Oleh
Eliza Alifia Putri
C1M020041
14
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Sementara itu bahan yang digunakan yaitu terdiri dari buncis bali, buncis
Lombok Timur, buncis Sembalun, wortel, kertas label dan tas plastic.
4.1. Hasil
Tabel 4.1.1 Pengamatan: Sorting Beberapa Sayuran Terseleksi
Jumlah
Jumlah
Foto yang Produk
Nama Latin Produk Jenis Material
diambil di sebelum
Komersil binomial setelah sortasi Packing
Lab sortasi
(kg)
(kg)
Plastik
Daucus
Wortel 1 Kg 0,879
carota L.
Plastik
Buncis
Varietas Phaseolus
0,5 Kg 0,235
Lombok vulgaris L.
Timur
Plastik
Buncis
Phaseolus
Varietas 0,5 Kg 0,21
vulgaris L.
Sembalun
Plastik
Buncis
Phaseolus
varietas 0,5 Kg 0,2
vulgaris L.
Bali
Phaseol
Buncis us
varietas vulgaris
0,5 0,235
Lombok L. var.
timur Lombok
timur
Plastic
Phaseol
Buncis
us
varietas 0,5
vulgaris 0,21
sembalu
L. var.
n
sembalun
Plastic
Phaseolu
Buncis s
varietas vulgaris 0,5 0,2
bali L. var.
bali
Plastic
Tabel 4.1.3 Pengamatan: Sizing dan Grading Beberapa Sayuran Terseleksi
Jumlah Produk Jumlah Produk
Foto yang
Nama Latin sebelum sizing setelah sizing
diambil di Jenis Material Packing
Komersil binomial dan grading dan grading
Lab
(kg) (kg)
Plastik Wrapping
Besar : 0,595
Daucus
Wortel 0.879 Kg Sedang : 0,159
carota L.
Kecil : 0,125
4.2. Pembahasan
Tanaman hortikultura merupakan komoditas unggul yang dijadikan bahan
makanan dan sumber pemenuhan gizi masyarakat setiap harinya. Untuk memenuhi
kebutuhan hortikultura, banyak program yang dilaksanakan untuk meningkatkan
produktivitas petani. Hasil dari program tersebut adalah naiknya kualitas dan
jumlah produksi hortikultura yang semula hanya dapat dijual di Pasar Tradisional,
menjadi bahan makanan yang berkualitas tinggi yang dapat dijual di Pasar Modern
bahkan dapat di ekspor.
Pada praktikum acara 2 ini yang berjudul Sorting, Washing, Grading, dan
Packing: Minimum Handling Beberapa Buah, Sayur dan Biji-Bijian Terseleksi.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tahapan sortasi, teknik pencucian, teknik
sizing dan grading sng, serta material packing yang sesuai dengan produk buah,
sayuran dan biji-bijian yang terseleksi.
Tindakan pembersihan ada dua tingkat, yaitu memotong bagian yang tidak
berguna dan pencucian. Pencucian dimaksudkan untuk menghindari kerusakan
yang tinggi pada hasil pertanian, sebaiknya segera dilakukan agar hasil pertanian
terbebas dari kotoran, hama dan penyakit. Pencucian menggunakan air yang bersih
mengalir untuk menghindari kontaminasi.
Pada praktikum ini, hanya disiapkan sayuran dan biji-bijian berupa wortel dan
buncis. Buncis didapatkan dari tiga tempat berbeda yaitu berasal dari Bali, Lombok
Timur dan Sembalun. Buncis yang didapatkan dari tiga tempat berbeda tersebut
nantinya akan dilihat hasil sortasinya untuk mendapatkan buncis dengan kualitas
yang baik dan dapat dipasarkan.
Hal pertama yang dilakukan pada praktikum ini yaitu menyiapkan alat dan
bahan yang digunakan selama praktikum. Alat yang digunakan berupa timbangan,
plastik wrap, kamera handphone, steroform, gunting, plastik. Sementara itu bahan
yang digunakan berupa wortel dan buncis yang beasal dari Bali, Lombok Timur
dan Sembalun. Kemudian wortel dan buncis kemudian ditimbang dengan berat
beturut-turut yaitu 1 Kg dan 0,5 Kg. Kemudian diletakkan ke dalam plastic untuk
kemudian di sortasi.
Pada tahapan sortasi ini dilakukan dengan kriteria tertentu yaitu bebas luka
memar, luka mekanik dan busuk. Setelah wortel dan buncis disortasi kemudian
ditimbang hasil sortasi tersebut. Setelah di timbang kemudian dilakukan sizing yang
kemudian dilakukan grading. Pada sizing, wortel ditimbang satu persatu untuk
diketahui berat bobot tiap wortel yang nantinya akan dikelompokkan berdasarkan
berat bobot masing-masing wortel. Sementara itu pada buncis, hasil sortasi yang
telah didapatkan kemudian ditimbang menjadi 100 gram untuk grade A dan sisanya
menjadi grade B. Setiap proses kerja praktikum didokumentasikan dan dicatat hasil
tiap timbangan agar diketahui bobot dari tiap-tiap grade.
Pengemasan pada hasil sortasi dengan menggunakan tas plastic tanggung
yang berisi wortel dan buncis setelah ditimbang. Kemudian setelah di sortasi,
pengemasan masih dengan menggunakan plastic. Sementara itu, pengemasan
produk akan berganti ketika sudah ditentukan grade tiap bobot wortel maupun
buncis.
Diketahui pada praktikum ini kami mendapatkan dua grade wortel yaitu grade
B, grade C dengan berat masing-masing grade yaitu sebesar 0,595 kg, grade C 0,159
kg sementara bagian-bagian yang rusak atau mengalami luka memar, luka menanik
dan busuk diketahui memiliki total bobot sebesar 0,125 kg. Sementara itu pada
buncis Lombok Timur diketahui grade A sebanyak 0,1 kg dan grade B sebanyak
0,135 kg. Kemudian pada buncis sembalun diketahui grade A sebesar 0,1 kg dan
grade B sebesar 0,11 kg. sementara pada buncis Bali diketahui grade A sebebsar
0,1 kg dan grade B sebesar 0,1 kg.
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dikukan dapat disimpulkan bahwa
1. Tahapan sortasi pada wortel dan buncis dilakukan dengan cara memisahkan
wortel dan buncis dengan kriteria tertentu meliputi bebas luka memar, luka
mekanik dan busuk.
2. Teknik pencucian dilakukan dengan membersihkan bagian-bagian wortel
dan buncis yang dapat dilakukan dengan air ataupun teknik lainnya.
3. Teknik sizing dan grading dilakukan dengan menngelompokkan wortel dan
buncis sesuai dengan bobot grade yang telah ditentukann.
4. Pengemasan yang dilakukan pada wortel dan buncis disesuaikan dengan
grade yang ada pada produk. Pada wortel grade A digunakan material
packing dengan menggunakan plastic wrap dan wadah steroform.
Sementara pada wortel grade B digunakan material packing dengan plasrrik
wrap. Pada buncis grade A digunakan material packing dengan
menggunakan plastic wrap dan wadah steroform.
5.2. Saran
Pengetahuan terkait dengan tahapa sortasi, teknik pencucian, sizing dan
grading serta jenis material packing yang sesuai dengan buah sayuran sangat
penting bagi petani agar dapat menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan
sehingga aman dikonsumsi dan distribusi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA