Klasifikasi Survei
tujuan survei
tempat pengukuran
a) Garis level (level line) dianggap sebagai garis lurus, oleh sebab itu garis
unting-unting (plumb line) di suatu titik dianggap paralel dengan di titik
lainnya.
b) Sudut yang dibentuk oleh kedua garis semacam itu merupakan sudut pada
bidang datar bukan sudut pada bidang bola.
Dengan asumsi itu, survei ini cocok bagi pengukuran yang tidak
terlalu luas. Sebagai gambaran, untuk panjang busur 18,5 km, kesalahan yang
terjadi 1,52 cm lebih besar. Selisih sudut pengukuran segitiga datar dan bola
san 195,5 km2.
7
2) Survei geodetis. Survei ini memperhitungkan bentuk bumi yang
melengkung dan melakukan pengukuran jarak-jarak dan sudut-sudut
ketelitian tinggi. Survei ini diterapkan untuk lokasi yang luas. Penghitungan-
penghitungan pada survei ini didasarkan pada ilmu geodesi, yaitu ilmu yang
mempelajari bentuk dan dimensi bumi, yang merupakan bagian dari prinsip-
prinsip dan prosedur-prosedur matematis untuk penentuan posisi titik-titik di
permukaan bumi. Boleh jadi, rentang jarak titik-titik itu antara benua satu
dengan lainnya.
8
c. Survei atas dasar instrumen
1. Survei chain. Survei ini dilakukan pada luasan yang sempit-terbuka dan
pekerjaan lapangannya hanya dilakukan dengan pengukuran-pengukuran
linear (jarak-jarak dengan alat meteran). Kelemahannya: survei sulit
dilakukan pada tempat yang banyak hambatan seperti pepohonan dan sulit
dilakukan pada tempat-tempat padat. Survei ini direkomendasikan untuk
perencanaan pembangunan gedung, jalan, irigasi dan saluran limbah.
9
5. Plane tabling. Istilah ini digunakan untuk pengukuran grafis yang dilakukan
secara serentak antara pekerjaan lapangan dan ploting. Klinometer (alat ukur
lereng), bersama plan table ini, digunakan untuk pengeplotan garis-garis
kontur. Keuntungan survei ini, kecil kemungkinan dijumpai data pengukuran
yang tertinggal atau terlupakan karena dilakukan ploting langsung di
lapangan sedangkan kelemahannya: tidak direkomendasikan pada medan
beriklim lembab.
1. Survei rekayasa. Survei dilakukan untuk penyediaan data yang lengkap untuk
desain rekayasa, seperti: jalan layang, rel kereta, saluran air, saluran limbah,
bendungan, jembatan, dsb. Survei ini terdiri atas tahap-tahap: survei
10
topografi, pengukuran kerja lapang, penyediaan spesifikasi kualitas, dan
pelaksanaan pengukuran sampai pekerjaan selesai. Survei ini, sering juga
disebut survei konstruksi.
Gb.I. 8 Gyro
11
dapat ditentukan kemungkinan adanya mineral-mineral berharga.
4. Survei geografi. Survei ini dilakukan untuk penyediaan dat.data dalam rangka
pembuatan pet.peta geografi. Pet.peta itu mungkin dipersiapkan untuk
efisiensi atau analisis tataguna tanah, sumber dan itensitas irigasi, lokasi-
lokasi fisiografis termasuk air terjun, drainase permukaan, kurva kemiringan,
profil kemiringan dan kontur, juga termasuk keadaan geologisnya secara
umum.
7. Survei route. Survei ini dilakukan untuk menempatkan dan mengeset garis-
garis di permukaan tanah untuk keperluan jalan raya, rel kereta dan untuk
mengambil dat.data yang perlu. Secara garis besar, urutan survei ini: (1)
Survei pendahuluan, dilakukan untuk memperoleh pet.peta terkait, atau bila
perlu dilakukan survei secara kasar, (2) survei awal, yaitu survei topografi
untuk mendapatkan lokasi kenampakan-kenampakan, bila perlu dengan
pemotretan udara (3) survei kontrol, berupa triangulasi atau traverse
(poligon) dan (4) survei lokasi, yaitu penempatan titik-titik di lapangan.
12
e. Survei atas dasar tempat
13
Gb.I.9 Jalur pemotretan udara
D. Kompetensi Surveyor
14