Oleh :
Monica F Prahamesti
2014151043
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Organisme dan lingkungan memiliki hubungan erat dan tidak terpisahkan serta
saling mempengaruhi satu sama lain. Satuan yang mencakup semua organisme di
dalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya
sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik dan
daur bahan di dalam sistem disebut ekologi atau ekosistem. Hutan merupakan
suatu ekosistem, yaitu sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh berbagai macam
tumbuhan yaitu pohon, anak pohon, semak, rumput dan jenis vegetasi lantai
lainnya. Hutan dapat kita temukan diberbagai daerah baik di kawasan tropis
maupun beriklim dingin, di dataran rendah dan di pegunungan (Agil, 2021).
Bakteri Rhizobium adalah salah satu contoh kelompok bakteri yang mampu
menyediakan hara bagi tanaman. Apabila bersimbiosis dengan tanaman legum,
kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar
di dalamnya. Rhizobium hanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada di
dalam bintil akar dari mitra legumnya. Peranan Rhizobium terhadap pertumbuhan
tanaman khususnya berkaitan dengan ketersediaan nitrogen bagi tanaman
inangnya (Sari, 2015).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at 1 oktober 2021 pukul 15.00 sampai
dengan selesai, bertempat di desa gisting, kabupaten tanggamus.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul sedangkan bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah tanaman Leguminosae.
3. Digali tanah sekitar tumbuhan dengan cangkul agar mudah untuk mencabutnya
lalu cabut tumbuhannya.
4.1. HASIL
4.2. PEMBAHASAN
Rhizobium dapat tumbuh dengan baik pada pH 5-7, namun suhu optimum
pertumbuhannya yaitu pada pH 7 dan pertumbuhan paling rendah pada pH 3.
Pada banyak spesies legume, proses nodulasinya terhambat pada tanah asam. pada
kondisi demikian dapat dikatakan ketersediaan kalsium bertanggung jawab pada
fenomena demikian ini. Dikatakan bahwa pada awal infeksi sangat sensitif
terhadap ketersediaan kalsium, sedang setelah mulai pertumbuhan nodule tidak
dipengaruhi oleh menurunnya konsentrasi kalsium. pH tanah sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman dan pemfiksasian N2, dan pH tanah yang baik
berkisar antara 6-7 (Sari, 2018).
5.1. Kesimpulan
3. Rhizobium dapat tumbuh dengan baik pada pH 5-7, namun suhu optimum
pertumbuhannya yaitu pada pH 7 dan pertumbuhan paling rendah pada pH 3.
DAFTAR PUSTAKA
Fuskhah, E., dkk. 2014. Uji Asosiasi Bakteri Rhizobium Terseleksi dengan
Leguminosa Pakan dalam Kondisi Tercekam Salin. Jurnal Agripet. 14(1) :
65-70.
Fuskhah, E., Karno, dan Kusmiyati, F., 2003. Efek Salinitas dan Pemberian
Fosfor terhadap Aktivitas Enzim Nitrogenase Nodul Akar Caliandra
Callothyrsus. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. Special Edition.
ISSN. 0410-6320.
Fuskhah, E., Purbayant, E. D., Kusmiyati, F. dan Mulatsih, R. T., 1997. Efek
Inokulasi Rhizobium Sp dan Pemberian Fosfor terhadap Derajat Katalisis
Enzim Nitrogenase Nodul Akar Centrosema pubescens Benth. Majalah
Penelitian. Lambaga Penelitian Universitas Diponegoro. IX(34) : 19-25.
Kumalasari, Dyah I., Endah, D.A dan Erma, P. 2013. Pembentukan Bintil Akar
Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril) dengan Perlakuan Jerami pada
Masa Inkubasi yang Berbeda. Jurnal Sains dan Matematika. 21 : 103-107.
Rahmanita, Ramadanil dan Moh. Iqbal. 2019. Jenis Tumbuhan Suku, Subfamili
Caesalpinioideae Di Areal Kampus Universitas Tadulako, Palu. Journal of
Science and Technology. 8(1) : 127-133.
Sari, R., dan Retno, P., 2015. Rhizobium: PEMANFAATANNYA SEBAGAI
BAKTERI PENAMBAT NITROGEN. Jurnal info teknis eboni. 12(1) : 51-
64.
Sari, E., Anggi, N., dkk. 2018. ISOLASI DAN KARAKTERISASI Rhizobium
DARI Glycine max L. DAN Mimosa pudica Linn. Jurnal Penelitian Biologi,
Botani, Zoologi dan Mikrobiologi. 3(2) : 55-62.
Stern, kingsley R. 2003. Introductory Plant Biology. McGraw Hill. New York.