Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN
TUMBUHAN BAYAM MERAH

Kelompok 4:
- Achmad Sanusi
- Elsika Louis Nainggolan
- Jelita Dominika Mondang Sitanggang
- Nayla Az Zahra Putri Amri
- Raffi Putra Nugroho
- Zilda Hassanah Meilani

SMAN 1 CILEUNGSI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah SWT. yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
“Biologi” yang diampuh oleh Ibu Epi Supriati. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan
tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah
menyusun Laporan Praktikum tentang Pertumbuhan Bayam Merah.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke
perguruan tinggi. Semoga laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif. Kritik dan saran perbaikan sangat kami
harapkan.

Cileungsi, 13 September 2023

2
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II METODE PRAKTIKUM......................................................................................................5
2.1 Alat & Bahan...........................................................................................................................5
2.2 Metode Penanaman.................................................................................................................5
BAB III ISI...........................................................................................................................................6
3.1 Data Praktikum.......................................................................................................................6
3.2 Diagram Data Praktikum........................................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................................7
BAB V PENUTUP...............................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................9
5.2 Saran...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
LAMPIRAN.......................................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana


makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalamiperkembangan. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi
dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan
secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air
akibat potensial airyang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga
memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke
bagian embrio yang sedang tumbuh.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan terutama pada tumbuhan
bayam merah?
2. Apa faktor yang paling memengaruhi laju pertumbuhan?
3. Berapa lama dan pertambahan tinggi tumbuhan bayam merah?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan terutama pada tumbuhan
bayam merah.
4
2. Mengetahui lama dan pertambahan tinggi tumbuhan bayam merah.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat & Bahan


1. Bibit bayam merah
2. Media tanam tanah
3. Rockwoll
4. Pupuk AB mix 100 mL
5. Pupuk tanah
6. Pot tanaman ukuran 10 cm
7. Bak hidroponik (33cm x 25cm x 10cm)
8. Pot hidroponik
9. Suntikan takaran
10. Netpot + sumbu flanel 18 pcs
11. Tutup impraboard 9 lubang (jarak antar lubang 3 cm x 4 cm)

2.2 Metode Penanaman


A. Metode Penanaman Media Tanah
1. Siapkan alat dan bahan yaitu media tanah, pupuk tanah, pot dan bibit tanaman
bayam merah
2. Siapkan 2 pot yang berukuran 10-15 cm dan tuangkan media tanah ke dalam pot
sampai setengah pot terisi
3. Lalu tambahkan pupuk hingga pot terisi hamper penuh sisakan jarak seperempat
dari atas pot
4. Taburkan benih tanaman bayam merah
5. Siram tanaman dengan air 1 – 2 kali sehari ketika benih cukup di semprot dengan
spray
6. Ketika sudah kecambah maka boleh di langsung di siram air secukupnya
7. Rawat tanaman dari hama dan cek kelembaban tanaman.

B. Metode Penanaman Media Hidroponik


1. Siapkan alat dan bahan yaitu rockwoll, benih tanaman bayam merah
2. Taburkan benih di rockwoll yang sudah di siapkan cukup 5-7 biji
3. Setelah itu semprot dengan spray agar lembab simpan di tempat yang teduh
4. Jika sudah berkecambah maka boleh di pindahkan agar terkena sinar matahari
jaga selalu agar tetap lembab
5. Jika sudah tumbuh batang kurang lebih 4 cm, bayam merah bisa dipindahkan ke
bak hidroponik
6. Pindahkan bayam merah ke bak hidroponik potong rockwoll kotak kotak dan
masukan ke pot hidroponik yang sudah dikaitkan kain flannel
7. Siapkan 1 liter air di bak hidroponik lalu tambahkan 15-30 ml pupuk AB Mix
8. Setelah itu tanaman bisa di simpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung

5
9. Cek tanaman dari hama dan ganti air jika diperlukan.

BAB III
ISI

3.1 Data Praktikum


Perlakuan Tingggi Tanaman Perhari (cm)
Ke-4 Ke-7 Ke-10 Ke-13 Ke-17 Ke-20 Ke-24 Ke-30
Media Tanam Tanah Pupuk 1,7 2,3 3 4 5,3 6 7 10
Cahaya
Media Tanam Tanah Pupuk 2 2,8 3 3,5 5 6 8 13
Kurang Cahaya
Media Tanam Rockwoll 1,5 3 5 7 7,7 9 9,8 12
Pupuk Cahaya
Media Tanam Rockwoll 2 3,5 6 8 8,7 10 10,8 13
Pupuk Kurang Cahaya
Media Tanam Tanah 1 2 4 5 6 6,8 7,5 8
Tanpa Pupuk

3.2 Diagram Data Praktikum

Penambahan tinggi (cm)


