Anda di halaman 1dari 6

PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

(http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab6pemuliaan.htm)
A. PENDAHULUAN
Sasaran yang hendak dicapai : sifat unggul pada homosigot.
Ciri khusus varietas tanaman menyerbuk sendiri yang dikembangkan melalui biji adalah
susunan genetiknya homosigot, kecuali varietas hibrida. Untuk memperoleh tanaman
homosigot dari hasil hibridisasi stau dari populasi heterogen , peranan seleksi amat
penting artinya.
Hibridisasi : Penyerbukan antara tanaman homosigot
Crossing : Penyerbukan antara tanaman homosigot dengan heterosigot atau heterosigot
dengan hetreosiigot
Selfing
: penyerbukan pada tanaman berumah satu.
AUTOGAMI
Butuh pengujian dibanyak lingkungan
Pada tranaman homosigot (peka terhadap kondisi lingkungan dibanding heterosigot).
Makin heterosigot makin bagus, selfing seringkali menyebabkan degenerasi.
DASAR GENETIK
Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterosigot makin kurang keragaman
genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan susunan genetika pada
masingmasing pasangan. Alel mengarah ke homosigositas, sehingga susunan genetik
dalam tanaman semua / sebagian besar homosigot.
MACAM VARIETAS MENYERBUK SENDIRI :
1.

Bersari bebas
Hasil seleksi massa, cirinya :
Tidak selalu diketahui induk jantan dan betinanya. Jika ingin meningkatkan hasil harus
tahu peranan gen aditif sehingga perlu tahu salah satu tetuanya.
2.
Komposit
Populasi dasar merupakan : campuran varietas unggul, hibrida dan galur (untuk galur
boleh ada boleh tidak)
Setiap dicampur terjadi persilangan terbuka kemudian diseleksi melalui seleksi massa.
3.
Hibrida
Masalah : persilangan dan saat mencari galur penghasil benihnya.
Benih yang dihasilkan sedikit, usaha usaha persilangan galur dengan varietas.
A X A

A X B

F1
F1 X C
Single Class Three Way Cross
4.

Sintetis (Ideal Type)

A X B

X
F
Double Cross

B X E

A X Varietas

F1
Top Cross

Sama dengan campuran galur merupakan peluang dengan melakukan


penyerbukan silang galur dicampur terjadi persilangan biji berubah seleksi massa varietas
sintetis.
METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
Pasangan gen homosigot akan tetap homosigot dengan adanya penyerbukan sendiri.
Pasangan gen gen heterosigot akan terjadi segresi apabila diserbuki sendiri dan
menghasilkan genotipe homosigot dan heterosigot dengan perbandingan yang sama.
Apabila terjadi penyerbukan sendiri secara terus menerus maka genotipe yang
terbentuk adalah cenderung homosigot atau genotip homosigot makin lama makin
besar proporsinya.
Misal :
Aa

25 o/o AA

50 o/o Aa

25 o/o AA

12 o/o AA

25 o/o aa

25 o/o Aa

12 o/o aa

S1

25 o/o aa

S2

37 o/o AA 6 o/o AA

12 o/o Aa

43,75 o/o AA 3,125 o/o AA

/o aa S4

6 o/o aa

37 o/o aa S3

6 o/o Aa

3,125 o/o aa

43,75

46.875 o/o AA 1,562 o/o AA

3,125 o/o Aa

1,562 o/o aa 46,875 o/o aa S5

Sebaran homosigot dan heterosigot apabila satu tanaman yang heterosigot pada satu lokus
diserbuki sendiri sampai 5 generasi ( S1 S5 )

B. PROSEDUR PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI


1.
2.
3.
1.

INTRODUKSI
SELEKSI
HIBRIDISASI yang dilanjutkan dengan seleksi
INTRODUKSI
Masalah yang dihadapi pada tanaman introduksi baik sebagai sumber keragaman maupun
sebagai calon varietas baru adalah penanganan dalam mempertahankan sebagai koleksi
dan evaluasinya.
Koleksi tanaman introduksi dibagi 3 kelompok :
a.
tanaman yang telah dimuliakan.
b.
Tanaman asli.
c.
Tanaman liar.
Masing masing kelompok mempunyai manfaat khusus pada program pemuliaan.
Tanaman introduksi dibutuhkan untuk memperbaiki sifat varietas unggul yang ada dengan
melengkapi sifat yang dianggap kurang melalui hibridisasi / silang baik.

2.

SELEKSI
a.
seleksi galur murni
b.
seleksi massa

SELEKSI GALUR MURNI


Untuk memperoleh individu homosigot.
Bahan seleksi adalah populasi yang mempunyai tanaman homosigot
Sehingga pekerjaan seleksi memilih individu yang homosigot tadi.
Pemilihan berdasar Fenotipe tanaman.

Kekurangan dari seleksi lini murni.


1.
Seleksi lini murni dapat untuk mendapatkan varietas baru untuk tanaman SPC dan tidak
CPC sebab :
Untuk tanaman CPC perlu banyak tenaga dalam pelaksanaan penyerbukan sendiri.
Menghasilkan lini lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara lain tanaman
albino, kerdil, produksi rendah.
2.
Tak ada kemungkinan memperbaharui sifat karakteristik yang baru secara genetis.
3.
Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang beradaptasi
diberbagai macam kondisi ( sifat adaptasinya tak begitu luas ).

GALUR MURNI
Populasi campuran sebagai bahan seleksi berupa :
a.
Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu daerah dan
merupakan campuran berbagai galur.
b.
Populasi tanaman bersegregasi : keturunan dari persilangan yang melakukan
penyerbukan sendiri beberapa generasi.
Keuntungan / kebaikan campuran berbagai galur :
1.
> Adaptasi pada lingkungan beragam / perubahan lingkungan yang cukup besar
sehingga produksi > baik.
2.
Produksi > stabil bila lingkungan berubah / beragam.
3.
Ketahanan > baik terutama penyakit.
Kekurangan campuran berbagai galur :
1.
Kurang menarik, pertumbuhan tanaman tak seragam.
2.
> sulit diidentifikasi benih dalam pembuatan sertifikasi benih.
3.
Produksi > rendah dibanding produksi galur terbaik dari campuran tersebut.
Varetas yang dihasilkan :
Tidak seseragam varietas hasil seleksi galur murni.
Mempunyai ketahanan terhadap perubahan lingkungan / lingkungan ekstrim
perubahan genotipe.
TUJUAN SELEKSI MASSA :
Memperbaiki populasi secara umum dengan memilih dan mencampur genotipe genotipe
superior.
Kelemahan :
1.
Tanaman yang dipilih mungkin tidak homosigot dan akan segregrasi pada generasi
berikutnya.
2.
Hanya berguna untuk sifat sifat dengan hertabilitas tinggi. Umumnya tidak efisien
apabila ALELE yang akan dihilangkan frekuensinya rendah.
3.
Lebih efektif untuk sifat sifat yang terlihat sebelum pembuangan dari sifat sifat
yang terlihat setelah pembuangan.
Contoh tanaman kedelai, gandum, tembakau telah berhasil dengan menggunakan seleksi
massa.
Kebaikan Seleksi Massa :
1.
Sederhana, mudah pelaksanaannya dan cepat untuk memperbaiki mutu tanaman, oleh
karena :
Tanpa ada pengujian untuk generasi berikutnya.
Tanpa ada pengawasan persilangan untuk produksi keturunan selanjutnya.
Lebih bersifat ART dari pada SCIENC
2.

Merupakan cara untuk memperbaiki mutu varietas lokal dengan cepat untuk memenuhi
kebutuhan petani dan merupakan langkah pertama dalam memperbaiki mutu tanaman.

SELEKSI MASSA SERING DIGUNAKAN UNTUK MEMURNIKAN SUATU VARIETAS


CAMPURAN.
SELEKSI MASSA dapat dibedakan menjadi 2 :
1.
Seleksi Massa Positip
2.
Seleksi Massa Negatip

1.

Seleksi Massa Positip


Dilakukan dengan jalan memilih tanaman yang baik fenotipenya dari suatu populasi
tanaman yang ada. Biji tanaman terpilih untuk ditanam pada generasi / tahun berikutnya.
Tanaman yang tidak terpilih biasanya dipanen untuk konsumsi.

2.

Seleksi Massa Negatip


Dilakukan dengan menghilangkan semua tanaman yang tipenya menyimpang dari tujuan
seleksi.
Misal : - tanaman sakit
- tanaman rebah
Apabila Seleksi Massa digunakan sebagai metode seleksi untuk tanaman penyerbuk sendiri
maka mempunyai kelemahan antara lain :
1.
Tidak meungkin dapat mengetahui apakah tanaman yang dikelompokkan homosigot /
heterosigot untuk suatu karakter dominan tertentu, jadi seleksi fenotipe harus dilanjutkan
untuk generasi berikut.
2.
Lingkungan luar mempengaruhi penampilan tanaman sehingga sulit untuk mengetahui
apakah tanaman yang superior menurut fenotipenya disebabkan faktor genetik atau
lingkungan.
PERBEDAAN ANTARA SELEKSI MASSA dan SELEKSI LINI MURNI.
SELEKSI MASSA
SELEKSI LINI MURNI
1.
Sudah sangat tua atau dapat Belum begitu tua.
dikatakan setua orang mulai bercocok
tanam.
Tak pernah dilakukan oleh petani
2.
Selalu dipraktekan oleh petani
pada tanaman mereka.
walaupun tak disadarinya.
Dilakukan pada tanaman S. P. C
3.
Biasa dilakukan pada tanaman C. P.
(autogam )
C (allogam).
Jumlah tanaman yang terpilih
4.
Jumlah tanaman yang terpilih
sediki.
banyak.
Tanaman yang terpilih mempunyai
5.
Tanaman yang terpilih mempunyai
adaptasi tidak begitu luas dan hanya
adaptasi yang luas.
dapat beradaptasi pada kondisi /
tanaman tertentu saja.
Sulit dilakukan karena perlu
6.
Seleksi Massa mudah dilakukan dan
ketrampilan khusus.
amat sederhana.
Butuh tenaga, biaya dan waktu
7.
Tidak perlu tenaga, biaya dan waktu
yang banyak.
yang banyak.
Hasil yang diperoleh homosigot
8.
Hasil yang diperoleh heterodigot /
(uniform)
tidak uniform.
Perludilakukan pengujian keturunan
9.
Tidak dilakukan pengujian keturunan
dan masing masing perbedaan
.
kenampakan secara individu diuji
kemurnian.
10.

Tidak perlu adanya control Persarian selalu diawasi


persilangan.
Terpisah
11. Pemilihan hasil panen tercampur

HIBRIDISASI DAN SELEKSI SETELAH HIBRIDISASI


Setelah dilakukan persilangan (hibridisasi) maka hibrid yang diperoleh yang diperkirakan
memiliki sifatsifat superior (unggul) dari tetua yang dipersilangkan diuji keturunannya
sehingga diperoleh keturunan yang mantap.
Pengujian dapat dilakukan dengan cara PEDIGREE atau BULK.
1.
Seleksi PEDIGREE
2.
Seleksi BULK
3.
Seleksi BACK CROSS
----------------------************-----------------------

Anda mungkin juga menyukai