Anda di halaman 1dari 12

KELIMPAHAN JENIS COLLEMBOLA DI KAWASAN

KAMPUS UIN AR-RANIRY BANDA ACEH


1
Duwi Khartika, 2Risa Latul, 3Zuraidah
123
Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Email:

ABSTRAK

Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan jarak 1 spasi dan ukuran huruf 12
pt. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia. Ukuran kertas A4 dengan margin kiri
dan kanan 3,5, margin atas dan bawah 3 cm. Jenis huruf Times New Roman
dengan ukuran 12 pt dan ditulis dengan jarak 1,5 spasi.

Kata Kunci: 3-5 kata kunci.


ABSTRACT
Abstract Writing in English using New Times Roman 12 pt, written in one
paragraph. The abstract contains the background, research objectives, short
methods, results, conclusions, and implications of research results.

Keywords: 3-5 keywords


PENDAHULUAN
Universitas Islam Negeri Ar- Salah satu contoh serangga adalah
Raniry, disingkat UINAR, merupakan semut, semut berkomunikasi dengan
Perguruan Tinggi Negeri yang terletak menggunakan sinyal-sinyalkimiawi.
di Banda Aceh Provinsi Aceh. Kampus Dengan saling menyentuhkan antena,
UIN Ar Raniry dengan kondisi mereka dapat saling menyampaikan
ekosistem yang melimpah sehingga pesan-pesan kimiawi (Steve Setford,
mendukung kehidupan Arthropoda 2005). [1]

tanah, salah satunya adalah Serangga permukaan tanah

Collembola. merupakan serangga pemakan

Serangga adalah hewan arthropoda tumbuhan hidup dan tumbuhan mati

yang memilki 6 kaki dan tubuhnya yang berada di atas permukaan tanah.

terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala, Serangga tanah berperan dalam proses

toraks (dada), dan abdomen (perut). perombakkan atau dekomposisi

Terdapat lebih dari 1 juta spesies material organik tanah sehingga

serangga yang telah diketahui. membantu dalam menentukan siklus

Serangga hidup diberbagai habitat. material tanah sehingga proses


perombakan di dalam tanah akan dengan keanekaragaman jenis
berjalan lebih cepat dengan adanya tumbuhan tinggi dan tebal serasahnya.
bantuan serangga permukaan tanah. Keanekaragaman hewan tanah lebih
Salah satu serangga tanah yang tinggi di hutan dibandingkan dengan
berperan dalam proses dekomposisi daerah yang terbuka. Suin (1991)
tanah adalah ordo Collembola (Samsul melaporkan bahwa, komposisi hewan
Ma’arif, 2014). [2] permukaan tanah pada hutan dan
Collembola merupakan salah ladang tidak sama, antara lain karena
satu Arthropoda yang paling luas dan berbedanya kadar organik tanah.
melimpah di bumi (Greenslade 1996, Sedangkan Adianto (1979), Kambarni
dalam Kemala, 2013). Collembola (1986) dan Suhardjono (1998)[4]
dikenal dengan istilah “springtails” melaporkan bahwa, hewan tanah yang
(Ekor pegas) karena di ujung abdomen tinggi kepadatannya di lantai hutan
Collembola terdapat organ seperti ekor adalah Collembola, Arachnida,
yang berfungsi sebagai alat gerak Coleoptera dan Hymenoptera.
seperti pegas. Collembola mempunyai Rendahnya kepadatan Arthropoda
banyak peranan dalam lingkungan permukaan tanah dari ordo yang lain
hidup dan sekitarnya. Keberadaan pada tiap lokasi menunjukkan adanya
serangga tanah dipengaruhi oleh pengaruh faktor pendukung habitat dan
beberapa faktor diantaranya struktur adanya variasi Arthropoda dalam
tanah yang berpengaruh pada gerakan mengantisipasi faktor lingkungan atau
dan penetrasi, kelembaban tanah, karena incidental. Kesesuaian
cahaya, tata udara dan kandungan hara lingkungan, ketersediaan makanan,
berpengaruh terhadap perkembangan adanya predator dan fungsi ekologis di
dalam daur hidup. Populasi serangga ekosistem merupakan faktor penentu
tanah memiliki jutaan tiap area, semut- kehadiran Arthropoda. Arthropoda
semut yang sangat banyak biasanya yang bersifat fitophagus sangat
bersarang dalam tanah dan makanan tergantung pada vegetasi, sedangkan
diatas tanah menjadi sarana yang bersifat predator tergantung pada
permukiman (Sugiyarto, 2002). [3] kepadatan mangsa di ekosistemnya.
Collembola dan Acarina adalah (Nurhadi dan Rina Widiana, “Komposisi
hewan tanah yang padat di hutan Arthropoda Permukaan Tanah di Kawasan
Penambangan Batubara di Kecamatan hal tersebut maka dilakukan penelitian
Talawi Sawahlunto”, Jurnal Sains dan mengenai “Kelimpahan Jenis
Teknologi (Sainstek) STAIN Batusangkar, Collembola di Kawasan Kampus UIN
Vol.1, No. 2, (2009), h. 7. Ar-Raniry Banda Aceh. Manfaat
Collembola merupakan salah penelitian ini untuk memudahkan
satu jenis hewan yang sulit dibedakan mahasiswa dalam mengetahui jenis-
oleh mahasiswa Pendidikan Biologi, jenis Collembola yang terdapat di
terutama mahasiswa mata kuliah Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry
ekologi hewan, sehingga dalam Banda Aceh.
melakukan identifikasi mahasiswa sulit
membedakan spesiesnya. Berdasarkan

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian stasiun terdedah (terbuka). Kemudian
Penelitian ini dilakukan di di dibiarkan selama 12 jam dan dilakukan
kawasan kampus UIN Ar-raniry Banda pengambilan sampel terhadap 14
Aceh pada tanggal 30 Juni-01 Juli 2021 stasiun tersebut dan dimasukkan ke
pukul 18.00 - 07.00 WIB. dalam botol sampel. Pengambilan
sampel dilakukan sebanyak dua kali
Langkah-Langkah Penelitian yaitu pada jam 18:00 WIB pada hari
Metode yang digunakan dalam pertama dan jam 06:00 WIB pada hari
pengamatan Collembola yaitu kedua.
menggunakan metode perangkap jebak
Prosedur Penelitian
atau Pitfall Trap yang dilakukan
1. Dipilih tempat pengamatan
dengan 2 kali pengulangan.
Coelembola di kawasan kampus
Pengambilan sample serangga
UIN Ar-Raniry Banda Aceh;
menggunakan sendok makan.
2. Dibagikan tempat
Metode yang digunakan dalam pengamatan ini ke dalam
pengamatan Collembola yaitu metode beberapa lokasi dan setiap
perangkap jebak atau Pitfall Trap. lokasi tetapkan 2 atau 3
Perangkap di buat sebanyak 14 stasiun, stasiun pengamatan;
7 stasiun tenaung (tertutup) dan 7
3. Pada masing-masing statiun Alat dan Bahan
dilubangi tanah dengan Pelubang tanah, seperangkat
pelubang tanah sesuai pitfal trap, larutan gula, deterjen, dan
dengan ukuran dan tingginya alkohol .
pitfal trap; Analisis Data
4. Diletakkan tabung/botol Data yang didapatkan
perangkap pada masing- selanjutnya dialisis dengan
menggunakan rumus Indeks
masing lubang dengan
Keanekaragaman berikut:
mengusahakan mulut H’ = -Σ (Pi) (lnPi)
perangkap rata dengan Keterangan :
permukaan tanah. Di dalam H’ = Indeks Keanekaragaman
botol perangkap berikan Pi = ni/N, perbandingan
larutan gula yang dicampur antara jumlah individu
dengan deterjen 4% setinggi spesies ke-i dengan jumlah
total
5-6 cm dari dasar tabung.
Ni = Jumlah Individu jenis
Diberikan naungan sehingga ke-i
terlindung dari hujan; N = Jumlah Total Individu
5. Diamati selama 12 jam bagi Dengan kriteria:
Coelembola siang hari atau H’< 1=Keanekaragaman rendah
1< H’< 3=Keanekaragaman
malam hari dan 24 jam bagi
sedang
serangga permukaan tanah H’>3 = Keanekaragaman
siang malam hari; tinggi.
6. Setelah diamati maka
dipisahkan serangga
(Coelembola) dengan cairan
gula, lalu dilakukan
identifikasi dan dicatat di
dalam tabel pengamatan;
7. Dihitung nilai indeks
keanekaragaman (H) dengan
mempergunakan rumus H = -
∑ pi in pi;
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Indeks Kelimpahan Collembola Nokturnal Terdedah di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Stasiun Nama Daerah Nama Ilmiah Famili Ordo ∑ pi Ln-pi pi.Ln- pi H'

Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 10 0.222222222 -1.504077397 -0.334239422


1 Entomobryid
Kutu pegas Pseudosinella sp. Collembola 14 0.31111111 -1.16760516 -0.363254939
ae
Entomobryda
Kutu pegas Homidia sp. Collembola 1 0.02222222 -3.80666249 -0.0845925
e
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 5 0.11111111 -2.197224577 -0.244136064
2 Entobbrya
Kutu pegas Entomobryidae Collembola 2 0.04444444 -3.113515309 -0.138378458
comparata
Entamobrya
Kutu pegas Entamobrynae Collembola 5 0.11111111 -2.197224577 -0.244136064
nivalis 2.0238
3 Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 2 0.04444444 -3.113515309 -0.138378458
Kutu pegas Isotoma viridis Isotomidae Collembola 1 0.02222222 -3.80666249 -0.0845925
4
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 1 0.02222222 -3.80666249 -0.0845925
5 Kutu pegas Filsomia sp. Isotomidae Collembola 1 0.02222222 -3.80666249 -0.0845925
6 Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 1 0.02222222 -3.80666249 -0.0845925
7 Kutu pegas Ceocobrya sp. Entamobrydae Collembola 2 0.04444444 -3.113515309 -0.138378458
Jumlah 45 1 -35.43999009 -2.023864362
Tabel 2. Indeks Kelimpahan Collembola Nokturnal Ternaung di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Stasiun Nama Daerah Nama Ilmiah Famili Ordo ∑ pi Ln-pi pi.Ln- pi H'

Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 10 0.222222222222 -1.504077397 -0.334239422


1 Entomobryid
Kutu pegas Pseudosinella sp. Collembola 14 0.3111111111 -1.16760516 -0.363254939
ae
Entomobryda
Kutu pegas Homidia sp. Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
e
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
2 Entobbrya
Kutu pegas Entomobryidae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
comparata
Entamobrya
Kutu pegas Entamobrynae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
nivalis 2.0238
3 Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
Kutu pegas Isotoma viridis Isotomidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
4
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
5 Kutu pegas Filsomia sp. Isotomidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
6 Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
7 Kutu pegas Ceocobrya sp. Entamobrydae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
Jumlah 45 1 -35.43999009 -2.023864362
Tabel 3. Indeks Kelimpahan Collembola Diurnal Terdedah di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Stasiun Nama Daerah Nama Ilmiah Famili Ordo ∑ pi Ln-pi pi.Ln- pi H'

Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 10 0.222222222222 -1.504077397 -0.334239422


1 Entomobryid
Kutu pegas Pseudosinella sp. Collembola 14 0.3111111111 -1.16760516 -0.363254939
ae
Entomobryda
Kutu pegas Homidia sp. Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
e
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
2 Entobbrya
Kutu pegas Entomobryidae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
comparata
Entamobrya
Kutu pegas Entamobrynae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
nivalis 2.0238
3 Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
Kutu pegas Isotoma viridis Isotomidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
4
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
5 Kutu pegas Filsomia sp. Isotomidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
6 Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
7 Kutu pegas Ceocobrya sp. Entamobrydae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458

Tabel 4. Indeks Kelimpahan Collembola Diurnal Ternaung di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Stasiun Nama Daerah Nama Ilmiah Famili Ordo ∑ pi Ln-pi pi.Ln- pi H'

Kutu pegas Lepidocyrtus fimetarius Entomobryidae Collembola 10 0.222222222222 -1.504077397 -0.334239422


1 Entomobryid
Kutu pegas Pseudosinella sp. Collembola 14 0.3111111111 -1.16760516 -0.363254939
ae
Entomobryda
Kutu pegas Homidia sp. Collembola 1 0.0222222222 -3.80666249 -0.0845925
e
Kutu pegas Tomerecus elongates Tomoceridae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
2 Entobbrya
Kutu pegas Entomobryidae Collembola 2 0.0444444444 -3.113515309 -0.138378458
comparata
Entamobrya
Kutu pegas Entamobrynae Collembola 5 0.1111111111 -2.197224577 -0.244136064
nivalis 2.0238
Berdasarkan hasil pengamatan Collembola Nokturnal banyak ditemukan yaitu Pseudosinella sp. dari famili
Terdedah yang telah dilakukan ditemukan 6 spesies dari Entomobryidae dengan jumlah 14 individu dan Lepidocyrtus
3 famili Collembola dengan Indeks H’= 2, 51707. Spesies fimetarius dengan jumlah 10 individu dari famili
yang paling banyak ditemukan yaitu Pseudosinella sp. Entomobryidae kemudian spesies yang paling sedikit adalah
dari famili Entomobryidae dengan jumlah 24 individu, dan Homidia sp. dari famili Entomobryidae, Filsomia sp., dan
spesies paling sedikit ditemukan adalah Entamobrya nivalis Isotoma viridis dari famili Isotomidae masing-masing
dari family Entomobrydae. kelimpahan jenis Collembola sebanyak 1 individu. Kelimpahan jenis Collembola Nokturnal
nokturnal terdedah di kawasan kampus UIN Ar-Raniry ternaung di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Banda Aceh dapat dilihat pada Tabel 1. dapat dilihat pada Tabel 2.
Hasil pengamatan Collembola Nokturnal ternaung Hasil pengamatan Collembola diurnal terdedah yang
yang telah dilakukan ditemukan 9 spesies dari 3 famili telah dilakukan ditemukan 7 spesies dari 3 famili
Collembola dengan Indeks H’= 2,038. Spesies yang paling Collembola dengan Indeks H’= 2,1002. Spesies yang paling
banyak ditemukan yaitu Pseudosinella dari famili Kelimpahan Collembola di kawasan kampus UIN Ar-
Entomobryidae dengan jumlah 14 individu, dan spesies Raniry Banda Aceh dikategorikan tinggi, hal ini karena
paling sedikit adalah Isotomiela sp. dan Folsomides sp. dari daerah pengamatan yang berbeda-beda antara stasiun 1
famili Isotomidae, Sphaeridae sp. dari famili Sminthuridae, hingga stasiun 7. Kelimpahan jenis Collembola ini juga
serta Ceocobrya sp. dari famili isotomidae, Rambutsinella sp didukung oleh keadaan faktor fisik dan biologis suatu daerah
dari famili Entamobrynae, dan Sminthurus medialis dari kawasan kampus UIN Ar-Raniry. Collembolla merupakan
famili Entomobryidae yang masing-masing sebanyak 1 jenis insekta yang tidak memiliki sayap. Tubuh insekta
individu. Kelimpahan jenis Collembola diurnal terdedah di ini berukuran kecil (panjang 2 - 5 mm), Meskipun ukuran
kawasan kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dapat dilihat mereka sangat kecil, tapi penting dalam proses
pada Tabel 3. membusuknya sampah. Panjang Antena berukuran
Hasil pengamatan Collembola diurnal ternaung yang sedang, beruas empat. Kaki dengan tarsus, beruas tunggal.
telah dilakukan ditemukan 2 spesies dari 1 famili Collembola Pada median abdomen terdapat alat tambahan untuk
dengan Indeks H’= 1,4941. Spesies yang ditemukan yaitu meloncat yang disebut furcula. Alat mulut untuk mengunyah,
Pseudosinella sp. dan Lepidocyrtus fimetarius dari famili dan memiliki mata majemuk. Abdomen terdiri dari 6 somit.
Entomobryidae, jumlah masing-masing 4 individu. Pada Tidak memiliki tahap metamorfosis dan biasanya hidup
stasiun 2 dan 4 tidak ditemukan spesies Collembola, sehingga di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. [6]
tidak ditemukan banyak spesises dari Collembola.
Kelimpahan Collembola diurnal ternaung di kawasan kampus
UIN Ar-Raniry Banda Aceh dapat dilihat pada Tabel 4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di kawasan kampus UIN Ar Hasil penelitian pada Collembola Diurnal Terdedah
Raniry Banda Aceh Provinsi Aceh didapatkan Collembola didapatkan sebanyak 3 family, 6 spesies, dan 31 individu.
Nokturnal Terdedah sebanyak 3 famili, 6 spesies, dan 70 Spesies yang paling banyak ditemukan yaitu
individu. Spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Pseudosinella dari famili Entomobryidae Sedangkan hasil
Pseudosinella sp. dari famili Entomobryidae. Hasil penelitian penelitian pada Collembola Diurnal Ternaung didapatkan
pada collembola Nokturnal Ternaung didapatkan sebanyak 3 sebanyak 1 family, 2 spesies, dan 8 individu. Spesies yang
family, 9 spesies, dan 45 individu. Spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Pseudosinella sp. dan Lepidocyrtus fimetarius
ditemukan yaitu Pseudosinella sp. dari famili Entomobryidae. dari famili Entomobryidae,
Kelimpahan Collembola di kawasan kampus UIN Ar-
Raniry Banda Aceh dikategorikan tinggi, hal ini karena daerah
pengamatan yang berbeda-beda antara stasiun 1 hingga stasiun faktor fisik dan biologis suatu daerah kawasan kampus UIN Ar-
7. Kelimpahan jenis Collembola ini juga didukung oleh keadaan Raniry Banda Aceh Provinsi Aceh.

SARAN
Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya keberadaan (collembolan) serangga primitive ini di ekosistem. Dari penelitian
ini disarankan untuk dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perilaku dan peranan
tiap jenis collembolan dalam ekosistem. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan berbagai variasi metode penangkapan collembolan.

DAFTAR PUSTAKA
[1]Steve Setford, Steve. 2005. Intisari Ilmu Hewan Merayap. BKPH Nglerak, Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar”.
Jakarta: Erlangga. Jurnal BIODIVERSITAS. Vol. 3, No. 1.
[2]Samsul Ma’arif, Samsul. dkk. 2014. “Diversitas Serangga [4] Suhardjono. dkk. 2012. Collembola (Ekor Pegas). Cibubur:
Permukaan Tanah pada Pertanian Hortikultura Organic Vegamedia.
di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, [5]Nurhadi dan Rina Widiana. 2009. “Komposisi Arthropoda
Kabupaten Tabanan-Bali”. Jurnal Biologi. Vol.18. Permukaan Tanah di Kawasan Penambangan Batubara
No.1. di Kecamatan Talawi Sawahlunto”. Jurnal Sains dan
[3]Sugiyarto. 2002. “Biodiversitas Hewan Permukaan Tanah Teknologi (Sainstek) STAIN Batusangkar. Vol.1, No. 2.
Pada Berbagai Tegakan Hutan di Sekitar Goa Jepang,
[6]Laeni, Niswatul. dkk. Keanekaragaman Jenis Collembola di Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018. Banda Aceh: UIN
Kawasan Deudap Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. Ar-Raniry.

Anda mungkin juga menyukai