Data Perencanaan
1. Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil survei LHRT tahun 2022 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 2100 MHV, 8 5*
379
PC, 2 2079 LB, 8 6*
0
- -- LT, 10 7*
0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalam
2. Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Gemetrik Jalan ini adalah 20
tahun (2025 - 2045)
Berdasarkan tabel kelas jalan sesuai penggunaannya maka kelas jalan yang
digunakan adalah kelas I karena jalan yang dirancang berfungsi sebagai arteri
berdasarkan komposisi kendaraan yang terbesar.
Berdasarkan Tabel 4.5 maka Kriteria Desain Utama dapat ditentukan sebagai
berikut :
SPPJ : JSD
3. Rentang VD, Km/Jam Bukit, 20-50 km/jam (Dipilih VD = 40 km/jam)
Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (40 : 4)
= 1.67 m
Tabel 4.9 Kontrol Desain (K) untuk lengkung vertikal cembung berdasarkan JPM
VD JPM
K1)
(Km/Jam) (m)
30 120 17
40 140 23
50 160 30
60 180 38
70 210 52
80 245 70
90 280 91
100 320 119
110 355 146
120 395 181
Catatan: Besaran kelengkungan vertikal, K, adalah panjang lengkung (L)/presentase
perbedaab kelandaian aljabar pada kelandaian yang saling bersinggungan (A), K=L/A
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 161
Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (70 : 52)
= 0.2904 m
Tabel 4.10 Kontrol Desain (K) untuk lengkung vertikal cekung
VD JPH
K
(Km/Jam) (m)
20 20 3
30 35 6
40 50 9
50 65 13
60 85 18
70 105 23
80 130 30
90 160 38
100 185 45
110 220 55
120 250 63
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 166
Rmin = f (VD : K)
= 0.167 (40 : 9)
= 0.742 m
4. Kriteria Desain Teknis
1. Data LHRT
Tabel 4.11 Hasil survei LHRT tahun 2022 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 3*
2100 MHV, 8 5*
379
PC, 2 4*
2079 LB, 8 6*
0
LT, 10 7*
0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalan
2. Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Gemetrik Jalan ini adalah
20 tahun (2025 - 2045)
Tabel 4.14 Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan Desain
Jenis LHR LHR
EMP
Kenderaan (kend/hari) (SMP/hari)
MC 3670 0.6 2202
PC, 2 1670 1.0 1670
MHV, 8 367 1.8 660.6
LB, 8 217 1.8 390.6
LT,10 67 2.5 167.5
LHRTTB 5090.7
Tabel 4.15 Pilihan kriteria desain teknis dalam menetapkan tipe jalan sesuai
dengan qJD dan pilihan tipe perkerasan untuk jalan Antarkota
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021
Tentang Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 49-50
KRITERIA DESAIN
1. Data Perencanaan
1.1Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil Survei LHRT Tahun 2023 Kedua Arah
Jenis Kendaraan, LHR Jenis Kendaraan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 2100 MHV, 8 379
PC, 2 2079 LB, 8 0
-- LT, 10 0
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalan
1.2Umur Desain
Direncanakan umur desain untuk Perancangan Geometrik Jalan ini adalah 20 tahun
(2025 - 2045)
B. Kendaraan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Berdasarkan Tabel 4.4 Kelas Jalan Sesuai Penggunaannya maka kelas jalan yang digunakan
adalah Jalan Kelas I, karena jalan dirancang berfungsi sebagai arteri berdasarkan
komposisi kendaraan yang terbesar
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman Desain
Geometrik Jalan. Halaman 41
Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi, % Gunung 6 8 10 12 15
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai fungsi dari
tinggi, (fmaks) kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang Pedoman
Desain Geometrik Jalan. Halaman 45
A B C
Keterangan:
A : Data LHR Tahun 2023 dan mulai pelaksanaan konstruksi
