan
Dari Perhitungan Kelas Medan Jalan Didapatkan "Datar"

B. Kenderaan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Jalan kelas I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling besar dengan
klasifikasi Kendaraan Besar (termasuk kendaraan dengan klasifikasi
Kendaraan Sedang dan Kendaraan Kecil). Jalan kelas II harus mampu
dilalui oleh kendaraan bermotor paling besar dengan klasifikasi
Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk tetapi Kendaraan
Kecil boleh masuk).
Berdasarkan Data Yang Diperoleh dari jalan kelas 2 maka kendaraan
desain : LB & LT
C. Kecepatan Desain
Tabel 5.1 Korelasi padanan antarpengelompokan jalan berdasarkan
SJJ, Fungsi, Status, Kelas, dan SPPJ serta tipe jalan dan rentang V D

Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang


Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 41

Kecepatan rencana yang diasumsikan : 50 Km/jam

Maka Kriteria Desain Utama dapat ditentukan sebagai berikut :


1. Peran Menghubungkan Jalan = IKP-IKK
2. Sistem Jaringan Fungsi Jalan = Jalan Lokal Primer
3. Status Jalan = Jalan Provinsi
4. Kelas Penggunaan Jalan = Jalan Kelas I
5. Spesifikasi Penyediaan Prasaranan Jalan = JSD
6. Tipe Jalan = 2/2 TT
7. Kelas Medan Jalan = Perbukitan
8. Kecepatan Desain (30-70) km/jam = 50 km/jam
9. Kelandaian Memanjang Maksimum = 8
Tabel 5.2 Kriteria Desain Utama
Elemen Kriteria
JBH Jalan Antarkota Jalan Perkotaan
Desain Utama
Datar 80 - 180 15 - 100
Rentang VD, lihat
Bukit 70 - 110 15 - 90 10 - 60
Tabel 5-1
Km/Jam Gunung 60 - 100 15 - 80
Kelas Penggunaan Jalan I I II III JLR I, II. III
Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi ,% Gunung 6 8 10 12 15
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai
tinggi, (fmaks) fungsi dari kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Rmin lengkung Horizontal
VD2
Rmin = (Sumber Tabel 5.2)
127 (fmax + emax)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45

10. Super Elevasi Maksimum = 8 (Sesuai Tabel 5.2)


11. Kekesatan Melintang Maksimum
Menghitung kekesatan melintang :
Fmaks = - 0.00065 x VD + 0.193
= - 0.00065 x 50 + 0.193
= 0.161
12. Kekesatan Memanjang
Kekesatan memanjang 0,35 untuk PC dan 0,29 untuk Truk
13. Rmin Lengkung Horizontal
V R2
Rmin =
127 ( Emaks + Fmaks )
50 2
=
127 ( 8 % + 0.161 )
= 81.850 m
3. Kriteria Desain Teknis
1. Arus Lalu Lintas Jam Desain
Rumus menghitung besar lalu lintas harian rata-rata (LHR) dengan rumus :
LHR = Jumlah Kendaraan x ( 1 + i )n
LHR SMP = Faktor Ekivalen x LHR
Dimana :
LHR : Lalu Lintas Harian rata-rata (Kend/hari)
i : Pertumbuhan Lalu Lintas
n : Jumlah tahun Rencana
LHR SMP : Pengekivalenan LHR dalam satuan mobil penumpang

Faktor ekuivalen berdasarkan American Assosiation State Highway Official


(ASSHTO)
* Kendaraan Ringan
* Bus
* Truck 2 As
* Truck 3 As

A B C
Keterangan :
A = Data LHR Tahun 2023 dan mulai pelaksaan konstruksi
B = Jalan dibuka tahun 2025
C = Akhir umur rencana jalan tahun 2045

LHR selama masa pelaksanaan konstruksi ( 2023-2025 ), selang waktu 2 tahun


MC : ( 1+0,101)2 x 3000 = 3434.700 Kend/hari
PC : ( 1+0,101)2 x 2000 = 2289.800 Kend/hari
MHV : ( 1+0,101)2 x 300 = 343.470 Kend/hari
LB : ( 1+0,101)2 x 60 = 68.694 Kend/hari
LT : ( 1+0,101)2 x 60 = 68.694 Kend/hari
LHR2023-2025 = 6205.358 Kend/hari

LHR selama umur rencana ( 2025-2045 ), selang 20 tahun dengan i = 10,1%


MC : ( 1 + 0,101)20 x3434.700 = 13291.205 Kend/hari
PC : ( 1 + 0,101)20 x2289.800 = 8860.803 Kend/hari
MHV : ( 1 + 0,101)20 x 343.470 = 1329.121 Kend/hari
LB : ( 1 + 0,101)20 x 68.694 = 265.824 Kend/hari
LT : ( 1 + 0,101) x 68.694
20
= 265.824 Kend/hari
LHR2025-2045 = 24012.777 Kend/hari

LHR selama umur rencana ( 2024-2044 ), selang 20 tahun dengan i = 10,1%


MC : 13291.205 x 0.6 = 7974.723 SMP/hari
PC : 8860.803 x 1.0 = 8860.803 SMP/hari
MHV : 1329.121 x 1.8 = 2392.417 SMP/hari
LB : 265.824 x 1.6 = 425.319 SMP/hari
LT : 265.824 x 5.2 = 1382.285 SMP/hari
LHR2025-2045 = 21035.547 SMP/hari

Klasifikasi jalan sebagai berikut :


Klasifikasi Fungsi Kelas LHR (SMP/jam)
Utama I > 20000
II A 6000-20000
Sekunder II B 1500-6000
II C < 2000
Penghubung III -

Berdasarkan daftar standar perencanaan geometrik jalan, maka jalan dengan


LHR = 21035.547 SMP/jam
Termasuk dalam klasifikasi "Jalan Utama kelas I" harus mampu dilalui
oleh kendaraan paling besar dengan klasifikasi Kendaraan Besar (termasuk
kendaraan dengan klasifikasi Kendaraan Sedang dan Kendaraan Kecil).
Jalan kelas II harus mampu dilalui oleh kendaraan bermotor paling besar
dengan klasifikasi Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk
tetapi Kendaraan Kecil boleh masuk).

2. Menghitung Volume Jam Desain


QDH = LHRT x k
QDH = 21035.547 x 7.0 %
= 1472.488

3. Menentukan Lebar Jalur


A. Analisa Kapasitas Jalan
Untuk jalan Tak-Terbagi analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas
dimana :
C = Kapasitas
Co = Kapasitas Dasar (SMP/jam)
FCw = Faktor Penyesuaian Akibat lebar jalur lalu-lintas
FCsp = Faktor Penyesuaian Akibat pemisah arah
FCsf = Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping

Diketahui data dari langkah C-1 : MKJI

Maka kapasitas dasar pada jalan untuk jalan luar kota 2/2 UD adalah,
Co = 3000 SMP/jam

Maka faktor penyesuaian kapasitas akibat jalur lalu-lintas(FCw),


FCw = 1.15 SMP/jam
Maka faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah (FCsp),
FCsp = 1.00

Maka faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf),


FCsf = 0.98

Mencari Kapasitas Jalan ( C ) :


C = Co x FCw x FCsp x FCsf
= 3000 x 1.15 x 1.00 x 0.98
= 3381.000

Derajat Kejenuhan (DS)


Q 1472.488
DS = = = 0.436 ≤ 0.75
C 3381.000
Catatan: Tingkat Pelayanan F, dimana arus yang dipaksakan atau macet pada
kecepatan yang rendah. Antrian yang panjang dan terjadi hambatan-hambatan
yang besar

4. Dari Kriteria Desain Teknis Diatas Didapatkan :


Volume Jam Desain (QDH) = 1472.488 SMP/jam
Kapasitas Jalan = 3381.000 SMP/jam
Lebar Jalur = 4.5 m
Lebar Bahu Jalan = 2 m
Kemiringan Melintang = 8 %
KRITERIA DESAIN
1. Data Perencanaan
1.1 Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil Survei LHRT Tahun 2023 Kedua Arah
Jenis Kendaraan, LHR Jenis Kendaraan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 3000 MHV, 8 300
PC, 2 2000 LB, 8 60
-- LT, 10 60
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalan

Data lain yang diketahui :


Pertumbuhan Lalu Lintas (i) : 7 %
Faktor Jam Puncak (k) : 7 %
Masa pelaksanaan kontruksi : 2 tahun
Jalan direncanakan dibuka tahun : 2025
Umur rencana jalan : 20 tahun

1.2 Umur Desain


Direncanakan umur desain untuk Perancangan Geometrik Jalan ini adalah 20 tahun
(2025 - 2045)

2. Kriteria Desain Utama


2.1 Penggolongan Jalan
A. Kelas Medan Jalan
Dari Perhitungan Kelas Medan Jalan Didapatkan "DATARAN"

B. Kendaraan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Jalan Kelas I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling besar dengan klasifikasi
Kendaraan Besar (termasuk kendaraan dengan klasifikasi Kendaraan Sedang dan
Kendaraan Kecil). Jalan Kelas II harus mampu dilalui oleh kendaraan bermotor paling
besar dengan klasifikasi Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk tetapi
Kendaraan Kecil boleh masuk).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Jalan Kelas II, maka kendaraan desain : LB & LT
C. Kecepatan Desain
Tabel 5.1 Korelasi Padanan Antar Pengelempokan Jalan Berdasarkan SJJ, Fungsi, Status,
Kelas, dan SPPJ Serta Tipe Jalan dan Rentang VD
1. Perhitungan Klasifikasi Medan
(Peta Skala 1 : 5000)
Elevasi masing-masing pusat kegiatan adalah sebagai berikut:
Kota A = + 440 m
Kota B = + 445 m

Rumus :
5000
Jarak (d) = Jarak Mistar x
100
t1 - t 2
Kelandaian (e) = x 100%
d

Segmen A-B
1. Tinggi Kota A = ± 440 m
5000
Jarak (dA) = 3.5 x = 175 m
100

t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eA) = x 100%
175
= 5.714 % (Datar)

2. Tinggi T1 = ± 440 m
5000
Jarak (dT1) = 4.5 x = 225 m
100

t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT1) = x 100%
225
= 4.444 % (Datar)

3. Tinggi T2 = ± 440 m
5000
Jarak (dT2) = 3.6 x = 180 m
100

t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT2) = x 100%
180
= 5.556 % (Datar)

4. Tinggi T3 = ± 440 m
5000
Jarak (dT3) = 0.9 x = 45 m
100

t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT3) = x 100%
45
= 22.222 % (Perbukitan)
5 Tinggi Kota B = ± 445 m

5000
Jarak (dB) = 1.2 x = 60 m
100

t1 = 450 m t2 = 440 m
10
Kelandaian (eB) = x 100%
60
= 16.667 % (Perbukitan)

Jadi, klasifikasi medan antar kota A-B adalah:


(eA.dA) + (eT1.dT1) + (eT2.dT2) + (eT3.dT3) + (eT4.dT4) + (eB.dB)
eA-B =
dA + dT1 + dT2 + dT3 + dT4 + dB

( 5.714 x 175 ) + ( 4.444 x 225 ) + ( 5.556 x 180 ) +


=
( 22.222 x 45 ) + ( 16.667 x 60 )
175 + 225 + 180 + 45 + 60

= 7.299 (Datar)

TABEL KLASIFIKASI MEDAN


Titik Ketinggian (m) t1 (m) t2 (m) Beda Tinggi (m) d (m) e (%) Jenis Medan
A 440 445 435 10 175 5.714 Datar
T1 440 445 435 10 225 4.444 Datar
T2 440 445 435 10 180 5.556 Datar
T3 440 445 435 10 45 22.222 Perbukitan
B 445 450 440 10 60 16.667 Perbukitan

