Anda di halaman 1dari 15

EVAPOTRANSPIRASI

Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air,
dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh faktorfaktor iklim dan
fisiologi vegetasi. Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi
(penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air hujan dari
permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi (penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi).

Faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi diantaranya adalah:


1. Ketersediaan air
Evaporasi tanah
Air dievaporasikan pada permukaan tanah pada laju yang sama dengan permukaan air
bebas selama tanah basah dan tidak dinaungi tanaman.
Air tanah untuk tanaman
Kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi menurun sejalan dengan
meningkatnya penutupan tanaman.
2. Faktor tanaman
Tahanan dalam tanaman
Tahanan dalam tanaman diatur oleh tahanan stomata yang dipengaruhi oleh suhu daun,
cahaya,potensi air dan perbedaan tekanan uap.
Pengaruh penutupan tanaman
a. Tanaman yang ditanam dalam barisan biasanya tidak menutupi permukaan tanah
sepenuhnya
b. Sebelum tanaman menutup permukaan tanah sepenuhnya,arah barisan tanaman dapat
mempengaruhi evapotranspirasi
c. Banyaknya bagian permukaan tanah yang tertutup tanaman menentukan perbandingan
antara evaporasi langsung dari tanah dan transpirasi dari tanaman
d. Tinggi tanaman: makin tinggi tanaman makin kuat pengaruh angin yang memberikan
energi bagi tarikan air
Pengaruh morfologi tanaman
a. Jenis daun : daun lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada daun jarum
b. Ukuran daun : daun yang lebih lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada
daun berukuran sempit Daun dapat juga dilapisi dengan lilin, bulu halus, duri
c. Warna daun
3. Kondisi meteorologis
Kondisi cuaca sangat menentukan laju evapotranspirasi dan sebaliknya
evapotranspirasi mempengaruhi iklim. Jumlah terbesar dari energi yang digunakan pada
evapotranspirasi disediakan hampir seluruhnya dari dua sumber yaitu energi radiasi dan energi
dari udara yang lebih panas daripada permukaan tanaman.
Radiasi netto adalah sumber energi utama untuk evapotranspirasi, karena itu radiasi
netto berbanding lurus dengan laju evapotranspirasi. Adveksi panas terasa adalah perpindahan
energy dalam arah horizontal. Waktu tanah basah hampir semua energi dari radiasi neto
digunakan untuk panas laten, jika tanah menjadi kering hanya sedikit radiasi netto untuk panas
laten, mulailah terbentuk panas terasa. Jika panas terasa ini bertiup diatas permukaan basah
maka akan terjadi evapotranspirasi.
Angin memindahkan uap air ke udara yang lebih kering sehingga laju penguapan
menjadi cepat. Angin juga menjadi alat memindahkan panas terasa dari daerah kering ke daerah
lembab atau basah. Pada kelembaban udara, kalau udara jenuh (penuh uap) evaporasi tidak
akan terjadi. Laju evaporasi akan meningkat jika ada perbedaan kelembaban yang besar antara
permukaan tanaman dan udara.

Ada beberapa jenis evapotranspirasi yaitu :


A. Evapotranspirasi potensial
Evapotranspirasi potensial adalah yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia
berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi evapotranspirasi potensial adalah tersedianya
air yang cukup banyak.
Evapotranspirasi potensial terjadi jika:
1. Evapotranspirasi pada suatu daerah sempit di tengah-tengah daerah yang luas, tidak
terpisah, seluruh permukaan tertutup vegetasi yang seragam.
2. Dalam kondisi kelembaban tanah tidak terbatas. Dari batasan di atas ada dua
persyaratan apabila kedua persyaratan tersebut dikombinasikan maka batasan akan
memberikan gambaran kehilangan air (evapotranspirasi) dari suatu plot di tengah-
tengah hutan rimba belantara yang basah dibawah pengaruh meteorologis, energi
radiasi, kecepatan angin, suhu, kelembaban udara dan variabel iklim lainnya.

B. Evapotranspirasi Aktual
Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi air yang
tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yang tidak
tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau.
C. Evaporasi standar
ETO adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat diperoleh dari lahan
dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air
tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.
D. Evapotranspirasi tanaman
ETC pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman sehat
berkecukupan hara dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah optimum
dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai ETc berubah-ubah
menurut umur atau fase perkembangan tanaman.