14

12

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8

6
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bayam merah dengan media tanam hidroponik dan ditempatkan pada ruangan
gelap memiliki pertumbuhan awal yang cepat dibandingkan media tanam tanah dan
hidroponik yang diletakkan pada ruangan terang. Pertumbuhan yang cepat itu disebabkan
oleh adanya etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat
gelap, gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Etiolasi disebabkan oleh
hormon auksin pada tanaman. Hormon auksin sensitif terhadap cahaya, artinya bila terkena
“sinar matahari”, aktivitas hormon ini dapat terhambat sehingga menyebabkan pertumbuhan
tanaman melambat. Pada saat tidak ada sinar matahari, hormon auksin akan bekerja aktif,
hormon ini akan merangsang pemompaan proton pada dinding sel sehingga meningkatkan
keasaman dinding sel dan mengaktifkan enzim ekspansin, yaitu enzim yang memecah ikatan
kimia di dinding sel, sehingga dinding sel melemah dan sel mampu berkembang menjadi
lebih besar.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya dan yang tidak
terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan
bayam merah.

Percobaan pada tanaman bayam merah membuktikan bahwa pertumbuhan di tempat


gelap lebih cepat tinggi daripada pertumbuhan yang terkena sinar matahari langsung (Lay,
1995). Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel
di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang
terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga
daun berwarna hijau gelap. Peristiwa ini disebut etiolasi.

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak karena pengaruh cahaya matahari, sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau
kekuningan serta memiliki cukup klorofil.

Namun berdasarkan praktikum yang telah di lakukan membuktikan bahwa tanaman


bayam merah yang di taruh di tempat terang mengalami pertumbuhan tidak jauh berbeda

7
dengan tanaman yang ditaruh di tempat gelap tetapi pertumbuhan pada daun yang berada di
tempat gelap lebih lebar dan terlihat lebih segar dibandingkan tanaman yang berada di tempat
terang. Diduga peristiwa tersebut terjadi karena peristiwa etiolasi terjadi pada daunnya saja
sedangkan pada pertumbuhan tinggi batang pada tanaman kacang hijau tidak tampak terjadi
etiolasi hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya,
penempatan perlakuan tanaman yang kurang tepat, penyiraman yang kurang merata sebelum
perlakuan, sehingga pada awal pertumbuhan kecambah bayam merah berbeda-beda dan
faktor yang lainnya.

Kaitannya dengan pembuktian data secara statistika, kami mencoba membuktikan dengan
cara pengujian test dengan hipotesis bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih
dominan daripada pertumbuhan di tempat yang terkena sinar matahari.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor faktor yang
memengaruhi pertumbuhan adalah:

1. Gelap terang tempat (Cahaya Matahari)


Gelap terang tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena
pertumbuhan pada daun yang berada di tempat gelap lebih lebar dan terlihat lebih
segar dibandingkan tanaman yang berada di tempat terang. Tinggi tanaman yang di
tempat gelap juga lebih tinggi karena kurangnya cahaya membuat hormone auksin
tidak terurai.
2. Pupuk
Pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena pada tanaman yang
diberikan pupuk lebih cepat bertumbuh yang disebabkan oleh terpenuhinya nutrisi
yang dibutuhkan tanaman.
3. Kelembaban
Kelembaban juga berpengaruh terhadap pertumbuhan karena Ketika kelembapan
terlalu rendah, proses fotosintesis tidak dapat menghasilkan energi yang cukup untuk
tumbuhan hidup sehingga mengalami kekeringan dan mati. Sedangkan pada
kelembapan yang terlalu tinggi, jamur dan bakteri dapat tumbuh berkembang
menyebabkan kerusakan atau pembusukan pada tumbuhan.

5.2 Saran
Penambahan pupuk pada tanaman bisa di perbanyak untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman. Kelembaban pada tanaman hidroponik yang masih benih atau masih
di rockwoll harus lebih diperhatikan karena jika kekurangan air maka tanaman akan kering.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2016, Mei 23). LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH CAHAYA DAN


ETIOLASI PADA TANAMAN JAGUNG. Diambil kembali dari Agrotek 152 UPNV
Jatim Blogspot: http://agrotek152upnvjatim.blospot.com/2016/05/laporan-praktikum-
pengaruh-cahaya-dan.html
Huwaida, N. N. (2021, Maret). Laporan Praktikum Etiolasi. Diambil kembali dari
https://www.scribd.com/document/50109348/Laporan-Praktikum-Etiolasi#
Net, A. Praktikum Pertumbuhan Tanaman. Diambil kembali dari
https://www.scribd.com/doc/172075185/PRAKTIKUM-PERTUMBUHAN-
TANAMAN
Wikipedia. (2022, Juli 30). Etiolasi. Diambil kembali dari WikipediA:
https://id.wikipedia.org/wiki/Etiolasi

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai