Oleh :
PERSETUJUAN,
PEMBIMBING 1
MENGETAHUI,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul Pengaruh Padat
Penebaran Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan
Benih Ikan Gurami (Opshronemus gouramiy) Penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Olga, S.Pi, M.Si. sebagai ketua
pembimbing dan Bapak Ir. H. Akhmad Murjani,M.S sebagai anggota
pembimbing atas bimbingan serta saran yang diberikan selama penulisan usulan
penelitian.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan
usulan penelitian. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan masih jauh dari
sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan usulan penelitian. Semoga usulan penelitian
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 2
1.4. Kegunaan Penelitian.................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 3
2.1. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)........................................ 3
2.1.1. Klasifikasi Ikan Gurami....................................................... 3
2.1.2. Morfologi Ikan Gurami........................................................ 4
2.1.3. Alat Pernafasan Ikan Gurami............................................... 4
2.1.4. Alat Pencernaan Ikan Gurami.............................................. 4
2.1.5. Habitat Ikan Gurami............................................................. 5
2.2. Padat Tebar................................................................................ 5
2.3. Kelangsungan Hidup................................................................. 7
2.4. Pertumbuhan............................................................................. 7
2.5. Kualitas Air............................................................................... 8
2.5.1. Suhu................................................................................... 8
2.5.2. pH....................................................................................... 9
2.5.3. DO...................................................................................... 9
2.5.4. Amoniak............................................................................. 9
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................. 11
3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................... 11
3.2. Alat dan Bahan ........................................................................... 11
3.3. Cara Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 12
3.4. Perlakuan, Ulangan dan Rancangan Penelitian........................... 12
vi
3.5. Parameter..................................................................................... 13
3.5.1. Kelangsungan Hidup ......................................................... 13
3.5.2. Pertumbuhan Berat Mutlak ............................................... 13
3.5.3. Pertumbuhan Panjang Mutlak ........................................... 13
3.5.4. Parameter Kualitas Air....................................................... 14
3.6...................................................................................................... Analisis
Data.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 16
vii
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
3.1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Penelitian ....................... 11
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
3.1. Lokasi Laboratorium Basah............................................................ 11
3.2. Rencana Penelitian.......................................................................... 12
viii
ix
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
2018). Ketepatan dalam penanganan padat tebar benih sangat diperlukan untuk
menunjang kelangsungan hidup ikan, sehingga efektif dapat memberikan
penanganan yang baik untuk pemeliharaan larva menjadi benih.
3
4
4
Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan
tidak
terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor
membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang
yang
berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan 2,0 s/d 2,1 kali dari panjang standar.
Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10
buah dan pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat (Balai Budidaya Air
Tawar Sukabumi, 2002).
Penampilan gurami dewasa berbeda dengan yang masih muda. Perbedaan
itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi.
Warna dan perilaku gurami muda jauh lebih menarik dibandingkan gurami
dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2001). Sedangkan pada ikan muda terdapat
delapan buah garis tegak. Bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning
atau keperakan terdapat pada bagian tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar
sirip dada terdapat bintik hitam (Susanto, 2001).
Padat penebaran ikan adalah jumlah ikan atau biomassa yang ditebar
persatuan luas atau volume wadah pemeliharaan (Effendi, 2004). Tingkat padat
penebaran ikan akan mempengaruhi keagresifan ikan. Ikan yang dipelihara dalam
kepadatan yang rendah akan lebih agresif, sedang ikan yang dipelihara dalam
kepadatan yang tinggi akan lambat pertumbuhannya karena tingginya tingkat
kompetisi dan banyaknya sisa-sisa metabolisme yang terakumulasi dalam media
pemeliharaan.
Kepadatan ikan yang terlalu tinggi dapat menurunkan ketersediaan pakan
6
ikan hidup pada lingkungan yang optimum (suhu, pH dan oksigen) serta
kebutuhan makanan yang mencukupi. Kelangsungan hidup Ikan. Kelangsungan
hidup adalah perbandingan jumlah organisme yang hidup pada akhir periode
dengan jumlah organisme yang hidup pada awal periode (Effendie, 2004).
2.4. Pertumbuhan
2.5.1. Suhu
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda
atau sistem. Suhu di definisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki
bersama antara dua benda atau lebih yang berada dalam kesetimbangan termal
(Putra, 2007). Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan
adalah 20 – 30°C (Effendi, 2003), sedangkan kisaran suhu optimal bagi kehidupan
ikan di perairan tropis adalah antara 28°C-32°C (Kordi dan Tancung, 2005). Suhu
yang tidak ideal akan menghambat proses respirasi. Berdasrkan Standar Nasional
Indonesia Produksi benih ikan gurami (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih
sebar (SNI : 01- 6485.3 – 2000) nilai suhu yang optimum ntuk pemeliharaan ikan
gurami yaitu 25-30°C.
Oksigen terlarut merupakan variabel kualitas air yang paling kritis dalam
kegiatan akuakultur. Jumlah oksigen terlarut di air sangat penting bagi organisme
akuatik. Oksigen terlarut mempengaruhi pertumbuhan, kelangsungan hidup,
distribusi, tingkah laku dan fisiologi organisme akuatik. Ditribusi oksigen secara
kuat mempengaruhi kelarutan nutrien anorganik. Keberadaan oksigen digunakan
10
2.5.4. Amoniak
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 3.1
Tabel 3.1. alat dan bahan yang digunakan
No Nama Kegunaan
1 Akuarium ukuran 60 x 40 x 40 Tempat pembenihan
2 Aerator Menjaga kestabilan suhu
3 Serok kecil Mempermudah mehitung larva
4 Penggaris Pengukur ketinggian air
5 Gelas Ukur Mempermudah mengukur volume air
6 Thermometer Alat ukur temperatur/ suhu
7 pH meter Alat ukur pH
8 DO meter Alat ukur oksigen terlarut
9 Amoniak detector Alat mengukur amoniak
10 Benih ikan gurami ukuran 1-3 cm Bahan uji
11 Air Media pembenihan
11
12
12
Larva
Padat Tebar
Kelangsungan hidup
Pertumbuhan
Kualitasa Air
Analisis Data
Gambar 3.2. Rencana Penelitian
3.5. Parameter
Keterangan :
P = Pertumbuhan mutlak (g)
Wt = Berat akhir (g)
Wo = Berat awal (g)
Kualitas air yang diukur adalah parameter fisika dan kimia air antara lain
yaitu suhu, pH, oksigen terlarut dan amonia. Pengukuran fisika dan kimia air yang
meliputi suhu, pH, oksigen terlarut dan amonia dilakukan pada awal penetasan
telur ikan gurami dan sampai menjadi larva. Alat ukur suhu adalah thermometer,
alat ukur untuk pH adalah pH meter, alat ukur oksigen terlarut adalah DO meter
dan untuk ammonia adalah Amoniak detector.
3.6. Analisis Data
KK = √KTG/Y X 100%
Keterangan :
KK = Koefisien Keragaman
KTG = Kuadrat Tengah Gala
Menurut Hanafiah (1993), uji Beda nilai Tengah tersebut harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Jika KK besar (minimal 10 %) pada kondisi homogen atau minimal 20 %
pada kondisi heterogen, uji yang sebaiknya dilakukan adalah uji Beda
Jarak Nyata Duncan.
2. Jika KK sedang (antara 5 – 10 % pada kondisi homogen atau 10 – 20 %
pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang dilakukan adalah Uji Beda
Nyata Terkecil.
Jika KK kecil (maksimal 5 % pada kondisi homogen atau maksimal 10 %
pada kondisi heterogen), uji yang sebaiknya dipakai adalah uji Beda Nyata Jujur.
16
DAFTAR PUSTAKA
16
17