MATERI : “PENGUKURAN”
DISUSUN OLEH :
KELAS X MIPA
KELOMPOK 1 , Atas Nama :
Ahmad Fiqhan
Brillian Rahmat Danovan
Wahidah
Niken Apriliadiani
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang memberikan bimbingan dan pertolongannnya
sehingga dalam penulisan laporan praktikum Biologi ini bisa berjalan dengan lancar.
Penulisan laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Biologi Kelas X IPA Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Selain itu, penulisan
laporan Paraktikum Bologi ini di maksudkan sebagai penambahan wawasan pembaca serta
sumbang saran kepada pelajar dan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan masyarakat
Desa dalam memahami tentang perkecambahan Kacang Hijau. Di sisi lain, penulis mengajak
Kepada para pembaca agar dapat memahami dan mendalami masalah topik di atas, sekaligus
menerapkan hasil Laporan Praktikum Biologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak, yaitu:
1. Bapak Sulaiman, S.Pd Makmur selaku guru Biologi Kelas X IPA di SMA IT Hasanka
Palangka Raya.
2. Orang Tua kami yang telah memberi dorongan, secara moril maupun material
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Biologi ini.
Penyusun
ABSTRAK..................…………………………………………………… 2
PRAKATA................................................................................................. 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………... 4
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 5
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 6
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................. 6
1.3 Batasan Masalah........................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah..................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian........................................................................ 6
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................... 6
A. Kacang Hijau
Kacang Hijau (Vigna radiata)yang disebut Phaseolus radiatus atau Phoseolus aureus
Nama umum
Indonesia: Kacang hijau
Pilipina: Balatong
Cina: chi xiao dou
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Phaseolus
Spesies: Phaseolus radiatus L.
Kerabat Dekat
Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis
B. B. Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji
suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan
air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang
sedang tumbuh.
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran
diameter tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang
disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xylem
dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan
pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
2. Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi
kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
a. 1. Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di
dalam kromosom. Sifat kenetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tumbuh tumbuhan.
Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang
cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan
dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar. Sedangkan kacang hijau yang
berada pada gelas lain diletakkan di tempat gelap tanpa ada cahaya matahari. Jadi, proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kacang hijau pada gelas itu berwarna
kuning pucat.
2.2 Hipotesis
H1 : Adanya pengaruh dari media tanam kacang hijau terhadap pertumbuhan
tanaman tersebut.
Karena pertumbuhan setiap tanaman tentunya sangat dipengaruhi oleh kapasitas air.
Sedangkan dalam percobaan ini yang menjadi variabel bebasnya adalah media tanam yang
masing-masing memiliki kandungan air yang berbeda. Jadi, tentunya hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau itu sendiri.
Langkah Kerja
1. Pilihlah 21 biji kacang hijau yang memiliki ukuran yang sama, untuk
ditempatkan pada 3 gelas plastik.
2. Berilah label atau tanda pada ke 3 gelas plastik tersebut, masing-masing
gelas plastik I , gelas plastik II dan gelas plastic III.
3. Masukkan 7 butir kacang hijau ke dalam gelas plastik I.
4. Tuangkan air sebanyak ½ gelas pada gelas plastik II, lalu masukkan 7 butir
kacang hijau.
5. Masukkan kapas yang sudah di basahi pada gelas plastic III, lalu masukkan
7 butir kacang hijau.
6. Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari ke-3
tumbuhan biji kacang hijau di gelas plastik tersebut.
7. Amatilah pertumbuhan yang terjadi, dan catatlah pertumbuhan kecambah
setiap hari.
8. Buatlah laporan dan kesimpulan tentang pertumbuhan kecambah pada media
tanam yang berbeda.
4.1. Hasil
Ha
Perlakuan Jumlah Biji
No ri Keterangan
Berkecambah
I II III ke-
Percobaan I
tetap, Percobaan
II mulai
mengelupas
1. 1 7
kulitnya,
Percobaan III
mulai tumbuh
tunas
Percobaan I
tetap, Percobaan
II mulai tumbuh
2. 2 10
tunas, Percobaan
III tumbuh tunas
berbatang
Percobaan I
tetap, Percobaan
II bertunas,
3. 3 11
Percobaan III
batang tumbuh
semakin tinggi
Percobaan I tak
ada
perkembangan,
Percobaan II
tumbuh batang
5. 5 14
dan beberapa
daun, Percobaan
III tumbuh
menjadi tunas
yang baik
5.1. Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakkan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana
transportasi makanan terlarut, dan hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh)
serta bersama dengan hormon membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif.
Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada
suhu yang lebih tinggi.
5.2. Saran
1. Sebelum penelitian, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran yang
sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain
menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.
2. Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada
saat itu tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu
basah biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap
dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati
karena kekurangan air.
3. Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang
hijau dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.
4. Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.
Candra Kirana dan Idayu Ria Pramudyanti. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII
Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo.
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Biologi SMA kelas XII.Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Pratiwi, D. A., Bambang S., Sri Maryati, Srikini, Suharno. 2007. Biologi untuk
SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
http://laporan-praktikum-biologi.html
http://kecepatan-perkecambahan-biji-kacang.html
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981
http://biologypedia.wordpress.com/2010/11/28/pertumbuhan-biji-kacang-hijau/