Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

IKHTIOLOGI

MOH. RIZAL WAHAB

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
IKHTIOLOGI
“SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM UROGENITAL PADA
IKAN LELE (Clarias sp.)”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah
Ikhtiologi

Oleh

MOH. RIZAL WAHAB


O 271 21 008

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Sistem Peredaran Darah Dan Sistem Urogenital Pada Ikan Lele
(Clarias sp.)
Nama : Moh. Rizal wahab
Stambuk : O 271 21 008
Kelas : Akua-302
Kelompok : 6
Jurusan : Perikanan (Akuakultur)

Menyetujui;

Koordinator Asisten Praktikum Asisten Praktikum Mata Kuliah


Mata Kuliah Ikhtiologi Ikhtiologi

Intan Maasily S.Pi Mega Rahmania


O 271 20 08

Mengetahui;

Dosen Koordinator Praktikum Mata Kuliah


Ikhtiologi

Dr. Ir. Novalina Serdiati, M.Si


NIP 19651122 199001 2 001
UCAPAN TERIMA KASIH

. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktikum Ikhtiologi diselesaikan tepat pada
waktunya. Maksud dari penyusunan laporan ini adalah sebagai syarat
untuk menyelesaikan Mata Kuliah Ikhtiologi.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
1. kepada orang tua penulis,
2. juga kepada para dosen yang telah membimbing penulis dalam
pembuatan laporan ini,khususnya kepada Dr. Ir. Novalina Serdiati,
M.Si.Sebagai selaku kordinator Dosen Praktikum Mata Kuliah
Ihtiologi.
3. Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Asisten dosen yang telah membantu dengan segala upaya untuk
menyelesaikan laporan dengan baik dan lancar.
Penulis juga menyadari bahwa laporan yang penulis buat masihjauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis harap kan meminta keritikan dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya.
Akhir kata, semoga laporan yang penulis buat dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi penulis sendiri.

Palu, Oktober 2022

Moh. Rizal wahab

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN SAMPUL.............................................................................i
HALAMAN JUDUL................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH....................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
DAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR.................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi.......................................................................................3
2.2 Habitat dan Penyebaran.................................................................4
2.3 Kebiasaan makan...........................................................................5
2.4 Kelangsungan Hidup......................................................................6
2.5 Sistem Anatomi.............................................................................6
2.6 Sistem Pernapasan.........................................................................7
2.7 Sistem Pencernaan.........................................................................7
2.8 Sistem Integumen..........................................................................7
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat..........................................................................8
3.2 Alat dan bahan...............................................................................8
3.3 Prosedur kerja................................................................................9
3.3.1 Anatomi..................................................................................9
3.3.2 Pernapasan.............................................................................9
3.3.3 Pencernaan.............................................................................10
3.3.4 Integumen...............................................................................10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..............................................................................................11
4.1.1 Anatomi................................................................................11
4.1.2 Pernapasan...........................................................................12
4.1.3 Pencernaan...........................................................................12
4.1.4 Integumen.............................................................................13
4.2 Pembahasan...................................................................................14
4.2.1 Anatomi................................................................................14
4.2.2 Pernapasan...........................................................................14
4.2.3 Pencernaan...........................................................................15
4.2.4 Integumen.............................................................................16
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.....................................................................................17
5.2 Saran................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................18
LAMPIRAN................................................................................................19
8

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3-1 Alat dan bahan............................................................................8
Tabel 4-1 Sistem integument (sisik)............................................................13
Tabel 4-2 Sistem integumen (pola warna)...................................................13
9

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4-1 Anatomi ikan mas...................................................................11
Gambar 4-2 Sistem pernapasan ikan mas...................................................12
Gambar 4-3 Sistem pencernaan ikan Mas..................................................12
Gambar 4.4 Organ tubuh ikan Mas............................................................14
10

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan strategis

dengan sumber daya alam yang begitu kaya akan keanekaragaman hayatinya, baik

di darat maupun di perairan tawar dan laut. Indonesia terdiri dari lima pulau besar

yaitu diantaranya seperti sumatra, kalimantan, jawa, sulawesi, dan papua.

Kepulauan indonesia yang sebagian besar adalah lautan, memiliki kekayaan akan

keanekaragaman hayati yang tersebar mulai dari dasar laut sampai daerah

permukaan. (Nuitja,2019).

Ikan air tawar merupakan jenis ikan yang menjalani sebagian atau seluruh

siklus hidupnya di habitat air tawar. Habitat air tawar yang banyak didiami oleh

ikan-ikan air tawar yaitu sungai, danau, lebak, lebung dan rawa-rawa atau habitat

lainnya yang digolongkan perairan taawar dengan kadar garam dibawah 0,5ppt.

Ikan air tawar beradaptasi secara fisiologis terhadap perbedaan tekanan osmosis

tubuh dan perairan tawar, dengan mengatur keseimbangan konsentrasi elektrolit di

dalam tubuhnya. (Anggraeni dkk, 2015)

Ikan lele merupakan spesies ikan yang berasal dari Afrika dan telah diinduksi

secara meluas hampir keseluruh dunia sebagai ikan budidaya. Ikan lele juga telah

beberapa kali diintroduksikan ke Indonesia, diawali dengan strain ikan lele Afrika

hasil pemuliaan, antara lain ikan lele Sangkuriang, ikan lelePhyton, ikan lele

Mandalika, ikan lele Sukhoi dan yang terbaru adalah ikan lele Mutiara. ( Iswanto,

2015)
11

1. 2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu antaranya agar kita dapat

mengetahui organ-organ yang berperan dalam ekskresi dan reproduksi serta untuk

melihat sistem peredaran darah pada ikan, yang meliputi organ jantung ( posisi

dan bagian-bagiannya ), serta saluran darah yang menghubungkan jantung dan

limpa.

1. 3 Manfaat

Adapun kegunaan dari pelaksanaan praktikum ikhtiologi ini yaitu

manfaatnya adalah kita dapat memahami bagaiman organ-ragan yang berperan

dalam proses ekskresi dan reproduksi pada ikan lele, serta sistem peredaran darah

pada ikan lele.


12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Morfologi Ikan Lele (Clarias sp.)

Morfologi merupakan kajian yang mempelajari bentuk luar makhluk

hidup. Bentuk luar merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan di ingat

dalam mempelajari mikroorganisme. Bentuk luar ikan seringkali mengalami

perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua dan mati. Perubahan ini

terkadang ada yang mencolok tetapi ada juga yang tidak. ( Ridho dkk, 2012 )

Secara umum morfologi dari ikan lele yaitu memiliki bentuk tubuh yang

memanjang, berkulit liin, dan tidak bersisik. Bentuk kepala ikan lele pipih ke arah

bawah depress, dengan mulutnya yang relatif lebar, meemiliki empat pasang

sungut. Ikan lele memiliki tiga sirip tunggal, yakni dorsalfin, Caudalfin, dan juga

Analfin, sirip yang berpasangan ada dua yaitu pektoralfin dan ventralfin.

( Darseno, 2010 ).

Menurut (Wahyudin, 2013) Klasifikasi ikan lele adalah Filum : Chordata,

Kelas : Pisces, Subkelas : Telestoi, Ordo : Ostariophysi, Subordo : Siluroidea,

Famili : Claridae, Genus : Clarias, Spesies : Clarias sp.

Gambar 2-1. Ikan Lele (Clarias sp.)


13

2. 2 Habitat dan Penyebaranya

Habitat atau lingkungan hidup ikan lele yaitu semua perairan air tawar, di

sungai yang airnya tidak terlalu deras atau perairan yang tenang seperti danau,

waduk, telaga, rawa serta genangan-genangan kecil. Namun ikan lele akan

tumbuh baik jika dipelihara di air yang cukup terbilang bersih, seperti air

sungai, mata air, saluran irigasi, ataupun air sumur. Di lingkungan yang

bersih, perkembangan ikan dan pertumbuhan ikan lele akan lebih cepat dan

sehat. (Budianto, 2005)

Ikan lele dapat ditemukan di dua benua, yaitu di Benua Afrika dan Benua

Asia. Di Indonesia, ikan lele banyak tersebar di perairan tawar, sehingga

menjadikan ikan lele begitu populer. Ikan lele biasanya mendiami sungai, kali,

selokan dan genangan-genangan air di perairan umum. (Khairuman , 2012)

2. 3 Kebiasaan Makan

Makanan merupakan faktor biologi yang sangat menentukan bagi

keberlangsungan hidup dan pertumbuhan suatu organisme. Oleh karena itu kajian

mengenai food dan feeding habitat ikan sangat diperlukan, karena bisa digunakan

sebagai acuan dasar pengelolaannya. Selain kegiatan makan, kegiatan reproduksi

merupakan kunci stok dalam populasi ikan, sehingga antara food habits, feeding

habits, reproduksi serta morfometri ikan sangat penting diketahui untuk bisa lebih

mempelajari populasi stok alami ikan. (Taunay, 2013 )

Menurut (Khairuman dan Amri, 2012) jika dilihat dari segi kebiasaan

makan, ikan lele termasuk dalam golongan omnivora atau pemakan segalanya,

tetapi cenderung bersifat karnivora. Jenis makanan yang umumnya dimakan ikaan
14

lele yaitu berupa berbagai jenis serangga air, plankton, siput, kepiting, udang dan

invertebrata lainnya. Ikan lele juga menyukai makanan seperti bangkai, limbah

peternakan dan limbah rumah tangga. Ikan lele juga termasuk salah atu jenis ikan

yang cenderung berperilaku sebagai predator atau suka memakan ikan yang

berukuran lebih kecil.

2. 4 Kelangsungan Hidup

Persyaratan untuk hidup ikan mesti terpenuhi, diantaranya adalah lingkungan

media yang cocok bagi spesies ikan tersebut. Masing-masing spesies ikan

menghendaki lingkungan media yang berbeda. Tetapi jika pemeliharaan ikan

dalam jumlah yang besar kemungkinan ikan mati pasti ada. Kematian ikan

tersebut biasanya diakibatkan oleh persaingan antar ikan itu sendiri, karena

lingkungan media tidak cocok atau bahkan serangan hama penyakit. Kematian

ikan akibat persaingan antar ikan itu sendiri terjadi apabila jumlah pakan yang

diberikan kurang. Demikian terjadi terus menerus, hingga ikan yang kecil tersebut

mati. Kejadian lain apabila kondisi ikan lapar maka kecenderungan ikan akan

saling menyerang, hal ini juga berakibat menambah potensi menaikkan angka

kematian (Gufran, 2010).

2. 5 Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah memiliki banyak fungsi, tetapi umumnya sebagai alat

transpor. Adapun komponen penyusun sistem peredaran darah terdiri dari jantung,

darah, saluran darah, dan limpa. Saluran pembuluh darah utama pada ikan adalah

arteri dan vena yang terdapat di sepanjang tubuh. Arteri yang disebut juga dengan

pembuluh nadi berfungsi membawa darah meninggalkan jantung. Sementara itu,


15

vena atau pembuluh balik berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Selain

pembuluh utama, ada juga pembuluh-pembuluh cabang atau kapiler yang menuju

ke kulit, otot, otak, tulang belakang, dan organ Visceral. (Mahyudin, 2013)

2. 6 Urogenital

Saluran urogenital merupakan suatu saluran yang merupakan gabungan

dari saluran ginjal dengan saluran kelamin. Letak saluran urogenital berdekatan

dengan anus ( Rochman, 2009). Sedangkan sistem urogenital merupakan

gabungan dari sistem urinari atau sistem pengeluaran dan sistem genital atau

sistem pengeluaran dan sistem genital atau sistem reproduksi. Sistem Genitalis

ikan dapat membedakan jenis kelaminnya melalui gonadnya, jika gonadnya

berwarna putih makan ikan berjenis kelamin jantan dan jika gonadnya berwarna

kuning kecoklatan maka ikan berjenis kelamin betina. (Diastuti, 2009)


16

BAB 3 METODELOGI PRAKTIKUM

3. 1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum ikhtiologi tentang Sistem Urogenital dan Sistem

Peredaran Darah dilaksanakan pada hari selasa, 11 Oktober 2022 pada pukul

15.00 sampai selesai dan dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air dan Biologi

Akuatik Fakultas Peternakan Dan Perikanan Universitas Tadulako.

3. 2 Alat dan Bahan

Alat- alat yang digunakan pada saat praktikum ikhtiologi adalah sebagai

berikut :

Tabel 3-1. Alat yang digunakan saat praktikum


No Alat Kegunaan
1 Baki Sebagai tempat organisme (ikan)
akan di beda
2 Pisau Bedah Untuk membelah bagian tertentu
pada tubuh ikan.
3 Mistar Digunakan untuk mengukur
4 Gunting Untuk memotong bagian ikan
tertentu
5 Pinset Untuk mengambil organ kecil ketika
ingin di amati
6 Kaca Pembesar Untuk melihat ikan lebih jelas dan
detail

Sedangkan bahan yang digunakan pada saat praktikum ikhtiologi adalah

ikan lele (Clarias sp.).


17

3. 3 Prosedur Kerja

3. 3. 1 Pencernaan Darah

Adapun prosedur kerja dari pengamatan anatomi ikan gabus (Channa

Striata) yaitu sebagai berikut :

1. Ikan yang telah mati diletakan di atas baki dengan kepala sebelah kiri dan

punggung bagian atas.

2. Ikan yang telah pada posisinya dibelah dari bagian kepala sampai ekor

menggunakan gunting atau pisau bedah dan jangan sampai merusak

organnnya.

3. Ketika organ- organ telah terbuka dengan sempurna, lalu organ digambar

dengan posisi seperti aslinya

4. Tunjukan organ-organ yang di amati

3. 3. 2 Sistem Urogenital

1. Ikan yang telah mati diletakan di atas baki dengan kepala sebelah kiri dan

punggung bagian atas.

2. Ukurlah panjang total ikan serta gambarlah ikan tersebut beserta

keterangannya

3. Kemudian ambilah gunting atau pisau bedah dengan memotong dari

kepalah hingga bagian ekornya sampai organ pencernaanya terlihat jelas.

4. Setelah organ terlihat amati kemudian gambarlah serta beri

keterangannya.
18

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

4. 1. 1 Peredaran Darah

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil peredaran

darah (Clarias sp.) sebagai berikut :

Gambar 4-1. Sistem Peredaran Ikan lele

Keterangan : Jantung ikan lele dan limpa ikan lele

4. 1.2 Urogenital

Berdasarkan Praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari sistem

pernapasan Ikan Gabus (Clarias sp.) sebagai berikut :

Gambar 4-2. Sistem Urogenital


19

4. 2 Pembahasan

4. 2. 1 Peredaran Darah

Berdasarkan praktikum yang dilakukan tentang peredaran Ikan Lele

(Clarias sp.), di dapatkan hasil yaitu, jantung dan limpa. Adapun komponen

penyusun sistem peredaran darah terdiri dari jantung, darah, saluran darah, dan

limpa. Saluran pembuluh darah utama pada ikan adalah arteri dan vena yang

terdapat di sepanjang tubuh. Arteri yang disebut juga dengan pembuluh nadi

berfungsi membawa darah meninggalkan jantung. Sementara itu, vena atau

pembuluh balik berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Selain pembuluh

utama, ada juga pembuluh-pembuluh cabang atau kapiler yang menuju ke kulit,

otot, otak, tulang belakang, dan organ Visceral. (Mahyudin, 2013)

4. 2. 2 Urogenital

Sistem urogenital merupakan gabungan dari sistem urinari atau sistem

pengeluaran dan sistem genital atau sistem pengeluaran dan sistem genital atau

sistem reproduksi. Sistem Genitalis ikan dapat membedakan jenis kelaminnya

melalui gonadnya, jika gonadnya berwarna putih makan ikan berjenis kelamin

jantan dan jika gonadnya berwarna kuning kecoklatan maka ikan berjenis

kelamin betina. (Diastuti, 2009)


20

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahsan Praktikum Anatomi, Sistem Pernafasan,

dan Sistem Pencernaanyang dilakukan naka di peroleh kesimpulan :

1. Ikan lele memliki sistem peredaran darah yang terdiri dari jantung

dan juga limpa.

2. Sistem urogenital merupakan sistem reproduksi ikan.

3. Sistem Genitalis ikan dapat membedakan jenis kelaminnya melalui

gonadnya, jika gonadnya berwarna putih makan ikan berjenis

kelamin jantan dan jika gonadnya berwarna kuning kecoklatan

maka ikan berjenis kelamin betina.

5. 2 Saran

Diharapkan agar dalam pelaksanaan praktikum ikhtiologi asisten dosen

dapat menjelaskan kepada praktikan secara jelas agar praktikan dapat mengerti

sehingga tidak terjadi kebingungan pada saat praktikum. Saya juga berharap agar

laboratorium akuakultur bisa segera di perbaiki sehingga kami dalam pelaksanaan

praktikum dapat merasa nyaman.


21

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. T., Qomariyah, Q., & Khalidah, K. (2015). Penyebaran dan


budidaya ikan air tawar di pulau jawa berbasis web. Prosiding SNST
Fakultas Teknik, 1(1).
Darseno, S. P. (2010). Buku pintar budi daya dan bisnis lele. AgroMedia.
Diastuti, Renni. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Gufran H dan Kordi K. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar Di
Kolam Terpal. ANDI. Yogyakarta. 263 hal.
Iswanto, B., & Suprapto, R. (2015). Abnormalitas morfologis benih ikan lele
afrika (Clarias gariepinus) strain mutiara. Media Akuakultur, 10(2), 51-57.
Khairuman dan K. Amri 2012, Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.)
Mahyudin, K., & S PI, M. M. (2013). Panduan lengkap agribisnis Lele. Niaga
Swadaya.
Nuitja, I. N. S. (2019). Manajemen Sumber Daya Perikanan. PT Penerbit IPB
Press.
Rochma, 2009. Biologi SMA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Sagala, E. P., & Ridho, M. (2012). Penuntun Praktikum Iktiologi.
Secarantensif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Taunay, P. N., Wibowo, E., & Redjeki, S. (2013). Studi komposisi isi lambung
dan kondisi morfometri untuk mengetahui kebiasaan makan ikan manyung
(Arius thalassinus) yang diperoleh di wilayah Semarang. Journal Of
Marine Research, 2(1), 87-95.

Anda mungkin juga menyukai