B : Jalan dibuka tahun 2025
C : Akhir umur rencana jalan tahun 2045
Berdasarkan Daftar Standar Perencanaan Geometrik Jalan, maka jalan dengan LHR
smp/jam termasuk dalam klasifikasi "Jalan Raya Utama Kelas I"
Dimana :
C = Kapasitas
Co = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCw = Faktor Penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas
FCsp = Faktor Penyesuaian akibat pemisahan arah
FCsf = Faktor Penyesuaian akibat hambatan samping
C = 3038 SMP/jam
yang digunakan
atan Sumbu
berat (MST)
ton
10
8
8*)
> 10
man Desain
ungsi, Status,
doman Desain
Jalan
Perkotaan Tabel 5.2 Kriteria Desain Utama
Elemen Kriteria Jalan
JBH Jalan Antarkota
10 - 60 Desain Utama Perkotaan
Rentang VD, lihat Datar 80 - 180 15 - 100
I, II. III Tabel 5-1 Bukit 70 - 110 15 - 90 10 - 60
Km/Jam Gunung 60 - 100 15 - 80
5 Kelas Penggunaan Jalan I I II III JLR I, II. III
Kelandaian Datar 4 6 6 6 6
memanjang, G Bukit 5 8 8 8 10 5
paling tinggi, % Gunung 6 8 10 12 15
ai fungsi dari
Superelevasi (e), %, paling tinggi 8
bab 5.3.3) Kekesatan melintang, paling Lihat diagram faktor kekesatan melintang sebagai fungsi
ng Pedoman tinggi, (fmaks) dari kecepatan (Gambar 5-15)
Kekesatan memanjang 0,35 untuk MP dan 0,29 untuk Truk (lihat sub-bab 5.3.3)
Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor : 20/SE/Db/2021 Tentang
Pedoman Desain Geometrik Jalan. Halaman 45
C
KRITERIA DESAIN
1. Data Perencanaan
1.1 Data LHRT
Tabel 4.3 Hasil survei LHRT tahun 2023 kedua arah adalah :
Jenis Kenderaan, LHR Jenis Kenderaan, LHR
MST (ton) (kend/hari) MST (ton) (kend/hari)
MC 3000 MHV, 8 300
PC, 2 2000 LB, 8 60
- -- LT, 10 60
Sumber : Lembar Tugas Perancangan Geometrik Jalam
Data lain yang diketahui :
Pertumbuhan Lalu Lintas ( i ) : 7.0 %
Faktor Jam Puncak (k) : 7.0 %
Masa pelaksanaan konstruksi : 2 tahun
Jalan direncanakan dibuka tahun : 2025
Umur rencana jalan : 20 tahun
B. Kenderaan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Jalan kelas I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling besar dengan
klasifikasi Kendaraan Besar (termasuk kendaraan dengan klasifikasi
Kendaraan Sedang dan Kendaraan Kecil). Jalan kelas II harus mampu
dilalui oleh kendaraan bermotor paling besar dengan klasifikasi
Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk tetapi Kendaraan
Kecil boleh masuk).
Berdasarkan Data Yang Diperoleh dari jalan kelas 2 maka kendaraan
desain : LB & LT
C. Kecepatan Desain
Tabel 5.1 Korelasi padanan antarpengelompokan jalan berdasarkan
SJJ, Fungsi, Status, Kelas, dan SPPJ serta tipe jalan dan rentang V D
A B C
Keterangan :
A = Data LHR Tahun 2023 dan mulai pelaksaan konstruksi
B = Jalan dibuka tahun 2025
C = Akhir umur rencana jalan tahun 2045
Maka kapasitas dasar pada jalan untuk jalan luar kota 2/2 UD adalah,
Co = 3000 SMP/jam
B. Kendaraan Desain
Menurut Kelas Jalan : Jalan Kelas I
Jalan Kelas I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling besar dengan klasifikasi
Kendaraan Besar (termasuk kendaraan dengan klasifikasi Kendaraan Sedang dan
Kendaraan Kecil). Jalan Kelas II harus mampu dilalui oleh kendaraan bermotor paling
besar dengan klasifikasi Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk tetapi
Kendaraan Kecil boleh masuk).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Jalan Kelas II, maka kendaraan desain : LB & LT
C. Kecepatan Desain
Tabel 5.1 Korelasi Padanan Antar Pengelempokan Jalan Berdasarkan SJJ, Fungsi, Status,
Kelas, dan SPPJ Serta Tipe Jalan dan Rentang VD
1. Perhitungan Klasifikasi Medan
(Peta Skala 1 : 5000)
Elevasi masing-masing pusat kegiatan adalah sebagai berikut:
Kota A = + 440 m
