DISUSUN OLEH :
TESA JEVA
20023211024
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini penulis buat
sebagai syarat tugas dari mata kuliah Teknologi Pertanian dengan judul “Uji Daya
mendukung penulis untuk membuat laporan ini. Tak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Ir. Elly Rosnarita. M,Si yang telah
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB V KESIMPULAN.................................................................................. 10
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN.................................................................................................... 12
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
Kualitas benih ditentukan oleh persentase benih murni, biji tanaman lain,
kotoran yang tercampur, daya kecambah, kadar air dalam benih, dan tingkat
kemasakan benih tersebut. Untuk menentukan berapa persentase
perkecambahan benih pada praktikum ini dilakukan dengan media pasir. Uji
vigor dicerminkan oleh vigor kekuatan tumbuh dan daya simpan benih.
Kedua nilai fisiologis ini memungkinkan benih tersebut untuk tumbuh
menjadi normal meskipun keadaan biofisik dilapangan produksi sub
optimum. (Sadjad.1993)
Uji vigor merupakan indeks mutu benih yang lebih sensitive dalam
mendeteksi deteriorasi benih dari pada uji daya berkecambah (Ilyas.2012)
Vigor benih yang memiliki kualitas yang tinggi dicirikan: tahan terhadap
serangan hama penyait, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu
menghasilkan tanmana dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam
keadaan lingkungan tumbuh yang suboptimal. Upaya peningkatan produksi
dan produktivitas jagung memerlukan suplai benih unggul bermutu ditinjau
dari aspek fisik, fisiologi, dan genetic.(Fauziah.2011)
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Jagung (Zea mays) adalah tanaman penghasil karbohidrat setelah gandum dan
padi.(Nurhafidah 2021) Jagung merupakan dalah satu serealia yang strategis dan
bernilai ekonomi serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras juga
sebagai sumber pakan. (Purwanto, 2008)
Pada praktikum ini kelompok III telah ditentukan untuk menguji vigor benih
jagung komersial dengan klaim memiliki daya perkecambahan 85%. Benih
jagung yang digunakan adalah benih jagung manis, dengan klasifikasi sebagai
berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolyophyta
Kelas : Liliopsisa
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Zea L.
3
Gambar 1 : Benih jagung
Biji jagung disebut kariopsis, karena dinding ovari atau perikarp menyatu dengan
kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu .
4
BAB III BAHAN DAN METODE
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: benih jagung, air
bersih, nampan yang sudah dibolongi pada bagian bawahnya, botol semprot
dan label.
1. Menyiapkan nampan dan media pasir sebagai uji vigor benih jagung
2. Memasukan pasir kedalam nampan sampai ¾ tinggi nampan
3. Menata benih yang diuji diatas nampan yang telah diisi pasir, kemudian
timbun kembali dengan pasir
4. Menyiram dengan air agar tetap lembab, lalu meletakan didalam rumah
kaca
5
Gambar 4: Peletakan nampan kedalam rumah kaca
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum uji daya perkecambahan benih jagung ini menggunakan 50 benih
jagung per ulangannya. Berdasarkan hasil pengamatan didapati hasil tertinggi
pada ulangan ke-2 yaitu mencapai 78% tetapi rata-rata tinggi tanaman hanya
mencapai 19 Cm, namun pada ulangan ke-4 rata-rata tinggi tanaman mencapai 23
Cm akan tetapi daya perkecambahannya hanya mencapai 62%, seperti pada
gambar 5. Nilai pencapaian daya kecambah belum sesuai dengan klain pada
kemasan benih jagung, hal ini terjadi karena Benih jagung yang telah disimpan
selama beberapa waktu dengan kondisi suhu dan kelembaban udara ruang simpan
yang tinggi berpengaruh terhadap percepatan penurunan viabilitas dan vigornya.
(Fauziah.2011)
7
Gambar 5: Ulangan ke-4
8
Pada pengamatan juga terdapat benih yang tidak berkembang atau mati,
berhubungan dengan tingginya kadar air pada saat penyimapanan. Kemunduran
suatu benih dapat diterangkan sebagai turunnya kualitas atau viabilitas benih yang
mengakibatkan rendahnya vigor dan jeleknya pertumbuhan tanaman serta
produksinya.(Fauziah.2011)
Morfologi dari perkecambahan jagung manis sama dengan jagung yang sudah
dewasa, yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Morfologi hasil dari pengamatan
viabilitas jagung manis dapat dilihat pada gambar berikut ini.
9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasih uji vigor pada benih jagung dengan media pasir hanya mencapai
66%
2. Kualitas benih dan lingkungan belum memadai untuk melakukan
praktikum ini.
3. Penyebab rendahnya vigor benih yaitu: kadar air dilingkungan tidak
optimum, mutu benih yang kurang baik, kotoran yang ada dalam
kemasan, dan tingkat kemasakan benih jangung
5.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih benih, pilihlah benih dengan umur simpan kurang dari
6 bulan, agar persentase vigor masih tinggi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasilhasil Penelitian.
Bogor,IPB press, ID
Nurhafidah dkk.2021.Uji Daya Kecambah Berbagai Jenis Varietas Jagung (Zea
mays) dengan Menggunakan Metode yang Berbeda. J. Agroplantae,10 (1):
30-39
Sadjad, S. 1993. Dari benih kepada benih. Grasindo, Jakarta. 143 hlm
Sudjadi, B. (2006). BiologiSainsdalamKehidupan. Yudhistira, Surabaya
11
LAMPIRAN
12