APRIANTO SIMON
(Kelompok 3)
Oleh
APRIANTO SIMON
E 281 13 047
Judul
Nama
APRIANTO SIMON
Stambuk
E 281 13 047
Program Studi
Agroteknologi
Fakultas
Pertanian
Universitas
Tadulako
Mengetahui,
Koordinator Asisten
Menyetujui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Dasar-Dasar Ilmu dan Teknologi Benih
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik dikehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terimakasih sebelum dan sesudah penulis ucapkan kepada dosen-dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan moril maupun materil,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan praktikum yang berjudul
Laporan Lengkap Ilmu dan Teknologi Benih .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tertuang dalam laporan ini
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi
maupun konteks dan tata bahasanya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang sifatnya membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..........................................................................
HALAMAN JUDUL.............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan dan Kegunaan..................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Kesimpulan.................................................................................................
5.2
Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
I. PENDAHULUAN
benih
adalah
suatu
ilmu
pengetahuan
tentang
metode
ditempatkan
pada
lingkungan
yang
menunjang
dan
Benih adalah bagian tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan atau
mengembangbiakan tanaman. Mutu benih mencakup mutu fisik, mutu fisiologis dan
mutu genetika serta memenuhi persyaratan kesehatan benih. Mutu fisik benih diukur
dari kebersihan benih, bentuk, ukuran dan warna kecerahan yang homogen serta
benih tidak mengalami kerusakan mekanis atau kerusakan akibat serangan hama dan
penyakit. Mutu fisiologis diukur dari viabilitas benih, kadar air maupun daya simpan
benih (Lesmana, 2009).
Yang dimaksud kadar air benih, ialah berat air yang dikandung dan yang
kemudian hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang
dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air
adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya
kandungan air tersebut & dinyatakan dalam % terhadap berat asal contoh benih
(Lesmana, 2009).
Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah
antara 6% 8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan naiknya aktivitas
pernafasan yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam
benih. Selain itu merangsang perkembangan cendawan patogen di dalam tempat
penyimpanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah akan
menyebabkan kerusakan pada embrio (Lesmana, 2009).
2.4 Metode Pengujian Benih
Pengujian benih ditunjukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih.
Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun
simpan yang sub optimum. Vigor adalah sejumlah sifat-sifat benih yang
mengidikasikan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang cepat dan seragam
pada cakupan kondisi lapang yang luas. Cakupan vigor benih meliputi aspek-aspek
fisiologis selama proses perkecambahan dan perkembangan kecambah.
Benih merupakan salah satu factor yang penting dalam menentukan hasil
produksi tanaman yang nantinya ditunjang bersama dengan sarana produksi lainnya
seperti pupuk, air, cahaya, iklim menentukan tingkat hasil tanaman. Sarana produksi
lain yang cukup bila yang digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan
rendah. Benih bermutu mencakup mutu genetis, yakni benih murni dari varietas
tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis
yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan
kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima
dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas
hama dan penyakit, dan kemasan menarik.
Pengujian ketahan benih terhadap kekeringan dapat di lakukan secara simulasi
di Laboratorium menggunakan larutan NaCL. Pada konsentrasi tinggi larutan ini
tidak hanya memberikan cekaman akibat tekanan osmotiknya sehingga benih
mengalami hambatan dalam proses imbibisi, tetapi memberikan cekaman terhadap
kondisi salin. Pada kondisi tersebut hanya benih vigor yang mampu tumbuh dengan
baik.
III. METODOLOGI
2.1
Cara Kerja
Cara kerja uji kertas digulung (benih kedelai, kacang tanah, jagung), pertamatama menyiapkan tiga lembar plastik bening dan tiga lembar kertas merang
kemudian merendamnya ke dalam air hingga kertas tersebut basah, lalu meletakkan
kertas sebanyak tiga lapis dan kertas merang tersebut tepat di atas plastik bening.
Setelah itu, mengambil benih kedelai, kacang tanah dan jagung masing-masing
sebanyak 25 benih. Kemudian meletakkan benih-benih tersebut di atas kertas secara
teratur. Selanjutnya menggulung kertas yang telah diletakkan benih tersebut.
Diusahakan benih tersebut tetap teratur di dalam kertas yang telah di gulung. Lalu
memberi kertas label nama varietas kepada benih yang telah digulung. Setelah itu
masukkan ke dalam alat pengecambah benih, untuk diketahui kemampuan benih
tersebut untuk berkecambah. Melakukan pengamatan untuk mengetahui kemampuan
berkecambah benih.
