Pembahasan :
Degradasi Lahan adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan
tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Degradasi Tanah adalah antara lain, faktor alami dan faktor manusia.
Faktor alami mencakup areal berlereng curam, tanah mudah rusak, erosi, kebakaran hutan,
curah hujan yang intensif. Sedangkan faktor manusia yaitu perubahan populasi, marjinalisasi
penduduk, kemiskinan penduduk, masalah kepemilikan lahan, ketidakstabilan politik dan
kesalahan pengelolaan, kondisi sosial dan ekonomi, deforestrasi dan pengembangan pertanian
yang tidak tepat.
Ancaman Degradasi lahan yang lain adalah Erosi. Erosi tanah merupakan penyebab
kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS bagian hulu dan kualitas lahan kritis semakin
meluas. Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi
dan perbaikan kondisi lahan sering menyebabkan degradasi lahan. Misalnya lahan didaerah
hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi
menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah
longsor. Erosi tanah oleh air di indonesia ( daerah tropis), merupakan bentuk degradasi lahan
yang sangat dominan.
Problem degradasi tanah dan lingkungan umumnya lebih parah di daerah-daerah tropis
daripada daerah temperate, di daerah kering daripada daerah basah, di daerah iklim panas
daripada daerah dingin. Diperkirakan diseluruh dunia tanah terdegradasi sekitar 2 milyar
hektar dan 75% berada di daerah tropis. Degradasi tanah dapat disebabkan oleh banyak
proses, termasuk erosi tanah yang dipercepat, salinasi, kerusakan karena pertambangan dan
aktivitas perkotan, serta pengembalaan berlebih dan komtaminasi dari polutn industri.
Degdarasi lahan berkaitan dengan degradasi tanah untuk memproduksi biomassa yang
disebabkan oleh tindakan pengelolaan tanah yang semena-mena, penggunaan pupuk kima
yang berlebihan, dan penggunaan pestisida dan herbisida yang terus-menerus dengan dosis
yang melebihi takaran.
Lima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi, yaitu: menurunnya
bahan kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan
pemadatan tanah, erosi tanah, deplesi dan pencucian unsur hara. Khusus untuk tanah-tanah
tropika basa terdapat tiga proses penting yang menyebabkan terjadinya degradasi tanah,
yaitu: 1) degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga
memicu pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat, 2) degradasi
kimia yang berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur-unsur lainnya, dan
3) degradasi biologi yang berhubungan dengan menurunya kualitas dan kuantitas bahan
organik tanah, aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang juga menurun ikut
menurun.
Diantara penggunaan untuk pertanian dan kehutanan, tanah merupakan komponen paling
penting. Intensitas dan meningkatnya tekanan pada lahan menyebabkan efek degradasi dan
polusi, yang mana akan mengakibatkan hilang secar keseluruhan maupun sebagian kapasitas
produksi. Degradasi Lahan/Tanah dapat didefinisikan sebagai proses yang mana satu atau
lebih dari fungsi potensial ekologi dari tanah rusak.
Terdapat 3 bentuk dari sifat-sifat erosi menurut FAO
Merupakan bentuk umum erosi. Partikel tanah yang tak terlindung dihilangkan oleh erosi
angin dan akibat dari air hujan. Partikel tanah kemudian dipindahkan oleh arus permukaan air
hujan pada sungai dan sistem arus.
Jarang terjadi, tetapi ambil bagian dalam hilangnya vegetasi dan partikel tanah. Tanda dari
erosi angin termasuk deposisi dari pertikel pasir sekeliling tanaman dan permukaan area yang
terkena.
Gully Erosion
rendah sedang, kuat dan ektrim, dengan faktor penyebab adalah deforestasi, overgrazing,
kesalahan pengelolan pertanian, ekspoitasi berlebihan, dan aktivitas industri .
Barrow (1991) secara lebih rinci menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab
degradasi lahan adalah:
1)
Bahaya alami
2)
3)
Marjinalisasi tanah
4)
Kemiskinan
5)
6)
7)
8)
Masalah kesehatan
9)
Faktor terjadinya erosi menurut Prof.Dr.Ir.H. Suntoro Wongso Atmojo. MS. Dalam
tulisannya degradasi lahan dan ancaman bagi pertanian, antara lain :
1.
Erosi. Erosi tanah merupakan penyebab kemerosotan tingkat produktivitas lahan DAS
bagian hulu, yang akan berakibat terhadap luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas.
Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan
perbaikan kondisi lahan sering akan menyebabkan degradasi lahan Misalnya lahan didaerah
hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi
menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah
longsor.
2.
5.
Alih fungsi lahan. Konversi lahan pertanian yang semakin meningkat akhir-akhir ini
merupakan salah satu ancaman terhadap keberlanjutan pertanian. Salah satu pemicu alih
fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya isentif bagi petani dalam
berusaha tani dan tingkat keuntungan berusahatani relatif rendah. Selain itu, usaha pertanian
dihadapkan pada berbagai masalah yang sulit diprediksi dan mahalnya biaya pengendalian
seperti cuaca, hama dan penyakit, tidak tersedianya sarana produksi dan pemasaran. Alih
fungsi lahan banyak terjadi justru pada lahan pertanian yang mempunyai produktivitas tinggi
menjadi lahan non-pertanian.
Dengan demikian masalah lahan kritis masyarakat terjadi karena pola pemanfaatan yang
tidak tepat yakni kurang memperhatikan daya dukung dan kesesuaian lahan, yang
disebabkan karena aspek ekonomi yakni kemiskinan dan kekurangpahaman terhadap teknik
konservasi.
Nilai estetika dari keanekaragam tumbuhan dan hewan yang hidup pada suatu lahan menjadi
hilang.
8. Berkurangnya hasil-hasil hutan yang bernilai
Hasil-hasil hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu, buahbuahan, dan tanaman obat akan berkurang atau bahkan hilang.
9. Hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur, sehingga penjangkaran (pencengkraman)
akar tanaman tidak ada lagi. Selain itu, unsur-unsur hara juga ikut terhanyutkan. Akibatnya
tanah tidak subur lagi dan berkembang menjadi tanah yang tandus.
10.Akibat selanjutnya adalah produksi pertanian menurun. Pengelolaan pertanian menjadi
lebih mahal karena banyak pupuk yang harus dibeli dalam rangka mengembalikan
produktivitasnya.
11.Jika biaya produksi pertanian menjadi tinggi, maka menjadikan kemiskinan bagi para
petani.
12.Semakin berkurangnya alternatif pengusahaan lahan, sebab jenis tanaman yang dapat
tumbuh semakin terbatas.
13.Karena lahan garapannya sudah tidak subur, maka petani akan membuka hutan untuk
dijadikan sebagai lahan garapan baru. Hal ini sangat berbahaya untuk terjadinya erosi
kembali.
14.Hutan semakin gundul dan erosi terus terjadi, akibatnya sumber air tanah semakin
berkurang karena infiltrasi air tidak terjadi lagi. Selanjutnya, air limpasan semakin banyak
dan mengakibatkan bahaya banjir di bagian hilir.
Oleh karena itu mulai sekarang kita harus peduli dengan alam :)