Nilai evapotranspirasi dapat dicari dengan beberapa metode yaitu :


1. Metode Thornwaite
Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi panas untuk
berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek radiasi
matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET. Metode Thornwaite juga
membutuhkan data metereologi berupa suhu udara, persamaan yang digunakan adalah :
= = = .
ETo = Evapotranspirasi (mm/hari)
T = suhu rata-rata harian (0C)
I = indeks panas selama satu tahun a = {6.75 x (10-7 I3) (7.7 x 10-5 I2) + (1.792 I) + 0.49239}
c = faktor koreksi

2. Metode Blaney-Criddle
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dari tumbuhan
(consumtive use) yang pengembangannya didasarkan pada kenyataan bahwa evapotranspirasi
bervariasi sesuai dengan keadaan temperatur, lamanya penyinaran matahari/siang hari,
kelembaban udara dan kebutuhan tanaman.
keterangan:
U = consumtive use (inch) selama pertumbuhan tanaman
K = koefisisen empiris yang tergantung pada tipe dan lokasi tanaman
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam 1 (satu) tahun (%)
T = temperatur bulan ke-n (OF)
Metode Blaney-Criddle yang dimodifikasi
keterangan:
U = transpirasi bulanan (mm/bulan)
T = suhu udara bulan ke-n (OC)
P = persentase jam siang bulanan dalam setahun
dimana:
K = Kt Kc
Kt = 0,0311(t) + 0,24
Kc = koefisien tanaman bulanan dalam setahun = 0,94
Harga-harga Kc padi di Indonesia telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga terkait.

3. Metode Penman
Metode Penman membutuhkan data metereologi berupa suhu udara, kelembaban,
kecepatan angin, lama penyinaran dan intsitas radiasi. Persamaan yang digunakan adalah :

= .+ . . ( =)
= .+ .
=
= ..
= . + =
Dimana,
ETo = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
c = faktor koreksi akibat kondisi siang dan malam
W = faktor tertimbang yang dipengaruhioleh suhu udara
Rn = radiasi netto (mm/hari)
f(u) = fungsi yang dipengaruhi oleh kecepatan angin
(ed-ea) = perbedaan antara tekanan udara jenuh dan udara atmosfir (mbar)
RH =kelembaban relative
4. Metode Turc-Lungbein
Turc telah mengembangkan sebuah metode penentuan evapotranspirasi potensial yang
didasarkan pada penggunaan faktor-faktor klimatologi yang paling sering diukur, yaitu
kelembaban relatif dan temperatur udara.

Nilai Eo dapat dicari dengan:

Eo = 325 + 21 T + 0,9 T2
Keterangan:
P = curah hujan tahunan
E = evapotranspirasi (mm/th)
Eo = evaporasi (mm/th)
T = rerata temperatur tahunan

5. Metode Penman-Monteith
Metode Penman-Monteith dikembangkan oleh FAO pada tahun 1990, dengan
persamaan :
= . + + + +.
ETo = Evapotranspirasi potensial
= koefisien psychrometer = radiasi netto (mm/hari)
= perubahan simpanan panas tanah jenuh
= perubahan tekanan uap jenuh yang berkaitan dengan perubahan suhu udara
=temperatur udara (0C) U2(VPD) = kecepatan angin pada ketinggian 2 m di atas permukaan
tanah (km/jam)

Pada tahun 1948, Penman dikombinasikan keseimbangan energi dengan metode


transfer massa dan diturunkan sebuah persamaan untuk menghitung penguapan dari permukaan
air terbuka dari catatan iklim standar sinar matahari, suhu, kelembaban dan kecepatan
angin. Disebut metode kombinasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh banyak peneliti dan
diperluas ke permukaan dipotong dengan memperkenalkan faktor resistensi.

The Penman-Monteith bentuk persamaan kombinasi adalah:

di mana :
R n adalah radiasi bersih
G adalah fluks panas tanah
(e s - e a) merupakan defisit tekanan uap udara r adalah densitas udara rata-rata pada tekanan
konstan
c p adalah panas spesifik dari udara
D merupakan kemiringan uap saturasi hubungan, tekanan suhu
g adalah konstanta psychrometric
r dan r a adalah (bulk) permukaan dan resistensi

