Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“Uji Viabilitas dan Vigoeritas Benih”

Disusun Oleh
Nama : Zihan Qurniatul Fitria
NIM : 205040200111161
Kelas : J
Asisten Praktikum : Alvina Eka Rahmawati

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih merupakan bahan tanam yang dapat berasal langsung dari biji segar
maupun yang telah melalui perlakuan. Sebagimana yang dikemukakan oleh
Ilyas (2012) yang merupakan seorang seed physiologist, perkecambahan dapat
didefnisikan sebagai muncul dan berkembangnya radikula melalui kulit benih,
dengan muncul dan berkembangnya struktur embrio yang menunjukkan
kemampuan untuk menghasilkan tanaman secara normal pada kondisi yang
optimal. Dalam budidaya tanaman, untuk mendapatkan hasil produksi pertanian
yang optimal maka diperlukan adanya benih yang layak digunakan, baik dari
segi daya tumbuh benih hingga kualitas hasil tanaman. Kemampuan atau daya
hidup benih dapat dilakukan dengan dua kondisi, yaitu pada kondisi optimal
dan pada kondisi sub optimal. Pengujian daya hidup benih untuk tumbuh
normal pada kondisi optimal disebut dengan uji viabilitas, sedangkan pengujian
daya hidup benih pada kondisi sub optimal disebut uji vigor. Kedua uji benih
ini dapat membantu untuk memastikan kemampuan hidup suatu benih sehingga
dapat dikatakan layak untuk digunakan.
Daya tumbuh benih dapat berbeda-beda sehingga perlu adanya pengujian
daya tumbuh benih agar didapatkan benih yang memiliki tingkat pertumbuhan
baik. Pengujian kelayakan suatu benih perlu dilakukan untuk memastikan
kemampuan atau daya tumbuh benih sehingga kegiatan budidaya berjalan
dengan optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukannya uji viabilitas dan uji vigor
pada benih untuk dapat memastikan tingkat kelayakan benih.

1.2 Tujuan
Praktikum uji viabilitas dan uji vigor benih ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui macam-macam pepngujian daya kecambah serta
membandingkan antara uji viablitas dan uji vigor pada benih.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan uji viabilitas dan
vigoritas adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat
No Alat Fungsi
1. Cawan Sebagai wadah pengujian UAK dan UDK
2. Sprayer Untuk membasahi kertas buram
3. Pinset Untuk meletakkan benih pada kertas yang sudah dibasahi
4. Gunting Untuk menggunting kertas buram
5. Germinator Sebagai tempat penyimpanan hasil uji
6. Kertas Label Untuk memberikan keterangan pada uji yang dilakukan
dan merekatkan plastik pada UKDdp
7. Kamera Untuk mndokumentasikan hasil pengamatan
8. Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

Tabel 2. Bahan
No Alat Fungsi
1. Benih tanaman Sebagai spesimen yang akan diamati
(Benih timun)
2. Kertas buram Sebagai media/substrat untuk benih tumbuh
3. Kertas merang Sebagai media/substrat untuk benih tumbuh
4. Plastik Sebagai bahan dalam UKDdp
5. Air Untuk membasahi kertas buram
6. Pasir Sebagai media tanam jagung untuk uji vigoritas

2.2 Cara kerja


2.2.1 Uji Antar Kertas (UAK) sebanyak 2 ulangan

Siapkan alat dan bahan


Kertas buram 4 lembar (2 sebagai alas dan 2 sebagai tutup)

Buatlah lingkaran atau sesuaikan dengan wadah

Letakkan benih pada kertas

Kemudian tumpuklah

Amati 7 hst dan hitung persentase tumbuh

2.2.2 Uji Di atas Kertas (UDK) sebanyak 2 ulangan

Siapkan alat dan bahan

Kertas buram dan kertas merang sebanyak 4 lembar

Buatlah kotak-kotak

Dilembabkan kemudian dibagi menjadi dua

Tanamlah benih

Amati 7 hst

Dokumentasi dan hitung persentase tumbuh


2.2.3 Uji Kertas Di gulung dp (UKDdp) sebanyak 2 ulangan

Siapkan alat dan bahan

Kertas buram 6 lembar (3 sebagai lembar atas, dan 3 sebagai


lembar bawah)

