Anda di halaman 1dari 55

TEKNIK REKAYASA JALAN

MATERI: 15
PERKERASAN JALAN-2
SKBI – 2.3.26. 1987
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PETUNJUK PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
JALAN RAYA DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN
STRUKTUR PERKERASAN LENTUR

Struktur perkerasan lentur,


umumnya terdiri atas:
1) lapis pondasi bawah
(subbase course),
2) lapis pondasi (base course),
dan
3) lapis permukaan (surface
course).

Susunan Lapis Perkerasan Jalan


KRITERIA PERENCANAAN - PARAMETER

1) Lalu-lintas;
2) Daya dukung tanah dasar;
3) Faktor regional;
4) Indek Permukaan (IP);
5) Koefisien Kekuatan Relatif (a);
6) Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan.
1). Lalu Lintas

a) Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C);


b) Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ;
c) Lalu Lintas Harian Rata-rata dan Rumus-rumus Lintas Ekivalen;
1).a). Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
1).b). Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

• Lintas Ekivalen Permulaan


(LEP):

• Lintas Ekivalen Akhir (LEA):


1).b). Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

• Lintas Ekivalen Permulaan (LEP): • Lintas Ekivalen Tengah (LET):

LET = ½ x (LEP + LEA)

• Lintas Ekivalen Rencana (LER):

• Lintas Ekivalen Akhir (LEA): LER = LET x FP

• Faktor penyesuaian (FP):

FP = UR/10.
2). Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR

Catatan:
Hubungkan nilai CBR
dengan garis mendatar
kesebelah kiri
diperoleh nilai DDT.
3). Faktor Regional (FR)

Catatan:
o Pada bagian-bagian jalan tertentu, seperti persimpangan,
pember-hentian atau tikungan tajam (jari-jari 30 m) FR
ditambah dengan 0,5.
o Pada daerah rawarawa FR ditambah dengan 1,0.
4). Indeks Permukaan (IP)

• Indeks permukaan ini menyatakan nilai ketidakrataan dan kekuatan


perkerasan yang berhubungan dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas
yang lewat.
• Adapun beberapa IP beserta artinya adalah seperti yang tersebut di
bawah ini :
IP = 2,5 : menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.
IP = 2,0 : menyatakan tingkat pelayanan terendah bagi jalan yang masih
mantap.
IP = 1,5 : menyatakan tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin
(jalan tidak terputus).
IP = 1,0 : Menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat
sehingga sangat mengganggu lalu-lintas kendaraan.
• Dalam menentukan indeks permukaan (IP) pada akhir umur rencana,
perlu dipertimbangkan faktor-faktor klasifikasi fungsional jalan dan
jumlah lintas ekivalen rencana (LER), menurut daftar di bawah ini:

*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal.

Catatan:
Pada proyek-proyek penunjang jalan, JAPAT / jalan murah atau jalan
darurat maka IP dapat diambil 1,0.
• Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana
(IPo) perlu diperhatikan jenis lapis permukaan jalan (kerataan /
kehalusan serta kekokohan) pada awal umur rencana, menurut
daftar VI di bawah ini:

*) Alat pengukur
roughness yang
dipakai adalah
roughometer
NAASRA, yang
dipasang pada
kendaraan standar,
dengan kecepatan
kendaraan ± 32 km
per jam.
5). Koefisien Kekuatan Relatif (a)
6). Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan
ANALISA KOMPONEN PERKERASAN

• Perhitungan perencanaan ini didasarkan pada kekuatan relatif


masing-masing lapisan perkerasan jangka panjang, dimana
penentuan tebal perkerasan dinyatakan oleh ITP (Indeks Tebal
Perkerasan), dengan rumus sebagai berikut :

ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3

Catatan:
a1, a2, a3 = Koefisien kekuatan relatip bahan perkerasan (daftar VII)
D1, D2, D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm).
Angka 1, 2 dan 3 : masing-masing untuk lapis permukaan lapis pondasi
dan lapis pondasi bawah.
Gambar-gambar Teknis

• Gambar-gambar susunan perkerasan, baik perkerasan lama


maupun perkerasan baru dibuat dengan skala sebagai berikut:

