“Materi Ke-8 Perbedaan Antara Seleksi Massa dan Seleksi Galur Murni”
DOSEN PEMBIMBING
Makalah Ini Dibuat Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Nilai Tugas Mata Kuliah
Pemuliaan Tanaman
OLEH :
MUKHLIS
NPM 174110368
KELAS VI/A
FAKULTAS PERTANIAN
TH. 2020
PEMBAHASAN
2
memperhatikan asal-usulnya (dipisah). Seleksi galur murni adalah seleksi tanaman tunggal yg
homozigot dari populasi beragam untuk kemudian diperbanyak sebagai galur murni. Seleksi
galur murni merupakan dasar dari seleksi pedigree pada populasi bersegregasi. Bertujuan
untuk memperoleh individu homosigot dan pemilihan berdasarkan fenotipe tanaman. Bahan
seleksi adalah populasi yang mempunyai tanaman homosigot sehingga pekerjaan seleksi
memilih individu yang homosigot tadi. Keberhasilan tergantung ragam tanaman homosigot
dan hasil seleksi berupa galur murni. Populasi campuran bahan seleksi dapat berupa varietas
lokal dengan populasi tanaman segregasi. Contoh tanaman padi, barley, dan wheat telah
berhasil dengan menggunakan seleksi galur murni. Prosedur seleksi galur murni:
1. Melalukan seleksi terhadap individu tanaman dengan fenotip yang dikehendaki dari
4. Memilih tanaman-tanaman baik atau memilih galur-galur murni yang unggul, bijinya
1. Adaptasi pada lingkungan beragam / perubahan lingkungan yang cukup besar sehingga
produksi baik
1. Seleksi lini murni dapat untuk mendapatkan varietas baru untuk tanaman SPC dan tidak
CPC sebab untuk tanaman CPC perlu banyak tenaga dalam pelaksanaan penyerbukan
sendiri
4
2. Menghasilkan lini – lini murni bersifat inbred yaitu bersifat lemah antara lain tanaman
albino, kerdil, beragam sehingga kurang menarik, identifikasi benih sulit, dan produksi
3. Tak ada kemungkinan memperbaharui sifat karakteristik yang baru secara genetis
4. Varietas yang dihasilkan bersifat homosigot, oleh karena itu kurang beradaptasi
B. Seleksi Massa
usulnya (tidak dipisah). Hasil seleksi massa yaitu populasi yg homosigot tetapi tidak seragam
(campuran beberapa galur murni). Dilakukan terhadap populasi yang penampakannya sama
dan penilaian pada fenotipe yang dicampur, serta tanpa uji keturunan. Dapat untuk
memurnikan varietas dan hasil seleksi terdiri campuran geotipe, lebih beragam dari seleksi
galur murni, tetapi lebih tahan terhadap lingkungan. Varetas yang dihasilkan tidak seseragam
varietas hasil seleksi galur murni dan mempunyai ketahanan terhadap perubahan lingkungan /
lingkungan ekstrim.
Seleksi massa merupakan metode pemuliaan tanaman yang paling tua dan seleksi
berdasarkan fenotip yang tampak. Benih tanaman terseleksi kemudian dipanen secara
gabungan (dibulk) tanpa uji progeni. Tujuan seleksi massa untuk memperbaiki populasi
keragaman genetik dari suatu populasi, dan meningkatkan frekuensi gen yang diinginkan dan
dapat diamati dalam populasi. Seleksi massa sering digunakan untuk memurnilan suatu
varietas campuran. Contoh tanaman kedelai, gandum, dan tembakau telah berhasil dengan
1. Sederhana dan mudah pelaksanaannya karena seleksi massa hanya didasarkan penotife
2. Cepat untuk memperbaiki mutu tanaman, oleh karena tanpa ada pengujian untuk generasi
berikutnya, tanpa ada pengawasan persilangan untuk produksi keturunan selanjutnya, dan
3. Merupakan cara untuk memperbaiki mutu varietas lokal dengan cepat untuk memenuhi
kebutuhan petani dan merupakan langkah pertama dalam memperbaiki mutu tanaman
Apabila Seleksi Massa digunakan sebagai metode seleksi untuk tanaman penyerbuk
heterosigot untuk suatu karakter dominan tertentu, jadi seleksi fenotipe harus dilanjutkan
apakah tanaman yang superior menurut fenotipenya disebabkan faktor genetik atau
lingkungan
3. Tanaman yang dipilih mungkin tidak homosigot dan akan segregrasi pada generasi
berikutnya
4. Hanya berguna untuk sifat – sifat dengan hertabilitas tinggi. Umumnya tidak efisien
5. Lebih efektif untuk sifat – sifat yang terlihat sebelum pembuangan dari sifat – sifat yang
6. Oleh karena fenotipe dipengaruhi lingkungan, maka tanaman yang mempunyai fenotipe
7. Tanaman Homosigot dan heterosigot mempunyai fenotipe sama untuk sifat yang
9. Karena tanpa uji progeni, maka hanya efektif pada karakter-karakter dengan nilai
heritabilitas tinggi.
1. Seleksi massa positif, merupakan kegiatan memilih sejumlah tanaman terbaik dan bijinya
dicampur untuk dijadikan benih . Seleksi massa positif mengidentifikasi dan memilih
individu tanaman dengan fenotip yang diinginkan. Benih dipanen dan dibulk tanpa uji
progeni untuk diperbanyak. Dilakukan dengan jalan memilih tanaman yang baik
fenotipenya dari suatu populasi tanaman yang ada. Seleksi massa positif memilih
sejumlah tanaman terbaik dan bijinya dicampur untuk dijadikan benih. Biji tanaman
terpilih untuk ditanam pada generasi / tahun berikutnya. Tanaman yang tidak terpilih
tidak dikehendaki, biji tanaman-tanaman sisa dicampur untuk benih . Seleksi massa
negative memisahkan (roguing) individu tanaman yang tidak dikehendaki dan memanen
sisanya dan di bulk tanpa uji progeni untuk diperbanyak. Dilakukan dengan
menghilangkan semua tanaman yang tipenya menyimpang dari tujuan seleksi misalnya
3. Diambil sejumlah biji secara acak → ditanam kembali pada satu petak → Dipilih
5. Diambil sejumlah biji secara acak → ditanam pada satu petak → dipilih individu-individu
6. Demikian seterusnya sampai diperoleh suatu populasi yang seragam dengan sifat-sifat
Sudah sangat tua atau dapat dikatakan setua Belum begitu tua
(allogam)
Jumlah tanaman yang terpilih banyak Jumlah tanaman yang terpilih sedikit
Tanaman yang terpilih mempunyai adaptasi Tanaman yang terpilih mempunyai adaptasi
sederhana khusus
Tidak perlu tenaga, biaya dan waktu yang Butuh tenaga, biaya dan waktu yang banyak
banyak
Hasil yang diperoleh heterodigot / tidak Hasil yang diperoleh homosigot (uniform)
uniform
Tidak dilakukan pengujian keturunan Perlu dilakukan pengujian keturunan dan