PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedelai (Glycine max (L.) Merr) menjadi komoditas pangan yang telah
lama dibudidayakan di Indonesia, yang saat ini tidak hanya diposisikan sebagai
bahan baku industri pangan, namun juga ditempatkan sebagai bahan baku industri
non-pangan. Beberapa produk yang dihasilkan antara lain tempe, tahu, es krim,
susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak ,dan bahan baku
permintaan kedelai di dalam negeri. Selain itu, manfaat kedelai sebagai salah satu
kebutuhan kedelai untuk industri tahu tempe cukup tinggi. Diperkirakan tiap
kedelai dalam negeri hanya sekitar 800 ribu-900 ribu ton. Padahal kebutuhan
untuk pengrajin tahu dan tempe mencapai 1,6 juta ton (Majalah Dunia Industri,
menyempitnya lahan garap yang beralih fungsi menjadi lahan pemukiman dan
industri, sehingga berdampak pada hasil produksi kedelai nasional. Impor kedelai
di bagian utara Cina. Jenis liar dari tipe yang dibudidayakan ini tidak diketahui,
tetapi di yakini berasal dari suatu jenis kedelai merambat dari Asia Utara. Kedelai
dibawa ke Amerika Utara pada masa kolonial, pada saat itu tidak merupakan
17). Pada waktu itu kedelai dibudidayakan sebagai tanaman makanan dan pupuk
hijau. Sampai saat ini di Indonesia kedelai banyak ditanam di dataran rendah yang
tidak banyak mengandung air, misalnya di pesisir utara Jawa Timur, Jawa
Lampung serta Sumatera Selatan dan Bali (Andrianto dan Indarto, 2004).
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Medan .
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
sangat penting karena gizinya, aman dikonsumsi, dan harganya yang relatif murah
dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan
tunggang lurus masuk ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada
akar – akar cabang terdapat bintil – bintil akar berisi bakteri Rhizobium
jafonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari
(Andrianto dan Indarto, 2004). Batang kedelai berasal dari poros janin sedangkan
bagian atas poros berakhir dengan epikotil yang amat pendek dan hypokotil
kotyledon adalah epicotyl. Titik tumbuh epikotyl akan membentuk daun dan
kuncup ketiak. Batang dapat membentuk 3–6 cabang, berbentuk semak dengan
tinggi 30–100 cm. Pertumbuhan batang dibedakan atas tipe diterminate dan
Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak
daun dan umumnya berwarna hijau muda atau hijau kekuning – kuningan. Bentuk
daun ada yang oval, juga ada yang segitiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini
tergantung pada varietas masing – masing. Pada saat tanaman kedelai itu sudah
berupa gula reduksi. Fotosintat berupa gula diproduksi sebagai sumber energi
untuk tanaman (akar, batang, daun) serta diakumulasikan dalam buah, biji atau
organ penimbun lain (sink), hasil fotosintesis yang tertimbun dalam bagian
dibagian vegetatif tersimpan dalam berat kering biji tanaman (Budiastuti, 2000).
terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga
berwarna ungu atau putih. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong.
(Fachruddin, 2000). Biji kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1–4 biji.
Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Ukuran biji
berkisar antara 6 – 30g/100 biji, ukuran biji diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu
biji kecil (6–10 g/100 biji), biji sedang (11–12 g/100 biji) dan biji besar (13 g atau
lebih/100 biji). Warna biji bervariasi antara kuning, hijau, coklat dan hitam
(Fachruddin, 2000).
Syarat Tumbuh
Iklim
Kedelai adalah tanaman beriklim tropik. Dia akan tumbuh subur di daerah
yang berhawa panas, apalagi di tempat yang terbuka tidak terlindung oleh
adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi
pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 30º C,
sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan fotosintesis, karena
kekurangan suplai air di daerah perakaran dan atau laju transpirasi melebihi laju
absorbs air oleh tanaman. Cekaman kekeringan yang terjadi pada saat
bobot biji, sebab bobot biji sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang diberikan
observasi ini menunjukkan bahwa pengaruh curah hujan, dan temperatur terhadap
Kedelai dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas, di tempat – tempat
yang terbuka dan bercurah hujan 100–400 mm3 per bulan. Oleh karena itu,
kedelai kebanyakan ditanam di daerah yang terletak kurang dari 400 m di atas
permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik, jika ditanam di daerah
Tanah
tumbuh yang disebabkan oleh kondisi iklim. Baik mikro maupun makro. Dari saat
benih mulai tumbuh sampai tanaman mendekati panen banyak hama yang
6
memerlukan air, tetapi pada stadia awal tumbuh, berbunga, pembentukan dan
Pemanenan kedelai harus dilakukan pada saat umur masak optimal (masak
fisiologis) agar diperoleh mutu hasil dan produksi yang tinggi. umur masak
unggul dikembangkan saat umur masak optimal 80-90 hari. Masa panen selain
atas dasar umur optimal juga dapat melalui tanda-tanda visual polong dan
tanaman. Panen dilakukan bila tanaman sudah matang dimana 95% polong telah
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8–7, namun
pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah – tanah
yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah –
tanah podzolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa,
pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik
atau kompos dalam jumlah yang cukup (Andrianto dan Indarto, 2004).
7
Teknik Persilangan
persilangan yang dilakukan terhadap tanaman itu sendiri. Artinya, tidak ada
adalah untuk menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru,
memperluas keragaman genetic, dan menguji potensi tetua (uji turunan). Pada
(Sandra, 2008).
Selain itu periode tumbuh atau masa tanam jagung juga tidak terlalu lama,
sekitar dua bulan. Persilangan adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan
meletakkan pollen atau serbuk sari pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal
berisi cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya
(Sandra, 2008).
dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal pada satu bunga, satu
8
tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Perkawinan silang (crossing) adalah
perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma yang berasal dari dua jenis
bunga yang berbeda pada spesies yang sama baik. Jika persilangan dilakukan
siang hari, putik mengering sehingga tidak akan terjadi pembuahan, kalaupun
terjadi pembuahan kualitas buah tidak maksimal. Umur bunga satu atau dua hari
Tahapan persilangan
tanaman, yang merupakan seni (art) dan ilmu (science) perbaikan genetik
klon secara visual dan ilmu berupa proses ilmiah dan disengaja untuk mengubah
(Fehr, 1987).
menghasilkan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan beradaptasi untuk berbagai
agroekologi. Sejak tahun 1990 program perakitan varietas kedelai mulai diarahkan
untuk beradaptasi spesifik agroekologi seperti lahan sawah (irigasi dan tadah
hujan), lahan kering (asam dan bukan asam), lahan rawa, dan sebagainya.
apabila benih dari varietas unggul tersebut digunakan secara luas oleh petani
homogenus. Oleh karena itu, dari populasi persilangan perlu dibentuk galur-galur
9
murni sehingga dapat diuji daya hasilnya. Pada umumnya, galur asal F4 atau F5
sudah menunjukkan tingkat kemurnian yang cukup sehingga sudah dapat diuji
(Sumarno, 1985).
Faktor dalam atau faktor genetik adalah faktor tanaman itu sendiri, yaitu
sifat yang terdapat di dalam bahan tanam/benih yang digunakan dalam budidaya
biji, batang/cabang, akar, daun, umbi dan sebagainya. Ditinjau dari asal bahan
tanam, tanaman dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji) dan secara
kelompok, yaitu kelompok abiotik (iklim, tanah) dan kelompok biotik (makluk
(Budiarti, 2006).
tidak terlalu kencang karena angin atau udara yang bergerak merupakan penyedia
gas CO2 yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis. Dalam
angin. Apabila arah barisan tegak lurus dengan arah datangnya angin, akan terjadi
dengan transfer gen, yang diikuti dengan (iv) proses seleksi, (v) pengujian dan
yang diikutidengan proses seleksi merupakan teknik yang paling banyak dipakai
dalam inovasi perakitan kultivar unggul baru, selanjutnya, diikuti oleh kultivar
introduksi, teknik induksi mutasi dan mutasi spontan yang juga menghasilkan
tetua betina, kemudian kepala putiknya diserbuki dengan serbuk sari viable dari
tetua jantan yang telah disiapkan. Persilangan dilakukan saat tanaman mulai
berbunga (30-50 HST), sampai bunga habis. Pada tanaman tetua betina diberikan
program perakitan varietas unggul baru. Oleh karena itu, sebelum melakukan
persilangan, harus dipastikan dulu tujuan pemuliaan atau karakter apa yang ingin
diperoleh untuk menentukan calon tetua yang akan digunakan (Handayani, 2014).
11
tanaman, yang merupakan seni (art) dan ilmu (science) perbaikan genetik
klon secara visual dan ilmu berupa proses ilmiah dan disengaja untuk mengubah
menghasilkan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan beradaptasi untuk berbagai
agroekologi. Sejak tahun 1990 program perakitan varietas kedelai mulai diarahkan
untuk beradaptasi spesifik agroekologi seperti lahan sawah (irigasi dan tadah
hujan), lahan kering (asam dan bukan asam), lahan rawa, dan sebagainya
(Arsyad et al., 2007). Varietas unggul yang dihasilkan dalam kegiatan pemuliaan
kedelai 14 apabila benih dari varietas unggul tersebut digunakan secara luas oleh
homogenus. Oleh karena itu, dari populasi persilangan perlu dibentuk galur-galur
murni sehingga dapat diuji daya hasilnya. Pada umumnya, galur asal F4 atau F5
sudah menunjukkan tingkat kemurnian yang cukup sehingga sudah dapat diuji
(Sumarno, 1985).
12
pada tanggal 13 Maret 2017 sampai dengan 6 Mei 2017pada ketinggian 25 meter
serbuk sari ke putik, tissu sebagai tempat sementara peletekan stamen, label
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pinset untuk
pengambilan serbuk sari, tusuk gigi untuk mengkastrasi, gunting untuk memotong
Prosedur Kerja
perlahanlahan
- Dipilih bunga yang mekar sebagai pejantan. Lalu mahkota dibuka dan
persilangan berhasil.
14
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
x 2 m. Antara petakan satu dengan petakan yang lain dibuat parit selebar 30 cm
dengan kedalaman 25 cm. Setelah itu tanah digemburkan dan dibersihkan dari
dahulu.
Pembentukan Plot
petakan satu dengan petakan yang lain dibuat parit selebar 30 cm dengan
kedalaman 25 cm. Setelah itu tanah digemburkan dan dibersihkan dari gulma.
Penanaman
kedalaman 2 cm. Setiap lubang tanam di isi sebanyak 2 benih. Kemudian setelah
Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada saat tanam. Dosisi pupuk untuk kedelai adalah
Aplikasi pupuk urea pada tanaman kedelai adalah dengan cara ditugal di samping
PemeliharaanTanaman
Penyiraman
Penyiangan
dilakukan 1 minggu sekali. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma dan
mencangkul. Pada waktu tanaman berbunga tidak dilakukan penyiangan setelah selesai
pembungaan atau mulai pembentukan buah dilakukan penyiangan kembali sesuai dengan
kebutuhan.
Pembumbunan
membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih
memperoleh air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman
akan kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada
dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat
mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara
menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan
16
juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena
disebabkan karena petumbuhan gulma biasanya lebih cepat dari pada tanaman
Panen
Pemanenan kedelai dilakukan sekitar umur 70 -110 hari atau bila kadar air
benih mencapai 18-20%. Tanda-tanda kedelai sudah adapt dipanen dapat dikenali
dari daun yang telah menguning dan sebagian sudah rontok, batang berwarna
kuning sampai coklat, serta polong berwarna kuning sampai coklat. Masak
fisiologi terjadi jika lebih dari 60% populasi tanaman telah menunjukkan polong
Peubah Amatan
batang sampai ujung tunas daun tertinggi. Pengukuran tanaman dilakukan dengan
Jumlah Daun
meghitung 1 daun dalam satu tangkai yang berisi 3 helaian daun, karena daun
Pengukuran dilakukan pada batang tanaman kedelai (Glycine maxx L.merr) dan
Umur Berbunga
Umur berbunga pada tanaman kedelai (Glycine maxx L.merr) berkisar 35-
49 hari setelah tanam. Bunga tanaman kedelai termasuk bunga sempurna, karena
Hasil
Sampel
MST 1 2 3 4 5
24/3/2017 10 10 11,5 12,5 12,5
31/3/2017 16 11 15 17 15
7/4/2017 17 16 17 20 20
14/4/2017 23 18 31 35 32
21/4/2017 32 25 33 55 42
28/4/2017 33 26 34 55 48
1/5/2017 35 27 36 56 50
Jumlah Daun
Sampel
MST 1 2 3 4 5
24/3/2017 4 3 4 5 3
31/3/2017 5 4 5 7 5
7/4/2017 10 8 7 9 9
14/4/2017 13 11 10 16 14
21/4/2017 18 12 16 19 18
28/4/2017 18 12 16 19 18
1/5/2017 18 12 16 19 19
Sampel
MST 1 2 3 4 5
24/3/2017 0,1 0,04 0,02 0,075 0,035
31/3/2017 3,35 3,1 3,1 3,1 3,1
7/4/2017 4,12 4,0 3,93 3,4 3,8
14/4/2017 4,13 4,1 4,12 4,15 4,18
21/4/2017 4,4 4,2 4,23 4,3 4,2
28/4/2017 4,4 4,2 4,23 4,3 4,2
1/5/2017 4,5 4,3 4,23 4,3 4,21
19
Umur Berbunga
Pembahasan
MST ke VIII adalah sebagai berikut. Pada MST kedua rataan tinggi tanaman
adalah sebesar 16 cm dengan jumlah daun 5. Pada MST ketiga rataan tinggi
tanaman adalah sebesar 18 cm dengan jumlah daun 8,6. Pada MST keempat
rataan tinggi tanaman adalah sebesar 27,8 cm dengan jumlah daun 12,8 . Pada
MST kelima rataan tinggi tanaman adalah sebesar 37,4 cm dengan jumlah daun
13. Pada MST keenam rataan tinggi tanaman adalah sebesar 39,2 cm dengan
jumlah daun 16,6. Pada MST ketujuh rataan tinggi tanaman adalah sebesar 40,8
cm dengan jumlah daun 16,8. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa
dengan verietas sesamanya adalah sebesar 20% hal ini menujukkna bahwa
lingkungan seperti cuaca yang ekstrim dan perbedaan kematang alat kelamin
jantan dan betina. Hal ini sesuai dengan literatur Nurcahyo (2011) yang
yang tidak sinkron antar tetua (jantan dan betina). Selain itu ada beberapa faktor
seperti kegagalan tanaman untuk berbunga, kuncup dan bunga rontok sebelum
atau setelah fertilisasi, rendahnya produksi polen, polen tidak viabel, mandul
satu tetuanya. Hal ini sesuai dengan literatur Handayani (2014) Persilangan
merupakan salah satu cara untuk memperluas keragaman genetik, dan atau
Sebagian besar kedelai mulai berbunga pada umur antara 5-7 minggu.
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat
jantan dan alat betina. Hal ini sesuai dengan literatur Hidayat (1985) yang
menyatakan bahwa Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup
sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-
ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong
walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok
Kesimpulan
waktu berbunga yang tidak sinkron antar tetua (jantan dan betina), mandul dan
Saran
persilangan pada tanaman kedelai agar bunga tidak gugur dan menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Carsono, C. 2011. Budidaya dan Pasca Panen Kedelai. Eska Media: Jakarta.
Sorga,S.2013.AnalisisKomparasiNilaiTambahDalamBerbagaiProdukOlahanKedel
aiPadaIndustriRumahTangga Di Kota Medan. USU, Medan
Ulfa, N, R. 2009.Uji Ekstrak Biji Kedelai Menggunakan Basic HMPC pada kulit
manusia.Universitas Muhammadiah Surakarta: Surakarta.