Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pemantauan Kualitas Air Periode II

Kabupaten Tanah Laut


Tahun 2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan ketentuan umum pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sebagai kesatuan
ruang, lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai sebuah “wadah” yang memuat berbagai
komponen lingkungan, tidak saja komponen lingkungan Abiotik, tetapi juga memuat
komponen lingkungan Biotik dan komponen lingkungan kultur. Stabilitas dan
keseimbangan fungsi lingkungan sangat dipengaruhi oleh interaksi dari masing-masing
komponen lingkungan itu sendiri. Stabilitas dan keseimbangan dimaksud akan terjaga
dengan baik apabila interaksi masing-masing komponen lingkungan berjalan sesuai
dengan proses alaminya dan masing-masing komponen berkemampuan menyesuaikan
posisinya atas interaksi yang terjadi.
Kemampuan masing-masing komponen dalam menyesuaikan dan menjaga
posisinya akan melahirkan stabilitas dan keseimbangan baru yang menguntungkan bagi
keterjagaan dan kelestarian fungsi lingkungan. Dalam kaitan ini, kondisi dan kualitas
fungsi lingkungan akan semakin meningkat. Ketidakmampuan masing-masing komponen
lingkungan atau salah satu darinya menjaga dan menyesuaikan posisinya dalam
berinteraksi dapat berakibat terjadinya gangguan atas keterjagaan dan kelestarian fungsi
lingkungan itu sendiri, apabila hal demikian yang terjadi dan gangguan tersebut tidak
dikelola secara baik sudah dapat dipastikan lingkungan akan menjadi rusak, bahkan tidak
tertutup kemungkinannya akan menimbulkan bencana yang sangat merugikan.

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup I-1


Kabup Kabupaten Tanah Laut
Laporan Pemantauan Kualitas Air Periode II
Kabupaten Tanah Laut
Tahun 2021

Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan
hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk
keperluan pertanian dan lain sebagainya sedangkan udara bersih merupakan salah satu
kebutuhan penting bagi manusia seperti halnya manusia bernapas membutuhkan oksigen
(O2) untuk bernapas. Salah satu badan air yang merupakan kekayaan sumberdaya air
adalah sungai yang merupakan sebuah fenomena alam yang terbentuk secara alamiah dan
merupakan suatu bentuk ekosistem aquatic yang mempunyai peran penting dalam daur
hidrologi yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area), penyimpan
irigasi dan bahan baku air minum bagi daerah disepanjang alirannya, sehingga sungai
sangat penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup dan lingkungan daerah di
sepanjang alirannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelengaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menerangkan bahwa Pencemaran air
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan. Dari definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau
pelaku dan aspek akibat. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa
bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran.
Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah ditandai dengan adanya
perubahan atau tanda tanda yang dapat diamati melalui: (1) Adanya perubahan suhu air,
(2) Adanya perubahan nilai pH atau konsentrasi ion hidrogen, (3) Adanya perubahan
warna, bau dan rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut, (5) Adanya
mikroorganisme, dan (6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Dengan metode
Indeks Pencemaran ini dapat diketahui parameter yang telah memenuhi atau melampaui
baku mutu air. Secara prinsip metode Indeks Pencemaran adalah membandingkan antara
data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna
menentukan status mutu air. Metode pemantauan kualitas air yang telah ada dapat
digunakan untuk menentukan kualitas air, apakah air tersebut termasuk tidak tercemar,
tercemar ringan, tercemar sedang atau tercemar berat.

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup I-2


Kabup Kabupaten Tanah Laut
Laporan Pemantauan Kualitas Air Periode II
Kabupaten Tanah Laut
Tahun 2021