Kota B = + 445 m
Rumus :
5000
Jarak (d) = Jarak Mistar x
100
t1 - t 2
Kelandaian (e) = x 100%
d
Segmen A-B
1. Tinggi Kota A = ± 440 m
5000
Jarak (dA) = 3.5 x = 175 m
100
t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eA) = x 100%
175
= 5.714 % (Datar)
2. Tinggi T1 = ± 440 m
5000
Jarak (dT1) = 4.5 x = 225 m
100
t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT1) = x 100%
225
= 4.444 % (Datar)
3. Tinggi T2 = ± 440 m
5000
Jarak (dT2) = 3.6 x = 180 m
100
t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT2) = x 100%
180
= 5.556 % (Datar)
4. Tinggi T3 = ± 440 m
5000
Jarak (dT3) = 0.9 x = 45 m
100
t1 = 445 m t2 = 435 m
10
Kelandaian (eT3) = x 100%
45
= 22.222 % (Perbukitan)
5 Tinggi Kota B = ± 445 m
5000
Jarak (dB) = 1.2 x = 60 m
100
t1 = 450 m t2 = 440 m
10
Kelandaian (eB) = x 100%
60
= 16.667 % (Perbukitan)
= 7.299 (Datar)
Beda Tinggi
Rumus Kelandaian = x 100%
Jarak
1. Kelandaian A - T1
Tinggi Kota A = ± 250 m
Tinggi T1 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 440 - 250
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 76.00 % (Datar)
2. Kelandaian T1 - T2
Tinggi T1 = ± 440 m
Tinggi T2 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 4 x = 200 m
100
Beda tinggi 440.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 200
= 0.00 % (Datar)
3. Kelandaian T2 - T3
Tinggi T2 = ± 440 m
Tinggi T3 = ± 440 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 440.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 0.00 % (Datar)
5. Kelandaian T3 - B
Tinggi T3 = ± 440 m
Tinggi Kota B = ± 445 m
5000
Jarak (L) = 5 x = 250 m
100
Beda tinggi 445.00 - 440.00
Kelandaian = x 100% = x 100%
Jarak 250
= 2.00 % (Tanjakan)
Kota A - B
Titik A - T1 = 76.00 %
Titik T1 - T2 = 0.00 %
Titik T2 - T3 = 0.00 %
Titik T4 - B = 2.00 %
Total kelandaian = 78.00 %
Rata-rata kelandaian = 19.5 %
3. Perhitungan Titik Koordinat
(Peta Skala 1 : 5000)
= 151 m
√(
T1 - T2 = 330.674 ) 2 + ( 602.052 2
)( 276.050 - - 434.725 )
= 176 m
√(
T2 - T3 = ( 330.674 - 351.264 ) 2 + ( 434.725 - 200.373 ) 2
)
= 235 m
√(
T4 - B = ( 351.264 - 159.155 ) 2 + ( 200.373 - 165.210 ) 2
)
= 195 m
RMS :
2 2
A - T1 = XA - XT1 + YA - YT1
2 2
T1 - T2 = XT1 - XT2 + YT1 - YT2
2 2
T2 - T3 = XT2 - XT3 + YT2 - YT3
2 2
2 2
T3 - B = XT3 - XB + YT3 - YB
TOTAL 757.676
Tabel Titik Koordinat
Koordinat
Titik
x y Semua x 5
A 60.1097 58.8808 5
T1 22.0392 91.2943
T2 29.1389 130.6592
T3 67.6667 162.5279
B 94.8825 204.4719
KOORDINAT
TITIK
X Y
A 531.700 107.227
T1 539.536 212.518
T2 285.065 227.673
T3 140.829 327.006
T4 234.404 455.655
T5 408.435 486.771
B 558.901 618.047
Tikungan 1
Y1 107.227 - 212.518 -105.291
tan α1 = = =
X1 531.700 - 539.536 -7.836
α1 = tan-1 13.437
= 86 °
β = 90 - ( α1 - α2 )
= 90 - ( 86 - 87 )
= 91 °
Tikungan 2
X1 539.536 - 285.065 254.471
tan α1 = = =
Y1 212.518 - 227.673 -15.155
α1 = tan-1 -16.791
= 87 °
β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 35 - 87 )
= 31 °
Tikungan 3
X1 227.673 - 327.006 -99.333
tan α1 = = =
Y1 285.065 - 140.829 144.236
α1 = tan-1 -0.689
= 35 °
β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 36 - 35 )
= 91 °
Tikungan 4
X1 327.006 - 455.655 -128.649
tan α1 = = =
Y1 140.829 - 234.404 -93.575
α1 = tan-1 1.375
= 54 °
β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 80 - 54 )
= 116 °
Tikungan 5
X1 455.655 - 486.771 -31.116
tan α1 = = =
Y1 234.404 - 408.435 -174.031
α1 = tan-1 0.179
= 10 °
β = 90 - ( α2 - α1 )
= 90 - ( 49 - 10 )
= 129 °
5. Menentukan Rrencana
¤ Tikungan 1 (T1)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 1.098 x 50
= 54.902 m
RRencana = 54.902 m
RRencana ≥ Rmin
54.902 ≥ 51.0058 Ok…!
