Anda di halaman 1dari 10

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL GANDA SALING TERGANTUNG

(DEPENDENT)

1. UJI T-PASANGAN (T-PAIRED)


 Populasi yang saling tergantung merupakan populasi yang ditinjau sifatnya
sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan terhadap sifat yang ditinjau
tersebut. Hal ini diuji menggunakan metode uji t-pasangan (t-paired).

Contoh:
o Populasi nilai ujian statistik terapan taruna kelas Poltrada Bali kelas
Transdar C diteliti sebelum dan sesudah mendapatkan asistensi.

o Populasi jumlah wiraswasta bengkel motor di Kabupaten Tabanan,


setelah dan sebelum warganya diberikan diklat tune-up ringan sepeda
motor.

o Populasi toko kelontong sebelum dan sesudah pembangunan kampus


Poltrada Bali di Desa Samsam.

 Dalam pengujian hipotesis sampel ganda dependent ini menggunakan


rumus perhitungan sebagai berikut.

𝑑̅ − µ𝑑
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠
𝑑
√𝑛
Dengan

2
̅
∑(𝑑 − 𝑑 )
𝑠𝑑 = √
𝑛−1
Dimana :
thitung = statistik hitung
𝑑̅ = rata-rata perbedaan nilai data
d = perbedaan nilai pasangan data (sebelum dan sesudah diberi perlakuan)
n = jumlah sampel

2. LANGKAH-LAHKAH PENGUJIAN HIPOTESIS UJI T-PAIRED

• Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)


1

• Pemilihan taraf signifikansi (α)


2

• Penentuan metode pengujian yang digunakan (distribusi t)


3

• Penentuan daerah penolakan atau kritis


4

• Pernyataan kriteria keputusan


5

1. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).

Hipotesis nol (H0) uji hipotesis pasangan untuk populasi yang saling
bergantung dinyatakan dengan bentuk umum di bawah ini.
H0: µd = 0

Hipotesis alternatif (H1) uji hipotesis pasangan untuk populasi yang saling
bergantung dinyatakan dengan bentuk umum di bawah ini.

H1: µd  0 (uji dua sisi)


H1: µd > 0 (uji satu sisi)

Untuk menentukan apakah sebuah kasus harus diselesaikan menggunakan


uji 1 sisi atau uji 2 sisi, silakan dicermati bagian pertanyaan yang diberikan
oleh kasus.
Contoh:
o ………simpulan apa yang kita dapatkan dari data tsb? (menggunakan uji
2 sisi)
o ……… apakah perlakuan A akan menyebabkan …….? (menggunakan
uji 1 sisi)
………apakah setelah diberikan vaksin yang baru akan mempercepat
kesembuhan penyakit daripada vaksin lama? (menggunakan uji 1 sisi)

2. Pemilihan taraf signifikansi (α).


Taraf signifikansi umumnya dituliskan 1%, 5% dan 10% atau 

3. Penentuan metode pengujian yang digunakan (distribusi t).


Pengujian hipotesis pasangan untuk populasi yang saling bergantung selalu
meggunakan metode distribusi t.

4. Penentuan daerah penolakan atau kritis.


Derajat kebebasan ditentukan dengan rumus df = n - 1, dengan notasi dk
adalah derajat kebebasan dan n adalah banyak pasangan data.
Contoh :
Pada sebuah kasus ada 8 data, taraf signifikansi 5% dan menggunakan uji
dua sisi. Maka :
Perhatikan cuplikan dsitribusi t-tabel berikut.

α = 0,05  α/2 = 0,025


df = n-1 = 8-1 =7
Batas kritis lihat tabel t (t0,025, 7 = 2,365)
Jika digambarkan dalam bentuk kurva.

-2,365 2,365

Daerah Penerimaan H0

5. Pernyataan kriteria keputusan


Kriteria keputusan berdasarkan uji hipotesisnya, yaitu :
 Jika menggunakan uji 1 sisi.
Tolak H0 jika, nilai thitung > ttabel.
 Jika menggunakan uji 2 sisi.
Tolak H0 jika, nilai thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

3. CONTOH KASUS

Seorang kepala dishub Tabanan ingin menguji sebuah program baru untuk
bekerja para karyawannya. Apakah dengan program yang baru ini terdapat
perbedaan penghematan waktu yang berarti daripada menggunakan program
yang ada saat ini. Suatu sampel terdiri dari 8 orang karyawan dicatat waktu
yang diperlukan (dalam jam) untuk menyelesaikan pekerjaan. Kedelapan
sampel tsb dilatih menggunakan program baru sampai mahir. Data dapat
dilihat pada tabel. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari data tsb.dengan
menggunakan taraf signifikansi 5%?
Tabel data.

