HARMONISASI 2023
1.8.1 UMUM
Uraian:
Untuk pekerjaan pelebaran jalan termasuk jembatan, Penyedia
Jasa harus menyiagakan kendaraan penarik di lokasi kerja yang
mempunyai lebar jalan eksisting netto (setelah dikurangi oleh
beton penghalang yang digunakan untuk pengaturan lalu lintas
seperti concrete barrier atau lainnya) ≤ 6,5 m. Kendaraan
penarik ini harus mampu meminggirkan kendaraan berat
(termasuk semi trailer min.40 feet) yg mogok pada lokasi kerja
sehingga tidak memacetkan lalu lintas di sekitarnya.
Seksi 1.8 – Manajemen
Keselamatan Lalu Lintas (2)
Catatan:
1) Pengembangan pada Kadar Air Optimum (OMC) & 98% Kepadatan
Kering Maksimum (MDD) dng menggunakan Kepadatan Ringan
(Standard Proctor) dng rendaman 4 hari & beban tambahan 4,5 kg
Bahan penutup di atas tanah ekspansif untuk semua jenis perke-
rasan yg digunakan min. haruslah bahan yg memiliki pengem-
bangan < 1,5% untuk 30 cm lapisan teratas timbunan dan <
2,5% untuk ketebalan yg tersisa di bawahnya sampai kedalaman
150 cm atau sesuai dng yg ditunjukkan dalam Gambar.
SEKSI 3.1 Galian (4)
Perbaikan Tanah Dasar:
Tanah berdaya dukung sedang harus digali sampai di bawah ele-
vasi tanah dasar dng kedalaman yg ditunjukkan dalam Gambar,
dng tebal perbaikan tanah dasar seperti ditunjukkan berikut.
Perkerasan Lentur
Beban lalu lintas pada
CBR Kelas lajur rencana dengan Perkerasan
Tanah Kekuatan Uraian Struktur umur rencana 40 tahun Kaku(1)
Dasar Tanah Fondasi (juta ESA )
5
3.2.1 UMUM
Pemadatan Cerdas (Intellegent Compaction):
Pemadatan yg menggunakan mesin gilas (roller) bergetar yg
dilengkapi dng sistem pengukuran/rekaman data yang secara
otomatis mencatat jumlah lintasan, kepadatan bahan dan
identifikasi anomali yg terjadi selama proses pemadatan.
Untuk memperoleh keseragaman mutu pemadatan dan harus
diterapkan pada : pembangunan atau pelebaran jalan bebas
hambatan dan jalan tol; pembangunan atau pelebaran jalan 4
lajur atau lebih bukan jalan bebas hambatan atau bukan jalan
tol; dan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam
Kontrak
Nilai Pengukuran Pemadatan Cerdas (Intelligent Compaction
Meter Value, ICMV) adalah parameter untuk menilai keseragam-
an atau anomali pemadatan berdasarkan akselerometer (sensor
yg digunakan untuk mengukur frekuensi & amplitudo roda
gilas)
Quality Control terhadap Intelligent Compaction tidak dibayar
SEKSI 3.2 Timbunan (2)
3.2.2 BAHAN
Perbaikan Tanah Dasar:
Top 30 cm dari timbunan dng CBR ≥ 6% tidak berlaku
Permukaan tanah dasar (subgrade) di bawah bagian dasar
perkerasan atau bahu jalan harus memenuhi ketentuan Tabel
3.1.2.2 Perbaikan Tanah Dasar.
Bahan hasil galian dengan CBR < 6% setelah perendaman 4
hari bila dipadatkan 100 % Kepadatan Kering Maksimum (MDD)
dapat digunakan pada kedalaman 150 cm dari permukaan ta-
nah dasar setelah dilakukan analisa terhadap kuat geser lereng
dan penurunan timbunan atau sesuai dengan perintah Penga-
was Pekerjaan. Keseimbangan kuantitas galian dan timbunan
diupayakan optimum dengan mempertimbangkan aspek
geoteknik.
