0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan1 halaman
Ulat kantong (Clania sp) merupakan hama yang menyerang tanaman sengon. Ulat ini memiliki siklus hidup 100-120 hari dan dapat menghasilkan 2000-3000 telur. Upaya pengendalian seperti penyemprotan pestisida sering gagal karena ulat berlindung di balik kantung. Metode yang efektif adalah menginfus pestisida sistemik melalui akar tanaman dengan memotong akar dan mencelupkannya ke larutan pestisida.
Ulat kantong (Clania sp) merupakan hama yang menyerang tanaman sengon. Ulat ini memiliki siklus hidup 100-120 hari dan dapat menghasilkan 2000-3000 telur. Upaya pengendalian seperti penyemprotan pestisida sering gagal karena ulat berlindung di balik kantung. Metode yang efektif adalah menginfus pestisida sistemik melalui akar tanaman dengan memotong akar dan mencelupkannya ke larutan pestisida.
Ulat kantong (Clania sp) merupakan hama yang menyerang tanaman sengon. Ulat ini memiliki siklus hidup 100-120 hari dan dapat menghasilkan 2000-3000 telur. Upaya pengendalian seperti penyemprotan pestisida sering gagal karena ulat berlindung di balik kantung. Metode yang efektif adalah menginfus pestisida sistemik melalui akar tanaman dengan memotong akar dan mencelupkannya ke larutan pestisida.
hama ulat kantung menyerang tanaman albasia atau sengon. Hal ini menyebabkan beberapa pekebunan sengon rugi besar karena tanaman sengon yang belum siap panen jadi merana. Ulat Kantong (Clania sp) merupakan hama tanaman sengon saat ini. Ulat kantong tergolong hama yang rakus pemakan segala tanaman dengan memakan daun, bunga, dan kulit tanaman selain itu perkembangbiakanya sangat banyak serta daya tahan terhadap lingkungan yang begitu kuat sehingga ulat kantung ini patut diwaspadai bagi tanaman sengon. Siklus hidup ulat kantong mencapai 100 120 hari mulai dari telur larva pupa dan imago. Serta jumlah telurnya yang cukup banyak antara 2000 3000 telur perpupanya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para petani untuk mengatasi hama ulat kantong pada tanaman albasia tersebut. Berbagai cara dan berbagai pestisida telah digunakan akan tetapi banyak yang gagal karena ulat tersebut berlindung di balik kantung yang berlilin. Jika menyerang pada pesemaian atau pada tanaman muda masih bisa dikendalikan dengan cara manual atau pemangkasan bagian tanaman sengon atau albasia yang terserang hama ulat kantong tersebut. Akan tetapi jika tanaman albasia telah sangat tinggi mengalami kesulitan. Berhubung letak ulat kantong sangat tinggi dan dilindungi kantong jika disemprot dengan insektisida ulatnya pasti hanya akan tertawa. Aplikasi insektisida dapat dilakukan adalah dengan cara penginfusan, pengalaman dilapangan jika di bor pada batang tanaman atau membuka kulit albasia akan mengeluarkan blendok dan kadang akan terserang jamur busuk batang. Maka sebaiknya dilakukan dengan cara mencari akar yang besarnya seukuran pensil. Larutkan insektisida dimasukkan ke dalam plastik atau bekas botol air mineral. Akar yang telah dipilih kemudian dipotong dan ujung akar yang telah dipotong tersebut dimasukkan ke dalam plastik atau botol air mineral (harus tercelup). Kalau menggunakan plastik harus diikat agar tidak tumpah, kemudian ditutup kembali dengan tanah. Insektisidanya yang digunakan adalah insektisida yang bisa menjalar keatas dan diserap tanaman maka dibutuhkan insektisida dengan cara kerja sistemik. Sebagai contoh yang harganya murah dan mantap adalah bahan aktif dimehipo atau fipronil.