USULAN PENELITIAN
SITI NURAZIZAH
NIM: 4443180073
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat,
rahmat dan karunianya sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
iii
penelitian yang berjudul “Uji Pengaruh Suhu Pengeringan Pada Karakteristik Kim
ia dan Sensosri Kaldu Bubuk Kepala Udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei)“
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad Salallahu’alaihi wassalam. Dalam penyusunan
proposal penelitian ini, banyak pihak telah memberikan bantuan secara moril
maupun materil. Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Ayahanda dan ibunda tercinta Toton Sulaeman dan Utin Rustini, Kakak ter
cinta Muhammad Rizki Zamzami dan Agus Fadillah, Adik tercinta Fajar A
diatullah, serta keluarga yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan
doa terbaik untuk penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.
2. Dini Surilayani, S.Pi., M.P. selaku Dosen Pembimbing I.
3. Ginanjar Pratama, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak Dr. Adi Susanto, S.Pi., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perikanan.
5. Ibu Dr. Ririn Irnawati, S.Pi., M.Si. dan Muta Ali Khalifa, S.Ik., M.Si
selaku Dosen mata kuliah Metode Penelitian.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas
Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Teman-teman angkatan 2018 Program Studi Ilmu Perikanan yang selalu
memberikan kebaikan, semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam proposal
penelitian ini. Oleh karena itu berbagai kritikan dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan baik. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal
penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Serang, April 2021
Siti Nurazizah
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI (belom).............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.3 Hipotesis....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei).....3
2.2 Limbah Udang...........................................................................................4
2.3 Kaldu.........................................................................................................4
2.4 Suhu Pengeringan......................................................................................4
2.5 Mutu Objektif............................................................................................4
2.6 Mutu Subjektif : Mutu Sensoris atau Mutu Organoleptik.........................5
2.7 Penelitian Terdahulu.........................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................8
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................8
3.3 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data.............................................8
3.3.1 Rancangan Penelitian................................................................................8
3.3.2 Prosedur Penelitian....................................................................................8
3.3.2.1 Cara Kerja Preparasi Kepala Udang............................................................8
3.3.2.2 Pembuatan Kaldu Bubuk Kepala Udang.....................................................9
3.3.3 pengolahan Data..............................................................................................9
3.3.3.1 Analisis Proksimat/Uji Kadar air...........................................................9
3.3.3.2 Analisis Proksimat/Uji Kadar Abu..............................................................9
3.3.3.3 Analisis Proksimat/Uji Kadar Lemak..........................................................9
3.3.3.4 Analisis Proksimat/Uji Kadar Protein..........................................................9
3.3.3.5 Analisis Proksimat/Uji Karbohidrat.............................................................9
3.3.3.6 Analisis Sensori/Organoleptik.....................................................................9
3.4 Analis Data.........................................................................................................9
v
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis-jenis kaldu yang beredar dipasaran adalah kaldu cair, kaldu bubuk
dan kaldu pasta. Kaldu yang bersifat cair akan cepat mengalami kerusakan, oleh
sebab itu perlu dilakukan proses pengeringan. Pengeringan merupakan metode
yang digunakan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu
bahan dengan cara menguapkan air dengan menggunakan energi panas (Muliyanti
2017).
Dalam penelitian Sobri et al. (2017) yang telah melakukan uji pengaruh
suhu pengeringan pada karakteristik kimia dan sensori kaldu bubuk kepala ikan
gabus (Channa striata) menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan yang
berbeda dapat mempengaruhi kandungan proksimat, sifat sensori dan berpengaruh
nyata terhadap analisis sensori serta kadar protein kaldu bubuk yang dihasilkan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai uji
pengaruh suhu pengeringan pada karakteristik kimia dan sensori kaldu bubuk
kepala udang untuk mengetahui perbedaan hasil yang didapat dari penelitian
sebelumnya dengan mengganti kepala ikan gabus menjadi kepala udang. Karena
menurut Pratiwi (2017) Peningkatan produksi udang menyebabkan tingginya
limbah yang dihasilkan yaitu sebanyak 60-70% limbah dari berat udang dibuang,
terutama kulit dan kepala. Menurut Marganof (2003) Bagian kepala, kulit, ekor, dan
kaki udang yang dianggap limbah masih memiliki unsur gizi. Kepala udang memiliki
2
kandungan nutrisi berupa protein. Menurut Rathore (2018) Kepala udang memiliki
kandungan protein sebesar 43,12%.
Bawinto (2015) menyebutkan bahwa kepala dan kulit udang dapat diolah menjadi
kaldu yang dapat menimbulkan cita rasa gurih terhadap olahan makanannya. Selain dapat
digunakan sebagai penambah cita rasa, kepala dan kulit udang mempunyai manfaat
melawan radikal bebas sepuluh kali lebih baik daripada buah dan sayur karena
mengandung antioksidan astaxanthin. Faktor penting dalam pembuatan peyedap rasa
alami yaitu proses untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat
menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan.
1.3 Hipotesis
Kepala udang berpengaruh nyata terhadap sediaan kaldu bubuk kepala
udang.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
pengaruh suhu pengeringan yang berbeda terhadap kandungan proksimat dan sifat
sensori kaldu bubuk yang dihasilkan dan memanfaatkan limbah kepala udang
yang kurang mempunyai nilai ekonomis menjadi bahan bernilai ekonomis tinggi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Panaeidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
memiliki 2 gigi pada tepi rostrum bagian ventral dan 8-9 gigi pada tepi rostrum
bagian dorsal (Haliman dan Adijaya 2005).
2.3 Kaldu
Kaldu adalah sari tulang, daging, atau sayuran yang direbus untuk mendapatkan
sari bahan tersebut, mempunyai aroma dan citarasa khas, berbentuk cairan, berwarna
agak kekuningan. Kaldu sebagai produk olahan sangat jarang atau bahkan tidak
dikonsumsi secara langsung, tetapi umumnya dijadikan bahan penyerta atau pemberi rasa
pada masakan tertentu (Swasono 2010).
Metode pengukuran untuk uji kimia dibagi dua kelompok, yaitu: a. Analisis
proksimat, yaitu kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan kadar
abu;b. Analisis kualitatif/kuantitatif, yaitu komponen makro (protein, lemak, karbohidrat)
maupun unsur mikro (kadar asam lemak, kadar gula, kadar asam amino). Cara
pengukuran untuk uji fisiko-kimia, antara lain : a. Alat pH-meter untuk mengukur
keasaman; b. Refraktometer, untuk mengukur indeks refraksi (untuk mengukur kadar
total padatan : terlarut); c. Kolorimeter, untuk mengukur warna dan untuk menentukan
kadar nitrogen, fosfor, sitrat, vanili gula dan sebagainya; d. Spektrometer untuk analisis
kualitat (Pudjirahayu, Astutik 2017).
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zaizala Akbar et.al 2017 yaitu
Perlakuan penambahan kaldu kepala udang vannamei berpengaruh nyata terhadap
parameter fisik yaitu warna (lightness, chroma dan hue), daya kembang,
parameter kimia yaitu kadar air dan protein, dan parameter organoleptik yaitu
aroma dan rasa. Perlakuan penambahan kaldu kepala udang Vannamei
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter kimia yaitu kadar abu, lemak dan
karbohidrat, dan parameter organoleptik yaitu warna, penampakan dan tekstur.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pardede et.al 2020 tentang kara
kteristik organoleptik flavor alami dari kaldu kepala ikan tongkol yaitu Persentase
kepala ikan tongkol memiliki peranan penting dalam pengolahan flavor pasta dan
bubuk yang dihasilkan, karena akan mepengaruhi terhadap warna, aroma, rasa dan
tekstur yang dihasilkan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Perlakuan suhu pengeringan
yang berbeda dapat mempengaruhi kandungan proksimat, asam amino, dan sifat s
ensoris kaldu bubuk yang dihasilkan. Perlakuan suhu pengeringan kaldu bubuk ke
pala ikan gabus berpengaruh nyata terhadap analisis sensori dan kadar protein kal
du bubuk yang dihasilkan. Perlakuan suhu 70 oC merupakan perlakuan terbaik, m
emiliki nilai kadar air 14,75%, kadar abu 13,41%, kadar protein 20,94%, kadar le
mak 2,83%, kadar karbohidrat 48,06%, asam amino esensial lisin 20,43 mg/L, asa
m amino non esensial glisin 51,34 mg/L, penampakan 4,52, flavor 4,32, tekstur 4,
4, warna 3,8, rasa 4,4 (Sobri et,al 2017).
Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa kaldu instan ikan dan udang s
emi basah mempunyai warna kekuningan sedang pada kaldu yang kering warna w
arna kuning sampai coklat tua. Penambahan rumput laut (Eucheuma sp.) kering ti
dak berpengaruh pada kandungan protein dan lemak, tetapi berpengaruh nyata ter
hadap kadar air kaldu instan. Penyimpanan kaldu semi-basah dan kaldu kering sel
ama 4 minggu bakteri E.Coli tidak tumbuh, tetapi terjadi pertumbuhan kapang/ja
mur serta mikroba jenis lainnya yang ditandai dengan adanya penambahan jumlah
Total Plate Count (Pujilestari dan Sugihartono 2013).
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Atika dan Handayani (2019) ten
tang pembuatan bubuk flavor kepala udang vannamei (Litopenaus vannamei) seba
7
gai pengganti MSG (Monosodium glutamat) didapat hasil bahwa uji sensori pada
spesifikasi kenampakan dan bau hasil olahan bubuk flavor penambahan kepala ud
ang 64,94% lebih disukai sedangkan untuk rasa dan tekstur lebih menyukai bubuk
flavor penambahan kepala udang 52,63% sehingga hasil terbaik jatuh kepada pena
mbahan kepala udang 64,94% karena parameter dari suatu produk pangan adalah r
asa. Maka penambahan kepala udang 64,94% sebagai pengganti penyedap MSG.
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah udang yang
diperoleh dari PPN Karangantu, Serang, Banten. Dekstrin dan bumbu yang ditambahkan
dalam pembuatan kaldu bubuk ini yaitu bawang putih, garam, gula. Bahan untuk analisa
kimia, yaitu HCl, HgO, H2SO4, H3BO3, indikator metil biru, indikator metil merah
K2SO4.
Kepala udang dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan. Setelah ditimbang kepala
udang diperkecil ukurannya menggunakan pisau. Kemudian direbus pada suhu 100 ºC
selama 30 menit dengan perbandingan kepala udang dan air 2:1, untuk pengambilan
filtrat dilakukan dengan menggunakan spiner.
9
Sebanyak 500 mL filtrat ditambahkan bawang putih halus 1%, garam 1%, gula
2% dan dekstrin 4% kemudian dipanaskan dalam panci sambil diaduk-aduk hingga
mengental serta tercium aroma flavor dari kepala udang tersebut. Setelah itu keringkan
dengan menggunakan spray dryer. Kemudian lakukan pengayakan dengan ayakan 60
mesh.
DAFTAR PUSTAKA
Airlangga, D., Suryaningsih, L., & and Rachmawan, O. (2016). The Effect Of Drying
Methods On Quality Of Physical Grounded Dendeng (Dried Meat) Of Broiler
Chickens. Jurnal Peternakan, 1- 13.
Baskoro, D. 2016. Kulit Udang Dimakan atau Dibuang? Simak Ini.
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/10/03/298/1505055/kulit-udang-
dimakan-atau-dibuang-simak-ini. Diakses tanggal 10 Maret 2019.
Bawinto, A. (2015). Analisa Kadar Air, pH, Organoleptik, dan Kapang pada Produk Ikan
Tuna (Thunnus Sp) Asap, di Kelurahan Girian Bawah, Kota Bitung, Sulawesi.
Utara. Jurnal Media Teknologi Hasil Pertanian, III(2).
Haliman, R.A dan Dian, A.S. 2006. Udang Vaname. Jakarta. Penebar Swadaya.
Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (timbal, kadmiun
dan tembaga) di Perairan. [online] Tersedia :
http:rudyct.topcities.com/pps702_71034/marganof.htm [29 September 2008].
Muliyanti, Kamalia. 2017. Foam-mat Drying: Teknologi Pengering Busa. Penelitian
Pertama Pada BPTP Balitbangtan. Jambi.
Naibaho LT, Suhaidi I, dan Ginting S. 2015. Pengaruh suhu pengeringan dan konsentrasi
dekstrin terhadap mutu instan bit merah. Jurnal Rekayasa dan Pertanian 3(2).
Pudjirahayu, Astutik. 2017. Pengawasan Mutu Pangan. Jakarta : Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan. 311hlm.
Rahayuningsih E, Suprihastuti SR, Ester S, Ginanjar PR, dan Abriyanto P. 2006.
Penguapan pelarut dari tetesan ekstrak dalam pengering sembur (Spray dryer).
Media Teknik 4: 67-73.
Rathore, S. S., & Yusufzai, S. I. (2018). Changes in haematological and serum
biochemicalindices of Nile tilapia (Oreochromis niloticus) fry fed dietary shrimp
head meal. Journal of Entomology and Zoology Studies, VI(4).
Riansyah, A., Supriadi, A., & Nopianti, R. (2013). Pengaruh Perbedaan Suhu dan Waktu
Pengeringan Terhadap Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam dengan Menggunakan
Oven. Fishtech, 2(1), 53- 68.
Sudarman, A., Laksmiastuti, F., & Sumiati. 2014. Tampilan produksi broiler yang diberi
pakan yang mengandung limbah kepala udang. Prosiding Konferensi dan
Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna. Pusat Pengembangan Teknologi Tepat
Guna. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.
Swasono MAH. 2010. Optimasi pengolahan kaldu ayam dan brokoli dalam bentuk instan
dan analisa buaya produksi. Cyber-techn. Vol 04(02) : (1)
Zaizala A., Slamet, R., & Fitra, M. J.2017. Pemanfaatan Kaldu Kepala Udang Va
nnamei(Litopenaeus vannamei) Sebagai Flavor Dalam Pengolahan Kempl
ang Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan
dan Budidaya Perairan. Vol 12 : (1).
11