SEKSI 3.2 Timbunan (3)
KOMPOSIT
Sifat-sifat Standar Pengujian Persyaratan
Lebar (mm) 100 ± 2
Tebal min. (mm) ASTM D5199-12(2019) 3
Kapasitas Pengaliran (Discharge ASTM D4716/ D4716M- 6
Capacity)(1) (liter per menit) 22
Kuat Tarik min. (kN) SNI 4416:2017 (2) 1
SEKSI 3.6 Penyalir Vertikal Pra-
Fabrikasi (PVD) (2)
3.6.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
MATA PEMBAYARAN BARU:
Penyalir Vertikal Pra-Fabrikasi (Prefabricated Vertical Drain,
PVD), panjang ≤ 25 m
Penyalir Vertikal Pra-Fabrikasi (Prefabricated Vertical Drain,
PVD), panjang > 25 m
SEKSI 3.7 Instrumentasi
Geoteknik
3.7.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
MATA PEMBAYARAN BARU (JBH):
Pisometer Pipa Terbuka Casagrande atau Pisometer Pneumatik
(Pemantauan Tekanan Air Pori)
Vibrating Wire Piezometer (Pemantauan Tekanan Air Pori pada
Kedalaman Tertentu)
Settlement Plate (Pemantauan Penurunan Vertikal)
Extensometer (Pemantauan Penurunan Vertikal pada
Kedalaman Tertentu)
Inklinometer (Pemantauan Pergerakan Horisontal)
Total Pressure Cell (Pemantauan Tegangan Total)
SEKSI 3.8 Penyalir Horisontal
Prafabrikasi
3.8.8 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
MATA PEMBAYARAN BARU:
Penyalir Horisontal Pra-Fabrikasi (Prefabricated Horizontal Drain,
PHD)
SEKSI 4.1 Pengabutan Aspal
Emulsi (Fog Seal)
4.1.2 BAHAN
Aspal Emulsi Modifikasi Polimer:
Rujukan AASHTO M316-18:
Propertiesnya dimutakhirkan sesuai edisi terakhir
PMCQS-1h menjadi CQS-1hP
PMQS-1h menjadi QS-1hP
Ketentuan Aspal Emulsi Modifikasi Polimer ini juga berlaku untuk
Seksi 4.5 Macro Surfacing
SEKSI 4.3 Tambalan Cepat
Mantap (TCM)
4.3.2 BAHAN
Umum:
Bahan TCM dalam kemasan kantong dapat disimpan sampai umur
9 bulan atau sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya
Pemasok bahan TCM bertanggung jawab atas mutu bahan TCM
selama umur yang disebutkan di atas dan sifat-sifat campuran
bahan TCM setelah dipadatkan, termasuk tanggung-jawab
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1.1.1.5) dari
Spesifikasi ini.
Gradasi TCM hanya gradasi terbuka yang dimasukkan dalam
Spesifikasi ini berdasarkan evaluasi produk lapangan
Stabilitas diturunkan semula 700 kg menjadi 500 kg
SEKSI 4.7 LTBA & SMA Tipis
4.7.1 UMUM
Uraian:
LTBA dengan tumbukan 35x2 dapat digunakan untuk lapis
permukaan di atas bangunan pelengkap seperti trotoar dan lain
sebagainya.
LTBA dengan tumbukan 50x2 dapat digunakan untuk lapis
permukaan yang lebih lentur dari LTBA dengan tumbukan 75x2,
sebagai pengganti Lataston-Lapis Aus (Lataston-WC) jika tidak
terdapat sumber pasir alam halus di lokasi pekerjaan tersebut.
5.1.2 BAHAN
Lapis Fondasi Agregat Kelas A = Base Course di bawah lapisan
beraspal & Lapis Drainase di bawah Lean Concrete untuk
Perkerasan Kaku
Lapis Fondasi Agregat Kelas B = Subbase.
Gradasi Kelas B: nominal max size 1½” menjadi 1”
Gradasi Kelas C: nominal max size ½” [dari FHA: lapis fondasi
agregat untuk gravel road dng partikel lolos #200 bukan
untuk lapis permukaan] menjadi ¾” [dari FP-14: Table 703-3
surface course aggregate]
SEKSI 5.1 Lapis Fondasi Agregat
(2)
5.1.3 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN
Pengujian Kepadatan:
Konus pasir sesuai dengan SNI 2828:2011
Nuclear Gauge sesuai dengan AASHTO T310-11
Light Weight Deflectometer (LWD) sesuai dng Pd 03-2016-B
5.4.1 UMUM
Stabilisasi Tanah untuk Perbaikan Tanah Dasar dng Kapur
Stabilisasi Tanah untuk Perbaikan Tanah Dasar dng Semen
Lapis Fondasi Tanah Semen
Lapis Fondasi Tanah Kapur-Semen
Pemadatan Cerdas digunakan untuk memperoleh keseragam-
an mutu pemadatan dan harus diterapkan pada jalan bebas
hambatan/jalan tol atau jalan bukan jalan bebas hambatan/
bukan jalan tol 4 lajur atau lebih, atau pekerjaan yg disebut-
kan dalam SSKK.
5.4.2 BAHAN
Kapur kembang (CaO) atau kapur padam (Ca(OH)2) harus
memenuhi ketentuan SNI 03-4147-1996. Kapur kembang
digunakan pada tanah yang mempunyai kadar air > 50%.
SEKSI 5.4 Stabilisasi Tanah (2)
Petunjuk Penggunaan Bahan Untuk Stablisasi
Jenis Partikel Lolos Ayakan No.200 > 25% Partikel Lolos Ayakan No.200 < 25%
Stabilisasi PI ≤ 10 10 < PI ≤ 20 PI > 20 PI ≤ 6 PI ≤ 10 PI > 10
PP ≤ 60
Semen YA YA * YA YA YA
Kapur * YA YA TIDAK * YA
Catatan:
(*) : kurang efektif
PP = PI x % lolos #200
PI = Indeks Plastisitas
Tanah dng PI > 20 & partikel lolos #200 > 25%, stabilisasi
dng kapur harus dilakukan terlebih dahulu sebelum stabilisasi
dng semen untuk Lapis Fondasi Tanah Kapur Semen
Kadar Semen : 3 – 8% terhadap berat tanah asli
Kadar Kapur : 3 – 10% terhadap berat tanah asli
SEKSI 5.4 Stabilisasi Tanah (3)
5.4.3 CAMPURAN
Stabilisasi Tanah dasar (Subgrade Improvement)
CBR (%): target 15, produksi 12
UCS (kg/cm2): target 12, produksi 10 (semen atau kapur)
5.4.7 PENGUKURAN & PEMBAYARAN
Mata Pembayaran Baru:
Stabilisasi Tanah Dasar dng Semen menggunakan mesin gilas
pemadatan cerdas (IC)
Stabilisasi Tanah Dasar dengan Kapur
Stabilisasi Tanah dasar dengan Kapur menggunakan mesin
gilas pemadatan cerdas (IC)
Lapis Fondasi Tanah Semen menggunakan mesin gilas
pemadatan cerdas (IC)
Lapis Fondasi Tanah Kapur Semen
Lapis Fondasi Tanah Kapur Semen menggunakan mesin gilas
pemadatan cerdas (IC)
SEKSI 5.5 Lapis Fondasi Agregat
Semen (1)
5.5.1 UMUM
CTB dan CTSB
Pemadatan Cerdas digunakan untuk memperoleh keseragam-
an mutu pemadatan dan harus diterapkan pada jalan bebas
hambatan/jalan tol atau jalan bukan jalan bebas hambatan/
bukan jalan tol 4 lajur atau lebih, atau pekerjaan yg disebut-
kan dalam SSKK.
5.5.2 BAHAN
Semen : OPC; PPC; PCC, dan Semen Slag
5.5.3 CAMPURAN
Kuat Tekan (bukan UCS) : 28 – 35 kg/cm2
5.5.3 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN
Pemadat kaki kambing bervibrasi (vibratory roller) dan lebih
disukai yang mempunyai tonjolan paling sedikit 12,5 cm
SEKSI 5.5 Lapis Fondasi Agregat
Semen (2)
5.5.8 PENGUKURAN & PEMBAYARAN
Mata Pembayaran Baru:
Lapis Fondasi Agregat Semen Kelas A (Cement Treated Base
= CTB)
Lapis Fondasi Agregat Semen Kelas B (Cement Treated Sub-
Base = CTSB) dengan mesin gilas pemadatan cerdas (IC)
SEKSI 6.1 Lapis Resap Pengikat
& Lapis Perekat (1)
6.1.2 BAHAN
LAPIS RESAP PENGIKAT (PRIME COAT)
ASPAL EMULSI [disebutkan semua yg dapat digunakan]
CMS-2 dan CMS-2h,
MS-1, MS-2, MS-2h, HFMS-1, HFMS-2, HFMS-2h dan HFMS-2s
ASPAL CAIR (Cutback Asphalt atau Liquid Asphalt)
MC-30 (Aspal Pen.60-70 dng Kerosene 80-85 pph)
LAPIS PEREKAT (TACK COAT)
ASPAL EMULSI [disebutkan semua yg dapat digunakan]
CRS-1h, CRS-1, CRS-1s, CRS-2h, CRS-2, dan CRS-2s [AASHTO
M208-18 lebih lengkap dari SNI 4798:2011]
RS-1h, RS-1, RS-1s, RS-2h, RS-2, RS-02s dan HFRS-2
[AASHTO M140-20 lebih lengkap dari SNI 6832:2011]
PMCQS-1h CSS-1hP & PMQS-1h SS-1hP (AASHTO M316-18)
ASPAL CAIR (Cutback Asphalt atau Liquid Asphalt)
RC 250 / MC 250 (Pen.60-70 + bensin / kerosone 30 pph)
SEKSI 6.1 Lapis Resap Pengikat
& Lapis Perekat (2)
ASPAL EMULSI MODIFIKASI POLIMER ATAU ASPAL CAIR HARUS
DIGUNAKAN DI ATAS:
PERKERASAN BETON SEMEN
GALIAN PERKERASAN DNG COLD MILLING MACHINE
6.1.3 PERALATAN
ALAT PENYAPU MEKANIS HARUS DIGUNAKAN PADA
Permukaan aspal eksisting yg dikupas dng cold milling machine
Permukaan eksisting yg terdapat kotoran lengket seperti tanah
sehingga tidak dapat dibersihkan secara tuntas dng kompresor
Jalan bebas hambatan/jalan tol, atau jalan bukan jalan bebas
hambatan/bukan jalan tol 4 lajur atau lebih, atau ruas jalan yg
disebutkan dalam SSKK.
HAND SPRAYER
Yg dilengkapi dng sikat/perata dapat digunakan terbatas hanya
untuk pemeliharaan seperti penambalan & perataan setempat.
KETENTUAN TANKI ASPAL EMULSI
Diambil dari Asphalt Emulsion Manufacture Accosiation (AEMA)
SEKSI 6.2 BURTU, BURDA &
SAMI (1)
6.2.2 BAHAN
BURTU :
Pemeliharaan berkala
Gradasi 1 & 2 digunakan untuk resealing (pelaburan kembali)
Gradasi 3 & 4 digunakan untuk mengurangi kedalam tekstur
Pemilihan gradasi 1 atau 2 berdasarkan LHR & UR yg diambil
BURDA :
Pemeliharaan berkala, pemilihan tebal nominal max. berdasar-
kan LHR & UR yg diambil.
LHR < 2.000 tebal nominal max. ½” dapat digunakan
LHR > 2.000 sebaiknya digunakan tebal nominal max. ¾”.
ASPAL :
Asp. Mod. Serbuk Karet Teraktifasi/Polimer Elastomer utk SAMI
Aspal Keras Pen.60-70 atau Pen.80-100
Aspal Emulsi Modifikasi Polimer (AASHTO M316-18)
CRS-2P & CRS-2L [AASHTO M316-99(2003)]
CRS-2hP, CRS-2P, CRS-2sP, CHFRS-2P, HFMS-2P & HFRS-2P
SEKSI 6.2 BURTU & BURDA (2)
6.3.2 BAHAN
AGREGAT HALUS:
Nilai Setara Pasir: min.50 60%
Methylene Blue Value(1) :
(MB) fraksi 0/2mm : ≤ 2
(MBF) fraksi 0/0,125mm : ≤ 10
Catatan:
(1)
Agregat halus yang berasal dari batu kapur (limestone) dng
Methylene Blue Value (MBF) di luar ketentuan yg disyaratkan
dapat diterima asalkan agregat halus tersebut bebas dari fraksi
lempung sesuai dengan SNI 3423:2008
SEKSI 6.3 Campuran Beraspal
Panas (3)
PPK dapat menyetujui penggunaan AC-WC (tumbukan 50x2)
sebagai pengganti HRS-WC melalui Adendum Kontrak.
GRADASI GABUNGAN AGREGAT:
AC-Base: usulan gradasi lebih halus dari semula.
ASPAL MODIFIKASI:
Aspal Tipe II yg berbasis PG merupakan aspal modifikasi polimer
atau aspal modifikasi latex atau aspal modifikasi asbuton atau
aspal modifikasi lainnya.
PG70 PG64V & PG76 PG64E
BAHAN TAMBAH ATAU STABLILIZER UNTUK SMA:
Serat Selulosa Jenis Pelet dimasukkan
BAHAN TAMBAH CAMP. ASP. HANGAT (Warm Mix Additive)
Untuk mengurangi temperatur campuran aspal, baik aspal tipe 1
atau tipe 2, dapat diusulkan oleh Penyedia Jasa, harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan setelah berkonsultasi dng
instansi teknis terkait dan dukungan personel dari pemasok.
[https://www.fhwa.dot.gov/Pavement/asphalt/wma.cfm]
SEKSI 6.3 Campuran Beraspal
Panas (4)
6.3.3 CAMPURAN
LASTON:
Sifat-sifat AC-WC 50x2 tumbukan: untuk Rongga Terisi Aspal &
Stabilitas
Sifat-sifat AC-Base : ketentuan Rongga Kepadatan Membal
Sifat-sifat Laston Modifikasi: stabilitas dinamis min. 3000 untuk
PG64V & 5000 untuk PG64E
6.3.4 KETENTUAN AMP & PERALATAN
KOMPUTERISASI INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP):
Untuk jalan bebas hambatan/jalan tol atau jalan bukan jalan
bebas hambatan/bukan jalan tol 4 lajur atau lebih, atau
pekerjaan yg disebutkan dalam SSKK, keseluruhan sistem
pengoperasian AMP harus dapat diatur secara terintegrasi dan
terkomputerisasi mulai dari kendali pemasok dingin (cold bin),
pemasok panas (hot bin), waktu pencampuran, penimbangan
sampai dengan kendali produksi dan pencatatan secara digital
untuk masing-masing bahan sampai produk campuran aspal.
