Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH IKHTIOLOGI

AZRIL

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH IKHTIOLOGI

Disusun sebagai salah satu syarat


untuk menyelesaikan mata kuliah
ikhtiologi

Oleh :

Azril
O 271 22 159

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Lengkap praktikum ikhtiologi Ikan Mas


Nama : Azril
Stambuk : O 271 22 159
Kelas : AKUA (03)
Kelompok : 2 (dua)

Palu, November 2023

Menyetujui,

Koordinator Asisten Praktikum Asisten Praktikum


Mata Kuliah Ikhtiologi Mata kuliah Ikhtiologi

FIRMAN S,Pi Aswad Setiawan


O 272 20 053

Mengetahui,

Koordinator Praktikum Mata Kuliah


Ikhtiologi

Prof. Dr. Ir. Novalina Serdiati, Msi


Nip: 196511221990012001

Rusaini, S.Pi., M.Sc., Ph.D

19690627 199903 2 001


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga Laporan Praktikum Mikrobiologi diselesaikan tepat pada waktunya. Maksud dari

penyusunan laporan ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Ikhtiologi.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua penulis, dan juga

kepada para dosen yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan ini,khususnya

kepada

1. Prof. Dr. Ir. Novalina Serdiati, M.si Sebagai selaku kordinator Dosen Praktikum

Mata Kuliah Ikhtiologi.

2. Asisten dosen yang telah membantu dengan segala upaya untuk menyelesaikan

laporan dengan baik dan lancar.

Penulis juga menyadari bahwa laporan yang penulis buat masihjauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis harap kan meminta keritikan dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya. Akhir kata, semoga

laporan yang penulis buat dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.

Palu, November 2023

AZRIL

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................ iii
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................. iv
DAFTAR ISI. ......................................................................... .v
DAFTAR TABEL .................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................. vii

BAB 1 PENNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................
1.2 Tujuan dan Kegunaan....................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi...........................................................................................
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi .........................................................
2.1.2 Habitat dan Penyebaran..............................................................
2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan.....................................................
2.1.4 Siklus Hidup.............................................................................
2.2 Ciri morfometrik dan Meristik.......................................................
2.3 Sistem Integumen.............................................................................
2.4 Anatomi ikan........................................................................................
2.5 Urogenital........................................................................................
2.6 Sistem Otot ........................................................................................
2.7 Pencernaan.........................................................................................
2.8 pernapasan ........................................................................................
2.9 peredaran darah...................................................................................
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................
3.2 Alat dan bahan...................................................................................
3.3 Prosedur Kerja...................................................................................
3.3.1 Morfologi...................................................................................
3.3.2 Ciri morfometrik dan Meristik.........................................................
3.3.3 Sistem Integumen............................................................................
3.3.4 Anatomi..........................................................................................
3.3.5 Urogenital
3.3.6 Sistem Otot
3.3.7 Pencernaan
3.3.8 pernapasan
3.3.9 peredaran darah
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Morfologi
4.1.2 Ciri morfometrik dan meristik
4.1.3 Sistem Integumen
4.1.4 Urogenital
4.1.5 Anatomi
4.1.6 Sistem Otot
4.1.7 Pencernaan
4.1.8 pernapasan
4.1.9 peredaran darah
4.2 Pembahasan
4.2.1 Morfologi
4.2.2 Ciri morfometrik dan meristik
4.2.3 Sistem Integumen
4.2.4 Urogenital
4.2.5 Anatomi
4.2.6 Sistem Otot
4.2.7 pencernaan
4.2.8 pernapasan
4.2.9 peredaran darah
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Menurut (Youdastyo, 2010) bahwa perikanan secara umum merupakan semua kegiatan
yang berkaitan dengan ikan, termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan
(perikanan tangkap) maupun budidaya dan atau mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan pangan sebagai sumber protein dan non pangan (pariwisata, ikan hias dan
lain-lain). Ruang lingkup kegiatan usaha perikanan tidak hanya memproduksi ikan saja (on
farm), tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti pengadaan saranadan prasarana
produksi, pengolahan, pemasaran, pemodalan, riset dan pengembangan, perundang-
undangan, serta faktor usaha pendukung lainnya. Jenis usaha perikanan dibagi menjadi tiga
antara lain: Usaha melalui penangkapan usaha melalui budidaya dan usaha pengolahan
ikan.
Perairan tawar adalah semua badan air dipermukaan bumi arah ke darat dan garis pasang
surut terendah baik berair tawar mapun payau. Berbagai macam ikan banyak yang tumbuh
diperairan air tawar, maka dari itu potensi akan kekayaan ikan tawar sangat banyak sebab
sekarang pemerintah telah mencanangkan seluruh warga Indonesia dianjurkan untuk
mengkomsumsi ikan sebanyak-banyaknya. Usaha dibidang perikanan terutama ikan air
tawar sangat dipacu untuk pengembangannya, pengembangan budidaya ikan air tawar terus
diupayakan untuk meningkatkan kontribusi pada pengembangan perikanan dalam rangka
memenuhi ketersediaan bahan pangan protein hewani (Dewi, 2011).

Menurut (Husni mangga barani, 2002) ikhtiologi adalah pemanfaatan sumberdaya ikan
yg perlu dikelola dengan Arif dan bijaksana. Sebagai sumberdayaikan yang secara alami
mempunyai daya pulih kembali (renewable resources), tetapi apabila pemanfaatannya tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan terjadinya tekanan pemanfaatan dan sebagai
akibatnya akan dapat menurunkan ketersediaan sumberdaya ikan tersebut dan bahkan tidak
mustahil

1
akan terjadi kepunahan. Untuk mengelola sumber-daya ikan secara benar
dibutuhkan informasi ilmiah menyangkut biologi ikan, dinamika sumberdaya ikan
dan lingkungannya. Di sinilah peran iktiologi yang perlu diketahui oleh para
pelaku usaha dan stakeholders lainnya agar sumberdaya ikan tersebut dapat
dimanfaatkan secara ekonomis dalam jangka panjang dan lestari

Secara umum Ikan Gabus (Channa Striata) merupakan jenis ikan yang bernilai
ekonomis. Di Indonesia penyebarannya antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan karnivora air tawar
dikarenakan sifatnya yang gemar memangsa ikan-ikan kecil sebagai pakannya.
Walaupun memiliki potensi strategis, serta kegunaan yang luas dalam industry
pangan maupun farmasi, namun di Indonesia masih belum banyak dibudidayakan
karena belum dikuasai teknik budidayanya (Nurbakti Listyanto et al, 2009).

1.2 Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengetahui Morfologi, Morfometrik, Meristik,

Anatomi, Pencernaan, Urogenital, Integumen, Otot, Peredaran darah,

Pernapasan, dan sistem rangka

1.3 Kegunaan

Untuk mengetahui seluruh sistem organ yang terdapat pada ikan mas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) menurut Saanin (1984), sebagai


berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinifomes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cpyrinus
Spesies : Cyprinus carpio
Morfologi ikan mas mempunyai bentuk tubuh yang agak Panjang dan memipih

tegak.Mulutnya terlerak diujung tengah dan dapat di sembulkan.Bagian interior

mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Diujung dalam mulut terdapat

gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi Graham.

Secara umum tubuh ikan mas ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relative besar

digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan

atau kombinasi warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Sirip punggungnya

(dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjari keras dan dibagian akhir sirip

ketiga dan keempat bergerigi. Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip

punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. Garis rusuknya (linea

lateralis atau gurat sisik) tergolong lengkap,

2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik


Susunan tubuh ikan yang satu dngan lain berbeda beda sesuai dengan jenisnya,

namun demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama.Morfometrik

adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau

bagian tubuh-tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang biasanya di ukur yaitu, panjang

total, panjang baku, panjang kepala, panjang predorsal, panjang batang ekor, tinggi

badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, panjang hidung,

panjang bagian kepala bagian mata, lebar ruang antar mata, diameter mata, panjang

rahang atas, panjang rahang bawah, lebar bukaan mulut, tinggi di bawah mata,

panjang dasar sirip punggung, panjang dasar sirip anal, tinggi sirip punggung,

panjang sirip dada, dan panjang sirip perut. Ukuran yang diberikan untuk

identifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan

yang berupa kisaran saja (Saanin, 1968 )

Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran

bagian bagian tertentu bagian tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan

perhitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (caunting methosd ). Bagian tubuh

ikan yang di ukur berdasarkan ciri meristik yaitu jari-jari keras, jari-jari lemah,

peerumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik peredorsal, jumalah sisik pipi, jumlah

sisik keliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah tipis insang dan jumlah finlet.

2.3 Sistem Anatomi


Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih

ke samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.

Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil).

Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (berbel) dan tidak bergerigi.

Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak

tiga baris berbentuk geraham. Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian

permukaannya terletak berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip

punggungnya (dorsal) berjari-jari keras, sedangkan di bagian akhir bergerigi.

Seperti halnya sirip punggung, bagian belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun

berjari-jari keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak

memanjang simetris hingga ke belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar

dengan tipe sisik lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk atau gurat

sisi (linea lateralis) yang lengkap terletak di tengah tubuh dengan posisi melintang

dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor (Bachtiar Y. 2002)

2.4 Sistem Pemcernaan

pakan bersama air yang masuk kedalam rongga mulut langsung ditelan. Air

keluar melalui lubang insang setelah keeping insang (gill rakers) menyerap oksigen.

Dari kerongkongan, pakan masuk ke usus yang panjang nya sekitar lima kali

panjang tubuh. Di usus inilah pakan dicerna bagian yang tidak diserap tubuh

dikeluarkan melalui anus berupa feses. Sementara nutrisi pakan akan diserap tubuh

untuk kemudian digunakan untuk kebutuhan hidup pokok (bernafas, berenang,


metabolisme, dll). Serta sisianya digunakan untuk pertumbuhan reproduksi.

Menurut Amri,k, & Khairuman (2008).

2.5 Sistem Urogenital

Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinarius dan

sistem genitalia. Dimana sistem urinarius dibagi menjadi traktus urinarius bagian

atas dan bagian bawah. Traktus urinarius bagian atas terdiri dari ginjal, pelvis

renalis dan ureter, sedangkan traktus urinarius bagian bawah terdiri dari vesika

urinaria dan uretra. Untuk sistem genitalia eksterna pada pria dan wanita berbeda,

pada pria terdiri dari penis, testis dan skrotum; sedangkan wanita berupa vagina,

uterus dan ovarium.

Sistem urogenital ikan yang utama yaitu adanya dua buah ginjal yang

berukuran relatif panjang. Terdapat pula ureter yang merupakan saluran kencing

bagi ikan. Selain itu pada sistem urogenital ikan terdapat pula alat kelamin beerupa

gonad. Alat kelamin pada jantan disebut tetis yang berwarna putih dan pada betina

disebut Ovarium ( Lytle dan John, 2005 ).

2.6 Sistem Integumen

Ikan Mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung yang terletak

di bagian punggung (dorsal fin), sirip dada yang terletak di belakang tutup insang

(pectoral fin), sirip perut yang terletak pada perut (pelvic fin), sirip dubur yang

terletak di belakang dubur (anal fin) dan sirip ekor yang terletak di belakang tubuh

dengan bentuk cagak (caudal fin) (Santoso, A. 2011).


2.7 Sistem otot

Otot Polos Serabut otot polos lebih sederhana dan kecil dibandingkan

dengan serabut otot lainnya. Serabut ini tumbuh dari mesenkhim embrio. Secara

primer berasal dari mesoderm dengan disertai sel-sel jaringan ikat, kemudian

berkembang menjadi otot polos. Kerja otot polos ini disebut involuntary karena

kerjanya tidak dipengaruhi oleh rangsangan otak. Serabut otot polos pada umumnya

tersusun dalam ikatan, tetapi banyak pula yang tersebar.

Otot Bergaris ( Urat Daging Bergaris ) Disebut otot bergaris karena

serabutnya memperlihatkan garis-garis melintang dengan banyak inti tersebar pada

bagian-bagian pinggirnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat pada

rangka atau kulit, dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi oleh

rangsangan otak. Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh

ikan terdiri dari kumpulan blok otot atau urat daging. Tiap-tiap blok otot dinamakan

myotome (pada saat embrio disebut myomer). Pada urat daging yang menempel

pada tubuh ikan sebelah kiri dean kanan, dari belakang kepalan sampai ke batang

ekor myotome tersusun menurut pola tertentu yang bias dibedakan menjadi dua tipe

yaitu Cyclostomine yang ditemukan pada kelompok agnatha dan Piscine yang

ditemukan pada kelompok ikan Elasmobranchii dan Teleostei (Okada 1990).

2.8 Sistem peredaran darah

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang

terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei

terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau
pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka

daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari

tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya

perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi (Soewolo, 2005 : 225).

2.9 Sistem Pernapasan

ikan mas bernafas menggunakan insang yang letaknya disisi kanan dan kiri,

tertutup penutup insang (operculum).Air yang masuk melalui insang membawa

oksigen (O2). Kemudian O2 diikat oleh selaput tipis di insang sedangkan CO2

dikeluarkan melewati insang pula Menurut Santoso(1993).

2.10 Keleksi Taksonomi

Taksonomi adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi ikan dengan

mengambil sampel ikan, dilihat ciri-ciri meristik dan morfometriknya (atau dilihat

sampel DNAnya) serta mencocokannya dengan kunci identifikasi dan taksonomi.

Identifikasi ikan secara in situ atau secara hidroakustik adalah suatu usaha untuk

mengenali atau mengidentifikasi ikan dengan gelombang suara pada suatu area

tertentu, dan waktu tertentu tanpa menyentuh ikan tersebut (Fauziyah, 2005).

2.11 Sistem Rangka

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik

pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik

dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak

adanya struktur penunjang

BAB 3 METODEE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ikhtiologi dilaksanakan dari bulan oktober sampai dengan

november 2022 dimulai pada pukul 15.00 sampai pada selesai, di

Laboratorium Kualitas Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan

Perikanan, Universitas Tadulako

3.2 Organisme Uji

Organisme uji yang digunakan pada kelompok 1 ialah ikan mas sebesar 5 jari

ukuran tangan orang dewasa yang didapatkan di tempat penjualan ikan kec. Dolo,

Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.

3.3 Alat Dan Bahan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan alat dan bahan yang digunakan

dalam praktikum dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3-1 Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum

No Alat Kegunaan
1 Mistar Untuk mengukur panjang.lebar,tinggi ikan
2 Gunting/Pisau Untuk mengiris atau mebelah ikan
3 Cuter/Pinset Dipakai untuk mengambil atau menarik
dari binatang yang di bedah
4 Nampan/Baki Sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di bedah
5 Kertas/Tissue Sebagai alat untuk pelap darah dari objek
yang di bedah

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Morfologi
1.Ikan yang telah mati diletakkan pada tempat bki preparat dengan posisi

kepala terletak di sebelah kiri dan punggung terletak di atas

2. Sirip-sirip ikan di buat dalam posisi meregang, yaitu diregangkan

dengan bantuan paku ( jarung penusuk )

3. Gambarkanlah ikan yang telah di siapkan tadi dan agar gambar yang

di buat dapat terlihat seperti aslinya, buatlah sketsa terleih dahulu.

4. Dalam pembuatan sketsa ukurlah bagian dari tubuh ikan lalu

diperbesar atau diperkecil ukuran tersebut sesuai dengan ukuran gambar

yang diinginkan

5.Setelah sketsa terbentuk periksalah bagian bagian tubbuh ikan,

misalnya letak sirip, mata, sebagainnya apakah sudah berada pada posisi

yang benar.

6. Setelah dilakukan pemeriksaan paada 5 butir, gambarlah ikan dengan

garis yang tegas, nukan dengan arsiran

7.Setelah gambar selesai, bubuhkan nama daerah dan nama ilmiah di

bawah gambar

3.4.2 Morfometrik Dan Meristik

Adapun Prosedur Kerja Sebagai Beriku :


1.Ikan Mula-Mula di matikan dengan jalan menusuk oblongata atau pergunakanlah
ikan yang telah di awetkan

2.Setelah itu cuci dan bersihkan ikan, selanjutnya gambarlah secara utuh tubuh ikan
dengan posisi kepala di sebelah kiri dan punggung di atas

3. Gambarlah bagian kepala secara khusus dilihat dari samping dan dari bagian dan
berilah keterangan

4. Berilah keterangan tentang ukuran panjang dari bagian bagian tubuh ikan pada
gambar yang di buat

5. Ukurlah bagian panjang dari ikan, tersebut dengan menggunakan penggaris dan
satu-satunya dalam milimeter atau centimeter

Adapun Prosedur Kerja Sebagai Berikut:

1.Ikan yang telah di pinsangkan atau ikan yang diawetkan diletakkan di baki

2. Hitunglah sisik pada linea lateralis, diatas dan di bawahnya. Untuk memudahkan
perhitungan gunakanlah kaca pembesar dan jarum bertangkai.

3. Hitunglah jumlah sisik di depan sirip punggung, jumlah sisik pipi, jumlah sisik
sekeliling badan

4.Hitunglah jumlah jari-jari keras dan lemah pada setiap sirip dan buatlah
perumusannya

5.Hitunglah jumlah jari-jari keras dan lemah pada setiap sirip dan buatlah
perumusannya

6. Hitunglah jumlah sungut jika ikan yang diamati memilikinya

7. Hitunglah pula jumlah tipis insang dari lembar insang yang terluar. Guntinglah
sebagian penutup insang ( operculum )kemudian guntinglah bagian pengikat lembar
insang (bbagian atas dan bawah ) dan angkatlah keluar. Kemudian tapis insang yang
telah diangkat dimasukkan kedalam cawan petri dan kemudian diamati di bawah
mikroskop dan hitunglah jumlah tapis insangnya

3.4.3 Anatomi

Adapun prosedur kerja sistem anatomi

1. Letakan ikan yang sudah siap sebagai objek pembedahan dan


pengamatan di atas baki preparat, posisi ikan dengan kepala di sebelah kiri dan
sirip punggung terletak pada bagian atas. Hal ini tiak berlaku baki ikan sebelah
2. Gambarlah ikan tersebut dan beri keterangan seperlunya
3. Ambilah gunting berujung tumpul dan guntingan dengan titik awal dari
mulut kemudian arahkan ke bagian atas kepala.
4. Setelah otak tampak maka arahkan gunting ke sebelah belakangnya
sampai paa bagian atas anus pembedaha harus di lakukan dengan hati hati ujung
gunting tidak boleh melewati dasar tulang punggung hal ini di maksudkan agar
organ dalam yang terdapat di bawah tulang punggung tidak terganggu.
5. Ambillah pisau bedah dan sayatlah dari atas (hasil guntingan dari
belakang kepala sampai atas anus) ke arah bawah sampai daerah tulung punggung

3.4.4 Sistem Pencernaan

Pada Percobaan Terdapat Prosedur Kerja Sebagai Berikut:

1. Siapkan ikan mas yang sudah di bedah

2. Kemudian pisahkan organ bagian mana yang merupakan alat pencernaan

3. Setelah itu amatilah catat organ pencernaan tersebut

3.4.5 Sistem Urogenital


Untuk dapat melihat bentuk dan letak gonad (testisdanovarium),serta ginjal dan

saluran salurannya maka harus dilakukan pembedahan seperti yang telah dilakukan

pada praktikum sistem pencernaan.Pembedahan yang dilakukan hati hati akan

mencegah alat reproduksi rusak Untuk memudahkan pekerjaan maka saluran

pencernaan harus dibuang lebih dahulu,sehingga alat reproduksi dapat dilihat

dengan Jelas Testisataupunovarium dapat diletakkan diluar tubuh ikan dengan cara

menariknya,dalam halini harus menggunakan pinset dan gunting Sperma dan telur

dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

3.4.6 Sistem Integumen

1. Letakanlah ikan yang sudah siap sebagai objek pembedan dan


pengamatan di atas baki preparat posisi ikan dengan kepala di sebelah kiri dan sirip
punggung terletak pada bagian atas. Hal ini tidak berlaku bagi ikan sebelah
2. Gambarlah ikan tersebut dan beri keterangan seperlunya
3. Ambilah gunting berujung tumpul, dan guntinglah dengan titik awal dari
mulut, kemudian arahkan ke bagian atas kepala sehingga otak akan tampak
(Gambar 25)
4. Setelah otak tampak maka arahkan gunting ke sebelah belakang sampai
pada bagian atas anus pembedahan harus di lakukan dengan hati-hati ujung gunting
tidak boleh melewati dasar tulang punggung hal ini di lakukan agar organ dalam
yang terdapat di bawah tulang punggung tidak terganggu pengguntingan untuk
sementara di hentikan
5. Ambillah pisau bedah dan sayatlah dari atas (hasil guntingan dari
belakang kepala sampai atas anus) ke arah bawah sampai daerah tulang punggung
6. Setelah terbentuk sayatlah dengan hasil berupa pengelupasan daging di
sebelah tubuh kiri ikan pergunakanlah gunting lagi untuk membedah dari arah atas
anus sampai belakang anus
7. Lanjutkanlah pengguntingan terhadap tulang-tulang rusuk yang
melindungi organ-organ dalam setelah pengguntingan dan penyayatan di lakukan
dengan sempurna tampaklah organ-organ lain, otak rongga mulut, esophagus,
lambung, usus, gonad, gelembung renang, jantung dan hati ginjal tertutup oleh
saluran pencernaan terlebih dahulu
8. setelah pembedahan di selesaikan gambarlah organ-organ alam yang
terlihat sebutkanlah bagian-bagian tersebut
9. Bandingkanlah susunan anatomi dalam pada suatu jenis ikan dengan jenis

ikan lainnya

3.4.7 Sistem Otot

Mulamula kita memotong bagian tubuh menjadi 3 bagian yaitu pada bagian

ekor,perut,dan kepala.kemudian membuat sayatan pada kulit ikan kemudian kulit

ikan dikelupas menggunakan pisau dan pinset,lakukan secara perlahan agar tidak

merusak sistem otot daging ikan,Setelah kulit ikan dikelupas maka perhatikan dan

gambar lahurat pada daging/otot ikan dan dokumentasi pada setiap potongan bagian

tubuh ikan.

3.4.8 Sistem Peredaran Darah

1) Lakukanlah Pembedahan seperti pada waktu akan melihat sistem


pencernaan, tetapi dasar perut ikan harus di bedah sampai jauh ke depan (dekat
insang ) , hal ini untuk memudahkan pengambilan jantung
2) Keluarkanlah jantungnya ddengan menggunting bagian depan bulbus
arteriosus dan cabang dari duktus kuvieri serta vena hepatika
3) Untuk melihat organ limpa, keluarkanlah organ limpa dengan bantuan

pingset dari bagian dekat hati dan lambung limpa mudah di bedakan dari organ ini

berukuran lebih kecil daripada hati, berwarna merah kehitaman dan kompak
3.4.9 Sistem Pernapasan

1. Ambilah Ikan yg masih segar (baru mati) kemudian bersihkanlah kulitnya


dari kotoran dan lendirnya dengan cara mencucinya dengan air
- Letakanlah ikan pada baki dan gambarlah pada lembaran kerja secara
keseluruhan
- Setelah di gambar secara utuh, guntinglah tulang tutup insang dengan
gunting berujung tumpul sehingga terlihat insangnya (gambar 54)amatilah insang
tersebut dan gambalah bagian kepala dimana insang tersebut berada dan
sebutkanlah bagian-bagiannya
- Amatilah satu lembar insang dan gambarlah serta sebutkan bagian-
bagiannya perhatikanlah bentuk tapis insangnya
2. Untuk ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan, misalnya ikan lele
( Clarias Batrachus ) lakukanlah proseur kerja seperti di atas
- Alat pernafasan tambahan paa ikan lele disebut arboresen, terletak ibagian
atas depan insang amatilah saluran penghubung antara labirin dgn insang
tunjukanlah pada gambar
- Ambillah arboresen tersebut engan pinset dan gambarlah

3. Untuk ikan gabus ( Cahanna Striata ) yang mempunyai alat peernafasan


tambahan berupa divertikula, lakukanlah prosedur diatas
- Untuk dapat melihatnya lakukanlah pemotongan dari pinggir mulut ( sudut
mulut ) ke arah belakang, dengan demikian maka mulut bagian bawah dapat
dikuadkan dengan leluasa sehinggah lipatan-lipatan permukaan rongga dalam pada
bagian atas rongga mulut dapat dilihat
Perhatikanlah dan gambarlah divertikula ikan gabus

3.4.10 Koleksi Taksonomi

1. cek lokasi yang telah di berikan oleh asdos


2. tangkap mengunakan peralatan tangkap yang mudah di temukan dan sesuai
dengan lokasi yang telah di berikan oleh asdos
3. organisme yang telah di temukan di simpan di wadah
4. setelah di simpan di wadah lakukan pengawetan terhadap organisme
tersebut
5. simpan di tempat yang telah asdos berikan

3.4.11 Sistem Rangka

1. Ambil organisame yang telah mati

2. Rebus atau kukus organisme tersebut sebanyak 3 atau 2 kali

3. Lanjutkan dengan membuka bagian kulit dan daging dari organisme tersebut

4. Diamkan di terik matahari atau keringakan

5. Biarkan organisme kalian di makan oleh sembut

6. Tunggu sampai organisme tersebut berbentuk seperti rangka

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil yang saya dapatkan dari peratikum morfologi sebagai berikut:
Gambar 4.1 Morfologi ikan mas

Tabel 4.1 morfologi

No Parameter Ket.
1. Bentuk tubuh Pipih
2. Bentuk mulut Terminal
3. Mulut dapat/tidak disembulkan Disembulkan
4. Posisi mulut Di ujumh hidung
5. Sungut ada/tidak Ada
6. Kelengkapan sirip Lengkap
7. Posisi V terhadap P Tidak sejajar
8. Bentuk sirip ekor Berlekuk tunggal
9. Kelengkapan LI Lengkap

4.1.2 Morfometrik Meristik


Tabel 4.2 Morfometrik

No Parameter Pengamatan Ukuran ( Cm)


1. Panjang (P) Total 24 cm
2. P. ke pangkal sirip ekor 12 cm
3. P.baku 20 cm
4. P.kepala 5 cm
5. P.bagian didepan sirip 8 cm
6. P.dasar sirip punggung dan sirip 8 cm,2 cm
dubur
7. P.batang ekor 8 cm
8. Tinggi (T) badan 8 cm
9. T.batang ekor 3 cm
10. T.kepala 6 cm
11. Lebar (L) kepala 6 cm
12. L.badan 15 cm
13. T. Sirip punggung dan sirip dubur 2 cm,3 cm
14. P.sirip dada dan sirip perut 4 cm,3 cm
15. P. jari-jari sirip dada yang terpanjang 4 cm
16. P.jari-jari keras dan jari-jari lemah 2 cm,1 cm
17. p.hidung 1 cm
18. P ruang antar mata 2,5 cm
19. L.mata 1 cm
20. P.bagian kepala di belakang mata 3 cm
21. T . dibawah mata 1,5 cm
22. P. antara mata dengan sudut 2,5 cm
preoperculum
23. T.pipi 1,5 cm
24. P.Rahang Atas 3 cm
25. P. rahang bawah 1,5 cm
26. L.bukaan mulut 1,5 cm

Tabel 4.3 Meristik

No Parameter Pengamatan Jumlah


1. Jari-jari sirip keras:
Sirip D 4
Sirip C 6
Sirip A 2
Sirip P 3

Sirip V 8
2. Jari-jari sirip lemah:
Sirip D 11
Sirip C 4
Sirip A 4
Sirip P 7
Sirip V 4
3. Perumusan sirip:
Sirip D IV.11
Sirip C VI.4
Sirip A II.4
Sirip P III.7
Sirip V VIII.4
4. Jumlah sisik:
Pada L.I 31
Dibawah L.I 8
Diatas L.I 7
5. Jumlah sisik predorsal 11
6. Jumlah sisik pipi -
7. Jumlah sisik keliling badan 30
8. Jumlah sisik batang ekor 7
9. Jumlah Tapis insang
Bagian bawah 89
Bagian atas 81
10. Jumlah finlet -
11. Jumlah Kil -

4.1.3 Anatomi

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil Anatomi Ikan

Mas (Cyprinus carpio) sebagai berikut :


Gambar . Anatomi ikan Mas (Cyprinus carpio)

Keterangan : Insang, usus, empedu, otak, Gelembung renang, hati, lambung,ginjal

4.1.4 Sistem Pencernaan

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari sistem

pencernaan Ikan mas (Cyprinus carpio) sebagai berikut :

Gambar 4-3 sistem pencernaan ikan mas (Cyprinus carpio)

Saluran pencernaan pada ikan mas ini berupa mulut, rongga mulut, faring,

esofagus, pylorus, usus,

rectum, dan anus.


4.1.5 Sistem Urogenital

Berdasarkan praktikum system Urogenital yang telah dilakukan, maka

didapatkan hasil pengamatan dapat di liat pada table dibawah ini:

Tabel.4-2 Organ sistem urogenital

4.1.6 Sistem Integumen

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari sistem

integumen Ikan mas Cyprinus carpio) sebagai berikut :


4. 1. 6. 1 Sistem Integumen (Sisik)

Adapun hasil dari pengamatan sistem integumen pada sisik ikan gabus

yaitu sebagi berikut :

Sisik Ikan mas (Cyprinus carpio)

4. 1. 6. 2 Sistem Integumen (Pola Warna)


Adapun hasil dari pengamatan sistem integumen pada pola warna ikan

mas (Cyprinus carpio ) yaitu sebagi berikut :

Tabel 4- 5. Pola warna ikan mas (Cyprinus carpio)


Jenis pigmen Warna yang Organ / bagian tubuh
dihasilkan ikan
Chromolipoid Coklat, kuning Lambung
Porphyrin dan pigmen empedu Merah, Hijau Darah, Empedu
Purin Keperakan Kulit, sisik

4.1.7 Sistem Otot

Adapun hasil pengamataan pada sistem otot pada ikan mas yang telah kami

lakukan, kami memperoleh hasil sebagai beriikut:

Gambar 4-4 Sistem Otot


4.1.8 Sistem Peredaran Darah

Berdasarkan praktikum system peredaran darah yang telah dilakukan, maka

didapatkan hasil pengamatan dapat di liat pada table dibawah ini:

Tabel.4-6 Organ system peredaran darah


No Gambar Keterangan
1. Jantung merupakan sistem
peredaran darah

2.
Limpa merupakan tempat
penyaringan darah,mempunyai
lebar 1 cm dan tinggi 2 cm.

4.1.9 Sistem Pernafasan

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari sistem

pernapasan Ikan Mas (Cyprinus carpio) sebagai berikut :


Gambar 4-5. Sistem pernafasan ikan mas (Cyprinus carpio)

4.1.10 Koleksi Taksonomi

Adapun hasil yang saya temukan di peratikum koleksi taksonomi sebagai berikut

Gambar 4.6 koleksi taksonomi senjata (Pholidae)

4.1.11 Sistem Rangka

Adapun hasil yang dapat saya peroleh dari peratikum sistem rangka sebagai berikut
Gambar 4.7 sistem rangka ikan mas (Cyprinus carpio)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Morfologi

Morfometrik merupakan ciri yang berhubungan dengan ukuran tubuh atau

bagian tubuh ikan misalnya panjang total dan panjang baku. Berdasarkan praktikum

yang dilakukan ditetapkan hasil yaitu ikan mas memiliki bentuk tubuh

memipih,bentuk mulut terminal,mulut dapat di sembulkan ,posisi mulut berada di

ujung hidung, mempunyai sungut,memiliki sirip lengkap dan bentuk sirip ekor

berlekuk tungggal

4.2.2 Morfometrik Meristik

Berdasarkan praktikum yang dilakukan ditetapkan hasil yaitu ikan mas

memiliki Panjang total 24 cm,p. pangkal sirip ekor 12 cm,p.baku 20 cm,p. kepala 5

cm,p. di depan sirip 8 cm, p.dasar sirip punggung dan sirip dubur 8 dan 2 cm,p.

batang ekor 8 cm, tinggi badan 8 cm, T. batang ekor 3 cm T. kepala 6 cm, Lebar

kepala 6 cm, L.badan, T.sirip punggung dan sirip dubur 2cm dan 3 cm,P. sirip dada

dan sirip perut 4 cm dan 3 cm,P.jari-jari sirip dada yang terpanjang 4 cm,P.jari-jari

keras dan jari-jari lemah 2cm dan 1 cm, P. hidung 1 cm, P. ruang antar mata 2,5 cm,

L. mata 1cm,P. bagian kepala dibelkang mata 3 cm, T.dibawah mata 1,5 cm,P.

antara mata dengan sudut operculum 2,5 cm ,T. pipi 1,5 cm , P. rahang atas 3 cm ,

P. rahang bawah 1,5 cm , L. bukaan mulut 1,5 cm.


Berdasarkan praktikum yang dilakukan ditetapkan hasil yaitu ikan mas memiliki

jari jari sirip keras pada Dorsalfin= 4, Caudalfin =6, Analfin =2, Pectoralfin =3,

Ventral fins=8. Jari-jari sirip lemah pada Dorsalfin=11, Caudalfin=4, Analfin=4,

Pectoralfin=7, Ventralfin=4.Jumlah sisik pada L. I=31. Dibawah L.I=8,Di atas

L.I=7.Jumlah sisik predorsal=11,Jumlah sisik keliling badan=30,Jumlah batang

ekor=7,Jumlah tapis insang bagian bawah=89,bagian atas 81.

4.2.3 Anatomi

Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang anatomi Ikan mas (Cyprinus

carpino) di dapatkan hasil yaitu, Insang, , otak, jantung, gelembung renang, usus,

hati, ginjal, empedu, lambung, daging, gonad

a. Ingsang b.otak c.gelembung renang d. lambung

e. gonad f. empedu g. empedu h. hati

Gambar 4-8 Organ bagian dalam tubuh ikan Mas (Cyprinus carpino)
4.2.4 Sistem Pencernaan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang sistem pencernaan Ikan Mas

(Cyprinus carpino) sistem pencernaan ikan mas terdiri dari Saluran pencernaan

pada ikan mas ini berupa mulut, rongga mulut, faring, esofagus, pylorus, usus,

rectum, dan anus. saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan

terdiri dari dua bagian, serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati, empedu, dan

pankreas. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut. Di dalam

rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah

dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan

lendir, tetapi tidak menhasilkan ludah . Dari rongga mulut masuk ke esophagus

melalui faring di sekitar insang. Dari kerongkongan, masuk ke dalam lambung dan

usus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Organ akhir dari sistem

pencernaan pada ikan adalah anus (Wulandari s.)

4.2.5 Sistem Urogenital

Sistem urogenital merupakan gabungan dari sistem urinari atau sistem

pengeluaran dan sistem genital atau sistem pengeluaran dan sistem genital atau

sistem reproduksi. Sistem Genitalis ikan dapat membedakan jenis kelaminnya

melalui gonadnya, jika gonadnya berwarna putih makan ikan berjenis kelamin

jantan dan jika gonadnya berwarna kuning kecoklatan maka ikan berjenis kelamin

betina. (Diastuti, 2009)

4.2.6 Sistem Integumen

Pola Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang sistem Integumen Ikan

Mas (Cyprinus carpino) , kami hanya membahas tentang sistem integumen pada

sisik dan sistem integumen berdasarkan pola warna pada Ikan Mas
Pada sistem Integumen sisik Ikan mas didapatkan hasil bahwa pada kepala

ikan gabus terdapat jenis sisik Ctenoid , pada sisik bagian badan berjenis Cycloid,

dan pada bagian ekor Tipe sisik nya yaitu Rhomboic

Sedangkan pada sistem integumen berdasarkan warna misalnya warna

coklat,kuning jenis pigmen chromolipid contohnya pada lambung ikan mas,warna

merah, hujau porphyrin dan pigmen empedu contohnya darah,da empedu.dan warna

keperakan jenis pigmen purin,contohnya kulit,dan sisik pada ikan mas.

4.2.7 Sistem Otot

Adapun hasil pengamataan pada sistem otot pada ikan mas yang telah kami

lakukan, kami memperoleh hasil sebagai beriikut:

Gambar Sistem Otot

Otot ikan dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Otot Rangka

Susunan otot rangka pada badan mempunyai sifat kokoh dan berfungsi
membentuk tubuh dan bergerak. Berkas-ber1kas otot badan bagian lateral
(myomore), akan nam¬pak sebagai daging jika ikan dikuliti atau dipotong se¬cara
melintang. Myomore diikat oleh suatu bagian yang merupakan bagian otot yang
tipis (membraneous) yang disebut myocoma (Rahardjo, 1985).

2. Otot Jantung
Tersusun atas otot dan jaringan-jaringan pengikat, otot jantung berwarna
merah gelap. Hal ini berbeda dengan otot bagian badan yang biasanya berwarna
coklat. Susu¬nan otot jantung (mycocardium) dibungkus oleh sesuatu selaput, yaitu
bagian luar disebut pericardium dan ba¬gian dalam disebut endocardium. Sifat otot
ini involun¬tary (tidak dipengaruhi saraf sadar) (Rahardjo, 1985).

3. Otot Polos

Otot yang mempunyai sifat involuntary ini terdapat beberapa bagian organ,
antara lain, saluran pencernaan, gelembung renang, saluran reproduksi dan ekskresi,
mata dan sebagainya (Djuanda, 1981).

4.2.8 Sistem Peredaran Darah

Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang peredaran Ikan Mas

(Cyprinus carpio) di dapatkan hasil yaitu, jantung dan limpa. Adapun komponen

penyusun sistem peredaran darah terdiri dari jantung, darah, saluran darah, dan

limpa. Saluran pembuluh darah utama pada ikan adalah arteri dan vena yang

terdapat di sepanjang tubuh. (Mahyudin, 2013)

4.2.9 Sistem Pernafasan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang sistem pernapasan Ikan Mas

(Cyprinus carpino) Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri

dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh

tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara

membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup

tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut

sedangkan tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi
ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu

menutup, tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang.

Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan.

Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang. Ikan adalah

hewan air dan bernapas dengan insang. Setiap ikan mempunyai 4 pasang insang

yang terletak di samping kiri dan kanan kepala. Ikan bertulang keras mempunyai

tutup insang sebagai pelindung, sedang pada ikan bertulang rawan tidak mempunyai

tutup insang. Selama pernapasan berlangsung, tutup insang selalu bergerak

membuka dan menutup.( Pandit 2011)

Insang memiliki lembaran-lembaran halus yang mengandung pembuluh-

pembuluh darah. Pengikatan oksigen dan pelepasan karbon dioksida terjadi di

insang.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Perikanan merupakan kegiatan eksplorasi sumber daya hayati dan laut.

2. Ikhtiologi atau merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari

ikan secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek-aspek lainnya.
3. Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinarius dan

sistem genitalia.

4. Taksonomi adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi ikan dengan mengambil

sampel ikan.

5.2 Saran

Pada saat dilakukan praktikum ini sebaiknya terlebih dahulu menjelaskan

kepada praktikan bagian-bagian apa saja yang ada di tubuh ikan sehingga tidak

terjadi kebingungan pada saat praktikum dan juga tidak terjadi kesalahan.

DATAR PUSTAKA

Amri, K. & Khairuman. 2008. Budidaya Ikan Nila Srcara Intensif. Jakarta :
Agromedia Pustaka.

Bachtiar Y. 2002. Mencemerlangkan Warna Ikan Mas Koi. Agromedia Pustaka.


Bogor.

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Unwidha Klaten.


Nurbakti Listyanto dan Septyan Andriyanto 2009. Ikan Gabus (channa
striata)Manfaat Pengembangan dan Alternaif Teknik
Budidayanya Jakarta Pusat Riset Perikanan Budidaya.

Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.

Youdastyo. 2010. Wisata Perikanan. Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto, II 3-37.

Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.

Anda mungkin juga menyukai