LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Dosen Pengampu : Dr, Ir. Wagiono
KELOMPOK 2
Azie Putra Nurfirmansyah 1710631090040
Cucu Santika 1710631090048
Dita Dwi Clarasati 1710631090011
Ferdy Hasan 1710631090062
Iqbal Fajarudin 1710631090075
Mariah Noviasari 1710631090088
Redi Ramadhan 1710631090010
Rifaldi Lukman 1710631090117
Rini Rahmatun Ramadhan 1710631090119
KELAS : 2A
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi tanah pada unit lahan yang berbeda ,
terdiri dari kedalaman tanah, batas horizon, warna, tekstur, struktur,
dan ciri-ciri lain sebagai penciri khusus tanah.
2. Untuk mengetahui tekstur, stuktur, horizon, kedalaman, dan warna
tanah.
3. Untuk mengetahui bulk density tanah yang diamati.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara tanah terganggu dan tidak
terganggu pada lahan percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Praktikum 1 (Morfologi Tanah)
Praktikum mengenai morfologi tanah diperoleh data berdasarkan sampel
lapangan, yaitu :
Tabel Morfologi Tanah
Nomor Horison 1 2 3 4 5 6
Simbol Horison O A B E C R
Kedalaman (cm) 50- >
10-20 50
100 100 - -
cm cm
cm cm
Batas Horison Kejelasan N J N J
N N J J
A B A B
Tofografi R O R O R O R O
O O
T A T A T A T A
Warna
Krg
Matriks
Sketsa
Lemb
Profil
√ √
Karatan √ √
Gej.
Redoks
cm √ √
Gej. Non
Red
0
Gejala Jenis M/ M/ M/ M/ M/ M/
Redoksi- N/ K N/ K N/ K N/ K N/ K N/ K
morfik
Bahan Fe/
Mn/ Pl
Simbol Tekstur
SCL SC SiL C
Ukuran (cm)
5-10 ± 60
±2m
cm cm
Jenis Padas
Penetrasi (Mpa)
Struktur Tipe
Ukuran
5-
10 2,5
1 mm 100
0 mm
mm
Tingkat
Konsistensi Kering
Lembab √ √ √
Basah
Pori Halus Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Sedang Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Kasar Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Jenis Pori
Jumlah Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Ukuran Kc Sd Kc Kc Kc Kc Kc
Ks Sd Sd Sd Sd Sd
Ks Ks Ks Ks Ks
Bandingan N J N N J N N N
B J B J J J
B B B B
Gejala Non Jenis
Redoksimorfik
20
0
Jumlah Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Ukuran Ha Sd Ha Ha Ha Ha Ha
Ka Sd Sd Sd Sd Sd
Ka Ka Ka Ka Ka
Perakaran Jumlah Sd Bi Sd Sd Sd Sd Sd
Ba Bi Bi Bi Bi Bi
Ba Ba Ba Ba Ba
Ukuran Ha Sd Ha Ha Ha Ha Ha
Ka Sd Sd Sd Sd Sd
Ka Ka Ka Ka Ka
Kelembaban
Catatan :
Keterangan :
br + tb = Berat ( ring + tanah basah) T = Tinggi tanah
br + to = Berat ( ring + tanah open) D = Diameter tanah
br = Berat ring
Perhitungan
Sampel A
Z (Kadar air) =
= = 27,0034%
Volume Tanah A =
= (2,6)2(7)
BI =
= = 0,00114
Sampel B
Z (Kadar air) =
= = 28,72%
Volume Tanah A =
= (2,75)2(7,21)
= (7,5625)(7,21) = 171,36625 cm3
BI =
= = 0,9694
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum tersebut, dapat diketahui bahwa :
a. Praktikum 1 (Morfologi Tanah)
Susunan tanah yang telah diamati terdiri atas 6 horison, yaitu horison O,
A, B, E, C, R. Horison O dengan kedalaman 10-20 cm memiliki kejelasan N
(Nyata) dengan tekstur SCL (lempung liat berpasir), yakni memiliki tekstur rasa
agak kasar, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dispirit,
gulungan mudah hancur, dan melekat.
Di horison A dengan kejelasan N (Nyata) dan bentuk topografinya O
(Berombak) dan matriks warna lembab, karatan dan ada gejala redoks dan dengan
symbol tekstur SC (liat berpasir) dengan sifat rasa licin agak kasar, membentuk
bola dalam keadaan kering dan sukar dipijit, dan konsistensi lembab.
Pada horison B dengan kejelasan J ( jelas ) dan bentuk topografi O
(berombak) dan matriks warna lembab, karataan dan gejala redoks dengan symbol
tekstur SiL (lempung berdebu) yang memiliki sifat rasa licin, membentuk bola
mudah hancur dan dapat digolong mudah hancur dengan konsistensi lembab.
Sedangkan pada horison R dengan symbol tekstur C (liat) dengan sifat
rasa berat sekali, membentuk bola baik dan melekat sekali dengan konsistensi
lembab.
b. Praktikum 2 (Pengambilan Contoh Tanah)
Pengambilan contoh tanah dimaksudkan untuk memperoleh data
karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari pengamatan
lapangan. Dalam pengambilan contoh tanah dilakukan dengan 2 cara, yaitu pada
tanah yang terganggu dan tdak terganggu.
Pada tanah terganggu diperoleh hasil dari pencampuran tanah yang
diambil dari suatu lahan yang diberi pembatas (dibuat ukuran 20x30 cm) dan jika
sudah dicampur dimasukkan ke dalam plastik. Sedangkan pada pengambilan
tanah tidak terganggu (tanah utuh) dilakukan dengan menggunakan ring sampel.
Hal ini bertujuan untuk penetapan bobot isi (bulk density), susunan pori tanah, pF,
dan permeabilitas tanah.
c. Praktikum 3 (Berat Isi Tanah)
Setelah dilakukan perhitungan terhadap berat isi tanah diperoleh berat isi
tanah pada sampel A sebesar 0,00114 dan sampel B sebesar 0,9694. Pada tanah
tersebut tanah basah (Tb) setelah dilakukan pengovenan menunjukkan bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan bobot tanah oven (To), Hal tersebut terlihat dari
hasil yang telah nyata didapatkan.
Bobot (Tb) Lebih tinggi dari (To), hal ini dikarenakan kandungan air yang
terdapat pada (Tb) lebih banyak mengandung unsur air di dalamnya dibandingkan
dengan (To) yang sedikit menyerap air atau bahkan tidak sama sekali karena telah
melalui proses pengovenan.
BAB V
KESIMPULAN
Sampel A
Sampel B