SEKSI 6.3 Campuran Beraspal
Panas (5)
BBM UNTUK PEMANASAN BAHAN:
Penyedia Jasa harus menyerahkan surat pemesanan (order) BBM
yg digunakan kepada Pengawas Pekerjaan untuk memastikan
jenis BBM yg digunakan sesuai dng yg disyaratkan dalam
Lampiran SK Dirjen Migas di bawah ini dan Spesifikasi ini
Lamp. SK Dirjen Migas No.119.K/18/DJM/2020 : mnyak tanah
Lamp. II SK Dirjen Migas No.146.K/10/DJM/2020 : solar
PERALATAN PEMADAT:
Kombinasi penggunaan Vibratory Steel Wheel Roller (Alat
Pemadat Roda Baja Bergetar) dan Vibratory Pneumatic Tire
Roller (Alat Pemadat Roda Karet Bergetar, VPT Roller) harus
dilakukan dng variasi percobaan pemadatan (trial compaction)
terlebih dahulu untuk disetujui Pengawas Pekerjaan.
UJI RIKSA PERALATAN:
Uji riksa peralatan utama lainnya untuk menghampar dan
memadatkan campuran aspal seperti: peralatan penghampar;
peralatan pemadat; dan distributor aspal sebagaimana yang
disyaratkan dalam Seksi 1.22 dari Spesifikasi ini
SEKSI 6.3 Campuran Beraspal
Panas (6)
6.3.7 PENGENDALIAN MUTU & PEM. DI LAP.
KETIDAK-RATAAN DALAM IRI:
Faktor Pembayaran terhadap IRI diterapkan untuk jalan bebas
hambatan/jalan tol atau jalan bukan jalan bebas hambatan/
bukan jalan tol 4 lajur atau lebih, atau ruas jalan yg disebutkan
dalam SSKK.
Untuk jalan lainnya tidak diperhitungkan, IRI per lajur maks.
2,00 m/km untuk pembangunan jalan baru & overlay > 1 lapis,
dan maks. 3,00 m/km untuk overlay 1 lapis.
6.3.8 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN:
Aspal Keras dan Bahan Anti Pengelupasan dibayar terpisah
Bahan Tambah Campuran Beraspal Hangat (jika digunakan)
tidak diukur untuk pembayaran.
MATA PEMBAYARAN BARU untuk semua jenis campuran beraspal
panas yang menggunakan Pemadatan Cerdas (IC).
SEKSI 6.4 Campuran Beraspal
Dingin
6.4.1 UMUM
OGEM & DGEM
Bitumen Cutback Asphalt (Kelas C) &
Bitumen Emulsion Asphalt (Kelas E)
Gradasi dng nominal max. size ¾” (C/20 semi padat atau E/20
terbuka)
Gradasi dng nominal max. size ⅜” (C/10 semi padat atau E/10
terbuka) digunakan jika tersedia agregat yang memenuhi syarat,
karena pengerjaannya lebih mudah & tidak mudah tersegregasi
SEKSI 6.5 Campuran Beraspal
Panas Dengan Asbuton
6.5.1 UMUM
Asbuton Pra-campur, Butir 5/20, dan Butir 50/30
Bahan Tambah Campuran Aspal Hangat (Warm Mix Additive)
dapat digunakan
7.2.1 UMUM:
URAIAN :
Beton pratekan pracetak yg digunakan untuk struktur jembatan
harus mempunyai mutu beton karakteristik min. fc’ 45 MPa dng
jarak antar gelagar tipe I dan T maks. 1,85 meter dan untuk
jenis gelagar yg khusus seperti tipe gelagar box, tipe gelagar U
atau tipe Bulb Tee jarak antar gelagar tidak ditentukan.
Toleransi Tinggi:
Toleransi terhadap tinggi yg diukur dari batas atas dan batas
bawah gelagar disyaratkan maks.6 mm (ACI ITG-7M-09)
Persetujuan Metode Sistem Pra-tegang [updated]
Pengajuan Kesiapan Kerja [updated]
Kualifikasi Ahli Pra-tegang [updated]
SEKSI 7.2 Beton Pratekan (2)
7.2.2 BAHAN
Graut [updated]
Tabel Penggunaan Untaian Kawat [tambahan]
Penjangkaran [updated]
Selongsong [updated]
Plester [tambahan]
7.3.1 UMUM
URAIAN :
3 Tabel Selimut Beton & 1 Tabel Klasifikasi Lingkungan disatukan
Penyimpanan dan Penanganan [updated]
Pengajuan Kesiapan Kerja [updated]
Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yg Tidak
Memenuhi Ketentuan [updated]
7.3.2 BAHAN
BAJA TULANGAN YG DILAPISI EPOKSI:
harus sesuai dengan ketentuan ASTM A775/A775M-19 atau
ASTM A934/A934M-19. Pelapisan harus dilaksanakan di pabrik yg
ter-sertifikasi dng program sertifikasi CRSI (Concrete Reinforcing
Steel Institute) atau program ekivalen yg disetujui Pengawas
Pekerjaan. Apabila terjadi kerusakan, maka daerah yg rusak ≤
2% dari luas permukaan untuk setiap 300 mm
SEKSI 7.3 Baja Tulangan (2)
Tabel ukuran & toleransi diameter BjTP [tambahan]
Tabel Toleransi Berat per Batang BjTS [tambahan]
Tumpuan Spasi untuk Tulangan (Beton Decking) [updated]
Pengelasan [tambahan]
7.4.1 UMUM
URAIAN :
Baja Struktur untuk struktur jembatan baja standar/non standar
untuk elemen utama atau elemen sekunder menggunakan mutu-
mutu baja seperti :
SS330, SS400/SM 400A, B, C atau setara,
SS 490 atau setara, SM 490 A, B, C atau setara,
SM 490 YA, YB atau setara,
SM520 B, C atau setara,
SS540 atau setara, dan
SM570 atau setara.
Toleransi Gelagar [updated]
Permukaan yang dikerjakan dengan mesin [HAPUS]
Pengajuan Kesiapan Kerja [updated]
Penyimpanan dan Perlindungan Bahan Baja Struktur [updated]
SEKSI 7.4 Baja Struktur (2)
Struktur jembatan non standar adalah struktur jembatan yang
mempunyai yang mempunyai kompleksitas tinggi, baik dalam
perancangan, pelaksanaan, maupun pemeliharaannya. Struktur
jembatan non standar ini mempunyai bentang dan/atau bentuk
yang tidak baku atau standar, dan umumnya mempunyai ben-
tang ≥ 100 meter dan dapat berupa: cable stayed bridge; sus-
pension bridge; box arch bridge; dan truss arch bridge.
Jembatan standar adalah semua jembatan yg bukan non standar
7.4.2 BAHAN
URAIAN :
Baja Gulungan untuk Struktur Umum (Rolled Steel for General
Structure) sesuai dng JIS G3101 (setara dng ASTM A283/
A283M-03 untuk SS400 atau ASTM A570-79 untuk SS330 &
SS400) dan Baja Gulungan untuk Stuktur yang Dilas (Rolled Steel
for Welded Structure) sesuai dng JIS G3106 (setara dng SNI
6764:2016 atau ASTM A36/A36M-19 untuk SM400 A atau ASTM
A131/ A131M-19 untuk SM400 A, B, C).[lama: merujuk ke
AASHTO M-270]
SEKSI 7.4 Baja Struktur (2)
7.12.2 BAHAN
Ketentuan Lead Rubber Bearing [tambahan]
Tabel Sifat-sifat Karet Alam dan Karet Sintetis (Neoprene)
[updated].
7.17.3 PELAKSANAAN
Data Kriteria Teknis [updated]
Formulir Pengujian [updated]
SEKSI 7.18 Shotcrete
7.18.1 UMUM [updated SKh]
7.18.2 BAHAN
Rujukan: ACI 506.2-13(R2018) - Specifications for Shotcrete
Gradasi (3 2) [updated]
UPDATED:
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan Akhir FRP
SEKSI 8.5 Penggantian dan
Pengencangan Baut
8.5.1 UMUM
URAIAN:
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan perkuatan struktur beton
dengan bahan serat fiber (FRP - Fiber Reinforced Polymer),
Steel Plate Bonding, dan juga External Stressing untuk
menambah/mengembalikan kapasitas struktur jembatan beton
sesuai dengan persyaratannya [Steel Plate Bonding DIHAPUS]
Metode perkuatan dng bahan FRP ini dapat digunakan untuk
perkuatan lantai jembatan, gelagar utama jembatan, kepala
jembatan, pilar beton yg mempunyai kuat tekan di atas 20 MPa
(ACI 440.2R-17 1.2.1.4 Minimum Concrete Substrate Strength)
atau sesuai ketentuan teknis perancangan. Umur keawetan
rencana untuk bahan FRP yg digunakan minimum 10 tahun
SEKSI 8.6 Pengelasan Elemen
Baja Struktur Jembatan (1)
8.6.1 UMUM
4 Jenis-jenis Pengelasan:
SMAW: Shielded Metal Arc Welding (pengelasan dng mencairkan
material dasar logam kerja yg menggunakan panas dari listrik
antara penutup metal melalui batang elektroda bersalut (kawat
las) (elektroda))
SAW: Submerged Arc Welding (pengelasan busur listrik dng
memanaskan serta mencairkan benda logam kerja dan elektroda
oleh busur listrik yg terletak di antara logam induk kerja dan
elektroda. Arus dan busur lelehan metal logam diselimuti
(ditimbun) dng butiran flux di atas daerah yg dilas)
GMAW: Gas Metal Arc Welding (pengelasan logam sejenis dng
menggunakan bahan tambahan berupa kawat gulungan dan gas
pelindung (argon atau helium) dengan melalui proses pencairan)
FCAW: Flux Cored Arc Welding (las listrik yg memasok filler flux
(dalam lubang) kawat elektroda secara mekanis terus ke dalam
busur listrik yg terbentuk di antara ujung filler flux kawat
elektroda dan logam kerja metal induk. Gas pelindungnya juga
sama-sama menggunakan karbon dioxida CO2).
SEKSI 8.6 Pengelasan Elemen
Baja Struktur Jembatan (2)
8.6.2 BAHAN
Bahan elektroda yg sudah dibuka & terbuka pada atmosfer
bisa digunakan kembali dng 2 kondisi seperti berikut:
Jika elektroda sudah terpapar udara untuk rentang waktu
tertentu perlu dilakukan pengujian sebelum digunakan kembali
[DIHAPUS]
8.6.3 PELAKSANAAN
UPDATED:
Pengelasan
9.2.1 UMUM
URAIAN [updated]
Pekerjaan ini meliputi memasok, merakit dan memasang
perlengkapan jalan baru atau penggantian perlengkapan jalan
lama seperti marka jalan, pita penggaduh, rambu jalan
(Peringatan/Larangan/Perintah/Petunjuk), patok pangarah, patok
rumija, patok kilometer, patok hektometer, rel pengaman (guard
rail), safety roller, penghalang pandangan (visual barrier),
peredam suara (sound/noise barrier) dan crash cushion, paku
jalan tidak memantul (non reflective) atau memantul (reflective),
patok lalu lintas, delineator, kereb beton, perkerasan blok bata
beton, beton pemisah jalur, lampu penerangan jalan dan sistem
kelistrikan lainnya dan modifikasi sistem yang ada jika
disebutkan, pagar pemisah pedestrian, dan pengecatan marka
jalan pagar separator, pagar rumija, chainlink fence, pintu pagar
dan jalur pemberhentian darurat, pada lokasi yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan
PJU dimasukkan ke Seksi 9.4 (untuk semua yg berhubungan dng
listrik). Rumput & tanaman dimasukkan ke Seksi 9.3
SEKSI 9.2 Perlengkapan Jalan (2)
Ketentuan alat pembatas kecepatan, rel pengaman (guard rail),
safety roller, penghalang pandangan (visual barrier), peredam
suara (sound/noise barrier) dan crash cushion, cermin tikungan,
patok lalu lintas, delineator, pulau lalu lintas, pita penggaduh, dan
jalur penghentian darurat sesuai dengan Peraturan Menteri
Perhubungan No.PM 14/2021 [tambahan]
UPDATED:
Pengajuan Kesiapan Kerja
Perbaikan atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Pemeliharaan Pekerjaan yang telah Diterima
Jaminan Mutu untuk Lampu Penerangan Jalan [DIHAPUS]
9.5.1 UMUM
LINGKUP PEKERJAAN PLAZA TOL GARDU TOL OTOMATIS
Pembangunan Gerbang Tol, terdiri dari Pulau Gerbang Tol, Atap
Gerbang Tol, Fondasi untuk Atap Gerbang Tol, Ruang Operator
dan Server (Long Booth), Rumah Genset, Lubang Listrik dan
Septic Tank.
Penyediaan dan pemasangan semua bahan dan peralatan untuk
melengkapi fasilitas Plaza Tol seperti Instalasi Penerangan,
Instalasi Penangkal Petir, Sistem Alarm, Rotator, Public Address
System, Fire Extinguishers, CCTV, Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas, Rambu Petunjuk, Pekerjaan Sanitary, Plumbing,
Generator, AMF, Toll Booth dan Perlengkapan Jalan lainnya
Rujukan yg berhubungan dng peraturan dan perundang-
undangan berikut ini:
Permen PUPR No.18 Tahun 2020 tentang Transaksi Tol Nontunai
Nirsentuh di Jalan Tol.
SE Dirjen BM No.14/SE/Db/2021 Tahun 2021 tentang Standar
Desain Gerbang Tol Pada Masa Transisi Menuju Sistem Transaksi
SEKSI 9.5 Plaza Tol (2)
LINGKUP PEKERJAAN GERBANG TOL MULTI LANES FREE
FLOW (MLFF)
Pembangunan infrastruktur Gerbang Tol dengan sistem Multi
Lanes Free Flow (MLFF).
Pembangunan Gerbang Tol Multi Lanes Free Flow (MLFF) dng
teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) terdiri dari
penyediaan, pemasangan peralatan, termasuk pengujian sistem
operasional meliputi pipa Gantry, CCTV dengan 3 kamera digital
ANPR (front, rear, overview), radar detection, aplikasi (software)
Carmen Free Flow, jaringan LAN, dan perizinan terkait
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran dan penyelenggaraan
sistem elektonik ke instansi terkait yg diperlukan untuk
membangun sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
SEKSI 9.5 Plaza Tol (3)
9.7.1 UMUM
URAIAN:
Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan Gedung
9.7.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
LUMSUM:
Jalan dan Tempat Parkir Kendaraan
Ruang Terbuka Hijau/Taman Area Lansekap
Sistem Perpipaan Rumah Pompa dan Ground Water Tank (GWT),
Penyediaan dan Pemasangan
BUAH:
Masjid/Mushola
Tiolet Umum
Water Treatment Plant (WTP)
Sewage Treatment Plant (STP) kapasitas … m3/hari
SEKSI 10.1 Pemeliharaan Jalan
(1)
10.1.1 UMUM
URAIAN:
Penyedia Jasa harus melakukan pemeriksaan harian (musim
hujan) atau mingguan (musim kemarau) selama Masa
Pelaksanaan untuk memantau kondisi eksisting dari perkerasan,
bahu jalan, sistem drainase, perlengkapan jalan dan bangunan
pelengkap jalan, dengan teliti sehingga diperoleh daftar terinci
lokasi dan masing-masing jenis pekerjaan pemeliharaan yang
diperlukan untuk dapat ditangani dengan segera [tambahan]
10.1.4 INDIKATOR KINERJA UNTUK KONTRAK
PEMELIHARAAN KINERJA
Indikator Kinerja untuk Pemeliharaan Jalan dibagi dalam 3
kelompok lalu lintas dng Waktu Tanggap Perbaikan yg berbeda
Batas tingkat kerusakan untuk Tanggap Perbaikan
semula 5% menjadi 3% untuk keretakan
Semula 10 cm menjadi 4 cm untuk lubang & ambles
IRI JBH/Tol maks.2m/km, Non JBH/Non Tol maks.3 m/km untuk
overlay 1 lapis & maks. 2m/km untuk overlay lebih dari 1 lapis
SEKSI 10.1 Pemeliharaan Jalan
(2)
10.1.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
LUMSUM:
Fasilitas kendaraan & perlengkapan pendukung utk pemeriksaan
harian (musim hujan) & mingguan (kemarau) selama Masa Pelak-
sanaan utk memantau kondisi eksisting dari perkerasan, bahu
jalan, sistem drainase, perlengkapan jalan & bangunan pelengkap
jalan harus dibayar atas dasar LS secara angsuran atas dasar
bulanan, secara proporsional berdasarkan kemajuan Pekerjaan.
MATA PEMBAYARAN BARU:
Perbaikan dng berbagai jenis Campuran Aspal Panas (LTBA (3),
HRS-WC (2), SMA (3), AC (3), AC Mod (2) & AC Asb (3))
Perbaikan dng TCM & Campuran Aspal Dingin (OGEM & DGEM)
Perbaikan Kerataan Perkerasan Beton Semen dng Gurinda
Perbersihan Delineator
MATA PEMBAYARAN YG DIHAPUS:
Residu Bitumen untuk Pemeliharaan [tersedia di Seksi 4.2]
Perbaikan Perkerasan Beton Semen [tersedia di Seksi 4.8 - 4.13]
SEKSI 10.2 Pemeliharaan
Jembatan (1)
10.2.1 UMUM
URAIAN:
Lingkup:
Pemeliharaan Rutin : Pembersihan.
Rehabilitasi : merujuk Divisi 8, Pemeliharaan Kinerja
Jembatan harus berlaku agar jembatan dapat dipertahankan