¤ Tikungan 2 (T2)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 2.900 x 50
= 145.000 m
RRencana = 145.000 m
RRencana ≥ Rmin
145.000 ≥ 51.0058 Ok…!
¤ Tikungan 3 (T3)
Rmin = 51.0058 m
Dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (berdasarkan perhitungan kriteria desain )
Sehingga, RRencana = Panjang layang-layang x skala peta
= 4.550 x 50
= 227.500 m
RRencana = 227.500 m
RRencana ≥ Rmin
227.500 ≥ 51.0058 Ok…!
Patok Tinjau Titik Awal Titik Akhir Jrk Awal Jrk Akhir
1 M kanan 720 730 0.00 0.9
721.111 M kiri 710 720 0.00 1.2
2 M kanan 730 730 0.00 0.7
722.857 M kiri 710 720 0.00 0.7
3 M kanan 730 730 0.00 0.9
723.333 M kiri 710 720 0.00 0.55
4 M kanan 720 730 0.00 0.5
718.333 M kiri 710 710 0.00 0.5
ELEVASI
JARAK TOTAL BEDA
TANAH KELANDAIAN
KETERANGAN
(m) (m) TINGGI
ASLI
Jh = Jht + Jhr
Jht = 0,278 (Vr) (t)
(Vr)2
Jhr =
254 (fm ± L)
Dimana:
Jh = Jarak Pandang Henti
Jht = Jarak dari saat melihat sampai menginjak pedal rem
Jhr = Jarak Penggereman
t = Waktu Reaksi (2,5 detik)
Vr = Kecepatan rencana (Km/Jam)
fm = Koefisien gesekan memanjang perkerasan jalan aspal
L = Kelandaian (%)
+ = Tanjakan
- = Turunan
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.404
= 70.154 m
2. P1 - P2 L = 7.2 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.40
= 70.15 m
3. P2 - P3 L = 7.2 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 7.20 )
= 35.404 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 35.40
= 70.15 m
4. P3 - T1 L = -4.3 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.07
= 59.82 m
5. T1 - P4 L = -4.3 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.07
= 59.82 m
6. P4 - P5 L = -4.3 % Penurunan 12.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - -4.26 )
= 25.069 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.750 + 25.069
= 59.819 m
13.
7. P5 - P6 L = 2.4 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 2.44 )
= 30.233 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.750 + 30.233
= 64.983 m
8. P6 - P7 L = 2.4 % Tanjakan 14.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 - 2.44 )
= 30.233 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 30.23
= 64.983 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
10. P8 - T2 L = 2.44 % Tanjakan 16.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
17.
11. T2- P9 L = 2.4 % Tanjakan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
P9 - P10 L = 2.44 % Tanjakan 18.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 2.44 )
= 26.286 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.29
= 61.036 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P11- T3 L = 1.6 % Tanjakan 20.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P12 - P13 L = 1.6 % Tanjakan 22.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang h0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P14 - P15 L = 1.6 % Tanjakan 24.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
P13 - P14 L = 1.57 % Tanjakan 26.
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 1.57 )
= 26.918 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 26.92
= 61.668 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
T6 - P15 L = 3.33 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
P16 - P17 L = 3.33 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 3.33 )
= 16.433 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 16.43
= 44.233 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 9.16 )
= 14.264 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 14.26
= 42.064 m
P18 - C L = 9.16 % Tanjakan
Vr = 40 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang he0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 40 )2
254 ( 0.350 + 9.16 )
= 14.264 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 27.8 + 14.26
= 42.064 m
42.
43.
P32 - P33 L = 3.50 % Penurunan
Vr = 50 km/jam
fm = Bina Marga menetapkan nilai fm untuk jarank pandang hent0.35 - 0.55 )
(dipilih 0.35)
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 3.5 )
= 25.565 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.56
= 60.31 m
□ Jhr = (Vr)2
254 (fm ± L)
= ( 50 )2
254 ( 0.350 + 3.5 )
= 25.565 m
Sehingga :
Jh = Jht + Jhr
= 34.75 + 25.56
= 60.31 m