Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KETERKAITAN PERUNDANG – UNDANGAN LALU LINTAS

TERHADAP KENDARAAN

Disusun Oleh

Nama : Anwar Muhamad Sidiq

Notar : 1901059

KELAS C PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “keterkaitan perundang – undangan lalu lintas terhadap kendaraan” ini

tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas Bapak Hendrialdi, ATD, MT pada mata kuliah Perundang-undangan

Transdar I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

tentang Keterkaitan Perundang-undangan Lalu Lintas Terhadap Kendaraan

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendrialdi, ATD, MT,

selaku Dosen Perundang-undangan Transdar I yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi

yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

i
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Bandung, 26 Maret 2020

Anwar Muhamad Sidiq

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR………………………….…………….…………..….…… i

DAFTAR ISI …………………………………….………………..………..…….. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………...….………………….….…….…..1

1.2 Rumusan Masalah……………………….. …...…………..….………..…..1

1.3 Tujuan Penelitian………………… ….……….….……………………….. 2

1.4 Manfaat Penulisan……………………….……..………………….……….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perundang-Undangan Lalu Lintas……………………....………………... 3

2.1.1 Pengertian Perundang-Undangan Lalu Lintas …………….. 3

2.1.2 Komponen Lalu Lintas ……...…………………………….. 3

2.1.2.1 Manusia sebagai pengguna ………………………..4

2.1.2.2 Kendaraan………………...………………………..4

2.1.2.3 Jalan …………………….……..…………………..4

iii
2.1.3 Implementasi Undang-Undang Tentang Lalu Lintas Dan

Angkutan Jalan ……………………………………………..

2.1.4 Aturan dan Undang-Undang Pengendara Kendaraan

Saat Belalu Lintas …………………………………...…….. 6

2.1.4.1 Perlu Mempunyai SIM …………………………… 6

2.1.4.2 Tidak Boleh Menaikan Motor Ke Atas Trotoar ….. 7

2.1.4.3 Jangan Main Alat Elektronik saat Berkendara ……8

2.1.4.4 Lupa Lampu Isyarat Saat Berbelok ………….……8

2.1.4.5 Mengendarai Kendaraan Bermotor Dengan

Menggunakan Helm SNI ……………………….…9

2.1.4.6 Memasang Plat Nomor Kendaraan …….………… 9

2.1.4.7 Memasang Sabuk Keamanan Pada Kendaraan

Mobil …………………………………………...… 10

2.1.4.8 Hormati Pesepeda Dan Pejalan Kaki ……..……… 10

2.1.5 Keterkaitan Perundang-Undangan Dengan Kendaraan…..... 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………...….………………….……...…….….. 13

3.2 Saran……………………….. …...…………..….……………………..….. 13

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai

gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud

dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak

pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung

pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan

kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional

harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam

rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Perundang-Undangan Lalu Lintas sangat penting bagi pengendara

kendaraan?

2. Apakah kita harus menaati dan mematuhi Peraturan Perundang-Undangan Lalu

Lintas?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Taruna-taruni dapat mengetahui bahwa penting mempelajari Perundang-

Undangan Lalu Lintas bagi kendaraan.

2. Taruna-taruni dapat memahami peraturan Perundang-Undangan Lalu Lintas

serta menaatinya.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

2. Mengenalkan Taruna-Taruni dengan Perundang-Undangan

3. Memberi pengalaman peraturan dalam berkendara

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perundang-Undangan Lalu Lintas

2.1.1 Pengertian Perundang-Undangan Lalu Lintas

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan

sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang

yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang

diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang

berupa Jalan dan fasilitas pendukung.

Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan

angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur,

nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan

menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu

lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

2.1.2 Komponen Lalu Lintas

Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai

pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan

kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh

3
pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan

peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan

melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.

2.1.2.1 Manusia sebagai pengguna

Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai

pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal

mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu

reaksi, konsentrasi, dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih

dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psikologi, umur serta jenis

kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca,

penerangan/lampu jalan dan tata ruang.

2.1.2.1.1 Kendaraan

Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai

karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan,

perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu

lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.

2.1.2.2 Jalan

Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui

kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk

pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu

mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu

4
mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga

dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.

2.1.3 Implementasi Undang-Undang Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan

Jalan

UU Nomor 14 Tahun 1992 menyebutkan Untuk mencapai tujuan

pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, transportasi

memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa

yang berwawasan lingkungan dan hal ini harus tercermin pada kebutuhan

mobilitas seluruh sektor dan wilayah. Transportasi merupakan sarana yang

sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian,

memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek

kehidupan bangsa dan negara.

Berbeda dengan undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, UU ini

melihat bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis

dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari

upaya memajukan kesejahteraan umum. Selanjutnya di dalam batang tubuh

di jelaskan bahwa tujuan yang hendak dicapai oleh Undang-Undang ini

adalah :

1. terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman,

selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk

mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum,

5
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu

menjunjung tinggi martabat bangsa.

2. terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa.

3. terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.

Undang-Undang ini berlaku untuk membina dan menyelenggarakan Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar melalui:

1. kegiatan gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang di Jalan.

2. kegiatan yang menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas

pendukung Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

3. kegiatan yang berkaitan dengan registrasi dan identifikasi Kendaraan

Bermotor dan Pengemudi, pendidikan berlalu lintas, Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas, serta penegakan hukum Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

2.1.4 Aturan dan Undang-Undang Pengendara Kendaraan Saat Belalu

Lintas

2.1.4.1 Perlu Mempunyai SIM

Setiap orang wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM)

yang diterbitkan Polri. Untuk dapat mengemudikan kendaraan

bermotor di Jalan. Prosedur pembuatannya mudah dengan proses

yang transparan. Setiap pemohonnya harus memenuhi syarat-

6
syarat tertentu seperti persyaratan usia, administratif, kesehatan

dan lulus ujian untuk dapat memperolehnya.

Berikut ini adalah fungsi Surat Izin Mengemudi (SIM)

berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Pasal 86 :

.(1) Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai bukti kompetensi

mengemudi.

(2) Surat Izin Mengemudi berfungsi sebagai registrasi

Pengemudi Kendaraan Bermotor yang memuat keterangan

identitas lengkap Pengemudi.

(3) Data pada registrasi Pengemudi dapat digunakan untuk

mendukung kegiatan penyelidikan, penyidikan, dan

identifikasi forensik kepolisian.

2.1.4.2 Tidak Boleh Menaikan Motor Ke Atas Trotoar

Trotoar merupakan fasilitas dikhususkan bagi pejalan kaki,

namun masih sering didapati pengemudi sepeda motor yang nekad

mengendarai motornya menaiki trotoar sehingga membahayakan

keselamatan para pejalan kaki.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, pasal 131 dengan jelas telah mengatur tentang

hak pejalan kaki di jalan raya:

7
1. Pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang

berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain.

2. Pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat

menyeberang jalan di tempat penyeberangan.

2.1.4.3 Jangan Main Alat Elektronik saat Berkendara

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, pasal 283 telah mengatur bahwa setiap orang

yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak

wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu

keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam

mengemudi, akan dipidana dengan kurungan paling lama tiga

bulan kurungan atau denda paling banyak Rp 750.000.

2.1.4.4 Lupa Lampu Isyarat Saat Berbelok

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, pasal 112 ayat 1 menyebutkan,bahwa setiap

pengendara yang akan membelok atau berbalik arah, diwajibkan

memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat

tangan. Jika melanggar ketentuan ini, Pasal 284 telah

mencantumkan sanksinya, yaitu hukuman kurungan paling banyak

satu bulan atau denda sebesar Rp 250.000,00.

8
2.1.4.5 Mengendarai Kendaraan Bermotor Dengan Menggunakan

Helm SNI

Pemerintah memberlakukan kewajiban mengenakan helm

dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pengemudi motor

maupun penumpangnya. Hal ini diatur dalam Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan Pasal 57 ayat 2 dan Pasal 106 ayat 8. Sanksi

bagi pelanggarnya, disebutkan pada pasal 291 undang-undang

yang sama, yaitu pidana kurungan paling lama satu bulan atau

denda paling banyak Rp 250.000.

2.1.4.6 Memasang Plat Nomor Kendaraan

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemilik

kendaraan bermotor roda dua atau lebih, adalah memasang plat

nomor di bagian depan maupun belakang kendaraannya. Tentu

saja, plat yang dimaksud adalah tanda nomor identitas kendaraan

yang telah ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Ketentuan ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan pasal 68 ayat

1, yang berbunyi: "Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan

di Jalan wajib dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor."

