Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN PRATIKUM

PENGARUH KEMASAN TERHADAP UMUR SIMPAN KOMODITAS


HORTIKULTURA

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Dosen Pengampu :1. Ir. B. Budi Setiawati, MP


2. Endah Puspitojati, STP.,MP
AsistenDosen : Novia Aristi Rahayu, STP, MSc
PLP : Sumama, SST
Instruktur : Nur Fatimah, S.Tr, P

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Atena Waty (03.05.19.0075)
2. Dimas Nugroho Waluyo (03.05.19.0079)
3. Hafizah Nirmayani (03.05.19.0084)
4. Insan Anugerah (03.05.19.0087)
5. Karimatus Hamidah (03.05.19.0089)
6. Kartika Shanindita (03.05.19.0090)
7. Muhammad Abdul Aziz Syahroni (03.05.19.0093)
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA – MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan pratikum
Pengaruh Kemasan Terhadap Umur Simpan Komoditas Hortikultura

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Ir. B. Budi Setiawati, MP dan Ibu Endah Puspitojati,
STP.,MP pada mata kuliah Teknologi Pengamasan dan Penyimpanan. Selain
itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengaruh
Pengaruh Kemasan Terhadap Umur Simpan Komoditas Hortikultura bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. B. Budi Setiawati, MP


dan Ibu Endah Puspitojati, STP.,MP selaku dosen mata kuliah Teknologi
Pasca Panen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sumbawa, 20 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 2
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ............................................................... 4
B. Alat dan Bahan ..................................................................... 4
C. Prosedur Kerja/Langkah Kerja ............................................. 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
LAMPIRAN ........................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk hortikultura mempunyai sifat sangat mudah mengalami
kerusakan antara lain akibat adanya proses respirasi dan transpirasi baik
saat dipanen atau pascapanen. Untuk menghambat proses tersebut perlu
adanya teknologi untuk mengurangi laju respirasi dan transpirasi yang
terjadi pada produk. Salah satu cara untuk menurunkan laju respirasi
dan transpirasi adalah melalui pengemasan.
Pengemasan merupakan cara atau perlakuan pengamanan
terhadap makanan atau bahan pangan agar makanan atau bahan pangan
baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan
dapat sampai ke tangan konsumen dengan baik. Kemasan sangat
mempengaruhi penampilan produk, dapat menjaga keawetan, dan
higienitas produk dalam jangka waktu tertentu.
Pengemasan hasil pertanian sangat penting dilakukan guna
penyediaan produksi untuk keperluan pasar dan distribusi untuk
masing-masingnya diperlukan persyaratan khusus. Lama penyimpanan,
jenis komoditas dan model fasilitas penyimpanan untuk tiap-tiap
tingkat beragam menurut fungsi dan kebutuhannya.
B. Tujuan
Mahasiswa mengetahui pengaruh kemasan terhadap masa simpan
komoditas hortikultura segar

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Produk hortikultura merupakan produk yang sangat mudah rusak
sehingga dalam penanganan pasca panennya perlu adanya pengaturan agar
produk tetap segar apabila dikirim kepada distributor. Menyimpan produk
sayuran yang paling sederhana adalah dengan menempatkan bahan di tempat
yang bersih, kering, dan kelembaban lingkungan yang sama dengan
kelembaban bahan. Cara ini ditempuh untuk menghindari kehilangan
kandungan air bahan secara berlebihan. Proses pembusukan pada sayuran dan
buah, dapat dihindari dengan menyimpan bahan dalam keadaan permukaan
kulitnya kering. Kering disini artinya permukaan kulit bebas dari air
permukaaan yang menempel (Dwiari, 2008).
Laju respirasi merupakan petunjuk yang baik untuk daya simpan buah
dan sayuran sesudah dipanen. Intensitas respirasi dianggap sebagai ukuran
laju jalannya metabolisme, dan oleh karena itu sering dianggap sebagai
petunjuk mengenai potensi daya simpan buah dan sayuran. Laju respirasi
yang tinggi biasanya disertai oleh umur simpan yang pendek. Hal itu juga
merupakan petunjuk laju kemunduran mutu dan nilainya sebagai bahan
makanan. Faktor yang sangat penting yang mempengaruhi respirasi dilihat
dari segi penyimpanan adalah suhu. Peningkatan suhu antara 00C – 350C akan
meningkatkan laju respirasi buah-buahan dan sayuran, yang memberi
petunjuk bahwa baik proses biologi maupun proses kimiawi dipengaruhi oleh
suhu. Sampai sekarang pendinginan merupakan satu-satunya cara ekonomis
untuk penyimpanan jangka panjang bagi buah dan sayuran segar. Asas dasar
penyimpanan dingin adalah penghambatan respirasi oleh suhu tersebut
(Pantastico, dalam Safaryani, 2007).
Seleksi bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas buah dan
sayur harus memenuhi persyaratan: (Marsigit, 2018).
1. Permeabilitas oksigen dan co2, tidak menghambat respirasi dan
perpanjangan daya simpan, tetapi tidak menjadikan proses anaerobik di
dalamnya.
2. Tidak menghambat keluarnya uap air

