Anda di halaman 1dari 15

UJI DAYA PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG PADA MEDIA PASIR

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

DISUSUN OLEH :
TESA JEVA
20023211024

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI PERKEBUNAN LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmatnya penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini penulis buat

sebagai syarat tugas dari mata kuliah Teknologi Pertanian dengan judul “Uji Daya

Perkecambahan Benih Jagung Pada Media Pasir”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah

mendukung penulis untuk membuat laporan ini. Tak lupa penulis ucapkan

terimakasih kepada dosen pengampu Ir. Elly Rosnarita. M,Si yang telah

membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Teknologi

Benih.Demikian laporan ini dapat penulis selesaikan, penulis ucapkan

terimakasih.

Bandar Lampung, 22 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar belakang................................................................................. 1

1.2 Tujuan praktikum............................................................................. 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3

BAB III : BAHAN DAN METODE.............................................................. 5

3.1 Bahan dan Alat................................................................................ 5

3.2 Pelaksanaan Praktikum.................................................................... 5

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 7

4.1 Hasil dan Pembahasan .................................................................... 7

BAB V KESIMPULAN.................................................................................. 10

5.1 Kesimpulan....................................................................................... 10

5.2 Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

LAMPIRAN.................................................................................................... 12

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-


komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah
yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Daya
berkecambah benih merupakan salah satu indikator viabiltas benih yang
mengindikasikan kualitas benih. Penilaian perkecambahan dapat dilakukan
dengan metode langsung yaitu penilaian yang dilakukan terhadap setiap
individu benih dan metode tidak langsung yang penilaiannya dilakukan pada
sekelompok benih.(Sudjadi,2006)

Daya tumbuh benih adalah kemampuan dari unsur-unsur utama kandung


lembaga dalam mengembangkan bakal tumbuhan menjadi tumbuhan normal.
Persentase pertumbuhan daya benih adalah persentase benih yang dapat
tumbuh normal dengan benih yang tidak berkecambah dalam jangka waktu
tertentu. Daya tumbuh dari suatu benih komersial minimal 80% dan pada
benih bina 60%. (ISTA, 2005) Namun untuk mengetahui kemurnian juga
benih perlu melewatu pengujian vigor. Uji vigor yang rendah akan berakibat
terjadinya kemunduran yang cepat selama masa penyimpanan benih, makin
sempitnya keadaan lingkungan dimana benih dapat tumbuh, kecepatan
berkecambah benih menurun, kepekaan akan serangan hama dan penyakit
meningkat, meningkatnya jumlah kecambah abnormal dan endahnya produksi
tanaman.(Fauzia 2011)

1
Kualitas benih ditentukan oleh persentase benih murni, biji tanaman lain,
kotoran yang tercampur, daya kecambah, kadar air dalam benih, dan tingkat
kemasakan benih tersebut. Untuk menentukan berapa persentase
perkecambahan benih pada praktikum ini dilakukan dengan media pasir. Uji
vigor dicerminkan oleh vigor kekuatan tumbuh dan daya simpan benih.
Kedua nilai fisiologis ini memungkinkan benih tersebut untuk tumbuh
menjadi normal meskipun keadaan biofisik dilapangan produksi sub
optimum. (Sadjad.1993)

Uji vigor merupakan indeks mutu benih yang lebih sensitive dalam
mendeteksi deteriorasi benih dari pada uji daya berkecambah (Ilyas.2012)
Vigor benih yang memiliki kualitas yang tinggi dicirikan: tahan terhadap
serangan hama penyait, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu
menghasilkan tanmana dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam
keadaan lingkungan tumbuh yang suboptimal. Upaya peningkatan produksi
dan produktivitas jagung memerlukan suplai benih unggul bermutu ditinjau
dari aspek fisik, fisiologi, dan genetic.(Fauziah.2011)

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui proses perkecambahan benih


jagung dan daya perkecambahan jagung melalui uji vigor dengan media pasir.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jagung (Zea mays) adalah tanaman penghasil karbohidrat setelah gandum dan
padi.(Nurhafidah 2021) Jagung merupakan dalah satu serealia yang strategis dan
bernilai ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga
sebagai sumber pakan. (Purwanto, 2008)

Pada praktikum ini kelompok III telah ditentukan untuk menguji vigor benih
jagung komersial dengan klaim memiliki daya perkecambahan 85%. Benih
jagung yang digunakan adalah benih jagung manis, dengan klasifikasi sebagai
berikut.

Kingdom : Plantae

Sub Kindom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophya

Divisi : Magnolyophyta

Kelas : Liliopsisa

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Familia : Poaceae

Genus : Zea L.

Spesies : Zea mays L Saccharata

3
Gambar 1 : Benih jagung

Biji jagung disebut kariopsis, karena dinding ovari atau perikarp menyatu dengan
kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu .

1. Pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi sebagai pelindung


embrio dari pathogen.
2. Endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji
yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan
lainnya.
3. Embrio atau kandung lembaga, sebagai bakal tanaman yang terdiri atas
plamule, akar radikal, scutelum, dan koleopti.

4
BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan dan Alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: benih jagung, air
bersih, nampan yang sudah dibolongi pada bagian bawahnya, botol semprot
dan label.

3.2 Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di rumah kaca STIBUN Lampung pada 28 Mei


2022, dengan metode sebagai berikut:

1. Menyiapkan nampan dan media pasir sebagai uji vigor benih jagung
2. Memasukan pasir kedalam nampan sampai ¾ tinggi nampan

Gambar 2: Proses memasukan pasir

3. Menata benih yang diuji diatas nampan yang telah diisi pasir, kemudian
timbun kembali dengan pasir

Gambar 3: Proses menata benih jagung manis

4. Menyiram dengan air agar tetap lembab, lalu meletakan didalam rumah
kaca

5
Gambar 4: Peletakan nampan kedalam rumah kaca

5. Setelah hari ke-5, 7, dan 11 , dilakukan pengamatan.

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan vigor benih jagung maka diperoleh data


sebagai berikut.

Table hasil pengamatan viabilitas benih jagung manis berlabel.

No. Jumlah Benih Daya Kecambah Tinggi Jumlah


Berkecambah
Pengamatan Benih (%) Tanaman Daun
H+5 H+7 H+12 H+5 H+7 H+12 (Cm)
1. Agung 21 29 29 42% 58% 58% 11 3
2. Arif 38 39 39 76% 78% 78% 19 3
3. Rahmat 31 32 32 62% 64% 64% 17 3
4. Tesa 31 32 32 62% 64% 64% 23 3
Jumlah 121 132 132 - - - 70 12
Rata-rata 30.25 33 33 60.5% 66% 66% 17.5 3

Pada praktikum uji daya perkecambahan benih jagung ini menggunakan 50 benih
jagung per ulangannya. Berdasarkan hasil pengamatan didapati hasil tertinggi
pada ulangan ke-2 yaitu mencapai 78% tetapi rata-rata tinggi tanaman hanya
mencapai 19 Cm, namun pada ulangan ke-4 rata-rata tinggi tanaman mencapai 23
Cm akan tetapi daya perkecambahannya hanya mencapai 62%, seperti pada
gambar 5. Nilai pencapaian daya kecambah belum sesuai dengan klain pada
kemasan benih jagung, hal ini terjadi karena Benih jagung yang telah disimpan
selama beberapa waktu dengan kondisi suhu dan kelembaban udara ruang simpan
yang tinggi berpengaruh terhadap percepatan penurunan viabilitas dan vigornya.
(Fauziah.2011)

7
Gambar 5: Ulangan ke-4

Ketika pengamatan dilakukan pada H+7 pada ulangan ke 4 memiliki pertumbuhan


yang paling baik dari segi warna daun dan tinggi tanaman. Hal ini terjadi karena
cukupnya sinar matahari yang diterima dan kedalaman nampan yang digunakan.
Namun berbanding terbaik pada ulangan ke-1, pertumbuhannya kurang baik,
warna daunnya pudar dan hasil perkecambahnnya juga kerdil, seperti pada gambar
6. Hal ini disebabkan kekurangan air dalam media pasir. Angka persentasi yang
minim ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu kadar air dilingkungan yang
tidak optimum, mutu benih, kotoran yang ada dalam kemasan, dan tingkat
kemasakan benih jagung. Penyimpanan benih yang berkadar air tinggi dapat
menimbulkan resiko terserang cendawan. Biji jagung termasuk golongan biji
orthodox. Jenis biji ini mengikuti Rule of Thumbs, sehingga biji ini semakin
rendah kadar air dan suhu simpannya, maka semakin panjang pula potensial
umurnya.(Rahmawati, 2013)

Gambar 6: Ulangan ke-1

8
Pada pengamatan juga terdapat benih yang tidak berkembang atau mati,
berhubungan dengan tingginya kadar air pada saat penyimapanan. Kemunduran
suatu benih dapat diterangkan sebagai turunnya kualitas atau viabilitas benih yang
mengakibatkan rendahnya vigor dan jeleknya pertumbuhan tanaman serta
produksinya.(Fauziah.2011)

Morfologi dari perkecambahan jagung manis sama dengan jagung yang sudah
dewasa, yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Morfologi hasil dari pengamatan
viabilitas jagung manis dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7: Morfologi jagung yang sudah berkecambah

9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Hasih uji vigor pada benih jagung dengan media pasir hanya mencapai
66%
2. Kualitas benih dan lingkungan belum memadai untuk melakukan
praktikum ini.
3. Penyebab rendahnya vigor benih yaitu: kadar air dilingkungan tidak
optimum, mutu benih yang kurang baik, kotoran yang ada dalam
kemasan, dan tingkat kemasakan benih jangung

5.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih benih, pilihlah benih dengan umur simpan kurang dari
6 bulan, agar persentase vigor masih tinggi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fauziah.2011.pengaruh perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor


benih jagung. Seminar nasional serealia
ISTA. 2005. International Rules for Seed Testing. Chapter 5: The Germination
Test. The International Seed Testing Association. Bassersdorf,
Switzerland, 5.1 – 5A.50

Ilyas, S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasilhasil Penelitian.
Bogor,IPB press, ID
Nurhafidah dkk.2021.Uji Daya Kecambah Berbagai Jenis Varietas Jagung (Zea
mays) dengan Menggunakan Metode yang Berbeda. J. Agroplantae,10 (1):
30-39

Purwanto, S. (2008). Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan


Produksi Jagung. Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan.

Sadjad, S. 1993. Dari benih kepada benih. Grasindo, Jakarta. 143 hlm
Sudjadi, B. (2006). BiologiSainsdalamKehidupan. Yudhistira, Surabaya

Rahmawati & Syamsuddin.2013. PENGUJIAN MUTU BENIH JAGUNG


DENGAN BEBERAPA METODE.Seminar Nasional Serealia,499-511.

11
LAMPIRAN

Proses pengerjaan praktikum

Anggota kelompok III

Hasil akhir pada uji vigor benih jagung

12

Anda mungkin juga menyukai