Dampak dari bahan pencemar pada air sangat tergantung dari sifat alamiah dan
karakteristik dari air itu sendiri. Secara teoritis, aliran dan dispersi bahan pencemar dalam
lingkungan perairan dikendalikan oleh pergerakan massa (advection) dan pencampuran
atau difusi. Ketika massa bahan kimia dibuang ke air, massa dari bahan kimia tersebut
akan mengalir dengan kecepatan rata-rata aliran air. Bahan kimia yang mengalir dapat
tersebar dalam badan air, akibat dari difusi turbulensi dan kecepatan yang tidak seragam
sepanjang aliran air. Kecepatan aliran air biasanya bernilai maksimum di dekat pusat dan
di bawah permukaan air, sedangkan air di dekat dasar dan di tepi badan air diperlambat
oleh adanya pengaruh aliran sehingga pencampuran menjadi semakin besar. Oleh sebab
itu, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Tanah Laut melaksanakan kegiatan pemantauan kualitas air periode II yang bertujuan
untuk mengetahui kualitas sumber air yang akan dipergunakan untuk memberikan
gambaran dan menyajikan informasi kepada publik tentang kondisi kualitas sumber air
dengan cara melakukan pengujian sampel air tersebut di laboratorium dan hal ini juga
sebagai bentuk implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelengaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menerangkan
bahwa pemerintah berkewajiban untuk melakukan penyusunan dan penetapan rencana
pelindungan dan pengelolaan mutu air berdasarkan kewenanganya yang berisi tentang
pemanfaatan, pengendalian dan pemulihan dengan dasar penyusunan berdasarkan hasil
pemantauan mutu air, baku mutu air dan alokasi beban pencemar.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk menjaga dan mengendalikan kualitas air, banyak faktor – faktor pengaruh
yang harus dikendalikan dikarenakan hal tersebut memiliki hubungan satu sama lain dan
mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas air tersebut sehingga diperlukannya data
– data dasar untuk dilakukan evaluasi dengan beberapa pendekatan untuk dapat
menentukan program kerja dan kebijakan yang tepat untuk mengendalikan kualitas air
tersebut.
1.3. RUMUSAN MASALAH
Seperti uraian pada identifikasi masalah di atas, sebagai bahan untuk perumusan
kebijakan dan penetapan program kerja dan rencana aksi pengendalian pencemaran air
maka permasalahan yang ingin diteliti pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup I-3


Kabup Kabupaten Tanah Laut
Laporan Pemantauan Kualitas Air Periode II
Kabupaten Tanah Laut
Tahun 2021

1. Bagaimana kualitas parameter air berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan
di Kabupaten Tanah Laut ?
2. Bagaimana status mutu air berdasarkan metode indeks pencemar (IP) dan indeks
kualitas air (IKA) di Kabupaten Tanah Laut ?
3. Bagaimana nilai Indeks Kualitas Air (IKA) di Kabupaten Tanah Laut ?
4. Bagaimana nilai Sistem Kualifikasi IKA – INA (SISKANA) Kabupaten Tanah Laut ?
5. Berapa daya tampung beban pencemar setiap aliran air di Kabupaten Tanah Laut ?
1.4. BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hal yang menjadi
batasan masalah pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemantauan kualitas air periode II dilakukan pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
2. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilakukan pemantauan adalah DAS Asam – asam,
DAS Kintap, DAS Maluka dan DAS Tabanio dengan titik pengambilan sample pada
bagian hulu, tengah dan hilir sedangkan untuk DAS Swarangan dan DAS Sabuhur
dilakukan titik pengambilan sample pada bagian hulu dan hilir
1.5. MAKSUD KEGIATAN
Maksud kegiatan pemantauan kualitas air periode II adalah sebagai gambaran
untuk menyajikan informasi kepada publik tentang kondisi kualitas sumber air dan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pengendalian
pencemaran air dan penetapan program kerja dan rencana aksi pengendalian pencemaran
air untuk menjaga kualitas lingkungan di Kabupaten Tanah Laut.
1.6. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dilaksanakannya pemantauan kualitas air periode II adalah
sebagai berikut :
1. Mengukur parameter – parameter kualitas air berdasarkan baku mutu yang telah
ditetapkan di Kabupaten Tanah Laut
2. Menetapkan status mutu air dengan metode Indeks Pencemar (IP) dan metode Indeks
Kualitas Air (IKA) di Kabupaten Tanah Laut
3. Menghitung nilai Indeks Kualitas Air (IKA) di Kabupaten Tanah Laut
4. Menghitung nilai nilai Sistem Kualifikasi IKA – INA (SISKANA) Kabupaten Tanah
Laut

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup I-4


Kabup Kabupaten Tanah Laut
Laporan Pemantauan Kualitas Air Periode II
Kabupaten Tanah Laut
Tahun 2021

5. Menghitung daya tampung beban pencemar pada setiap aliran air di Kabupaten Tanah
Laut
1.7. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pemantauan kualitas air periode II
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pemrakarsa
Pemrakarsa dapat mengetahui kualitas, status mutu dan daya tampung beban
pencemar pada aliran air permukaan di Kabupaten Tanah Laut
2. Bagi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Tanah Laut
Menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pengendalian pencemaran
air dan penetapan program kerja dan rencana aksi pengendalian pencemaran air untuk
menjaga kualitas lingkungan di Kabupaten Tanah Laut

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup I-5


Kabup Kabupaten Tanah Laut

Anda mungkin juga menyukai