Kata Kunci : Banjir, Kabupaten Cilacap, Weighted Overlay, Scoring, Sistem Informasi Geografis
1
I.2 Istillh dan Pengertian ketinggian air hujan yang terkumpul
1. Banjir dalam tempat yang datar, tidak
Banjir merupakan bencana alam yang menguap, tidak meresap, dan tidak
paling sering terjadi di Indonesia. mengalir.
Definisi banjir adalah keadaan dimana
suatu daerah tergenang oleh air dalam Tabel I. 1 Klasifikasi curah hujan
2
Tabel I. 2 Klasifikasi jenis tanah Tanah, 1986 dalam Matondang, J.P.,
2013 dengan modifikasi penulis.
d. Ketinggian Lahan
Ketinggian suatu tempat dari
permukaan air laut berhubungan
dengan banyak hal. Bisa berkaitan
dengan suhu, kontur, komoditi tanam,
kegiatan masyarakat, bencana dan
lain-lain.
Tabel I. 4 Klasifikasi ketinggian lahan
3
f. Kerapatan Sungai menganalisis objek atau kenampakan
Kerapatan aliran adalah panjang dengan menggunakan sensor pada posisi
aliran sungai per kilometer persegi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985).
luas DAS. Semakin besar nilai Dd Penginderaan jauh adalah berbagai
semakin baik sistem pengaliran Teknik yang dikembangkan untuk
(drainase) di daerah tersebut. Artinya, perolehan dan Analisa informasi tentang
semakin besar jumlah air larian total bumi. Informasi tersebut khusus
(semakin kecil infiltrasi) dan semakin berbentuk radiasi elektromagnetik yang
kecil air tanah yang tersimpan di dipantulkan atau dipancarkan dari
daerah tersebut (Matondang, J.P., permukaan bumi (Lingdren, 1985).
2013) 4. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Lynsley (1975) menyatakan bahwa Menurut Gistut (1994), pengertian SIG
jika nilai kerapatan aliran lebih kecil adalah sistem yang dapat mendukung
dari 1 mile/ mile2 (0,62 Km/ Km2), pengambilan keputusan spasial dan
DAS akan mengalami penggenangan, mampu mengintegrasikan deskripsi –
sedangkan jika nilai kerapatan aliran deskripsi lokasi dengan karakteristik –
lebih besar dari 5 mile/ mile2 ( 3,10 karakteristik fenomena yang ditemukan
Km/ Km2), DAS sering mengalami di lokasi tersebut. SIG yang lengkap
kekeringan. Dari penjelasan di atas mencakup metodologi dan teknologi
maka didapat tabel klasifikasi sebagai yang diperlukan, yaitu data spasial
berikut. perangkat keras, perangkat lunak dan
Tabel I. 6 Klasifikasi kerapatan sungai struktur organisasi.
5. Pembobotan dan Scoring
Menurut Suhardiman (2011),
pembobotan adalah pemberian bobot
pada peta digital masing-masing
parameter yang berpengaruh terhadap
banjir, berdasarkan pada pertimbangan
Sumber : Linsey (1959), Meijerink pengaruh masing-masing parameter
(1970), dan Ortiz (1977) dalam terhadap banjir.
Matondang. J.P, 2013 dengan Metode scoring adalah suatu metode
modifikasi penulis. pemberian skor atau nilai terhadap
3. Penginderaan Jauh masing - masing value parameter untuk
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni menentukan tingkat kemampuannya.
untuk memperoleh informasi tentang penilaian ini berdasarkan kriteria yang
suatu objek, daerah atau fenomena telah ditentukan. (Sholahuddin, 2010).
melalui analisis data yang diperoleh Pemberian nilai pada setiap parameter
dengan suatu alat tanpa kontak langsung adalah dalam rentang 1-5, pemberian
dengan objek, daerah atau fenomena bobot bergantung kepada pengaruh
setiap parameter tersebut menjadi faktor
yang dikaji (Lilesand dan Keifer, 1990).
Penginderaan jauh merupakan aktivitas dalam tingkat kerawanan banjir
untuk dapat mengidentifikasi, dan (Matondang, J.P., 2013).
4
Tabel I. 7 Faktor Pembobotan setiap Parameter Kerwanan yang ada, yaitu kemiringan lereng, elevasi,
Banjir
jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan
kerapat an Sungai. Dari semua parameter ini
nantinya akan di scoring dengan pemberian
bobot dan nilai sesuai dengan
pengklasifikasiannya masing-masing yang
kemudian dilakukan overlay menggunakan
software ArcGIS 10.8.
Sumber: Primayuda (2006) dalam Purnama, II.1 Data dan Peralatan
A. (2008) dengan modifikasi penulis Data dan peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini:
6. Weighted Overlay
Metode weighted overlay merupakan 1. Data penelitian berupa data spasial dan data
analisis spasial dengan menggunakan non spasial.
teknik overlay beberapa peta yang Data spasial berupa :
berkaitan dengan faktor faktor yang a. SHP peta administrasi Kabupaten
berpengaruh terhadap penelitian Cilacap
kerentanan. Salah satu fungsi dari b. SHP peta jenis tanah Kabupaten
weighted overlay ini adalah untuk Cilacap
menyelesaikan masalah multikriteria c. SHP peta penggunaan lahan
seperti pemilihan lokasi optimal atau Kabupaten Cilacap
pemodelan kesesuaian. Weighted overlay d. SHP peta sungai Kabupaten Cilacap
merupakan salah satu fasilitas yang ada e. DEM SRTM Jawa Tengah
dalam ArcGIS 9.3 yang
2. Data non-spasial yang digunakan adalah
mengkombinasikan berbagai macam
data curah hujan Kabupaten Cilacap tahun
input dalam bentuk peta grid dengan
2021.
pembobotan (weighted factor) dari AHP
expert. 3. Peralatan yang dibutuhkan pada penelitian
adalah: AMD Ryzen 3 4300U Processor (2.7
I.3 Tujuan
GHz up to 3.7 GHz, 4M Cache, 4 Cores)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Memori 8GB; SSD 256GB
tingkat kerawanan banjir dan sebaran daerah
4. Software : ArcGIS 10.8., Microsoft office
rawan bencana banjir di Kabupaten Cilacap,
2019.
Jawa Tengah. Hasil dari analisis ini kemudian
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
penanggulangan bencana banjir Kabupaten
Cilacap guna meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat akan bencana.
II. METODOLOGI
Metode yang digunakan pada pengolahan data
penelitian ini menggunakan metode overlay
dengan scoring antara parameter-parameter
5
II.2 Diagram Alir Penelitian.
Persiapan
1. Indentfikasi masalah
2. Studi Literatur
- Shp administrasi
DEM SRTM Data curah
- Shp jenis tanah hujan
- Shp penutupan lahan
- Shp sungai
Klasifikasi
Klasifikasi Export to shapefile Kasifikasi Curah Hujan
- Kemiringan Lereng
- Jenis Tanah
- Ketinggian Lahan
- Penutupan Lahan
- Kerapatan Sungai
Hasil klasifikasi
- Kemiringan lereng
- Ketinggian lahan
- Jenis tanah
- Penutupan lahan
- Curah hujan
- Kerapatan sungai
Skor dan
Pembototan
Weighted Overlay
Reklasifikasi tingkat
rawan banjir
Hasil reklasifikasi
tingkat rawan banjir
Tidak
Validasi
Ya
Analisis
Peta Kerawanan
Banjir Kabupaten
Cilacap 2022
6
III. HASIL & PEMBAHASAN
III.2 Hasil Klasifikasi Jenis Tanah
III.1 Hasil Klasifikasi Ketinggian Lahan
7
Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, sebagian III.4 Hasil Klasifikasi Kerapatan Sungai
Majenang, Cilacap selatan, Cilacap tengah,
Cilacap Utara, Adipala, Jeruklegi, Binangun
dan Nusawungu.
III.3 Hasil Klasifikasi Penggunaan Lahan
8
III.5 Hasil Klasifikasi Kemiringan Lereng
9
Luas kelas sangat rawan yaitu 1151, 198 km2
dengan persentase 49,02%, luas kelas cukup
rawan terjadinya banjir yaitu 1088, 091 km2
dengan persentase 49,34%, dan luas kelas
tidak rawan terjadinya banjir sebesar 108, 845
km2 dengan persentase 4,6% dari total luas
wilayah Kabupaten Cilacap sebesar 2348,136
km.
10
III.8 Validasi Cilacap dengan data kejadian banjir yang
Validasi dilakukan dengan mencocokkan diperoleh dari BNBD Kabupaten Cilacap
hasil pada peta kerawanan banjir Kabupaten dalam kurun warku 2020-2022.
Berdasarakan 52 data validasi diatas, kevalidan dari proses validasi cukup akurat
diperoleh bahwa sebanyak 50 data valid yaitu dan hasil dari analisis Peta Kerawanan Banjir
sebesar 96,15% dan 2 data tidak valid 3,84 % Kabupaten Cilacap dalat digunakan untuk
tidak valid. Maka, dapat disimpulkan tingkat analisis lebih lanjut
11
IV. KESIMPULAN & SARAN 1. Memperbanyak literatur terlebih dahulu
IV. 1 KESIMPULAN sebelum melakukan penelitian agar
Adapun kesimpulan dari hasil analisis dari mendapatkan hasil yang lebih baik
penelitian ini, adalah sebagai berikut: daripada penelitian sebelumnya.
2. Lebih teliti dalam pemberian scoring
a. Tingkat kerawanan bencana banjir di karena sangat berpengaruh pada hasil
Kabupaten Cilacap terdiri atas tiga akhir.
klasifikasi yaitu tidak rawan banjir, 3. Hendaknya mengambil sampel
cukup rawan banjir, dan sangat rawan sebanyak mungkin pada saat validasi
banjir. agar tingkat keakuratan semakin valid.
b. Sebaran daerah rawan bencana banjir di
hampir seluruh bagian tengah Kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Cilacap yang meliputi Kecamatan Adi, W. A. 2021. IRBI Indeks Risiko Bencana
Sidareja, Sampang, Patimuan, Indonesia Tahun 2021. Pusat Data,
Nusawungu, Maos, Kroya, Kesugihan, Informasi, dan Komunikasi
Kedungreja, Kawunganten, Jeruklegi, Kebencanaan Badan Nasional
Gandrungmangu, Cilacap Utara, Cilacap Penanggulangan Bencana.
Tengah, Binangun, Bantarsari total
keseluruhan sangat rawan seluas 1151, Anwar, H dkk. 2010. Kajian Kerentanan
198 km2 (49,02%), cukup rawan seluas Masyarakat dan Risiko Terhadap
1088, 091 km2 (49,34%), dan tidak rawan Bahaya Banjir dan Longsor di
108, 845 km2 (4,6%) dari total luas Kabupaten Cilacap. Prosiding
wilayah Kabupaten Cilacap sebesar Pemaparan Hasil Penelitian Pusat
2348,136 km. Geoteknologi, LIPI, 209-2019.
12
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Kalimantan Barat Menggunakan
Jakarta. Metode Overlay Dengan Scoring
Putra, Mario A. dkk. 2021. Analisis Tingkat Berbasis Sistem Informasi Geografis.
Kerawanan Banjir Kabupaten Banjir Jurnal Prisma Fisika 9 (3), 234-34.
Kabupaten Mempawah Provinsi
13
14