Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

ILMU UKUR TAMBANG BAWAH TANAH


UNDERGROUND TRAVERSING

Oleh:
BRIGITA CHRISTI WIDANTI
18310083

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI SUMBERDAYA ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2020
ILMU UKUR TAMBANG BAWAH TANAH
UNDERGROUND TRAVERSING

1. Pengertian Ilmu Ukur Tambang


Ilmu ukur tambang (Underground Surveying) adalah suatu kegiatan
kerja yang harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang bawah tanah
(underground mining) untuk mengetahui dan memperoleh data tentang:
a. Kedudukan lubang bukaan terhadap peta topography yang ada
b. Gambaran lubang-lubang tambang (peta tambang)
c. Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian didalam stope.
Peta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
daerah kerja tambang dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat
diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan arah penggalian lebih
lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore) yang telah digali
dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, juga untuk
memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang
mungkin dibuat, apabila diadakan suatu penambahan kerja yang effisien.
Mengenai peralatan ukur tambang ini pada umumnya tidak jauh berbeda
dengan alat-alat ukur tanah, kecuali apabila alat tersebut tidak dapat
digunakan untuk pengukuran dalam tanah (Underground Traversing)
maka digunakan atau diperlukan alat-alat khusus.

2. Tujuan Ilmu Ukur Tambang Bawah Tanah


a. Survey untuk perencanaan (design) dan pelaksanaan kerja (plan and
actual)
b. Survey untuk keamanan lorong pada tambang bawah tanah
c. Mengetahui posisi/kedudukan lubang bukaan terhadap permukaan
topografi dan posisi lubang bukaan yang satu terhadap lubang bukaan
yang lainnya
d. Mengatahui arah dan kemajuan penggalian
e. Mengetahui volume batuan/broken ore yang digali
f. Heading Lorong, bertujuan untuk berbagai jenis transportasi seperti
material, pengangkutan, ore, drainase, ventilasi tambang, dll.
g. Memecahkan berbagai permasalahan dalam kegiatan pertambangan
(eksplorasi, konstruksi, dan eksploitasi)

3. Perbedaan yang penting dari Underground Traversing dengan Surface


Traversing
a. Penerangann (light) pada Underground Traversing sangat diperlukan
karena untuk pembacaan sudut vertical dan horizontal, pembacaan
benang silang pada instrument serta pada pembacaan alat ukur.
b. Kurang begitu nyata atau teliti seperti yang dilakukan pada ukur tanah
ditambang terbuka, jadi pengulangan pembacaan perlu dilakukan untuk
mencegah atau memperkecil kesalahan.
c. Tingkat Kesehatan dan keamanan kerja ditambang bawah tanah
sangat kecil, sangat rawan terjadi kecelakaan kerja, baik dari faktor
manusia maupun dari faktor lingkungan (kebutuhan udara, aliran
air/rembesan, gas beracun, kekuatan tiang penyangga).
d. Daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pada ukur tanah di
tambang terbuka, sehingga sulit dalam pemasangan instrument maupun
dalam pelaksanaan pengukurannya.
e. Yang digunakan dalam surveying adalah plumbob dengan tali
penggantungnya pada patok (station).
f. Penggunaan rod pada underground traversing boleh dikatakan tidak
dilakukan, mengingat tinggi mine haulage tunnel agak kurang dari
panjang rod tersebut, dan sebagai pengganti rod adalah patok tadi.
Untuk itu diperlukan penguasaan penggunaan peralatan yang betul-betul
mantap, serta ketelitian dalam pengukuran yang dapat dilakukan dengan
pengulangan-pengulangan pembacaan sehingga dapat memperkecil
kesalahan.
4. Hal yang perlu dilakukan dalam Underground Traversing
a. Harus diperhatikan tentang gangguan aliran air, rembesan air, sehingga
instrument perlu dilindungi dari pengaruh air tersebut.
b. Adanya kelembaban (humidity), sehingga perlu adanya ventilasi udara.
c. Adanya pengaruh medan magnet, misalnya pada rel, jalan-jalan kereta
dorong, pada bijih yang sifatnya magnetic, dan akan mempengaruhi
ketelitian bacaan sudut.
d. Apabila lubang bukaan tambang masih aktif digunakan, maka
instrument, plumbob, dan pita ukur yang direntangkan harus diamankan
dari lalu-lalang kendaraan angkut.

5. Instrumen dan Peralatan


a. Instrumen Optik : theodolite/total station
b. Dumpey level : alat untuk menentukan elevasi di bawah tanah dengan
perbedaan ketinggian dengan cara menarik garis ketinggian.
c. Rambu
d. Kompas : kompas ayun, tali
e. Pita ukur/meteran: untuk setting stasiun ukur dan melakukan pekerjaan
dengan teliti digunakan ukuran 200 ft x 3/8 in, skala ukur digulung.
Untuk pengukuran dipermukaan digunakan 300-400 ft, skala dindai
setiap 5-10 ft, Untuk offset, tinggi instrumen, height of shot digunakan
6-8 ft
f. Plumb bob
g. Lampu penerangan
Keuntungan :
lampu baterai lebih berat dari lampu karbit, sebaiknya memiliki ikat
pinggang extra untuk tempat baterai. Lampu baterai hrs diisi setiap hari
tetapi surveyor masih membutuhkan lampu karbit saat mereka bekerja di
daerah terpencil yang jauh dr listrik.
h. Kaca pembesar
i. Stambangtion
j. Tempat peralatan yang berisi : plumb bob, tali plumb bob extra, alat
untuk menutup sambungan Dengan saluran kompressor, tongkat
pancang, kotak yang berisi pengait dan material sekrup, paku, tali
manila, kain katun tipis.
k. Peralatan kantor :
penthograph, planimeter, penggaris baja, copy flex, kalkulator, tinta
warna

6. Yang dilakukan dalam pengukuran tambang bawah tanah:


a. Pemasangan Instrumen
Hindari pemasangan instrument pada:
- Pada landasan rel
- Daerah sekitar material lepas yang tertimbun
- Pada lintasan atau pada parit saluran air
Kesalahan umum yang sering terjadi dan tidak disadari oleh operator
dalam jangka pendek, dapat menimbulkan penyimpangan dalam
kesalahan sudut.

b. Penempatan dan Penomoran Patok


Penomoran patok-patok
Penomoran angka ditiap level untuk memberikan informasi masing-
masing level itu. Misalnya kedalaman 100 ft. penentuan patok menjadi
101, 102, 103, dan seterusnya. Pada kedalaman 200 ft dengan nomor
201, 202, 203.
c. Data yang perlu diambil pada pengukuran tambang bawah tanah
- Pengukuran sudut horizontal (double), artinya dilakukan pembacaan
dua kali
- Pengukuran sudut vertical (double), artinya dilakukan pembacaan
dua kali
- Pengukuran jarak (slope distance), dilakukan dengan pita ukur atau
tali yang sudah diberi tanda panjangnya
- Pengukuran tinggi alat/instrument dengan pita ukur
- Pengukuran tinggi plumbob yang digantungkan (HS dan HI)
- Pengukuran kiri dan kanan instrument

d. Penentuan elevasi pada tambang bawah tanah


- Dengan menggunakan instrumen dan pita ukur
- Dengan menggunakan level / waterpass
- Dengan mengukur kedalaman suatu shaft dengan pita ukur
Instrumen dan pita ukur
- Merupakan metode penentuan elevasi yang paling umum digunakan
- Pengukuran yang dilakukan meliputi:
 Pengukuran HI (Height of Instrument
 Pengukuran HS (Height of Shot)
 Pengukuran sudut vertikal

7. Pekerjaan Pengukuran Tambang Bawah Tanah meliputi:


a. Traverse bawah tanah untuk menentukan kerangka pengukuran
horizontal (poligon) dan untuk menentukan apakah arah, letak dan level
lorong yang ada sesuai dengan perencanaan dengan mengukur jarak
antar titik dan sudut azimuth yang telah di setting.
b. Orientasi dan koneksi bawah tanah, yaitu membawa koordinat di
permukaan tanah ke bawah tanah
c. Leveling, yaitu penentuan beda tinggi/ketinggian. Pengukuran yang
diperlukan pada saat pengerjaan pembangunan dan drifting/heading
terowongan utama, terowongan transportasi dan terowongan
penanganan air.
d. Pengukuran untuk pengembangan dan produksi.

Semua pekerjaan tersebut harus dilakukan menurut petunjuk baku


yang ditetapkan dalam survei tambang, yaitu:
- Survey harus dimulai dari pekerjaan menentukan kerangka pengukuran
(titik kontrol) dibawah tanah, selanjutnya titik kontrol tersebut digunakan
untuk pengukuran detil.
- Survey harus akurat sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam
menentukan metode penambangan yang aman, memperkirakan
kerusakan area kerja bawah tanah, dan dapat mencegah kecelakaan
pekerja.
- Pengukuran dan perhitungan harus diikuti dengan pengecekan yang
handal dan tidak biasa agar terhindar dari kesalahan kasar. Untuk
pengecekan, sisi-sisi poligon harus diukur dengan pengamatan depan dan
belakang, sedangkan sudut-sudut diukur secara repetisi.

Berdasarkan lubang masuk atau dimulainya pengukuran bawah tanah


dapat dilakukan melalui:
a. Audit / level / tunnel
b. Vertical shaft (shaft plumbing), dibedakan menjadi:
- One shaft method, meliputi Coplaining dan Triangulation
- Two shaft method
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2011.http://iptekduniapertambangan.blogspot.com/2011/12/ilmu-ukur-
tambang.html
Anonym.2011http://www.scribd.com/doc/108601434/MAKALAH-ILMU-
UKUR-TAMBANG
Anonym. 2011 http://www.scribd.com/doc/108602256/Materi-Kuliah-Ilmu-Ukur-
Tambang#download
Anonim. 2013. Ilmu Ukur Tambang. http://www.michanarchy.com/2013/04/ilmu-
ukur-tambang.html
Muchlis, Ermanto. 2013. Ilmu Ukur Tambang. http://ermanto
muchlis.blogspot.com/2013/05/ilmu-ukur-tambang.html

Anda mungkin juga menyukai