Tabel 4.2 Klasifikasi Medan Jalan


Kemiringan
No. Jenis Medan Notasi
Medan (%)
1 Datar D < 10
2 Bukit B 10 - 25
3 Gunung G > 25
Catatan: nilai kemiringan medan rata-rata per 50m dalam satu kilometer
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor :
20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman Desain Geometrik
Jalan. Halaman 31
Berdasarkan Tabel 4.2 klasifikasi medan jalan Jika kemiringan
medan berada diantara <10%, maka termasuk dalam kelas
medan Datar
Tabel 4.2 Klasifikasi Medan Jalan
Kemiringan
No. Jenis Medan Notasi
Medan (%)
1 Datar D < 10
2 Bukit B 10 - 25
3 Gunung G > 25
Catatan: nilai kemiringan medan rata-rata per 50m dalam satu kilometer
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor :
20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman Desain Geometrik
Jalan.
Berdasarkan Tabel 4.2 Halamanmedan
klasifikasi 31 jalan Jika kemiringan
medan berada diantara 10-25%, maka termasuk dalam kelas
medan Bukit
2. Perhitungan Kelandaian
(Peta Skala 1 : 5000)

Beda Tinggi
Rumus Kelandaian = x 100%
Jarak

Kelandaian Kota A-B

1. Kelandaian A - T1
Tinggi Kota A = ± 250 m
Tinggi T1 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 440 - 250
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 76.00 % (Datar)

2. Kelandaian T1 - T2
Tinggi T1 = ± 440 m
Tinggi T2 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 4 x = 200 m
100
Beda tinggi 440.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 200
= 0.00 % (Datar)

3. Kelandaian T2 - T3
Tinggi T2 = ± 440 m
Tinggi T3 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 440.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 0.00 % (Datar)

5. Kelandaian T3 - B
Tinggi T3 = ± 440 m
Tinggi Kota B = ± 445 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 445.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 2.00 % (Tanjakan)
Kota A - B
Titik A - T1 = 76.00 %
Titik T1 - T2 = 0.00 %
Titik T2 - T3 = 0.00 %
Titik T4 - B = 2.00 %
Total kelandaian = 78.00 %
Rata-rata kelandaian = 19.5 %
3. Perhitungan Titik Koordinat
(Peta Skala 1 : 5000)

TABEL TITIK KOORDINAT


KOORDINAT
TITIK
X Y
A 358.197 728.875
T1 276.050 602.052
T2 330.674 434.725
T3 351.264 200.373
B 159.155 165.210

Menentukan Jarak Antar Titik


√( 2 2
A - T1 = ( 728.875
)( 358.197 - 276.050 ) + - 602.052 )

= 151 m

√(
T1 - T2 = 330.674 ) 2 + ( 602.052 2
)( 276.050 - - 434.725 )

= 176 m

√(
T2 - T3 = ( 330.674 - 351.264 ) 2 + ( 434.725 - 200.373 ) 2
)
= 235 m

√(
T4 - B = ( 351.264 - 159.155 ) 2 + ( 200.373 - 165.210 ) 2
)
= 195 m

RMS :

2 2
A - T1 = XA - XT1 + YA - YT1

2 2
T1 - T2 = XT1 - XT2 + YT1 - YT2

2 2
T2 - T3 = XT2 - XT3 + YT2 - YT3

2 2
2 2
T3 - B = XT3 - XB + YT3 - YB

Tabel Hasil Perhitungan Titik Koordinat dan Jarak Antar Titik


KOORDINAT
TITIK JARAK
X Y
A 358.197 728.875
151.103
T1 276.050 602.052
176.017
T2 330.674 434.725
235.255
T3 351.264 200.373
195.301
B 159.155 165.210

TOTAL 757.676
Tabel Titik Koordinat
Koordinat
Titik
x y Semua x 5
A 60.1097 58.8808 5
T1 22.0392 91.2943
T2 29.1389 130.6592
T3 67.6667 162.5279
B 94.8825 204.4719

at point X= 60.1097 Y= 58.8808 Z= 0.0000


at point X= 22.0392 Y= 91.2943 Z= 0.0000
at point X= 29.1389 Y= 130.6592 Z= 0.0000
at point X= 67.6667 Y= 162.5279 Z= 0.0000
at point X= 94.8825 Y= 204.4719 Z= 0.0000
4. Menentukan Sudut Pada Lengkung Horizontal

KOORDINAT
TITIK
X Y
A 531.700 107.227
T1 539.536 212.518
T2 285.065 227.673
T3 140.829 327.006
T4 234.404 455.655
T5 408.435 486.771
B 558.901 618.047

Tikungan 1
Y1 107.227 - 212.518 -105.291
tan α1 = = =
X1 531.700 - 539.536 -7.836
α1 = tan-1 13.437
= 86 °

X2 539.536 - 285.065 254.471


tan α2 = = =
Y2 212.518 - 227.673 -15.155
α2 = tan-1 -16.791
= 87 °

β = 90 - ( α1 - α2 )
= 90 - ( 86 - 87 )
= 91 °

Tikungan 2
X1 539.536 - 285.065 254.471
tan α1 = = =
Y1 212.518 - 227.673 -15.155
α1 = tan-1 -16.791
= 87 °

Y2 227.673 - 327.006 -99.333


tan α2 = = =
X2 285.065 - 140.829 144.236
α2 = tan-1 -0.689
= 35 °

β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 35 - 87 )
= 31 °

Tikungan 3
X1 227.673 - 327.006 -99.333
tan α1 = = =
Y1 285.065 - 140.829 144.236
α1 = tan-1 -0.689
= 35 °

Y2 140.829 - 234.404 -93.575


tan α2 = = =
X2 327.006 - 455.655 -128.649
α2 = tan-1 0.727
= 36 °

β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 36 - 35 )
= 91 °

Tikungan 4
X1 327.006 - 455.655 -128.649
tan α1 = = =
Y1 140.829 - 234.404 -93.575
α1 = tan-1 1.375
= 54 °

Y2 234.404 - 408.435 -174.031


tan α2 = = =
X2 455.655 - 486.771 -31.116
α2 = tan-1 5.593
= 80 °

β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 80 - 54 )
= 116 °
Tikungan 5
X1 455.655 - 486.771 -31.116
tan α1 = = =
Y1 234.404 - 408.435 -174.031
α1 = tan-1 0.179
= 10 °

Y2 408.435 - 558.901 -150.466


tan α2 = = =
X2 486.771 - 618.047 -131.276
α2 = tan-1 1.146
= 49 °

β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 49 - 10 )
= 129 °
5. Menentukan Rrencana

¤ Tikungan 1 (T1)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 1.098 x 50
= 54.902 m

RRencana = 54.902 m
RRencana ≥ Rmin
54.902 ≥ 51.0058 Ok…!

¤ Tikungan 2 (T2)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 2.900 x 50
= 145.000 m

RRencana = 145.000 m
RRencana ≥ Rmin
145.000 ≥ 51.0058 Ok…!

¤ Tikungan 3 (T3)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 4.550 x 50
= 227.500 m

RRencana = 227.500 m
RRencana ≥ Rmin
227.500 ≥ 51.0058 Ok…!

Tabel Hasil Perhitungan Rrencana


Rmin Rrencana
TIKUNGAN
(m) (m)
T1 51.006 54.902
T2 51.006 145.000
T3 51.006 227.500
INTERPOLASI POT MELINTANG

Patok Tinjau Titik Awal Titik Akhir Jrk Awal Jrk Akhir
1 M kanan 720 730 0.00 0.9
721.111 M kiri 710 720 0.00 1.2
2 M kanan 730 730 0.00 0.7
722.857 M kiri 710 720 0.00 0.7
3 M kanan 730 730 0.00 0.9
723.333 M kiri 710 720 0.00 0.55
4 M kanan 720 730 0.00 0.5
718.333 M kiri 710 710 0.00 0.5

32 M kanan 760 770 0.00 0.6


760.000 M kiri 740 750 0.00 0.3
33 M kanan 750 760 0.00 0.45
762.500 M kiri 720 730 0.00 0.4
34 M kanan 770 780 0.00 0.6
768.000 M kiri 760 760 0.00 0.9
T6 M kanan 760 770 0.00 0.3
770.000 M kiri 730 740 0.00 0.4

