Anda di halaman 1dari 5

Lingkup Kegiatan :

1. Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah survey yang dilakukan pada awal
pekerjaan di lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bagian
penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk bahan pekerjaaan selanjutnya.
Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap
survey detail lanjutan diantaranya, survey geologi dan geoteknik, survey bahan quarry,
jenis konstruksi serta metode pelaksanaan sehingga diperoleh suatu perencanaan detail
desain yang matang, semua kegiatan recon survey harus dibuatkan laporan sebagai data
awal perencanaan..
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah disetujui
sebagai panduan pelaksanaan survey recon dilapangan yang meliputi kegiatan:
- Study Literatur
Pada Tahap ini Team harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik data
sekunder.
- Recon Survey / Desain Geometrik.
1. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 + 000 ) dan akhir proyek yang tepat untuk
mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhi syarat geometrik;
2. Pada peninjauan titik awal dan titik akhir pekerjaan, diwajibkan mengambil data
sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik akhir pekerjaan;
3. Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik
(alinemen horizontaal dan vertikal) dengan melakukan pengukuran-pengukuran
secara sederhana dan benar (jarak , azimut, kemiringan dengan helling meter)
dan membuat sketsa desain alinemen horizontal maupun vertikal secara khusus
untuk lokasi - lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase yang dipilih
akan dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa
horizontal dan penampang memanjang rencana trase jalan.
- Recon Survey Geologi dan Geoteknik.
1. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik
dan sifat tanah dan batuan;
2. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi
pekerjaan.
- Recon Survey Upah dan Harga Satuan. Mengumpulkan harga satuan dan upah,
dengan cara koordinasi dengan instansi terkait. Seluruh kegiatan survey
pendahuluan dalam proses pengambilan data harus menggunakan format yang
telah disediakan seperti yang tercantum dalam data lampiran Survey Pendahuluan.
2. Tahapan Pengambilan Data Lapangan
- Pengukuran Topografi
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan
jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk perencanaan geometrik jalan.
1. Pemasangan patok-patok BM
 Untuk setiap titik digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus, dengan
diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm, bagian
bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan, ditanam dengan kuat,
bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat. Dalam keadaan
khusus, perlu ditambahkan patok bantu;
 Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar
patok diberi tanda-tanda khusus.
2. Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
 Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dan
semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik polygon;
 Sisi polygon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis.
3. Pengukuran titik kontrol Vertikal
 Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri / pembacaan
pergi- pulang;
 Alat ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas
dan sama;
 Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang genap.
4. Pengukuran situasi
 Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada
disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan,
rumah, gedung dan sebagainya;
 Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang
benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan
dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan
tingkat kerapatan yang lebih tinggi;
 Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit/ Total Station
(TS). Tujuan survey yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk
mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan). Menganalisa
pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam
proses perencanaan yang aman. Menghitung dimensi dan jenis bangunan
pengaman yang diperlukan.
- Penyelidikan Tanah & Perkerasan eksisting
Untuk memberikan informasi tentang kondisi tanah dasar (subgrade), dan
ketersediaan tanah, agregat. Survey Kondisi Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi perkerasan yang meliputi lendutan dari suatu konstruksi jalan,
daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan. Lingkup pekerjaannya
meliputi:
1. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer), Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan sebaga berikut :
 Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran
yang ada;
 Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m;
 Dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada, seperti :
sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
2. Testpit /Pengambilan contoh dari sumur uji, Test Pit diperlukan untuk
mengetahui susunan atau komposisi, baik yang sudah beraspal maupun belum.
Pada setiap test pit dilakukan pengamatan/deskripsi struktur dan jenis tanah,
dan diambil sampelnya serta dilakukan pengujian laboratorium antara lain
compaction dan CBR laboratorium. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji
25-40 kg untuk setiap contoh tanah.
- Survey Material (Quarry)
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan struktur jembatan maupun
untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada di sekitar lokasi
pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain
yang dapat dimanfaatkan. Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan
karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-
kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangannya dilengkapi dengan
foto-foto.
3. Tahapan Perencanaan Teknis
- Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik beberapa
Alternatif rencana As Jalan/AIinyemen Horizontal;
- Melakukan perencanaan alinyemen horizontal dan vertikal berdasarkan alternatif
yang dipakai dengan tetap mengacu pada standar geometrik jalan;
- Melakukan perencanaan tebal perkerasan baik perkerasan kaku maupun fleksibel
dengan mengacu pada pedoman perencanaan tebal perkerasan lentur dan tebal
perkerasan kaku;
- Melakukan perencanaan drainase dan bangunan perlengkapan jalan.
Data dan Fasilitas Penunjang
1. Penyediaan Oleh Pengguna Jasa :
- Laporan dan Data Perencanaan sebelumnya ;
- Data Sekunder seperti : Data Status Jalan. Data Penduduk dan Data Tata Guna Tanah/
Lahan ;
- Staf Pengawas/Pendamping untuk pengendalian kegiatan perencanaan.
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Semua peralatan yang dibutuhkan dalam masa perencanaan harus disediakan oleh
penyedia jasa yang dibeli atas nama penyedia jasa.
Alih Pengetahuan
Setiap persoalan lapangan baik dalam segi rancangan maupun volume harus
dikoordinasikan dengan instansi terkait baik dari Kota/Kabupaten dan dibahas bersama-
sama.

Anda mungkin juga menyukai