9
Dalam undang-undang tersebut juga disiapkan pula sanksi

bagi pelanggarnya yang tertera pada pasal 280, yaitu pidana

kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak

Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

2.1.4.7 Memasang Sabuk Keamanan Pada Kendaraan Mobil

Pemerintah telah mewajibkan kepada setiap pengemudi

kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih serta penumpang di

sampingnya agar mengenakan sabuk keselamatan. Peraturannya

termaktub dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106

ayat 6.

Sanksi yang dijatuhkan apabila seseorang tidak

mengenakannya, juga dicantumkan pada pasal 289. Para

pelanggarnya bisa dipidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan

atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu

rupiah). Untuk itu, mari kita patuhi undang-undang tersebut,

dengan senantiasa mengenakan sabuk keselamatan dan

memprioritaskan aspek keselamatan dalam berkendara.

2.1.4.8 Hormati Pesepeda Dan Pejalan Kaki

Jalan raya bukan hanya untuk dilintasi oleh kendaraan

bermotor saja. Pejalan kaki dan pesepeda juga berhak

menggunakannya. Hal ini sesuai dengan UU No 22 Tahun 2009

10
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 106 Ayat (2) yang

mengatur:

Para pengendara, baik roda dua maupun roda empat/lebih,

harus mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda.

Bagi mereka yang tidak mengindahkan aturan ini akan dipidana

dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau,denda paling

banyak Rp 500.000.

2.1.5 Keterkaitan Perundang-Undangan Dengan Kendaraan

Peundang-undangan Lalu Lintas dengan kendaraan itu saling

berkaitan antara keduanya. Adanya kendaraan maka ada aturan-aturan yang

harus ditepati dan dipatuhi. Tidak semua kendaraan bisa seenaknya dalam

berkendara, pengendara baik motor atau mobil harus menuruti peraturan

lalu lintas yang ada, karena jika sesekali kita melanggarnya kelak kita akan

mendapatkan hukuman atau dikenai Undang-Undang yang telah ditetapkan

oleh pemerintah. Maka kita akan dikenai sanksi berupa kurungan dalam

penjara atau dikenai denda susuai dengan aturan yang dilaggar.

Ada beberapa faktor menguntungkan bagi pengendara yaitu :

1. Tingkat keselamatan lebih tinggi

2. Meminimalisis terjadinya kecelakaan

3. Dengan adanya peraturan ini menjadikan pengendara menjadi disiplin

dan lebih mematuhi peraturan yang berlaku.

11
4. Menambah wawasan bagi pengendara terkait undang undang yang

berlaku

5. Menjadikan lalu lintas ramai dan lancer

6. Terwujudnya etika dalam berlalu lintas

7. Terciptanya lalu lintas yang aman

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan

sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang

dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan

bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan

fasilitas pendukung.

Peundang-undangan Lalu Lintas dengan kendaraan itu saling berkaitan

antara keduanya. Adanya kendaraan maka ada aturan-aturan yang harus ditepati

dan dipatuhi. Tidak semua kendaraan bisa seenaknya dalam berkendara,

pengendara baik motor atau mobil harus menuruti peraturan lalu lintas yang ada,

karena jika sesekali kita melanggarnya kelak kita akan mendapatkan hukuman

atau dikenai Undang-Undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Maka kita

akan dikenai sanksi berupa kurungan dalam penjara atau dikenai denda susuai

dengan aturan yang dilaggar.

3.2 Saran

Saya mengharapkan untuk para pengendara untuk selalu menaati dan mematuhi

peraturan yang ada. Karna segala pelanggaran akan dikenai sanksi. Maka dari

itu, untuk membuat negara ini disiplin dan menjadi negara maju maka harus

bisa mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang ada demi

13
keselamatan bersama saat berada diperjalanan. Dengan kita mematuhi peraturan

perundang-undangan yang ada pun tidak akan mencelakakan atau

membahayakan pengendara lain, sehinga tingkat keselamatan kita akan

terjamin.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lalu_lintas

https://kumparan.com/kumparannews/9-aturan-berlalu-lintas-yang-perlu-kamu-

ketahui

https://pih.kemlu.go.id/files/uu_no_22_tahun_2009.pdf

https://www.bantuanhukum.or.id/web/implementasi-undang-undang-nomor-22-tahun-

2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan-raya/

Anda mungkin juga menyukai