2
3. Transparan
4. Memiliki sifat fisik cukup baik sehingga kuat selama transfer dan
handling
5. Karena umumnya plastik memiliki sifat permeabilitas kurang
sempurna, untuk hal tersebut ventilasi perlu dibuat.
Pengelolaan suhu merupakan faktor utama dalam upaya menunda
proses perusakan produk pasca panen. Pendinginan cepat dan
mempertahankan suhu yang cocok merupakan bagian penting dari sistem
pengelolaan suhu. Terdapat beberapa jenis komoditi yang tahan terhadap
perlakuan suhu dingin, namun beberapa lainnya sangat peka. Titik beku
komoditi sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan padatan dan sekaligus
kandungan air bahan. Bagi jenis atau komoditi yang peka terhadap suhu yang
sangat rendah akan mengalami luka atau chilling injury. Biasanya hal ini
terjadi bilamana penyimpanan dalam kondisi di bawah titik beku (Santoso,
2006).
Plastik merupakan salah satu jenis bahan kemas yang sering digunakan
selain bahan kemas lain seperti: kaleng, gelas, kertas, dan styrofoam. Plastik,
bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya.
Pengemasan plastik menurut (Shahnawaz et al, 2012 dalam Johansyah dkk.
2014) dapat menyebabkan adanya modifikasi atmosfir dengan menekan
proses respirasi buah tomat. Jenis plastik pengemas diantaranya adalah plastik
Low Density Polyethylene (LDPE), High Density Polyethylene (HDPE), dan
Polypropylene (PP).. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan dalam
plastik ini maka semakin cepat terjadinya perpindahannya (Mareta, 2011).

3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktikum dilakukan pada
B. Alat dan Bahan
1. Bahan :
 Komoditas hortikultura Sayuran : Buncis
 Buah : jeruk
 Biofarmaka : Mengkudu
2. Bahan Pengemas :
 Plastik PP
 Plastik PE
 Plastik HDPE
 Besek
 Koran
 Styrofoam
 Timbangan digital
C. Prosedur Kerja/Langkah Kerja
1. Timbang masing-masing bahan (catat beratnya sebagai berat
awal) dan masukkan kedalam jenis kemasan yang berbeda (berat
bahan pengemas dicatat).
2. Siapkan 4 buah sampel untuk masing-masing komoditas dengan
6 jenis pengemas, sehingga untuk 1 komoditas memerlukan 24
sampel. Masing-masing sampel dibuat untuk 4 kali pengamatan
(komoditas diamati setiap 3 hari sekali selama 12 hari
pengamatan).
3. Semua perlakuan disimpan di suhu ruang
4. Pada saat pengamatan, buka kemasan dan timbang komoditas
yang diamati, catat berat masing masing komoditas di setiap
pengamatan.
5. Pengamatan dilakukan setiap tiga hari sekali terhadap terhadap:
perubahan berat komoditas dan organoleptik (warna dan tekstur).

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perubahan Berat

1. Biofarmaka Mengkudu

120

100

80

60
Plastik PP
40
Plastik HDPE
20
Plastik PE
0 Besek
Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke
3 6 9 12 Koran
Plastik PP 0 3 8 10 Styrofoam
Plastik HDPE 20 5 5 6
Plastik PE 1 1 3 4
Besek 13 104 113 113
Koran 10 23 28 42
Styrofoam 4 9 19 22

Grafik diatas merupakan perbandingan perubahan berat pada


enam kemasan yang berbeda pada Komoditas Mengkudu. Mengkudu
yang disimpan pada kemasan besek mengalami paling banyak
penurunan berat yaitu kisaran 104 - 113 gr pada hari ke 6 - 12.
Sedangkan Mengkudu yang mengalami paling sedikit penurunan berat
pada kemasan plastik PP yaitu kisaran 0 -3 gr pada hari ke 3 – 6.

2. Buah-buahan : Jeruk
Grafik dibawah merupakan perbandingan perubahan berat pada
enam kemasan yang berbeda pada Komoditas Jeruk. Jeruk yang
disimpan pada kemasan plastik PP mengalami paling banyak
penurunan berat yaitu kisaran 20 - 70 gr pada hari ke 3 - 12. Sedangkan
Jeruk yang mengalami paling sedikit penurunan berat pada kemasan
plastik PE yaitu kisaran 0 -2 gr pada hari ke 3 – 6.

5
80
70
60
50
40
30 Plastik PP
20 Plastik HDPE
10 Plastik PE
0 Besek
Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke
3 6 9 12 Koran
Plastik PP 20 20 20 70 Styrofoam
Plastik HDPE 3 4 5 3
Plastik PE 0 2 5 3
Besek 10 20 30 40
Koran 7 11 13 18
Styrofoam 5 10 30 50

3. Buncis

Grafik dibawah ini merupakan perbandingan perubahan berat


pada enam kemasan yang berbeda pada Komoditas Jeruk. Jeruk yang
disimpan pada kemasan besek mengalami paling banyak penurunan
berat yaitu kisaran 10 - 15 gr pada hari ke 6 - 12. Sedangkan Jeruk yang
mengalami paling sedikit penurunan berat pada kemasan plastik PE
yaitu kisaran 0 -2 gr pada hari ke 3 – 6.

6
16
14
12
10
8
Plastik PP
6
Plastik HDPE
4
Plastik PE
2
Besek
0
Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Koran
3 6 9 12
Plastik PP 1 2 2 6 Styrofoam

Plastik HDPE 1 1 2 2
Plastik PE 0 0 2 2
Besek 4 8 10 15
Koran 4 6 8 13
Styrofoam 5 6 8 13

Perubahan berat diamati bertujuan untuk mengetahui perubahan


berat selama penyimpanan. Hasil pengamatan perubahan berat selama
penyimpanan komoditas mengkudu, jeruk dan buncis segar dalam
enam perlakuan kemasan plastik PP, plastik HDPE, plastik PE, besek,
koran dan styrofoam menunjukan penurunanan berat pada beberapa
hari saat awal penyimpanan dan sampai hari saat akhir penyimpanan.

Jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap perubahan berat tiap


komoditas selama pemyimpanan 12 hari. Perubahan berat dengan
kemasan plastik berbeda nyata dengan besek dan koran. Hal tersebut
karena besek dan koran tidak mampu menghalangi kehilangan air
selama penyimpanan. Penggunaan wadah atau kemasan mampu
melindungi kehilangan berat kubis, terlihat bahwa perubahan berat
untuk semua jenis kemasan masih lebih rendah dibandingkan dengan
perubahan yang lainnya seperti warna dan tekstur. Penggunaan besek
menghasilkan penurunan berat lebih besar yaitu dibandingkan dengan
kemasan lain, karena respirasi tiap komoditas meningkat akibat besek
kurang rapat/lebih terbuka sehingga kurang menahan kehilangan air

7
akibat transpirasi, dibandingkan dengan styrofoam yang hanya
memiliki sedikit celah dari permukaannya sebagai ventilasi.
Sedangkan, komuditas yang dikemas plastik memiliki susut perubahan
berat paling rendah. Keseimbangan O2 dan CO2 juga berpengaruh
terhadap perubahan berat tiap komoditas. Menurut Gorny (2001)
konsentrasi oksigen optimum untuk penyimpanan kubis antara 57,5%.
Kaji dkk. (1993) menyatakan konsentrasi optimal untuk kubis adalah 5
- 10% dari O2 dan 5 - 15% dari CO2. Kondisi ini, mengurangi laju
respirasi, mempertahankan gula dan mengurangi browning pada
permukaan.Tingkat optimal dari O2 dan CO2 dipengaruhi oleh kultivar
dan lama penyimpanan (Saltveit, 2001).