Karyawan Program Program


baru (x1) lama (x2)

Amir 85 80

Beni 84 88

Budi 80 76

Dedi 93 90

Cahyo 83 74

Edi 71 70

Eko 79 81

Febi 83 83

Jawab:
𝐻0 : µ𝑑 = 0
𝐻1 : µ𝑑 ≠ 0
Menggunakan uji dua sisi karena pertanyaan soal adalah mencari
kesimpulan dari data sampel.

Taraf signifikansi 5%.


Pertama-tama buatlah tabel untuk memudahkan perhitungan.

Karyawan Program Program Perbedaan ( d – 𝑑̅ ) ( d - 𝑑̅ )2


baru (x1) lama (x2) (d = x1 – x2)

Amir 85 80 5 3 9

Beni 84 88 -4 -6 36

Budi 80 76 4 2 4

Dedi 93 90 3 1 1

Cahyo 83 74 9 7 49

Edi 71 70 1 -1 1

Eko 79 81 -2 -4 16

Febi 83 83 0 -2 4

Σ 16 120

2
̅
∑(𝑑 − 𝑑 ) 120
𝑠𝑑 = √ =√ = 4,14
𝑛−1 7
∑ 𝑑 16
𝑑̅ = = =2
𝑛 8
𝑑̅ − µ𝑑 2 − 0
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠 = = 1,37
𝑑 4,14
√𝑛 √8
thitung = 1,37
ttabel = 2,365 (𝑡α = 𝑡0,025;7 = 2,365 Didapatkan dari pembacaan tabel t)
2

Kriteria keputusan : Tolak H0 jika, nilai thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

Hasil : -2,365 < 1,37 < 2,365


-ttabel < thitung < ttabel
maka H0 diterima
Jadi program baru tidak lebih baik daripada program lama.
Seorang pengasuh taruna Poltrada Bali menyatakan bahwa olahraga sore
dapat menurunkan berat badan taruna. Sampel acak 8 orang taruna
menunjukkan berat badan berikut (pada tabel) sebelum dan sesudah
diterapkan olahraga sore. Pada taraf signifikansi 1% dapatkah kita katakana
olahraga sore dapat menurunkan berat badan taruna?

Tabel data.

Taruna Sebelum Sesudah


(pon) (pon)

Annisa 155 154

Anwar 228 207

Anzar 141 147

Apria 162 157

Bela 211 196

Bintang 164 150

Doni 184 170

Ketut 172 165

Jawab:
𝐻0 : µ𝑑 = 0
𝐻1 : µ𝑑 > 0
Menggunakan uji satu sisi

Taraf signifikansi 1%.


Karyawan Program Program Perbedaan ( d – 𝑑̅ ) ( d - 𝑑̅ )2
baru (x1) lama (x2) (d = x1 – x2)

1 -7,875 62,012
Annisa 155 154

21 12,125 147,02
Anwar 228 207

-6 -14,875 221,27
Anzar 141 147

5 -3,875 15,02
Apria 162 157

15 6,125 37,52
Bela 211 196

14 5,125 26,27
Bintang 164 150

14 5,125 26,27
Doni 184 170

7 -1,875 3,52
Ketut 172 165

Σ 71 538,88

Pertama-tama buatlah tabel untuk memudahkan perhitungan.

2
̅
∑(𝑑 − 𝑑 ) 538,88
𝑠𝑑 = √ =√ = 8,77
𝑛−1 7
∑ 𝑑 71
𝑑̅ = = = 8,88
𝑛 8

𝑑̅ − µ𝑑 8,88 − 0
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑠 = = 2,86
𝑑 8,77
√𝑛 √8
thitung = 2,86
ttabel = 2,998 (𝑡α = 𝑡0,01;7 = 2,998 Didapatkan dari pembacaan tabel t)

Kriteria keputusan : Tolak H0 jika, nilai thitung > ttabel

Hasil : 2,86 < 2,998


thitung < ttabel
maka H0 diterima
Jadi dapat dinyatakan olahraga sore tidak menyebabkan berat badan taruna
turun.

Anda mungkin juga menyukai