5 M kanan 720 720 0.00 0.6


723.333 M kiri 700 710 0.00 0.6
T1 M kanan 710 720 0.00 0.65
718.333 M kiri 700 710 0.00 0.65

T1 M kanan 750 760 0.00 0.55


718.333 M kiri 700 710 0.00 0.65
/ 13.476

Ditanya (cm) Hasil (m ) Cm Hasil Trim A Hasil Trim R


0.7 727.778 14.778 9.9750 6.2350
0.8 716.667 3.667
0 730.000 17.000
0.40 715.714 2.714
0.7 730.000 17.000
0.2 713.636 0.636
0.35 727.000 15.000
0.35 710.000 -2.000

0.1 761.667 20.667


0.15 730.000 -11.000
0.4 758.889 22.889
0.2 725.000 -11.000
0.4 760.000 24.000
0.1 730.000 -6.000
0.15 765.000 29.000
0.3 737.500 1.500

0.4 720.000 7.000


0.4 706.667 -6.333
0.5 717.692 4.692
0.15 702.308 -10.692

0.2 753.636 12.636


0.15 702.308 -10.692
726.476 TANAH RENCANA

Elevasi Melintang A Elevasi Melintang R Patok Cm Hasil ( m )


722.975 719.235 A 8.000 720.000
1 7.847 719.235
2 7.695 718.475
3 7.542 717.710
4 7.451 717.255
5 7.603 718.015
T1 7.680 718.400
7 7.756 718.780
8 7.908 719.540
9 8.238 721.190
10 8.538 722.690
T2 8.688 723.440
12 8.838 724.190
13 9.138 725.690
14 9.318 726.590
15 9.468 727.340
T3 9.618 728.090
17 9.768 728.840
18 9.918 729.590
19 10.218 731.090
B 10.338 731.690
950 20 10.418 732.090
21 10.618 733.090
T4 10.718 733.590
23 10.818 734.090
24 11.018 735.090
25 11.318 736.590
26 11.618 738.090
27 11.918 739.590
T5 12.068 740.340
29 12.218 741.090
30 12.518 742.590
31 12.818 744.090
32 13.068 745.340
33 13.293 746.465
34 13.543 747.715
T6 13.693 748.465
36 13.843 749.215
37 14.143 750.715
38 14.443 752.215
39 14.743 753.715
40 15.043 755.215
41 15.343 756.715
C 15.433 757.165
COORDINATe
TITIK Cm x Cm y
A 18.4590 922.950 3.1410 157.050
T1 13.7760 688.800 5.1600 258.000
6.235 T2 12.0960 604.800 8.7900 439.500
5.475 T3 9.3230 466.150 10.1760 508.800
4.710 B 7.5530 377.650 11.7900 589.500
5.255 T4 6.1640 308.200 13.0930 654.650
11.015 T5 9.2760 463.800 17.0080 850.400
11.400 T6 14.9730 748.650 15.1250 756.250
5.780 C 20.3380 1016.900 17.3290 866.450
7.540
8.1900000000001 MENCARI ELEVASI TANAH PERPATOK
9.6900000000001
10.440 Patok Titik Awal Titik Akhir Jrk Awal
12.190 A 650 660 0.00
12.69 1 720 730 0.00
13.59 2 720 730 0.00
14.340 3 720 730 0.00
16.090 4 720 730 0.00
15.84 T1 710 720 0.00
16.59 5 710 720 0.00
18.090 6 710 720 0.00
19.690 7 710 720 0.00
19.09 T2 710 720 0.00
20.09 8 710 720 0.00
20.590 9 710 720 0.00
22.090 10 710 720 0.00
22.09 11 720 730 0.00
23.59 T3 720 730 0.00
25.090 12 720 730 0.00
27.590 13 720 730 0.00
27.34 14 720 730 0.00
28.09 15 720 730 0.00
29.590 B 740 750 0.00
32.090
4.34
10.465
11.715
12.465
36.215
37.715
39.215
41.715
42.215
43.715
44.165
TANAH PERPATOK

Jrk Akhir Ditanya (cm) Hasil (m )


