JURNAL
OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini
Adapun judul dari jurnal ini adalah “Uji Kerusakan Mekanis dengan
Kloroks” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Khairunnisa Lubis SP., MP;
Dr. Ir. Haryati MP; Dr.Ir. Charloq M.P. dan Dr. Diana Sofia Hanafiah SP., MP
selaku dosen mata kuliah produksi dan teknologi benih yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
Latar Belakang .......................................................................... 1
Tujuan Praktikum ...................................................................... 2
Kegunaan Penulisan...................................................................2
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
peningkatan produktivitas tanaman. Oleh sebab itu, mutu dan jumlahnya perlu
mendapatkan perhatian semua pihak yang terkait terutama pada saat musim tanam.
mengembangkan tanaman. Mutu benih mencakup mutu fisik, fisiologis dan genetik
serta memenuhi persyaratan kesehatan benih. Mutu fisik benih diukur dari
kebersihan benih, bentuk ukuran dan warna, kecerahan, homogenitas serta benih
Adapun media tanam yang digunakan dapat berupa pasir, kertas, atau bahan
organik. Suhu perkecambahan dapat konstan atau berubah, namun saat uji
Lamanya proses pengecamabahan benih telah disajikan dalam ISTA Rules for Seed
anngsur dan kumulatif serta tidak dapat balik (irreversible) akibat perubahan
fisisologis yang disebabkan oleh faktor dalam. Proses penuaan atau mundurnya
Tingkat vigor awal benih tidak dapat dipertahankan, dan benih yang
penyimpanan. Sifat kemunduran ini tidak dapat diperbaiki secara sempurna. Laju
kemunduran mutu benih hanya dapat diperkecil dengan melakukan pengolahan dan
penyimpanan secara baik. Berapa lama benih dapat disimpan sangat bergantung
pada kondisi benih terutama kadar air benih dan lingkungan tempatnya menyimpan
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan
pengujian terhadap kerusakan mekanis pada benih jagung dan kacang hijau dengan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
Abadi A pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai
Adapun alat yang digunakan antara lain wadah berjumlah delapan buah,
kamera untuk mendokumentasikan hasil dan alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain benih jagung
berjumlah 100 buah, benih kacang hijau berjumlah 100 buah, bayclin (kloroks), air
Prosedur Praktikum
1. Disiapkan masing-masing 100 benih jagung dan 100 benih kacang hijau dibagi
4 ulangan, jadi tiap ulangan ada 25 sampel yang diamati rata-rata persampel;
larutan perendam. Gunakan air biasa 1000 cc, maka 5 persennya adalah bayclin.
3. Dibandingkan benih yang rusak dan bagus setelah perlakuan kloroks dalam
bentuk foto dan dijelaskan ciri-ciri serta dideskripsikan morfologi benih yang
rusak dan bagus. Adapun data yang diamati yaitu: jumlah benih rusak per
ulangan dan rata-ratakan, jumlah benih bagus per ulangan dan rata ratakan,
persentase benih rusak per 100 benih, persentase benih bagus per 100 benih
4
4. Dicoba untuk tumbuhkan 5 benih yang rusak dan 5 benih yang bagus setelah
Hasil
Berikut tabel hasil pengamatan benih rusak dan benih bagus tiap ulangan:
benih benih
yang yang
bagus rusak
1. Jagung I 23 2
II 24 1
III 24 1
IV 24 1
6
2. Kacang Hijau I 23 2
(Vigna radiata
(L.) R.
Wilczek)
II 20 5
III 22 3
IV 23 2
Adapun ciri-ciri benih yang rusak antara lain (1) kulit retak-retak/pecah (2)
mengembang (3) terbelah dan (4) keriput. Sedangkan benih yang masih bagus
dicirikan dengan (1) masih mengkilap (2) tidak terbelah dan tidak keriput serta (3)
masih bagus.
II Perkecambahan
III Perkecambahan
IV Perkecambahan
V Perkecambahan
VI Perkecambahan
VII Perkecambahan
Pembahasan
mengembangkan tanaman. Terdapat tiga mutu benih yaitu mutu fisik, fisiologis dan
genetik serta memenuhi persyaratan kesehatan benih. Hal ini sesuai dengan literatur
Angga (2009) yang menyatakan bahwa mutu fisik benih diukur dari kebersihan
benih, bentuk ukuran dan warna, kecerahan, homogenitas serta benih tidak
Pada komoditas jagung (Zea mays L.) jumlah benih yang rusak akibat
perlakuan kloroks sesuai dengan ulangan pertama, kedua, ketiga, dan empat yaitu
2,1,1, dan 1. Hal ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan 100 benih amatan, benih-
benih jagung tersebut masih memiliki mutu fisik yang sangat baik dan sedikit rusak
Pada komoditas kacang hijau ((Vigna radiata (L.) R. Wilczek) jumlah benih
yang rusak akibat perlakuan kloroks sesuai dengan ulangan pertama, kedua, ketiga,
dan keempat yaitu 2,5,3, dan 2. Ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan 100 benih
amatan, benih-benih kacang hijau tersebut masih memiliki mutu fisik yang baik.
Adapun ciri-ciri benih yang rusak sesuai pengamatan antara lain (1) kulit
retak-retak/pecah (2) mengembang (3) terbelah dan (4) keriput. Sedangkan benih
yang masih bagus dicirikan dengan (1) masih mengkilap (2) tidak terbelah dan tidak
adalah 100% dan persentase perkecambahan benih jagung yang bagus walau sudah
diberi perlakuan kloroks adalah 80%. Hal ini menunjukkan bahwa, benih-benih
jagung yang rusak tersebut memiliki vigor yang lebih baik dibandingkan dengan
kloroks adalah 60% dan persentase perkecambahan benih kacang hijau yang bagus
walau sudah diberi kloroks adalah 80%. Hal ini menunjukkan benih kacang hijau
tersebut telah mengalami kemunduran benih. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Copeland dan Donald (2001) yang menyatakan bahwa proses penuaan atau
1. Mutu fisik benih diukur dari kebersihan benih, bentuk ukuran dan warna,
2. Dari keseluruhan 100 benih amatan, benih-benih jagung tersebut masih memiliki
mutu fisik yang sangat baik dan sedikit rusak secara mekanis sehingga sangat
3. Dari keseluruhan 100 benih amatan, benih-benih kacang hijau tersebut masih
4. Adapun ciri-ciri benih yang rusak sesuai pengamatan antara lain (1) kulit retak
retak/pecah (2) mengembang (3) terbelah dan (4) keriput. Sedangkan benih yang
masih bagus dicirikan dengan (1) masih mengkilap (2) tidak terbelah dan tidak
5. Benih-benih jagung yang rusak tersebut memiliki vigor yang lebih baik
6. Benih kacang hijau tersebut telah mengalami kemunduran benih. Proses penuaan
Copeland. L.O. dan M.B. Mc. Donald. 2001. Principles of Seed Science and
Technology. Burgess Publishing Company. New York. 369 p.
ISTA. 2009. International Rules for Seed Testing. International Seed Testing
Association, Bassersdorf, Switzerland.
Raganatha, I.N., Raka, I.G.N., Siadi, I.K. 2014. Daya Simpan Benih Tomat
(Lycopersicum esculentum mill.) Hasil Beberapa Teknik ekstraksi. E-Jurnal
Agroekoteknologi Tropika. Vol. 3(3):183-190.
persampel.
tiap wadah.