2.3.2 Identifikasi kecambah/bibit normal dan abnormal
Mengambil masing-masing benih untuk dikecambahkan sebanyak 25 biji,
Benih tersebut dikecambahkan pada pestridish yang dilapisi kertas merang yang
sebelumnya dijenuhkan dengan air dan telah dipres. Setiap hari diamati dan bila
kelihatan kering disemprot dengan air. Amati ldentifikasi bibit normal dan tidak
normal dibandingkan bentuknya masing-masing benih yang dikecambahkan tersebut
Benih-benih yang berpenyakit dibuang dari kecambah agar tidak menular ke benih
yang lain, hal ini terus diperiksa setiap hari.
Substrat kertas (3-4 lernbar) diletakkan pada alas petridish atau cawan plastik
Basahi substrat, biarkan sampai air meresap. Kemudian air yang ber1ebih dibuang,
Tanamlah benih diatas lembar substrat dengan pinset, Untuk benih sebesar padi
cukup 25 butir dalam satu petridish. Letakkan petridish atau cawan plastik yang
telah ditanami benih tersebut dalam alat pengecambah benih. untuk metode UDKm
letak trays di dalam alat pengecambah dimiringkan.
substrat
+1
cm
ke
dalam(kecuali
yang
telah
ada
Pada metode ini benih diuji dengan cara menanam benih di antara tembar
substrat lalu digulung. Dapat digunakan untuk benih tidak peka cahaya untuk
perkecambahannya. Siapkan substrat kertas berukuran 20 x 30 cm dan prastik
dengan ukuran yang Sama, Tanam benih diatas lembaran substrat (2-3 lembar) yang
telah terlebuih dahulu dibasahi Tutup substrat yang telah ditanami benih dengan
lembaran substrat lain dan digulung, Letakkan dalam alat pengecambah benih untuk
kedelai yang berukuran sebesar benih jagung, kederai, kacang tanah substrat kertas
dilapisi plastik diluarnya sehingga menjadi metode UKDp.
Hubungan Tipe Perkecambahan Dengan Kedalaman Tanam
Yang harus di lakukan peretama siapkan dua buah kotak plastik yang dapat di
perkirakan dapat di tanami 25 benih jagung. Kotak yang pertama di isikan pasir
sampai penuh kemudian siram dengan air. Tanamlah biji jagung sebanyak 25 biji.
Kotak yang kedua di isikan pasir setengah dari kotak, kemudian tanam biji jagung
sebanyak 25 biji, kemudian lapisi pasir dengan kertas merang. Kemudian isikan
pasir pada kotak sampai penuh.
4.1.2
Kacang
Tanah
Kecambah Normal
Akar
Plumula
Tidak
Tidak
Bagus
Bagus
Jagung
Bagus
Bagus
Kedelai
Bagus
Bagus
Padi
Bagus
Ada yang
rusak
Rica
Bagus
Bagus
Jenis Benih
Kecambah Abnormal
Akar
Plumula
Banyak yang
menggulung
Rusak
Tidak ada
yang
menggulung
Bagus
Tidak ada
yang
menggulung
Bagus
Tidak ada
yang
menggulung
Bagus
Tidak ada
yang
menggulung
Bagus
Kedelai
= 10,1198
= 10,4095
= 9,2448
= 6,0989
x 100%
10,11989,2448
10,1198
x 100%
x 100%
= 8,6 %
10,82499,3804
10,8249
x 100%
x 100%
= 13,3 %
10,13201,5046
10,1320
x 100%
x 100%
= 85,15 %
10,40956,0989
10,4095
x 100%
x 100%
= 41,41 %
4.1.4
Hari
4
0
0%
2
8%
1
4%
2
8%
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dicembahkan
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
7
x
25
100%
100%
DB= 28%
Setelah berumur 7 hari
DB=
12
x
25
100%
DB= 48%
9
x
25
100%
KT= 36%
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 0%
%Kn2 = 24%
%Kn3 = 4%
%Kn4 = 0%
%Kn5 = 8%
%Kn6 = 4%
%Kn7 = 8%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
0 24 4 0 8 4 8
+ + + + + +
