Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGGANTI PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PASCA PAENEN

ACARA 4
TEKNOLOGI PENGERINGAN PRODUK PASCA PANEN

Oleh :
Satrio Ramadhani
A1D019147

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN......................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. TUJUAN...............................................................Error! Bookmark not defined.
II. PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Manfaat..............................................................................................................5
B. Bahan.................................................................................................................5
C. Metode...............................................................................................................5
D. Dampak Bagi Kesehatan....................................................................................6
III. PENUTUP..................................................................................................................7
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanganan pasca panen perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya


penurunan mutu dari bahan pangan. Kualitas dan kenampakan yang baik
menentukan tingkat penerimaan buah di pasaran. Masyarakat lebih banyak
mengkonsumsi buah-buahan dalam bentuk segar tanpa proses pengolahan
terlebih dahulu. (Saidi.2019)
Hal penting dalam mengelola produka psca panen buah maupun sayur
segar adalah menjaga kadar air agar tetap dalam kadar yang stabil. Pengurangan
kadar air dapat menekan berlangsungnya metabolisme pada produk pasca panen.
Dengan menurunnya kadar air maka produk pasca penen akan memiliki daya
simpan yang lebih. Tujuan lain dari pengurangan kadar air adalah agar
memudahkan dalam pengemasan nantinya.(Saidi. 2019)
Mengatasi hal tersebut diperlukan suatu teknologi yang mampu
mengurangi kadar air yang terkandung dalam produk pasca paenen sehingga
terhindar dari pembusukan ataupun penurunan kualitas. Salah satu cara
sederhananya adalah dengan melalui proses pengeringan. Pengeringan juga
termasuk ke dalam tahapan awal dari adanya pengawetan. (Utami. 2010)
Pengeringann merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian kandungan air dari suatu bahan dengan memanfaatkan
energi panas sehingga tercipta kondisi mikroorganisme penyebab pembusukan
tidak dapat tumbuh dan dengan pengeringan juga akan mengoptimalkan daya
simpan sutu bahan . (Utami. 2010)
B. Tujuan

Tujuan dari praktikim ini adalah :

1. Membandingkan daya simpan produk kering dan produk segar dari produk pasca
panen yang sama.
II. PEMBAHASAN

A. Manfaat

Teknologi pengeringan memiliki manfaat meminimalisir terjadinya


penururnan kualitas produk pasca panen pada saat masa penyimpanan.
Pengeringan juga dapat mempertahankan daya fisiologis biji atau benih dan
mendapatkan kualitas produk yang baik. Manfaat lainnya adalah buah dan sayur
akan lebih awet, volume produk menjadi kecil sehingga mudah saat pengemasan
dan menghemat ruang saat pengangkutan. Berat dari produk juga akan berkurang
sehingga dapat meminimalkan biaya produksi. Biasanya produk pasca panen
dalam bentuk kering akan memiliki daya simpan yang lebih lama jika
dibandingkan dengan produk pasca panen dalam bentuk masih basah.

B. Bahan

Dalam melakukan kegiatan pengeringan biasnaya bahan yang digunakan


adalah produk pasca panen seperti buah dan sayur, tidak sedikit biji-bijian juga
dapat dikeringkan. Alat yang digunakan biasnya berupa alat pengukur kadar air
(Moisture tester) kipas angin, oven.

C. Metode

Dalam kegiatan pengeringan ada dua metode yang biasa dipakai yaitu,
drying dan dehydration. Drying adalah suatu proses kehilangan air yang
disebabkan oleh daya atau kekuatan alam, contohnya matahari dengan
penjemuran dan angin dengan diangin-anginkan. Sedangkan dehydration adalah
suatu proses dimana mengurangi kandungan air dengan panas buatan atau
dengan bantuan alat penghasil energi panas contohnya oven. Prinsip dari metode
ini adalah menurunkan kadar air dengan tujuan mencegah aktivitas
mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan pada produk pasca
panen.

D. Dampak Bagi Kesehatan

Dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan akibat kegiatan pengeringan tidak begitu
mengkhawatirkan, namun kegiatan pengeringan bisa menurunkan kandungan gizi yang
terkandung. Banyaknya kandungan gizi yang berkurang dipengaruhi oleh lamanya
waktu pengeringan. Semakin lama pengeringan dilakukan maka semakin banyak pula
kandungan gizi yang terbuang. Jadi lamanya pengeringan harus disesuaikan dengan
kebutuhan agar konsumen mendapatkan kandungan gizi yang diinginkan. Lama
pengeringan tidak memengaruhi kadar serat kasar, namun memengaruhi parameter
kimia lainnya, yaitu kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, Aw, TPT, total gula dan
total asam secara nyata
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum acara 4 ini adalah :

1. Kandungan air yang berlebih dapat menurunkan produk pasca penen


pada saat masa penyimpanan, oleh karena itu perlu adanya
teknologi untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalam
produk pasca panen.
2. Teknologi pengeringan memiliki dua metode yaitu secara alami dan
secara buatan.
3. Lamanya waktu pengeringan dapat mempengaruhi kandungan gizi pada
produk pasca penen, semakin lama pengeringan dilakukan maka
semakin banyak pula kandungan gizi yang terbuang.

B. Saran

Ada baiknya praktikan lebih memahami materi yang akan dibahas, juga
memahami literatur yang didapat agar ilmu yang didapat maksimal dan
bermanfaat. Saran selanjutnya agar diadakan asistensi terlebih dahulu agar
praktikan memiliki gambaran apa saja yang harus dilakukan dalam praktikum
kali ini.
DAFTAR PUSTAKA

Saidi, I. A., & Wulandari, F. E. 2019. Pengeringan Sayuran Dan Buah-buahan. Umsida
Press, 1-35.
Mulya, Y, & Rahmawati. 2015. Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Mutu Manisan
Kering Buah Carica (Carica candamarcensis). Laporan Haisl Penelitian
Teknologi Pangan Universitas Sahid, Jakarta. Volume 4 (2) : 2522-7311
Utami, T. 2010. Pengeringan Buah Apel dengan Tray Dryer dengan Perubahan
Variabel Suhu (Doctoral dissertation, Undip).
Agustin, I, & Fitria, E, W. 2019. Pengeringan Sayuran Dan Buah-Buahan. Umsida
Press, 1-78. Sidoarjo.
Estiasih, T. dan K. Ahmadi. 2011. Teknologi Pengolahan Pangan. Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta. 273 hal.
Agniati, K. I. (2017). Kajian Pengaruh Jenis Pelapis Dan Suhu Pengeringan Terhadap
Sifat Fisika Dan Kimia Buah Stroberi (Fragraria Sp) Selama
Penyimpanan (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
Parfiyanti, E. A., Hastuti, R. B., & Hastuti, E. D. (2016). Pengaruh Suhu Pengeringan
Yang Berbeda Terhadap Kualitas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.).
Jurnal Akademika Biologi, 5(1), 82-92.
Usmiati, S., & Nurdjannah, N. (2006). Pengaruh lama perendaman dan cara
pengeringan terhadap mutu lada putih. Jurnal Teknologi Industri Pertanian,
16(3).
Samad, M. Y. (2012). Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas
hortikultura. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 8(1).
Mutiarawati, T. (2007). Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Bandung.
Universitas Padjadjaran, 1-5.

Anda mungkin juga menyukai