1.0 0.2 440.000 -54.0000
0.9 0.1 440.000 -54.0000
0.7 0.2 440.000 -54.0000
0.6 0.20 440.000 -54.0000
0.6 0.20 440.000 -54.0000
0.6 0.5 440.000 -54.0000
0.7 0.20 440.000 -54.0000
0.6 0 440.000 -54.0000
0.70 0.10 440.000 -54.0000
0.80 0.30 440.000 -54.0000
0.80 0.60 440.000 -54.0000
1.20 1.00 440.000 -54.0000
1.20 1.00 440.000 -54.0000
1.00 0.00 440.000 -54.0000
0.80 0.1 440.000 -54.0000
0.80 0.1 442.000 -53.2000
0.70 0.20 443.000 -52.8000
0.70 0.40 443.571 -52.5716
0.60 0.50 443.888 -52.4448
0.50 0.00 445.000 -52.0000
ELEVASI TANAH ASLI DAN R
JARAK
PATOK JARAK BEDA
KONTUR KONTUR
PATOK DARI ANTAR TINGGI
TERTINGGI TERENDAH
KONTUR KONTUR KONTUR
RENDAH

A 285.000 280.000 0.45 1.7 5


P1 290.000 285.000 0.45 2.3 5
P2 290.000 285.000 1.55 2.2 5
P3 290.000 285.000 1.55 2.4 5
T1 285.000 285.000 0.1 0.1 5
P4 285.000 280.000 0.05 0.55 5
P5 280.000 280.000 0.1 0.1 5
P6 285.000 280.000 0.25 1 5
P7 285.000 280.000 0.6 1.05 5
P8 285.000 280.000 0.55 0.65 5
T2 285.000 285.000 0.1 0.1 5
P9 285.000 280.000 0.2 0.55 5
P10 290.000 285.000 0.2 0.85 5
P11 290.000 285.000 0.55 0.65 5
T3 290.000 290.000 0.1 0.1 5
P12 290.000 285.000 0.2 0.3 5
P13 290.000 285.000 0.2 0.3 5
P14 290.000 285.000 0.25 0.35 5
P15 290.000 285.000 0.35 0.5 5
B 290.000 285.000 0.45 0.8 5
NAH ASLI DAN RENCANA

ELEVASI
JARAK TOTAL BEDA
TANAH KELANDAIAN
KETERANGAN
(m) (m) TINGGI
ASLI

281.324 0 0 0.00 0.00 Datar -518.68


285.978 50 50 4.65 9.31 Datar -514.02
288.523 50 100 2.54 5.09 Datar -511.48
288.229 50 150 -0.29 -0.59 Datar -511.77
285.000 50 200 -3.23 -6.46 Datar -515.00
280.455 50 250 -4.55 -9.09 Datar -519.55
280.000 50 300 -0.45 -0.91 Tanjakan -520.00
281.250 50 350 1.25 2.50 Datar -518.75
282.857 50 400 1.61 3.21 Tanjakan -517.14
284.231 50 450 1.37 2.75 Tanjakan -515.77
285.000 50 500 0.77 1.54 Datar -515.00
281.818 50 550 -3.18 -6.36 Datar -518.18
286.176 50 600 4.36 8.72 Datar -513.82
289.231 50 650 3.05 6.11 Penurunan -510.77
290.000 50 700 0.77 1.54 Tanjakan -510.00
288.333 50 750 -1.67 -3.33 Tanjakan -511.67
288.333 50 800 0.00 0.00 Tanjakan -511.67
288.571 50 850 0.24 0.48 Tanjakan -511.43
288.500 50 900 -0.07 -0.14 Datar -511.50
287.813 50 950 -0.69 -1.38 Datar -512.19
800

