Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

PENGUKURAN KADAR AIR BENIH

Disusun Oleh :
Linda M. Simbolon

D1A020172
L Agronomi

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Elis Kartika, M.Si
Ir. Mukhsin. M.P

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i


I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum .......................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2
III. METODELOGI PRAKTIKUM ...................................................... 5
3.1 Tempat Dan Waktu ....................................................................... 5
3.2 Bahan Dan Alat ............................................................................. 5
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum ................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 6
4.1 Hasil .............................................................................................. 6
4.1.1 Perhitungan Kadar Air Benih Metode Langsung Pada Kacang
Tanah. ......................................................................................... 7
4.1.2 Perhitungan Kadar Air Benih Metode Langsung Pada Kedelai. .... 7
4.2 Pembahasan ................................................................................... 8
V. PENUTUP ......................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 9
5.2 Saran ............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10


LAMPIRAN ............................................................................................... 11

i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanamanmuda
(bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga
berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih
dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embriotanaman,
jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif.
Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek
daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman
dewasa (Purwanti, 2004).
Benih murni adalah semua varietas dari spesies yang dinyatakan oleh
pengirim atau berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke
dalam benih murni adalah benih masak dan utuh; benih yang berukuran kecil,
mengkerut, tidak masak; benih yang telah berkecambah sebelum diuji; dan
pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya,
asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan tersebut termasuk ke dalam spesies yang
dimaksud (Sutopo, 2002).
Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja,
kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang
didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh
kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoran
benih Untuk menguji kemurnian benih harus diambil dari suatu contoh kerja yang
benar-benar dapat mewakili suatu lot benih yang akan diuji. Untuk mendapatkan
contoh kerja yang dapat mewakili suatu lot benih, maka harus dilakukan
pengambilan contoh benih dengan cara dan metode yang tepat. Dari uraian
tersebut, pengujian kemurnian genetik benih penting dilakukan dengan baik dan
benar sesuai prosedur sebagai salah satu upaya penjaminan benih yang bermu
tutinggi.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakan praktikum ini untuk menentukan persentase
komposisi (berdasarkan berat) contoh yang diuji dan mengidentifikasi berbagai
spesies benih dan kotoran benih dalam contoh benih.

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di


lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan
korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian.
Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil
untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan)
jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah
dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup
pengujian mutu fisik fisiologi benih. Petunjuk ini menjelaskan bagaimana
mempersiapkan contoh yang mewakili lot benih untuk keperluan pengujian, dan
bagaimana melakukan pengujian benih, salah satunya yaitu analisis kemurnian
(Nasrudin, 2009).
Komponen yang dianalisis adalah komponen benih murni, benih tanaman
lain, dan kotoran benih. Benih tanaman lain dapat terdiri dari benih spesies lain, benih
varietas lain, dan biji gulma. Sedangkan kotoran benih dapat berupa tanah, pasir,
kerikil, dan potongan dari bagian tanaman. Benih murni merupakan salah satu
komponen yang dipisahkan dalam analisis kemurnian benih adalah benih murni.
Untuk dapat memisahkan benih murni dari komponen lain maka harus diketahui apa
yang dimaksud atau dikategorikan dengan benih murni yang dimaksud dengan benih
murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau benih yang secara
dominan ditemukan dalam contoh benih.
Berikut ini adalah benih yang dikategorikan sebagai benih murni antara lain,
benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut dan benih yang
sedikit rusak, benih yang terserang hama dan penyakit tetapi masih bisa dikenali
sebagai benih yang dimaksud, benih yang sudah berkecambah tetapi masih bisa
dikenali sebagai benih yang dimaksud serta pecahan benih yang ukurannya lebih
besar dari setengah ukuran benih normal dan masih bisa dikenali.

2
Benih tanaman lain yaitu untuk dapat mengatahui persentase campuran biji
lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih maka keberadaan biji lain perlu
dipisahkan dan dihitung persentasenya. Agar dapat memisahkan biji lain maka harus
dipahami dulu apa saja yang dikategorikan sebagai biji lain dalam sekelompok benih.
Berikut ini adalah kriteria dari biji lain: Biji dari spesies atau varietas lain dan biji
gulma.
Kotoran benih yang dimaksud dengan kotoran benih meliputi benih dan
bagian dari benih serta bahan-bahan lain yang bukan bagian benih.
1. Benih dan bagian benih yaitu benih yang terlihat jelas bukan benih sejati,
benih dengan kulit yang terkelupas, pecahan benih dengan ukuran setengah
atau kurang dari setengah ukuran normal, benih yang sudah berubah warna,
benih rusak tanpa lembaga, gabah hampa dan sekam, cangkang benih, kulit
benih, dll.
2. Bahan lain yang bukan merupakan bagian dari benih seperti pasir, kerikil,
batu, potongan ranting, jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dll (Fatah,
2012).
Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode
yang dapat dilakukan, yaitu pengambilan contoh dilakukan secara simpol yaitu
dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya satu kali, tetapi jika secara duplo
maka pengambilan contoh kerja maka dilakukan 2 kali setengah berat contoh kerja.
Setelah dilakukan pengambilan contoh kerja dilakukan pengujian kemurnian. Tahap
selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih di identifikasi satu persatuan
secara visual berdasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanaman lain dan
kotoran beih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian dilakukan
penimbangan pada komponen tersebut (Kartasapoetra, 2003).
Menurut pengujian kemurnian benih, sampel benih yang diuji
dapatdipisahkan menjadi empat komponen, yaitu :
1.Benih murni
2.Benih spesies tanaman lain
3.Benih gulma

3
4.Kotoran
A. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang
sedang diuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah :
1. Benih masak utuh
2. Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak
3. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
4. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih
yang sesungguhnya.
5. Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali.
Adapun rumus perhitungan persentase benih murni sebagai berikut:
𝐵𝑀
BM = x 100%
𝐵𝐴

B. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh
dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Adapun rumus perhitungan persentase benih
tanaman lain sebagai berikut:
𝐵𝑇𝐿
BL = x 100%
𝐵𝐴

C. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalamcontoh.
Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
1. Benih dan bagian benih
2. Benih tanpa kulit benih
3. Benih yang terlihat bukan benih sejati
4. Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih = 0,5 ukuran normal
5. Cangkang benih, kulit benih, bahan lain, sekam, pasir, partikel tanah,
jerami, ranting, daun, tangkai, dll. Adapun rumus perhitungan persentase benih
tanaman lain sebagai berikut:

𝐵𝐾
BK = 𝐵𝐴 x 100%

4
III. METODELOGI PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,
Universitas Jambi. Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu , 15 Maret 2023 pukul
08:00 WIB.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih kedelai, kacang tanah.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi timbangan analitik, kantong
plastik kecil/besar, dan meja Analisa.
3.3 Prosedur Pengamatan
Adapun prosedur yang harus dilakukan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Siapkan bahan dan alat praktikum
2. Timbang sampel masing-masing 100 gram dengan menggunakan timbangan
analitik.
3. Letakkan sampel tersebut diatas meja analisa yang dilapisi plastik atau
nampan.
4. Pisahkan kulit pada masing-masing sampel.
5. Timbang dengan timbangan analitik komponen-komponen sebagai berikut:
a. Berat murni (pure seed), BM KB dalam %
b. Kotoran benih (inert matter) KB dalan %
c. Benih tanaman lain / varietas lain (other crop seed) B1%
d. Benih rerumputan / gulma (weed seed) Br%
6. Hitung presentase berat komponen-komponen tersebut dengan menggunakan
rumus.
7. Catat dalam bentuk tabel dan dokumentasi hasil pengujian kemurnian benih
pada masing-masing sampel

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pengujian dan perhitungan kemurnian benih pada kedelai , kacang tanah,
padi, dan jagung (Tabel 1)
Tabel 1. Hasil Pengujian Kemurnian Benih

Komponen Benih BM% KB% BL% BR%


Kedelai 98,258% 1,575% 0 0
Kacang tanah 93,631% 1,043% 0 0
Jagung 99,520% 0,173% 0 0
Padi 97,758% 0,748% 0 0
4.1.1 Perhitungan Uji Kemurnian Kadar Air Benih Pada Benih Kedelai
Berat Murni Benih Berat Kotor Benih
𝐵𝑀 𝐵𝐾𝐵
BM = 𝐵𝐴 x 100% BK = 𝐵𝐴 x 100%
98,258 1,575
= x 100% = x 100%
100 100
= 98,258% = 1,575%

Berat Benih Tanaman Lain Berat Benih Rerumputan


𝐵𝑇𝐿 𝐵𝑅𝐿
BL = 𝐵𝐴 x 100% BR= 𝐵𝐴 x 100%
0 0
= x 100% = x 100%
100 100
= 0% = 0%

4.1.2 Perhitungan Uji Kemurnian Kadar Air Benih Pada Benih Kacang Tanah
Berat Murni Benih
𝐵𝑀
BM = x 100%
𝐵𝐴
93,631
= x 100%
100

= 93,631%
Berat Kotor Benih
𝐵𝐾𝐵
KB = x 100%
𝐵𝐴
1,043
= x 100%
100

= 1,043%

6
Berat Benih Tanaman Lain Berat Benih Rerumputan
𝐵𝑅𝐿
𝐵𝑇𝐿 BR= x 100%
BL = x 100% 𝐵𝐴
𝐵𝐴
0
0 = 100 x 100%
= 100 x 100%
= 0%
= 0%
4.1.3 Perhitungan Uji Kemurnian Kadar Air Benih Pada Benih Jagung
Berat Murni Benih Berat Kotor Benih
𝐵𝑀 𝐵𝐾𝐵
BM = x 100% BK = x 100%
𝐵𝐴 𝐵𝐴
99,520
= x 100% 0,173
100 = x 100%
100
= 99,520% = 0,173%
Berat Benih Tanaman Lain Berat Benih Rerumputan
𝐵𝑇𝐿 𝐵𝑅𝐿
BL = x 100% BR= x 100%
𝐵𝐴 𝐵𝐴
0 0
= x 100% = x 100%
100 100

= 0% = 0%
4.1.4 Perhitungan Uji Kemurnian Kadar Air Benih Pada Benih Padi
Berat Murni Benih Berat Kotor Benih
𝐵𝑀 𝐵𝐾𝐵
BM = x 100% BK = x 100%
𝐵𝐴 𝐵𝐴
97,758 0,748
= x 100% = x 100%
100 100

= 97,758% = 0,748%
Berat Benih Tanaman Lain Berat Benih Rerumputan
𝐵𝑇𝐿 𝐵𝑅𝐿
BL = x 100% BR= x 100%
𝐵𝐴 𝐵𝐴
0 0
= 100 x 100% = 100 x 100%

= 0% = 0%

7
4.2 Pembahasan
Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan
teknik atau metode tertentu. Kadar air benih atau biji berfungsi untuk menentukan
menentukan saat panen yang tepat dan penyimpanan benih. Kadar air optimum
dalam penyimpanan bagi sebagian besar benihadalah antara 11% – 13%. Kadar
air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan naiknya aktivitas respirasi yang dapat
berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Kadar air
benih ialah berat air yang dikandung dan yang kemudian hilang karena pemanasan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap
berat awal contoh benih.
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yag dilakukan dengan
memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanamna lain dan kotoran benih
yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen tersebut.
Pada tabel 1 di dapatkan hasil pada sampel benih kedelai dengan presentase
benih murni sebesar 98,258% dengan berat kotoran benih sebesar 1,575%.
Berdasarkan literature yang di dapat, karena 98,258% sama dengan 98%,
persentase kotoran benih 1,575 > 1%, maka sampel benih kacang tanah yang diuji
belum cukup baik.
Pada sampel benih kacang tanah, dari tabel hasil diatas diketahui bahwa pada
sampel benih kacang tanah, persentase benih murni adalah 93,631% dan kotoran
benih adalah 1,043% Berdasarkan literature yang di dapat , karena persentase
benih murni 93,631% > 98%, persentase kotoran benih 1,043 > 1%, maka sampel
benih kedelai yang diuji tidak memenuhi standar.
Pada sampel benih jagung, dari tabel hasil diatas diketahui bahwa pada sampel
benih jagung, persentase benih murni adalah 99,520% dan kotoran benih 0,173% .
Berdasarkan literature yang di dapat, karena persentase benih murni 99,520 >
98%%, persentase kotoran benih 0,173% < 1%, maka sampel benih kedelai yang
diuji tidak memnuhi standar
Dan pada sampel terakhir adalah benih padi, di mana persentase benih murni
adalah 97,758% dan kotoran benih 0,748%. Berdasarkan litelatur yang di dapat,
karena persentase murni 97,758 < 98% dan persentase kotoran benih 0,748 < 1%
maka sampel benih padi tidak memenuhi standar.

8
V. PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yag dilakukan dengan
memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanamna lain dan kotoran benih
yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen tersebut.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kadar air yang
tepat menyimpan benih adalah 11-13%. Kadar air dengan metode langsung
menggunakan oven memperoleh rata-rata kadar air benih dari keseluruhan benih
kacang tanah dan kedelai adalah 16,25% dan 17,5%. sedangkan metode tidak
langsung diperoleh rata-rata kadar air benih dari keseluruhan benih kacang tanah
dan kedelai masing-masing sebesar 20,064% dan 7,8%.
Adanya perbedaan yang signifikan diperoleh terhadap ulangan ke 2 pada
metode langsung, dimana pada hasil ulangan mendapatkan nilai terendah yaitu
6% pada berat benih kedelai. Hal ini bisa disebabkan tempat penyimpanan
benih,benih yang disimpan pada suhu kulkas kadar airnya semakin lama semakin
menurun tetapi dapat meningkatkan jumlah kecambah normal selama persemaian.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah dalam melaksanakan praktikum sebaiknya
lebih serius lagi dalam pengerjaan dan lebih menyimak arahan yang asdos
berikan. Agar hasil yang di dapat akurat dan tidak bingung dalam mengolah data

9
DAFTAR PUSTAKA
Amira. 2010. The Advances Seed Technology in The Philippines. Manila:
Berauof Plant Industry Ministry of Agriculture
[BPMBTPH] Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan
danHoltikultura. 2006. Pedoman Laboratorium Pengujian Mutu
BenihTanaman Pangan dan Hortikutura. Jakarta (ID): Direktorat
JendralTanaman Pangan. Direktorat Perbenihan
Heuver. 2006. Introduction to Seed Testing. Netherlands: IAC Wageningen
Hong, T. D. and R. H. Ellis 2005. A protocol to determine seed storage
behavior.IPGRI Technical Bulletin No1. Dept. of Agric. The University
ofReading, UK
Hasanah. 2006. Teknologi Pengelolaan Benih Beberapa Tanaman Obat di
Indonesia.Balai Penelitian Pangan dan Obat. Jurnal Litbang Pertanian.
Volume 25(2): 68 – 73. Bogor.
[ISTA] Internasional Seed Testing Association. 2006. International Rules for
SeedTesting: Edition 2006. The International Seed Testing
Association.Switzerland (CH): ISTA
Justice OL, Bass LN. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Roesli R,
penerjemah. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Terjemahan
dari:Principles and Practices of Seed Storage
Sutopo, L. 2010. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian Unbraw
Kartasapoetra, A.G. 2006. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan
Praktikum. Bina Aksara, Jakarta
Kuswanto H 2007. Analisis Benih. Kanisius. Yogyakarta

10
LAMPIRAN

Bahan dan Alat Prosedur Kerja

Gambar Keterangan Gambar Keterangan


Sampel benih Timbang 100gr
benih kedelai

Pelastik Pelepasan kulit


benih dengan daging
benih

Wadah sampel benih Setelah kulit benih


berhasil di pisahkan,
timbang kulit benih

Timbangan analitik Selain kulit benih,


timbang juga benih
yang tidak berkulit

11
Timbang sisa benih
yang masih ada
kulitnya

12

Anda mungkin juga menyukai