LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH IKHTIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH IKHTIOLOGI
Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Ikhtiologi
Puji syukur penyusun haturkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat Nya lah sehingga laporan praktikum Mata kuliah Ikhtiologi dapat disusun dan
diselesaikan dengan baik dalam waktu yang singkat . Sholawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang sudah mempercayakan saya dan selalu memberikan
2. Dr. Ir Novalina Sendiati, M.Si selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
ikhtiologi
membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran akan saya terima demi menambah
Palu,Oktober 2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................2
1.3 Manfaat.......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gabus (Channa striata)............................3
2.2 Habitat dan Penyebarannya........................................................................4
2.3 Kebiasaan Makan.......................................................................................4
2.4 Kelangsungan.............................................................................................5
2.5 Sistem Otot.................................................................................................6
BAB 3 METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja............................................................................................8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................................9
4.1.1 Sistem Otot........................................................................................9
4.2 Pembahasan................................................................................................9
4.2.1 Sistem Otot........................................................................................9
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan.....................................................................................................10
5.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
51
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3-1. Alat Yang Digunakan Saat Praktikum......................................................7
Tabel 4-1. Bentuk Otot .............................................................................................9
1
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2-1. Ikan Gabus (Channa striata)................................................................3
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
dengan sumber daya alam yang begitu kaya akan keanekaragaman hayatinya, baik
di darat maupun di perairan tawar dan laut. Indonesia terdiri dari lima pulau besar
Kepulauan indonesia yang sebagian besar adalah lautan, memiliki kekayaan akan
keanekaragaman hayati yang tersebar mulai dari dasar laut sampai daerah
permukaan. (Nuitja,2019).
Ikan air tawar merupakan jenis ikan yang menjalani sebagian atau seluruh
siklus hidupnya di habitat air tawar. Habitat air tawar yang banyak didiami oleh
ikan-ikan air tawar yaitu sungai, danau, lebak, lebung dan rawa-rawa atau habitat
lainnya yang digolongkan perairan taawar dengan kadar garam dibawah 0,5ppt.
Ikan air tawar beradaptasi secara fisiologis terhadap perbedaan tekanan osmosis
Ikan gabus merupakan salah satu ikan karnivora yang hidup di perairan
tawar, khususnya kawasan Asia Tenggara, namun ikan ini belum banyak yang
mengetahui tentang asal usulnya serta sifat biologisnya. Ikan jenis ini dikenal
sebagai ikan konsumsi yang banyak di temui di pasaran, di indonesia ikan ini di
kenal dengan banyak nama daerah seperti aruan, haruan (Malaysia, Banjarmasin,
Kutuk (Jawa), Kanjilo (Makassar) . Dan dalam bahasa inggris ikan ini di sebut
( Listyanto, 2009).
1. 2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapa memahami dan
mengetahui Sistem otot yang terdapat pada ikan gabus (Channa Striata).
1. 3 Manfaat
mahasiswa mengenai sistem otot yang terdapat pada ikan gabus serta dapat
hidup. Bentuk luar merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan di ingat
perubahan sejak ikan itu lahir hingga ikan itu tua dan mati. Perubahan ini
terkadang ada yang mencolok tetapi ada juga yang tidak. ( Ridho dkk, 2012 )
4
Ikan gabus (Channa Striata) tergolong ikan air tawar yang bersifat
karnivor atau pemakan daging yang memiliki bentuk kepala menyerupai ular
serta bentuk tubuh yang bulat dan panjang, Panjang ikan gabus mencapai 90-110
cm dan anyak di temui perairan tawar contohnya sungai, rawa, maupun air payau
yang memiliki tingkat kadar garam yang rendah. Ikan gabus sendiri memiliki
warna punggung hijau kehitaman dan di bagian perutnya berwarna krem atau
putih, Ikan gabus juga biasanya memangsa makhluk atau organisme kecil di
perairan contohnya katak, anak ikan, dan udang sebagai makanan kesehariannya
(Suprayitno, 2017)
Ikan gabus merupakan ikan asli Indonesia, Ikan ini sangat banyak di
temukan di sekitar kita misalnya di sungai- sungai, rawa, juga waduk. Ikan ini
Indonesia ikan gabus hanya terdapat di daerah Sumatra, Jawa, dan kalimantan
atau bisa di sebut daerah barat garis Walacea. Ikan gabus dapat hidup dalam
kodisi air yang keruh dan kering kerena ikan gabus memiliki alat pernapasan lain
yang disebut dengan labirin. Marga Channa meupakan ikan yang mampu hidup di
2. 3 Kebiasaan Makan
keberlangsungan hidup dan pertumbuhan suatu organisme. Oleh karena itu kajian
mengenai food dan feeding habitat ikan sangat diperlukan, karena bisa digunakan
5
merupakan kunci stok dalam populasi ikan, sehingga antara food habits, feeding
habits, reproduksi serta morfometri ikan sangat penting diketahui untuk bisa lebih
Kebiasaan makan dari ikan gabus sebagian besar (>80%) didominan oleh
kebiasaan itu makannya ikan gabus dapat digolongkan ke dalam jenis ikan
karnivora karena sikap atau sifatnya yang memakan sesama atau kanibalisme.
(Akbar, 2020).
Makanan utama ikan gabus mulai dari ukuran larva sampai dengan ukuran
dewasa berupa daging. Pada masa larva ikan gabus memakan zooplankton seperti
udang, dan ikan kecil. Ukuran dewasa memakan udang, serangga, katak, cacing,
2. 4 Kelangsungan Hidup
Ikan gabus umumnya dapat kita jumpai di perairan dangkal seperti sungai
dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan ikan gabus cenderung memilih tempat
bersembunyi. Selain itu, spesies ini juga ditemui di danau serta saluran- saluran
air hingga ke sawah-sawah benih ikan gabus banyak ditemukan di daerah perairan
yang banyak rerumputan atau tanaman air dan belukar yang terendam air.
Kebiasaan Hidup Secara umum ikan gabus (Channa striata) memiliki pola
pertambahan bobot lebih cepat daripada pertambahan panjang badan, hal ini
6
berkaitan dengan sifat agresifnya dalam mencari makan. Ikan ini memangsa
berbagai ikan kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan
2. 5 Sistem Otot
Sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan menjadi 2 tipe ,
yaitu yang dibawah ransangan otak dan yang tidak dibawah ransangan otak. Pada
prinsipnya ikan mempunyai tiga macam otot berdasarkan struktur dan fungsinya,
yaitu: otot polos, otot bergaris, otot jantung. Dari penempelannya juga bisa
dibedakan menjadi dua yaitu otot yang menempel pada rangka ialah otot bergaris
dan otot yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos
(Jaelani, 2011).
7
hari selasa, 18 Oktober 2022 pada pukul 15.00 sampai selesai dan dilaksanakan di
Laboratorium Kualitas Air dan Biota Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan,
Universitas Tadulako.
Alat- alat yang digunakan pada saat praktikum ikhtiologi adalah sebagai
berikut :
3. 3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari pengamatan Sistem Otot ikan gabus (Channa
1. Meletakan ikan di atas baki dengan kepala sebelah kiri dan punggung
bagian atas.
2. Memotong Ikan yang telah pada posisinya menjadi tiga bagian yaitu
bedah.
4. 1 Hasil
Adapun hasil dari pengamatan sistem otot tertera pada tabel 4-1 sebagai
berikut :
Tabel 4-1. Bentuk Otot
Kepala Perut Ekor
4. 2 Pembahasan
menjadi tiga bagian dimulai dari kepala, badan dan ekor memiliki beberapa
perbedaan yaitu dilihat oleh adanya selaput tipis yang disebut septum horizontal.
Pada ikan otot itu dibagi menjadi dua bagian yaitu susunan musculus yang berada
hepaxial.
Sistem otot pada ikan terlihat seperti susunan atas blok- blok. Blok- blok
ini dinamakan myotome sedangkan kumpulan dari blok urat dari sistem otot
dinamakan myosepta. Sistem otot ikan terbagi menjadi urat daging bagian atas
(Epaxial) dan urang daging bagian bawah disebut (Myosepta). Kedua urat daging
ini dipisahkan oleh jaringan ikan yang disebut horizontal septum. Sistem otot pada
ikan terbagi atas Otot polos, Otot jantung, dan Otot bergaris (Hariyono.,2011).
11
5. 1 Simpulan
1. Ikan gabus memiliki Sistem otot yang beragam dan meiliki fungsi
2. Sistem otot terbagi menjadi dua tipe yaitu yang dibawah ransangan
3. Pada sistem otot ikan terbagi atas 3 yaitu otot polos, otot jantung dan
otot bergaris
5. 2 Saran
dapat menjelaskan kepada praktikan secara jelas agar praktikan dapat mengerti
sehingga tidak terjadi kebingungan pada saat praktikum. Saya juga berharap agar
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, J. 2020. Pemeliharaan Ikan Gabus Channa striata dalam Kolam Tanah
Sulfat Masam.
Anggraeni, D. T., Qomariyah, Q., & Khalidah, K. 2015. Penyebaran Dan
Budidaya Ikan Air Tawar Di Pulau Jawa berbasis web. Prosiding SNST
Fakultas Teknik, 1(1).
Hariyono. 2001. Variasi Sistem Rangka pada Ikan Dokun (Puntius Lateristriga)
di Sumatera. Jurnal Biota Vol. VI (3): 109-116. ISSN 0853-8670
IT IS. (Integrated Taxonomic Information System). 2022., Klasifikasi Ikan Gabus
(Channa striata)
Jaelani, G. 2011. Analisis Sistem Rangka Dan Otot Tiga Strain Ikan Nila dan Satu
Strain Ikan Mujair Berdasarkan Karakter Morfologinya. Jurnal
Perikanan. Vol 6 (11).
Kusmini, I. I., Gustiano, R., Prakoso, V. A., & Ath-thar, M. F. 2016. Budidaya
Ikan Gabus. Penebar Swadaya Grup.
Listyanto, N., & Andriyanto, S. 2009. Ikan Gabus (Channa striata) Manfaat
Pengembangan Dan Alternatif Teknik Budidayanya. Media
Akuakultur, 4(1), 18-25.
Muflikhah N, 2007. Domestikasi Ikan Gabus (Channa Striata). Prosiding
Seminar
Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. Jurusan
Perikanan dan Kelautan Universitas Gadjah Mada. Hlm. 1— 10.
Mujair (Oreochromis mossabicus), Nila ( O. niloticus), dan Gabus.
Nuitja, I. N. S. 2019. Manajemen Sumber Daya Perikanan. PT Penerbit IPB
Press.
Ridho,M,R. Sagala E,P. Nurliana.Yusinta.HaryaniR. 2012. Penuntun
PraktikumIktiologi. Jurusan biologi. FMIPA.Universitas Sriwijaya.
Suprayitno, E. 2017. Misteri Ikan Gabus. Universitas Brawijaya Press.
Taunay, P. N., Wibowo, E., & Redjeki, S. 2013. Studi Komposisi Isi Lambung
Dan Kondisi Morfometri Untuk Mengetahui Kebiasaan Makan Ikan
Manyung (Arius thalassinus) Yang Diperoleh Di Wilayah Semarang.
Journal Of Marine Research, 2(1), 87-95.
13
LAMPIRAN
14