Tinggi Patok Kelandai Elevasi


Di Profil an Tanah Tanah Jarak
Memanjang JARAK PATOK asli Asli langsung
-103.735 0 A 0.00 281.32 0 0 1.25
-102.804 50 P1 9.31 285.98 2.5 50 1.85
-102.295 50 P2 5.09 288.52 2.5 100 0.65
-102.354 50 P3 -0.59 288.23 2.5 150 0.85
-103.000 50 T1 -6.46 285.00 2.5 200 0
-103.909 50 P4 -9.09 280.45 2.5 250 0.5
-104.000 50 P5 -0.91 280.00 2.5 300 0
-103.750 50 P6 2.50 281.25 2.5 350 0.75
-103.4286 50 P7 3.21 282.86 2.5 400 0.45
-103.154 50 P8 2.75 284.23 2.5 450 0.1
-103.000 50 T2 1.54 285.00 2.5 500 0
-103.636 50 P9 -6.36 281.82 2.5 550 0.35
-102.765 50 P10 8.72 286.18 2.5 600 0.65
-102.154 50 P11 6.11 289.23 2.5 650 0.1
-102.000 50 T3 1.54 290.00 2.5 700 0
-102.333 50 P12 -3.33 288.33 2.5 750 0.1
-102.333 50 P13 0.00 288.33 2.5 800 0.1
-102.286 50 P14 0.48 288.57 2.5 850 0.1
-102.300 50 P15 -0.14 288.50 2.5 900 0.15
-102.438 50 B -1.38 287.81 2.5 950 0.35
125
185
65
85
0
50
0
75
45
10
0
35
65
10
0
10
10
10
15
35
Perhitungan Jarak Pandang

A. Jarak Pandang Henti


Jarak Pandang Henti adalah jarak yang ditempuh pengemudi untuk dapat menghentikan kendaraannya.
Rumus :

Jh = Jht + Jhr
Jht = 0,278 (Vr) (t)
(Vr)2
Jhr =
254 (fm ± L)

Dimana:
Jh = Jarak Pandang Henti
Jht = Jarak dari saat melihat sampai menginjak pedal rem
Jhr = Jarak Penggereman
t = Waktu Reaksi (2,5 detik)
Vr = Kecepatan rencana (Km/Jam)
fm = Koefisien gesekan memanjang perkerasan jalan aspal
L = Kelandaian (%)
+ = Tanjakan
- = Turunan

>> Perhitungan Jarak Pandang Henti


1. A - P1 L = 7.2 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.750 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.404
= 70.154 m
2. P1 - P2 L = 7.2 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.40
= 70.15 m

3. P2 - P3 L = 7.2 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.40
= 70.15 m
4. P3 - T1 L = -4.3 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.07
= 59.82 m

5. T1 - P4 L = -4.3 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.07
= 59.82 m
6. P4 - P5 L = -4.3 % Penurunan 12.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.750 + 25.069
= 59.819 m
13.
7. P5 - P6 L = 2.4 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 2.44 )
= 30.233 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.750 + 30.233
= 64.983 m
8. P6 - P7 L = 2.4 % Tanjakan 14.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 2.44 )
= 30.233 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 30.23
= 64.983 m

9. P7 - P8 L = 2.4 % Tanjakan 15.


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
10. P8 - T2 L = 2.44 % Tanjakan 16.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
17.
11. T2- P9 L = 2.4 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
P9 - P10 L = 2.44 % Tanjakan 18.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m

P10 - P11 L = 1.6 % Tanjakan 19.


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P11- T3 L = 1.6 % Tanjakan 20.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m

T3 - P12 L = 1.6 % Tanjakan 21.


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P12 - P13 L = 1.6 % Tanjakan 22.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m

P13 - P14 L = 1.6 % Tanjakan 23.


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P14 - P15 L = 1.6 % Tanjakan 24.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m

P15 - B L = 1.6 % Tanjakan 25


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P13 - P14 L = 1.57 % Tanjakan 26.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m

P14 - T6 L = 3.33 % Tanjakan


Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
T6 - P15 L = 3.33 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m

P15 - P16 L = 3.33 % Tanjakan


Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
P16 - P17 L = 3.33 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m

P17 - P18 L = 9.16 % Tanjakan


Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 9.16 )
= 14.264 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 14.26
= 42.064 m
P18 - C L = 9.16 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 40 2.5
= 27.8 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 9.16 )
= 14.264 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 14.26
= 42.064 m
42.

43.
P32 - P33 L = 3.50 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 3.5 )
= 25.565 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.56
= 60.31 m

P33 - C L = 3.50 % Penurunan


Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)

□ Jht = 0.278 (Vr) (t)


= 0.278 50 2.5
= 34.75 m

□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 3.5 )
= 25.565 m

Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.56
= 60.31 m

Anda mungkin juga menyukai