Anda di halaman 1dari 10

Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang

Merah

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi


Tugas Biologi

Disusun oleh :

DIKA FAKHRI HIMAWAN


XII MIPA 4

SMAN 1 CIOMAS
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu
dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran “Biologi” yang diberikan oleh Ibu Nury aradea . Jenis tugas yang diberikan
adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman.Metode penugasan
yang diberikan adalah menyusun tentang Pertumbuhan Biji Kacang Merah.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin
melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil
suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan
sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi
kelengkapan dan penyempurnaan tugas mandiri ini.
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya.
Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak
dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan
secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu
tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena
penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang
sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu
faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih
bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang
dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada
beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti
yang tercantum pada laporan ini.

1.2.Rumusan Masalah
a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di tempat terang
dan di tempat gelap ?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang diletakkan
didua tempat?

1.3.Tujuan Praktikum
a. Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan biji kacang
merah
b. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda (tempat
terang dan tempat gelap)
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah di dua
tempat.
BAB II
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan saya adalah dengan cara bereksperimen


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah .
Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada Minggu
tanggal 25 November 2018 sampai 30 November 2018
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat

 Aqua gelas (4 buah)


b.Bahan

 Kacang merah
 Kapas
c.Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah selama 1 jam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas bagus,
berukuran tidak terlalu kecil, dan tidak mengambang
3.Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4.Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing Aqua gelas
5.Taruh 2 botol plastic tersebut di tempat gelap dengan keadaan Aqua gelas A ( kering )
Aqua gelas B ( basah )
6. Taruh 2 buah Aqua gelas lainnya di tempat terang dengan keadaan Aqua gelas C ( kering
) Aqua gelas D ( basah )
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1 minggu
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hari A B C D
1 _ 1 cm _ 0,5 cm
26-11-2018
2 _ 3 cm _ 1,2 cm
27- 11-2018
3 _ 4,5 cm _ 2,8 cm
28-11-2018
4 _ 8 cm _ 3,5 cm
29-11-2018
5 _ 17,3 cm _ 7,5 cm
30-11-2018
6
1-12-2018
7
2-12-2018

Pembahasan

Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
1.Pertumbuhan kacang merah ditempat gelap lebih cepat.
Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang
terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga
daun berwarna kuning.
2. Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.Peristiwa itu juga terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak
terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah
serta memiliki cukup klorofil.
3. Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut dan
akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan tanpa diberi air
sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan perbedaan
pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk
proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi
cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah tumbuh lebih panjang namun tidak
subur pertumbuhannya.
2.Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan
karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin
tidak bekerja
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman
kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu
pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini tumbuh lebih
cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik, batang terlihat kurus
tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.
2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang merah ini
tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat
gemuk.
3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak adanya air
yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat diperlukan oleh
tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air
lambat laun akan layu.
SaranSaran
1. Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang akan
ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
2. Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti
3. Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil

Daftar pustaka
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakar
DOKUMENTASI PRAKTIKUM

TERANG GELAP

Anda mungkin juga menyukai