Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

ACARA 3

UJI KEMURNIAN BENIH

Disusun Oleh:

Nama : Eliza Alifia Putri

NIM : C1M020041

Kelompok :7

Prodi : Agroekoteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Demikian laporan ini disusun guna memenuhi persyaratan laporan


pertanggungjawaban dan syarata mengikuti responsi Praktikum Ilmu dan
Teknologi Benih Semester 5 tahun ajaran 2022 program studi agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Mataram, 14 November 2022

Mengetahui, Praktikan
Asisten Praktikum

Baiq Elaswari Arimbi Eliza Alifia Putri


C1M019023 C1M020041
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih merupakan faktor penting dalam kegiatan budidaya pertanian.
Sehingga perlu dilakukan pengujian benih agar dapat diperoleh keterangan
atau gambaran mengenai mutu suatu benih yang akan digunakan untuk
keperluan penanamani. Dalam pengujian benih dilakukan pengujian
kemurnian benih yang berguna untuk mengetahui komposisi dari contoh uji
yang mencerminkan komposisi kelompok benih dari mana contoh tersebut
diambil dengan cara-cara yang sudah ditetapkan.
Kemurnian benih merupakan salah satu pengujian yang dilakukan
untuk menyediakan benih yang masih mempunyai tingkat kemurnian tinggi,
yaitu tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak.
Kemurnian benih sangat penting dilakukan terutama dalam menjaga kualitas
suatu varietas unggul. Pada prinsipnya, pengujian kemurnian benih di
laboratorium merupakan secara fisik/berdasarkan indentitas fisik yang telah
ditetapkan dengan jalan memisahkan contoh kerja benih ke dalam komponen-
komponen: benih murni, varietas lain, kotoran benih.
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan
memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran
benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih
tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi
benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot
benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3
komponen sebagai berikut.
Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan
komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan
kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari
berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu
benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 4
komponen yaitu benih murni, benih species lain, benih gulma dan bahan lain
atau kotoran. Kemurnian benih dapat dilakukan secara manual dengan
menyeleksi dari bahan atau varietas selain benih murni sehingga akan
diperoleh kemurnian benih dari suatu varietas.

2.1 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini yaiu agar mahasiswa dapat
mengetahui cara menghitung kemurnian benih dan juga dapat mengetahui
komposisi dari suatu contoh benih
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Benih diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanamanmuda


(bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga
berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih
dapat dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman,
jaringan cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif.
Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek
daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman
dewasa (Purwanti, 2004).

Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab


benihharus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan
sarana teknologi yang maju. Seiring petani mengalami kerugian yang tidak sedikit
baik dari segi biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang
bermutu rendah. Oleh karena itu meskipun pertumbuhan dan produksi tanaman
sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cara bercocok tanamn, tetapi harus
diingat pentingnya pemilihan mutu benih yang akan digunakan (Sukarman, 2000).

Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi


non benih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan dan biasanya
kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih
adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benihmurni,
benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari
ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalahuntuk
menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih
yang mewakili lot benih. (Heddy, 2000).

Benih species lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman
pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang
termasuk dalam kategori gulma, juga pecahan gulma yang berukuran setengah
atau kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai
embrio. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan benih yang tidak
memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih species lain
maupun benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian-
bagian tanaman seperti ranting dan daun. (Sutopo, 1984).

Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali


dilakukan. Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang
lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai
yang ingindiperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran
(Kuswanto,1997).

Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda antara


hasi lulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari
5%. Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat total seharusnya
dengan berat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian tetapi bisa
kurang. Persentase dari setiap komponen didapatkan dari berat masing-masing
komponen dibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau
dua angka di belakang koma (Sutopo, 1994).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Adapun pelaksanaan praktikum Ilmu dan Teknologi Benih acara 3 yaitu Uji
Kemurnian Benih dilaksanakan pada hari Senin, 7 November 2022 yang dimulai
pukul 13.50-15.05 WITA. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pemulian
Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat yang digunakan
adalah meja analisis kemurnian benih, timbangan, pinset, petridish. Sedangkan,
bahan yang digunakan yaitu benih padi, benih jagung, benih kedelai dan benih
kacang hijau.

3.3. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:

a. Disiapkan benih yang akan diuji dalam sebuah wadah (petridish)


b. Ditimbang berat contoh uji tersebut dengan timbangan analitik (berat
total). Penimbangan contoh uji untuk kemurnian, harus sesuai dengan
ketentuan dalam sertifikasi benih yaitu padi 75 g, jagung 900 g, kacang
tanah 100 g, kedelai 500 g, kacang hijau 150 g.
c. Dipisahkan komponen uji, kemudian ditimbang
 Benih spesies lain = a gram
 Biji gulma = b gram
 Bahan lain atau kotoran benih = c gram
 Benih murni = d gram
d. Dihitung persentase dari berat komponen a, b, dan c di atas dari berat
totalnya dan persentase benih murni (d) adalah 100 % - total persentase a,
b, dan c.
e. Persentase benih spesies lain = (a/berat total) x 100%; biji gulma =
(b/berat total) x 100%; kotoran benih = (c/berat total) x 100%; persentase
benih murni (d) = 100 % - total persentase a, b, dan c
f. Analisis dilakukan sebanyak dua kali ulangan dengan beda antar ulangan
tidak boleh lebih dari 5 %.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press: Jakarta

Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Jakarta : Grasindo.

Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai
hitam dan kedelai kuning. Jurnal Ilmu Pertanian 11(1)

Sukarman dan M. Rahardjo. 2000. Karakter fisik, kimia dan fisiologis benih
beberapa varietas kedelai. Buletin Plasma Nutfah 6(2).

Sutopo, L. 1994. Teknologi Benih. IPB : Bogor.

Sutopo, L. 1984. Teknologi Benih cetakan ke empat. PT Raja Grafindo Persada.


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai