SKRIPSI
Disusun oleh:
AULIA RIVQY NOOR AFRIZAL
NIM: D.111.15.0039
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
diselesaikan dengan baik dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh
1. Dr. Ir. Haslina, M.Si., selaku Dekan fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Semarang
2. Ir. Sri Haryati, M.Si., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknologi Hasil
3. Ir. Dewi Larasati, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
laporan.
5. Ir. Elly Yuniarti Sani, M.Si, Selaku dosen penguji yang telah memberikan
Universitas Semarang.
7. Papa, Mama, Adik, Pacar beserta keluarga besar yang telah memberikan
dukungan baik secara moral maupun material dan juga selalu memberikan
semangat.
vii
8. Sa‟anana rezky selaku rekan penelitian dan skripsi yang telah berjuang
bersama.
9. Aurelia Adelia Putri, Maulana Ahsan, Dodie Ammar Burhan yang telah
10. Rekan – rekan mahasiswa FTP 2015 dan semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, demikian juga
dalam penyusunan laporan ini hasil yang diperoleh masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat mendukung, membangun dan
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
Terimakasih,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ................................................................................................................. v
Abstract ................................................................................................................ vi
Daftar Isi................................................................................................................ ix
E. Hipotesis ................................................................................................ 4
A. Tomat ..................................................................................................... 5
ix
a. Secara Alamiah ............................................................................ 9
2. TPC .................................................................................................... 13
4. Vitamin C ........................................................................................... 14
4. Vitamin C ........................................................................................... 19
5. TPC .................................................................................................... 19
x
B. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap Texture Analyzer ...................... 24
A. Kesimpulan ............................................................................................ 36
B. Saran ...................................................................................................... 37
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan Gizi Buah Tomat Segar (Matang) tiap 180 gram bahan ..... 7
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. Diagram Batang Rerata TPC (Total Plate Count) Tomat .................. 34
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
biasa ditanam di dataran tinggi dataran sedang dan dataran rendah. Tanaman
tomat termasuk ke dalam jenis tanaman semusim yang berumur sekitar 3-4
bulan yang dapat ditanam sepanjang tahun. Namun, waktu terbaik untuk
secukupnya. Tomat merupakan salah satu komoditas yang mudah rusak, oleh
menjadi produk yang lebih tahan lama. Petani umumnya mengikut sertakan
menyatakan bahwa sayuran seperti tomat yang berasal dari petani maupun
yang dapat meningkatkan daya simpan hingga kepada konsumen. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya simpan tomat lebih
1
2
yang kuat. Sifat reaktif ozon disebabkan oleh kemampuan oksidasi dari
kondisi lingkungan, pH, waktu, suhu, dan kelembaban. Menurut (Palou et al,
2001).
pemakaian pestisida. Gas ozon dapat dibuat dengan peralatan antara lain
bakteri serta logam beratyang menempel pada buah atau sayur, sehingga
aman dikonsumsi. Mekanisme ozon (O3) dalam membunuh mikroba yaitu gas
3
dan menyebabkan terjadinya lysis pada sel mikroba. Air yang telah
mengandung gas ozon dapat mencuci buah dan sayur hingga steril, tanpa
tahan pada kelembaban 90% dan suhu optimum untuk penyimpanan 7-13 oC.
kandungan gizi, karena gas ozon akan hilang melalui cara penguapan. Jika
gas ozon terkena sinar matahari, maka akan mengurai menjadi oksigen.
kandungan vitamin C meningkat 3 kali dari. Hal ini diduga adanya pengaruh
suhu terhadap laju respirasi, yaitu semakin rendah suhu maka semakin rendah
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tomat
memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri
dari 5-10%berat kering tanpa air dan 1 persen kulit dan biji. Jika buah tomat
berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen. Tanaman ini berbentuk
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum Lycopersicum
Nama binomial : lycopersicon esculentum L.
(sumber : Jones, 2008).
Bentuk, warna , rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang
bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak
5
6
bervariasi dari kuning, orange, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen
yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya
mengandung air.
(a) (b)
mendapatkan buah tomat dengan kualitas dan flavour yang baik. Kandungan
Tabel 1. Kandungan gizi buah tomat segar (matang) tiap 180 gram bahan
Kebutuhan per Kepadatan
Nutrien Jumlah
hari (%) nutrisi
Vitamin C 34,38 mg 57,3 27,3
Vitamin A 1121,40 IU 22,4 10,7
Vitamin K 14,22 mcg 18,8 8,5
Molybdenum 9,00 mcg 12,0 5,7
Kalium 399,6 mg 11,4 5,4
Mangan 0,19 mg 9,5 4,5
Serat 1,98 g 7,9 3,8
Kromium 9,00 mcg 7,5 3,6
Vitamnin B1 (thiamine) 0,11 mg 7,3 3,5
Vitamin B6 (pyridoxine) 0,4 mg 7,0 3,3
Folat 27,00 mcg 6,8 3,2
Tembaga 0,13 mg 6,5 3,1
Vitamin B3 1,13 mg 5,6 2,7
Vitamin B2 0,09 mg 5,3 2,5
Magnesium 19,80 mg 5,0 2,4
Besi 0,81 mg 4,5 2,1
Vitamin B5 (as.pantotenat) 0,44 mg 4,4 2,1
Phospor 43,20 mg 4,3 2,1
Vitamin E 0,68 mg 3,4 1,6
Tryptophan 0,01 g 3,1 1,5
Protein 1,53 g 3,1 1,5
(sumber : Whfoods, 2007)
B. Teknologi ozon
1. Ozon
Ozon (O3) pertama kali ditemukan oleh C.F. Schonbein pada tahun
1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell
atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna, memiliki
molekul gas yang terdiri tiga buah atom oksigen, mempunyai berat molekul
48 gram, tidak stabil karena akan cepat sekali terurai menjadi oksigen normal
8
yang mempunyai dua atom O2 dan satu atom oksigen bebas atau Onasen
(On). Ozon mempunyai titik didih - 112℃, sebagian dapat larut dalam air.
rendah (0,01-0,05 ppm). Ozon biasanya digunakan dalam industri air minum,
dalam rangka mencegah pertumbuhan jasad renik termasuk virus dalam air.
Fungsi ozon pada saat ini digunakan untuk membunuh algae, mengoksidasi
bahan organik, sehingga dapat menghilangkan rasa, bau dan warna yang tidak
yang kuat, sehingga sesuai untuk tujuan sterilisasi (Katz, ; Hadi dan Rivai,
2. Pembuatan Ozon
400mg/h adalah suatu unit alat yang menggunakan arus listrik 220 v dan
konsumsi daya 15 watt, mengubah O2 yang bersih dan kering Ozon dapat
suatu unit alat yang menggunakan arus listrik 220 v dan konsumsi daya 15
watt, mengubah O2 yang bersih dan kering. Ada beberapa cara pembuatan
ozon diantaranya:
9
a. Secara alamiah
oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian
dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah
terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang kita
kenal dengan nama ozone layer (lapisan ozon) adalah ozon yang terjadi
b. Secara Buatan
dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini
3. Sifat Ozon
Ozon dibentuk dari atom oksigen. Dalam keadaan paling stabil, atom
oksigen berada dalam bentuk diatomic molekul O2 atau yang sering disebut
dengan oksigen. Molekul ozon mengandung tiga atom oksigen dan lebih tidak
stabil jika dibandingkan dengan molekul oksigen. Ozon merupakan gas yang
sangat reaktif dan dalam konsentrasi tertentu bersifat racun (Yusuf dkk,
2008). Ozon adalah oksidator kuat yang bereaksi dengan cepat, hampir semua
zat organik dapat bereaksi, kecuali ion klorida karena tidak bereaksi dengan
ozon dan amonia yang sedikit bereaksi dengan ozon. Sifat ozon yang bereaksi
dengan cepat hingga didalam air ozon hanya sebentar saja (Sulistyandari,
2009).
Konsentrasi yang rendah dari ozon (kurang dari 0,5 ppm) sudah dapat
untuk proses desinfeksi air ialah 0,4 – 0,5 mg/l. pada konsentrasi ozon sebesar
0,02 ppm sudah bersifat racun bagi bakteri Eschericia coli dan Streptococcus
facealis (Asgar, 2014). Residu ozon bersifat racun terhadap kehidupan dalam
air, namun ozon mudah terurai, sehingga pada proses pengaliran air residu
menggunakannya.
tetapi karena tidak stabil hanya bertahan beberapa menit saja, sehingga pada
11
4. Manfaat Ozon
bakteri tersebut (Yusuf dkk, 2008). Ozon dalam bidang medis digunakan
sebagai pengobatan untuk mengobati penyakit yaitu untuk merawat kulit yang
Mengoptimalkan hati dan filter ginjal (Yusuf dkk, 2008). Gas ozon
C. Sifat Fisikokimia
1. Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering
(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis
sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih
mikroorganisme dalam suatu sampel, yang pada prinsipnya jika sel mikroba
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat diamati secara
1994, dalam Susianawati, 2006). Salah satu metode yang dapat digunakan
Total plate count dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Pour plate
atau injured cell), c) adanya zat penghambat pada peralatan atau media yang
perhitungan yang kurang tepat terhadap koloni yang menyebar atau yang
3. Susut Bobot
respirasi, transpirasi dan aktivitas bakteri. Respirasi yang terjadi pada buah
bahan organik dalam buah untuk menghasilkan energi yang diikuti oleh
pengeluaran sisa pembakaran berupa gas karbondioksida dan air. Air dan gas
Wills et al, (1981), faktor yang mempengaruhi kehilangan air pada buah
antara lain luas berbanding volume buah tersebut, lapisan alami permukaan
4. Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut vitamin C
terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan adanya tembaga dan besi. Vitamin
C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam
bukti dari penilitian yang mendukung fakta bahwa vitamin C memiliki peran
5. Tekstur Analizer
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan baku yang digunakan yaitu tomat segar yang didapat dari Desa
peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas tekstur analizer,
C. Rancangan Percobaan
16
17
D. Prosedur Penelitian
TOMAT
E. Prosedur Analisis
1. Susut Bobot
Susut bobot buah dihitung dengan cara dari bobot awal sayur sebelum
perlakuan dikurangi dengan bobot akhir setiap kali sampling, dibagi bobot
Keterangan :
W : Kehilangan Bobot
2. Tekstur
3. Kadar Air
Pekerjaan dihentikan bila sudah diperoleh berat yang konstan. Kadar air
4. Vitamin C
dikenal sebagai iodine, dengan metode ini yaitu paling banyak digunakan
oleh peneliti dikarenakan caranya yang mudah yaitu hanya meneteskan iodine
setara dengan 0,25 ml dan langkah terakhir yaitu ditetesin iodine hingga
mikroorganisme dalam suatu sampel, yang pada prinsipnya jika sel mikroba
yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat diamati secara
1994, dalam Susianawati, 2006). Salah satu metode yang dapat digunakan
Total plate count dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Pour plate
atau injured cell), c) adanya zat penghambat pada peralatan atau media yang
perhitungan yang kurang tepat terhadap koloni yang menyebar atau yang
Kadar air merupakan sejumlah air yang terkandung dalam suatu bahan
termasuk bahan pangan. Kadar air merupakan presentase kandungan air suatu
bahan yang dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) dan berat kering
(dry basis) kadar air ini adalah parameter penentu mutu bahan. Kadar air
produk terhadap kerusakaan. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan
air maka bakteri tidak akan tumbuh dan memperkecil kerusakan pangan.
setelah penguapan, yang merupakan berat kandungan air bebas dalam bahan.
Selama pemanasan dalam oven pada pengukuran kadar air, air dalam bahan
berkurang namun tidak semua air dapat keluar, hanya air bebas dan air terikat
lemah dalam bahan yang dapat menguap. Air terikat lemah adalah air yang
terikat secara lemah, namun air dalam bentuk ini masih memiliki sifat seperti
air bebas. Air bebas adalah air dalam bahan yang terdapat di permukaan dan
pengozonan berpengaruh nyata terhadap kadar air pada hari ke 0 tetapi tidak
berpengaruh pada hari penyimpanan ke 7 dan 14. Setelah uji lanjut dengan
21
22
Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa kadar air tomat
tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap kadar air tomat.
menit, hari ke-14 yaitu sebanyak 33,98%. Sedangkan kadar air terendah yaitu
30,21%. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang menggunakan
air sebagai perantara ozon agar langung meresap ke dalam tomat tersebut.
35,00
33,83 33,99
34,00 33,48 33,32
33,00 32,36
KADAR AIR (%)
28,00
Hari-0 Hari-7 Hari-14
PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN
lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan
menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada
hari ke-0 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu
pengozonan selama 120 menit sebesar 33,83%, sedangkan kadar air terendah
31,02%. Pada hari ke-7 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P2 dengan
Pada hari ke-14 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P2 dengan lama
Terlihat dari perlakuan pengozonan yang memiliki kadar air tertinggi pada
perlakuan P2 (60 menit) pada hari ke-14 sebesar 33,99% sedangkan kadar air
terendah yaitu pada perlakuan P1(0 menit) pada hari ke-7 sebesar 30,21%.
Diduga hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembapan yang mana
7 dan 14. Setelah uji lanjut dengan Duncan terdapat perbedaan yang nyata.
menit hari ke-0 yaitu sebanyak 285,15gf. Sedangkan tekstur terendah yaitu
pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan 180 menit pada hari ke
14 sebanyak 194,85gf. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang
tomat tersebut.
25
300,00 285,15
274,38
270,60
256,01 245,46258,84
250,00 235,24
244,05
215,35 222,44
TEKSTUR ANALYZER
194,85P1 (0 Menit)
200,00 220,57
100,00 P3 (120
Menit)
50,00
-
Hari-0 Hari-7 Hari-14
PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN
lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan
menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada
hari ke-0 terlihat tekstur tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu
256,01gf. Pada hari ke-7 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P3 dengan
lama waktu pengozonan selama 120 menit sebesar 258,84gf, sedangkan kadar
air terendah pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan selama 180
menit sebesar 215,35gf. Pada hari ke-14 terlihat kadar air tertinggi pada
dengan lama waktu pengozonan 120 menit pada hari ke-14 sebesar 285,15gf,
26
sedangkan kadar air terendah yaitu pada perlakuan P4 dengan lama waktu
pengozonan 180 menit pada hari ke-7 sebesar 194,85gf. Diduga hal ini
terus berlangsung.