SOAL
PILIHAN GANDA
1. Faktor faktor yang bukan mempengaruhi evapotranspirasi diantaranya adalah . . .
a. Ketersediaan air c. Faktor tanaman
b. Letak geografis d. Kondisi meteorologis
Jawaban : B
2. Besarnya evapotranspirasi dapat ditentukan dari adanya jumlah . . .
a. Evaporasi dan transpirasi c. Evaporasi dan perkolasi
b. Transpirasi dan infiltrasi d. Infiltrasi dan perkolasi
Jawaban : A
3. Yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi pada faktor tanaman pada pengaruh
morfologi tanaman kecuali . . .
a. Jenis daun c. Ukuran daun
b. Warna daun d. Bentuk daun
Jaawaban : D
4. Cuaca sangat menentukan laju evapotranspirasi dan sebaliknya evapotranspirasi
mempengaruhi . . . .
a. Iklim c. Presipitasi
b. Kelembaban d. Laju infiltrasi
Jawaban : A
5. Laju evaporasi akan meningkat jika ada perbedaan kelembaban yang besar antara . . .
a. Udara dan badan muka air c. permukaan tanaman dan udara
b. Tanaman dan badan muka air d. Permukaan tanah dan udara
Jawaban : C
6. Kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi akan . . . sejalan dengan
meningkatnya penutupan tanaman.
a. Menurun c. Meningkat
b. Tetap d. Semakin meningkat
Jawaban : A
7. Yang bukan mempengaruhi evapotranspirasi pada faktor tanaman diantaranya adalah .
..
a. Tahanan dalam tanaman c. Pengaruh penutupan tanaman
b. Pengaruh morfologi tanaman d. Jenis tanaman
Jawaban : D
8. laju penguapan menjadi cepat karena angin memindahkan uap air ke udara yang . . .
a. lebih kering c. Lebih rendah
b. lebih tinggi d. Lebih lembab
jawaban : A
9. Evapotranspirasi yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia berlebihan adalah
...
a. Evapotranspirasi potensial c. Evapotranspirasi Aktual
b. Evaporasi standar d. Evapotraanspirasi tanaman
Jawaban : A
10. Evapotranspirasi yang dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yang tidak tertutupi
tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau adalah . . .
a. Evapotranspirasi potensial c. Evapotranspirasi Aktual
b. Evaporasi standar d. Evapotraanspirasi tanaman
Jawaban : C
11. Metode yang memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi panas untuk
berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek
radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET adalah metode . . .
a. Metode Thornwaite c. Metode Blaney-Criddle
b. Metode Penman d. Metode Penman-Monteith
Jawaban : A
12. Metode Penman-Monteith dikembangkan oleh . . .
a. FAO c. FOA
b. OAF d. AOF
Jawaban : A
13. sumber energi utama untuk evapotranspirasi adalah . . .
a. energi matahari c. Kelembaban
b. arah dan kecepatan angin d. Suhu udara
14. Evapotranspirasi potensial tidak terjadi jika . . .
a. Evapotranspirasi pada suatu daerah sempit di tengah-tengah daerah yang luas
b. Dalam kondisi kelembaban tanah tidak terbatas
c. seluruh permukaan tertutup vegetasi yang seragam
d. kondisi air yang tersedia terbatas
jawaban : D
15. yang bukan metode perhitungan evapotranspirasi adalah . . .
a. Metode Thornwaite c. Metode Blaney-Criddle
b. Metode Panman d. Metode Penman-Monteith
Jawaban : B
16. Nilai ketetapan Kc pada metode blaney-criddle adalah . . .
a. 0,94 c. 0,49
b. 0,44 d. 0,99
Jawaban : A
17. = merupakan rumus dari metode . . . .
a. Metode Thornwaite c. Metode Blaney-Criddle
b. Metode Panman d. Metode Penman-Monteith
Jawaban : A
18. Jumlah terbesar dari energi yang digunakan pada evapotranspirasi disediakan hampir
seluruhnya dari dua sumber yaitu . . .
a. energi radiasi dan energi dari permukaan tanah
b. energi radiasi dan energi nuklir
c. energi radiasi dan energi dari udara yang lebih panas daripada permukaan tanaman.
d. Energi suhu udara dan energi fotosintesis
Jawaban : C
19. Pengaruh penutupan tanaman pada evapotranspirasi mempengaruhi . . .
a. makin kuatnya pengaruh angin yang memberikan energi bagi tarikan air jika makin
tinggi tanaman
b. makin rendah pengaruh angin yang memberikan energi bagi tarikan air jika makin
tinggi tanaman
c. makin tinggi air yang dievapotranspirasikn pada laju yang sama
d. makin rendah air yang dievapotranspirasikn pada laju yang sama
jawaban : A
20. evaporasi yang dapat diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan
hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm
adalah evapotranspirasi . . .
a. Evapotranspirasi potensial c. Evapotranspirasi Aktual
b. Evaporasi standar d. Evapotraanspirasi tanaman
Jawaban : B
21. Pada metode blaney-criddle evapotranspirasi bervariasi sesuai yang bukan dengan
keadaan . . .
a. kebutuhan tanaman
b. lamanya penyinaran matahari atau siang hari
c. kecepatan angin
d. kelembaban udara
jawaban : C
22. perhitungan metode penman membutuhkan data . . .
a. suhu udara c. Kelembaban
b. kecepatan angin d. Presipitasi
jawaban : D
23. radiasi netto pada perhitungan metode penman dinyatakan dalam . . .
a. mm/hari c. mm/jam
b. cm/hari d. Cm/jam
jawaban : A
24. Intersepsi dalam terjadinya evapotranspirasi merupakan . . .
a. penguapan kembali air hujan dari permukaan tajuk vegetasi
b. penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi
c. penguapan air berasal dari permukaan tanah
d. penguapan air berasal dari badan muka air
jawaban : A
25. tinggi pada lahan untuk perhitungan metode standar adalah . . . .
a. 8-14 cm c. 8-16 cm
b. 8-15 cm d. 8-17 cm
Jawaban : B
26. Daun yang banyak mentranspirasikan air adalah daun yang . . .
a. Lebih lebar c. Seimbang dengan ukuran batang
b. daun berukuran sempit d. Daun yang hijau
jawaban : A
27. Banyaknya bagian permukaan tanah yang tertutup tanaman menentukan perbandingan
antara . . .
a. evaporasi langsung dari tanah dan transpirasi dari tanaman
b. evaporasi langsung dari sungai dan dan tanah
c. evaporasi pada tajuk tanaman dan transpirasi pada tanaman
d. infiltrasi dan runoff
jawaban : A
28. radiasi netto untuk panas laten sedikit jika tanah . . .
a. basah c. Kering
b. jenuh d. Sangat lembab
jawaban : C
29. Tahanan dalam tanaman diatur oleh tahanan stomata yang dipengaruhi, kecuali . . .
a. suhu daun c. perbedaan tekanan temperatur
b. cahaya d. potensi air
jawaban : C
30. Meningkatnya penutupan tanaman mengakibatkan . . .
a. Menurunnya kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi
b. Meningkatnya kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi
c. Menurunnya kontribusi transpirasi tanaman terhadap total evapotranspirasi
d. Meningkatnya kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi
Jawaban : A

MENJODOHKAN
1. evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi air yang tersedia terbatas
2. satun radiasi netto
3. evapotranspirasi potensial
4. sumber utama evapotranspirasi
5. makin kuat pengaruh angin yang memberikan energi bagi tarikan air
6. lebih banyak mentranspirasikan air
7. evapotranspirasi mempengaruhi
8. laju penguapan menjadi cepat, uap air bergerak ke udara
9. yang mempengaruhi evapotranspirasi
10. metode perhitungan evapotranspirasi

A. evapotranspirasi aktual
B. kelembaban
C. lebih kering
D. evapotranspirasi potensial
E. mm/hari
F. daun jarum
G. radiasi netto
H. metode penman
I. seluruh permukaan tertutup vegetasi yang seragam
J. tinggi tanaman
K. Daun lebar
L. iklim
M. diameter tanaman
N. kelembaban tanah terbatas
O. Kondisi meteorologis
P. Metode penmen
Jawaban :
1 =A
2 =E
3 =H
4 =G
5 =J
6 =K
7 =L
8 =C
9 =O
10 =H

ESSAY
1. Jelaskan perbedaan syarat terjadinya evapotraanspirasi potensial dan evapotranspirasi
aktual ?
2. Jelaskan pengaruh angin pada evapotranspirasi?
3. Jelaskan metode-metode yang dapat digunakan untuk menghitung evapotranspirasi
dengan syarat data yang dibutuhkan ?
4. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi ?
5. Sebutkan dan jelasan macam-macam evapotranspirasi ?
Jawaban :
1. Evapotranspirasi potensial adalah yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia
berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi evapotranspirasi potensial adalah
tersedianya air yang cukup banyak.
Evapotranspirasi potensial terjadi jika:
Evapotranspirasi pada suatu daerah sempit di tengah-tengah daerah yang luas,
tidak terpisah, seluruh permukaan tertutup vegetasi yang seragam.
Dalam kondisi kelembaban tanah tidak terbatas. Dari batasan di atas ada dua
persyaratan apabila kedua persyaratan tersebut dikombinasikan maka batasan
akan memberikan gambaran kehilangan air (evapotranspirasi) dari suatu plot di
tengah-tengah hutan rimba belantara yang basah dibawah pengaruh
meteorologis, energi radiasi, kecepatan angin, suhu, kelembaban udara dan
variabel iklim lainnya.
Sedangkan evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi pada
kondisi air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi
permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim
kemarau.
2. Evapotranspirasi dapat dipengaruhi oleh angin karena angin memindahkan uap air ke
udara yang lebih kering sehingga laju penguapan menjadi cepat. Angin juga menjadi
alat memindahkan panas terasa dari daerah kering ke daerah lembab atau basah.
3. Metode-metode perhitungan evapotranspirasi
Metode Thornwaite
Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan energi panas
untuk berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi
dengan efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET.
Metode Blaney-Criddle
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi dari
tumbuhan (consumtive use) yang pengembangannya didasarkan pada kenyataan bahwa
evapotranspirasi bervariasi sesuai dengan keadaan temperatur, lamanya penyinaran
matahari/siang hari, kelembaban udara dan kebutuhan tanaman.
Metode Penman
Metode Penman membutuhkan data metereologi berupa suhu udara,
kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran dan intsitas radiasi.
Metode Penman-Monteith
Penman dikombinasikan keseimbangan energi dengan metode transfer massa
dan diturunkan sebuah persamaan untuk menghitung penguapan dari permukaan air
terbuka dari catatan iklim standar sinar matahari, suhu, kelembaban dan kecepatan
angin.
Metode Turc-Lungbein
Turc telah mengembangkan sebuah metode penentuan evapotranspirasi
potensial yang didasarkan pada penggunaan faktor-faktor klimatologi yang paling
sering diukur, yaitu kelembaban relatif dan temperatur udara.
4. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi
Ketersediaan air
Evaporasi tanah
Air dievaporasikan pada permukaan tanah pada laju yang sama dengan
permukaan air bebas selama tanah basah dan tidak dinaungi tanaman.
Air tanah untuk tanaman
Kontribusi evaporasi tanah terhadap total evapotranspirasi menurun sejalan
dengan meningkatnya penutupan tanaman.
Faktor tanaman
Tahanan dalam tanaman
Tahanan dalam tanaman diatur oleh tahanan stomata yang dipengaruhi oleh
suhu daun, cahaya,potensi air dan perbedaan tekanan uap.
Pengaruh penutupan tanaman
a. Tanaman yang ditanam dalam barisan biasanya tidak menutupi permukaan
tanah sepenuhnya
b. Sebelum tanaman menutup permukaan tanah sepenuhnya,arah barisan
tanaman dapat mempengaruhi evapotranspirasi
c. Banyaknya bagian permukaan tanah yang tertutup tanaman menentukan
perbandingan antara evaporasi langsung dari tanah dan transpirasi dari tanaman
d. Tinggi tanaman: makin tinggi tanaman makin kuat pengaruh angin yang
memberikan energi bagi tarikan air
Pengaruh morfologi tanaman
a. Jenis daun : daun lebar lebih banyak mentranspirasikan air daripada daun
jarum
b. Ukuran daun : daun yang lebih lebar lebih banyak mentranspirasikan air
daripada daun berukuran sempit Daun dapat juga dilapisi dengan lilin, bulu
halus, duri
c. Warna daun
Kondisi meteorologis
Kondisi cuaca sangat menentukan laju evapotranspirasi dan sebaliknya
evapotranspirasi mempengaruhi iklim. Radiasi netto adalah sumber energi utama untuk
evapotranspirasi, karena itu radiasi netto berbanding lurus dengan laju evapotranspirasi.
Angin memindahkan uap air ke udara yang lebih kering sehingga laju penguapan
menjadi cepat. Angin juga menjadi alat memindahkan panas terasa dari daerah kering
ke daerah lembab atau basah.
5. Evapotranspirasi potensial
Evapotranspirasi potensial adalah yang mungkin terjadi pada kondisi air yang
tersedia berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi evapotranspirasi potensial
adalah tersedianya air yang cukup banyak
Evapotranspirasi Aktual
Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi air
yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi permukaan
luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau.
Evaporasi standar
ETO adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat diperoleh dari
lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur
berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.
Evapotranspirasi tanaman
ETC pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman
sehat berkecukupan hara dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah
optimum dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai
ETc berubah-ubah menurut umur atau fase perkembangan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai