( 1 + i )UR-1
R =
i
Dimana :
R : faktor pengali pertumbuhan lalu lintas
i : laju pertumbuhan lalu lintas tahunan
UR : Umur Rencana
(1 + 3% ) 40 - 1
R = = 75.4013 > R2020 - 2060
3%
Contoh Perhitungan :
1. Bus Besar (5b)
Berat Total = 9 ton
Jumlah Kendaraan = 157 buah
Bus Besar (5b) 9 3.06 5.94 - - 157 2 314 3.06 157 5.94 157
Truk sedang 2
8.3 2.82 5.478 - - 1000 2 2000 2.82 1000 5.478 1000
Sumbu
Truk 3 Sumbu (7a) 25 6.25 18.75 - - 57 2 114 6.25 57 18.75 57
Truk 4 Sumbu Traler
42 7.56 11.76 22.68 - 10 3 30 7.56 10 11.76 10 22.68 10
(7c1)
Total 2458 1224 1167 67
Keterangan :
RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlah
sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda
ABD LATIF / F 111 17 058
( 9 ton )
b. Bus Besar
akang, BS = beban sumbu, JS = jumlah "Distribusi beban didepan 34%, dan belakang 66%
Repitisi yang terjadi = Proporsi Beban x Proporsi Sumbu x Lalu Lintas Rencana
No 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
STASION 00+4400 00+4500 00+4600 00+4700 00+4800 00+4900 00+5000 00+5100 00+5200 00+5300 00+5400 00+5500 00+5600 00+5700 00+5800 00+5900 00+6000 00+6100
CBR 8 9 8 9 8 8 9 11 11 10 10 10 9 10 11 12 9 9
13
Segmen 3
11
7
CBR
00+4400 00+4500 00+4600 00+4700 00+4800 00+4900 00+5000 00+5100 00+5200 00+5300 00+5400 00+5500 00+5600 00+5700 00+5800 00+5900 00+6000 00+6100
-1
Station
Frekuensi lebih besar atau sama dengan untuk CBR segmen 1
4 7 22 100.00
5 6 15 68.18
6 7 9 40.91
7 2 2 9.09
Jumlah 22
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4,24 CBR
Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% untuk segmen 1 adalah
Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)
5 2 22 100.00
6 3 20 90.91
7 6 17 77.27
8 8 11 50.00
9 3 5 22.73
Jumlah 22
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
6,06 CBR
Gambar 4.2 Grafik penentuan CBR design untuk segmen 2 6.06%
Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% untuk segmen 2 adalah
Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)
8 4 18 100.00
9 6 14 77.78
10 4 8 44.44
11 3 4 22.22
12 1 1 5.56
Jumlah 18
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
8,24 CBR
Gambar 4.3 Grafik penentuan CBR design untuk segmen 3 8.24%
Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% untuk segmen 3 adalah
Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)
a. Semua Segmen
a. Segmen 1
Tabel 5.10.1 Tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE) untuk STRT
Dari Hasil Interpolasi Tabel, Untuk Tebal Slab 20 cm dan CBR efektif 33.0% diperoleh :
b. Segmen 2
Tabel 5.10.2 Tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE) untuk STRT
Dari Hasil Interpolasi Tabel, Untuk Tebal Slab 20 cm dan CBR efektif 25.0% diperoleh :
Tabel 5.10.3 Tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE) untuk STRT
Dari Hasil Interpolasi Tabel, Untuk Tebal Slab 20 cm dan CBR efektif 19% diperoleh :
a. Segmen 1
TE STRT 0.834
FRT STRT = = = 0.209
fcf 4.0
TE STRG 1.26
FRT STRG = = = 0.315
fcf 4.0
TE STdRG 1.06
FRT STdRG = = = 0.265
fcf 4.0
b. Segmen 2
TE STRT 0.85
FRT STRT = = = 0.213
fcf 4.0
TE STRG 1.3
FRT STRG = = = 0.325
fcf 4.0
TE STdRG 1.1
FRT STdRG = = = 0.275
fcf 4.0
c. Segmen 3
TE STRT 0.862
FRT STRT = = = 0.216
fcf 4.0
TE STRG 1.334
FRT STRG = = = 0.334
fcf 4.0
TE STdRG 1.126
FRT STdRG = = = 0.282
fcf 4.0
Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 20 cm
ABD LATIF / F 111 17 058
Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 20 cm
ABD LATIF / F 111 17 058
Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas
Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 20 cm
ABD LATIF / F 111 17 058
ABD LATIF / F 111 17 058
5.12 Sketsa Tebal Perkerasan
a. Segmen 1
15
cm Pondasi Bawah
Tanah Dasar
Gambar 6.11.1 Tebal perkerasan pada segmen 1
b. Segmen 2
13
cm Pondasi Bawah
Tanah Dasar
Gambar 6.11.2 Tebal perkerasan pada segmen 2
c. Segmen 3
12
cm Pondasi Bawah
Tanah Dasar
Gambar 6.11.3 Tebal perkerasan pada segmen 2
b. Tulangan melintang
𝐴_𝑠=(𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ)/(2.𝑓_𝑠 )
c. Penentuan Dowel