Adanya respirasi dan transpirasi termasuk salah satu pemicu


penurunan bobot. Karena pada saat respirasi berlangsung terjadi
pembakaran gula atau bahan lain seperti lemak dan protein yang diubah
menjadi gas CO2, uap air, serta energi, sedangkan hasil respirasi berupa
gas hilang menguap (Handayani, 2008).

Kemasan plastik berperan dalam jalannya transpirasi buah dan


sayuran dalam kemasan, sehingga dapat mempertahankan perubahan
bobot. Plastik sebagai kemasan juga merupakan alat yang baik untuk
melindungi produk dari dehidrasi yang tinggi melalui kelembaban
atmosfer sekitar produk dalam kemasan dan kemasan plastik cukup
efektif mengurangi kehilangan air (Arianto dkk, 2013).

B. Perubahan Organoleptik
1. Perubahan warna

Dari hasil pengamatan pada suhu ruang, terlihat bahwa warna tiap
komoditas yang disimpan pada plastik PP, plastik HDPE, plastik PE,
besek, koran dan styrofoam pada akhir pengamatan cenderung
mengalami penurunan. Untuk komuditas mengkudu pada kemasan
plastik PP, plastik HDPE, plastik PE, besek, koran dan Styrofoam yang
digunakan mengalami perubahan warna yang mirip dari tiap – tiap

8
kemasan, dari warna hijau hingga berubah menjadi warna coklat
kehitaman. Dan pada komuditas buncis kemasan plastik PP, plastik
HDPE, plastik PE, besek, koran dan Styrofoam yang digunkan juga
perubahan warna yang sama tiap kemasan dari warna hijau hingga
berubah menjadi warna kecoklatan. Sedangkan pada komoditas buah
jeruk mengalami perubahan warna yang sama dan berbeda. Pada
kemasan plastic PP dan Plastik HDPE warna pada buah jeruk berubah
dari warna hijau menjadi hijau kekuningan, pada plastic PE, besek, dan
Styrofoam warna pada buah jeruk berubah dari warna hijau menjadi
hijau kekuningan kecoklatan, sedangkan pada Koran warna pada buah
jeruk berubah dari warna hijau kekuningan menjadi kuning.(Data Hasil
Praktikum Dapat Dilihat Pada Lampiran)
2. Perubahan Tekstur
Pengemasan memengaruhi kualitas buah, selain itu faktor-faktor
yang memengaruhi kualitas buah lainnya diantaranya waktu
penyimpanan dan lingkungan. Proses distribusi buah membutuhkan
waktu hingga dapat dipasarkan. Selama jangka waktu tersebut buah
dapat mengalami perubahan atau bahkan kerusakan. Secara visual
kerusakan yang umum terjadi ialah terdapat memar pada kulit buah.
Kecacatan eksternal buah seperti memar dan pelukaan pada kulit
maupun daging buah dapat menyebabkan kerusakan yang berakibat
serius, yaitu berupa menurunnya mutu buah yang bersifat kimiawi atau
mikrobiologis (Qanytah dan I. Ambarsari, 2011). Penurunan mutu
tersebut meliputi nilai kekerasan buah, total padatan terlarut (TPT) dan
susut bobot yang disebabkan oleh pembusukkan pada buah.
Waktu simpan memberikan pengaruh terhadap kualitas buah
mengkudu, jeruk dan buncis yang berupa nilai TPT, kekerasan dan
susut bobot buah. Semakin lama penyimpanan berakibat pada nilai TPT
dan susut bobot buah mengkudu, jeruk dan buncis berbanding terbalik
dengan nilai kekerasan buah. Pada penyimpanan 14 hari memiliki nilai
TPT dan susut bobot tertinggi diikuti oleh penyimpanan 7 dan 0 hari
sedangkan nilai kekerasan buah mengkudu, jeruk dan buncis

9
mengalami penurunan apabila semakin lama disimpan. Penyimpanan
buah mengkudu, jeruk dan buncis 0 hari memiliki kekerasan buah
tertinggi diikuti oleh penyimpanan 7 dan 14 hari. (Data Hasil Praktikum
Dapat Dilihat Pada Lampiran)

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Pengemasan
merupakan cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau
bahan pangan agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah
maupun yang telah mengalami pengolahan. Pengemasan hasil pertanian
sangat penting dilakukan guna penyediaan produksi untuk keperluan
pasar dan distribusi untuk masing-masingnya diperlukan persyaratan
khusus.
Lama penyimpanan, jenis komoditas dan model fasilitas
penyimpanan untuk tiap-tiap tingkat beragam menurut fungsi dan
kebutuhannya. Perubahan berat dengan kemasan plastik berbeda
dengan besek dan koran, dapat dilihat dari data yang sudah disediakan
diatas. Hal tersebut karena besek dan koran tidak mampu menghalangi
kehilangan air selama penyimpanan.
B. Saran
Penelitian ini perlu disempurnakan untuk meningkatkan fungsi
dan nilai tepat guna dari pengemasan yang digunakan dalam penelitian
dan juga alat dalam pengukuran berat dapat menggunakan yang lebih
akurat seperti timbangan digital agar dapat hasil yang maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, D.P., Supriyanto, dan L.K. Muharrani. 2013. Karakteristik Jamur
Tiram (Pleurotus ostreatus) Selama Penyimpanan Dalam Kemasan
Plastik Polypropylene (PP). Skripsi, UTM.

David, Jhon, dkk. 2016. Penanganan Pasca Panen Penyimpanan untuk


Komoditas Hortikultura. Balai Pengakajian Teknologi Pertanian.
Banjarbaru.
Dwiari. 2008. Teknologi Pangan Jilid 1. Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional.
Handayani, T.R. 2008. Pengemasan Atmosfer Termodifikasi Jamur Tiram
Putih (Pleurotus ostreatus). Skripsi, IPB.

Johansyah A. , E. Prihastanti, dan E. Kusdiyantini. 2014. PENGARUH


PLASTIK PENGEMAS Low Density Polyethylene (LDPE), High
Density Polyethylene (HDPE)DAN Polipropilen (PP)TERHADAP
PENUNDAAN KEMATANGAN BUAH TOMAT (Lycopersicon
esculentum.Mill ). Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XXII,
Nomor 1. Semarang. Diakses tanggal 20 Mei 2021
(http://eprints.undip.ac.id/44489/)

Kaji, H., Ueno, M., and Osajima, Y. 1993. “Storage of shredded cabbage
under a dynamically controlled atmosphere of high oxygen and high
carbon dioxide”, Bioscience, Biotechnology and Biochemistry, Vol.
57, pp. 1049–1052.

Marsigit wuri, Rossalina yessy. 2018. Penuntun Praktikum Pengemasan.


Bengkulu: Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Bengkulu.
Safaryani, Nurhayati , dkk. 2007. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan
terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica oleracea L).
Saltveit, M.E. 2001. “A summary of CA requirements and recommendations
for vegetables”, In: Optimal controlled atmospheres for horticultural
perishables. Postharvest horticulture series, No 22A, pp. 71-94

Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNDIP.

12
LAMPIRAN
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

1. PENGAMATAN PERUBAHAN BERAT

Komoditas sayuran :Buncis

Berat komoditas (gram) pada penyimpanan


hari ke-
Jenis Kemasan
0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Plastik PP 9 10 7 8 8 8 5 2

Plastik HDPE 10 9 5 6 9 8 3 4

Plastik PE 9 6 7 8 9 6 5 6

Besek 30 32 32 35 26 24 22 20

Koran 16 15 14 14 12 9 8 1

Styrofoam 15 14 14 13 10 8 6 1

13
Komoditas buah-buahan : Jeruk

Berat komoditas (gram) pada penyimpanan


hari ke-
Jenis Kemasan
0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Plastik PP 50 90 100 110 30 70 80 40

Plastik HDPE 112 113 110 103 109 109 105 100

Plastik PE 50 80 91 55 50 78 88 50

Besek 60 90 70 90 50 70 40 50

Koran 99 101 99 80 92 90 86 62

Styrofoam 100 90 100 110 95 80 70 60

14
Komoditas biofarmaka : Mengkudu

Berat komoditas (gram) pada penyimpanan


hari ke-
Jenis Kemasan
0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Plastik PP 248 162 155 176 248 159 147 164

Plastik HDPE 199 174 89 79 179 169 84 73

Plastik PE 216 148 153 153 215 147 150 149

Pada Besek B pada hari ke – 6,Besek C hari ke – 9


Besek 153 174 183 199 140 70 70 86 dan Besek D hari ke – 12 telah dikurangi 10 gr
dari berat Besek.

Koran 158 184 159 150 148 161 131 108

Styrofoam 166 155 153 153 162 146 134 131

15
2. PENGAMATAN ORGANOLEPTIK
Komoditas sayuran : Buncis

Perubahan Warna

Jenis Kemasan 0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Foto Sampel Hari Ke-0

Kuning
Plastik PP hijau hijau hijau hijau hijau Hjau pucat kecoklatan
kecoklatan

Foto Sampel A Hari Ke-3

16
Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

17
Foto Sampel D Hari Ke-12

18
Foto Sampel Hari Ke-0

Hijau
Plastik HDPE hijau hijau hijau hijau Hijau Kecoklatan kecoklatan
kecoklatan

19
20
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

21
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

22
Foto Sampel Hari Ke-0

Hijaau
Hijau
Plastik PE hijau hijau hijau hijau keputiha kecoklatan kecoklatan
kecoklatan
n

23
24
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

25
Foto Sampel C Hari Ke-9

26
Foto Sampel D Hari Ke-12

Foto Sampel Hari Ke-0

Kuning
Besek hijau hijau hijau hijau hijau Hijau pucat coklat
kecoklatan

Foto Sampel A Hari Ke-3

27
Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

28
Foto Sampel D Hari Ke-12

29
hijau
Kuning
Koran hijau hijau kekuni Kuning coklat coklat gelap
kuning kecoklatan
ngan

Foto Sampel Hari Ke-0

30
Foto Sampel A Hari Ke-3

31
Foto Sampel B Hari Ke-6

32
Foto Sampel C Hari Ke-9

33
Foto Sampel D Hari Ke-12

34
Foto Sampel Hari Ke-0

kuning
Styrofoam hijau hijau hijau hijau kuning Coklat Coklat gelap
kecoklatan

35
36
37
38
Foto Sampel A Hari Ke-3

39
Foto Sampel B Hari Ke-6

40
Foto Sampel C Hari Ke-9

41
Foto Sampel D Hari Ke-12

42
Komoditas sayuran : Buncis

Perubahan Tekstur

Jenis Kemasan 0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Agak
Plastik PP keras keras Keras keras lunak lunak Sangat lunak
keras

Agak
Plastik HDPE keras keras Keras keras lunak lunak Sangat lunak
keras

Plastik PE Keras keras keras keras Keras lunak lunak Sangat lunak

Agak
Besek keras keras keras keras keras lunak Sangat lunak
lunak
sangat
Koran keras keras lunak lunak lunak kering Kering
lunak

Styrofoam Keras keras keras keras lunak lunak lunak kering

43
3. PENGAMATAN ORGANOLEPTIK

Komoditas buah-buahan :Jeruk

Perubahan Warna

Jenis Kemasan 0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Foto Sampel Hari Ke-0

Kunin
Hijaun Hijau Hijau
g
Plastik PP Hijau Hijau Hijau Hijau kekuni kecokl kekun
kecokl
ngan atan ingan
atan

Foto Sampel A Hari Ke-3

44
Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

45
Foto Sampel D Hari Ke-12

Hijau Hijau
Hijau Hijau Hijau
Plastik HDPE Hijau Hijau Hijau kekun Foto Sampel Hari Ke-0
ingan

46
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

47
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

48
Foto Sampel Hari Ke-0

Kunin
Hijau Hijau Hijau Hijau Coklat
g
Plastik PE kekuni kekun kekuni kekuni kuning kuning kehita
kecokl
ngan ingan ngan ngan man
atan

Foto Sampel A Hari Ke-3

49
Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

50
Foto Sampel D Hari Ke-12

Hijau
Hijau Hijau Hijau kunin
Besek Hijau Hijau hijau hijau kekuni agak agak g Foto Sampel Hari Ke-0
ngan kuning kuning kecokl
atan

51
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

52
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

53
Foto Sampel Hari Ke-0

Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau


Kunin
Koran kekuni kekun kekuni kekuni kekuni kekuni kekuni
g
ngan ingan ngan ngan ngan ngan ngan

Foto Sampel A Hari Ke-3

54
Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

55
Foto Sampel D Hari Ke-12

Hijau
Hijau Hijau
Hijau tua
kuning coklat
Styrofoam hijau hijau hijau hijau agak kunin Foto Sampel Hari Ke-0
kecokl kekuni
kuning g
atan nigan
coklat

56
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

Foto Sampel C Hari Ke-9

57
Foto Sampel D Hari Ke-12

Komoditas buah-buahan :Jeruk

Perubahan Tekstur

Jenis Kemasan 0 3 6 9 12
Keterangan
A B C D A B C D

Keras agak
Plastik PP Keras keras keras keras Keras Agak lunak Agak lunal
lunka

58
Plastik HDPE Keras Keras Keras Keras Keras keras Agak lunak Lunak

Plastik PE Keras Keras Keras Keras Keras Keras Agak lunak Sangat lunak

Besek keras keras keras keras keras Agak lunak lunak lunak

Koran Keras keras Keras Keras Keras Agak lunak Agak lunak lunak

Lumayan
Styrofoam keras keras keras keras keras lunak empuk
lunak

59
4. PENGAMATAN ORGANOLEPTIK

Komoditas Biofarmaka :Mengkudu

Perubahan Warna
Jenis
0 3 6 9 12
Kemasan Keterangan
A B C D A B C D

Foto Sampel Hari ke-0 :

Kuning Hijau Kuning Hijau Putih Cokelat Cokelat Cokelat


Plastik PP
kehijauan Keputihan kehijauan Keputihan Kecoklatan Keputihan Keputihan Kehitaman

60
61
Foto Sampel A Hari Ke-3 :

Foto Sampel B Hari Ke-6

62
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

63
Foto Sampel Hari Ke-0

Plastik Kuning Hijau Kuning Hijau Cokelat Cokelat Cokelat


Cokelat
HDPE kehijauan Keputihan kehijauan Keputihan Keputihan Kehitaman Kehitaman

64
65
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

66
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

67
Foto Sampel Hari Ke-0

Kuning Hijau Hijau Cokelat Cokelat Cokelat


Plastik PE Hijau Cokelat
kehijauan Keputihan Keputihan Keputihan Kehitaman Kehitaman

68
69
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

70
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

71
Foto Sampel Hari Ke-0

Kuning Hijau Kuning Hijau Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat


Besek
kehijauan Keputihan kehijauan Keputihan Keputihan Kehitaman Kehitaman Kehitaman

72
73
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

74
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

75
Foto Sampel Hari Ke-0

Kuning Kuning Hijau Putih Coklat Cokelat


Koran Hijau Cokelat
Kehijauan Kehijauan Keputihan Kecoklatan Kehitaman Kehitaman

76
77
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

78
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

79
Foto Sampel Hari Ke-0

Cokelat Cokelat
Styrofoam Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Cokelat
Kehitaman Kehitaman

80
81
Foto Sampel A Hari Ke-3

Foto Sampel B Hari Ke-6

82
Foto Sampel C Hari Ke-9

Foto Sampel D Hari Ke-12

83
84
Komoditas biofarmaka :Mengkudu

Perubahan Tekstur
Jenis
0 3 6 9 12
Kemasan Keterangan
A B C D A B C D

Agak Sangat
Plastik PP Keras Keras Keras Keras Lunak Lunak
Keras Lunak

Plastik Sangat Sangat


Keras Keras Keras Keras Lunak Lunak
HDPE Lunak Lunak

Sangat Sangat
Plastik PE Keras Keras Keras Keras Lunak Sangat Lunak
Lunak Lunak
Sangat Sangat
Besek Keras Keras Keras Keras Lunak Sangat Lunak
Lunak Lunak
Sangat Sangat
Koran Keras Keras Keras Keras Lunak Lunak
Lunak Lunak
Agak Sangat Sangat
Styrofoam Keras Keras Keras Keras Lunak
Keras Lunak Lunak

85
86

Anda mungkin juga menyukai