Kemudian lembabkan dengan air

Lalu tanamlah benih

Dokumentasikan

Lalu digulung

Masukkan ke dalam germinator

Amati 7 hst dan hitung persentase tumbuh

2.2.4 Uji Vigoritas

Siapkan alat dan bahan

Bak pasir/tray benih

Kemudian lembabkan dengan air


Tanam benih jagung sebanyak 20 benih dengan kedalaman 2 cm, 3
cm, 4 cm, dan 5 cm, pada masing-masing benih

Amati selama 5 hari

Dokumetasi dan hitung persentase tumbuh

2.3 Analisa Perlakuan


2.3.1 Uji Antar Kertas (Uak)
Dalam melaksanakan uji viabilitas dengan mtode uji antar kertas (UAK)
dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan. Kemudian dengan
membasahi kertas buram sebagai alas benih, dan meletakkan benih pada
kertas. Lalu, masukkan didalam cawan dan tumpuk untuk selanjutnya
diamati hingga 7 HST, serta dilakukan pehitungan persentase tumbuh.
Pengujia dilakukan sebanyak 2 kali ulangan
2.3.2 Uji Diatas Kertas (UDK)
Dalam melakukan uji viabilitas dengan metode uji diatas kertas (UDK)
dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan, dimana terdapat kertas
buram dan kertas merang sebanyak 4 lembar. Langkah selanjutnya, yaitu
dengan dibuat kotak, dan dilembabkan dan dibagi menjadi dua. Kemudian,
tanam benih, dan amati hingga 7 HST. Kegiatan dokumentasi dilakukan
setelah pengamatan, serta dilakukan perhitungan pada persentase tumbuh.
Pada pengujian tersebut dilakukan sebanyak 2 kali ulangan

2.3.3 Uji Kertas DIgulung didirikan diplastik (UKDdp)


Dalam melakukan uji viabilitas dengan metode uji kertas digulung dp
(UDKdp) yaitu dengan mempersiapkan alat dan bahan, dimana kertas
buram dan kertas merang sebanyak 6 lembar, dengan 3 lembar sebagai alas,
dan 3 lembar sebagai penutup. Kemudian dengan melembabkan kertas.
Langkah selanjutnya yaitu dengan menanam benih dan tutup kembali
dengan kertas buram yang telah dibasahi, untuk kemudian di gulung.
Lakukan pengujian sebanyak 2 kali ulangan, dan amati selama 7 HST
dengan menghitung persentase tumbuh.
2.3.4 Uji Vigoritas
Dalam melakukan uji vigor langkah yang dilakukan yaitu dengan
menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya dengan memasukkan media tanam
berupa pasir pada wadah yang telah dipersiapkan. Kemudian dilakukan
pelembaban menggunakan air, serta tanam benih jagung sebanyak 20 benih
dengan maisngmasing kedalaman yang berbeda, yaitu 2 cm, 3 cm, 4 cm,
dan 5 cm, dengan masingmasing sebanyak 5 benih. Setelah itu, dilakukan
pengamatan selama 5 hari, dan dokumentasikan serta hitung persentase
tumbuh.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Uji Viabilitas


3.1.1 Uji Atas Kertas (UAK)
Berikut ini merupakan tabel hasil pengamatan uji antar kertas (UAK)
terhadap benih timun.
Tabel 3. Hasil Uji Antar Kertas
Parameter Ulangan 1 Ulangan 2 U1 % U2%
Normal (N) 0 0 0 0
Abnormal (Ab) 0 0 0 0
Benih Mati (BM) 5 5 100 100
Benih Segar Tidak 0 0 0 0
Tumbuh (BSTT)
Benih Keras (Bk) 0 0 0 0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua benih
timun baik pada ulangan 1 maupun ulangan 2 merupakan benih mati (BM), dengan
persentasenya masing-masing yaitu 100%.

3.1.2 Uji Diatas Kertas


Berikut merupkan tabel hasil pengamatan Uji Diatas Kertas (UDK) pada
benih Timun.
Tabel 4. Hasil Uji Diatas Kertas
Parameter Ulangan 1 Ulangan 2 U1 % U2%
Normal (N) 5 5 100 100
Abnormal (Ab) 0 0 0 0
Benih Mati (BM) 0 0 0 0
Benih Segar Tidak 0 0 0 0
Tumbuh (BSTT)
Benih Keras (Bk) 0 0 0 0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa benih timun
yang dilakukan uji di atas kertas, baik pada ulangan 1 maupun ulangan dua memiliki
persentase 100% sebagai benih normal karena keseluruhan benih berkecambah.

3.1.3 Uji Kertas Digulung Sdiplastik Didirikan (UKDdp)


Berikut merupakan hasil pengamatan uji viabilitas dengan cara Uji Kertas
Digulung Diplastik didirikan (UKDdp)
Tabel 5. Uji Kertas Digulung diplastik didirikan (UKDdp)
Parameter Ulangan 1 Ulangan 2 U1 % U2%
Normal (N) 0 0 0 0
Abnormal (Ab) 0 0 0 0
Benih Mati (BM) 5 5 100 100
Benih Segar Tidak 0 0 0 0
Tumbuh (BSTT)
Benih Keras (Bk) 0 0 0 0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa benih timun
yang dilakukan uji kertas digulung diplastik didirikan, baik pada ulangan 1 maupun
ulangan dua memiliki persentase 100% sebagai benih mati
3.1.4 Perhitungan Presentase Perkecambahan
A. UAK
a) Ulangan 1
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= ×100 = 0%
5
b) Ulangan 2
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

B. UDK
a) Ulangan 1
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

b) Ulangan 2
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

C. UKDdp
a) Ulangan 1
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= ×100 = 0%
5
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = Σbenih Total
×100
5
= ×100 = 100%
5
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= ×100 = 0%
5
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= ×100 = 0%
5

b) Ulangan 2
Σ Benih Normal
 % Kecambah Normal = ×100
Σbenih Total
0
= ×100 = 0%
5
Σ Benih Normal
 % Kecambah Abnormal = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Mati = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih Normal
 % Benih Segar Tidak Tumbuh = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih Normal
 % Benih Keras = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

3.2 Uji Vigoritas


3.2.1 Tabel Uji Vigoritas
Berikut merupakan hasil pengamatan dari Uji vigoritas.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Vigoritas
Parameter 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm
Vigor 5 5 5 5
Les Vigr - - - -
Non Vigor/ Abnormal - - - -

3.2.2 Perhitungan Daya Tumbuh Vigor


A. 2 cm
Σ Benih Vigor
a) Vigor = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih less vigor
b) Less Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih non Vigor
c) Non Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

B. 3 cm
Σ Benih Vigor
a) Vigor = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih less vigor
b) Less Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih non Vigor
c) Non Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

C. 4 cm
Σ Benih Vigor
a) Vigor = ×100
Σbenih Total
5
= 5 ×100 = 100%
Σ Benih less vigor
b) Less Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih non Vigor
c) Non Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%

D. 5 cm
Σ Benih Vigor
a) Vigor = ×100
Σbenih Total
5
= ×100 = 100%
5
Σ Benih less vigor
b) Less Vigor = Σbenih Total
×100
0
= 5 ×100 = 0%
Σ Benih non Vigor
c) Non Vigor = ×100
Σbenih Total
0
= 5 ×100 = 0%
3.3 Dokumentasi Hasil Uji Viabilitas dan Vigoritas
No Perlakuan Dokumentasi
1. UAK

2. UDK

3. UKDdp

4. Vigor 2 cm
5. Vigor 3 cm

6. Vigor 4 cm

7. Vigor 5 cm

3.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum uji viabilitas dan
vigoritas, dapat diketahui bahwa uji viabilitas dapat dilakukan dengan beberapa
metode, diantaranya yaitu Uji Antar Kertas (UAK), Uji Di atas Kertas (UDK), Uji
Kertas Digulung dp (UKDdp). Dalam uji viabilitas dengan menggunakan uji antar
kertas menunjukkan bahwa pada perkecambahan ulangan benih cabai mengalami
pertumbuhan normal dan pertumbuhan abnormal, dengan masing nilai yaitu 90%
tumbuh normal, dan 10% tumbuh abnormal. Hal tersebut terjadi karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi seperti faktor ketersediaan air. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Surya et al. (2020) bahwa faktor yang mempengaruhi
diantaranya yaitu penyimpanan, ketersediaan air, serta kualitas benih. Selain itu
menurut Yuniarti et al. (2017) terdapat beberapa spesifikasi substrat yang
digunakan untuk pengujian daya berkecambah, diantaranya yaitu seperti kertas
yang memiliki pori sehinga memungkinkan akar untuk tumbuh, bebas dari
cendawan, bakteri, dan bahan beracun yang dapat mempengaruhi perkecambahan,
memiliki kekuatan yang tinggi sehingga tanah selama dilakukan pengujian,
memiliki kemampuan untuk menahan air yang cukup saat dilakukan pengujian,
mempunyai pH yang berkisa 6,0-7,5. Selain itu substrat/ media perkecambahan
diperlukan dalam kegiatan pengujian perkecambahan benih. Secara fisik, media
yang digunakan dalam kegiatan tersebut haru memiliki porositas yang tinggi, serta
drainase dan aerasi yang baik.
3.4.1 Benih Baru
Telah disebutan sebelumnya bahwasannya kualitas benih amat sangat
mmpengaruhi mempengaruhi proses perkecambahan benih pada uji viabilitas
namun pada percobaan kali ini benih yang digunakan tidak dapat atau
memperlihatkan adanya proses perkecambahan pada uji viabilitas hal tersebut juga
berbanding lurus dengan pernyataan Subantoro dan Prabowo (2013) Diduga benih
yang masih baru belum mengalami masak fisiologis, sehingga walaupun dengan
kondisi lingkungan yang optimal, benih belum dapat berkecambah. Embrio
beberapa species tumbuhan belum masak fisiologis saat lepas dari tanaman induk
dan memerlukan waktu untuk perkembangan selanjutnya sampai mampu
berkecambah. Embrio yang belum masak, kecil bahkan belum mengalami
differensiasi dan harus mengalami after ripening.

3.4.2 Perbandingan Perlakuan UDK antara Media Kertas Buram dan Kertas Merang
Pada hasil pengamatan dengan menggunakan metode uji diatas kertas
(UDK) didapatkan hasil bahwa pertumbuhan benih terjadi secara optimal dengan
persentase sebesar 100%. Menurut Nuryanti et al. (2019) mengemukakan bahwa
terjadinya perbedaan viabilitas perkecambahan benih karena adanya faktor
perbedaan kondisi lingkungan. Selain itu saat melakukan uji viabilitas,
menggunakan kertas buram. Hal tersebut dikarenakan pada kertas buram memiliki
pori yang baik, sehingga memiliki kemampuan untuk menyerap dan Manahan air.
Kemampuan menahan air tersebut yang berguna untuk menjaga ketersediaan air
bagi benih selama dilakukan pengujian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Agustin dan Lestari (2016) bahwa kertas buram mampu mempertahankan air
sebesar 94% selama 7 hari. Sehingga, dengan adanya hal tersebut menunjukkan
bahwa jenis kertas tersebut termasuk ke dalam kriteria substrat yang diperlukan.
Selain itu penggunaan kertas merang juga termasuk ke dalam pemilihan yang tepat,
karena sifat fisik substrat kertas merang memiliki daya absorpsi yang tinggi,
seragam, dan mampu untuk mempertahankan air serta kecepatan penyerapan air
dengan kapiler yang tinggi, walaupun terjadi fluktuasi. Sehingga memiliki potensi
sebagai substart dalam pengujian viablitias.

3.5 Uji Vigoritas


Berdasarkan hasil kegiatan pengamatan yang dilakukan menunjukkan
bahwa pada perhitungan daya tumbuh dengan masing masing jarak tanam yang
berbeda, seperti 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 5 cm memiliki persentase pertumbuhan yang
sama yaitu sebesar 100% atau tumbuh secara normal. Menurut Leslilo et al. (2013)
yang mengemukakan bawa pertumbuhan benih yang terjadi secara serempak
dengan nilai yang tinggi, mengindikasikan bahwa vigor kekuatan tumbuhan
absolute termasuk tinggi. Selain itu penggunaan media tanam mempengaruhi
vigor. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Shaban (2013) bahwa media pasir
aerasi yang baik dengan kapasitas menyerap air yang sedang, serta memiliki suhu
dengan rata-rata sebesar 18-20˚, hal tersebut dapat membantu untuk menciptakan
suasana pertumbuhan yang optimal. Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Rahmawati dan Syamsuddin (2013) yang menyatakan bahwa pengunaan media
tanam yang memiliki warna hitam pekat, dengan tingginya kandungan bahan
organik dan porositas yang baik, sehingga akar benih dapat menyerap nutrisi
dengan baik dan dapat tumbuh berkecambah secara optimal.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa uji viabilitas dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
Uji Antar Kertas (UAK), Uji diatas Kertas (UDK), Uji Kertas Digulung didirikan
dalam plastik (UKDdp). Namun, penggunaan masing-masing metode perlu
disesuaikan dengan ukuran, jenis, dan kebutuhan perkecambahan pada
masingmasing benih. Pertumbuhan benih yang optimal dipengaruhi pula oleh
beberapa faktor seperti faktor lingkungan yang membantu proses tumbuh, serta
faktor kualitas benih. Sebagaimana pada hasil pengamatan memiliki persentase
perkecambahan benih yang berbeda, seperti UAK dengan Benih Mati 100%, UDK
normal sebesar 100%, UKDdp Benih Mati 100%. Sedangkan pada persentase vigor
sebesar 100% pada masing-masing kedalaman. hal tesebut dikarenakan adanya
penggunaan media tanam memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga
pertumbuhan menjadi optimal.

4.2 Saran
Kegiatan praktikum sudah berjalan degan baik. Saran yang dapat diberikan
yaitu dengan memperhatikan penggunaan media tanam, sehingga perkecambahan
benih dapat berjalan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, H., dan D. I. Lestari. 2016. Optimalisasi Media Perkecambahan Dalam Uji
Viabilitas Benih Selada dan Bawang Merah. Agrin. 20(2): 107-114.

Ilyas, S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih: Teori dan Hasil-Hasil Penelitian. Bogor:
PT. Penerbit IPB Press

Leslilo, M. K., J. Riry, dan E. A. Matalula. 2013. Pengujian Viabilitas dan Vigor

Benih Beberapa Jenis Tanaman yang Beredar di Pasaran Kota Ambon. Agrolofia.
2(1): 1-9.

Nuryanti, N., E. Adelina, dan U. Made. 2019. Viabilitas Benih Mangga Dodor
(Mangifera Indica L.) Hasil Karakterisasi Untuk Menentukan Calon Pohon
Induk. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian. 7(4): 399-406.

Rahmawati dan Syamsuddin. 2013. Pengujian Mutu Benih Jagung dengan


Beberapa Meotde. Balai Penelitian Tanaman Serealia dan Loka Pengkkajian
Teknologi Pertanian. Sulawesi Barat.

Shaban, M. 2013. Study on Some Aspects of Seed Viability and Vigor.


International Journal of Advanced Biologiilycal and Biomedical Research.
1(12): 1692-1697.

Subantoro, R., dan Prabowo, R. 2013. Pengaruh Berbagai Metode Pengujian Vigor
Terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai. MEDIAGRO. 9(1) : 48-6

Yuniarti, N., Megawati, dan B. Lekosono. 2017. Pengaruh Metode Perkecambahan


dan Substrat Kertas Terhadap Viabilitas Benih Eucalyptus pelita F. Mull.
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 6(1): 13-19.

Anda mungkin juga menyukai