Anda di halaman 1dari 5

INTRUSI AIR LAUT

Intrusi air laut adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan
permukaan air laut ke arah daratan. Proses masuknya intrusi air laut yaitu disebabkan
oleh perbedaan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan air laut pada
kedalaman yang sama menyebabkan terjadinya intrusi Intrusi air laut ini. Perbedaan
tersebut menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan, sehingga air
tanah di wilayah pesisir pantai tersebut menjadi terasa asin.
penyebab terjadinya intrusi air laut :
1. Pengambilan air tanah yang melebihi kapasitas.
2. Pemangkasan hutan mangrove di pesisir pantai.
3. Pemanasan global.
4. Turunnya muka air tanah akibat proses geologi (pergeseran lempeng tektonik).
Hukum Ghyben-Herzberg

Hubungan antara air laut dengan air bawah tanah tawar pada akuifer pantai
padakeadaan statis dapat diterangkan dengan hukum Ghyben - Herzberg.
Denganadanya perbedaan berat jenis antara air laut dengan air bawah tanah tawar,
maka bidang batas (interface) tergantung pada keseimbangan keduanya.
Hubunganantara air asin dengan air bawah tanah tawar pada akuifer bebas di daerah
pantaiseperti ditunjukkan pada gambar.

Gambar 1.Hubungan air asin dengan air tanah tawar pada akuifer bebas di daerah
pantai
REKLAMASI LAHAN RAWA

Lahan rawa memiliki peranan yang sangat penting baik ditinjaudari segi ekonomi maup
un ekologi. Lahan rawa kaya akan hasilhutan yang berupa kayu dan beraneka ragam
tanaman lainnya,berfungsi sebagai penyimpanan air untuk mengendalikan banjir,serta
kawasan tersebut juga sangat berperan penting sebagai pengendali iklim karena kema
mpuannya untuk menyerapkarbon.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang terdiri dari lahan rawapasang surut dan rawa le
bak kurang lebih seluas 39 juta ha, yang tersebar di Pulau Sumatera,
Kalimantan, dan Irian Jaya.
Dari luasan tersebut sebagian besar merupakan lahan pasangsurut.

Berdasarkan data dari Badan Litbang, Balitrawa tahun 2005,saat ini di


Indonesia terdapat
areal lahan rawa pasang surutseluas 34,2 juta ha.Dari luasan tersebut, lahan yang tela
hdiusahakan untuk lahan pertanian seluas 1,53 juta
ha. Namun demikian berdasarkan kenyataan yang ada lahanlahan belum dapat diu
sahakan secara insentif dan terus-menerus, sehingga belum dapat memberikan produk
tivitas yang lebih tinggi.

DEFINISI TERKAIT LAHAN RAWA


Reklamasi Lahan adalah suatu upaya pemanfaatan, perbaikandan peningkatan kualit
as lahan pertanian kurang produktif baikyang diakibatkan secara alami maupun pengar
uh manusiamelalui penerapan teknologi dan pemberdayaan.

Reklamasi Lahan Rawa adalah suatu upaya pemanfaatan lahanrawa yang telah diusa
hakan untuk usaha pertanian melaluiperbaikan prasarana dan sarana pertanian di kaw
asan tersebut sehingga meningkatkan kualitas dan produktivitas lahan.
TUJUAN REKLAMASI RAWA
1. Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa melaluiteknologi hidrolik untuk kepe
ntingan umum dankesejahteraan masyarakat luas dengan cara membangunjaringan re
klamasi rawa, mengeringkan rawa, danmenimbun rawa.
2. Memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikaninfrastruktur dan penyediaa
n sarana produksi dalamrangka peningkatan perluasan areal tanam danpeningkatan pr
oduktivitas lahan.
3. Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaluipenyiapan prasarana d
an sarana bagi keperluan lahanpemukiman, pertanian, perkebunan, perikanan, industri,
dan perhubungan, serta pariwisata.
4. Mencapai terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaluipenyiapan prasarana d
an sarana bagi keperluan lahanpemukiman, pertanian, perkebunan, perikanan, industri,
dan perhubungan, serta pariwisata.
5. Melestarikan rawa sebagai sumber daya air, mendukungproduktivitas lahan dala
m rangka meningkatkan produksipangan, dan mendukung pengembangan wilayah berb
asispertanian.

Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi danpemanfaatan rawa untuk


kepentingan masyarakat luasdengan cara membangun jaringan reklamasi rawa,
mengeringkan rawa, dan menimbun rawa.
Reklamasi daerah rawa akan terdiri atas 4 langkah penting serta4 kondisi yang mengik
utinya, yaitu :
1. Penurunan elevasi muka air tanah.
2. Peningkatan kemampuan infiltrasi air.
3. Pelindihan dan pengenceran bahan toxic dari dalam tanah.
4. Pengelolaan tanah yang cerdas.
Membangun jaringan rawa dimaksudkan untuk membuang air
yang berlebihan dan memberi suplesi air yang sesuai dengan
yang dibutuhkan dengan membuat saluran yang dapat berfungsi
sebagai saluran drainase pada saat air surut dan suplesi padasaat air pasang.

Anda mungkin juga menyukai