Jika gas ozon terkena sinar matahari, maka akan mengurai menjadi
dalam gula dan asam. Selanjutnya dikatakan bahwa pada akhir penyimpanan
kandungan vitamin C meningkat 3 kali dari. Hal ini diduga adanya pengaruh
suhu terhadap laju respirasi, yaitu semakin rendah suhu maka semakin rendah
tetapi tetapi tidak berpengaruh pada hari ke14. Setelah uji lanjut dengan
27
Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa vitamin C tomat
menit hari ke-14 yaitu sebanyak 13,64. Sedangkan vitamin C terendah yaitu
pada perlakuan P2 dengan lama waktu pengozonan 60 menit pada hari ke-0
sebanyak 10,49. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang
tomat tersebut.
28
16,00
13,4913,64
14,00
12,22 12,07 12,51 13,04 13,25
11,6211,34 12,13
12,00
10,49 11,25
10,00 P1 (0 Menit)
VITAMIN C
8,00 P2 (60 Menit)
lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan
menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada
hari ke-0 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu
Pada hari ke-7 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama
sebesar 11,25. Pada hari ke-14 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4
dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 13,64, sedangkan
pada perlakuan P4 denagn lama waktu pemgozonan 180 menit pada hari ke-
dengan lama waktu pengozonan 60 menit pada hari ke-0 sebesar 10,49.
Diduga hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembapan yang mana
atau layu, pengeringan dan pengerasan. Hal ini diperjelas oleh Santoso yang
oleh kelembaban suhu, komposisi udara, polutan dan cahaya. Susut bobot
tidak berpengaruh pada hari penyimpanan 14. Setelah uji lanjut dengan
Duncan terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa susut bobot tomat dapat
terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap susut bobot tomat.
180 menit hari ke-14 yaitu sebanyak 4,39. Sedangkan susut bobot terendah
yaitu pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan 120 menit pada hari
ke-7 sebanyak 2,22. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang
tomat tersebut.
5,00
4,39
4,50
3,723,59 3,87
4,00
SUSUT BOBOT (%)
3,50 3,06
2,83 P1 (0 Menit)
3,00
2,45 P2 (60 Menit)
2,50 2,22
2,00 P3 (120 Menit)
1,50
P4 (180 Menit)
1,00
0,50
-
Hari-7 Hari-14
PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN
lama pengozonan pada hari ke 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan
menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada
hari ke-7 terlihat susut bobot tertinggi pada perlakuan P1 dengan tanpa
P3 dengan lama waktu pengozonan 120 menit sebesar 2,22%. Pada hari ke-14
selama 180 menit pada hari ke-14 sebesar 4,39% sedangkan susut bobot
terendah yaitu pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan selama 120
menit pada hari ke-7 sebesar 2,22%. Diduga hal ini dapat dipengaruhi oleh
faktor suhu, kelembapan dan penyimpanan yang mana objek hanya disimpan
pada suhu ruang dan disimpan selama 0 hari – 14 hari penyimpanan sebelum
sangat kuat, efektif dan aman. Aplikasi teknologi ozon pada penanganan hasil
Setelah uji lanjut dengan Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil
nyata pada rata-rata TPC (Total Plate Counter) perendaman ozon tomat.
terdapat pada perlakuan P4 hari ke-7 dengan lama waktu perendaman ozon
180 menit sebanyak 9,20. Sedangkan TPC terendah yaitu pada perlakuan P1
merusak kandungan gizinya, karena kandungan ozon itu sendiri akan hilang
dengan cara penguapan. Ozon juga akan mengurai kembali menjadi molekul
persen metil paration, sipermetrin, paration, diazinon dalam larutan air selama
Selain itu, ozon paling efektif untuk mendegradasi sipermetrin lebih dari 60
dan aman untuk memisahkan dan mendegrasi residu pestisida yang diujikan
2010
9,50
9,10 9,20
9,02
9,04
TOTAL PLATE COUNTER
9,00
8,70
8,46 8,42 P1 (0 Menit)
8,50 8,51 8,33
8,40
8,19 P2 (60 Menit)
8,00 P3 (120 Menit)
7,83
P4 (180 Menit)
7,50
7,00
Hari-0 Hari-7 Hari-14
PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN
Tomat
tomat dengan menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda
nyata. Pada hari ke-0 terlihat total plate counter tertinggi pada perlakuan P4
34
dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 8,70, sedangkan
pengozonan 120 menit sebesar 8,40. Pada hari ke-7 terlihat total plate counter
menit sebesar 9,20, sedangkan total plate counter terendah pada perlakuan P3
dengan lama waktu pengozonan selama 120 menit sebesar 9,02. Pada hari ke-
14 terlihat total plate counter tertinggi pada perlakuan P2 dengan lama waktu
dari perlakuan pengozonan yang memiliki total plate counter tertinggi pada
perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit pada hari ke-
7 sebesar 9,20, sedangkan total plate counter terendah yaitu pada perlakuan
P1 dengan tanpa perlakuan pada hari ke-14 sebesar 7,83. Diduga hal ini
dapat dipengaruhi oleh faktor suhu, kelembapan dan penyimpanan yang mana
objek hanya disimpan pada suhu ruang dan disimpan selama 0 hari – 14 hari
2010)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
TPC (Total Plate Counter) dan tekstur analyzer, sedangkan kadar air tidak
berpengaruh nyata
tinggi.
pengozonan (60 menit) hari ke-14 yaitu 33,98% dan terendah pada
hari ke-0 yaitu 285,15gf dan terendah pada perlakuan P4 dengan lama
waktu pengozonan (180 menit) hari ke-14 yaitu 194,85gf. Rerata vitamin
menit)hari ke-14 yaitu 13,64 dan terendah ada perlakuan P2 dengan lama
waktu pengozonan (60 menit) hari ke-0 yaitu 10,49. Rerata susut bobot
hari ke-14 yaitu 4,39 dan terendah pada perlakuan P3 dengan lama waktu
35
36
pengozonan (120 menit) hari ke-7 yaitu 2,22. Rerata TPC tertinggi pada
9,20 dan terendah ada perlakuan P1 tanpa pengozonan hari ke-14 yaitu
7,83
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tidak perlu adanya penelitian
Almatsier, S., 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 156 – 167.
Azwar, A. 2004. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Makalah
dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta, 17-19 Mei.
Christina Winarti & Miskiyah 2010, „Status kontaminan pada sayuran dan upaya
pengendaliannya di Indonesia‟, Pengembangan Inovasi Pertanian, vol. 3,
hlm. 227-37.
Jones,J.B. 2008. Tomato Plant Culture in the Field, Green House, and Home
Garden. CRC Press: Taylor and Francis Group. 400 Pages.
37
38
Rusdi, U.D. & Suliasih, N., 2002. Ozonisasi Dan Kualitas Air Susu.
JurnalBionatura. Vol. 4. 2. Pp.96-107.
Subawati, Reni, 2009, Oksidasi Senyawa Karoten Dalam Buah Kelapa Sawit,
Universitas Ma Chung. Malang.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KADAR AIR HO
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 31,0400 . 1
U2 33,7200 . 1
U3 30,6400 . 1
U4 30,6300 . 1
P3 U1 32,9200 . 1
U2 34,5700 . 1
U3 36,2200 . 1
U4 30,2200 . 1
P5 U1 34,7700 . 1
U2 33,9200 . 1
40
U3 33,0400 . 1
U4 33,5900 . 1
P7 U1 31,9200 . 1
U2 27,5900 . 1
U3 33,0900 . 1
U4 31,4700 . 1
U2 32,4500 3,26026 4
U3 33,2475 2,28784 4
U4 31,4775 1,50136 4
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
. 15 0 .
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across
groups.
b
Error 38,403 9 4,267
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
Intercept Intercept,
4,000 1,000
perlakuan
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the
coefficients in the cells times the variance components, plus a
quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
2. perlakuan
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1
a
P7 4 31,0175
a
P1 4 31,5075
a
P3 4 33,4825
a
P5 4 33,8300
Sig. ,105
c. Alpha = ,05.
43
KADAR AIR H7
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 31,8800 . 1
U2 25,3100 . 1
U3 32,1700 . 1
U4 31,4900 . 1
P3 U1 28,6200 . 1
U2 32,5100 . 1
U3 32,7900 . 1
U4 31,1000 . 1
P5 U1 29,5300 . 1
U2 30,0500 . 1
U3 30,4800 . 1
U4 34,2700 . 1
P7 U1 27,8300 . 1
U2 26,4100 . 1
44
U3 36,5500 . 1
U4 32,3300 . 1
U2 28,5700 3,31699 4
U3 32,9975 2,56163 4
U4 32,2975 1,41160 4
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the
cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the
Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
2. perlakuan
3. ulangan
a,b
Duncan
Subset
perlakuan N 1
a
P1 4 30,2125
a
P7 4 30,7800
a
P5 4 31,0825
a
P3 4 31,2550
Sig. ,620
b. Alpha = ,05.
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 33,1200 . 1
47
U2 26,0900 . 1
U3 32,0400 . 1
U4 33,0100 . 1
P3 U1 32,4700 . 1
U2 36,0900 . 1
U3 34,5000 . 1
U4 32,8900 . 1
P5 U1 30,7100 . 1
U2 36,9300 . 1
U3 36,4500 . 1
U4 29,2000 . 1
P7 U1 28,3300 . 1
U2 32,5000 . 1
U3 33,6100 . 1
U4 34,9900 . 1
U2 32,9025 4,93130 4
U3 34,1500 1,83995 4
U4 32,5225 2,41525 4
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the
cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the
Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
2. perlakuan
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1
a
P1 4 31,0650
a
P7 4 32,3575
a
P5 4 33,3225
a
P3 4 33,9875
Sig. ,264
b. Alpha = ,05.
50
TEKSTUR ANALYZER HO
Univariate Analysis of Variance
[DataSet1] C:\Users\user\Documents\DATA VITAMIN C.sav
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 270,2200 . 1
U2 226,7600 . 1
U3 341,6500 . 1
U4 258,9200 . 1
P3 U1 298,3000 . 1
U2 221,8900 . 1
U3 318,3600 . 1
U4 243,8600 . 1
P5 U1 286,3400 . 1
U2 267,4300 . 1
U3 325,5800 . 1
U4 261,2800 . 1
P7 U1 254,8900 . 1
U2 231,8600 . 1
U3 297,7600 . 1
U4 239,5600 . 1
U2 236,9850 20,70083 4
U3 320,8375 18,20586 4
U4 250,9050 10,80466 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in
the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in
the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
2. perlakuan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
3. ulangan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
Subset
perlakuan N 1 2
P7 4 256,0175a
P3 4 270,6025a 270,6025b
P1 4 274,3875a 274,3875b
P5 4 285,1575b
Sig. ,127 ,215
Tekstur anlyzer H7
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
P1 U1 257,2400 . 1
U2 197,8000 . 1
U3 303,2100 . 1
U4 223,5900 . 1
P3 U1 276,9700 . 1
U2 195,9600 . 1
U3 285,4300 . 1
U4 217,8500 . 1
P5 U1 261,2500 . 1
U2 235,8200 . 1
55
U3 298,7800 . 1
U4 239,5200 . 1
P7 U1 213,9800 . 1
U2 201,7600 . 1
U3 246,8900 . 1
U4 198,8000 . 1
U2 207,8350 18,81296 4
U3 283,5775 25,59919 4
U4 219,9400 16,81236 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the
cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the
Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
2. perlakuan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
3. ulangan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
Subset
perlakuan N 1 2
P7 4 215,3575a
P3 4 244,0525b
P1 4 245,4600b
P5 4 258,8425b
Sig. 1,000 ,216
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
P1 U1 227,1200 . 1
U2 174,8900 . 1
U3 282,9000 . 1
U4 197,4000 . 1
P3 U1 259,6500 . 1
U2 181,3100 . 1
U3 261,8700 . 1
U4 186,9300 . 1
P5 U1 243,5000 . 1
U2 205,1300 . 1
U3 274,4300 . 1
59
U4 217,9000 . 1
P7 U1 196,9000 . 1
U2 186,3200 . 1
U3 221,5200 . 1
U4 174,6900 . 1
U2 186,9125 13,01482 4
U3 260,1800 27,18279 4
U4 194,2300 18,30682 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients
in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving
effects in the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
2. perlakuan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
3. ulangan
Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER
61
Subset
perlakuan N 1 2
P7 4 194,8575a
P1 4 220,5775a 220,5775b
P3 4 222,4400b
P5 4 235,2400b
Sig. ,055 ,260
Lampiran 3. Vitamin C
Vitamin C HO
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
62
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
Dependent Variable: vitamn _c
P1 U1 11,2900 . 1
U2 11,1700 . 1
U3 13,0900 . 1
U4 10,9600 . 1
P3 U1 9,1800 . 1
U2 10,7300 . 1
U3 11,4200 . 1
U4 10,6400 . 1
P5 U1 9,7900 . 1
U2 14,4400 . 1
U3 9,1100 . 1
U4 12,0500 . 1
P7 U1 11,5700 . 1
63
U2 13,8200 . 1
U3 11,4500 . 1
U4 12,0400 . 1
U2 12,5400 1,86202 4
U3 11,2675 1,63635 4
U4 11,4225 ,73059 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
64
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the varian
quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: vitamn _c
2. perlakuan
Dependent Variable: vitamn _c
3. ulangan
Dependent Variable: vitamn _c
vitamn _c h0
Duncana,b
Subset
Perlakuan N 1
P3 4 10,4925a
P5 4 11,3475a
P1 4 11,6275a
P7 4 12,2200a
Sig. ,139
Value
Label N
perlakua 1 P1 4
n
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
66
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
Dependent Variable: vitamn _c
P1 U1 11,850
. 1
0
U2 11,440
. 1
0
U3 12,990
. 1
0
U4 12,030
. 1
0
Total 12,077
,65652 4
5
P3 U1 12,210
. 1
0
U2 8,8000 . 1
U3 11,770
. 1
0
U4 12,230
. 1
0
Total 11,252
1,64872 4
5
P5 U1 11,170
. 1
0
U2 11,270
. 1
0
U3 13,080
. 1
0
67
U4 13,020
. 1
0
Total 12,135
1,05762 4
0
P7 U1 11,620
. 1
0
U2 13,840
. 1
0
U3 13,350
. 1
0
U4 11,260
. 1
0
Total 12,517
1,26871 4
5
Total U1 11,712
,43561 4
5
U2 11,337
2,05884 4
5
U3 12,797
,70187 4
5
U4 12,135
,72316 4
0
Total 11,995
1,18421 16
6
. 15 0 .
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is
equal across groups.
a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: vitamn _c
68
Type III
Sum of Mean
Source Squares Df Square F Sig.
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
Variance Component
Var(ulanga Var(Erro
Source n) r) Quadratic Term
Intercep
4,000 1,000 Intercept, perlakuan
t
perlakua
,000 1,000 Perlakuan
n
ulangan 4,000 1,000
Error ,000 1,000
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells
times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic
Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: vitamn _c
2. perlakuan
Dependent Variable: vitamn _c
3. ulangan
Dependent Variable: vitamn _c
vitamn _c h7
Duncana,b
Subset
Perlakuan N 1
P3 4 11,2525
P1 4 12,0775
70
P5 4 12,1350
P7 4 12,5175
Sig. ,196
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 1,437.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
b. Alpha = ,05.
VITAMIN C H 14
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
Dependent Variable: vitamn _c
P1 U1 11,6500 . 1
U2 13,7500 . 1
U3 14,4400 . 1
U4 12,3300 . 1
71
P3 U1 13,5900 . 1
U2 14,2300 . 1
U3 13,1200 . 1
U4 13,0200 . 1
P5 U1 14,0700 . 1
U2 14,0700 . 1
U3 12,4000 . 1
U4 12,4600 . 1
P7 U1 14,2200 . 1
U2 14,8800 . 1
U3 12,3400 . 1
U4 13,1400 . 1
U2 14,2325 ,47556 4
U3 13,0750 ,97658 4
U4 12,7375 ,40203 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
Expected Mean Squaresa,b
Variance Component
Intercept Intercept,
4,000 1,000
perlakuan
perlakuan ,000 1,000 perlakuan
ulangan 4,000 1,000
Error ,000 1,000
a. For each source, the expected mean square equals the sum
of the coefficients in the cells times the variance components,
plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term
cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of
Squares.
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable: vitamn _c
2. perlakuan
Dependent Variable: vitamn _c
3. ulangan
Dependent Variable: vitamn _c
Subset
perlakuan N 1
P1 4 13,0425a
P5 4 13,2500a
P3 4 13,4900a
P7 4 13,6450a
74
Sig. ,401
SUSUT BOBOT H7
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 3,7000 . 1
U2 3,7500 . 1
U3 3,7300 . 1
U4 3,7300 . 1
P3 U1 3,3300 . 1
U2 3,8500 . 1
U3 3,5900 . 1
U4 3,5900 . 1
P5 U1 2,2500 . 1
U2 2,2000 . 1
U3 2,2300 . 1
U4 2,2300 . 1
P7 U1 2,3800 . 1
U2 2,5300 . 1
U3 2,4600 . 1
U4 2,4600 . 1
U2 3,0825 ,84037 4
U3 3,0025 ,76713 4
U4 3,0025 ,76713 4
. 15 0 .
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent
variable is equal across groups.
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
Intercept Intercept,
4,000 1,000
perlakuan
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the
coefficients in the cells times the variance components, plus a
quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
2. perlakuan
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1 2 3
a
P5 4 2,2275
b
P7 4 2,4575
c
P3 4 3,5900
c
P1 4 3,7275
b. Alpha = ,05.
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
3 P3 4
5 P5 4
7 P7 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
79
P1 U1 3,8500 . 1
U2 3,9000 . 1
U3 3,8800 . 1
U4 3,8800 . 1
P3 U1 3,4500 . 1
U2 2,6700 . 1
U3 3,0600 . 1
U4 3,0600 . 1
P5 U1 2,3000 . 1
U2 3,3700 . 1
U3 2,8400 . 1
U4 2,8400 . 1
P7 U1 4,8800 . 1
U2 3,9000 . 1
U3 4,3900 . 1
U4 4,3900 . 1
U2 3,4600 ,58292 4
U3 3,5425 ,72076 4
U4 3,5425 ,72076 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
Intercept Intercept,
4,000 1,000
perlakuan
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the
coefficients in the cells times the variance components, plus a
quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
2. perlakuan
81
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1 2
a
P5 4 2,8375
a
P3 4 3,0600
b
P1 4 3,8775
b
P7 4 4,3900
b. Alpha = ,05.
TPC H0
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
2 2 4
3 P3 4
4 4 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 8,4300 . 1
U2 8,4900 . 1
U3 8,4600 . 1
U4 8,4800 . 1
2 U1 8,4900 . 1
U2 8,5300 . 1
U3 8,5100 . 1
U4 8,5200 . 1
P3 U1 8,1100 . 1
U2 8,5900 . 1
U3 8,4100 . 1
U4 8,5100 . 1
4 U1 8,7500 . 1
U2 8,6600 . 1
U3 8,7100 . 1
U4 8,6900 . 1
U2 8,5675 ,07411 4
U3 8,5225 ,13150 4
U4 8,5500 ,09487 4
. 15 0 .
a. MS(ulangan)
84
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times
the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
2. perlakuan
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1 2
a
P3 4 8,4050
a
P1 4 8,4650
a
2 4 8,5125
b
4 4 8,7025
b. Alpha = ,05.
TPC H7
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
2 2 4
3 P3 4
4 4 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
86
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 9,1400 . 1
U2 9,1600 . 1
U3 9,1500 . 1
U4 8,9800 . 1
2 U1 8,7700 . 1
U2 9,2300 . 1
U3 9,0600 . 1
U4 9,1000 . 1
P3 U1 9,1000 . 1
U2 8,8600 . 1
U3 9,0000 . 1
U4 9,1200 . 1
4 U1 9,3000 . 1
U2 9,1000 . 1
U3 9,2100 . 1
U4 9,2200 . 1
U2 9,0875 ,16070 4
U3 9,1050 ,09327 4
U4 9,1050 ,09849 4
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
. 15 0 .
a
Error ,002 3 ,001
b
Error ,195 9 ,022
b
Error ,195 9 ,022
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
Expected Mean Squares
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the
variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
2. perlakuan
3. ulangan
a,b
Duncan
Subset
perlakuan N 1
a
P3 4 9,0200
a
2 4 9,0400
a
P1 4 9,1075
a
4 4 9,2075
Sig. ,126
b. Alpha = ,05.
TPC H14
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
perlakuan 1 P1 4
2 2 4
90
3 P3 4
4 4 4
ulangan 1 U1 4
2 U2 4
3 U3 4
4 U4 4
Descriptive Statistics
P1 U1 8,1100 . 1
U2 7,3000 . 1
U3 7,8800 . 1
U4 8,0300 . 1
2 U1 7,9000 . 1
U2 8,8200 . 1
U3 8,5700 . 1
U4 8,4000 . 1
P3 U1 7,3000 . 1
U2 8,6400 . 1
U3 8,3600 . 1
U4 8,4600 . 1
4 U1 7,0000 . 1
U2 8,9900 . 1
U3 8,6900 . 1
U4 8,6600 . 1
U2 8,4375 ,77168 4
U3 8,3750 ,35707 4
U4 8,3875 ,26298 4
a
Levene's Test of Equality of Error Variances
. 15 0 .
a
Error 2,038 3 ,679
b
Error 2,356 9 ,262
b
Error 2,356 9 ,262
a. MS(ulangan)
b. MS(Error)
a,b
expected Mean Squares
Variance Component
a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times
the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.
b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.
2. perlakuan
3. ulangan
Subset
perlakuan N 1
a
P1 4 7,8300
a
P3 4 8,1900
a
4 4 8,3350
a
2 4 8,4225
Sig. ,160
c. Alpha = ,05
94
UNIVERSITAS SEMARANG
.....J?..~~..... ?..~.~~.....r~~-~i~f-0.~.0.0...............................................................
/kCl fd::. n· o.i\~ --S - TP / M- ~ c
PEMBIMBING 2 : .................. ................................................................. .
:.W'J\
~r,
~ @ ftP t ' !a' "' -. . ferc" bote, "' od Ot t
t8~-t'~~M .:::;_ Lo. t-- .
j
pe.A tf-G~ '-
' r. CV\ .
y
•
I ~ k.rn iV\.tt-1 .
v
f
~(\It, ~t "'(7(Y\ bob l\r
j
~[~~-~ ~.btV
I :fo
.
NO TGL TOPIK/BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF
PB2
ke,, U(i~ §
"
-
'
.
Nb : Kartu Konsultasi ini WAJIB dibawa saat konsultasi
SEMARANG, ......................................... .
MENGETAHUI,
,.
PROGRAM STUDI Sl TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS SEMARANG
.J9..'brt..~.....~EA{0.~.0.......~~!.:~.~·~1?..0.~.0..~ ..................................................................
PEMBIMBING 1 : ....f.C.: ..../)e.£Y.i. ..~.C0..$.0."f::: ... (. ....r::!.: .. 0.~........... .
--rrYjt:u).~h r~~ , ~ .
IV
___
--- .........___
!'r
NO TGL TOPIK/BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF
PB 1
,.......__
rc(.-
~'
.
rreL. ~
,'\-
r~~,0,
'
SEMARANG, ......................................... .
MENGETAHUI,
I ~f._ ..
.. i·.