b. Mencari C
Yang ditanam : padi-jagung-kacang tanah
Sehingga dari tabel diperoleh nilai C = 0,357
c. Mencari P
Lahan tanpa tindakan konservasi memiliki nilai P = 1,00
d. Mencari A
2. Mencari T (Erosi yang dapat ditoleransi)
Berat isi = 1,2 g/cm
3
; T = 2,5 mm/tahun (erosi yang dapat ditoleransi)
Sehingga di dikonversi dari mm/tahun ton/ha/tahun, menjadi
3. Mencari IBE (Indeks Bahaya Erosi)
Sehingga dapat dikategorikan bahwa erosi di lahan tersebut sangat tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
University Press. Jogjakarta.
Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. 1986. Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan RTL-RLKT. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.
Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1998. Pedoman Penyusunan
Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah
Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.
Hardjoamidjojo, S. dan Sukartaatmadja, S. 1992. Teknik Pengawetan Tanah dan
Air. JICA IPB. Bogor.
Haerdjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.
Nilwan. 1987. Pendugaan Besar Erosi dan Daya Angkutan Sedimen pada Daerah
Aliran Sungai Citarum Hulu. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit
ANDI.Yogyakarta
Purnama, Nurina Endra. 2008. Pendugaan Erosi Dengan Metode Usle (Universal
Soil Loss Equation) Di Situ Bojongsari, Depok. Tersedia:
http://konservasisitudepok.wordpress.com (Diakses pada tanggal 30 Mei
2013 pukul 21.15 WIB)