1 2 3 4 5 6 7
Kct
Kct
Kct
d) Waktu Berkecambah
Rata-rata hari berkecambah= N1T1 + N2T2 +...... +NiTi
Total benih berkecambah
Diketahui :
N1T1 = 0
N5T5 = 2
N2T2 = 6
N6T6 = 1
N3T3 = 1
N7T7 = 2
N4T4 = 0
Total berkecambah
Penyelesaian :
Rata-rata hari berkecambah =
= 22
(0.1)+(6.2)+(1.3)+( 0.4)+(2.4)+(1.6)+(2.7)
12
Rata-rata hari berkecambah = 3,58
2. Benih Cabai (Uji daya kecambah dengan kertas merang)
Tabel 2. Hasil pengamatan kecambah normal selama 7 hari
Kecambah
Benih
Hari (etmal)
3
4
5
Kn
0
7
3
2
2
3
3
% Kn
0% 28% 12% 8%
8% 12% 12%
Catatan :
Jumlah benih dicambahkan = 25
Kecambah abnormal = 20
%Kn = Kecambah normal
a) Daya Berkecambah (%)
Pengamatan berdasarkan metode kecambah dilakukan setelah berumur 4 x
24 jam dan 7 x 24 jam. Dengan rumus :
DB=
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dicembahkan
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
12
x
25
100%
100%
DB= 48%
Setelah berumur 7 hari
DB=
20
x
25
100%
DB= 80%
14
x 100%
25
KT= 56%
c) Kecepatan Berkecambah (%/etmal)
Mengamati jumlah kecambah normal setiap hari hingga 7 x 24 jam dengan
menggunakan rumus :
Kct =
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 0%
%Kn2 = 28%
%Kn3 = 12%
%Kn4 = 8%
%Kn5 = 8%
%Kn6 = 12%
%Kn7 = 12%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
Kct
0 28 12 8 8 12 12
+ + + + + +
1 2
3 4 5 6
7
Kct
= 0 + 14 + 4 + 2 + 1,6 + 2 + 1,7
Kct
= 25,3 %/etmal
d) Waktu berkecambah
Rata-rata hari berkecambah= N1T1 + N2T2 +...... +NiTi
Total benih berkecambah
Diketahui :
N1T1 = 0
N5T5 = 2
N2T2 = 7
N6T6 = 3
N3T3 = 3
N7T7 = 3
N4T4 = 2
Total berkecambah
Penyelesaian :
Rata-rata hari berkecambah =
= 20
(0.1)+(7.2)+(3.3)+(2.4 )+(2.5)+(3.6)+(3.7)
20
Rata-rata hari berkecambah = 4
Hari (etmal)
3
4
5
1
4%
0
0%
0
0%
1
2
Benih
Kn
0
0
1
% Kn
0%
0%
4%
Catatan :
Jumlah benih dicambahkan = 25
Kecambah abnormal = 17
%Kn = Kecambah normal
1
4%
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dikecambahkan
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
2
x
25
100%
100%
DB= 8%
3
x
25
100%
DB= 12 %
=3
= 25
Penyelesaian :
KT=
3
x
25
100%
KT= 12 %
c) Kecepatan Berkecambah (%/etmal)
Mengamati jumlah kecambah normal setiap hari hingga 7 x 24 jam dengan
menggunakan rumus :
Kct =
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 0%
%Kn2 = 0%
%Kn3 = 4%
%Kn4 = 4%
%Kn5 = 4%
%Kn6 = 0%
%Kn7 = 0%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
Kct
0 0 4 4 4 0 0
+ + + + + +
1 2 3 4 5 6 7
Kct
= 0 + 0 + 1,3 + 1 + 0,8 + 0 + 0
Kct
= 3,1 %/etmal
d) Waktu berkecambah
Rata-rata hari berkecambah= N1T1 + N2T2 +...... +NiTi
Total benih berkecambah
Diketahui :
N1T1 = 0
N5T5 = 1
N2T2 = 0
N6T6 = 0
N3T3 = 1
N7T7 = 0
N4T4 = 1
Total berkecambah
Penyelesaian :
Rata-rata hari berkecambah =
=3
(0.0)+(0.2)+(1.3)+(1.4)+(1.5)+( 0.6)+(0.7)
3
Rata-rata hari berkecambah = 4
4. Benih Kedelai (Uji kertas digulung dalam plastik)
Tabel 5. Hasil pengamatan kecambah normal selama 7 hari
Kecambah
Hari (etmal)
3
4
5
2
8%
3
12%
4
16%
1
2
Benih
Kn
3
3
4
% Kn
12% 12% 16%
Catatan :
Jumlah benih dicambahkan = 25
Kecambah abnormal = 3
%Kn = Kecambah normal
3
12%
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dicembahkan
100%
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
12
x
25
100%
DB= 48%
22
x
25
100%
DB= 88%
15
x
25
100%
KT = 60%
c) Kecepatan Berkecambah (%/etmal)
Mengamati jumlah kecambah normal setiap hari hingga 7 x 24 jam dengan
menggunakan rumus :
Kct =
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 12%
%Kn2 = 12%
%Kn3 = 16%
%Kn4 = 8%
%Kn5 = 12%
%Kn6 = 12%
%Kn7 = 16%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
Kct
12 12 16 8 12 12 16
+ + + + + +
1
2
3 4 5
6
7
Kct
= 12 + 6 + 5,3 + 2 + 2,4 + 2 + 2,2
Kct
= 31,9 %/etmal
d) Waktu berkecambah
Rata-rata hari berkecambah= N1T1 + N2T2 +...... +NiTi
Total benih berkecambah
Diketahui :
N1T1 = 3
N5T5 = 3
N2T2 = 3
N6T6 = 3
N3T3 = 4
N7T7 = 4
N4T4 = 2
Total berkecambah
Penyelesaian :
Rata-rata hari berkecambah =
= 22
(0.1)+(3.2)+( 4.3)+(2.4)+(3.5)+(3.6)+(4.7)
22
Rata-rata hari berkecambah = 4,09
5. Benih Jagung (Uji kertas digulung dalam plastik)
Tabel 5. Hasil pengamatan kecambah normal selama 7 hari
Kecambah
Hari (etmal)
3
4
5
4
16%
4
16%
4
16%
1
2
Benih
Kn
3
3
4
% Kn
12% 12% 16%
Catatan :
Jumlah benih dicambahkan = 25
Kecambah abnormal = 0
%Kn = Kecambah normal
3
12%
DB=
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dicembahkan
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
14
x
25
100%
100%
DB= 56%
17
x
25
100%
DB= 100%
22
x
25
100%
KT = 88%
c) Kecepatan Berkecambah (%/etmal)
Kct =
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 12%
%Kn2 = 12%
%Kn3 = 16%
%Kn4 = 16%
%Kn5 = 12%
%Kn6 = 16%
%Kn7 = 16%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
12 12 16 16 12 16 16
+ + + + + +
1
2
3
4
5
6
7
Kct
Kct
Kct
d) Waktu berkecambah
Rata-rata hari berkecambah= N1T1 + N2T2 +...... +NiTi
Total benih berkecambah
Diketahui :
N1T1 = 3
N2T2 = 3
N3T3 = 4
N4T4 = 4
Penyelesaian :
N5T5 = 3
N6T6 = 4
N7T7 = 4
Total berkecambah
= 22
Hari (etmal)
3
4
5
3
12%
4
16%
4
16%
1
2
Benih
Kn
4
4
3
% Kn
16% 16% 12%
Catatan :
Jumlah benih dicambahkan = 25
Kecambah abnormal = 0
%Kn = Kecambah normal
3
12%
Diketahui :
Kecambah normal
Kecambah normal
Benih dicembahkan
Penyelesaian :
Setelah berumur 4 hari
DB=
14
x
25
100%
DB= 56%
100%
DB=
25
x
25
100%
DB= 100%
17
x
25
100%
KT = 68%
Kct =
Kn 1
Kn
Kn
Kn
+ 2 + 3 + + 7
etmal 1 etmal 2 etmal 3
etmal 7
Diketahui :
%Kn1 = 16%
%Kn2 = 16%
%Kn3 = 12%
%Kn4 = 12%
%Kn5 = 12%
%Kn6 = 16%
%Kn7 = 16%
etmal = 1,2,37
Penyelesaian :
16 16 12 12 12 16 16
+ + + + + +
1
2
3
4
5
6
7
Kct
Kct
Kct
= 38,2 %/etmal
Diketahui :
N1T1 = 4
N5T5 = 3
N2T2 = 4
N6T6 = 4
N3T3 = 3
N7T7 = 4
N4T4 = 3
Total berkecambah
Penyelesaian :
Rata-rata hari berkecambah =
= 25
(3.1)+(3.2)+(4.3)+(4.4)+(3.5)+(4.6)+(4.7)
25
Rata-rata hari berkecambah = 4,72
f) Pengujian Indeks Vigor Hipotetik (IVH)
RUMUS : IVH
= 5,423
Keterangan : IVH = Indeks Vigor Hipotetik
N = Jumlah Daun (Helai)
A = Luan Daun (cm)
H = Tinggi Bibit (cm)
R = Berat Kering Akar Bibit (g)
G = Diameter Batang (mm)
T = Umur Bibit (Minggu)
Kecambah Normal
87%
Kecambah Abnormal
13%
Kecambah Mati
0%
(Jagung
NaCl
37%
67%
0%
4.2 Pembahasan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Angga, 2009. http://mbozocity.blogspot.com/hipogeal-dan-epigeal/ diakses pada
tanggal 14 juni 2012
Baskara,
2009.
http://baskara09.wordpress.com/2011/03/30/pengujian-benih/