Tipikal Gambar Susunan Perkerasan


Pelapisan Tambahan

• Untuk
perhitungan
pelapisan
tambahan
(overlay), kondisi
perkerasan jalan
lama (existing
pavement)
dinilai sesuai
daftar di bawah
ini:
LAMPIRAN- NOMOGRAM
Contoh-1: Perencanaan Jalan Baru untuk Lalu
Lintas Rendah
• Rencanakan:
Tebal perkerasan untuk jalan 2 jalur, data lalu lintas tahun 2020 seperti di bawah ini, dan
umur rencana : a). 5 tahun ; b). 10 tahun. Jalan dibuka tahun 2024 (i selama
pelaksanaan = 5 % per tahun) FR = 1,0 dan CBR tanah dasar = 3,4%.
• Data-data:
Kendaraan ringan 2 ton : 90 kendaraan
Bus 8 ton : 3 kendaraan
Truk 2 as 10 ton : 2 kendaraan
------------------------------------
LHR 2020 = 95 kendaraan/hari/2 jurusan
Perkembangan lalu lintas (i) :
- untuk 5 tahun = 8%
- untuk 10 tahun = 6%
Bahan-bahan perkerasan:
- pelaburan (lapis pelindung), Lapen Mekanis
- batu pecah (CBR 60)
- tanah kepasiran (CBR 20)
Penyelesaian:

• LHR pada tahun 2024 (awal umur rencana), dengan rumus : (1 + i)n
Tahun Perencanaan Awal Umur
Jenis kendaraan
2020 Rencana 2024
Kendaraan ringan 2 ton 90 109,4
Bus 8 ton 3 3,6
Truk 2 as 10 ton 2 2,4

• LHR pada tahun ke-5 atau ke-10 (akhir umur rencana): (1+i)n
Awal Umur Akhir Umur Akhir Umur
Jenis kendaraan
Rencana 2024 Rencana 2029 Rencana 2034
Kendaraan ringan 2 ton 109,4 160,7 195,9
Bus 8 ton 3,6 5,4 6,5
Truk 2 as 10 ton 2,4 3,6 4,4
• Menghitung angka Ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai
berikut:
Angka Ekivalen
Angka
Ekivalen
Jenis kendaraan As depan As Belakang
Kendaraan

Kendaraan ringan 2 ton 0,0002 0,0002 0,0004


Bus 8 ton 0,0183 0,1410 0,1593
Truk 2 as 10 ton 0,0577 0,2923 0,3500

• Menghitung LEP

LHR Awal
Koefisien Distribusi Angka Ekivalen LEP 2024
Jenis kendaraan Umur Rencana
Kendaraan (C) Kendaraan
2024
Kendaraan ringan 2 ton 109,4 0,5 0,0004 0,022
Bus 8 ton 3,6 0,5 0,1593 0,290
Truk 2 as 10 ton 2,4 0,5 0,3500 0,425
Ʃ 0,737
• Menghitung LEA:
– 5 Tahun, 2029:
LHR Akhir
Koefisien Distribusi Angka Ekivalen
Jenis kendaraan Umur Rencana LEA 2029
Kendaraan (C) Kendaraan
5 Tahun (2029)

Kendaraan ringan 2 ton 160,7 0,5 0,0004 0,032


Bus 8 ton 5,4 0,5 0,1593 0,427
Truk 2 as 10 ton 3,6 0,5 0,3500 0,625
Ʃ 1,084

LHR Akhir
Umur Rencana Koefisien Distribusi Angka Ekivalen
Jenis kendaraan LEA 2034
– 10 Tahun, 2034: 10 Tahun Kendaraan (C) Kendaraan
(2034)
Kendaraan ringan 2 ton 195,9 0,5 0,0004 0,039
Bus 8 ton 6,5 0,5 0,1593 0,520
Truk 2 as 10 ton 4,4 0,5 0,3500 0,762
Ʃ 1,321
• Menghitung LET:
LET5 = ½ ( LEP + LEA5) = ½ ( 0,737 + 1,084) = 0,911
LET10 = ½ ( LEP + LEA10) = ½ ( 0,737 + 1,321) = 1,029

• Menghitung LER:
LER5 = LET5 x UR/10 = 0,911 x 5/10 = 0,456
LER10 = LET10 x UR/10 = 1,029 x 10/10 = 1,029

• Mencari ITP:
CBR tanah dasar = 3,4%, dari Gambar 1  DDT = 4
FR : (diketahui) = 1,0;
IP : (dari Daftar V, pada akhir umur rencana= tidak terputus), LER (100-1000),
Jalan lokal, maka diambil IP = 1,5;
IPo: dari Daftar VI, perkerasan LAPEN, IPo (UR-5)= 2,9-2,5; IPo (UR-10) = 3,4-3,0;
LER5 = 0,456 ; IPt=1,5 dan IPo = 2,9 – 2,5: (Nomogram-7): diperoleh: ITP5 = 2,8
LER10 = 1,029 ; IPt=1,5 dan IPo = 3,4 – 3,0 : (Nomogram-6 ): diperoleh: ITP10 = 3,3
• Menetapkan tabel perkerasan (UR=5 Tahun):
- Koefisien kekuatan relatif (Daftar VII):
o Pelaburan = 0,00 = a1
o Batu pecah (CBR 60) = 0,12 = a2
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 0,10 = a3
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
- UR = 5 tahun, ITP =2,8
2,8 = 0,00 D1 + 0,12 D2 + 0,10 D3
Perhatikan Daftar VIII:
Untuk setiap nilai ITP, batas minimum tebal lapisan pondasi bawah, D3 =
10 cm;
2,8 = 0,12 D2 + 0,10 . 10 = 0,12 D2 + 1 ; D2 = 1,8/ 0,12 = 15
D2 = 15 cm (minimum), cek minimum lapis pondasi (D2) utk ITP 2,8 = 15
cm  OK.
- - Susunan Perkerasan:
o Pelaburan
o Batu pecah (CBR 60) = 15 cm
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 10 cm
Gambar Susunan Perkerasan, UR= 5 Tahun

Pelaburan

Batu pecah (CBR=60)


15 cm

Batu kepasiran (CBR=20)


10 cm

Tanah dasar (CBR=3,4)


• Menetapkan tabel perkerasan (UR=10 Tahun):
- Koefisien kekuatan relatif (Daftar VII):
o Lapen Mekanis = 0,25 = a1
o Batu pecah (CBR 60) = 0,12 = a2
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 0,10 = a3
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
- UR = 10 tahun, ITP =3,3
3,3 = 0,25.D1 + 0,12.D2 + 0,10.D3
Perhatikan Daftar VIII:
Batas minimum tebal lapisan untuk ITP= 3,3
Lapen Mekanis = 5 cm;
Lapis pondasi, D2 = 20 cm;
Lapisan pondasi bawah, D3 = 10 cm.
3,3 = 0,25x5 + 0,12x20 + 0,10xD3
3,3 = 1,25 + 2,4 + 0,1.D3 = 3,65 + 0,1 D3  diambil D3 minimum.
D3 = 10 cm (minimum).
- - Susunan Perkerasan:
o Lapen mekanis = 5 cm
o Batu pecah (CBR 60) = 20 cm
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 10 cm
Gambar Susunan Perkerasan, UR = 10 Tahun

5 cm Lapen mekanis

Batu pecah (CBR=60)


20 cm

Batu kepasiran (CBR=20)


10 cm

Tanah dasar (CBR=3,4)


Contoh-2: Perencanaan Perkerasan Jalan Baru
untuk Lalu Lintas Tinggi
• Rencanakan:
Tebal perkerasan untuk jalan 2 jalur, data lalu lintas tahun 2020 seperti di bawah
ini, dan umur rencana : a). 10 tahun ; b). 20 tahun. Jalan dibuka tahun 2024 (i
selama pelaksanaan = 5 % per tahun).

• Data-data:
Kendaraan ringan 2 ton : 1.000 kendaraan
Bus 8 ton : 300 kendaraan
Truk 2 as 13 ton : 50 kendaraan
Truk 3 as 20 ton : 30 kendaraan
Truk 5 as 30 ton : 10 kendaraan
-------------------------------------
LHR 2020 = 1390 kendaraan/hari/2 jalur
Perkembangan lalu lintas (i) :
- untuk 10 tahun = 8%
- untuk 20 tahun = 6%

Bahan-bahan perkerasan:
- Asbuton (MS 744) : a1 = 0,35
- Batu pecah (CBR 100) : a2 = 0,14
- Sirtu (CBR 50) : a3 = 0,12
Penyelesaian:

• LHR pada tahun 2024 (awal umur rencana), dengan rumus : (1 + i)n
LHR Tahun LHR Awal
Jenis kendaraan Perencanaan Umur Rencana
2020 2024

Kendaraan ringan 2 ton 1000 1215,5


Bus 8 ton 300 364,7
Truk 2 as 13 ton 50 60,8
Truk 3 as 20 ton 30 36,5
Truk 5 as 30 ton 10 12,2

• LHR pada UR ke-10 dan UR ke-20 (akhir umur rencana): (1+i)n


LHR Akhir LHR Akhir
LHR Awal
Umur Rencana Umur Rencana
Jenis kendaraan Umur Rencana
10 Tahun 20 Tahun
2024
(2034) (2044)

Kendaraan ringan 2 ton 1215,5 2624,2 3898,3


Bus 8 ton 364,7 787,3 1169,5
Truk 2 as 13 ton 60,8 131,2 194,9
Truk 3 as 20 ton 36,5 78,7 116,9
Truk 5 as 30 ton 12,2 26,2 39,0
• Menghitung angka Ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai
berikut: Angka Ekivalen

Angka
Jenis kendaraan As depan As Belakang Ekivalen
Kendaraan

Kendaraan ringan 2 ton 0,0002 0,0002 0,0004


Bus 8 ton 0,0183 0,1410 0,1593
Truk 2 as 13 ton 0,1410 0,9238 1,0648
Truk 3 as 20 ton 0,2923 0,7452 1,0375
Truk 5 as 30 ton 1,0375 0,2820 1,3195

• Menghitung LEP
LHR Awal Angka
Koefisien Distribusi
Jenis kendaraan Umur Rencana Ekivalen LEP 2024
Kendaraan (C)
2024 Kendaraan

Kendaraan ringan 2 ton 1215,5 0,5 0,0004 0,243


Bus 8 ton 364,7 0,5 0,1593 29,045
Truk 2 as 13 ton 60,8 0,5 1,0648 32,357
Truk 3 as 20 ton 36,5 0,5 1,0375 18,916
Truk 5 as 30 ton 12,2 0,5 1,3195 8,019
Ʃ 88,580
• Menghitung LEA:
– 10 Tahun, 2034:
LHR Akhir
Koefisien Angka
Umur Rencana
Jenis kendaraan Distribusi Ekivalen LEA 2034
10 Tahun
Kendaraan (C) Kendaraan
(2034)

Kendaraan ringan 2 ton 2624,2 0,5 0,0004 0,525


Bus 8 ton 787,3 0,5 0,1593 62,705
Truk 2 as 13 ton 131,2 0,5 1,0648 69,856
Truk 3 as 20 ton 78,7 0,5 1,0375 40,839
Truk 5 as 30 ton 26,2 0,5 1,3195 17,313
Ʃ 191,238

LHR Akhir
Koefisien Angka
Umur Rencana
Jenis kendaraan Distribusi Ekivalen LEA 2044
20 Tahun
Kendaraan (C) Kendaraan
– 20 Tahun, 2044: (2044)

Kendaraan ringan 2 ton 3898,3 0,5 0,0004 0,780


Bus 8 ton 1169,5 0,5 0,1593 93,150
Truk 2 as 13 ton 194,9 0,5 1,0648 103,773
Truk 3 as 20 ton 116,9 0,5 1,0375 60,667
Truk 5 as 30 ton 39,0 0,5 1,3195 25,719
Ʃ 284,089
• Menghitung LET:
LET10 = ½ ( LEP + LEA10) = ½ ( 88,580 + 191,238) =
LET20 = ½ ( LEP + LEA20) = ½ ( 88,580 + 284,089) =

• Menghitung LER:
LER10 = LET10 x UR/20 = 0,911 x 5/10 = 0,456
LER20 = LET20 x UR/20 = 1,029 x 10/10 = 1,029

• Mencari ITP:
CBR tanah dasar = 3,4%, dari Gambar 1  DDT = 4
FR : (diketahui) = 1,0;
IP : (dari Daftar V, pada akhir umur rencana= tidak terputus), LER (100-1000),
Jalan lokal, maka diambil IP = 1,5;
IPo: dari Daftar VI, perkerasan LAPEN, IPo (UR-5)= 2,9-2,5; IPo (UR-10) = 3,4-3,0;
LER5 = 0,456 ; IPt=1,5 dan IPo = 2,9 – 2,5: (Nomogram-7): diperoleh: ITP5 = 2,8
LER10 = 1,029 ; IPt=1,5 dan IPo = 3,4 – 3,0 : (Nomogram-6 ): diperoleh: ITP10 = 3,3
• Menetapkan tabel perkerasan (UR=5 Tahun):
- Koefisien kekuatan relatif (Daftar VII):
o Pelaburan = 0,00 = a1
o Batu pecah (CBR 60) = 0,12 = a2
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 0,10 = a3
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
- UR = 5 tahun, ITP =2,8
2,8 = 0,00 D1 + 0,12 D2 + 0,10 D3
Perhatikan Daftar VIII:
Untuk setiap nilai ITP, batas minimum tebal lapisan pondasi bawah, D3 =
10 cm;
2,8 = 0,12 D2 + 0,10 . 10 = 0,12 D2 + 1 ; D2 = 1,8/ 0,12 = 15
D2 = 15 cm (minimum), cek minimum lapis pondasi (D2) utk ITP 2,8 = 15
cm  OK.
- - Susunan Perkerasan:
o Pelaburan
o Batu pecah (CBR 60) = 15 cm
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 10 cm
Gambar Susunan Perkerasan, UR= 5 Tahun

Pelaburan

Batu pecah (CBR=60)


15 cm

Batu kepasiran (CBR=20)


10 cm

Tanah dasar (CBR=3,4)


• Menetapkan tabel perkerasan (UR=10 Tahun):
- Koefisien kekuatan relatif (Daftar VII):
o Lapen Mekanis = 0,25 = a1
o Batu pecah (CBR 60) = 0,12 = a2
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 0,10 = a3
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
- UR = 10 tahun, ITP =3,3
3,3 = 0,25.D1 + 0,12.D2 + 0,10.D3
Perhatikan Daftar VIII:
Batas minimum tebal lapisan untuk ITP= 3,3
Lapen Mekanis = 5 cm;
Lapis pondasi, D2 = 20 cm;
Lapisan pondasi bawah, D3 = 10 cm.
3,3 = 0,25x5 + 0,12x20 + 0,10xD3
3,3 = 1,25 + 2,4 + 0,1.D3 = 3,65 + 0,1 D3  diambil D3 minimum.
D3 = 10 cm (minimum).
- - Susunan Perkerasan:
o Lapen mekanis = 5 cm
o Batu pecah (CBR 60) = 20 cm
o Tanah kepasiran (CBR 20) = 10 cm
Gambar Susunan Perkerasan, UR = 10 Tahun

5 cm Lapen mekanis

Batu pecah (CBR=60)


20 cm

Batu kepasiran (CBR=20)


10 cm

Tanah dasar (CBR=3,4)


Contoh-3: Perencanaan Perkuatan Jalan Lama
(Pelapisan Tambahan / Overlay)
• Rencanakan tebal lapis tambahan jalan lama, jika diketahui:
o Jalan: 2 jalur;
o Data lalu lintas tahun 2020 seperti di bawah ini;
o Umur rencana:
1) 5 tahun;
2) 15 tahun.
o Susunan perkerasan jalan lama:
o Asbuton (MS.744) = 10,5 cm;
o Batu pecah (CBR 100) = 20 cm,
o Sirtu (CBR 50) = 10 cm.
o Hasil penilaian kondisi jalan menunjukkan bahwa pada lapis permukaan
asbuton terlihat crack sedang, beberapa deformasi pada jalur roda (kondisi
60%) akibat jumlah lalu lintas melebihi perkiraan semula.
o FR = 1,0.
o Bahan lapis tambahan Asbuton (MS.744).
• Data-data lalu lintas, tahun 2020:
Kendaraan ringan 2 ton : 2.000 kendaraan
Bus 8 ton : 600 kendaraan
Truk 2 as 13 ton : 100 kendaraan
Truk 3 as 20 ton : 60 kendaraan
Truk 5 as 30 ton : 20 kendaraan
-------------------------------------
LHR 2020 = 2.780 kendaraan/hari/2 jalur

• Perkembangan lalu lintas (i) :


- untuk 5 tahun = 8%
- untuk 15 tahun = 6%
Penyelesaian:

• LHR pada UR ke-5 dan UR ke-15 (akhir umur rencana): (1+i)n


LHR Akhir
LHR Akhir
LHR Awal Umur Umur Rencana
Jenis kendaraan Umur Rencana
Rencana 2020 15 Tahun
5 Tahun (2025)
(2035)
Kendaraan ringan 2 ton 2000 2938,7 4793,1
Bus 8 ton 600 881,6 1437,9
Truk 2 as 13 ton 100 146,9 239,7
Truk 3 as 20 ton 60 88,2 143,8
Truk 5 as 30 ton 20 29,4 47,9
• Menghitung angka Ekivalen (E) masing-masing kendaraan sebagai
berikut: Angka Ekivalen

Angka
Jenis kendaraan As depan As Belakang Ekivalen
Kendaraan

Kendaraan ringan 2 ton 0,0002 0,0002 0,0004


Bus 8 ton 0,0183 0,1410 0,1593
Truk 2 as 13 ton 0,1410 0,9238 1,0648
Truk 3 as 20 ton 0,2923 0,7452 1,0375
Truk 5 as 30 ton 1,0375 0,2820 1,3195

• Menghitung LEP
Koefisien Angka
LHR Awal Umur
Jenis kendaraan Distribusi Ekivalen LEP 2020
Rencana 2020
Kendaraan (C) Kendaraan

Kendaraan ringan 2 ton 2000 0,5 0,0004 0,400


Bus 8 ton 600 0,5 0,1593 47,790
Truk 2 as 13 ton 100 0,5 1,0648 53,240
Truk 3 as 20 ton 60 0,5 1,0375 31,125
Truk 5 as 30 ton 20 0,5 1,3195 13,195
2780 Ʃ 145,750
• Menghitung LEA:
– 5 Tahun, 2025:
LHR Akhir Koefisien Angka
Jenis kendaraan Umur Rencana Distribusi Ekivalen LEA 2025
5 Tahun (2025) Kendaraan (C) Kendaraan
Kendaraan ringan 2 ton 2938,7 0,5 0,0004 0,588
Bus 8 ton 881,6 0,5 0,1593 70,219
Truk 2 as 13 ton 146,9 0,5 1,0648 78,210
Truk 3 as 20 ton 88,2 0,5 1,0375 45,754
Truk 5 as 30 ton 29,4 0,5 1,3195 19,397
Ʃ 214,168

LHR Akhir
Koefisien Angka
Umur Rencana
Jenis kendaraan Distribusi Ekivalen LEA 2035
15 Tahun
Kendaraan (C) Kendaraan
(2035)
– 15 Tahun, 2035: Kendaraan ringan 2 ton 4793,1 0,5 0,0004 0,959
Bus 8 ton 1437,9 0,5 0,1593 114,529
Truk 2 as 13 ton 239,7 0,5 1,0648 127,616
Truk 3 as 20 ton 143,8 0,5 1,0375 74,596
Truk 5 as 30 ton 47,9 0,5 1,3195 31,602
Ʃ 349,302
• Menghitung LET:
LET5 = ½ ( LEP + LEA10) = ½ ( 145,750 + 214,168) = 179,959
LET15 = ½ ( LEP + LEA20) = ½ ( 145,750 + 349,302) = 247,526

• Menghitung LER:
LER5 = LET5 x UR/10 = 179,959 x 5/10 = 89,980
LER15 = LET15 x UR/10 = 247,526 x 15/10 = 371,289

• Mencari ITP:
CBR tanah dasar = 3,4%, dari Gambar 1  DDT = 4
FR : (diketahui) = 1,0;
IP : (dari Daftar V, pada akhir umur rencana= tidak terputus), LER (100-1000),
Jalan kolektor, maka diambil IP = 2,0;
IPo: dari Daftar VI, perkerasan Asbuton, IPo (UR-5)= 3,9-3,5; IPo (UR-15) = 3,9-3,5;
LER5 = 89,980 ; IPt=2,0 dan IPo = 3,9 – 3,5: (Nomogram-4): diperoleh: ITP5 = 7,3
LER15 = 371,289 ; IPt=2,0 dan IPo = 3,9 – 3,5 : (Nomogram-4 ): diperoleh: ITP15 =
9,1
• Menetapkan tebal lapis tambahan:
- Kekuatan jalan lama:
o Asbuton (MS. 744) 10,5 cm = 60% . 10,5 . 0,35 = 2,2
o Batu pecah (CBR 100)20 cm = 100% . 20 . 0,14 = 2,8
o Sirtu (CBR 50) 10 cm = 100% . 10 . 0,12 = 1,2
----------------------
ITP ada = 6,2

- UR = 5 tahun, ITP =7,3


∆ ITP = ITP5 – ITP = 7,3 – 6,2 = 1,1
∆ ITP = a1 . D1 : Asbuton MS.744  a1 = 0,35
1,1 = 0,35 . D1  D1 = 3,14 cm ≈ 3,5 cm Asbuton (MS.744)

- UR = 15 tahun, ITP =9,1


∆ ITP = ITP15 – ITP = 9,1 – 6,2 = 2,9
∆ ITP = a1 . D1 : Asbuton MS.744  a1 = 0,35
2,9 = 0,35 . D1  D1 = 8,29 cm ≈ 8,5 cm Asbuton (MS.744)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai